Ikatan Atom

by
Ahmad Kafrawi Nasution
 Tujuan pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, Anda seharusnya dapat melakukan hal berikut:
ü Menyebutkan dua model atom yang disebutkan, dan perhatikan perbedaan di antara
mereka.
ü Menjelaskan prinsip mekanika kuantum penting yang berhubungan dengan energi
elektron.
ü Mampu menjelaskan secara skematis plot energi tarik-menarik, tolak-menolak, dan
energi bersih versus pemisahan interatomik untuk dua atom atau ion.
ü Mampu menjelaskan pemisahan kesetimbangan dan energi ikatan.
ü Menjelaskan secara singkat ikatan ionik, kovalen, logam, hidrogen, dan van der Waals.
ü Mampu menjelaskan material mana yang menunjukkan masing-masing jenis ikatan di
atas.
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010, Materials science and engineering: an introduction.
 Atom ?

ü Beberapa sifat penting material padat bergantung

pada susunan atom geometris, dan juga interaksi
yang ada di antara atom atau molekul penyusunnya.
ü Pentingnya membahas, struktur atom, konfigurasi
elektron dalam atom dan tabel periodik, dan
berbagai jenis ikatan interatomik primer dan
sekunder yang menyatukan atom-atom yang
menyusun padat.
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010, Materials science and engineering: an introduction.
 Atom ?
ü Setiap atom terdiri dari inti yang Orbital electron Figure 2.1
atom.
sangat kecil yang terdiri dari Nucleus

proton (bertanda positif) dan

neutron (bersifat netral secara
listrik) yang dikelilingi oleh
elektron yang bertanda negatif
yang bergerak.
Representasi skema atom Bohr.
However, a detailed exploration of these pri
and only a very superficial and simplified t
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010,
BohrMaterials
atomicscience and engineering:
One an introduction.
early outgrowth of quantum mec
 24 • Chapter 2 / Atomic Structure and Interatomic Bonding
Atom ?
Figur
f d repre
p
energ
f d s vario
p K. M
Penggunaan prinsip pengecualian Pauli, f d s
J. Wu
p
Scien
prinsip ini menetapkan bahwa setiap
d s
Copy
p
keadaan elektron dapat menampung d

Energy
s Sons,
perm
tidak lebih dari dua elektron, yang harus
p
s Sons,

memiliki spin yang berlawanan. Jadi, p

s

subkulit s, p, d, dan f masing-masing s

dapat menampung, masing-masing, total

2, 6, 10, dan 14 elektron.
1 2 3 4 5 6 7
Principal quantum number, n

Representasi skema dari energi relatif elektron

Electron Configurations
untuk berbagai kulit dan subkulit.
electron
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th state
ed., 2010, Theandpreceding
Materials science engineering:discussion has
dealt primarily with electr
an introduction.
that are permitted for electrons. To determine the mann
 2.3 Electrons in Atom

Table 2.2 A Listing of the Expected Electron Configurations for

Some of the Common Elementsa
Atomic
Element Symbol Number Electron Configuration
Hydrogen H 1 1s1
Helium He 2 1s2
Lithium Li 3 1s22s1
Beryllium Be 4 1s22s2
Boron B 5 1s22s22p1
Carbon C 6 1s22s22p2
Konfigurasi elektron atau struktur atom Nitrogen
Oxygen
N
O
7
8
1s22s22p3
1s22s22p4

mewakili cara di mana keadaan ini Fluorine

Neon
Sodium
F
Ne
Na
9
10
11
1s22s22p5
1s22s22p6
1s22s22p63s1
ditempati. Dalam notasi konvensional, Magnesium
Aluminum
Mg
Al
12
13
1s22s22p63s2
1s22s22p63s23p1

jumlah elektron dalam setiap subkulit Silicon

Phosphorus
Sulfur
Si
P
S
14
15
16
1s22s22p63s23p2
1s22s22p63s23p3
1s22s22p63s23p4
ditunjukkan dengan superskrip setelah Chlorine
Argon
Cl
Ar
17
18
1s22s22p63s23p5
1s22s22p63s23p6

penunjukan kulit-subkulit. Misalnya, Potassium

Calcium
Scandium
K
Ca
Sc
19
20
21
1s22s22p63s23p64s1
1s22s22p63s23p64s2
1s22s22p63s23p63d14s2
konfigurasi elektron untuk hidrogen, Titanium
Vanadium
Ti
V
22
23
1s22s22p63s23p63d24s2
1s22s22p63s23p63d34s2

helium, dan natrium berturut-turut Chromium

Manganese
Iron
Cr
Mn
Fe
24
25
26
1s22s22p63s23p63d54s1
1s22s22p63s23p63d54s2
1s22s22p63s23p63d64s2
adalah 1s1, 1s2, dan 1s2 2s2 2p6 3s1. Cobalt
Nickel
Co
Ni
27
28
1s22s22p63s23p63d74s2
1s22s22p63s23p63d84s2
Copper Cu 29 1s22s22p63s23p63d104s1
Zinc Zn 30 1s22s22p63s23p63d104s2
Gallium Ga 31 1s22s22p63s23p63d104s24p1
Germanium Ge 32 1s22s22p63s23p63d104s24p2
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010, Materials science
Arsenicand engineering:
Asan introduction.
33 1s22s22p63s23p63d104s24p3
Selenium Se 34 1s22s22p63s23p63d104s24p4
 Atom ?
ü Pada bagian ini, komentar mengenai konfigurasi elektron ini diperlukan. Pertama,
elektron valensi adalah elektron yang menempati kulit terluar. Elektron ini sangat
penting; dimana mereka berpartisipasi dalam ikatan antara atom untuk membentuk
agregat atom dan molekul. Selain itu, banyak sifat fisik dan kimia padatan didasarkan
pada elektron valensi ini.
ü Selain itu, beberapa atom memiliki apa yang disebut konfigurasi elektron stabil; yaitu,
keadaan dalam kulit elektron terluar atau valensi terisi penuh. Biasanya ini sesuai dengan
pendudukan hanya keadaan s dan p untuk kulit terluar dengan total delapan elektron.
ü Beberapa atom dari unsur yang memiliki kulit valensi tidak terisi mengasumsikan
konfigurasi elektron yang stabil dengan mendapatkan atau kehilangan elektron untuk
membentuk ion bermuatan, atau dengan berbagi elektron dengan atom lain. Ini adalah
dasar untuk beberapa reaksi kimia, dan juga untuk ikatan atom dalam padatan.
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010, Materials science and engineering: an introduction.
 TABEL PERIODIK
2.4 The Periodic Table • 27

Metal

IA Key 0
1 29 Atomic number Nonmetal 2
H Cu Symbol He
1.0080 IIA 63.55 IIIA IVA VA VIA VIIA 4.0026
Atomic weight
3 4 5 6 7 8 9 10
Li Be Intermediate B C N O F Ne
6.941 9.0122 10.811 12.011 14.007 15.999 18.998 20.180
11 12 13 14 15 16 17 18
Na Mg VIII Al Si P S Cl Ar
22.990 24.305 IIIB IVB VB VIB VIIB IB IIB 26.982 28.086 30.974 32.064 35.453 39.948
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
K Ca Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Ga Ge As Se Br Kr
39.098 40.08 44.956 47.87 50.942 51.996 54.938 55.845 58.933 58.69 63.55 65.41 69.72 72.64 74.922 78.96 79.904 83.80
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd In Sn Sb Te I Xe
85.47 87.62 88.91 91.22 92.91 95.94 (98) 101.07 102.91 106.4 107.87 112.41 114.82 118.71 121.76 127.60 126.90 131.30
55 56 Rare 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
Cs Ba earth Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Tl Pb Bi Po At Rn
132.91 137.33 series 178.49 180.95 183.84 186.2 190.23 192.2 195.08 196.97 200.59 204.38 207.19 208.98 (209) (210) (222)
87 88 Acti- 104 105 106 107 108 109 110
Fr Ra nide Rf Db Sg Bh Hs Mt Ds
(223) (226) series (261) (262) (266) (264) (277) (268) (281)

57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
Rare earth series La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu
138.91 140.12 140.91 144.24 (145) 150.35 151.96 157.25 158.92 162.50 164.93 167.26 168.93 173.04 174.97
89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103
Actinide series Ac Th Pa U Np Pu Am Cm Bk Cf Es Fm Md No Lr
(227) 232.04 231.04 238.03 (237) (244) (243) (247) (247) (251) (252) (257) (258) (259) (262)

q William D. Callister, Jr. and DavidFigure

G. Rethwisch.–8th ed., 2010,
2.6 The periodic table Materials scienceThe
of the elements. andnumbers
engineering: an introduction.
in parentheses are the atomic
weights of the most stable or common isotopes.
 Ikatan Atom dalam Padatan
ü Tiga jenis ikatan primer atau kimia yang berbeda ditemukan dalam
padatan yakni ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
ü Untuk setiap jenis, ikatan harus melibatkan elektron valensi;
selanjutnya, sifat ikatan tergantung pada struktur elektron atom
penyusunnya.
ü Secara umum, masing-masing dari ketiga jenis ikatan ini muncul
dari kecenderungan atom untuk mengasumsikan struktur elektron
yang stabil, seperti struktur gas inert, dengan mengisi kulit
elektron terluar secara penuh.
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010, Materials science and engineering: an introduction.
 Ikatan Ionik
Ikatan ionik mungkin yang paling mudah untuk digambarkan dan
divisualisasikan. Itu selalu ditemukan dalam senyawa yang terdiri
dari unsur logam dan nonlogam, unsur yang terletak di ekstremitas
horizontal tabel periodik. Natrium klorida (NaCl) adalah material
ionik klasik. Atom natrium dapat mengasumsikan struktur elektron
neon (dan satu muatan positif bersih) dengan mentransfer satu
elektron valensi 3snya ke atom klorin. Setelah transfer tersebut, ion
klorin memiliki muatan negatif bersih dan konfigurasi elektron
identik dengan argon. Dalam natrium klorida, semua natrium dan
klorin ada sebagai ion.
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010, Materials science and engineering: an introduction.
in addition, an electrical charge; that is, they become ions. Sodium chloride (NaCl)
is the classic ionic material. A sodium atom can assume the electron structure of
neon (and a net single positive charge) by a transfer of its one valence 3s elec-
tron to a chlorine atom. After such a transfer, the chlorine ion has a net negative
charge and an electron configuration identical to that of argon. In sodium chlo- Ikatan Ionik
ride, all the sodium and chlorine exist as ions. This type of bonding is illustrated
schematically in Figure 2.9.
The attractive bonding forces are coulombic; that is, positive and negative
ions, by virtue of their net electrical charge, attract one another. For two

Coulombic bonding force Figure 2.9 Schematic representation of ionic

bonding in sodium chloride (NaCl). Sodium atom Chlorine atom

Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Na+ +5.14 eV –4.02 eV Cl

Cl– Na+ Cl– Na+ Cl–

Na Cl +11 +17
(a) Attractive
force

Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ q2

F=
4!e0r 2

Cl– Na+ Cl– Na+ Cl–

Na + Cl - r
(b)

FIGURE 4.3
The formation of an ionic bond––in this case, between a sodium atom and a chlorine atom, making sodium
chloride.
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010, Materials science and engineering: an introduction.
q Michael F. Ashby and David R. H. Jones 4th ed., 2012, Engineering Materials 1, Anis Introduction
therefore the outermost one: weApplications,
to Properties, can remove it by expending
and Design.5.14 eV*of work.
This electron can most profitably be transferred to a vacant position on a distant
 Ikatan Kovalen

Dalam ikatan kovalen, konfigurasi elektron yang stabil diasumsikan dengan

berbagi elektron antara atom yang berdekatan. Dua atom yang terikat
secara kovalen masing-masing akan menyumbangkan setidaknya satu
elektron ke ikatan, dan elektron bersama dapat dianggap milik kedua atom.
Sebagai contoh Ikatan kovalen diilustrasikan pada molekul metana (CH4).
Dimana atom karbon memiliki empat elektron valensi, sedangkan masing-
masing dari empat atom hidrogen memiliki satu elektron valensi. Setiap
atom hidrogen dapat memperoleh konfigurasi elektron helium (dua elektron
valensi 1s) ketika atom karbon berbagi satu elektron dengannya. Karbon
sekarang memiliki empat elektron bersama tambahan, satu dari setiap
hidrogen, dengan total delapan elektron valensi, dan struktur elektron neon.
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010, Materials science and engineering: an introduction.
 Ikatan Kovalen
2 • Chapter 2 / Atomic Structure and Interatomic Bonding

Figure 2.10 Schematic representation of

H covalent bonding in a molecule of methane
(CH4).
Shared electron
Shared electron from carbon
from hydrogen
H H H2
H C H
+ r

One electron One electron Molecular electron orbital

containing two electrons
H
FIGURE 4.5
The formation of a covalent bond––in this case, between two hydrogen atoms, making a hydrogen
molecule.
Representasi skema ikatan kovalen dalam molekul
metana (CH4). Repulsion curve
U U = B/r n
contains bonding energies and melting temperatures for several ionic materials.
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010, Materials science and engineering: an introduction.
Ionic
q Michael materials
F. Ashby and David are
R. H.characteristically hard andMaterials
Jones 4th ed., 2012, Engineering brittle
0 1,and, furthermore,
An Introduction electri-
to Properties, Applications, and Atoms
Design.
Electron overlap
 Ikatan Logam
Ikatan logam, jenis ikatan primer terakhir, ditemukan dalam logam dan paduannya.
Model yang relatif sederhana telah diusulkan yang hampir mendekati skema ikatan.
Bahan logam memiliki satu, dua, atau paling banyak, tiga elektron valensi. Dengan
model ini, elektron valensi ini tidak terikat pada atom tertentu dalam padatan dan
kurang lebih bebas melayang di seluruh logam. Mereka mungkin dianggap sebagai
milik logam secara keseluruhan, atau membentuk "lautan elektron" atau "awan
elektron". Elektron nonvalensi dan inti atom yang tersisa membentuk apa yang
disebut inti ion, yang memiliki muatan positif bersih yang besarnya sama dengan total
muatan elektron valensi per atom. Elektron bebas melindungi inti ion bermuatan
positif dari gaya elektrostatik yang saling tolak menolak, yang sebaliknya akan mereka
berikan satu sama lain; akibatnya ikatan logam bersifat nondirectional. Selain itu,
elektron bebas ini bertindak sebagai "lem" untuk menahan inti ion bersama-sama.
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010, Materials science and engineering: an introduction.
34 • Chapter 2 / Atomic Structure and Interatomic Bonding
Ikatan Logam
(a) (b)
Ion cores Figure 2.11 Schematic illustration of metallic
FIGURE 4.7
bonding.
Directional covalent bonding in diamond.
+ + + +

– – –
Metal ions
+ + + +
+ + + +

+ + + “Gas” of
– – –
“free” electrons
+ + + + + + + +
– – –
+ + +
+ + + +
FIGURE 4.8
Bonding in a metal––metallic bonding.
Sea of valence electrons

Ilustrasi skema ikatan logam.

orbitals leads to a very directional form of bonding in diamond, as Figur
shows.
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th AllMaterials
ed., 2010, covalent bonds
science have directionality
and engineering: an introduction. which, in turn, influen
q Michael F. Ashby
Some and general
David R. H.behaviors ways
Jones 4th ed.,of
2012, in which
theEngineering
various atoms
Materials
material pack
1,types
An together
Introduction
(i.e., to ceramics,
form
to Properties,
metals, crystals.and Design.
Applications,
 Van der Waals bonding describes a dipolar attraction between uncharged at
The electronic charge on an atom is in motion; one can think of the electro
little charged blobs whizzing round the nucleus like the moon aroun

Ikatan Sekunder atau Ikatan VAN DER WAALS earth. Averaged over time, the electron charge has spherical symmetry, b
any given instant it is unsymmetric relative to the nucleus. The instantan
distribution has a dipole moment; this moment induces a like moment
nearby atom and the two dipoles attract (Figure 4.9).
Dipoles attract such that their energy varies as 1/r6. Thus the energy o
Van der Waals bond has the form 2.7 Secondar
Ikatan Sekunder, van der Waals, atau ikatan U¼!
A
þ
B
ðn & 12Þ
Figure
r r 6 n

fisik lemah dibandingkan dengan ikatan + – |{z} |{z}

+ –
bondi
attractive part repulsive part

primer atau kimia. Ikatan sekunder ada di gether by Van der Waals
"
A good example is liquid nitrogen, which liquifies at ! 198 C. It is glue
forces between the covalently bonded N molec 2
Atomic or when
molecular
liquiddipoles
antara hampir semua atom atau molekul, room temperature is more than enough to break the Van der Waals bo
The thermal agitation produced nitrogen is poured on the flo

showingIlustrasi skema
how weak they are. Butikatan vanbonds,
without these der Waals
most gases woul
tetapi keberadaannya dapat dikaburkan jika antara dua dipol.
salah satu dari tiga jenis ikatan primer ada. present. Secondary bonding is eviden r

Ikatan sekunder dibuktikan untuk gas inert, tron structures, and, in addition, betw
yang memiliki struktur elektron stabil, dan, covalently bonded. – + – +
dipole Secondary bonding forces arise f
sebagai tambahan, antara molekul dalam an electric dipole exists whenever th
struktur molekul yang terikat secara kovalen. tive portions of an atom or molecu Random dipole
on first atom
Induced dipole
on second atom
FIGURE 4.9attraction between the positive end
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010, Materials scienceVan
andderengineering: anatoms
introduction.
q adjacent
Michael F. Ashby and David R. H. Jones 4th ed., 2012, Engineering Materials 1, An Introduction one,
Waals bonding; the
to Properties, as indicated
and Design. in Figur
are held together by the dipole charge distribution.
Applications,
 MOLEKUL

Banyak molekul umum terdiri dari kelompok atom yang terikat bersama oleh
ikatan kovalen yang kuat; ini termasuk molekul diatomik unsur (F2, O2, H2, dll.)
serta sejumlah senyawa (H2O, CO2, HNO3, C6H6, CH4, dll.). Dalam keadaan cair
dan padat yang terkondensasi, ikatan antar molekul adalah ikatan sekunder yang
lemah. Akibatnya, material molekuler memiliki suhu leleh dan titik didih yang
relatif rendah. Kebanyakan dari mereka yang memiliki molekul kecil yang terdiri
dari beberapa atom adalah gas pada temperatur dan tekanan biasa, atau
ambien. Di sisi lain, banyak polimer modern, sebagai material molekuler yang
tersusun dari molekul yang sangat besar, ada sebagai padatan; beberapa sifat
mereka sangat bergantung pada keberadaan van der Waals dan ikatan sekunder
hidrogen.
q William D. Callister, Jr. and David G. Rethwisch.–8th ed., 2010, Materials science and engineering: an introduction.
Bonding between Atoms

MOLEKUL
Oxygen atom
H2O
molecule
Hydrogen atom

Hydrogen bond

qFIGURE 4.10
Michael F. Ashby and David R. H. Jones 4th ed., 2012, Engineering Materials 1, An Introduction to Properties, Applications, and Design.
The arrangement of H2O molecules in the common form of ice, showing the hydrogen bonds. The hydrogen