You are on page 1of 18

KONSEP DASAR PENELITIAN PENGEMBANGAN

MAKALAH

Makalah ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Penelitian Pengembangan

Yang diampu oleh : Prof. Dr. M. Asrori, M.Pd & Dr. Amrozi Zakso, M.Pd

Disusun Oleh:

Wahid Surono F2211211019

Maria Desinta F22112110

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

PROGRAM STUDI PASCASRJANA PGSD PONTIANAK 2022


Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami ucapkan,
karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tema
“Sumber Data Dalam Penelitian Kualitatif”, sesuai dengan arahan yang
diberikan, makalah ini kami susun dalam rangka menyelesaikan tugas
kelompok pada mata kuliah Penelitian Kualitatif.

Kami menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak


kekurangan dan kelemahan baik dalam aspek tata tulis maupun
penelitiannya, hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan kemampuan kami.
Meskipun demikian, berkat bimbingan, motivasi dan dukungan yang
diberikan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung,
akhirnya kami mampu menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami
sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. M. Asrori,
M.Pd & Dr. Amrozi Zakso, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah
Penelitian Kualitatif.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran
yang sifatnya membangun guna perbaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya


bagi kami sendiri serta bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama pada
mata kuliah Penelitian Kualitatif.

Pontianak, Maret 2022

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................2

Daftar Isi.............................................................................................................3

Bab I....................................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Permasalahan..............................................................................................2

C. Tujuan Penulisan........................................................................................2

BAB II.................................................................................................................3

A. Pengertian Sumber Data.............................................................................3

B. Sumber dan Jenis Data.............................................................................10

BAB III.............................................................................................................14

Kesimpulan...................................................................................................14

Saran..............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seorang
atau sekelompok orang untuk mencari, menemukan, mengembangkan
dan menghasilkan suatu produk atau fakta apakah itu benar adanya atau
tidak mapun dapat digunakan dengan baik atau sebaliknya. Secara luas
telah diketahui bahwa penelitian merupakan bagaimana menghasilkan
atau mengembangkan sebuah produk serta menemukan teori baru.
Dalam melakukan sebuah penelitian dapat menggunakan beberapa
penelitian namun dalam hal ini kita akan membahas sebuah konsep
dasar penelitian pengembangan.
Penelitian pengembangan

Dalam Penelitian kualitatif tentu banyak tahapan yang harus kita


persiapkan. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan seperti
pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan tahap yang cukup
menentukan dalam proses penelitian, karena dengan pengumpulan data
yang tepat maka diharapkan jawaban dari perumusan masalah tidak bias
dan data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai sumber.


Seperti salah satunya dapat dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber
sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang penulisan makalah ini, maka dirumuskan
masalah sebagai berikut ;

1. Apa yang dimaksud dengan sumber data ?

1
2. Bagaimana sumber dan jenis data?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan maka dapat
dijabarkan tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa pengertian sumber data.


2. Untuk mengetahui sumber dan jenis data.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Data


Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari
mana data dapat diperoleh. Apakah dari mahasiswa, masyarakat atau
sekolah? dan menggunakan apa data itu diperoleh. Apakah : tes,
kuesioner atau wawancara? Sumber datanya disebut responden yaitu

2
orang yang merespon pertanyaan-pertanyaan peneliti baik tertulis
maupun lisan. Apakah menggumpulkan datanya pakai tes : lisan, tulisan
dan penampilan/keterampilan maka sumber datanya adalah orang yang
ikut tes.

Jika peneliti melakukan observasi maka sumber datanya bisa


berupa benda, gerak atau proses. Apabila menggunakan dokumentasi
maka dokumenlah yang menjadi sumber datanya. Dengan demikian
sumber data dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : Orang (Person),
Tempat (Place) dan Simbol (Paper). Sumber data dapat dilihat dari
mana data itu menempel, dalam hal ini seluruh subjek (populasi)
sebagian dari subjek(sampel) dan khusus subjek tertentu (informen)

1. POPULASI
Populasi akan memberikan gambaran tentang berbagai informasi
tentang jumlah yang banyak dan luasnya daerah serta variasi yang
banyak pada kajian yang akan kita pelajari. Populasi ialah jumlah
kesuluruhan dari unit analisis . Populasi adalah keseluruhan unit yang
telah ditetapkan informasi yang diinginkan, karena itu populasi dapat
berbeda-beda sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Populasi
merupakan totalitas semua nilai-nilai yang ada pada karakteristik
tertentu dari sejumlah objek yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari. Populasi bukan hanya orang atau
makhluk, tetapi juga objek dan benda yang ada di alam ini. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subjek/objek itu.
Pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif populasi
merupakan salah satu hal yang essensial dan perlu mendapatkan
perhatian yang serius karena akan menggeneralisasi hasil temuannya.
Kondisi ini tentu berbeda dengan pendekatan kualitatif yang hasil
temuannya spesifik tentang fokus kajian yang dilakukannya. Secara
umum karakteristik populasi adalah sebagai berikut : a.Merupakan

3
keseluruhan dari unit analisis sesuai dengan informasi yang akan
diinginkan. b.Objeknya bisa manusia/individu, hewan, tumbuhan dan
benda atau objek maupun kejadian yang terdapat dalam suatu area
tertentu yang telah ditetapkan peneliti. c.Mempunyai batas-batas yang
mempunyai sifat-sifat tertentu yang memungkin peneliti menarik
kesimpulan dari kondisi tersebut. d.Memberi pedoman kepada siapa
hasil penelitian tersebut dapat digeneralisasikan. Populasi dapat
digolongkan dalam dua jenis, yaitu : (1) Populasi terbatas yaitu objek
penelitian yang dapat dihitung, seperti : jumlah murid/siswa dan luas
areal/tempat. (2) Populasi tak terbatas yaitu objek penelitian yang
mempunyai jumlah tak terbatas atau sulit dihitung jumlahnya., seperti :
pasir di pantai atau air di laut. Pada dasarnya apapun bisa di hitung,
namun apabila dilakukan akan memakan waktu dan tenaga yang tidak
efektif dan tidak efisien. Olah karena itu perlu mengetahui apakah
populasi itu homogen atau heterogen, berlapis atau berstrata. Hal ini
tentu tergantung pada karakteristik yang menyertai masing-masing
populasi tersebut. Untuk itu sebelum peneliti menetapkan populasi
penelitian, perlu peneliti terlebih dahulu memahami karakteristik atau
sifat-sifat populasi baik dari segi wilayah, individu, objek maupun
kejadiankejadian yang terdapat dalam lokasi penelitian.

2. SAMPEL
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Bila populasinya besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, karena keterbatasan : dana
dan tenaga serta waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut
kesimpulannya bisa diberlakukan untuk populasi (generalisasi). Oleh
sebab itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul yang
refresentatif (mewakili). Bila sampel tidak refresentatif maka hasilnya
tidak bisa dipertanggung jawabkan Ciri-ciri sampel yang baik adalah :

1. Dipilih dengan cara hati-hati atau menggunakan cara yang


benar.

4
2. Harus mewakili populasi sehingga mewakili keseluruhan
karakteristik yang terdapat pada populasi.

3. Besarnya ukuran sampel hendaklah mempertimbangkan tingkat


kesalahan yang ditolerir dan tingkat kepercayaan yang dapat
diterima secara statistik (A. Muri Yusuf, 2007).

Penggunaan sampel dalam penelitian bukan dimaksudkan untuk


menggurangi ketelitian dan ketepatan hasil penyelidikan terhadap
sesuatu masalah. Berikut akan disampaikan keuntungan penggunaan
sampel: (a) biaya menjadi sedikit; (b) waktu lebih singkat; (c) lebih
cepat dalam mengumpulkan dan pengolahan data; (d) hasil lebih baik
dan lebih akurat; (e) jumlah cakupan penelitian lebih luas.

3. TEKNIK SAMPLING
Secara sederhana sampel dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
random (probability) dan non random (non probability). Probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama kepada semua untuk dipilih. Yang termasuk pada sampel
random adalah sebagai berikut :

1) Simple random sampling, yaitu pengambilan anggota sampel


dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
klasifikasi atau strata yang ada dalam populasi. Teknik ini
dilakukan jika populasinya homogen.

2) Systematic Random Sampling, yaitu pengambilan sampel


secara random dan sistematik. Teknik ini lebih baik apabila
mengikuti pola-pola yang berlaku dan menurut cara yang
sebenarnya. Tahap pertama menentukan urutan tiap individu
yang akan dipilih berdasarkan populasi yang ada. Untuk
mendapatkan urutan dilakukan secara random, pada tahap
selanjutnya baru ditentukan siapa yang akan terpilih menjadi
sampel sesuai ukurannya ditetapkan secara sistematis.

3) Stratified Random Sampling yaitu pengambilan sampel


dilakukan dengan membagi populasi menjadi sub kelompok

5
atau strata sehingga tiap strata menjadi homogen dan tidak
tumpang tindih dengan yang lainnya. Langkah kerjanya adalah
sebagai berikut : pertama menentukan karakteristik populasi
dan dilanjutkan dengan menentukan besarnya sampel
menggunakan formula atau cara yang tepat. Seterusnya
menentukan sampel secara random sesuai besarnya sampel
yang telah ditentukan berdasarkan starata yang ada.

4) Cluster Sampling atau Area sampling yaitu kumpulan atau


kelompok dimana unsur-unsur dalam kelompok itu homogen,
tapi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya
terdapat perbedaan. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut :
pertama rumuskan karakteristik populasi dan seterusnya
tentukan masing-masing kluste, lalu tetapkan ukuran sampel
masing-masing kluster. Selanjutnya pilih secara random
sampel dari masing-masing klaster sesuai ukuran sampel yang
telah ditetapkan. Sampel yang sudah terpilih dari
masingmasing klaster di buat daftarnya.

5) Proportional Random Sampling yaitu pengambilan sampel


dilakukan secara random yang diambil dari masing-masing
strata secara seimbang dengan populasi pada masing-masing
strata yang ada. Langkah kerjanya, pertama menetapkan
jumlah ukuran sampel berdasarkan formula yang benar, lalu
masingmasing strata dihitung berapa jumlah yang akan
mewakili masing-masing strata sesuai jumlah yang ada dari
masingmasing strata. Jumlah total sampel harus sama dengan
jumlah keseluruhan dari masing-masing strata yang telah
dihitung.
6) Multistage Random Sampling yaitu pengambilan sampel
secara random dengan cara berjenjang atau bertingkat.
Langkah kerjanya sebagai berikut : pertama tentukan dulu apa
yang menjadi unit utama, ke dua dan selanjutnya dari sampel
lalu dilanjutkan dengan menentukannya secara random. Unit

6
yang telah terpilih secara random dibuat daftarnya untuk
menjadi patokan dalam menentukan sampel. Untuk
menentukan sampel/responden dilakukan random dari unit
yang telah terpilih.

Selanjutnya akan dibahas penentuan sampel secara non probability.


Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
member peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota
populasi untuk dipilih jadi sampel. Kelemahan utama penentuan sampel
yang non random adalah sampel yang terpilih tidak mewakili populasi,
sehingga data/informasi yang terkumpul tidak dapat digeneralisasi
secara umum karena karakteritik yang digambarkan hanya berlaku
terhadap responden itu saja pada kelompok yang mempunyai ciri-ciri
yang sama dengan responden. Dalam arti kata responden bukan
gambaran karakteristik semua populasi.

Pemilihan sampel non random dimaksudkan untuk tujuan-tujuan


tertentu atau ada pertimbangan khusus dalam pemilihan
sampelnya.Teknik sampel yang non random adalah sebagai berikut :

1) Quota sampling adalah teknik yang digunakan menentukan


sampel dari populasi yang berpijak pada quantum tertentu
tanpa mempertimbangkan keterwakilan sumber informasi dari
kelompoknya. Misalnya peneliti ingin mengambil sampel 15
orang yang ada di suatu tempat tanpa mempertimbangkan usia,
pendidikan dan status sosialnya. Jika sudah terpilih 15 orang
sesuai yang dibutuhkan selesai pengumpulan datanya.

2) Insidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan


kebetulan yang bertemu dengan peneliti pada saat berada di
lapangan. Teknik ini juga hampir sama dengan valunter
sampling dimana sampel dipilih berdasarkan kesediaan yang
mau memberikan informasi.

3) Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel


berdasarkan pertimbangan tujuan yang telah ditetapkan oleh si

7
peneliti, karena itu pengambilan sampel secara purposive tidak
memperhatikan prinsip keterwakilan dari populasi. Contoh ,
peneliti mau meneliti atlet laki-laki siswa kelas dua , siapapun
dia atlet cabang olahraga apapun tak jadi masalah yang penting
laki-laki dan siswa kelas dua.

4) Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang


mulanya hanya satu atau dua orang terus berkembang jadi
besar (ibarat bola salju) untuk melengkapi data yang
dibutuhkan dalam penelitian tersebut. Contoh, peneliti bertanya
pada seseorang tentang aliran pencak silat setelah berdialog
panjang lebar peneliti bertanya pada informan siapa lagi yang
memahami aliran pencak silat ini. Informan memberi tahu
sumber yang akan jadi informan lainnya , begitu seterusnya
sampai diperoleh semua informasi yang dibutuhkan.

5) Sampling jenuh atau sensus adalah semua populasi jadi


sampel. Hal ini biasanya jika jumlah populasinya relative kecil.
Contohnya : jumlah populasi kurang dari 30.

6) Chunk sampling adalah pengambilan sampel dari seseorang


mewakili kelompok orang yang berada di suatu objek. Orang
yang diambil informasinya dari sekelompok orang tetsebut
belum tentu gambaran dari orang yang berada di suatu objek
tertentu. Contoh : Ada kejadian banjir atau asap di suatu
daerah, peneliti melihat sekelompok orang lalu menanya salah
seorang dari mereka tentang penyebab banjir atau asap.
Komentar yang disampaikan orang tersebut belum tentu
gambaran dari kelompok yang ada di daerah tersebut.

4. UKURAN SAMPEL
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.
Berbagai pertimbangan perlu diperhatikan terlebih dahulu sebelum
menentukan teknik mana yang akan digunakan dalam menentukan

8
jumlah sampel dalam penelitian. Hal yang perlu mendapat perhatian
adalah sebagai berikut :

1) Apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut?


2) Apakah hasil penelitian hanya sebatas mendeskripsikan atau
akan menerangkan dan menguji sesuatu atau mau melakukan
prediksi?

3) Apakah studi kasus atau studi pengembangan atau untuk


menemukan berbagai indicator? Kalau studi kasus cukup dipilih
teknik non probability sampling karena bukan untuk
generalisasi, tapi kalau prediksi hendaklah memilih teknik yang
probability sampling.

4) Apakah populasinya homogen atau heterogen, apakah berstrata


atau berlapis?

5) Apakah jumlah variabelnya banyak atau sedikit?


6) Jumlah dana dan waktu yang tersedia dan tenaga yang
digunakan menjadi penting untuk menjadi perhatian peneliti.

Untuk menentukan besaran jumlah sampel ada bermacam cara yang


digunakan antara lain : (1) menggunakan tabel bilangan random , (2)
mengunakan rumus untuk menghitung jumlah sampel yang digunakan,
seperti : rumus yang dikemukakan Jacob Cohen, Slovin dan Issac
&Michael serta Paul Leedy, (3) parsentase dari populasi (5%, 10%).

Berapakah jumlah ukuran sampel yang paling tepat digunakan


dalam penelitian, tergantung pada tingkat ketelitian dan kepercayaan
yang dikehendaki. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin
kecil jumlah sampel yang diperlukan. Begitu pula sebaliknya semakin
kecil tingkat kesalahan, maka semakin besar jumlah ukuran sampel
yang diperlukan sebagai sumber data Menurut Rescoe dalam Sugiyono
(2005) ukuran sampel yang layak dalam penelitian berkisar antara 30
sampai 500.

9
B. Sumber dan Jenis Data
Berbagai macam sumber data yang dapat dimanfaatkan dalam
menggali informasi dalam penelitian kualitatif, antara lain meliputi: (1)
dokumen atau arsip, (2) narasumber (informant), (3) peristiwa atau
aktivitas, (4) tempat atau lokasi, (5) benda, gambar serta rekaman.

Walaupun dapat dikatakan bahwa diluar kata-kata dan tindakan dari


subjek penelitian (narasumber) yang diamati atau diwawancarai itu
merupakan sumber yang kedua, sesungguhnya semua sumber penelitian
itu termasuk di dalamnya adalah sumber yang tertulis, kedudukannya
cukup penting, dan tidak dapat diabaikan. Berbagai macam jenis sumber
data penelitian kualitatif akan diuraikan sebagai berikut (Farida

Nugrahani 2014);
1. Dokumen
Menurut Guba & Lincoln, yang dimaksud dengan dokumen dalam
penelitian kualitatif adalah setiap bahan tertulis ataupun film yang dapat
digunakan sebagai pendukung bukti penelitian. Penggunaan dokumen
sebagai sumber data dalam penelitian dimaksudkan untuk mendukung
dan menambah bukti, sebab menurut Yin dokumen dapat memberikan
rincian spesifik yang mendukung informasi dari sumber-sumber lain.
Termasuk dalam jenis dokumen anatara lain adalah:

(1) Dokumen pribadi, misalnya buku harian, surat-surat, foto, film,


rekaman video, puisi, naskah drama, biografi tokoh, dan
sebagainya; (2) Dokumen resmi, misalnya laporan rapat, usulan
peraturan kebijakan, buletin, daftar pegawai, tata tertib pegawai,
daftar siswa, laporan kemajuan siswa, rapot, ijazah, akte, surat
keputusan, lembaran negara, atau arsip apa saja yang merupakan
catatan penting dari kantor-kantor, sekolah, rumah sakit, dan
berbagai instansi lainnya.

Berbagai jenis dokumen dapat dimanfaatkan peneliti untuk


mendapatkan informasi yang mendukung pengumpulan data penelitian.
Mengabaikan keberadaan dokumen merupakan langkah yang sangat
keliru dalam penelitian. Dengan cermat melihat, membaca,

10
memperhatikan, dan mencatat dokumen akan memperoleh banyak
informasi penting sehingga memperoleh data yang cukup luas atau
melimpah. Demikian pula dokumen yang berupa foto atau film dan
rekaman video.

Pemanfaatan foto dan rekaman video serta film untuk melengkapi


data penelitian jelas sangat besar manfaatnya. Namun perlu diingat
bahwa foto dan rekaman video serta film yang dibuat sendiri oleh
peneliti dengan kondisi yang ’sengaja’, dapat mengaburkan tujuan
penelitian yang mensyaratkan adanya ’natural setting’. Oleh sebab itu
sangat perlu diperhatikan bahwa ketika membuat foto, rekaman video
atau film peneliti tidak mengkondisikan settingnya. Biarkan semuanya
dalam kondisi apa adanya, atau tidak dibuat-buat, dan sangat bagus jika
objek dan subjek yang difoto, dan direkam dalam video atau film itu
tidak menyadari kalau mereka akan digunakan sebagai sumber data
dalam penelitian. Berbagai macam dokumen seperti yang telah
diuraikan di atas, sering dimanfaatkan peneliti sebagai sumber data
dalam penelitian, karena dalam banyak hal dokumen-dokumen tersebut
sangat berguna untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan
data penelitian yang dikumpulkan di lapangan, untuk menuju pada
temuan hasil penelitian.

2. Narasumber (Informant)
Posisi narasumber sebagai sumber data penelitian sangat penting
perannya sebagai individu yang memiliki informasi. Narasumber bukan
sekedar memberikan tanggapan terhadap masalah yang ditanyakan,
tetapi juga memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang
dimilikinya. Karena itu, menurut Sutopo (2002), untuk menghadapi
narasumber diperlukan sikap lentur, terbuka, dan kritis dari peneliti
dalam memahami beragam informasi yang penting, dan berdampak
langsung terhadap kualitas penelitian. Untuk mendapatkan keterangan
tentang masalah yang dikaji, dansaran tentang sumber bukti lain yang
mendukung penelitian, peneliti dapat menentukan informant kunci (Yin,
2000), selain itu juga dapat memanfaatkan informant tambahan. Agar

11
informasi yang diperoleh lebih lengkap dan beragam, narasumber dapat
dipilih dalam posisinya dengan beragam peran yang berbeda, yang
memungkinkan akses informasi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Kata-kata dan tindakan narasumber penting fungsinya
sebagai data penelitian, sehingga dalam proses pengumpulan data
penting untuk dicatat, direkam, difoto dan diamati secara cermat.

Namun demikian dalam kegiatan pemanfaatan narasumber, peneliti


harus tetap sadar terhadap rencana dan tujuan penelitian, agar penelitian
tetap fokus dan terarah. Mengingat berbagai macam informasi yang
tersedia dari narasumber tidak semuanya perlu digali, kecuali yang
sesuai dengan masalah penelitian.

3. Peristiwa atau Aktivitas


Peristiwa atau aktivitas merupakan salah satu sumber data yang
dapat digunakan dalam penelitian. Melalui pengamatan terhadap suatu
peristiwa atau aktivitas, dapat diketahui bagaimana sesuatu terjadi
secara lebih pasti, karena disaksikan secara langsung oleh peneliti.
Aktivitas sebagai sumber data penelitian dapat berlangsung secara
disengaja ataupun tidak disengaja, secara rutin dan berulang, atau hanya
sekali saja terjadi dan secara kebetulan ditemukan oleh peneliti.

4. Tempat atau Lokasi


Tempat atau lokasi merupakan sumber data yang dapat digunakan
dalam penelitian. Informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa atau
aktivitas dapat digali melalui tempat maupun lingkungannya. Dari
lokasi atau tempat terjadinya suatu peristiwa, secara kritis dapat ditarik
simpulan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

5. Benda, Gambar dan Rekaman


Beragam benda, gambar, atau rekaman yang terlihat dalam suatu
peristiwa dapat digunakan sebagai sumber data penelitian. Bahkan
dalam penelitian antropologi, arkeologi, biologi, dan geofisika, benda
merupakan sumber data yang sangat penting. Berbagai sumber data
tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni sumber data primer
dan sekunder.

12
Sumber data primer merupakan sumber data yang memuat data
utama yakni data yang diperoleh secara langsung di lapangan, misalnya
narasumber atau informant. Sumber data sekunder merupakan sumber
data tambahan yang diambil tidak secara langsung di lapangan,
melainkan dari sumber yang sudah dibuat orang lain, misalnya: buku,
dokumen, foto, dan statistik. Sumber data sekunder dapat digunakan
dalam penelitian, dalam fungsinya sebagai sumber data pelengkap
ataupun yang utama bila tidak tersedia narasumber dalam fungsinya
sebagai sumber data primer.

BAB III
PENUTUP

13
Kesimpulan
Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiry yang
menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala,
simbol, maupun deskripsi tentang suatu fenomena; fokus dan
multimetode, bersifat alami dan holistik; mengutamakan kualitas,
menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara narratif.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai sumber.


Seperti salah satunya dapat dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber
sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata
sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan


susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa
sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

14
Nugrahani, Farida. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian
Pendidikan Bahasa. Solo: Cakra Books.

Barlian, Eri. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Padang:


Sukabina Press.

A.Muri Yusuf. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan


Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group

15

You might also like