You are on page 1of 22

MAKALAH KONSEP SISTEM DAN PENDEKATAN SISTEM

DALAM KEPERAWATAN

OLEH :
KELOMPOK V

1. PUTRI PATRICIA ABD. LATIF (841422175)


2. FIRNA NAPU (841422179)
3. YUSRIL D. LATINAPA (841422181)
4. TIARA MAGFIRAH YUSUF (841422155)
5. SASKIA FAZYSMAWANTI ALULU (841422184)
6. INDRA WAHYU PRATAMA DAI (841422165)
7. HASRI AINUN DAALIUWA (841422189)

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM NON REGULER


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan
kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pengampuh mata kuliah
Falsafah dan Teori Keperawatan atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan
kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya dan insya Allah sesuai yang kami harapkan. Dan kami ucapkan terima kasih pula
kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbangsi pemikiran sekaligus
pengetahuan bagi kita semuanya. Amin.

Gorontalo, Oktober 2022


Penyusun

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Sistem...........................................................................................3
B. Komponen Sistem Secara Umum..................................................................4
C. Komponen Sistem Dalam Keperawatan........................................................6
D. Tipe Sistem....................................................................................................8
E. Pedoman Sistem Dalam Pelayanan Kesehatan..............................................9
F. Limgkup Sistem Pelayanan Kesehatan..........................................................11
G. Penerapan Sistem Dalam Keperawatan.........................................................12
H. Hubungan Sistem Dengan Subsistem dan Supra Sistem...............................15
I. Pengaruh Sistem Pada Pelayanan Kesehatan Ditinjau Dari Perspektif Sistem
........................................................................................................................17

BAB III PENUTUP..................................................................................................18


A. Kesimpulan....................................................................................................18
B. Saran...............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman sekarang
berhadapan dengan perawatan klien yang mengharapkan asuhan keperawatan yang
berkualitas dan mengharapkan perawatan profesional sebagai penyedia perawatan
kesehatan terdidik dengan baik.
Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan
keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Salah satu faktor yang
mendukung keyakinan diatas adalah kenyataan yang dapat dilihat di unit pelayanan
kesehatan seperti di rumah sakit, di mana tenaga yang selama 24 jam harus berada di
sisi pasien adalah tenaga perawat. Namun sangat disayangkan bahwa pelayanan
keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Keadaan ini bukan
saja disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga keperawatan yang kita miliki, tetapi
terutama dikarenakan oleh terbatasnya kemampuan profesional yang dimiliki oleh
sebagian besar jenis tenaga ini.
Proses keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah
dalam keperawatan, karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang
digunakan secara sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yang
digunakan secara sistematis dalam mencapai diagnosa masalah kesehatan pasien,
merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan mengevaluasi mutu
serta hasil asuhan keperawatan.
Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk memandang sesuatu sebagai
suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen, elemen-elemen atau
unit-unit yang saling berhubungan, saling berinteraksi, saling tergantung dalam
mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara berpikir tentang fenomena secara
keseluruhan, metode atau teknik dalam memecahkan masalah atau pengambilan
keputusan (kesadaran adanya masalah karena berbagai faktor).

2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem?
2. Apa yang dimaksud dengan komponen sistem secara umum?
3. Jelaskan maksud dari komponen sistem dalam keperawatan?

1
4. Sebutkan apa saja tipe sistem?
5. Jelaskan maksud dari pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan?
6. Bagaimana lingkup sistem pelayanan kesehatan?
7. Jelaskan tentang penerapan sistem dalam keperawatan?
8. Apa hubungan sistem dengan subsistem dan suprasistem?
9. Bagaimana pengaruh sistem pelayanan kesehatan ditinjau dari perspektif sistem?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep system dan penerapan system dalam dunia
keperawatan.
2. Untuk mengetahui hal yang berkaitan dengan sistem
3. Untuk mengetahui komponen sistem secara umum
4. Untuk mengetahui komponen sistem dalam keperawatan
5. Untuk mengetahui tipe sistem
6. Untuk mengetahui pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan
7. Untuk mengetahui lingkup sistem pelayanan kesehatan
8. Untuk mengetahui tentang penerapan sistem dalam keperawatan
9. Untuk mengetahui hubungan sistem dengan subsistem dan suprasistem
10. Untuk mengetahui pengaruh sistem pelayanan kesehatan ditinjau dari perspektif
sistem

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem
 Kata sistem menjadi sangat populer dengan munculnya pendekatan sistem yang
digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Sistem secara teknis berarti seperangkat komponen
yang saling berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Kata
sistem berasal dari bahasa latin (syst dan ema) dan bahasa yunani (sust dan ema) adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk
menggambarkan suatu set kesatuan yang berinteraksi, ketika suatu model metematika sering
kali dapat dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya, negara yang merupakan
suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang salaing
berhubungan sehingga membentuk suatu negara dengan rakyat sebagai penggeraknya. Kata
“sistem” sering digunakan baik dalam percakapan sehari-hari, forum diskusi maupun
dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal dan berbagai bidang, sehingga
memiliki makna yang beragam.
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat yang
memiliki hubungan di antara mereka. Sistem secara sederhana dapat didefinisikan sebagai
suatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang mempunyai hubungan
fungsional dan berinteraksi untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian,
keperawatan dapat diartiakan sebagai suatu keseluruhan karya insani yang terbentuk dari
bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Sistem merupakan suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan aspek
sosial manusia, struktur, masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan internal dan
lingkungan disekitarnya. Sistem tersebut terdiri atas tujuan, proses dan isi. Tujuan adalah
sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga tujuan dapat memberikan arah pada sistem. Proses
berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai, dan Isi terdiri atas bagian yang
membentuk suatu sistem.

3
Adapun beberapa pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. L. James Havery.
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan
maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu
tujuan yang telah ditentukan.
b. John Mc Manama.
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-
fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik
untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
c. C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan
untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
d. J.C. Hinggins.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
e. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling
berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling
pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan
f. Jerry FithGerald
Menurutnya sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.2 Komponen Sistem Secara Umum


Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system atau
elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari system.
Setiap system tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen
atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system secara
keseluruhan.  Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu system ada subsistem yang tidak
berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya.  Tentunya system tersebut tidak akan berjalan

4
mulus atau mungkin juga system tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan
system tersebut tidak tercapai. 
Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik dan
lingkungan yang kesemuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga
dapat digambarkan sebagai berikut :

 1.         Input.
Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan. Maka masukan dapat
berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-lain.
2.         Proses.
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suatu
masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut, sebagaimana
contoh dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah
berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
3.         Output.
Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam
sistem pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan
yang berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal.
4.         Dampak.
Dampak merupakan akibat yang dihasilkan dari sistem, yang terjadi relatif
lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem pelayanan
kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi
angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5.         Umpan Balik.
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan
ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

5
Umpan balik dalam sistem pelayanan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang
juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.
6.         Lingkungan.
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem, tetapi dapat
mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan,
lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis, atau situasi kondisi
sosial yang ada di masyarakat seperti institusi diluar  pelayanan kesehatan

2.3 Komponen Sistem dalam Keperawatan


Sebagai suatu sistem, proses keperawatan mempunyai komponen-komponen, berikut :
1. Masukan .
Masukan dalam proses keperawatan adalah data atau informasi yang berasal dari
pengkajian klien (misalnya bagaimana klien berhubungan dengan lingkungan dan
fungsi fisiologis klien).
2. Hasil.
Hasil merupakan produk akhir dari sistem dan dalam hal proses keperawatan adalah
dimana status kesehatan klien mengalami kemajuan atau tetap stabil sebagai hasil
asuhan keperawatan.
3. Umpan balik.
Umpan balik berperan untuk memberikan informasi sebuah sistem tentang bagaimana
sistem berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses keperawatan hasil menggambarkan
respons klien terhadap intervensi keperawatan.
4. Isi.
Isi adalah produk dan informasi yang berasal dari sistem. Selain itu, penggunaan
proses keperawatan sebagai sampel, isi merupakan informasi tentang pelayanan
keperawatan untuk klien dengan masalah kesehatan tertentu.

Adapun komponen-komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :


1. Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik yang mempunyai
kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia dipandang secara menyeluruh dan
holistik mempunyai siklus kehidupan meliputi tumbuh kembang, memberi keturunan,
memiliki kemampuan untuk mengatasi perubahan dengan menggunakan berbagai

6
mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun yang didapat bersifat biologis, psikologis
dan sosial.
Manusia selalu mencoba memenuhi kebutuhannya melalui serangkaian
peristiwa yang mencakup belajar, menggali, serta menggunakan sumber-sumber yang
diperlukan berdasarkan potensi dan keterbatasannya.

2. Lingkungan
Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, lingkungan meliputi
lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan merupakan tempat dimana
manusia berada, yang selalu mempengaruhi dan dipengaruhi manusia sepanjang
hidupnya.
Setiap lingkungan mempunyai karakteristik tersendiri dan memberikan
dampak yang berbeda pada setiap manusia, dalam menanggapi dampak lingkungan
ini, manusia selalu berespon untuk mengadakan adaptasi agar keseimbangan dirinya
tetap terjaga. Adaptasi dapat bersifat positif, dapat pula negatif (apabila manusia
beradaptasi secara negatif pada pengaruh lingkungan maka akan menimbulkan
masalah.
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat
mempengaruhi kesehatan, lingkungan ini dapat berupa kondisi sosial budaya,
lingkungan geografis yang ada di masyarakat yang berada di luar institusi kesehatan.

3. Kesehatan
Sehat merupakan suatu persepsi yang sangat individual, beberapa definisi tentang
sehat adalah :
a. WHO (1947) : Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental,
sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau cacat.
b. Parson (1972) : Sehat adalah kemampuan individu secara optimal untuk eran
dan tugasnya secara efektif.
c. Dubois (1978) : Sehat adalah suatu proses yang kreatif individu secara aktif
dan terus menerus beradaptasi dengan lingkungannya.
Kesehatan adalah suatu proses yang dinamis, terus menerus berubah sebagai
interaksi antara individu dengan perubahan lingkungan baik internal maupun
eksternal.

7
4. Keperawatan
Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia, keperawatan
dilaksanakan secara universal terjadi pada semua tingkat manusia. Tingkah laku
dalam keperawatan meliputi rasa simpati, empati, menghargai orang lain, tenggang
rasa. Keperawatan menghargai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut manusia.
Keperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk yang memiliki
kebutuhan yang unik.
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
keperawatan adalah salah satu bentuk “pelayanan profesional sebagai integral dari
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologis, psikologi sosial, dan spiritual
secara komprehensif diajukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat
maupun sakit, mencakup siklus hidup manusia”.

2.4 Tipe Sistem


Ada dua jenis sistem, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka, seperti
organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses keperawatan, interaksi dengan
lingkungan, serta perubahan antara system dan lingkungan. Sistem tertutup, seperti reaksi
kimia dalam suatu tabung uji tidak berhubungan dengan lingkungan. Layaknya semua sistem,
proses keperawatan mempunyai tujuan khusus. Tujuan proses keperawatan adalah untuk
mengatur dan menyampaikan pendekatan individual kepada asuhan keperawatan.
Perbedaan antara sistem terbuka dan sistem tertutup, antara lain :
1. Type Sistem Terbuka.
a. Terjadi proses interaksi.
b. Terdapat masukan dari lingkungan.
c. Terdapat proses transformasi
d. Keluaran (hasil) dikembalikan ke lingkungan.
e. Bersifat dinamis.
f. Terdapat proses terus menerus dalam mengadakan    penyesuaian.
g. Hasil yang dicapai sesuai dengan kebutuhan.
h. Mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan & dipengaruhi oleh
i. perubahan  lingkungan.
j. Masukan terus berubah dengan akibat proses terus berubah.
k. Menggunakan umpan balik.

8
2. Type Sistem Tertutup.
a. Tidak dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan.
b. Tak ada masukan dari dan ke lingkungan.
c. Proses tidak mengadakan penyesuaian.
d. Tak ada alur umpan balik.
e. Tak ada adaptasi terhadap lingkungan.

2.5 Pendekatan Sistem Dalam Pelayanan Kesehatan


Yang di maksud dengan pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat.
Demikian pengertian pelayanan kesehatan menurut Lovey dan Loomba.  Sedangkan yang
dimaksud dengan sistem kesehatan suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur yang terdiri
atas berbagai komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yg optimal bagi
masyarakat.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan adalah suatu tatanan
yang menghimpun berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu dan saling mendukung
guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan
umum seperti dimaksud dalam UUD 45. Demikian yang dimaksud dengan sistem pelayanan
kesehatan yang ada dalam negara kita ini.
Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang
pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, yaitu:

1. Health Promotion. (Promosi Kesehatan)


Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan
pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini bertujuan untuk
meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak terjadi
gangguan kesehatan.
2. Specific Protection (Perlindungan Khusus).
Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yang
akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap
penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang masuk dalam tingkat
perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG (Bacillus Calmette

9
Guerin) untuk mencegah TB (Tuberculosis), DPT (Difteri Pertusis Tetanus),Hepatitis,
campak, dan lain-lain.
3. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan segera).
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat dimulainya atau
timbulnya gejala dari suatu penyakit.
4. Disability Limitation (Pembatasan Cacat)
Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat
tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan.
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.

Pendekatan sistem tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :


1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan
inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem
menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan
sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan
produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada
rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran
bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

10
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu
saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah
perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan
dapat mengurangi keterbasatan dana.

2.6 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan


Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanan
keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat.  Dokter merupakan subsistem dari
pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan kesehatan tersebut memiliki tujuan masing-
masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum dari pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan yang ada sekarang ini dapat diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun
swasta.
Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk yaitu primary health care, (pelayanan
kesehatan tingkat pertama), secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat kedua), dan
tertiary health services (pelayanan kesehatan tingkat ketiga). Ketiga bentuk pelayanan
kesehatan terbagi dalam pelayanan dasar yang dilakukan di puskesmas dan pelayanan
rujukan yang dilakukan di rumah sakit.
1. Primary Health Care ( Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama )     
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memilki
masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat, tetapi ingin mendapatkan
peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan
kesehatan adalah kesehatan dasar.
2. Secundary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan baik masyarakat atau klien yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di
pelayanan kesehatan utama.
3. Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)

11
Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat
pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan
kedua.

2.7 Penerapan Sistem dalam Keperawatan


Penerapan sistem dalam penggunaan proses keperawatan meliputi beberapa tahapan,
yaitu:
1. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
manganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan seorang
pasien.
Tujuan pengkajian adalah untuk memberikan suatu gambaran yang terus
mengenai kesehatan pasien, yang memungkinkan tim perawat merencanakan asuhan
keperawatan kepada pasien secara perorangan.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dimulai dilakukan sejak klien masuk rumah sakit, selama klien
dirawat secara terus-menerus serta pengkajian dapat dilakukan ulang untuk
menambah dan melengkapi data yang telah ada. Berdasarkan sumber data, data
pengkajian dibedakan atas data primer dan data sekunder :
- Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari klien
bagaimanapun kondisi klien.
- Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pasien seperti dari
perawat, dokter, ahli gizi, ahli fisiotheraphy, keluarga atau kerabat klien,
catatan keperawatan serta hasil pemeriksaan penunjang lainnya.
Secara umum ada beberapa cara pengumpulan data yaitu :
- Wawancara yaitu melalui komunikasi untuk mendapatkan respon dari pasien
dengan tatap muka.
- Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan secara visual atau secara
langsung kepada pasien.
- Konsultasi yaitu dengan melakukan konsultasi kepada yang ahli spesialis
bagian yang mengalami gangguan.
- Melalui pemeriksaan seperti inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi
(mengetuk), auskultasi serta pemeriksaan fisik lainnya, seperti pengukuran
EKG.

12
b. Pengelompokan data

Setelah selesai mengumpulkan data maka selanjutnya data-data terkumpul


dikelompokkan, data dapat dibagi atas data dasar dan data khusus.
- Data dasar terdiri dari data fisiologis / biologi, data psikologis, data social,
data spiritual dan data tentang tumbuhkembang klien.
- Data khusus adalah data yang bersipat khusus. Misalnya laporan intake dan
output cairan selama operasi, hasil pemeriksaan hematology, pemeriksaan
roentgen dan sebagainya.
Selain data diatas, berdasarkan cara pengumpulan data dibagi atas data objektif
dan data subjektif.
- Data objektif adalah data yang diperoleh perawat berdasarkan hasil
pemeriksaan atau observasi secara langsung.
- Data subjektif adalah data yang diperoleh berdasarkan keluhan atau
perkataan klien atau keluarganya.

c. Analisa Data dan Perumusan Diagnosa Keperawatan


Tahapan terakhir dari pengkajian adalah analisa data untuk menentukan diagnosa
keperawatan. Proses keperawatan analisa adalah menghubungkan data yang
diperoleh dengan konsep teori, prinsip asuhan keperawatan yang relevan dengan
kondisi pasien. Analisa data dilakukan melalui pengesahan data, pengelompokkan
data, membandingkan data, menentukan ketimpangan / kesenjangan serta
membuat kesimpulan tentang kesenjangan masalah yang ada.

2. Tahap Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status / masalah
kesehatan aktual / potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi :
a. Adanya masalah aktual berdasarkan respon klien terhadap masalah/penyakit.
b. Faktor-faktor berkontraksi/penyebab adanya masalah.
c. Kemampuan klien mencegah/menghilangkan masalah.
Diagnosa keperawatan berorientasi kepada kebutuhan dasar manusia, berdasarkan
pada kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow, memperlihatkan respon individu /
klien terhadap penyakit dan kondisi yang dialaminya.

13
3. Tahap Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat perencanaan
intervensi keperawatan dan aktifitas keperawatan. Tujuan perencanaan adalah untuk
mengurangi, menghilangkan dan mencegah masalah keperawatan klien.
Tahap perencanaan keperawatan adalah :
a. Proses penentuan prioritas
Proses ini dimulai dengan membuat prioritas diagnosa keperawatan, urutan
prioritas diagnosa keperawatan menunjukkan masalah tersebut menjadi
prioritas untuk dilakukan intervensi keperawatan. Meskipun demikian tidak
berarti bahwa satu diagnosa harus dipecahkan dahulu secara total baru
mengerjakan diagnosa berikutnya. Biasanya beberapa diagnosa keperawatan
dapat diatasi secara bersamaan.
b. Penetapan sasaran dan tujuan
Pada proses ini dilakukan setelah penetapan urutan prioritas diagnosa
keperawatan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dalam mengurangi atau
mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan. Sedangkan tujuan
menggambarkan penampilan, hasil atau perilaku klien yang berhubungan
dengan sasaran. Perencanaan tujuan bermanfaat dalam merancang,
mengimplementasikan dan mengevaluasi asuhan keperawatan kepada klien.
c. Penentuan kriteria evaluasi
Kriteria adalah standar yang dipakai untuk mengevaluasi penampialan klien.
Misalnya klien dapat menyebutkan empat komplikasi diabetes millitus.
Kriteria diperlukan apabiala tujuan belum spesifik dan tidak dapat diukur.
d. Rencana intervensi
Adalah bagian akhir dari perencanaan dimana perawat memutuskan srategi
dan intervensi keperawatan yang akan dilakukan. Strategi dan tindakan yang
dilakukan diarahkan langsung pada etiologi atau faktor pendukung dari
diagnosa keperawatan.

4. Tahap implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh perawat
dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan implementasi adalah
intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan validasi,
penguasaan, keterampilan interpersonal, intelektual, dan tekhnikal. Intervensi harus

14
dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat. Keamanan fisik dan
psikologi dilindungi dan didokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan
pelaporan.
Ada tiga fase implementasi keperawatan yaitu :
- Fase persiapan, meliputi pengetahuan tentang rencana, validasi rencana,
pengetahuan dan keterampilan mengimplementasikan rencana, persiapan klien
dan lingkungan.
- Fase operasional, merupakan puncak implementasi dengan berorientasi pada
tujuan ( intervensi independent, dependen dan interdependen).
- Fase terminasi, merupakan terminasi perawat dengan klien setelah
implementasi dilakukan.

5. Tahap evaluasi
Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan, dan kualitas data,
teratasi atau tidaknya masalah klien, serta pencapaian tujuan serta ketetapan
intervensi keperawatan. Akhirnya, penggunaan proses keperawatan secara tepat pada
praktek keperawatan akan memberi keuntungan pada klien dan perawat. Kualitas
asuhan keperawatan diharapkan dapat ditingkatkan. Perawat dapat
mendemonstrasikan tangguang jawab dan tangguang gugatnya yang merupakan
salah satu ciri profesi dan yang amat penting adalah menjamin efisiensi dan
efektifitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.

6. Tahap dokumentasi
Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode pencatatan proses
keperawatan yang tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis. Dokumentasi
proses keperawatan mencakup pengkajian, dokumentasi masalah, perencanaan,
tindakan.

2.8 Hubungan Sistem dengan Subsistem dan Supra Sistem


Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, output (hasil/keluaran), dan umpan
balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang keperawatan secara
menyeluruh dan sistematik, tidak parsial atau fragmentis. Keperawatan sebagai suatu sistem
merupakan satu kesatuan yang utuh dengan bagian-bagiannya yang berinteraksi satu sama

15
lain. Keperawatan dapat diartikan sebagai keseluruhan karya insani yang terbentuk dari
bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam usaha mencapai tujuan akhir.
Keperawatan dapat digambarkan sebagai kesatuan subsistem dan membentuk satu
sistem yang utuh. Sitem pendidikan ini memperoleh input dari suprasistem (masyarakat atau
lingkungan) dan memberikan output bagi suprasistem tersebut. Subsistem yang membentuk
sistem keperawatan adalah tujuan, klien, manajemen, struktur dan jadwal waktu, asuhan
keperawatan, tenaga perawat dan tim kesehatan lain, teknologi, fasilitas, kendali mutu,
penelitian, serta biaya perawatan.
Interaksi fungsional antarsubsistem keperawatan disebut sebagai proses keperawatan.
proses keperawatan dapat terjadi dimana saja, tidak terbatas lingkungan rumah sakit dan
pusat kesehatan lainnya. Melalui proses keperawatan diperoleh hasil (output) keperawatan.
hasil keperawatan adalah asuhan keperawatan yang sudah diberikan kepada klien berdasarkan
tujuan keperawatan yang telah ditetapkan. Tujuan keperawatan masing-masing tingkatan
perawatan ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan bermuara pada tujuan kesehatan nasional.
Beberapa penerapan sistem keperawatan :
a. Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang potensial kepada klien. Asuhan
Keperawatan saling berhubungan dengan tim pelayanan kesehatan lainnya seperti
dokter, radiologi, klien/pasien, IPTEK, tim rumah tangga di RS, gizi,
laboratorium, dan sistem pendukung lainnya.
b. Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Keperawatan
Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan keperawatan juga saling
berhubungan dengan pelayanan lainnya seperti IPTEK, AIPNI, PPNI,
Penyelenggara pendidikan keperawatan, kebutuhan masyarakat, kebijakan
pendidikan nasional keperawatan, dan profesi lain.
c. Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pengembangan Profesi Keperawatan
Penerapan sistem ini berhubungan dengan masyarakat, kebijakan nasional, PPNI,
faktor lain, AIPNI, IPTEK, institusi pendidikan keperawatan. Dengan
bekerjasama bersama peleyanan-pelayanan lainnya sehingga pengembangan
profesi keperawatan dapat berjalan dengan lancar.
d. Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Secara Umum
Pelayanan kesehatan dalam penerapannya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti pendidikan dan manajemen, kebutuhan pelayanan kesehatan, konsep

16
kesehatan, tujuan pembangunan kesehatan, IPTEK, dan berbagai profesi
kesehatan.

2.9 Pengaruh Sistem pada Pelayanan Kesehatan Ditinjau dari Perspektif Sistem
1. Internal
a. Bagi profesi dengan pendekatan sistem dan proses keperawatan, perawat dapat
mempertanggung jawabkan tugasnya sesuai dengan standar. Jadi akhirnya dapat
meningkatkan kualitas pelayanan dan profesi Keperawatan secara keseluruhan.
b. Bagi Perawat akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan meningkatkan
kecintaan pada profesi.
c. Kemampuan memanfaatkan hasil/keluaran dari pendidikan
d. Kemampuan dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya pendidikan.

2. Eksternal
a. Bagi Klien dapat memfasilitasi keterlibatan klien dan keluarga dalam perawatan
disetiap tahapan proses keperawatan.
b. Tekanan dan Tuntutan kebutuhan Masyarakat
c. Perkembangan global Keperawatan Profesional

17
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat
yang memiliki hubungan diantara mereka. Sistem secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai sesuatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang
mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai
hasil yang diharapkan. Dengan demikian keperawatan, dapat diartikan sebagai satu
keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai
hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Komponen Sistem dalam keperawatan meliputi Manusia, Lingkungan,
Kesehatan, Keperawatan. Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan
unik yang mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia selalu hidup
dalam suatu lingkungan tertentu meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, Output (hasil/Keluaran) dan
umpan balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang keperawatan
secara menyeluruh dan sistematik, tidak parsial dan Fragmentis.
Beberapa penerapan sistem keperawatan :
a. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan
b. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan Pendidikan Keperawatan
c. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pengembangan Profesi Keperawatan
d. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan secara umum.
3.2. Saran
Diharapkan dalam perkembangan dunia keperawatan, perawat maupun mahasiswa
keperawatan dapat menerapkan konsep sistem dan penerapan sistem dalam dunia
keperawatan.

18
DAFTAR PUSTAKA
Aziz,A. Halimul Hidayat. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Catatan ketiga-
Jakarta: Salemba Medika,
Haryanto.2007.Konsep Dasar Keperawatan Dengan Pemetaan Konsep.Jakarta : Salemba
Medika.
Simamora, Roymond.2009. Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan, Jakarta: EGC.
Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.Jakarta ; EGC.
Prawitasari, Johana (1993) “Aspek Sosio – Psikologis Usia Lanjut di Indonesia” , Buletin
Penelitian Kesehatan Universitas Gajah Mada,21 , 4 , (73-83)

19

You might also like