You are on page 1of 6

Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 01 No.

02 Tahun 2021
o
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERHATIAN ORANG TUA
TERHADAP HASIL BELAJAR
Aprida Niken Palupi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Modern Ngawi, apridaniken800@gmail.com
Edi Sulistiyono
Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Modern Ngawi, edisulis308@gmail.com
Santy Dinar Permata
Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Modern Ngawi, santy.permata@gmail.com
Uci Ulfa Nur’Afifah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Modern Ngawi, Uciulfa26@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan perhatian orang tua
terhadap hasil belajar siswa di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif, dengan pengamatan pada siswa atau peserta didik dengan melibatkan guru, siswa,
orang tua, dan komite sekolah. Hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh anak adalah
terjadinya perubahan perilaku secara holistik. Kecerdasan emosional merupakan hasil dari
proses belajar. Kemampuan guru dalam melatih dimensi emosi harus dipandang sebagai bagian
esensial pembelajaran. Penerapan kecerdasan emosional dapat dilakukan secara luas dalam
berabgai sesi, aktivitas dan bentuk-bentuk spesifik pembelajaran. Bagi guru untuk mengkaji
aspek-aspek yang berkaitan dengan emosi, bagaimana melatih dimensi-dimensi emosi melalui
proses pembelajaran sehingga diharapkan semuanya dapat bermuara pada peningkatan potensi
anak secara optimal.
Kata Kunci : Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Hasil Belajar.

PENDAHULUAN yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha


Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran Esa, memiliki budi pekert luhur, mandiri,
pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan kepribadian yang mantap, dan bbertanggung
sekumpul manusia yang diwariskan dari satu jawab terhadap bangsa.
generasi ke generasi selanjutnya melalui Menurut Undang-Undang No. 20 tahun
pengajaran, pelatihan dan penelitian. 2003 tujuan pendidikan adalah untuk
Pendidikan juga dapat diartikan suatu usaha mengembangkan potensi peserta didik agar
sadar yang dilakukan secara sistematis dalam menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
mewujudkan suasana belajar mengajar agar kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
para peserta didik dapat mengembangkan mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
potensi dirinya. dan menjadi warga negara yang demokratis
Tujuan dari suatu pendidikan secara umum serta bertanggungjawab.
adalah untuk mencerdaskan dan Pendidikan secara umum dapat dilakukan
mengembangkan potensi didalam diri para melalui pendidikan informal, formal, dan non
peserta didik. Tujuan pendidikan dalam formal. Pendidikan informal adalah
Undang-Undang No. 2 tahun 1985 adalah pendidikan keluarga dan lingkungan.
untuk mencerdaaskan kehidupan bangsa dan Pendidikan formal adalah jalur pendidikan
mengembangkan manusia yang seutuhnya,, yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri

1
E-ISSN 2747-0709
Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 01 No.02 Tahun 2021
o

atas pendidikan dasar, pendidikan menengah diantaranya adalah kecerdasan emosional atau
dan pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan Emotional Quotient (EQ). EQ merupakan
non formal adalah jalue pendidikan diluar kemampuan memotivasi diri sendiri,
pendidikan formal yang dapat dilaksanakan mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati,
secara terstruktur dan berjenjang. mengatur suasana hati, berempati, dan
Salah satu pendidikan formal di Indonesia kemampuan kerjasama. Selain kecerdasan
adalah sekolah dasar. Sekolah dasar intelektual dan emosional, faktor lain yang
merupakan jenjang paling rendah atau dasar sangat peting adalah perhatian dari orangtua
dalam pendidikan formal di Indonesia. (Busra, Idris, dan Ismaimuza, 2016).
Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, Tidak menutup suatu kemungkinan dengan
mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Pelajar berbagai masalah prestasi belajar seorang
sekolah dasar umumnya berusia 6-12 tahun. siswa dipengaruhi oleh kecerdasan emosional
Saat ini siswa kelas 6 diwajibkan mengikuti meupun perhatian dari orang tua mereka
Ujian Nasional yang mempengaruhi kelulusan masing-masing. Pada kenyataannya secara
siswa. Dalam ujian nasional ini sebagai empiris tidak semua orangtua, sebagai
pengukur hasil belajar dan pencapaian prestasi penanggung jawab utama, melakukan
siswa selama 6 tahun sekolah di sekolah dasar kewajibannya sesuai sebagaimana mestinya.
negeri maupun swasta. Suatu tujuan pendidikan akan tercapai apabila
Belajar dalam pendidikan formal orang tua memberi perhatian, motivasi atau
menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya dorongan terhadap pendidikan anak.
positif sehingga pada tahap akhir akan didapat Rendahnya prestasi siswa maupun berhasil
keterampilan, kecakapan dan pengetahuan atau tidaknya proses belajar siswa merupakan
baru. Proses belajar pada hakikatnya adalah akibat dari kondisi situasi lingkungan keluarga
komuniksi edukatif yang dapat menimbulkan dan peran orangtua.
hubungan timbal balik atara dua hal atau lebih
dengan tujuan mengarahkan dirinya pada satu METODE
tujuan tertentu yang akan dicapai. Hasil proses Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Metode
belajar tercermin pada prestasi belajar. yang digunakan adalah dengan penilaian
Prestasi belajar merupakan suatu perubahan menurut pengamatan yang selama ini berjalan
tingkah laku yang dicapai siswa sebagai hasil di SDN 2 Megeri. Pengamatan melalui hasil
belajar yang meliputi tiga ranah yaitu ranah belajar siswa setiap kelas. Metode ini ditindak
kognitif, afektif, dan psikomotor yang lanjuti stiap pengadaan tes formatif secara
dinyatakan dalam bentuk angka atau skor. mandiri maupun srentak satu sekolah.
Orang berfikir bahwa untuk meraih prestasi Pada penelitian ini banyak siswa yang
belajar yang tinggi, seseorang harus memiliki mengalami permaasalahan dalam belajar dan
Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena berbagai macam kekurangan pada siswa mulai
intelegensi merupakan bekal potensial yang dari kelas 1 sampai kelas 6. Kekurangan yang
akan memudahkan dalam belajar dan pada dihadapi siswa salah satunya adalah mengenai
saatnya akan menghasilkan prestasi yang hasil belajar yang rendah. Hasil belajar ini
maksimal. dipengaruhi oleh kurangnya perhatian orang
Menurut Goleman (2009) kecerdasan tua. Hampir 40% siswa di SDN 2 Megeri
intekektual hanya menyumbang 20% bagi mengalami kurangnya perhatian orang tua. Hal
kesuksesan, sedangkan 80% adalah ini disebabkan oleh kurangnya pendidikan
sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, orang tua dan keterbelakangan sosial yang

2
E-ISSN 2747-0709
Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 01 No.02 Tahun 2021
o

mengharuskan orang tua siswa mencari salah satunya adalah dengan menjalankan
penghasilan. proses belajar mengajar di pendidikan formal.
Setelah melihat banyaknya siswa yang Kegiatan belajar mengajar ini harus didukung
kurang dalam hasil belajar diadakannya oleh guru, siswa, dan orang tua siswa. Siswa
bimbingan konseling pada siswa dengan dalam pendidikan formal sebagai subjek yang
bertahap dan sistematis. Selain bimbingan perlu diperhatikan. Guru sebagai fasilitator
konseling ada pertemuan dengan orang tua siswa dalam suatu pengajaran dan membantu
siswa dengan melibatkan komite sekolah guna siswa dalam proses belajar untuk
penanganan permasalahan yang terjadi. mengembangkan ilmunya. Peran yang tidak
Setelah segala upaya dilakukan peningkatan kalah pentingnya adalah orang tua yang harus
hasil belajar mulai membaik dan meningkat selalu mendukung proses belajar siswa.
secara siknifikan. Selain di sekolah siswa juga berkewajiban
belajar diluar sekolah guna mengetahui secara
HASIL DAN PEMBAHASAN komplek tentang ilmu yang sudah dipelajari di
Pendidikan adalah tindakan manusia secara sekolah. Kendala yang ada di SDN 2 Megeri
sadar untuk meningkatkan pengetahuannya ini adalah permasalahan kuramhmya perhatian
dan mencapai suatu tujuan. Pendidikan juga orang tua pada setiap siswa dalam proses
dapat diartikan sebagai tuntutan untuk setiap belajar dan meningatkan hasil belajar. Orang
anak guna menambah dan mengembangkan tua disini tidak memperhatikan anaknya
suatu ilmu maupun oengetahuan dan karena kurangnya pendidikan yang mereka
pengalamannya dalam segala hal. miliki sehingga kurangnya pengetahuan dalam
Ada beberapa bentuk pendidikan yaitu pembelajaran anaknya. Sebagian besar dari
pendidikan informal, formal, dan non formal. mereka menyerahkan semua pendidikan
Pendidikan informal adalah pendidikan kepada guru, tanpa melibatkan dirinya dalam
pertama bagi semua manusia di dalam pendidikan anak. Karena anak perlu
keluarga. Pendidikan formal merupakan bimbingan belajar dirumah dengan orang tua.
pendidikan yang dilakukan disebuah lembaga Selain kurangnya pendidikan orangtua, factor
dan dilakukan dengan kurun waktu tertentu lain adalah orang tua yang mengharuskan
disebuah sekolah bersama dengan teman bekerja dan kurang memperhatikan anaknya,
sebayanya. Pendidikan non formal adalah sehingga tidak ada bimbingan yang dilakukan
pendidikan yang dilakukan diluar keluarga dan oleh orang tua terhadap anak.
sekolah, salah satunya adalah dilingkungan Kecerdasan emosional tidak hanya
sekitar yang dapat menambah ilmu dan berartikan bersikap ramah pada seseorang,
pengetahuannya secara sengaja maupun tidak melainkan sikap tegas yang yang memang
sengaja. tidak menyenangkan, tetapi mengungkapkan
Dalam penelitian ini mencakup tiga bentuk sebuah kebenaran yang dihindari. Kecerdasan
pendidikan karena penelitian ini melibatkan emosional juga bukan berarti memberi
guru, siswa, orang tua, dan lingkungan kebebasan perasaan untuk berkuasa.
masyarakat sekitar. Setiap pendidikan pasti Kecerdasan emosional tidak terikat dengan
memiliki tujuan, sama halnya dengan faktor genetik dan tidak hanya dapat
pendidikan formal bertujuan untuk berkembang saat kanak-kanak. Kecerdasn
mencerdaskan orang yang ingin emosional tidak sama dengan kecerdasan
mengembangkan ilmunya atau menuntut ilmu. intelektual yang berubah sedikit setelah
Tujuan itu harus dicapai dalam berbagai hal, melewati masa remaja, kecerdasan emosi lebih

3
E-ISSN 2747-0709
Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 01 No.02 Tahun 2021
o

banyak diperoleh melalui belajar dan guru untuk membantu menumbuhkan motivasi
pengalaman sendiri sehingga kecakapan kita diri anak melalui mengajarkan anak untuk
dalam hal ini dapat terus tumbuh. berharap keberhasilan, menyediakan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesempatan anak untuk menguasai
kecerdasan emosional mampu membuat anak- lingkungan, memberi pendidikan yang relevan
anak bersemangat tinggi dalam beajar, atau dengan gaya belajar anak, mengajarkan anak
disukai teman dalam bermain, dan juga memiliki sika tidak mudah menyerah, dan
membantu dua uluh tahun kemudian ketika mengajarkan anak pentingnya menghadapi dan
telah masuk dunia kerja dan ketika sudah mengatasi kegagalan.
berkeluarga. Dalam pekerjaan kemampuan Dalam kehidupan anak harus diajarkan
khusus tidak menjadi faktor utama untuk untuk tidak menghindari suatu masalah, tetapi
diterima di suatu pekerjaan melainkan melihat secara jernih setiap masalah yang
kemampuan untuk belajar dalam pekerjaan dihadapi, selanjutnya memobilisasi kekuatan
bersangkutan. Keterampilan EQ bukanlah diri dalam mengatasi persoalan-persoalan yang
lawan dari keterampilan IQ, namun keduanya dihadapi.
berinteraksi secara dinamis, dalam tingkat Kemampuan dalam menghadapi masalah
konseptual maupun empirik. Seseorang dapat akan mendorong anak memiliki daya tahan
menguasai keterampilan kognitif sekaligus yang lebih tinggi jika suatu saat nanti
keterampilan sosial emosional. mendapati persoalan yang lebih komplek dan
Perbedaan dar keduanya adalah, EQ tidak rumit sehingga menyeret diri anak menjadi
dipengaruhi oleh faktor keturunan, sehingga frustasi. Bilamana keadaan buruk terjadi, maka
memberi kesempatan pada prangtua dan anak diharapkan mampu mengendalikan diri,
pendidik untuk melanjutkan apa yang telah menata emosinya sehingga tidak melakukan
disediakan oleh alam agar anak meiliki tindakan yang dapat merugikan diri sendiri
peluang untuk meraih kesuksesan. Dengan maupun orang lain.
demikian, kecerrdasan emosional adalah hasil Sejumlah pandangan memberi saran untuk
dari aktivitas individu dalam melatih fungsi- mengendalikan emosi agar tidak terjadi ha
fungsi emosional diri sendiri atau oleh orang negatif dengan cara mengenali diri melalui
lain sehingga lebih merupakan hasil belajar. pemikiran yang jernih untuk menyadari
Kecerdasan emosional akan memberi perasaan diri sepenuhnya, tidak tenggelam
kekuatan lebih besar dalam diri seseorang. dalam permasalahan dan tidak mudah pasrah.
Dalam kekuatan ini seseorang dapat Kesadaran diri merupakan kecakapan yang
menyelesaikan suatu permasalahan hidup yang diusahakan untuk diperkuat oleh sebagian
dialami. Kecerdasan emosional juga memiliki sebagian besar psikoterapi. Kemampuan
ciri tersendiri yaitu kemampuan memotivasi mengendalikan dorongan hati dan tidak
diri sendiri merupakankemampuan internal melebihi kesenangan merupakan ciri dari
seseorang berupa kemampuan menjadi suatu kecerdasan emosi. Kematngan berfikir anak
energi yang mendorong seseorang untuk tidak sekedar kemampuan bernalar, akan tetapi
mampu menggerakkan potensi fisik dan lebih ditunjukkan melalui isyarat-isyarat
psikologis dalam melakukan aktivitas tertentu emosional. Dalam pembahasan emosi faktor
sehingga mampu mencapai keberhasilan empati merupakan suatu hal yang harus
bertahap. dikembangkan.
Proses perkembangan memotivasi diri Kemampuan menjaga suasana hati dan
sendiri juga memerlukan peran orang tua dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan

4
E-ISSN 2747-0709
Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 01 No.02 Tahun 2021
o

kemampuan berfikir juga merupakan ciri memiliki empati kuat tidak begitu agresif dan
kecerdasan emosional. Kemampuan ini rela terlibat dalam kegiatan sosial. Kedua
berkaitan dengan mengatasi masalah, karena mengajarkan kejujuran dan integritas,
ketika seseorang mampu mengatasi suatu kebanyakan pengamat mengatakan bahwa
permasalahan akan lebih dewasa dan akan masalah anak menilai bahwa berbohong pada
mampu menyelesaikan masalah yang lebih batas-batas tertentu dapat dimakhlumi dari
berat lagi. segi perkembangan anak, namun hal ini dapat
Kecerdasa emosi merupakan bagian menjadi masalaj bila berbohong menjadi
kejiawaan seseorang yang mendalam dan kebiasaan.
suatu kekuatan, kkarean dengan adanya emosi Ketiga, mengajarkan memecahkan masalah.
manusia dapat menunjukkan keberadaannya Dari pengamatan pada umumnya orang tua
dalam masalah-masalah manusiawi. Manusia dan guru kurang memberikan kepercayaan
secara universal memiliki dua tindakan penuh kepada anak-anak untuk memecahkan
pikiran, yaitu tindakan pikiran emosional dan permasalahan. Kebanyakan orang tua dengan
tindakan pikiran rasional. Keduanya bersifat mudah memberi bantuan pada anak dalam
saling mempengaruhi dalam membentuk memecahkan suatu masalah. Hal yang harus
kehidupan mental manusia. Pikiran rasional dilakukan pendidik adalah kemampuan
merupakan pemikiran yang disadari oleh diri memecahkan masalah merupakan bagian yang
sendiri. Pikiran rasional merupakan menyatu dengan proses pertumbuhan.
mengatakan sesuatu yang benar dalam hari Pertumbuhan intelektual dan emosional anak
merupakan tingkat keyakinan yang berbada, didorong oleh proses pemecahan masalah.
cenderung kepastian lebih mendalam daripada
benganggapnya benar dengan menggunakan PENUTUP
akal. Simpulan
Perbedaan dalam pendidikan emosi Hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh
menghasilkan keterampilan-keterampilan anak adalah terjadinya perubahan perilaku
berbeda, anak perempuan mahir membaca secara holistik. Pandangan yag
secara verbal dan non verba, mahir menitikberatkan hasil belajar dalam bentuk
mengungkapkan dan mengkomunikasikan penambahan pengetahuan saja merupakan
perasaan-perasaannya. Anak laki-laki menjadi wujud pandangan yang sempit, karena belajar
cakap dalam meredam emosi berkaitan dengan dan pembelajaran harus dapat menyentuh
perasaan rentan, salah, takut dan sakit. dimensi-dimensi individual anak secara
Dalam proses pembelajaran, penerapan menyeluruh, termasuk dimensi emosional
kecerdasan emosional dapat dilakukan secara yang dalam waktu cukup lama luput dari
lias, aktivitas dan bentuk spesifik perhatian. Hal ini dipandang semakin penting
pembelajaran. Pemahaman guru dan orang tua karena dari berbagai penelitian menunjukkan
teradap kecerdasan emosional serta keberhasilan belajar lebih banyak ditentukan
pengetahuan tentang cara penerapannya pada oleh faktor emosi, antara lain daya tahan,
anak saat ini merupakan bagian penting dalam keuletan, ketelitian, disiplin, rasa tanggung
rangka membantu mewujudkan perkembangan jawab, kemampuan menjalin kerjasama,
potensi-potensi anak secara optimal. motivasi yang tinggi serta beberapa dimensi
Penerapan kecerdasan emosional dapat emosional lainnya.
dilakukan dengan cara mengembangkan Kecerdasan emosional merupakan hasil dari
empati dan kepedulian. Anak-anak yang proses belajar. Oleh sebab itu, melalui

5
E-ISSN 2747-0709
Education and Learning of Elementary School (ELES) VOL. 01 No.02 Tahun 2021
o

kegiatan pembelajaran guru harus pembelajaran disekolah dan bekerjasama


menyediakan ruang yang luas dan iklim yang dengan orangtua agar anak mendapat
kondusif untuk berkembangnya kecerdasan bimbingan secara insentif oleh orangtua.
emosional anak. Kemampuan guru dalam
melatih dimensi emosi harus dipandang DAFTAR RUJUKAN
sebagai bagian esensial pembelajaran. Goleman, D 2005. Emotional Intelegence.
Penerapan kecerdasan emosional dapat Mengapa EI Lebih Penting daripada IQ.
dilakukan secara luas dalam berabgai sesi, Terjemahan oleh T. Harmaya. Jakarta:
aktivitas dan bentuk-bentuk spesifik Gramedia Pustaka Utama.
pembelajaran. Untuk dapat mengembangkan Sanjaya Sansana, Suaedi, Djadir. (2018).
kecerdasan emosional perlu diawali dengan Kecerdasan Emosional, Perhatian Orangtua,
pemahaman guru dan orang tua tentang Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar
kecerdasan emosional serta cara-cara Matematika. Jurnal Vidya Karya, 33(1), 81-
penerapannya. Bagi guru untuk mengkaji 94.
aspek-aspek yang berkaitan dengan emosi, Indah Mayang Purnama. (2016). Pengaruh
bagaimana melatih dimensi-dimensi emosi Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar
melalui proses pembelajaran sehingga Terhadap Prestasi Belajar Maematika di
diharapkan semuanya dapat bermuara pada SMAN Jakarta Selatan. Jurnal Formatif,
peningkatan potensi anak secara optimal. 6(3), 233-245.
Ananta Muhammad Jidan. (2016). Pengaruh
Saran Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi
Sebagai pembaca artikel ini harus memahami Belajar Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar
kecerdasan emosional secara menyeluruh dan Negeri Ketawanggede Malang. Skripsi, 11-
cara dalam penerapannya pada anak. Hal ini 67.
harus ada dukungan dari berbagai pihak agar Prof. Dr. Aunurrahman, M.Pd. 2019. Belajar
anak dapat meningkatkan potensi-potendinya dan Pembelajarann. Bandung: Alfabeta, cv.
secara maksimal. Sebagai guru harus dapat
mengkaji aspek yang berkaitan dengan emosi
dan melatih dimendi emosi melalui proses

6
E-ISSN 2747-0709

You might also like