You are on page 1of 6

Jurnal ENGINE Vol.

2 No 1, Mei 2018, pp no: 1-6 e-ISSN 2579-7433

PEMBUATAN KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST 37


TERHADAP KECEPATAN PEMAKANAN
PADA MILLING MACHINE
(1)
Sugiyanto (2 Yogi Prabowo
(1,2)
Prodi Teknik Mesin Universitas Surakarta
(1)
Email: Sugiyantoputro@yahoo.co.id
Jl. Raya Palur Km.5 Palur Karanganyar

ABSTRACT

One of the ideal geometric characteristics of a component is a smooth or rough surface. In


practice it is not possible to obtain a component with a smooth / rough surface. This is due to several
factors, such as the human factor (operator) and the factors of the machines used to make it. However,
with technological advancements the growing apparatus capable of forming surface components with
a high degree of fineness / roughness, according to the standard measures applicable in metrology, is
advanced by geometric measurement experts through research experience.
Fineness level / roughness of a surface is very important role in the planning of a machine
components, especially concerning the problem of lubrication friction, wear and tear, resistance to
fatigue and so on. Therefore, in the planning and manufacture must be considered first about which
machine equipment should be used to make it and how much the cost must be incurred. In order for
the process of manufacture there is no significant deviation, then the characteristics of this surface
should be understood by the planner even more by the operator. Communication of surface
characteristics is usually done in engineering drawings. But to explain perfectly about the
characteristics of a surface seems difficult.
The research method is started by preparing instrument that is Milling Machine which is used to
make surface roughness and Surface Roughness Tester is done 3 times test with variable speed of food
which is different equal to 7,3; 13; 24.5 mm / put. With a speed of 102 rpm Rpm, and a depth of 0.4.
Next determine the material roughness level with Surface Roughness Tester. After all done will get the
data test results, followed by analysis and discussion so that will get final conclusion.
From the research results obtained the following results: there is a difference in the level of roughness
in each material with different feeding speed. The feed rate of 7.3 mm / put yielded 0.64 μ, 13 mm / put
roughness generated 1.32 μ, 24.5 mm / put yielded 3.77 μ. The process of measuring the roughness of
the material with the speed of feeding is slower, the smoother the surface roughness, the faster the
speed of the feeding the more rough. The range of syrup result is also influenced by the speed of the
food. The faster the movement of the range range the wider the surface roughness is the opposite.

Keywords: speed of food, milling machine, roughness, material ST 37

I. PENDAHULUAN berkembang peralatan yang mampu


membentuk permukaan komponen dengan
Salah satu karakteristik geometris tingkat kehalusan/kasar yang cukup tinggi,
yang ideal dari suatu komponen adalah menurut standar ukuran yang berlaku
permukaan yang halus atau kasar. Dalam dalam metrologi, yang dikemukakan oleh
prakteknya memang tidak mungkin untuk para ahli pengukuran geometris benda
mendapatkan suatu komponen dengan melalui pengalaman penelitian.
permukaan yang betul-betul halus/kasar. Tingkat kehalusan/kekasaran suatu
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, permukaan memang peranan yang sangat
misalnya faktor manusia (operator) dan penting dalam perencanaan suatu
faktor-faktor dari mesin-mesin yang komponen mesin khususnya yang
digunakan untuk membuatnya. Akan menyangkut masalah gesekan pelumasan,
tetapi, dengan kemajuan teknologi semakin keausan, tahanan terhadap kelelahan dan
-1-
Jurnal ENGINE Vol. 2 No 1, Mei 2018, pp no: 1-6 e-ISSN 2579-7433

sebagainya. Karenaitu, dalam perencanaan penutup alat pengaman diamati. Pada


dan pembuatannya harus dipertimbangkan penelitian ini, perbandingan antara efek
terlebih dulu mengenai peralatan mesin pendingin yang berbeda dengan baja tahan
yang mana harus digunakan untuk karat AISI 304 dilakukan dan hasil dari
membuatnya serta berapa ongkos yang penelitian ini dapat memberikan informasi
harus dikeluarkan. Agar proses yang sangat berguna di bidang manufaktur.
pembuatannya tidak terjadi penyimpangan Hasil percobaan menunjukkan bahwa
yang berarti, maka karakteristik emulsi berbasis air memberikan
permukaan ini harus dapat dipahami oleh permukaan akhir yang lebih baik dan gaya
perencana lebih-lebih lagi oleh operator. potong yang lebih rendah diikuti oleh
Komunikasi karakteristik permukaan minyak sintetis dan udara dingin tekan.
biasanya dilakukan dalam gambar teknik. Kondisi pendinginan yang berbeda
Namun untuk menjelaskan secara memerlukan parameter yang berbeda untuk
sempurna mengenai karakteristik suatu mendapatkan kekasaran permukaan bawah
permukaan nampaknya sulit. dan gaya potong.
Deepak Kumar (2012), Permukaan
I I . L A N D AS A N T E O R I kekasaran adalah respon output penting
dalam produksi berkenaan dengan kualitas
Kajian tentang Kekasaran Permukaan dan kuantitas masing-masing. Proses
Permukaan adalah batas yang penggilingan mesin abrasif banyak
memisahkan benda padat dengan digunakan untuk mencapai toleransi yang
sekelilingnya. Karakteristik suatu lebih dekat dengan permukaan akhir yang
permukaan memegang peranan penting lebih baik. Pekerjaan ini baja kerja panas
dalam pemberian adhesive sebagai media AISI H11 digunakan untuk menyelidiki
penyambung. Proses penyambungan secara peran lingkungan kerja yang berbeda
lap joint kedua penampang permukaan (pendinginan kering, pendinginan basah
komposit memerlukanan kekasaran. dan gas tekan) dan parameter proses (laju
Pengukuran kekasaran menggunakan alat umpan, kedalaman kecepatan potong dan
pengukur keasaran (Surface Roughness roda) pada kekasaran permukaan. Telah
Tester). diamati bahwa di bawah lingkungan
Dhiah Purbosari (2010), tingkat pendinginan basah, penurunan laju umpan,
kekasaran permukaan terkecil sebelum kedalaman pemotongan dan kenaikan
awal waktu pemberian pendingin pada kecepatan roda menghasilkan peningkatan
proses pemesinan CNC milling ZK 7040 kualitas permukaan yang signifikan.
terjadi pada feed rate 0,11 mm/rev dan Kekasaran permukaan dapat
awal waktu pemberian pendingin 10 menit diwakilkan kedalam sebuah grafik yang
yaitu sebesar 1,616 µm, sedangkan tingkat memiliki bentuk yang sama dengan profil
kekasaran paling besar terjadi pada feed yang diukur. Grafik tersebut merupakan
rate 0,15 mm/rev dan awal pembesaran dari kekasaran permukaan
waktupemberian pendingin 20 menit yaitu pada profil tersebut. Dari grafik yang
sebesar 3,603 µm.angka kekasaran 3,85 didapatkan tersebut, dapat dicari beberapa
µm, 3,73µm, 3,40 µm, 3,20µm. parameter-parameterguna menganalisa dan
P. Chockalingam, (2012), Penelitian mengidentifikasi konfigurasi suatu
ini membahas pengaruh kondisi pendingin permukaan
yang berbeda pada baja tahan karat AISI Permukaan adalah suatu batas yang
304. Metode pendinginan yang digunakan memisahkan benda padat dengan
dalam penelitian ini adalah banjir minyak sekitarnya. Profil atau bentuk yang
sintetis, emulsi berbasis air, dan udara dikaitkan dengan istilah permukaan
dingin tekan. Kekuatan pemotong dan mempunyai arti tersendiri yaitu garis hasil
kekasaran permukaan dipelajari dan pemotongan secara normal atau serong
-2-
Jurnal ENGINE Vol. 2 No 1, Mei 2018, pp no: 1-6 e-ISSN 2579-7433

dari suatu penampang permukaan. b. Profil terukur (measured profil),


Kekasaran terdiri dari ketidakteraturan merupakan profil permukaan terukur.
tekstur permukaan benda, yang pada c. Profil referensi adalah profil yang
umumnya mencakup ketidakteraturan yang digunakan sebagai acuan
diakibatkan oleh perlakuan selama proses untukmenganalisa ketidakteraturan
produksi. konfigurasi permukaan.
Tekstur permukaan adalah pola dari d. Profil akar/alas yaitu profil referensi yang
permukaan yang menyimpang dari suatu digeserkan ke bawah sehingga
permukaan nominal. Penyimpangan menyinggung titik terendah profil terukur.
mungkin atau berulang yang diakibatkan e. Profil tengah adalah profil yang digeserkan
oleh kekasaran, waviness, lay, dan flaws. ke bawah sedemikian rupa sehingga
Kekasaran permukaan (surface roughness) jumlah luas bagi daerah-daerah diatas
dibedakan menjadi dua, yaitu: profil tengah sampai profil terukur adalah
a) Ideal Surface Roughness Ideal surface sama dengan jumlah luas daerah-daerah di
roughness bawah profil tengah sampai ke profil
Kekasaran ideal (terbaik) yang bisa terukur.
dicapai dalam suatu proses permesinan Berdasarkan profil-profil di Gambar 1.
dengan kondisi ideal. Faktor-faktor yang di atas, dapat didefinisikan beberapa
mempengaruhi kekasaran ideal di parameter permukaan, yaitu yang
antaranya: berhubungan dengan dimensi pada arah tegak
- Getaran yang terjadi pada mesin. dan arah memanjang. Untuk dimensi arah
- Ketidaktepatan gerakan bagian bagian tegak dikenal beberapa parameter, yaitu:
mesin. a. Kekasaran total (peak to valley height/total
- Ketidakteraturan feed mechanism. height), Rt(µm) adalah jarak antara profil
- Adanya cacat pada material. referensi dengan profil alas.
- Gesekan antara chip dan material b. Kekasaran perataan (depth of surface
b) Natural Surface Roughness Natural smoothness/peak to mean line), Rp (µm)
surface roughness adalah jarak rata-rata antara profil referensi
Kekasaran alamiah yang terbentuk dalam dengan profil terukur.
proses permesinan karena adanya berbagai c. Kekasaran rata-rata aritmetik (mean
faktor yang mempengaruhi proses roughness index/center line average,
permesinan tersebut. Parameter kekasaran CLA), Ra(µm) adalah harga rata-rata
permukaan sebelum jauh melangkah ke aritmetik dibagi harga absolutnya jarak
parameter kekasaran perlu diketahui antara profil terukur dengan profil tengah.
terlebih dahulu tentang profil yang penting
seperti yang terlihat pada Gambar 1.1. Tinjauan Tentang Milling Machine
berikut ini : Proses pemesinan frais adalah
proses penyayatan benda kerja dengan alat
potong dengan mata potong jamak yang
berputar. Proses penyayatan dengan gigi
potong yang banyak yang mengitari pahat
ini bisa menghasilkan proses pemesinan
lebih cepat. Permukaan yang disayat bisa
berbentuk datar, menyudut, atau
Gambar 1. Suatu kekasaran permukaaan melengkung. Permukaan benda kerja bisa
juga berbentuk kombinasi dari beberapa
Profil kekasaran permukaan terdiri dari: bentuk. Mesinyang digunakan untuk
a. Profil geometrik ideal ialah profil memegang benda kerja, memutar pahat,
pemukaan yang sempurna dapat berupa dan penyayatannya disebut mesin frais
garislurus, lengkung atau busur. (Milling Machine).
-3-
Jurnal ENGINE Vol. 2 No 1, Mei 2018, pp no: 1-6 e-ISSN 2579-7433

mesin frais dengan spindel ganda (dua,


tiga, sampai lima spindel), dan mesin frais
planer.
Penggunaan mesin frais khusus,
maka potensi produktifitas mesin sangat
tinggi, sehingga ongkos produksi menjadi
rendah, karena mesin jenis ini tidak
memerlukan seting yang rumit. Selain
Gambar 2.Milling Machine mesin frais manual, pada saat ini telah
dibuat mesin frais dengan jenis yang sama
Mesin frais yang digunakan dalam proses dengan mesin konvensional tetapi
pemesinan ada tiga jenis , yaitu : menggunakan kendali CNC (Computer
1. Column and knee milling machines Numerically Controlled). Bantuan kendali
2. Bed type milling machines CNC, maka mesin frais menjadi sangat
3. Special purposes fleksibel dalam mengerjakan berbagai
Mesin jenis column and knee dibuat bentuk benda kerja, efisien waktu dan
dalam bentuk mesin frais vertikal dan biaya yang diperlukan dan produk yang
horisontal. Kemampuan melakukan dihasilkan memiliki ketelitian tinggi.
berbagai jenis pemesinan adalah
keuntungan utama pada mesin jenis ini. Tinjauan Tentang Material ST 37
Pada dasarnya pada mesin jenis ini meja Baja adalah seluruh macam besi
(bed), sadel, dan lutut (knee) dapat yang dengan tidak dikerjakan terlebih
digerakkan. Beberapa asesoris seperti dahulu lagi, sudah dapat di tempa. Baja
cekam, meja putar, kepala pembagi adalah bahan yang serba kesamaannya
menambah kemampuan dari mesin frais (homogenitasnya) tinggi, terdiri terutama
jenis ini. Walaupun demikian mesin ini dari Fe dalam bentuk kristal dan C.
memiliki kekurangan dalam hal kekakuan Pembuatannya dilakukan sebagai
dan kekuatan penyayatannya. Mesin frais pembersihan dalam temperatur yang tinggi
tipe bed (bed type) memiliki produktivitas dari besi mentah yang di dapat dari proses
yang lebih tinggi dari pada jenis mesin dapur tinggi. Baja adalah besi mentah tidak
frais yang pertama. dapat ditempa (Robert L. Mott, 2004).
Kekakuan mesin yang baik, serta Sifat-sifat umum dari baja :
tenaga mesin yang biasanya relatif besar, a. Keteguhan (solidity) artinya mempunyai
menjadikan mesin ini banyak digunakan ketahanan terhadap tarikan, tekanan
pada perusahaan manufaktur. Mesin frais atau lentur.
pada saat ini telah banyak yang dilengkapi b. Elastisitas (elasticity) artinya
dengan pengendali CNC untuk kemampuan atau kesanggupan untuk
meningkatkan produktivitas dan dalam batas- batas pembebanan
fleksibilitasnya. Jika menggunakan mesin tertentu, sesudahnya pembebanan
produksi CNC maka waktu produksi bisa ditiadakan kembali kepada bentuk
dipersingkat, bentuk benda kerja sangat semula.
bervariasi. c. Kekenyalan/keliatan (tenacity) artinya
Produk pemesinan di industri kemampuan atau kesanggupan untuk
pemesinan semakin kompleks, maka mesin dapat menerima perubahan bentuk yang
frais jenis baru dengan bentuk yang tidak besar tanpa menderita kerugian-
biasa telah dibuat. Mesin frais tipe khusus kerugian berupa cacat atau kerusakan
ini, biasanya digunakan untuk keperluan yang terlihat dari luar dan dalam untuk
mengerjakan satu jenis penyayatan dengan jangka waktu pendek.
produktivitas/duplikasi yang sangat tinggi. d. Kemungkinan ditempa (malleability)
Mesin tersebut misalnya mesin frais profil, sifat dalam keadaan merah pijar
-4-
Jurnal ENGINE Vol. 2 No 1, Mei 2018, pp no: 1-6 e-ISSN 2579-7433

menjadi lembek dan plastis sehingga d. Mesin Gerinda Potong


dapat dirubah bentuknya.
e. Kemungkinan dilas (weklability) artinya B. Bahan Penelitian
sifat dalam keadaan panas dapat Material uji yang digunakan Material baja
digabungkan satu sama lain dengan ST 37
memakai atau tidak memakai bahan
tambahan, tanpa merugikan sifat-sifat
keteguhannya.
f. Kekerasan (hardness) kekuatan
melawan terhadap masuknya benda lain
Menurut kekuatannya terdapat
beberapa jenis baja, diantaranya: ST 37,
ST 42, ST 50, dan seterusnya. Standart
DIN (Jerman) St X X kekuatan dalam
kg/mm2 steel (baja). Contoh : ST37: baja Gambar 3. Baja ST 37
dengan kekuatan 37 kg/mm2.
Baja ST 37 banyak digunakan untuk IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
kontruksi umum karena mempunyai sifat
mampu las dan kepekan terhadap retaklas. A. Hasil Penelitian
Baja ST 37 adalah berarti baja yang
mempunyaikekuatan tarik antara37
2 2
kg/mm sampai 45kg/mm . Kekuatan tarik
ini adalah maksimum kemampuan sebelum
material mengalami patah. Kekuatan tarik
yield (σy) baja harganya dibawah kekuatan
tarik maksimum. Baja pada batas
kemampuan yield merupakan titik awal Gambar 4. Hasil Kekasaran
dimana sifatnya mulai berubah dari elastis
menjadi plastis, Perubahan sifat material Tabel. 1. Hasil pengujian kekasaran
baja tersebut pada kondisi tertentusangat material ST 37
membahayakan fungsi konstruksi mesin.
Kemungkinan terburuk konstruksi
mesin akan mengalami kerusakan ringan
sampai serius. Baja St 37 dijelaskan secara
umum merupakan baja karbon rendah,
disebut juga baja lunak, banyak sekali
digunakan untuk pembuatan baja batangan,
tangki, perkapalan, jembatan, menara,
pesawat angkat dan dalam permesinan.

III. METODE PENELITIAN


Gambar 5. Grafik Kekasaran
A. Alat Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian
B. Pembahasan
ini adalah :
Grafik kekasaran diatas
a. Milling Machine
menunjukkan bahwa, tingkat kekasaran
b. Surface Roughness Tester Surfome 120
permukaan suatu benda, kecepatan
A milik Laboratorium UNS
pemakanan merupakan faktor yang
c. Mesin Polles
menyebabkan nilai angka kekasaran (Ra).
-5-
Jurnal ENGINE Vol. 2 No 1, Mei 2018, pp no: 1-6 e-ISSN 2579-7433

Kecepatan pemakanan dengan 7,3 mm/put Daniel, 2012. ”Surface Analysis of


dihasilkan kekasaran 0,64 µ, 13 mm/put Machined Fiber Glass Composite
dihasilkan 1,32 µ, 24,5 mm/put dihasilkan Material”, Recent Researches in
3,77µ. Hasil kecepatan pemakanan nilai
Manufacturing Engineering,
angka kekasaran (Ra) paling tinggi pada
24,5 mm/put, sedangkan nilai kekasaran Université de Franche-Comté.
paling rendah pada kecepatan pemakanan Deepak K (2012), Effect of Process
7,3 mm/put. Parameters On Surface
Proses pengukuran kekasaran pada Roughness During Grinding Of
material dengan kecepatan pemakanan Hot Work Steel AISI H11 Under
semakin lambat, nilai kekasaran Dry, Wet And Compressed Gas
permukaan semakin halus, sedangkan
Environment, Department of
semakin cepat kecepatan pemakanan
semakin kasar. Hal ini yang menyebabkan Mechanical Engineering, M.Tech.
nilai kekasaran permukaan suatu material Scholar, DAVIET Jalandhar,
berbeda. Perbedaan ini disebabkan jarak India
kisar sayatan antara kisar sayatan yang Dhiah P, 2010, “ Karakterisasi Tingkat
lain, akibat feeding speed pada pisau Kekasaran Permukaan Baja St 40
berbeda. Hal ini juga dipengaruhi oleh Hasil Pemesinan CNC Milling Zk
kecepatan pemakanan. Semakin cepat
7040 Efek Dari Kecepatan
gerak pemakanan jarak kisar semakin hasil
kekasaran permukaan semakin lebar dan Pemakanan (Feed Rate) dan Awal
sebaliknya. Waktu Pemberian Pendingin,”
Tugas Akhir, UNS
V. KESIMPULAN Dwi Rahdianta (2010), Pengantar Mesin
Dari hasil tersebut disimpulkan : Bubut dan Frais, Universitas
1. Tingkat kekasaran permukaan suatu
Negeri Yogyakarta,
benda, kecepatan pemakanan
merupakan faktor yang menyebabkan P. Chockalingam, Lee Hong Wee (2012),
nilai angka kekasaran (Ra). Kecepatan “Surface Roughness and Tool
pemakanan dengan 7,3 mm/put Wear Study on Milling of AISI
dihasilkan kekasaran 0,64 µm, 13 304 Stainless Steel Using
mm/put dihasilkan 1,32 µm, 24,5 Different Cooling Conditions,”
mm/put dihasilkan 3,77µm. Hasil Faculty of Engineering and
kecepatan pemakanan nilai angka
Technology, Multimedia
kekasaran (Ra) paling tinggi pada 24,5
mm/put, sedangkan nilai kekasaran University, Melaka, Malaysia.
paling rendah pada kecepatan Robert L. Mott, (2004), Elemen-elemen
pemakanan 7,3 mm/put. Mesin dalam Perancangan
2. Kecepatan pemakanan semakin lambat, Mekanis, University of Dayton.
nilai kekasaran permukaan semakin Syed2012, Machinability Of Glass Fiber
halus, sedangkan semakin cepat Reinforced Plastic (GFRP)
kecepatan pemakanan semakin kasar.
Composite Materials,
Hal ini dibuktikan adanya perbedaan
jarak kisar sayatan antara yang satu International Journal of Materials
dengan kisar sayatan lain. Processing Technology, African.

DAFTAR PUSTAKA

-6-

You might also like