Professional Documents
Culture Documents
Kelas : 35 B
Dosen :
NPM : 216080243
SOAL :
3. Jawab:
MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Keuangan diartikan sebagai tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan oleh manajer keuangan. Tanggung jawab utama seorang manajer
keuangan adalah perencanaan, pengadaan maupun penggunaan dana dengan tujuan
memaksimumkan nilai perusahaan. Dengan kata lain, manajer keuangan bertugas
menentukan sumber dana, mengalokasian dana atau investasi dalam berbagai tujuan
perusahaan. Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen
perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan
menggunakannya seefektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
1. Konsistensi (Consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke
waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi
perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen
keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada individu,
kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau
kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan.
3. Transparansi (Transparency)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan
informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku
kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat,
lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan
dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan
ada sesuatu hal yang disembunyikan.
5. Integritas (Integrity)
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus
mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus
dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (Stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan
menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan
baik melalui : berhati-hati dalam perencanaan stratejik, identifikasi resiko-resiko
keuangan dan membuat system pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan
organisasi.
Jawab:
Isu paling penting dalam Rumah Sakit yaitu keempat variable ini dan saling
terkait antara variable lainnya serta diperlukan keseimbangan yang nantinya akan
membentuk corporate value (nilai daripada organisasi). Rumah sakit memiliki profit,
asset dan pertumbuhan, dari ke 3 faktor ini cash flow nya rumah sakit harus berjalan
dengan baik.
Oplimalisasi asset nya harus benar jangan ada allat kedokteran atau ruangan
dokter yang mangkrak (tidak digunakan). Rumah sakit walau dikelola secara social
harus tetap ada pendapatan lebih tinggi dari biaya operasional supaya ada surplus
sehingga bisa menghidupi kebutuhan internal dari rumah sakit. Rumah sakit harus bisa
berkembang di masa depan, mengikuti perkembangan penyakit, iptek kedokteran.
Rumah sakit cash flownya harus bagus dan bisa dilihat dengan menghitung rasio
keuangan untuk menghitung kinerja rumah sakit.
Jawab:
1. Neraca
Disebut juga laporan posisi keuangan yang menunjukkan kondisi atau posisi keuangan
suatu entitas pada suatu tanggal tertentu.
Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi dari aktiva atau harta (assets),
kewajiban (liabilities) dan Modal (Owner's equality).
a. Pendekatan
Secara garis besar ada 2 pendekatan :
- Pendekatan pembelanjaan Kewajiban dan Modal pada Neraca menunjukkan sumber-
sumber pembelanjaan suatu entitas. Adapun Harta menunjukkan penggunaan dari
sumber-sumber pembelanjaan tersebut.
- Pendekatan sumber daya Harta menunjukkan jumlah sumber daya yang dimiliki suatu
entitas pada tanggal tertentu. Adapun kewajiban dan Modal pada Neraca menunjukkan
hak/klaim atas harta tersebut. Kewajiban menunjukkan hak/klaim pihak luar.
Sedangkan Modal menunjukkan hak/klaim pemilik. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa jumlah aktiva atau harta di dalam neraca selalu sama dengan jumlah kewajiban
dan modalnya.
b. Kegunaan Neraca
Untuk mengetahui :
- Laporan sisa hasil usaha Rumah Sakit
- Kemampuan melunasi kewajiban jangka pendeknya - Jumlah total harta dan
susunannya
- Jumlah akumulasi Modal dan sebagainya. Dengan demikian dapat diproyeksikan
tindakan keuangan apa yang harus dilakukan, apakah jumlah persediaan mencukupi,
apakah dana untuk membeli peralatan tersedia dan sebagainya.
c. Komponen-komponen Neraca
Aktiva/Harta
- Aktiva lancar : meliputi Kas dan Bank (tidak termasuk deposito, check kosong, check
mundur dan sebagainya). Kas yang disisihkan untuk tujuan khusus disajikan terpisah.
- Surat berharga : Saham, obligasi dan disajikan di Neraca sebesar biaya/nilai pasar
yang paling rendah.
- Piutang (Account Receivables) tagihan kepada pihak lain untuk melakukan
pembayaran jangka pendek, terdiri dari piutang usaha dan piutang bukan usaha.
- Persediaan (Inventory) Antara lain : persediaan obat, benang medis, bahan
laboratorium, bahan radiologi, alat keperawatan, linen, bahan makanan dan alatalat
kebersihan disajikan dalam neraca berdasarkan nilai realisasi bersih.
- Biaya bayar di muka (Prepaid expenses) Antara lain : ATK, barang cetakan, tissue,
premi asuransi, sewa bayar di muka, tidak termasuk uang muka pembelian aktiva dan
Pajak bayar di muka.
- Investasi : dinyatakan dalam neraca sebesar biaya perolehannya (termasuk komisi
broker, jasa bank dan lain-lain)
- Aktiva tetap adalah aktiva berwujud Yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau
dengan dibangun lebih dahulu yang digunakan untuk kegiatan Rumah Sakit dengan
masa manfaat lebih dari satu tahun. Penyajian dalam neraca adalah nilai perolehannya
dikurangi penyusutan.
- Aktiva tak berwujud
Merupakan hak istimewa yang diperoleh organisasi usaha untuk digunakan dalam
kegiatannya seperti : hak cipta dan sebagainya.
- Aktiva lain-lain misalnya gedung dalam pembangunan. Uang muka pembelian aktiva
tetap, piutang jangka panjang dan sebagainya.
Kewajiban (Liabilitas)
Kewajiban lancar meliputi hutang yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu
siklus normal, seperti : Fee dokter yang belum dibayar, hutang pembelian obat, ATK
dan lain-lain. Kewajiban tak lancar yaitu hutang yang tidak akan jatuh tempo dalam
waktu setahun, misalnya hutang investor.
Modal/Ekuitas
adalah hak residual atas aktiva organisasi setelah dikurangi semua kewajiban. Terdiri
dari Modal dasar, akumulasi sisa hasil usaha dan modal yang berasal dari sumbangan.
2. Laporan laba/rugi berisikan keadaan laba/rugi dari suatu perusahaan. Catatan ini
bertujuan untuk memperjelas kondisi finansial perusahaan dalam periode tertentu agar
kemudian dapat pemilik usaha gunakan sebagai bahan evaluasi. Ada dua jenis catatan
laba-rugi, yaitu single step model dan multiple step model.
Single step model, bentuknya lebih sederhana, menunjukan satu kategori pada
pendapatan dan pengeluaran
Multiple step model, bentuknya lebih kompleks, berisikan informasi yang lebih
lengkap, karena di dalamnya terdapat pembagian pendapatan dan pengeluaran
menjadi beberapa kategori. Contoh konkretnya adalah adanya pendapatan
operasional dan biaya operasional.
2. Aktivitas investasi
Sumber penerimaan kas : penjualan aktiva tetap, pelunasan piutang jangka panjang dan
lain-lain.
Sumber pengeluaran kas : pembelian aktiva tetap, investasi dan pemberian piutang
jangka panjang.
3. Aktivitas pendanaan
Sumber penerimaan kas : penambahan modal dasar, penambahan pinjaman jangka
panjang.
Sumber pengeluaran kas :
- pelunasan pinjaman jangka panjang
- pembayaran dividen.
Semua aktiva tetap kecuali tanah akan rusak/usang. Untuk beberapa aktiva tetap,
kerusakan fisik dan aus menyebabkan penyusutan dikarenakan aktiva tetap
memiliki batasan masa manfaat. Berkurangnya kapasitas atau kemampuan aktiva
tetap maka nilai aktiva tersebut juga akan berkurang dan perlu dicatat dan
dilaporkan. Pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud disebut
dengan penyusutan (depreciation).
1. Faktor fisik
Penyusutan dilakukan karena keadaan fisik aktiva tetap yang semakin
menurun dari waktu ke waktu. Hal tersebut tidak dapat dihindari meskipun
perawatannya dilakukan dengan baik dan teratur. Faktor fisik menyebabkan aktiva
tetap mengalami aus dan rusak karena pemakaiannya, bertambahnya umur dan
karena faktor lainnya.
2. Faktor fungsional
Aktiva tetap yang secara teknis/fisik masih berjalan belum tentu dianggap
memiliki umur fungsional, misalnya apabila produk tersebut dianggap tidak laku
atau sudah ketinggalan zaman. Dalam proses perhitungan penyusutan ada tiga
faktor yang harus dipertimbangkan yaitu:
a. Harga Perolehan
Harga perolehan suatu aktiva adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan
sampai aktiva tersebut siap digunakan. Pernyataan Standar Akuntansi keuangan
(PSAK) No. 16 Revisi 2011 paragraf 16 dan 17, menyatakan: Biaya perolehan aset
tetap meliputi:
• Perolehan termasuk bea impor dan pajak yang tidak boleh dikreditkan setelaah
dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan lain;
• Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan intense
manajemen;
• Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau
karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan
selain menghasilkan persediaan.
Jawab:
Rangkaian yang disusun berupa angka, huruf, atau kombinasi angka dan huruf.
Kode akun bertujuan untuk membedakan tiap jenis akun yang masuk kedalam bagan
akun. Jadi pencatatan, pelaporan sampai perhitungan akan dimasukkan sesuai dengan
kode akun yang telah dibuat.
Akun dapat dikelompokkan menjadi akun neraca dan akun laba rugi. Akun
neraca merupakan akun yang termasuk kelompok harta, kewajiban dan modal.
Sedangkan untuk yang termasuk ke dalam akun laba rugi adalah pendapatan dan beban.
Hal – Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kode akun:
Nomer harus unik (artinya setiap nomer hanya digunakan untuk satu akun
perkiraan saja)
Akun dimasukkan kedalam kelompok atau sub kelompok. Contohnya kas,
piutang dan peralatan dimasukkan kedalam aktiva lancar.
Akun yang berkaitan hendaknya disusun secara berurutan. Contohnya: piutang
dagang dengan piutang lain-lain.
Penomeran diusahakan tidak terlalu ketat, alasanya akan memudahkan jika
terjadi penambahan sejumlah akun baru. Contohnya : kelompok beban diberi
nomer 600.605 beban angkutan. 610 beban lainnya. Jika terjadi penambahan
dapat disisipkan antara 605 -610.
Nama akun rekening sebaiknya singkat dan jelas. Contohnya: Beban perjalanan
dinas lebih baik daripada beban perjalanan ke luar kota bagi direksi.