You are on page 1of 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

NAMA KELOMPOK :

- ARINDA AVNI
- ALIFA RIMOSAN
- CHINDY APRILIA
- DERLIN DG HAWA
- FITRI AINUN HANIFA SALAM
- IGA FEBRIOLA
- PIPIN WULANDARI
- TUSI YOLANDA MAMONTO
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam cipataan-Nya.
Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa yang
sangat indah.

Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
kami beri judul perkembangan bahasa Indonesia sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang perkembangan bahasa Indonesia yang
kami mulai dari sumber bahasa Indonesia, proses pemberian nama bahasa Indonesia,
pertistiwaperistiwa penting yang berkaian dengan bahasa Indonesia serta mengapa bahasa melayu
yang dipilih sebagai sumber bahasa Indonesia.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami
dilain waktu.
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ...................................................................................... ............................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ..........................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 1

1.3 Manfaat Makalah….......................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia....................... 2

2.2 Sidang BPUPKI I ........................................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................... 11

3.2 Saran ............................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat terbuka. Bahasa ini mampu menerima unsur-unsur
asing maupun daerah sehingga semakin memperkaya kosakata yang dimiliki dalam proses pertumbuhan
dan perkembangannya.

Pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain
adanya kontak budaya antarbangsa, antar daerah, antarsuku maupun pengaruh dari hal lain seperti
agama, teknologi, politik, dan sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa
sehingga pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia.

Adanya kontak bahasa tersebut menyebabkan timbulnya pemakaian bahasa lain, baik yang
berasal dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Dengan mudah, bahasa-bahasa tersebut dapat
dijumpai di berbagai bidang. Bahasa asing misalnya, dari bahasa Inggris dikenal kata presiden yang
berasal dari kata president, dari bahasa Belanda kita mengenal kata akur yang berasal dari kata accord,
dari bahasa Italia kita mengenal kata spageti yang berasal dari kata spagheti, dan dari bahasa daerah kita
mengenal kata nona dari bahasa Maluku, dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah.

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Mengetahui sejarah perkembangan bahasa Indonesia ?

2. Mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?

3. Mengetahui bahasa Indonesia dan era globalisasi ?

1.3 Manfaat Makalah

Adapun manfaat penulisan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang sejarah perkembangan bahasa Indonesia

2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang fungsi bahasa Indonesia

3. Sebagai ajang berpikir ilmiah dan kreatif bagi penulisan


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan bahasa perhubungan
dan komunikasi sejak abad VII yaitu masa awal bangkitnya kerajaan Sriwijaya. Adapun beberapa bukti
bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang digunakan pada kerajaan Sriwijaya adalah dengan
adanya beberapa prasasti yang menggunakan bahasa Melayu kuno, yaitu Prasasti Kedukan Bukit (683
M) dan Talang Tuo (684 M) di Palembang, Prasasti Kota kapur (686 M) di Bangka, serta Prasasti Karang
Berahi (688 M) di dekat Sungai Musi. Prasasti tersebut di atas merupakan prasasti peninggalan Kerajaan
Sriwijaya.

Hal ini menunjukkan bahwa Bahasa Melayu merupakan alat komunikasi yang dipakai oleh
masyarakat pada zaman Sriwijaya. Bahasa Melayu sendiri seringkali digunakan sebagai bahasa
pengantar, bahasa resmi, bahasa agama, dan bahasa dalam menyampaikan ilmu pengetahuan.

Pada masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa perhubungan
masyarakat Indonesia. Hal itu tidak lepas dari kegagalan Belanda dalam mendirikan lembaga pendidikan
dikalangan masyarakat Indonesia, sehingga pihak Belanda mengeluarkan SK No. 104/1631 yang antara
lain berisi “Pengajaran di sekolah-sekolah Bumi Putera diberikan dalam bahasa Melayu.”[1][1]

Sedangkan bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa Nasional pada saat Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa Nasional atas usulan
Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres
Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa
yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa
persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun
akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.”[2][2]

Perkembangan bahasa Indonesia sangat terlihat pada Angkatan Pujangga Baru pada tahun 1933
yang dipelopori oleh Sultan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, dan Amir Hamzah. Angkatan ini tampil
dengan tema : “ Pembinaan bahasa dan kesusastraan Indonesia.” Yang dilanjutkan oleh para sastrawan
muda yang dijuluki Angkatan 45 yang komando oleh Chairul Anwar, Idris, dan Asrul Sani. Sastrawan
tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa
Indonesia.

Pada tanggal 20 Oktober 1942, Jepang membentuk Komisi Bahasa Indonesia yang bertugas
untuk menyususun istilah dan tata bahasa Normatif serta kosa kata umum bahasa Indonesia.
Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara tidak langsung semakin mantap dan
memperoleh tempat di hati penduduk.
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia yaitu :

1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa
perdangangan.

2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal
tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).

3. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu
menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional

4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang
luas.[3][3]

Adapun peristiwa-peristiwa penting yang berhubungan dengan perkembangan


bahasa Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, antara lain :
1. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatangani Undang Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya
(Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

2. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti
ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.

3. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan.
Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan
bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.

4. Tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Soeharto meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang d

ikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.

5. Tanggal 31 Agustus 1972, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di
seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).

6. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta.
Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain
memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga
berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
7. Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini
diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya
disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga
amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua
warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai
semaksimal mungkin.

8. Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta.
Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta
tamu dari Brunai Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu
ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia.

9. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta.
Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi
Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan,
dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-
Undang Bahasa Indonesia.

10. Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia,
Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.

Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan bahasa Indonesia :


a. Tahun 1801 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh ch.A Van Ophuijsen yang dibantu oelh
Nawawi Soetan Ma’moer dan Mohammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat
Melayu.

b. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku bacaan yang diberi nama
commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat) yang kemudian pada tahun 1917 diubah
menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel seperti Siti Nurbaya dan Salah
Asuhan, buku penuntuk bercocok tana, penuntun pemeliharaan kesehatan yang tidak sedikit membantu
penyebaran bahasa Melayu dikalangan masyarakat luas.

c. Tanggal 16 juni 1927 Jahja Datoek Kayo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidato. Hala ini untuk
pertama kalinya dalam sidang Volksraad (dewan rakyat) seseorang berpidato menggunakan bahasa
indonesia.

d. Tanggal 28 oktober 1928 secara resmi pengokohan bahasa indonesia menjadi bhasa persaturan.
e. Tahun 1933berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga
Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.

f. Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun tatabahasa baru bahasa Indonesia.

g. Tanggal 25-28 juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres
tersebut itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa iNdonesia telah
dilakukan secara sadar oleh cendikiawan dan budayawan Indonesia saat itu.

h. Tanggal 18 agustus1945 ditandatanganilah UUD 45 yang salah satu pasal menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara.

i. Tanggal 19 maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik (ejaan soewandi) sebagai pengganti
ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.

j. Tanggal 28 oktober- 2 november 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan.


Kongres inii merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-terusan menyempurnakan
bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.

k. Tanggal 16 agustus 1972 H. M Soeharto Presiden Republik Indonesia meresmikan penggunaan ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan dihadapa sidang DPR yang
dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No 57 tahun1972.

l. Tanggal 31 agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukkan Istilah resmi berlaku
diseluruh wilayah Indonesia.

m. Tanggal 28 oktober – 2 november 1978 diselenggrakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jkarta.
Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke 5- ini selain
memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan bahasa indonesia sejak tahun 1928 juga
berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia.

n. Tanggal 21 – 26 november 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini
diselenggarakan dalam rangka memepringati hari Sumpah Pemuda yang ke 55. Dalam putusannya
disebutkan bahwa pembinaa dan pengembangan bahasa indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga
amanat yang tercantu dalam GBHN yang diwajibkan kepada semua warga negara indonesia untuk
menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar dapat tercapai.

o. Tanggal 28 oktober – 3 november 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta.


Kongres ini dihadiri oleh 700 pakar bahasa indonesia dari seluruh indonesia dan perserta tamu dari
negara sahabat seperti Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, Australia, dan Brunei. Kongres ini
ditandatangani dengan dipesembahkan karya besar Pusat Pembinaan dan Pengmabngan Bahasa kepada
pecinta bahasa di nusantara yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
p. Tanggal 28 oktober 0 2 november 1993 diselanggarakan Kongres Bahasa Indonesi VI di Jakarta.
Peserta sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu. Kongres ini mengusulkan agar
Pusat Pembinaan dan Pengambangan Bahasaditingkatkan statusnya menjadi lembaga Bahasa Indonesia
serta mengusulkan disusun UU Bahasa Indonesia.

q. Tanggal 26-30 oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia
Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Peritmbangan Bahasa.

2.2 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa Nasional dan bahasa Negara.
Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.

2.2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti yang tercantum dalam
ikrar ke-3 sumpah pemuda 1928 yang berbunyi kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkududukan sebagai bahasa
Nasional kedudukan nya berada di atas bahasa daerah. Selain itu, di dalam UUD 1945 tercantum pasal
khusus (bab XV, pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa
negera adalah bahasa nasional . Dengan kata lain, ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia,
pertama bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928;
kedua bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara sesuai dengan UUD 1945.

Dari hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai : lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat
pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya dan
alat penghubung antarbudaya antardaerah. Dan bahasa Negara berfungsi sebagai : bahasa resmi
kenegaraan, bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan, bahasa resmi di dalam
perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
serta pemerintah dan bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.

Bahasa Indonesia memiliki 3 kedudukan yaitu :


1.1. Kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

Kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan.Hal ini tercantum
dalam Sumpah pemuda (28-10-1928). Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa
Nasional. Dalam kedudukannya sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi
yaitu :

A .Lambang kebanggaan kebangsaan

Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai luhur yang mendasari perilaku bangsa Indonesia.

B. Lambang Identitas Nasional

Bahasa Indonesia mewakili jatidiri bangsa Indonesia, selain Bahasa Indonesia terdapat pula lambang
identitas nasional yang lain yaitu bendera Merah-Putih dan lambang negara Garuda Pancasila.

c. Alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.

Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan bahasa yang berbeda-beda, maka kan sangat
sulit berkomunikasi kecuali ada satu bahasa pokok yang digunakan. Maka dari itu digunakanlah Bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasi dan perhubungan nasional.

d. Alat pemersatu bangsa

Mengacu pada keragaman yang ada pada Indonesia dari suku, agama, ras, dan budaya, bahasa
Indonesia dijadikan sebagai media yang dapat membuat kesemua elemen masyarakat yang beragam
tersebut kedalam sebuah persatuan.

22.Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa Negara

Bahasa negara sama saja dengan bahasa nasional atau bahasa persatuan artinya bahasa negara
merupakan bahasa primer dam baku yang digunakan pada kesempatan yang formal. Fungsi bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara yaitu :

a. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.

Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan
dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu
dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam
bentuk lisan maupun tulis.

b. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.

Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak,
maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat
dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini
akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengetahuan dan teknolologi (iptek)
c. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.

Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan
informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem
administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat
dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.

d. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.

Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan
dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku
populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila
suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa
daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.

33. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah .

Bahasa yang berkembang di dalam wilayah Indonesia sangatlah banyak. Hampir setiap daerah
memiliki bahasa sendiri-sendiri seperti jawa, sunda, Madura, bali, bugis, makasar, batak, papua, dll.
Setelah ditentukanya bahasa Indonesia yang dahulunya adalah bahasa Melayu sebagai bahasa nasional
dan bahasa Negara bahasa daerah yang lain seperti jawa, sunda, bali, batak, papua dan lain sebagainya
ditempatkan dalam kedudukan sebagai bahasa daerah. Dalam kaitanya dengan bahasa Indonesia bahasa
daerah memiliki fungsi yang sangat penting.

Fungsi nyata bahasa daerah dapat kita lihat dari banyaknya kata dalam bahasa Indonesia yang
diambil dari bahasa daerah. Itu menunjukan bahwa bahasa daerah memiliki fungsi dan kedudukan yang
sangat penting dalam perkembangan bahasa Indonesia. Secara terperinci bahasa derah memiliki fungsi
sebagai berikut:

a. Dalam kaitanya dengan bahasa Indonesia


1 Sebagai pendukung bahasa nasional

2 Bahasa pengantar di sekolah dasar di daerah tertentu pada tingkat permulaan untuk memperlancar
pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya

3 Alat pengembang dan pendukung kebudayaan daerah.


b. Dalam kedudukannya sebagai bahasa derah sendiri
1 Sebagai lambang kebanggaan daerah.

2 Lambang identitas daerah.

3 Alat penghubung di dalam keluarga dan masyrakat daerah

Selain bahasa daerah, ada lagi bahasa yang saat ini berkembang pesat pemakainya seperti
bahasa Inggris, perancis, mandarin, belanda, jerman dan lain-lain. Adapun kedudukan dari bahasa-
bahasa tersebut adalah sebagai bahasa Asing. Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa
tersebut di atas tidak memiliki kemampuan atau bersaing dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional maupun bahasa Negara atau dengan kata lain bahasa asing tidak akan pernah menjadi bahasa
nasional ataupun bahasa Negara Indonesia. Begitupun dalam kaitannya dengan bahasa daerah.

Bahasa asing ini memiliki fungsinya sendiri yaitu sebagai alat perhubungan antarbangsa, alat
pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern, dan alat pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan. Melihat dari sisi tiga kedudukan bahasa yang
berkembang di Indonesia, dapat kita ketahui bahwa semua bahasa tersebut penting dan bermanfaat
bagi bangsa kita. Namun yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai ketika kita berusaha menguasai
bahasa Asing yang saat ini sedang sangat diminati kita menjadi lupa akan bahasa Daerah atau bahasa
Indonesia.

2.2.2 Fungsi Bahasa Indonesia


Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus.
Fungsi bahasa secara umum antara lain :

a. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri

b. Sebagai alat komunikasi

c. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial

d. Sebagai alat kontrol sosial

Fungsi bahasa secara khusus :

a. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari

b. Mewujudkan Seni (Sastra)

c. Mempelajari bahasa-bahasa kuno

d. Mengeksploitasi IPTEL
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

1. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

2. Bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional dan bahasa Negara

3. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang tebuka

4. Di era globalisasi ini, dengan adanya berbagai kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangat
berpengaruh terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Namun demikian, dengan kemajuan teknologi
seharusnya bisa kita manfaatkan dalam pemertahanan bahasa Indonesia. Salah satu hal yang dapat kita
lakukan adalah dengan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis ICT (Information, Communication and
Technology). Selain itu, karena masyarakat Indonesia yang multikultur pembelajaran bahasa Indonesia
berbasis multikultur menjadi penting untuk diterapkan.

1.2 Saran

1. Kita sebagai generasi muda sudah saatnya mengembalikan Bahasa Indonesia ke bahasa yang
seharusnya. Mengurangi komunikasi menggunakan bahasa gaul bisa menjadi salah satu upaya kearah
yang lebih baik. Sebagai realisasinya yaitu dengan membiasakan menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik di lingkungan keluarga. Penggunaan bahasa sms yang baik dan benar pun bisa pula kita lestarikan
untuk memperbaiki penggunaaan Bahasa Indonesia secara benar.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Muhsin, 1990. sejarah dan standarisasi bahasa Indonesia. Bandung : sinar baru algesindo. Aripin
Z.E,

Tasai, S Amran dan E. Zaenal Arifin, “Cermat Berbahasa Indonesia : Untuk Perguruan Tinggi”,Akademika
Pressindo, Jakarta, 2000

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

Kompor.blogdetik.com

You might also like