Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Bangka and Belitung Islands is known to have the geological potential of mineral resources, especially tin
along with its accessory minerals which are distributed in almost all land and sea regions. Besides tin, tin
mining activities in Bangka Belitung produces a by-product containing radioactive substances which have
a risk as one of factor that can affect on the health of publics members. A major contribution of the
radiation dose to the publics health comes from natural radionuclides of 226Ra, 232Th and 40K in accessory
minerals of tin core. The aim of this study was to estimate the total annual radiation dose received by the
cmembers of the public in Bangka-Belitung through external and internal exposure. Estimation of external
dose was based on the concentration of 226Ra, 232Th ana d K in the soil and gamma exposure rate direct
measurement in public houses. While the internal dose was estimated based on intake of 226Ra, 232Th and
40
K by ingestion of foodstuffs that were consummed by public of Bangka - Belitung (vegetables, seeds,
tubers, fruits, fishes and drinking water). Internal dose also estimated from the inhalation of radon (222Rn)
and thoron (220Rn) inside the house. The annual effective external doses of outdoor and indoor ranged
between 0,05 to 11,55 mSv (mean=1,17 mSv) and 0,15 to 2,10 mSv (mean=0,69 mSv) per year
respectively. The annual effective internal doses by ingestion of foodstuffs and drinking water and
inhalation of radon and thoron gases were 0.20 mSv, 0,76 mSv and 2,32 respectively. So that the total
annual effective doses received by the member of the public in Bangka-Belitung through external and
internal exposure was 5.14 mSv. In conclusion, the members of the public in Bangka — Belitung islands
received higher dose of radiation than the worldwide average value for normal areas.
Keywords : Natural radionuclides, external and internal dose, annual dose, Bangka-Belitung
ABSTRAK
Kepulauan Bangka - Belitung mempunyai potensi geologi sebagai cumber mineral khususnya timah beserta
mineral ikutannya yang terdistribusi hampir di seluruh wilayah daratan dan lautan. Kegiatan penambangan
timah di Kepulauan Bangka-Belitung, disamping menghasilkan timah juga memberikan mineral ikutan
yang mengandung zat radioaktif yang dapat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh bagi kesehatan
masyarakat (publik). Radionuklida 226Ra, 232Th dan 40K adalah radionuklida alam primordial yang dominan
terkandung dalam mineral ikutan bijih timah sehingga berpotensi memberikan kontribusi dosis radiasi
terhadap publik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan dosis efektif total tahunan yang
diterima publik di Kepulauan Bangka-Belitung melalui jalur paparan eksternal dan internal. Dosis eksternal
diperkirakan berdasarkan konsentrasi 226Ra, 232Th and 40K dalam tanah dan pengukuran langsung paparan
radiasi gamma di dalam rumah. Sedangkan dosis internal diperkirakan berdasarkan masukan 226Ra, 232Th
and 40K melalui bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat Kepulauan Bangka — Belitung (sayur-
sayuran, biji-bjian, umbi-umbian, buah-buahan, ikan dan air minum) serta inhalasi gas radon (222Rn) dan
toron (220xn) di dalam rumah. Dosis efektif eksternal (outdoor) berkisar dari 0,05 sampai 11,55 mSv (rata-
rata=1,17 mSv/tahun) dan indoor berkisar dari 0,15 sampai 2,10 mSv (rata-rata=0,69 mSv/tahun). Dosis
efektif internal melalui ingesti bahan makanan, air minum dan inhalasi gas radon-toron berturut-turut 0,20
mSv; 0,76 mSv dan 2,32 mSv/tahun sehingga total dosis efektif yang diterima publik melalui paparan
eksternal dan internal per tahun menjadi 5,14 mSv. Dan hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa dosis yang
diterima publik Kepulauan Bangka-Belitung lebih tinggi dari nilai rata-rata lingkungan latar normal dunia.
Kata Kunci : Radionuklida alam, dosis eksternal dan internal, total dosis tahunan, Bangka Belitung
318
Perkiraan dosis radiasi...... (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)
319
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No 4, Desember 2015 : 318-333
(UNSCEAR, 1993). Untuk memperoleh radioaktif di tanah dan bahan makanan, akan
timah dibutuhkan sejumlah besar bahan baku tetapi juga berpotensi meningkatkan paparan
yang hams ditambang sehingga akan radiasi gamma lingkungan (Syarbaini,2015c).
menghasilkan tailing yang juga cukup besar. Tujuan dari studi ini adalah untuk
Oleh karena itu kegiatan penambangan timah memperkirakan dosis radiasi efektif tahunan
dan pemrosesannya memberikan kontribusi yang diterima publik Provinsi Bangka
meningkatnya distribusi radionuklida alam di Belitung baik melalui jalur ekternal maupun
lingkungan seperti di tanah permukaan dan jalur internal dan untuk memperoleh baseline
produk pangan sebagaimana yang telah data tingkat radiasi dan radioaktivitas
dilaporkan dari hasil studi sebelum ini lingkungan Bangka Belitung agar
(Syarbaini, 2014; Syarbaini 2015a,b). peningkatan tingkat radiasi dan radioaktivitas
Disamping itu penambangan timah dan di lingkungan di Provinsi Kepulauan
pemrosesan mineral ikutannya tidak hanya Bangka-Belitung di masa depan dapat
berpotensi memberikan kontaminasi diketahui.
BANGKA BE TUNG]
SKALA 1 1000.000
Et A r GASPAR
WAYAM10/0001111
PROVINSI
SUMATERA SELATAN
320
Perkiraan dosis radiasi...... (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)
321
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No 4, Desember 2015 : 318-333
kena radiasi partikel alfa selama tiga bulan di berkisar dari 21,3 ± 1,6 sampai 2170,3 ± 65,2
keluarkan dari dosimeter dan dilakukan Bqkg' di dalam tanah Pulau Bangka dan 7,3
pengetsaan. Jejak nuldir yang terkena radiasi ± 0,3 sampai 742,1 ± 43,6 Bqkg-1 di dalam
alfa yang dipancarkan oleh gas radon dan tanah Pulau Belitung dengan rata-rata
toron dibaca menggunakan mikroskop masing-masing 244,3 Bqkg' dan 160,94
dengan perbesaran 400 kali (Kumar A., Bqkg'. Konsentrasi aktivitas 4°K berkisar
2014). dari 14,4 ± 2,4 sampai 191,3 ± 13,5 Bqkg-1 di
dalam tanah Pulau Bangka dan 5,3 ± 1,9
Pengukuran laju dosis radiasi gamma
sampai 367,9 ± 21,3 Bqkg' di dalam tanah
di dalam rumah, dilakukan secara langsung
Pulau Belitung dengan rata-rata masing-
menggunakan surveimeter Exploranium
masing 55,10 Bqkg' dan 84,96 Bqkg-1.
Model GR-130 buatan Kanada. Pengukuran
dilakukan pada ketinggian 20 dan 100 cm Dosis serap radiasi gamma pada
dari lantai rumah. Jarak minimum dari ketinggian 1 m di atas permukaan tanah yang
dinding kamar/rumah 100 cm. Hasil dihitung berdasarkan konsentrasi
pengukuran laju dosis kemudian dirata- radionuklida 226Ra, 232Th dan 40K di dalam
ratakan untuk mengetahui tingkat laju dosis tanah bervariasi dalam kisaran dari 25,7
rata-rata selama pengukuran (Hazrati, S., sampai 1569 nGy11-1 dengan rata-rata 189
2010, Jibiri, N.N. 2013). nGy111 untuk Pulau Bangka dan dari 7,40
sampai 527 nGyh-1 dengan rata-rata 129
nGyfil untuk Pulau Belitung. Dosis efektif
HASIL tahunan yang diterima masyarakat dari
Hasil pengukuran konsentrasi paparan radiasi gamma selama di luar rumah
radionuklida alam 22‘.--
s'ita, 232Th dan 4°K di (outdoor), berkisar dari 0,19 sampai 11,55
dalam tanah Pulau Bangka dan Belitung mSv th-1 dengan nilai rata-rata 1,39 mSv th-1
disajikan berturut-turut pada tabel 1 dan 2. untuk Bangka dan 0,05 - 3,87 mSv till
Konsentrasi aktivitas 226Ra di dalam tanah dengan nilai rata-rata 0,94 mSv th-1 untuk
Pulau Bangka berkisar dari 16,8 ± 1,3 sampai Belitung. Rata-rata dosis efektif yang
543,8 ± 36,3 Bqkg-1 dan Pulau Belitung dari diterima masyarakat dari paparan radiasi
gamma selama di luar rumah (outdoor)
4,8 ± 0,7 sampai 258,1 ± 15,7 Bqkg' dengan
rata-rata masing-masing 83,8 Bqkg 1 dan menjadi 1,17 mSv per tahun.
60,87 Bqkg-1. Konsentrasi aktivitas 232Th
Tabel 1. Konsentrasi 226Ra, 232Th dan 40K dalam tanah Pulau Bangka
Konsentrasi (Bq kg-1) Dosis serap Dosis efektif
No.
226Ra per jam Per tahun
Contoh 232Th 4°K
(nGy.j-1) (mSv.th-1)
1 39,0 ± 2,6 75,7 ± 2,1 103,8 ± 6,4 68,1 0,50
2 26,2 ± 2,0 21,3 ± 1,6 14,4 ± 2,4 25,6 0,19
3 16,8 ± 1,3 28,0 ± 0,9 31,9 ± 2,3 26,0 0,19
4 116,3 ± 7,2 219,7 1 5,9 23,2 ± 2,7 187,4 1,38
5 136,4 1 8,5 601,2 ± 33,3 67,6 ± 7,1 429,0 3,16
6 29,5 ± 2,1 62,5 ± 1,8 48,0 + 3,3 53,4 0,39
7 143,7 ± 9,0 377,4 ± 10,2 34,3 ± 3,3 295,8 2,18
8 80,6 ± 5,1 252,6 ± 6,8 45,7 1 3,5 191,7 1,41
9 76,7 ± 5,1 231,0 ± 6,6 57,4 1 4,1 177,3 1,31
10 63,0 ± 4,1 151,7 1 4,2 29,4 ± 2,6 122,0 0,90
11 23,0 ± 1,6 44,3 ± 1,3 48,8 ± 3,3 39,4 0,29
12 543,8 ± 36,3 2170 ± 65,2 169,1 ± 11,6 1569 11,55
13 118,4 ± 7,4 510,8± 13,6 46,7 ± 4,0 365,2 2,69
14 91,2 ± 5,9 109,0 ± 6,4 17,1 ± 3,4 108,7 0,80
15 54,5 ± 3,6 115,0 ± 0,5 34,7 ± 4,0 96,1 0,71
16 64,4 ± 4,3 155,0 ± 4,3 30,7 ± 2,7 124,7 0,92
17 43,2 ± 3,8 77,8 ± 5,2 191,3 ± 14 74,9 0,55
18 46,0 ± 3,1 97,4 ± 2,7 54,1 ± 3,7 82,3 0,61
19 42,1 ± 2,9 123,6 ± 3,4 85,3 ± 5,5 97,7 0,72
322
Perkiraan dosis radiasi...... (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)
Tabel 2. Konsentrasi 226Ra, 232Th dan 4°K dalam Tanah Pulau Belitung
Konsentrasi (Bq kg-1) Dosis serap Dosis efektif
No.
226Ra per jam per tahun
Contoh 232Th 4°K
(nGy.j-1) (mSv.thl)
1 109,5 ± 7,5 742 ± 43,6 56,3 ± 7,1 501,2 3,69
2 71,8 ± 4,7 90,9 ± 2,6 36,6 ± 2,8 89,6 0,66
3 22,1 ± 1,6 43,2 ± 1,3 140,1 ± 8,6 42,2 0,31
4 57,6 ± 3,7 94,0 ± 2,6 178,4 ± 10,6 90,8 0,67
5 41,5 ± 2,8 76,3 ± 2,2 47,0 1 3,3 67,2 0,49
6 68,3 ± 4,5 212,0 ± 6,0 40,9 ± 3,2 161,3 1,19
7 4,8 ± 0,7 8,7 ± 0,8 5,3 ± 1,9 7,69 0,06
8 18,8 ± 1,7 45,4 + 3,2 65,4 ± 4,9 38,8 0,29
9 33,1 ± 2,3 73,5 1 2,1 81,1 ± 5,2 63,1 0.46
10 34,6 ± 2,3 67,0 ± 1,9 137,9 ± 8,4 62,2 0,46
11 10,7 ± 0,9 18,4 ± 0,6 106,6 ± 6,6 20,5 0,15
12 101,5 ± 6,3 328,4 ± 19,1 32,5 ± 3,6 246,6 1,81
13 169,3 ± 10,6 555,7 f 32,9 37,4 ± 3,7 415,4 3,06
14 55,6 ± 3,8 185,4 ± 5,2 22,7 ± 2,2 138,6 1,02
15 5,8 ± 0,6 7,3 ± 0,3 7,4 ± 0,9 7,40 0,05
16 46,8 1 3,1 99,6 ± 2,8 15,3 ± 1,7 82,42 0,61
323
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No 4, Desember 2015 : 318-333
Berdasarkan konsentrasi radionuklida turut adalah 44,13 gSv, 108,6 uSv dan 10,51
226Ra, 232 ItSv per tahun. Total dosis efektif yang
Th dan 40K dalam sayur-sayuran,
buah-buahan, umbi-umbian dan ikan, diterima publik dari masing-masing
226Ra, 232Th dan
dihitung jumlah intake radionuklida ke dalam radionuklida 40K melalui
tubuh menggunakan pola konsumsi makanan biota ikan adalah 9,09 gSv, 30,89 uSv dan
masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka- 2,29gSv per tahun.
Belitung terhadap sayur-sayuran, buah-
Total dosis efektif yang diterima
buahan, umbi-umbian dan ikan berdasarkan
publik Bangka Belitung melalui rantai
data laporan BPS (Anonim, 2013). Terlihat
makanan bahan pangan sayur-sayuran, buah-
dari tabel 3 dan 4 bahwa total intake masing-
226Ra, 232Th dan 461( buahan, dan umbi-umbian yang tumbuh di
masing radionuklida
wilayah Provinsi Bangka Belitung menjadi
melalui sayur-sayuran, buah-buahan, dan
0,16 mSv per tahun. Total dosis efektif yang
umbi-umbian berturut-turut adalah 157,6 Bq;
diterima publik Bangka Belitung melalui
493,4 Bq dan 1697 Bq per tahun. Total intake
226Ra, 232Th dan konsumsi ikan yang ditangkap di wilayah
masing-masing radionuklida
Provinsi Bangka Belitung menjadi 0,04 mSv
40K melalui biota ikan adalah 32,44 Bq,
per tahun.
140,4 Bq dan 368,3 Bq per-tahun.
Kemudian dalam tabel 5, disajikan
Berdasarkan intake dan koefisien 226Ra, 232Th dan
hasil pengukuran konsentrasi
konversi dosis masing-masing radionuklida
40K dalam air sumur penduduk. Konsentrasi
tersebut (ICRP, 2012), dihitung dosis efektif
226Ra berkisar dari 0,63 - 1,76 Bq/L dengan
tahunan internal yang diterima tubuh dari
226Ra, 232Th dan 40K rata-rata 1,27 Bq/L. Konsentrasi 232Th
intake radionuklida
berkisar dari 1,01 - 4 Bq/L dengan rata-rata
melalui sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-
2,69 Bq/L dan dari 0,1 - 1,06 dengan rata-
umbian dan ikan. Terlihat dari tabel 3 dan 4
rata 0,68 Bq/L untuk 40K. Bila konsumsi air
bahwa total dosis efektif yang diterima
minum masyarakat usia dewasa rata-rata 2,2
publik dari masing-masing radionuklida
226Ra, 232 liter per orang per hari maka dosis efektif
Th dan 4°K melalui sayur-sayuran,
yang diterima publik berdasarkan konsentrasi
buah-buahan, dan umbi-umbian berturut-
324
Perkiraan dosis radiasi...... (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)
radionuklida 226Ra, 232Th dan 40K dalam air dan 1,26 mSv per tahun. Rata-rata dosis
minum adalah 286 nSv, 475 gSv dan 3,43 efektif yang diterima masyarakat dari
gSv per tahun sehingga total dosis yang inhalasi gas radon dan toron di pulau
diterima masyarakat melalui air minum Belitung adalah 1,16 mSv dan 1,00 mSv per
menjadi 764 p.Sv/th atau 0,76 mSv per-tahun. tahun. Total dosis efektif yang diterima
masyarakat dari inhalasi gas radon dan toron
Hasil pengukuran secara langsung (in
untuk Pulau Bangka dan Belitung menjadi
situ) laju dosis gamma di dalam rumah-
2,48 dan 2,16 mSv per tahun. Dengan
rumah penduduk di Kepulauan Bangka dan
demikian rata-rata dosis efektif yang diterima
Belitung disajikan pada tabel 6 dan 7. Nilai
masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka
yang ditampilkan adalah nilai rata-rata untuk
Belitung dari inhalasi gas radon dan toron
beberapa rumah dari beberapa lokasi
adalah 2,32 mSv per tahun.
pengukuran. Berdasarkan pengukuran
langsung, rata-rata dosis efektif yang
diterima penduduk dari radiasi gamma di PEMBAHASA1
dalam rumah (indoor) menjadi 0,75 Pada tabel 1 dan 2, terlihat bahwa
mSv/tahun untuk Bangka dan 0,62 pada umumnya konsentrasi radionuklida
mSv/tahun untuk Pulau Belitung. Rata-rata alam di dalam tanah pulau Bangka relatif
dosis efektif yang diterima penduduk dari lebih tinggi dari Pulau Belitung. Tingginya
radiasi gamma di dalam rumah (indoor) di nilai konsentrasi radionuklida alam di dalam
wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanah Pulau Bangka berkaitan dengan
menjadi 0,69 mSv per-tahun. perbedaan pola pembentukan mineral di
kedua pulau ini (Schwartz, 1995). Adapun
Hasil pengukuran konsentrasi gas
yang melatarbelakangi perbedaan pola
radon dan toron dengan dosimeter pasif yang
penyebaran endapan mineral di kedua pulau
disimpan di dalam rumah-rumah penduduk
ini adalah faktor geologi atau proses
selama 3 (tiga) bulan berturut-turut,
terbentuknya ke dua pulau ini yang berbeda.
ditampilkan pada tabel 6 dan 7. Nilai yang
Pada zaman tersier dan kuarter, Pulau
ditampilkan yaitu nilai rata-rata untuk
Bangka berada pada ketinggian yang tinggi
beberapa rumah dari beberapa lokasi
di atas muka air laut, sehingga pelapukan dan
pengukuran. Rata-rata konsentrasi gas radon
erosi batuan disini berlangsung sangat
dan toron di dalam rumah di Pulau Bangka
intensif. Hal ini menyebabkan terbentuknya
adalah 48,35 dan 52,02 Bq.m-3. Rata-rata
cebakan timah sekunder di banyak tempat
konsentrasi gas radon dan toron di dalam
baik di daratan maupun di daerah lautan.
rumah di Pulau Belitung adalah 46,02 dan
Berbeda dengan Pulau Belitung yang terjadi
42,34 Bq.m-3.
adalah sebaliknya. Pada zaman tersier dan
Berdasarkan konsentrasi gas radon dan kuarter, Pulau Belitung berada pada elevasi
toron di dalam rumah, dihitung dosis efektif rendah dari muka air laut sehingga proses
yang diterima masyarakat dari inhalasi gas pelapukan dan erosi oleh air laut tidak
radon dan toron tersebut untuk Pulau Bangka terlalu intensif sehingga proses pembentukan
dan Belitung. Rata-rata dosis efektif yang endapan sekunder tidak seintensif di Bangka.
diterima masyarakat dari inhalasi gas radon
dan toron di pulau Bangka adalah 1,22 mSv
325
▪
▪ ▪ - c
H
PI t'" Z W til )Cl ,'.7). Z tO C7 4
e..
( W td vi
CD CD .. AD CD '-' • P CD K" cr
"12P -'0 '7'0=00 o 0,, r3 6 i
'' g ) ,C '-e
)
" --, z. i cm mw 0 •-,. P .-.• Cm P 0
ac, 0,,9 o.
m•
U0 2- 5 = = 0. c,9 p)• 0 m
ISE.I.1U0SUOX
cr
P
Crt9 is
CD
CD p = aci
0 ,
=
,p NJ NJ c4.) P
O O W c) CD '0\
• O 1,..) is..) 0) IQ 7—■
1—, to
ch 00 LA CN CN CN --A CD
CD LA 00 VD LA .4L CN
Cr.
■
—■
CD CD 41. p w CDCD CA CD NJ NJ --A
NJ 10
NJ LO 60 .A, 00
‘. L.) J "cr.
CD --A NJ cN 00 U CA 00 CA CA --I VD
FF H- H- FF H- H- A H- H- H- H- H- H- 1+1+1+1-F
P 19 1-• 19 19 19 F) ■
J ,C)
O CD CD CD --I 4.=.. 0 CN NJ 01 CA VI LA
O 00 00 LO O NJ CA CD
1= CD I--1
1-)) ,..i
92
■ 8' Ci
7r m (4 CD
CD CD -P. Pr
VD CD 0 PJ 19 5)Ft- r7.•; t1)• p.. (...,..) N.) c.....) ■
40 -P. 00 ,--) t...) --....1 -,- "s. .--•
w
O CD CD VD CD 00 CD CD ,--• i../) 41. CN CD ,--, --A ,--• W VD
VD (..0 NJ NJ CN VD i NJ 00 LO '..ID CN LA 4==.. 1 -...) LO -.A CA
PI o
0 O
cr r.,, cr
CD 0 o CD ,...
.--■ 41..
1‘..) 00 00 CD NJ 41.. ,
.--t
A CD CD ,) p4 NJ
...'
00 01
a LO 1-+ t...D
, .0 00 CN 00 00 VD
1--• '', Ir.. '
f-',. ,-t
i.,, b U> i..) On O\ b ∎A a z 0En , 1 cn P
"(:), t'..:> •—• 10 I..0.) 00 1..) ■C) m
CD ch CN W 1--• NJ „..., 4/. CN --- 0 ..,.
J ..-■
FF H_FFI-FEFFFFFH- FF q 0:1 FF FF 1-FH- 1+1+1+1+ q w
5D ,.--• NJ CD CD 41. 41. 5) 5) ,_,ap w w • sp CO 1--• 1--• NJ s....., .0
--.) LA CO 0 6.‘ 44. i...) ,--• ,• 11) IA L.) ■
.0 b ......)
4L 41. NJ LA 41. ,--' ..---' .P. CD CFQ O VD W 1--, LA C11 00 VD NJ aQ
H
'Ea15' '
63
4; g
4:'k)o o
O
CN LA NJ
CD CD Lo LA CD p
5"
41. -.A
VD CN
LO 1
tsa LA
10 LA
,+N.) co
CD VD NJ NJ CA VI
,!4.4 1/1 00 701 -01 r;
LA CD NJ LA CN -00CD t...) .A <A CD VD CN 00 00 LA 01
1: CD 1-y 1= CD 1--1
, '64) (`-'
O c) CD Co CD CD NJ 4 CD CD c' CD O\ CN NJ NJ CN CN NJ 00 CN Pr m
a; 'al. ...1° (0 41,-• bo i), 6 On b Ch 4' ':
:t1-.) 7
'.
•'coN 10 LA 1--• -.A -.1 -....1 LO 4D.. O\ NJ 10 .P. LA CD 1--• W Ch CA
PI
0 ,-. ,--•
0
Cr Cl)
4, cp 0
-, 0 4=, C.D
41. 00 a■
NJ 4=.. 0•■
0 CA 01
'41 t cl?
, 8"cl"
. i,..
4
)w K, goq ..") LA ..._
‘'A_ s.00 ...'=) II' ‘41 is.) .:C' P-i
1 Pq
b Co CN b, 4) 4' ^ "P' 0..) m m -P.. 'NJ oo 1—• 1—• CO CN co 00 VI Cl)
CD .-• • EF N) ,—, FF FE. 0 0 ,-'•
" -A• CD 0 -..11 0° 00 I+ W CM .---. 0) ,—,
FF EF FE FFFE FF 1+,—' H- P LIJ I+ FF I-F H- I+ , „ 1+ q W
.- 00 CA CA NJ Co CN NJ CO Z.!, .0 LA 00 W p U.) p■
c:=, ...• sp, .....,am
. i31 i.n i.n *(:=) in —• Co ----) C) v/:, bo 1--, 41. 00 CA
CA 1--• --A --A .-∎ , o CD 0 VD aQ 10 41. CO 10 ■
—■
ts.) NJ 0 1/40 ao
6 5
gm a
NJ 41, -.A
01 .* 41.. 00 CD NJ LA W -.A 41. 01 , - Ch WINJ
ch cs, iv LCD ■
.r) v) ,"" • ch ch ch
ix) -P 1/40 C0 C:\ -P. 00 O LA CA 00 CD LA
GO
NJ 0 0 P 0 0 0 0 0 . CD CD CD CD CJ CD W
C•.) -P 0
0\ -P. 00 0\ (A v0
E - -CA bo
CA 10
• 4)
C> 10 CD CD ■
A
CD
326
Perkiraan dosis radiasi...... (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)
Tabel 5. Konsentrasi 226Ra, 232Th dan 4°K air sumur serta dosis efektif tahunan,
226Ra 40K
232Th
No.
Dosis Dosis Dosis
Sampel Kosentrasi Kosentrasi Kosentrasi
efektif efektif efektif
(Bq/L) (Bq/L) (Bq/L)
(i.tSv/th) (iiSv/th) (t.tSv/th)
AS1 1,56 + 0.26 351 4,00 ± 0,52 707 1,06 ± 0,33 5,36
AS2 1,76 + 0.26 396 3,31 ± 0,91 585 0,98 ± 0,01 4,96
AS3 1,58 ± 0.32 355 2,85 ± 0,48 504 0,77 ± 0,44 3,90
AS4 1,25 + 0.25 281 2,02 ± 0,30 357 0,88 ± 0,02 4,45
AS5 0,86 + 0,24 193 2,95 ± 0,50 521 0,28 ± 0,10 1,42
AS6 0,63 + 0,06 142 1,01 ± 0,13 178 0,10 1 0,05 0,51
Rata-rata 1,27 286 2,69 475 0,68 3,43
327
• ▪
▪▪ •
7 ..
patillOS1101 LIU
PZJ ■
=!' 7:J `a"
S n
■
-• N.) A) A) Po Er
VD C D 00 -A O CD CD -A -A 0- 0' CD 0 00 NJ 01 00 00 '‘.0 00
0- 0-
(,)
CD
rn o
Po
00 5 CD 41.
LA NJ
00 CD La co 4) t.„)
En
VD LA LA -A VD La NA -A VD
00 C> -- LA LA --I NA La CD I --A CN VD
41, C I-
cr) CD
CD
o 0 00000 OI o 0 0 0 0 0 0 0 CD sp
-cA -a,"41. L.) "CN "V;) CN
NA La CD Oo Ca 00 NA CA LA La LA CD -. LA W co N LA
-,„0
0,00 NJ
,A 00
t..a NJ
▪ LALo LA
VD +, VD 00
41. Lo
CN 41. 9° VD
Q Vl
-A, W
00 LA -A CA CD CN
4o• LA
C.)1 NJ
CD Lo
"th Go I-• 4) IQ
VD La OA-- NA
-11' LA
+ FF
LJ IA 0 NJ
4o. -A -A C>
IA VD VD IA CN VD
H- H- FF H- FF FF FF t•D FF FI Ff FF FF H- FF H- H- FF
CN W tr.) N? 4.) -P. IN 0 p 00 (J.) N WIND-A.LaNALaL.) L.)
• 41. ON Oo ∎ •
t...) 14.4 '4=•
•
LA NJ CD 00 00 LA 41. 1`.) 00 ‘.°
'ON 00 -1
L.) NJ
LA La La La O LA
--1 Co 00 ,-■ LA La CD ,-, ,-•
4 w La
t.,,) EA
4
L-•
L..)L.)41. VI LA 3 Q
Ch 0 0 00 SIN VD
--1 -A IN'VD -,-. 00 IA 1...) la, w oo lo N 1JJ "C› "VD
--) ,-, CN 4o. 4o. c --) -A P;
8 -1=. LA) 00 --1 CA cm La
41, H- H- H- H- FF H- FF H- FF FF H- H- H- H- H- H- H-
NJ 4 It‘D NJ NJ
41. La AD NA ,N.D t‘D I.) NJ NA N.) N.) La La 4o. 4.
ia 0 .-• --A is.) -CA '00 Oo Iv ,--• 0 -) 1,-) "(A Oo 00
4=. VD --A
- CN .--• ,-, ..-.4 I-• ..0 NJ 41. CO 41. 41. LA CA C --A 00 -A
N.) En
vo
O co CD • 0 CD -■
• -■
•
1,) 1c) ".p. I-. to 1,
D I-J I.) IN) 1J1 "Ao, I■D 1.) 4)
CA 4 W • NJ VD LA NJ 41. NJ NJ VD NA NJ AD LA 00 CA NJ
L--• 0 0 0 L-• 0 0 ▪ NO 00 -
00 "t.,J 0 Co Co Oo
is.) 41, .--4 st-4
O 00 C 0 CA C NA NA CD CA C> 00 LA CD -4 41. 41. 41.
is>
NJ NA NA AD NJ NJ Ao E/t: Ro • Lo ∎-• N .) NA NA N.) lala
"(..1 'to 1..) "t),
NJ --A 00 • 00 LA ICN -CA-NA -A '41, 'N.) 1.A Co 0
CA 41. 41. 00 NJ LA NJ NJ VD VD ND La CA
328
Perkiraan dosis radiasi (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)
Akibatnya pembentukan cebakan sekunder dan rata-rerata relatif lebih rendah seperti
di Belitung tidak seintensif seperti di pulau yang ditampilkan pada tabel 8. Akan tetapi
Bangka. lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai
rata-rata dunia untuk tanah lingkungan
Bila dibandingkan dengan daerah-
normal yang dilaporkan oleh UNSCEAR
daerah pertambangan timah di negara lain
2000.
seperti Nigeria dan Malaysia, tingkat
konsentrasi 226Ra, 232Th dan 40K dalam tanah
Kepulauan Bangka Belitung dalam rentang
Tabel 8. Perbandingan konsentrasi 226Ra, 232Th dan 40K Tanah Bangka-Belitung dengan negara
lain
Konsentrasi (Bq kg-1)
Negara 226 Pustaka
Ra 232Th 40K
Nigeria
Bitsichi, Bukuru and Ropp 109-163 147-451 466-1062 (Jibiri dkk., 2007a)
Bitsichi 109 — 470,6 122,7 — 2189,5 BDL — 166,4 (Jibiri dkk., (2007b)
Malaysia
Kg. Sg. Durian 32 — 554 64 —1806 21 — 2522 (Ramli dkk., 2009)
(196) (628) (475)
Kinta 112 246 277 (Lee dkk., 2009)
Selama 178 353 296 (Ramli dick., 2009)
Indonesia
Bangka 16,8 — 544 21,3 — 2170 14,4 — 191
(83,8) (244) (55,1)
Penelitian ini
Belitung 4,8 — 258 7,3 — 742 5.3 — 368
(60,87) (161) (84,96)
Rata-rata Dunia 33 45 420 (UNSCEAR, 2000)
Di antara ke tiga radionuklida alam laju dosis eksternal dari 226Ra, 232Th dan 4°K
yang terdeteksi di dalam tanah di pulau adalah berturut-turut 21 %, 77 % and 2 %.
Bangka dan Belitung, 232Th mempunyai nilai Hal ini menunjukkan bahwa kontributor
laju dosis serap rata-rata tertinggi seperti utama paparan radiasi gamma eksternal di
yang ditampilkan pada Gambar 2. Persentase Bangka-Belitung adalah 232Th.
Ra-226 Th-232 ■
K-40
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Bangka Belitung
Lokasi Penelitian
Radionuklida 232Th juga merupakan diterima publik Bangka Belitung. Hal ini
kontributor utama dosis efektif internal yang terlihat dari hasil perbandingan dosis efektif
329
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No 4, Desember 2015 : 318-333
yang diterima publik dari intake radionuklida radionuklida alam yang terkandung di dalam
226Ra, 232
Th dan 4°K melalui sayur-sayuran, sedimen lebih tinggi. Nila adalah jenis ikan
buah-buahan, umbi-umbian dan ikan seperti air tawar yang hidup di sungai-sungai.
yang ditampilkan dalam Gambar 3 dan 4. Umumnya sungai-sungai menerima aliran
Untuk jenis bahan tanaman pangan, jenis limbah dari kegiatan penambangan timah
yang memberikan dosis efektif tertinggi yang kaya dengan radionuklida alam 226Ra,
adalah daun singkong, kacang panjang, 232Th and 40K. Kemungkinan sungai-sungai
bayam dan ubi singkong. Jenis biota ikan sudah terkontaminasi dengan radionuklida-
yang dominan memberikan dosis efektif radionuklida ini. Oleh karena itu
adalah udang dan nila. Udang termasuk jenis radionuklida-radionuklida tersebut akan
ikan yang habitatnya di dasar air, memasuki rantai makanan dalam sistim
pergerakannya tidak jauh dan sering kontak kehidupan akuatik sungai diantaranya ikan
dengan sedimen sehingga menyerap Nila (Jwanbot, 2012, Yusof, 2001).
25
20
15 * R a —226
IN I . It —232
K— 40
0 111 6 7 8
2 4 5
1. Bayam 4. Kacang panjang 7. Nangka
2. Kangkung 5. Mentimun 8. Pisang
3. Sawi Hijau 6. Daun Singkong 9. Singkong
Gambar 3. Perbandingan dosis efektif dari tanaman pangan
14
mol—Itti 226
"Th —232
6
Alt
7. Udang
e-
Kondisi rumah dan bahan konstruksi kamar tidur. Laju dosis gamma berkisar dari
rumah di Bangka Belitung sangat 50 sampai 300 nSv/jam di dalam rumah
mempengaruhi laju dosis gamma di penduduk di Pulau Bangka dan 21 sampai
dalamnya baik di ruang keluarga maupun 242 nSv/jam di Pulau Belitung. Namun bila
330
Perkiraan dosis radiasi...... (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)
dirata-ratakan berdasarkan lokasi maka nilai maupun toron yang tertinggi masih jauh lebih
laju dosis dalam rumah penduduk hampir rendah, jika dibandingkan dengan nilai batas
merata seperti yang diperlihatkan pada tabel konsentrasi maksimum yang diizinkan
6 dan 7. (MPC), yaitu 200 Bq/m3 untuk konsentrasi
gas radon dan 600 Bq/m3 untuk konsentrasi
Konsentrasi gas radon maupun gas
gas toron di dalam rumah (ICRP, 1999).
toron di dalam rumah-rumah penduduk di
Kepulauan Bangka Belitung juga bervariasi Berdasarkan basil pengukuran dan
bergantung kepada kondisi rumah dan perkiraan dosis efektif masing-masing jalur
struktur bangunan. Di Pulau Bangka paparan yang diterima publik, pada tabel 9
konsentrasi radon terendah 9,76 Bq/m3 dan disajikan total perkiraan dosis efektif baik
tertinggi 84,21 Bq/m3. Sedangkan toron dari paparan eksternal radiasi gamma di
konsentrasi terendah 4,96 Bq/m3 dan dalam dan luar rumah, maupun paparan
tertinggi 202 Bq/m3. Di Pulau Belitung internal dari rantai makanan dan inhalasi gas
konsentrasi radon terendah 4,0 Bq/m3 dan radon-toron di dalam rumah. Total dosis
tertinggi 98 Bq/m3. Sedangkan untuk toron efektif yang diterima publik Provinsi
konsentrasi terendah 5,0 Bq/m3 dan tertinggi Kepulauan Bangka Belitung adalah 5,14 mSv
192 Bq/m3. Akan tetapi secara rata-rata per tahun. Jalur paparan yang memberikan
konsentrasi radon dan toron di Bangka dan kontribusi terbesar adalah gas radon — toron,
Belitung tidak terlalu bervariasi antara satu kemudian jalur rantai makanan (ingesi),
lokasi dengan yang lain seperti yang dapat setelah itu paparan radiasi gamma di luar dan
dilihat pada tabel 6 dan 7. Konsentrasi radon di dalam rumah.
Tabel 9. Total dosis efektif yang diterima publik per tahun dari jalur eksternal dan internal
Presentase
Rata-rata dosis
No Jalur paparan kontribusi
efektif (msv/th)
(%)
1 Paparan gamma eksternal di luar rumah 1,17 23
2 Paparan gamma eksternal di dalam rumah 0,69 13
3 Ingesi sayur-sayuran, ubi-ubian, dan buah-buahan 0,16 3
4 Ingesi biota ikan 0,04 1
5 Ingesi air minum 0,76 15
6 Inhalasi gas radon dan toron 2,32 45
Total dosis efektif tahunan 5,14 100
331
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No 4, Desember 2015: 318-333
332
Perkiraan dosis radiasi (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)
Indonesian Journal on Geoscience, 2 (1) pp. UNSCEAR (1993) Sources and Effects of Ionizing
35-42 Radiation, Report to the General Assembly
Syarbaini, Setiawan, A. (2015c) Terrestrial Gamma with Scientific Annexes, United Nations
Radiation Exposure in Bangka-Belitung Scientific Committee on the Effects of
Islands, Indonesia, Atom Indonesia, 41(1) pp. Atomic Radiation, United Nations
10-15 publication, New York.
Tahir, S. N. A., Ayub, M. and Khan, M. Z (2010) UNSCEAR (2000) Sources and Effects of Ionizing
Radiometric analysis of Samples of Domestic Radiation, United Nations Scientific
Fish species and Radiological Implications, Committee on the Effects of Atomic
Health Physics, 98 (5) pp. 741. Radiation, United Nations publication, New
York.
Yusof, A.M., Mahat, M.N., Omar, N., Wood, A.K.H
(2001) Water quality studies in an aquatic
environment of disused tin-mining pools and
in drinking water, Ecological Engineering 16
pp. 405 — 414.
333