You are on page 1of 16

PERKIRAAN DOSIS RADIASI YANG DITERIMA PUBLIK DI PROVINSI

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Assessment of Radiation Dose Received by the Members of the Public in Bangka


Belitung Islands Province

Syarbainil, Dadong Iskandari, Kusdiana'


'Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi — BATAN
Email : sarbaini@batan.go.id

Diterima: 14 September 2015 ; Direvisi: 21 Oktober 2015 ; Disetujui: 9 Desember 2015

ABSTRACT

Bangka and Belitung Islands is known to have the geological potential of mineral resources, especially tin
along with its accessory minerals which are distributed in almost all land and sea regions. Besides tin, tin
mining activities in Bangka Belitung produces a by-product containing radioactive substances which have
a risk as one of factor that can affect on the health of publics members. A major contribution of the
radiation dose to the publics health comes from natural radionuclides of 226Ra, 232Th and 40K in accessory
minerals of tin core. The aim of this study was to estimate the total annual radiation dose received by the
cmembers of the public in Bangka-Belitung through external and internal exposure. Estimation of external
dose was based on the concentration of 226Ra, 232Th ana d K in the soil and gamma exposure rate direct
measurement in public houses. While the internal dose was estimated based on intake of 226Ra, 232Th and
40
K by ingestion of foodstuffs that were consummed by public of Bangka - Belitung (vegetables, seeds,
tubers, fruits, fishes and drinking water). Internal dose also estimated from the inhalation of radon (222Rn)
and thoron (220Rn) inside the house. The annual effective external doses of outdoor and indoor ranged
between 0,05 to 11,55 mSv (mean=1,17 mSv) and 0,15 to 2,10 mSv (mean=0,69 mSv) per year
respectively. The annual effective internal doses by ingestion of foodstuffs and drinking water and
inhalation of radon and thoron gases were 0.20 mSv, 0,76 mSv and 2,32 respectively. So that the total
annual effective doses received by the member of the public in Bangka-Belitung through external and
internal exposure was 5.14 mSv. In conclusion, the members of the public in Bangka — Belitung islands
received higher dose of radiation than the worldwide average value for normal areas.

Keywords : Natural radionuclides, external and internal dose, annual dose, Bangka-Belitung

ABSTRAK

Kepulauan Bangka - Belitung mempunyai potensi geologi sebagai cumber mineral khususnya timah beserta
mineral ikutannya yang terdistribusi hampir di seluruh wilayah daratan dan lautan. Kegiatan penambangan
timah di Kepulauan Bangka-Belitung, disamping menghasilkan timah juga memberikan mineral ikutan
yang mengandung zat radioaktif yang dapat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh bagi kesehatan
masyarakat (publik). Radionuklida 226Ra, 232Th dan 40K adalah radionuklida alam primordial yang dominan
terkandung dalam mineral ikutan bijih timah sehingga berpotensi memberikan kontribusi dosis radiasi
terhadap publik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan dosis efektif total tahunan yang
diterima publik di Kepulauan Bangka-Belitung melalui jalur paparan eksternal dan internal. Dosis eksternal
diperkirakan berdasarkan konsentrasi 226Ra, 232Th and 40K dalam tanah dan pengukuran langsung paparan
radiasi gamma di dalam rumah. Sedangkan dosis internal diperkirakan berdasarkan masukan 226Ra, 232Th
and 40K melalui bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat Kepulauan Bangka — Belitung (sayur-
sayuran, biji-bjian, umbi-umbian, buah-buahan, ikan dan air minum) serta inhalasi gas radon (222Rn) dan
toron (220xn) di dalam rumah. Dosis efektif eksternal (outdoor) berkisar dari 0,05 sampai 11,55 mSv (rata-
rata=1,17 mSv/tahun) dan indoor berkisar dari 0,15 sampai 2,10 mSv (rata-rata=0,69 mSv/tahun). Dosis
efektif internal melalui ingesti bahan makanan, air minum dan inhalasi gas radon-toron berturut-turut 0,20
mSv; 0,76 mSv dan 2,32 mSv/tahun sehingga total dosis efektif yang diterima publik melalui paparan
eksternal dan internal per tahun menjadi 5,14 mSv. Dan hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa dosis yang
diterima publik Kepulauan Bangka-Belitung lebih tinggi dari nilai rata-rata lingkungan latar normal dunia.

Kata Kunci : Radionuklida alam, dosis eksternal dan internal, total dosis tahunan, Bangka Belitung

318
Perkiraan dosis radiasi...... (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)

PENDAHULUAN berpotensi mengandung logam berat dan


unsur radioaktif alamiah yang dapat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
mencemari ekosistim sekitarnya.
terkenal dengan potensi geologinya sebagai
sumber mineral khususnya timah beserta Meningkatnya kegiatan
mineral ikutannya seperti monasit, zirkon, penambangan timah seiring dengan tingkat
xenotim, ilmenit, magnetite dan pyrite yang kepadatan penduduk Provinsi Kepulauan
terdistribusi hampir di seluruh wilayah. Bangka Belitung yang terus meningkat
Disamping itu juga ada beberapa mineral lain sepanjang tahun. Provinsi Kepulauan Bangka
seperti pasir kuarsa, kaolin, granit, tanah hat Belitung memiliki jumlah penduduk
dan batuan gunung. Kepulauan Bangka- sebanyak 1.261.737 jiwa pada tahun 2011.
Belitung merupakan bagian Jalur Timah Asia Tingkat pertumbuhan penduduk Provinsi
Tenggara (The South East Tin Belt), yaitu Kepulauan Bangka Belitung tahun 2000-
jalur timah terkaya di dunia yang 2010 sebesar 3,14 persen dan kepadatan
membentang mulai dari selatan China, penduduk tahun 2011 mencapai 77 orang per
Thailand, Myanmar, Malaysia sampai Persentase distribusi penduduk menurut
Indonesia (Schwartz, 1995). Di wilayah kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah
Indonesia jalur ini mulai dari Kepulauan di Kabupaten Belitung Timur hingga yang
Karimun, Singkep sampai Bangka dan tertinggi di Kabupaten Bangka
Belitung. Oleh sebab itu sektor pertambangan (www babelprov. go . id, 2015).
memang merupakan sektor andalan di
Timah di alam tidak ditemukan
Provinsi Bangka-Belitung. Hampir di seluruh
dalam unsur bebas melainkan diperoleh
wilayah Bangka-Belitung terdapat bahan
dalam bentuk bersenyawa dengan unsur-
tambang dengan cadangan yang relatif masih
unsur lain yaitu dalam mineral cassiterite.
besar.
Mineral cassiterite merupakan mineral oksida
Kegiatan penambangan timah dari timah (Sn02), dengan kandungan timah
merupakan mata pencaharian bagi kehidupan berkisar 78%. Sedangkan Mineral ikutan
masyarakat di provinsi Bangka-Belitung, yang menyertai bijih timah adalah monasit,
yang telah berlangsung sejak jaman kolonial. xenotim, ilmenit, zirkon, pirit dan lain-lain.
Komoditi timah merupakan penggerak utama Mineral ikutan timah ditemui mengandung
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bangka- radionuklida alam yang cukup tinggi
Belitung dan merupakan tulang punggung khususnya radionuklida alam primordial
perekonomian masyarakat. Akhir-akhir ini deret U, deret Th dan 40K. Radionuklida alam
kegiatan penambangan timah semakin primordial mempunyai umur paro milyaran
meningkat, tidak hanya di darat tetapi sudah tahun sebanding dengan umur bumi.
bergeser ke lepas pantai, termasuk di Uranium-238 mempunyai umur paro 4,5 x
kawasan hutan lindung dan hutan produksi 109 tahun, 232Th berumur paro 1,4 x 1010
serta laut. Terlebih lagi sejak maraknya tahun dan 4°K berumur paro 1,277 x 109
pertumbuhan para penambang rakyat yang tahun. Uranium-238 dan 232Th dalam proses
sifatnya ilegal yang biasanya disebut peluruhannya menghasilkan berbagai macam
Tambang Inkonvensional (TI) dan cenderung anak luruh dengan umur paro dari orde detik
mengabaikan pengelolaan hasil samping sampai ribuan tahun yang dikelompokkan ke
pertambangan yang dapat mencemari dalam deret uranium dan deret thorium.
lingkungan. Keberadaan timah di Bangka -
Kegiatan pengolahan dan pemumian
Belitung tidak hanya memberikan pengaruh
bahan tambang (mineral) untuk memperoleh
ekonomi terhadap kehidupan masyarakat
konsentrat, akan menghasilkan produk
akan tetapi juga memberikan pengaruh
samping yang dapat menyebabkan
terhadap kerusakan lingkungan yang dapat
terkonsentrasinya radionuklida alam. Produk
mengancam kehidupan masyarakat di masa
samping sisa hasil pengolahan dan
depan. Kerusakan ini tidak terjadi hanya di
pemumian mineral timah seperti zirkon,
darat tetapi juga di laut. Di darat banyak
ilmenit, rutil, monasit, xenotim mengandung
ditemukan lobang-lobang bekas galian
radionuklida alam dengan konsentrasi tinggi
tambang timah (kolong) berisi air yang

319
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No 4, Desember 2015 : 318-333

(UNSCEAR, 1993). Untuk memperoleh radioaktif di tanah dan bahan makanan, akan
timah dibutuhkan sejumlah besar bahan baku tetapi juga berpotensi meningkatkan paparan
yang hams ditambang sehingga akan radiasi gamma lingkungan (Syarbaini,2015c).
menghasilkan tailing yang juga cukup besar. Tujuan dari studi ini adalah untuk
Oleh karena itu kegiatan penambangan timah memperkirakan dosis radiasi efektif tahunan
dan pemrosesannya memberikan kontribusi yang diterima publik Provinsi Bangka
meningkatnya distribusi radionuklida alam di Belitung baik melalui jalur ekternal maupun
lingkungan seperti di tanah permukaan dan jalur internal dan untuk memperoleh baseline
produk pangan sebagaimana yang telah data tingkat radiasi dan radioaktivitas
dilaporkan dari hasil studi sebelum ini lingkungan Bangka Belitung agar
(Syarbaini, 2014; Syarbaini 2015a,b). peningkatan tingkat radiasi dan radioaktivitas
Disamping itu penambangan timah dan di lingkungan di Provinsi Kepulauan
pemrosesan mineral ikutannya tidak hanya Bangka-Belitung di masa depan dapat
berpotensi memberikan kontaminasi diketahui.

BANGKA BE TUNG]

SKALA 1 1000.000

Et A r GASPAR
WAYAM10/0001111
PROVINSI
SUMATERA SELATAN

Gambar 1. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAHAN DAN CARA memisahkan bahan-bahan organik, batu-


batuan dan lain-lain. Selanjutnya contoh
Penetapan titik pengambilan contoh
tanah yang sudah dihomogenkan dimasukkan
tanah dilakukan dengan metode systematic
ke dalam beker marinelli 1 liter. Selanjutnya
random sampling dengan sistim grid (IAEA,
beker di lem/seal dengan sempurna untuk
2004). Koordinat titik sampling ditentukan
mencegah terlepasnya gas radon dan toron.
menggunakan GPS Map 600-12( buatan
Biarkan selama paling kurang 4 minggu
Garmin. Sampel diambil setelah terlebih
sampai terbentuknya kesetimbangan sekuler
dahulu permukaan tanah dibersihkan dari
antara radionuklida induk berumur panjang (
rumput-rumputan dan bahan-bahan organik 226Ra dan 232
Th) dengan anak luruhnya yang
yang sudah mati. Tanah disampling sampai
berumur pendek sebelum dilakukan
kedalaman 20 cm dari permukaan sebanyak 2
pengukuran.
— 3 kg, kemudian dimasukkan ke dalam
kantong plastik, diberi label dan dikirim ke
laboratorium.
Pengambilan dan analisis contoh
Di laboratorium, contoh tanah Makanan dan air minum
dikeringkan dalam oven pada temperatur
Contoh yang digunakan dalam
105°C sampai beratnya konstan untuk
penelitian ini adalah jenis-jenis tanaman
menghilangkan uap air. Setelah kering,
pangan dan ikan yang pada umumnya
sampel digerus dan kemudian diayak dengan
dikonsumsi oleh masyarakat di Bangka
saringan ukuran mesh 2 mm untuk
Belitung. Contoh tanaman pangan sayur-

320
Perkiraan dosis radiasi...... (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)

sayuran, buah-buahan dan umbi-umbian mempunyai geometri sama dengan contoh


diperoleh langsung dari perkebunan petani yang akan diukur. Pengukuran dilakukan
lokal dan yang dijual di pasar lokal. dalam ruang cacah bawah tanah. Contoh dan
Demikian juga jenis-jenis ikan diperoleh dari latar dicacah selama 17 jam. Cacahan latar
nelayan dan pasar ikan lokal. Di digunakan untuk mengoreksi hasil
laboratorium, contoh-contoh tanaman pangan pengukuran radionuklida yang diukur. Untuk
dan ikan tersebut dibersihkan. Contoh jaminan kualitas pengukuran, laboratorium
tanaman pangan dipotong-potong dan selalu ikut program interkomparasi baik
dikeringkan dalam suhu kamar sampai tingkat nasional maupun internasional.
beratnya konstan, kemudian ditimbang dan 226
Konsentrasi Ra ditentukan
diabukan pada suhu 450 °C. Contoh ikan
berdasarkan puncak energi gamma 352 keV
dipisahkan daging dengan tulangnya,
dari 214Pb dan 609,31 keV dari 214Bi.
kemudian daging dipotong-potong,
Konsentrasi 232Th ditentukan berdasarkan
ditimbang dan dikeringkan dalam oven pada
puncak energi gamma 238,6 keV dari 212Pb,
suhu 100 °C. Selanjutnya diabukan dalam
911,2 dan 969 keV dari 228Ac serta 583 keV
muffle furnace pada suhu 350-400 °C (IAEA, dari 208T1. 40
Sedangkan K ditentukan
1989 ; Tahir, 2010). Untuk contoh air
berdasarkan puncak energi gamma 1460,83
minum, diambil air sumur penduduk
keV.
sebanyak 20 liter, kemudian dipreparasi
226
secara evaporasi pada temperatur tidak Konsentrasi aktivitas (A) Ra,
232Th dan
terlalu tinggi dengan perlahan hingga 40K (Bq kg-1) dalam contoh
mencapai volume 1000 ml, lalu dimasukan ditentukan menggunakan persamaan berikut :
ke dalam beker marinelli. Biarkan selama
paling kurang 4 minggu sampai terbentuknya
kesetimbangan sekuler antara radionuklida NQ
induk berumur panjang ( 226R
a dan 232Th) A= (7)
Prt,M
dengan anak luruhnya yang berumur pendek
sebelum dilakukan pengukuran.

dengan; Ne = cacahan bersih puncak


Pengukuran konsentrasi 226Ra, 232Th dan pada energi E, Ef = Efisiensi cacahan
40K detektor pada energi E, P7 = probabilitas
emisi radiasi gamma (gamma yield) pada
Pengukuran konsentrasi radionuklida
226Ra, 232 energi E, to = waktu cacahan sampel, dan M
Th dan 40K dalam contoh tanah,
= berat/volume contoh (kg atau L) .
tanaman pangan, ikan dan air sumur
dilakukan menggunakan spektrometer
gamma dengan detektor HPGe buatan
Pengukuran konsentrasi gas radon (222Rn),
ORTEC tipe-P coaxial. Efisiensi relatif
toron (220Rn) dan paparan gamma indoor
detektor 60 % dan resolusi pada puncak
energi 1,33 keV adalah 1,95 keV. Spektrum Pengukuran konsentrasi gas radon
sinar gamma yang diperoleh pada dan toron di ruangan dalam rumah penduduk
pencacahan contoh disimpan dan dianalisis menggunakan metode dosimeter radon-toron
dengan perangkat lunak ORTEC Vission-32 pasif dengan detektor jejak nuklir CR-39
Gamma Spectrum Analysis. Detektor yang peka terhadap partikel-partikel alfa
ditempatkan di dalam perisai Pb silindris yang dipancarkan oleh gas radon dan toron
dengan ketebalan 10,1 cm, diameter dalam beserta anak luruhnya (IAEA, 2013).
28 cm dan tinggi 40 cm. Perisai Pb dilapisi Dosimeter ini digantung menggunakan tali di
dengan beberapa lapisan yaitu timah dan ruang keluarga dan kamar tidur masing-
tembaga dengan ketebalan masing- masing satu dan diatur letak dosimeter berada
masingnya 0,5 dan 1,6 mm. di tengah-tengah, pada ketinggian sekitar 3 m
dari lantai, bergantung dari keadaan ruangan.
Sistim spektrometer gamma
Setelah tiga bulan dosimeter tersebut diambil
dikalibrasi menggunakan sumber standar
dan di bawa ke laboratorium untuk diproses
gamma campuran bersertifikat internasional
lebih lanjut. Detektor film CR-39 yang telah
dan reference materials buatan IAEA yang

321
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No 4, Desember 2015 : 318-333

kena radiasi partikel alfa selama tiga bulan di berkisar dari 21,3 ± 1,6 sampai 2170,3 ± 65,2
keluarkan dari dosimeter dan dilakukan Bqkg' di dalam tanah Pulau Bangka dan 7,3
pengetsaan. Jejak nuldir yang terkena radiasi ± 0,3 sampai 742,1 ± 43,6 Bqkg-1 di dalam
alfa yang dipancarkan oleh gas radon dan tanah Pulau Belitung dengan rata-rata
toron dibaca menggunakan mikroskop masing-masing 244,3 Bqkg' dan 160,94
dengan perbesaran 400 kali (Kumar A., Bqkg'. Konsentrasi aktivitas 4°K berkisar
2014). dari 14,4 ± 2,4 sampai 191,3 ± 13,5 Bqkg-1 di
dalam tanah Pulau Bangka dan 5,3 ± 1,9
Pengukuran laju dosis radiasi gamma
sampai 367,9 ± 21,3 Bqkg' di dalam tanah
di dalam rumah, dilakukan secara langsung
Pulau Belitung dengan rata-rata masing-
menggunakan surveimeter Exploranium
masing 55,10 Bqkg' dan 84,96 Bqkg-1.
Model GR-130 buatan Kanada. Pengukuran
dilakukan pada ketinggian 20 dan 100 cm Dosis serap radiasi gamma pada
dari lantai rumah. Jarak minimum dari ketinggian 1 m di atas permukaan tanah yang
dinding kamar/rumah 100 cm. Hasil dihitung berdasarkan konsentrasi
pengukuran laju dosis kemudian dirata- radionuklida 226Ra, 232Th dan 40K di dalam
ratakan untuk mengetahui tingkat laju dosis tanah bervariasi dalam kisaran dari 25,7
rata-rata selama pengukuran (Hazrati, S., sampai 1569 nGy11-1 dengan rata-rata 189
2010, Jibiri, N.N. 2013). nGy111 untuk Pulau Bangka dan dari 7,40
sampai 527 nGyh-1 dengan rata-rata 129
nGyfil untuk Pulau Belitung. Dosis efektif
HASIL tahunan yang diterima masyarakat dari
Hasil pengukuran konsentrasi paparan radiasi gamma selama di luar rumah
radionuklida alam 22‘.--
s'ita, 232Th dan 4°K di (outdoor), berkisar dari 0,19 sampai 11,55
dalam tanah Pulau Bangka dan Belitung mSv th-1 dengan nilai rata-rata 1,39 mSv th-1
disajikan berturut-turut pada tabel 1 dan 2. untuk Bangka dan 0,05 - 3,87 mSv till
Konsentrasi aktivitas 226Ra di dalam tanah dengan nilai rata-rata 0,94 mSv th-1 untuk
Pulau Bangka berkisar dari 16,8 ± 1,3 sampai Belitung. Rata-rata dosis efektif yang
543,8 ± 36,3 Bqkg-1 dan Pulau Belitung dari diterima masyarakat dari paparan radiasi
gamma selama di luar rumah (outdoor)
4,8 ± 0,7 sampai 258,1 ± 15,7 Bqkg' dengan
rata-rata masing-masing 83,8 Bqkg 1 dan menjadi 1,17 mSv per tahun.
60,87 Bqkg-1. Konsentrasi aktivitas 232Th

Tabel 1. Konsentrasi 226Ra, 232Th dan 40K dalam tanah Pulau Bangka
Konsentrasi (Bq kg-1) Dosis serap Dosis efektif
No.
226Ra per jam Per tahun
Contoh 232Th 4°K
(nGy.j-1) (mSv.th-1)
1 39,0 ± 2,6 75,7 ± 2,1 103,8 ± 6,4 68,1 0,50
2 26,2 ± 2,0 21,3 ± 1,6 14,4 ± 2,4 25,6 0,19
3 16,8 ± 1,3 28,0 ± 0,9 31,9 ± 2,3 26,0 0,19
4 116,3 ± 7,2 219,7 1 5,9 23,2 ± 2,7 187,4 1,38
5 136,4 1 8,5 601,2 ± 33,3 67,6 ± 7,1 429,0 3,16
6 29,5 ± 2,1 62,5 ± 1,8 48,0 + 3,3 53,4 0,39
7 143,7 ± 9,0 377,4 ± 10,2 34,3 ± 3,3 295,8 2,18
8 80,6 ± 5,1 252,6 ± 6,8 45,7 1 3,5 191,7 1,41
9 76,7 ± 5,1 231,0 ± 6,6 57,4 1 4,1 177,3 1,31
10 63,0 ± 4,1 151,7 1 4,2 29,4 ± 2,6 122,0 0,90
11 23,0 ± 1,6 44,3 ± 1,3 48,8 ± 3,3 39,4 0,29
12 543,8 ± 36,3 2170 ± 65,2 169,1 ± 11,6 1569 11,55
13 118,4 ± 7,4 510,8± 13,6 46,7 ± 4,0 365,2 2,69
14 91,2 ± 5,9 109,0 ± 6,4 17,1 ± 3,4 108,7 0,80
15 54,5 ± 3,6 115,0 ± 0,5 34,7 ± 4,0 96,1 0,71
16 64,4 ± 4,3 155,0 ± 4,3 30,7 ± 2,7 124,7 0,92
17 43,2 ± 3,8 77,8 ± 5,2 191,3 ± 14 74,9 0,55
18 46,0 ± 3,1 97,4 ± 2,7 54,1 ± 3,7 82,3 0,61
19 42,1 ± 2,9 123,6 ± 3,4 85,3 ± 5,5 97,7 0,72

322
Perkiraan dosis radiasi...... (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)

20 99,6 ± 6,9 158,9 ± 4,6 71,0 ± 6,2 144,9 1,07


21 115,2 ± 7,3 206,8 ± 11,6 63,1 ± 6,4 180,8 1,33
22 25,4 ± 1,9 81,4 ± 2,3 48,2 ± 3,3 62,9 0,46
Lanjutan Tabel 1. Konsentrasi 226Ra, 232Th dan 4°K dalam tanah Pulau Bangka
Konsentrasi (Bq kg-1) Dosis serap Dosis efektif
No
226 per jam per tahun
Contoh Ra 232Th 4°K
(nGy.11) (mSv.th-1)
23 29,2 ± 2,0 59,0 ± 1,7 19,1 ± 1,9 49,9 0,37
24 22,9 ± 1,7 33,21 1,0 45,7 1 3,1 32,5 0,24
25 61,6 ± 4,1 230,6± 13,8 53,4 ± 4,2 170,0 1,25
26 139,6 ± 8,5 412,7 ± 10,7 59,6 ± 4,6 316,3 2,33
27 66,3 ± 4,3 159,7 ± 4,3 30,9 1 2,7 128,4 0,94
28 32,0 ± 2,2 73,2 ± 2,1 19,0 ± 1,8 59,8 0,44
Rentang 16,8 - 544 21,3 - 2170 14,4 - 191 25,57 - 1569 0,19 - 11,55
Rata-rata 83,8 244 55,1 189 1,39

Konsentrasi radionuklida alam 226Ra, maksimum konsentrasi 226Ra adalah 11,11 ±


232Th, dan 40K di dalam sayur-sayuran, buah- 1,44 Bq/kg yang ditemukan dalam ikan Nila,
buahan, umbi-umbian dan ikan yang sedangkan tingkat minimum yaitu di bawah
disampling dari Provinsi Kepulauan Bangka- limit deteksi (< 0.01) ditemukan dalam ikan
Belitung ditampilkan pada tabel 3 dan 4. bandeng. Th-232 terdeteksi dalam semua
Seperti yang terlihat dalam tabel bahwa jenis ikan dengan nilai maksimum 44,62 ±
konsentrasi radionuklida 226Ra dalam semua 4,41 Bq/kg dalam ikan nila sedangkan nilai
jenis tanaman pangan tersebut bervariasi dari minimum 0,23 ± 0,05 Bq/kg dalam ikan
2,69 ± 0,51 Bq/Kg (kangkung) sampai 12,18 kakap merah. Radionuklida 40K ditemukan
2,63 Bq/Kg (daun singkong). Konsentrasi dalam semua jenis ikan, yang terdistribusi
radionuklida alam 232Th terdistribusi dari dari tingkat rendah ke tingkat tinggi.
8,20 ± 1,09 Bq/Kg (kangkung) sampai 46,00 Konsentrasi tertinggi adalah 90,84 ± 8,61
± 3,53 Bq/Kg (nangka). Konsentrasi 40K Bq/kg, yaitu di dalam kepiting, diikuti oleh
berkisar antara 40,12 ± 3,81 Bq/Kg bandeng dan udang dengan nilai berturut-
(mentimun) sampai 125,23 ± 11,80 Bq/Kg turut 64,58 ± 6,20 Bq/kg dan 57,60 ± 5,57
(kangkung). Bq/kg. Konsentrasi terendah adalah 15,02 ±
1,45 Bq/kg dan 20,97 f 2,01 Bq/kg, yang
Hasil analisis 9 jenis ikan untuk ditemukan berturut-turut dalam kerang dan
penentuan konsentrasi radionuklida alam lele.
226Ra, 232Th and 40K, terlihat bahwa tingkat

Tabel 2. Konsentrasi 226Ra, 232Th dan 4°K dalam Tanah Pulau Belitung
Konsentrasi (Bq kg-1) Dosis serap Dosis efektif
No.
226Ra per jam per tahun
Contoh 232Th 4°K
(nGy.j-1) (mSv.thl)
1 109,5 ± 7,5 742 ± 43,6 56,3 ± 7,1 501,2 3,69
2 71,8 ± 4,7 90,9 ± 2,6 36,6 ± 2,8 89,6 0,66
3 22,1 ± 1,6 43,2 ± 1,3 140,1 ± 8,6 42,2 0,31
4 57,6 ± 3,7 94,0 ± 2,6 178,4 ± 10,6 90,8 0,67
5 41,5 ± 2,8 76,3 ± 2,2 47,0 1 3,3 67,2 0,49
6 68,3 ± 4,5 212,0 ± 6,0 40,9 ± 3,2 161,3 1,19
7 4,8 ± 0,7 8,7 ± 0,8 5,3 ± 1,9 7,69 0,06
8 18,8 ± 1,7 45,4 + 3,2 65,4 ± 4,9 38,8 0,29
9 33,1 ± 2,3 73,5 1 2,1 81,1 ± 5,2 63,1 0.46
10 34,6 ± 2,3 67,0 ± 1,9 137,9 ± 8,4 62,2 0,46
11 10,7 ± 0,9 18,4 ± 0,6 106,6 ± 6,6 20,5 0,15
12 101,5 ± 6,3 328,4 ± 19,1 32,5 ± 3,6 246,6 1,81
13 169,3 ± 10,6 555,7 f 32,9 37,4 ± 3,7 415,4 3,06
14 55,6 ± 3,8 185,4 ± 5,2 22,7 ± 2,2 138,6 1,02
15 5,8 ± 0,6 7,3 ± 0,3 7,4 ± 0,9 7,40 0,05
16 46,8 1 3,1 99,6 ± 2,8 15,3 ± 1,7 82,42 0,61

323
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No 4, Desember 2015 : 318-333

17 80,1 ± 5,0 196,5 ± 11,5 367,9 ± 21,3 171,0 1,26


18 18,3 ± 1,4 41,6 ± 1,2 49,3 ± 3,3 35,64 0,26
19 89,5 ± 5,7 188,2 ± 5,1 28,2 ± 2,6 156,2 1,15
Lanjutan Tabel 2. Konsentrasi 226Ra, 232Th dan 4°K dalam Tanah Pulau Belitung
Konsentrasi (Bq kg 1) Dosis serap Dosis efektif
No.
226Ra 40K per jam per tahun
Contoh 232Th
(mSv.th1)
(nGy.j-1)
20 36,6 ± 2,9 100,4 ± 6,4 345,5 f 21,1 92,0 0,68
21 25,9 ± 2,0 35,7 ± 2,3 65,6 ± 4,8 36,3 0,27
22 49,3 1 3,6 102,5 ± 6,4 95,3 ± 7,1 88,7 0,65
23 27,9 ± 2,0 46,0 ± 1,3 72,7 ± 4,7 43,7 0,32
24 46,2 1 3,1 119,6 ± 7,2 77,4 ± 5,0 96,8 0,71
25 46,0 ± 3,2 115,6 ± 9,0 77,1 ± 4,1 94,3 0,69
26 53,4 ± 3,5 78,1 ± 4,8 26,1 ± 2,2 72,9 0,54
27 258,1 ± 15,7 653,8 ± 38,0 298,0 ± 17,6 527 3,87
28 27,9 ± 2,0 46,0 ± 1,3 72,7 ± 4,7 43,7 0,32
29 178,2 ± 11,0 376,7 ± 10,2 94,2 ± 6,5 313,8 2,31
30 194,8 ± 12,2 492,8 ± 28,7 37,2 ± 5,4 389,2 2,86
31 34,2 ± 2,4 95,0 ± 2,5 252,2 ± 14,5 83,7 0,62
32 15,9 ± 1,2 17,0 ± 0,6 18,5 ± 1,6 18,4 0,14
33 12,5 ± 1,9 20,0 ± 2,0 6,7 ± 5,0 18,1 0,13
34 12,8 ± 1,0 11,9 ± 0,4 16,0 ± 1,4 13,8 0,10
35 85,1 ± 5,9 308,9 ± 18,2 31,6 ± 4,4 227,2 1,67
36 46,8 ± 3,1 99,6 ± 2,8 15,3 1 1,7 82,4 0,61
Rentang 4,8 - 258 7,3 - 742 5.3 - 368 7,40 - 527 0,05 - 3,87
Rata- 60,87 161 84,96 129 0,94
rata

Berdasarkan konsentrasi radionuklida turut adalah 44,13 gSv, 108,6 uSv dan 10,51
226Ra, 232 ItSv per tahun. Total dosis efektif yang
Th dan 40K dalam sayur-sayuran,
buah-buahan, umbi-umbian dan ikan, diterima publik dari masing-masing
226Ra, 232Th dan
dihitung jumlah intake radionuklida ke dalam radionuklida 40K melalui
tubuh menggunakan pola konsumsi makanan biota ikan adalah 9,09 gSv, 30,89 uSv dan
masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka- 2,29gSv per tahun.
Belitung terhadap sayur-sayuran, buah-
Total dosis efektif yang diterima
buahan, umbi-umbian dan ikan berdasarkan
publik Bangka Belitung melalui rantai
data laporan BPS (Anonim, 2013). Terlihat
makanan bahan pangan sayur-sayuran, buah-
dari tabel 3 dan 4 bahwa total intake masing-
226Ra, 232Th dan 461( buahan, dan umbi-umbian yang tumbuh di
masing radionuklida
wilayah Provinsi Bangka Belitung menjadi
melalui sayur-sayuran, buah-buahan, dan
0,16 mSv per tahun. Total dosis efektif yang
umbi-umbian berturut-turut adalah 157,6 Bq;
diterima publik Bangka Belitung melalui
493,4 Bq dan 1697 Bq per tahun. Total intake
226Ra, 232Th dan konsumsi ikan yang ditangkap di wilayah
masing-masing radionuklida
Provinsi Bangka Belitung menjadi 0,04 mSv
40K melalui biota ikan adalah 32,44 Bq,
per tahun.
140,4 Bq dan 368,3 Bq per-tahun.
Kemudian dalam tabel 5, disajikan
Berdasarkan intake dan koefisien 226Ra, 232Th dan
hasil pengukuran konsentrasi
konversi dosis masing-masing radionuklida
40K dalam air sumur penduduk. Konsentrasi
tersebut (ICRP, 2012), dihitung dosis efektif
226Ra berkisar dari 0,63 - 1,76 Bq/L dengan
tahunan internal yang diterima tubuh dari
226Ra, 232Th dan 40K rata-rata 1,27 Bq/L. Konsentrasi 232Th
intake radionuklida
berkisar dari 1,01 - 4 Bq/L dengan rata-rata
melalui sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-
2,69 Bq/L dan dari 0,1 - 1,06 dengan rata-
umbian dan ikan. Terlihat dari tabel 3 dan 4
rata 0,68 Bq/L untuk 40K. Bila konsumsi air
bahwa total dosis efektif yang diterima
minum masyarakat usia dewasa rata-rata 2,2
publik dari masing-masing radionuklida
226Ra, 232 liter per orang per hari maka dosis efektif
Th dan 4°K melalui sayur-sayuran,
yang diterima publik berdasarkan konsentrasi
buah-buahan, dan umbi-umbian berturut-

324
Perkiraan dosis radiasi...... (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)

radionuklida 226Ra, 232Th dan 40K dalam air dan 1,26 mSv per tahun. Rata-rata dosis
minum adalah 286 nSv, 475 gSv dan 3,43 efektif yang diterima masyarakat dari
gSv per tahun sehingga total dosis yang inhalasi gas radon dan toron di pulau
diterima masyarakat melalui air minum Belitung adalah 1,16 mSv dan 1,00 mSv per
menjadi 764 p.Sv/th atau 0,76 mSv per-tahun. tahun. Total dosis efektif yang diterima
masyarakat dari inhalasi gas radon dan toron
Hasil pengukuran secara langsung (in
untuk Pulau Bangka dan Belitung menjadi
situ) laju dosis gamma di dalam rumah-
2,48 dan 2,16 mSv per tahun. Dengan
rumah penduduk di Kepulauan Bangka dan
demikian rata-rata dosis efektif yang diterima
Belitung disajikan pada tabel 6 dan 7. Nilai
masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka
yang ditampilkan adalah nilai rata-rata untuk
Belitung dari inhalasi gas radon dan toron
beberapa rumah dari beberapa lokasi
adalah 2,32 mSv per tahun.
pengukuran. Berdasarkan pengukuran
langsung, rata-rata dosis efektif yang
diterima penduduk dari radiasi gamma di PEMBAHASA1
dalam rumah (indoor) menjadi 0,75 Pada tabel 1 dan 2, terlihat bahwa
mSv/tahun untuk Bangka dan 0,62 pada umumnya konsentrasi radionuklida
mSv/tahun untuk Pulau Belitung. Rata-rata alam di dalam tanah pulau Bangka relatif
dosis efektif yang diterima penduduk dari lebih tinggi dari Pulau Belitung. Tingginya
radiasi gamma di dalam rumah (indoor) di nilai konsentrasi radionuklida alam di dalam
wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanah Pulau Bangka berkaitan dengan
menjadi 0,69 mSv per-tahun. perbedaan pola pembentukan mineral di
kedua pulau ini (Schwartz, 1995). Adapun
Hasil pengukuran konsentrasi gas
yang melatarbelakangi perbedaan pola
radon dan toron dengan dosimeter pasif yang
penyebaran endapan mineral di kedua pulau
disimpan di dalam rumah-rumah penduduk
ini adalah faktor geologi atau proses
selama 3 (tiga) bulan berturut-turut,
terbentuknya ke dua pulau ini yang berbeda.
ditampilkan pada tabel 6 dan 7. Nilai yang
Pada zaman tersier dan kuarter, Pulau
ditampilkan yaitu nilai rata-rata untuk
Bangka berada pada ketinggian yang tinggi
beberapa rumah dari beberapa lokasi
di atas muka air laut, sehingga pelapukan dan
pengukuran. Rata-rata konsentrasi gas radon
erosi batuan disini berlangsung sangat
dan toron di dalam rumah di Pulau Bangka
intensif. Hal ini menyebabkan terbentuknya
adalah 48,35 dan 52,02 Bq.m-3. Rata-rata
cebakan timah sekunder di banyak tempat
konsentrasi gas radon dan toron di dalam
baik di daratan maupun di daerah lautan.
rumah di Pulau Belitung adalah 46,02 dan
Berbeda dengan Pulau Belitung yang terjadi
42,34 Bq.m-3.
adalah sebaliknya. Pada zaman tersier dan
Berdasarkan konsentrasi gas radon dan kuarter, Pulau Belitung berada pada elevasi
toron di dalam rumah, dihitung dosis efektif rendah dari muka air laut sehingga proses
yang diterima masyarakat dari inhalasi gas pelapukan dan erosi oleh air laut tidak
radon dan toron tersebut untuk Pulau Bangka terlalu intensif sehingga proses pembentukan
dan Belitung. Rata-rata dosis efektif yang endapan sekunder tidak seintensif di Bangka.
diterima masyarakat dari inhalasi gas radon
dan toron di pulau Bangka adalah 1,22 mSv

325

▪ ▪ - c

Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No 4, Desember 2015 : 318-333

H
PI t'" Z W til )Cl ,'.7). Z tO C7 4
e..
( W td vi
CD CD .. AD CD '-' • P CD K" cr
"12P -'0 '7'0=00 o 0,, r3 6 i
'' g ) ,C '-e
)
" --, z. i cm mw 0 •-,. P .-.• Cm P 0

ac, 0,,9 o.
m•
U0 2- 5 = = 0. c,9 p)• 0 m

ISE.I.1U0SUOX
cr
P
Crt9 is
CD
CD p = aci
0 ,
=

,p NJ NJ c4.) P
O O W c) CD '0\
• O 1,..) is..) 0) IQ 7—■
1—, to
ch 00 LA CN CN CN --A CD
CD LA 00 VD LA .4L CN
Cr.


—■
CD CD 41. p w CDCD CA CD NJ NJ --A
NJ 10
NJ LO 60 .A, 00
‘. L.) J "cr.
CD --A NJ cN 00 U CA 00 CA CA --I VD
FF H- H- FF H- H- A H- H- H- H- H- H- 1+1+1+1-F
P 19 1-• 19 19 19 F) ■
J ,C)
O CD CD CD --I 4.=.. 0 CN NJ 01 CA VI LA
O 00 00 LO O NJ CA CD

rump plop s op -epas utRum-Iqum uup ITETTenci-vng


151
PZi Ed 5.
LO
NJ CD CD 4: c,
Co
w41.. bbbb.--.. 00
10 C)
'b
cp CA NJ
A
00w
W CO NJ
NJ 41. -P. NJ 00
-NJ 'CO L.) 0) 0) ‘4.)
5-
00 ‘.
--1 0
.■
o --A NJ 00 0 CO a NJ VD

1= CD I--1
1-)) ,..i
92
■ 8' Ci
7r m (4 CD
CD CD -P. Pr
VD CD 0 PJ 19 5)Ft- r7.•; t1)• p.. (...,..) N.) c.....) ■
40 -P. 00 ,--) t...) --....1 -,- "s. .--•
w
O CD CD VD CD 00 CD CD ,--• i../) 41. CN CD ,--, --A ,--• W VD
VD (..0 NJ NJ CN VD i NJ 00 LO '..ID CN LA 4==.. 1 -...) LO -.A CA

PI o
0 O
cr r.,, cr
CD 0 o CD ,...
.--■ 41..
1‘..) 00 00 CD NJ 41.. ,
.--t
A CD CD ,) p4 NJ
...'
00 01
a LO 1-+ t...D
, .0 00 CN 00 00 VD
1--• '', Ir.. '
f-',. ,-t
i.,, b U> i..) On O\ b ∎A a z 0En , 1 cn P
"(:), t'..:> •—• 10 I..0.) 00 1..) ■C) m
CD ch CN W 1--• NJ „..., 4/. CN --- 0 ..,.
J ..-■
FF H_FFI-FEFFFFFH- FF q 0:1 FF FF 1-FH- 1+1+1+1+ q w
5D ,.--• NJ CD CD 41. 41. 5) 5) ,_,ap w w • sp CO 1--• 1--• NJ s....., .0
--.) LA CO 0 6.‘ 44. i...) ,--• ,• 11) IA L.) ■
.0 b ......)
4L 41. NJ LA 41. ,--' ..---' .P. CD CFQ O VD W 1--, LA C11 00 VD NJ aQ

H
'Ea15' '
63
4; g
4:'k)o o
O
CN LA NJ
CD CD Lo LA CD p
5"
41. -.A
VD CN
LO 1
tsa LA
10 LA
,+N.) co
CD VD NJ NJ CA VI
,!4.4 1/1 00 701 -01 r;
LA CD NJ LA CN -00CD t...) .A <A CD VD CN 00 00 LA 01

1: CD 1-y 1= CD 1--1
, '64) (`-'
O c) CD Co CD CD NJ 4 CD CD c' CD O\ CN NJ NJ CN CN NJ 00 CN Pr m
a; 'al. ...1° (0 41,-• bo i), 6 On b Ch 4' ':
:t1-.) 7
'.
•'coN 10 LA 1--• -.A -.1 -....1 LO 4D.. O\ NJ 10 .P. LA CD 1--• W Ch CA

PI
0 ,-. ,--•
0
Cr Cl)
4, cp 0
-, 0 4=, C.D
41. 00 a■
NJ 4=.. 0•■
0 CA 01
'41 t cl?
, 8"cl"
. i,..
4
)w K, goq ..") LA ..._
‘'A_ s.00 ...'=) II' ‘41 is.) .:C' P-i
1 Pq
b Co CN b, 4) 4' ^ "P' 0..) m m -P.. 'NJ oo 1—• 1—• CO CN co 00 VI Cl)
CD .-• • EF N) ,—, FF FE. 0 0 ,-'•
" -A• CD 0 -..11 0° 00 I+ W CM .---. 0) ,—,
FF EF FE FFFE FF 1+,—' H- P LIJ I+ FF I-F H- I+ , „ 1+ q W
.- 00 CA CA NJ Co CN NJ CO Z.!, .0 LA 00 W p U.) p■
c:=, ...• sp, .....,am
. i31 i.n i.n *(:=) in —• Co ----) C) v/:, bo 1--, 41. 00 CA
CA 1--• --A --A .-∎ , o CD 0 VD aQ 10 41. CO 10 ■
—■
ts.) NJ 0 1/40 ao

6 5
gm a
NJ 41, -.A
01 .* 41.. 00 CD NJ LA W -.A 41. 01 , - Ch WINJ
ch cs, iv LCD ■
.r) v) ,"" • ch ch ch
ix) -P 1/40 C0 C:\ -P. 00 O LA CA 00 CD LA

GO
NJ 0 0 P 0 0 0 0 0 . CD CD CD CD CJ CD W
C•.) -P 0
0\ -P. 00 0\ (A v0
E - -CA bo
CA 10
• 4)
C> 10 CD CD ■
A
CD

326
Perkiraan dosis radiasi...... (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)

Tabel 5. Konsentrasi 226Ra, 232Th dan 4°K air sumur serta dosis efektif tahunan,
226Ra 40K
232Th
No.
Dosis Dosis Dosis
Sampel Kosentrasi Kosentrasi Kosentrasi
efektif efektif efektif
(Bq/L) (Bq/L) (Bq/L)
(i.tSv/th) (iiSv/th) (t.tSv/th)
AS1 1,56 + 0.26 351 4,00 ± 0,52 707 1,06 ± 0,33 5,36
AS2 1,76 + 0.26 396 3,31 ± 0,91 585 0,98 ± 0,01 4,96
AS3 1,58 ± 0.32 355 2,85 ± 0,48 504 0,77 ± 0,44 3,90
AS4 1,25 + 0.25 281 2,02 ± 0,30 357 0,88 ± 0,02 4,45
AS5 0,86 + 0,24 193 2,95 ± 0,50 521 0,28 ± 0,10 1,42
AS6 0,63 + 0,06 142 1,01 ± 0,13 178 0,10 1 0,05 0,51
Rata-rata 1,27 286 2,69 475 0,68 3,43

327
• ▪
▪▪ •

Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No 4, Desember 2015 : 318-333

7 ..

Tabel 7. Laju dosisgamma dan konsentrasi

31Fupg '2uuurem `nicullge


clIlls nuru `Tell suns
f5 ox .2,t1 0:
1 4 cm
00 ! i
tct csz. . c)r,
r .,
Oa- • co t P P 0
0 MI
,54 aq C0 En p,
'V • K- Po
0.
11,
.-t7 e-1- p
120 0". G i ;
:
7d jq 0 o •,C4• 4
CD
0 .0 00 ((N 0 2- cA Y' 4'1 Er
CM/
I- • „, rTot °
.0 ,. ' 0 .0 •
Z ',FJ
1,-1
Po • CD •° 11:, C) P yjp. 0 -
O
I.
0
(rg
0O
0
CD
77'
::it
<-,.
.-
... 60 0 ‘•
ao 9, 2
cr ,,,
A) act 0. , -:
0 44 FL n r
4 to
CD Co
P C4
p., ,t as
(»Po
c).-
A3
5
O 40
.- .
H
.., 0

patillOS1101 LIU
PZJ ■
=!' 7:J `a"
S n


-• N.) A) A) Po Er
VD C D 00 -A O CD CD -A -A 0- 0' CD 0 00 NJ 01 00 00 '‘.0 00
0- 0-

(,)
CD
rn o
Po
00 5 CD 41.
LA NJ
00 CD La co 4) t.„)
En
VD LA LA -A VD La NA -A VD
00 C> -- LA LA --I NA La CD I --A CN VD
41, C I-

cr) CD
CD
o 0 00000 OI o 0 0 0 0 0 0 0 CD sp
-cA -a,"41. L.) "CN "V;) CN
NA La CD Oo Ca 00 NA CA LA La LA CD -. LA W co N LA
-,„0
0,00 NJ
,A 00

t..a NJ
▪ LALo LA
VD +, VD 00
41. Lo
CN 41. 9° VD
Q Vl
-A, W
00 LA -A CA CD CN
4o• LA
C.)1 NJ
CD Lo
"th Go I-• 4) IQ
VD La OA-- NA
-11' LA
+ FF
LJ IA 0 NJ
4o. -A -A C>
IA VD VD IA CN VD
H- H- FF H- FF FF FF t•D FF FI Ff FF FF H- FF H- H- FF
CN W tr.) N? 4.) -P. IN 0 p 00 (J.) N WIND-A.LaNALaL.) L.)
• 41. ON Oo ∎ •
t...) 14.4 '4=•

LA NJ CD 00 00 LA 41. 1`.) 00 ‘.°
'ON 00 -1
L.) NJ

LA La La La O LA
--1 Co 00 ,-■ LA La CD ,-, ,-•
4 w La
t.,,) EA
4
L-•
L..)L.)41. VI LA 3 Q
Ch 0 0 00 SIN VD
--1 -A IN'VD -,-. 00 IA 1...) la, w oo lo N 1JJ "C› "VD
--) ,-, CN 4o. 4o. c --) -A P;
8 -1=. LA) 00 --1 CA cm La
41, H- H- H- H- FF H- FF H- FF FF H- H- H- H- H- H- H-
NJ 4 It‘D NJ NJ
41. La AD NA ,N.D t‘D I.) NJ NA N.) N.) La La 4o. 4.
ia 0 .-• --A is.) -CA '00 Oo Iv ,--• 0 -) 1,-) "(A Oo 00
4=. VD --A
- CN .--• ,-, ..-.4 I-• ..0 NJ 41. CO 41. 41. LA CA C --A 00 -A

N.) En
vo
O co CD • 0 CD -■
• -■

1,) 1c) ".p. I-. to 1,
D I-J I.) IN) 1J1 "Ao, I■D 1.) 4)
CA 4 W • NJ VD LA NJ 41. NJ NJ VD NA NJ AD LA 00 CA NJ

L--• 0 0 0 L-• 0 0 ▪ NO 00 -
00 "t.,J 0 Co Co Oo
is.) 41, .--4 st-4
O 00 C 0 CA C NA NA CD CA C> 00 LA CD -4 41. 41. 41.

is>
NJ NA NA AD NJ NJ Ao E/t: Ro • Lo ∎-• N .) NA NA N.) lala
"(..1 'to 1..) "t),
NJ --A 00 • 00 LA ICN -CA-NA -A '41, 'N.) 1.A Co 0
CA 41. 41. 00 NJ LA NJ NJ VD VD ND La CA

328
Perkiraan dosis radiasi (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)

Akibatnya pembentukan cebakan sekunder dan rata-rerata relatif lebih rendah seperti
di Belitung tidak seintensif seperti di pulau yang ditampilkan pada tabel 8. Akan tetapi
Bangka. lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai
rata-rata dunia untuk tanah lingkungan
Bila dibandingkan dengan daerah-
normal yang dilaporkan oleh UNSCEAR
daerah pertambangan timah di negara lain
2000.
seperti Nigeria dan Malaysia, tingkat
konsentrasi 226Ra, 232Th dan 40K dalam tanah
Kepulauan Bangka Belitung dalam rentang

Tabel 8. Perbandingan konsentrasi 226Ra, 232Th dan 40K Tanah Bangka-Belitung dengan negara
lain
Konsentrasi (Bq kg-1)
Negara 226 Pustaka
Ra 232Th 40K
Nigeria
Bitsichi, Bukuru and Ropp 109-163 147-451 466-1062 (Jibiri dkk., 2007a)
Bitsichi 109 — 470,6 122,7 — 2189,5 BDL — 166,4 (Jibiri dkk., (2007b)
Malaysia
Kg. Sg. Durian 32 — 554 64 —1806 21 — 2522 (Ramli dkk., 2009)
(196) (628) (475)
Kinta 112 246 277 (Lee dkk., 2009)
Selama 178 353 296 (Ramli dick., 2009)
Indonesia
Bangka 16,8 — 544 21,3 — 2170 14,4 — 191
(83,8) (244) (55,1)
Penelitian ini
Belitung 4,8 — 258 7,3 — 742 5.3 — 368
(60,87) (161) (84,96)
Rata-rata Dunia 33 45 420 (UNSCEAR, 2000)

Di antara ke tiga radionuklida alam laju dosis eksternal dari 226Ra, 232Th dan 4°K
yang terdeteksi di dalam tanah di pulau adalah berturut-turut 21 %, 77 % and 2 %.
Bangka dan Belitung, 232Th mempunyai nilai Hal ini menunjukkan bahwa kontributor
laju dosis serap rata-rata tertinggi seperti utama paparan radiasi gamma eksternal di
yang ditampilkan pada Gambar 2. Persentase Bangka-Belitung adalah 232Th.

Ra-226 Th-232 ■
K-40
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Bangka Belitung
Lokasi Penelitian

Gambar 2. Laju dosis serap rata-rata 226Ra, 232Th,


dan 4°K di Pulau Bangka dan
Belitung

Radionuklida 232Th juga merupakan diterima publik Bangka Belitung. Hal ini
kontributor utama dosis efektif internal yang terlihat dari hasil perbandingan dosis efektif

329
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No 4, Desember 2015 : 318-333

yang diterima publik dari intake radionuklida radionuklida alam yang terkandung di dalam
226Ra, 232
Th dan 4°K melalui sayur-sayuran, sedimen lebih tinggi. Nila adalah jenis ikan
buah-buahan, umbi-umbian dan ikan seperti air tawar yang hidup di sungai-sungai.
yang ditampilkan dalam Gambar 3 dan 4. Umumnya sungai-sungai menerima aliran
Untuk jenis bahan tanaman pangan, jenis limbah dari kegiatan penambangan timah
yang memberikan dosis efektif tertinggi yang kaya dengan radionuklida alam 226Ra,
adalah daun singkong, kacang panjang, 232Th and 40K. Kemungkinan sungai-sungai
bayam dan ubi singkong. Jenis biota ikan sudah terkontaminasi dengan radionuklida-
yang dominan memberikan dosis efektif radionuklida ini. Oleh karena itu
adalah udang dan nila. Udang termasuk jenis radionuklida-radionuklida tersebut akan
ikan yang habitatnya di dasar air, memasuki rantai makanan dalam sistim
pergerakannya tidak jauh dan sering kontak kehidupan akuatik sungai diantaranya ikan
dengan sedimen sehingga menyerap Nila (Jwanbot, 2012, Yusof, 2001).

25

20

15 * R a —226

IN I . It —232

K— 40

0 111 6 7 8
2 4 5
1. Bayam 4. Kacang panjang 7. Nangka
2. Kangkung 5. Mentimun 8. Pisang
3. Sawi Hijau 6. Daun Singkong 9. Singkong
Gambar 3. Perbandingan dosis efektif dari tanaman pangan

14

mol—Itti 226

"Th —232
6

1. Ekor kuning 4. Nila


L sai.
At-

Alt
7. Udang
e-

2. Kembung 5. Lele 8. Kepiting


3. Bandeng 6. Kakap merah 9. Kerang
Gambar 4. Perbandingan dosis efektif dari biota ikan.

Kondisi rumah dan bahan konstruksi kamar tidur. Laju dosis gamma berkisar dari
rumah di Bangka Belitung sangat 50 sampai 300 nSv/jam di dalam rumah
mempengaruhi laju dosis gamma di penduduk di Pulau Bangka dan 21 sampai
dalamnya baik di ruang keluarga maupun 242 nSv/jam di Pulau Belitung. Namun bila

330
Perkiraan dosis radiasi...... (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)

dirata-ratakan berdasarkan lokasi maka nilai maupun toron yang tertinggi masih jauh lebih
laju dosis dalam rumah penduduk hampir rendah, jika dibandingkan dengan nilai batas
merata seperti yang diperlihatkan pada tabel konsentrasi maksimum yang diizinkan
6 dan 7. (MPC), yaitu 200 Bq/m3 untuk konsentrasi
gas radon dan 600 Bq/m3 untuk konsentrasi
Konsentrasi gas radon maupun gas
gas toron di dalam rumah (ICRP, 1999).
toron di dalam rumah-rumah penduduk di
Kepulauan Bangka Belitung juga bervariasi Berdasarkan basil pengukuran dan
bergantung kepada kondisi rumah dan perkiraan dosis efektif masing-masing jalur
struktur bangunan. Di Pulau Bangka paparan yang diterima publik, pada tabel 9
konsentrasi radon terendah 9,76 Bq/m3 dan disajikan total perkiraan dosis efektif baik
tertinggi 84,21 Bq/m3. Sedangkan toron dari paparan eksternal radiasi gamma di
konsentrasi terendah 4,96 Bq/m3 dan dalam dan luar rumah, maupun paparan
tertinggi 202 Bq/m3. Di Pulau Belitung internal dari rantai makanan dan inhalasi gas
konsentrasi radon terendah 4,0 Bq/m3 dan radon-toron di dalam rumah. Total dosis
tertinggi 98 Bq/m3. Sedangkan untuk toron efektif yang diterima publik Provinsi
konsentrasi terendah 5,0 Bq/m3 dan tertinggi Kepulauan Bangka Belitung adalah 5,14 mSv
192 Bq/m3. Akan tetapi secara rata-rata per tahun. Jalur paparan yang memberikan
konsentrasi radon dan toron di Bangka dan kontribusi terbesar adalah gas radon — toron,
Belitung tidak terlalu bervariasi antara satu kemudian jalur rantai makanan (ingesi),
lokasi dengan yang lain seperti yang dapat setelah itu paparan radiasi gamma di luar dan
dilihat pada tabel 6 dan 7. Konsentrasi radon di dalam rumah.

Tabel 9. Total dosis efektif yang diterima publik per tahun dari jalur eksternal dan internal
Presentase
Rata-rata dosis
No Jalur paparan kontribusi
efektif (msv/th)
(%)
1 Paparan gamma eksternal di luar rumah 1,17 23
2 Paparan gamma eksternal di dalam rumah 0,69 13
3 Ingesi sayur-sayuran, ubi-ubian, dan buah-buahan 0,16 3
4 Ingesi biota ikan 0,04 1
5 Ingesi air minum 0,76 15
6 Inhalasi gas radon dan toron 2,32 45
Total dosis efektif tahunan 5,14 100

KESIMPULAN DAN SARAN Dan hasil pengukuran yang


diperoleh, radionuklida 232Th merupakan
Kesimpulan
radionuklida yang paling tinggi memberikan
Perkiraan dosis efektif yang diterima kontribusi dosis efektif baik eksternal
anggota masyarakat (publik) Provinsi maupun internal, kemudian 226Ra dan
Kepulauan Bangka Belitung telah dilakukan terakhir 4°K. Hal ini menunjukkan bahwa
berdasarkan nilai konsentrasi dari 232Th adalah merupakan unsur utama dalam
radionuldida alam primordial 226Ra, 232Th dan tanah dan batuan yang terdapat di Kepulauan
40
K dalam komponen-komponen lingkungan Bangka Belitung. Jalur paparan yang paling
yang disampling dari daerah Kepulauan dominan memberikan kontribusi dosis efektif
Bangka Belitung seperti tanah permukaan, kepada publik adalah inhalasi gas radon —
tanaman pangan, biota ikan, air minum serta toron di dalam rumah dan paparan radiasi
pengukuran secara langsung (in-situ) laju gamma di luar dan dalam rumah.
dosis gamma di dalam rumah dan
Dan penelitian ini, ditemukan bahwa
pengukuran konsentrasi radon (222Rn) dan
(22o
— ) toron secara kontinyu selama 3 (tiga)
tcn
anggota masyarakat (publik) di Provinsi
bulan di dalam rumah-rumah penduduk. Kepulauan Bangka-Belitung menerima dosis
efektif total tahunan lebih tinggi dari nilai
rata-rata lingkungan latar normal di dunia.

331
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14 No 4, Desember 2015: 318-333

Saran ICRP (2012) International Commission on


Radiological Protection. Compendium of
Perlu diberikan edukasi pda Dose Coefficients based on ICRP Publication
masyarakat bahwa kepulauan Bangka 60. ICRP Publication 119, Elsevier Ltd.
Belitung selain memiliki sumber daya alam Jibiri, N. N., Farai, I. P (2007) Activity Concentrations
of 226Ra, 228
Th and 40K in Different Food
timah, juga mengandung zat radioaktif Crops from a High Background Radiation
alamiah yang berpotensi memberikan Area in Bitsichi, Jos Plateau, Ngeria.
kontribusi dosis radiasi terhadap masyarakat. Radiation and Environmental Biophysics, 46
Mengingat yang paling dominan memberikan pp. 53-59
Jibiri, N. N., Farai, I. P., Alausa, S. K (2007)
radiasi adalah gas radon, toron, dan paparan
Estimation of Annual Effective Dose due to
gamma di dalam rumah, maka sebaiknya Natural Radioactive Elements in Ingestion of
diusahakan bahan yang digunakan untuk Foodstuffs in Tin Mining area of Jos-Plateau,
membangun rumah adalah bahan-bahan Nigeria, J Environmental Radioactivity, 94
dengan kandungan radioaktif lebih rendah pp. 31 — 40.
Jibiri, N. N., Obarhua, S. T. U (2013) Indoor and
Selain itu, rumah hams memiliki ventilasi Outdoor Gamma Dose Rate Exposure Levels
yang bagus, shingga gas radon dan toron in Major Commercial Building Material
dapat mengalir ke luar rumah. Distribution Outlets and Their Radiological
Implications to Occupants in Ibadan, Nigeria,
Journal of Natural Sciences Research, 3 (3)
pp. 25-31
UCAPAN TERIMA KASIH Jwanbot, D. I., Izam, M. M. and Nyam, G. G (2012)
Penulis mengucapkan terima kasih Radioactivity in Some Food Crops from High
Background Radiation Area on the Jos-
kepada PTKMR BATAN yang telah Plateau, Nigeria, Journal of Natural Science
mendukung terlaksananya kegiatan penelitian Research, 2 (6) pp. 76 -78.
ini melalui anggaran penelitian PTKMR. Kumar, A., Chauhan, R. P (2014) Measurement of
Penulis juga tak lupa berterima kasih kepada Indoor radon-thoron Concentration and radon
soil gas in some North Indian dwellings, J.
semua pihak khususnya semua staf Bidang Geochem. Exploration 143 pp. 155 - 162
Radioekologi PTKMR BATAN yang telah Lee, S. K., Wagiran, H., Ramli, A. T., Apriantoro, N.
memberikan dukungan dan bantuan dalam H., Wood, A. K (2009) Radiological
penyelesaian penelitian ini. Monitoring : Terrestrial Natural
Radionuclides in Kinta Distric, Perak,
Malaysia, Journal of Environmental
Radioactivity 100 pp. 368 — 374.
DAFTAR PUSTAKA Ramli, A.T., Apriantoro, N.H., Wagiran, H (2009)
Assessment of Radiation Dose Rates in the
Anonim (2013) Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan
High Terrestrial Gamma Radiation Area of
Konsumsi Penduduk Indonesia, Survei Sosial
Selama District, Perak, Malaysia Applied
Ekonomi Nasional, Berdasarkan Hasil
Physics Research, 1 pp. 45
Susenas September 2012, BPS, Jakarta.
Ramli, A.T., Apriantoro, N.H., Wagiran, H., Lee, S.K.
Hazrati, S., Sadeghi, H., Amani, M., Alizadeh, B.,
and Wood A.K (2009) Health Risk
Fakhimi H. and Rahimzadeh, S. (2010)
Implications of High Background Radiation
Assesment of Gamma Dose Rate in Indoor
Dose Rate in Kampung Sungai Durian, Kinta
Environments in Selected District of Ardabil
District, Perak, Malaysia. Global Journal of
Province, Northwestern Iran, International
Health Science, 1, pp. 140
Journal of Occupational Hygiene, 2 (1) pp.
42-45 http://www.babelprov.goid/content/ Schwartz, M. 0., Rajah, S. S., Askury, A. K.,
kependudukan, [akses 18 Agustus 2015] Putthapiban, P., Djaswadi, S., (1995) The
IAEA (1989) Measurement of Radionuclides in Food Sotheast Asian Tin Belt, Earth-Science,
and the Environment, Technical Reports Reviews 38 pp. 95 — 293.
Series No. 295, Vienna, Austria 22. Syarbaini, Warsona A, Iskandar, D. (2014) Natural
IAEA (2004) Soil Sampling for Environmental Radioactivity in Some Food Crops from
Contaminants, Bangka-Belitung Islands, Indonesia, Atom
IAEA-TECDOC-1415,
Indonesia, 40 (1) pp. 27 — 32.
Vienna, Austria.
IAEA (2013) Review of Methodology and Syarbaini, Kusdiana, Iskandar, D. (2015a)
Measurement Technique, IAEA Analytical Concentration of Natural Radionuclides in
Quality in Nuclear Applications No. Soil and Assessment of External Exposure to
IAEA/AQ/33, Viena. The Public in Bangka — Belitung Islands
Indonesia, International Journal of
ICRP (1999) The System of Radiological Protection
Revised Protection of the Public Against Sustainable Energy and Environment, 3 (1),
pp. 1— 11.
Prolonged Exposure, ICRP Publication 82,
Syarbaini, Pudjadi, E. (2015b) Radon and Thoron
International Commission on Radiological
Protection, New York. Exhalation Rates from Surface Soil of
Bangka-Belitung Islands, Indonesia,

332
Perkiraan dosis radiasi (Syarbaini, Dadong I, Kusdiana)

Indonesian Journal on Geoscience, 2 (1) pp. UNSCEAR (1993) Sources and Effects of Ionizing
35-42 Radiation, Report to the General Assembly
Syarbaini, Setiawan, A. (2015c) Terrestrial Gamma with Scientific Annexes, United Nations
Radiation Exposure in Bangka-Belitung Scientific Committee on the Effects of
Islands, Indonesia, Atom Indonesia, 41(1) pp. Atomic Radiation, United Nations
10-15 publication, New York.
Tahir, S. N. A., Ayub, M. and Khan, M. Z (2010) UNSCEAR (2000) Sources and Effects of Ionizing
Radiometric analysis of Samples of Domestic Radiation, United Nations Scientific
Fish species and Radiological Implications, Committee on the Effects of Atomic
Health Physics, 98 (5) pp. 741. Radiation, United Nations publication, New
York.
Yusof, A.M., Mahat, M.N., Omar, N., Wood, A.K.H
(2001) Water quality studies in an aquatic
environment of disused tin-mining pools and
in drinking water, Ecological Engineering 16
pp. 405 — 414.

333

You might also like