You are on page 1of 4

“ KELEMBABAN DAN TEKANAN UDARA ”

HIDROMETEROLOGI

Oleh :

NICHELL HAMAA | 20601021

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN ILMU GEOGRAFI

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2022
PEMBAHASAN

A. KELEMBABAN.

1. Pengertian kelembaban

Ilmu Geografi memiliki bebera lingkup kajian, salah satunya tentang atmosfer. Lingkup atmosferpun terdiri dari
beberapa kajian, dalam tulisan ini kita akan membahas mengenai kelembapan udara dan jenis-jenisnya. Dilansir
dari buku Klimatologi Dasar (2017) karya Abujamin Ahmad Nasir dan kawan-kawan, kelembapan udara
adalah kandungan uap air yang ada di dalam udara. Jumlah uap air yang ada dalam udara ini sebenarnya hanya
sebagian kecil dari seluruh atmosfer. Kira-kira sekitar 2 persen dari jumlah massa. Akan tetapi, uap air tersebut
merupakan salah satu komponen udara yang sangat penting, ditinjau dari segi cuaca dan iklim. Uap air dalam
atmosfer bisa berubah bentuk menjadi cair atau padat, yang pada akhirnya bisa jatuh ke bumi atau kita kenal
sebagai hujan. Kelembapan udara yang cukup besar pada suatu wilayah, memberikan petunjuk bahwa udara di
wilayah tersebut banyak mengandung uap air atau udara dalam keadaan basah. Meskipun begitu, setiap wilayah
memiliki kelembapan udara yang berbeda-berbeda. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain
jumlah radiasi matahari, pengaruh daratan atau lautan, pengaruh ketinggian, dan pengaruh angin. Kelembapan
udara cenderung lebih tinggi ketika siang hari. Hal tersebut terjadi karena ada penambahan uap air hasil
evapotranspirasi dari permukaan. Evapotranspirasi terjadi karena tanah menyerap radiasi sinar matahari selama
siang hari. Sedangkan ketika malam hari, akan berlangsung proses kondensasi atau pengembunan dengan
memanfaatkan uap air yang berasal dari udara. Oleh karena itu, kandungan uap air di udara dekat permukaan
tersebut akan berkurang.

2 Jenis-jenis kelembapan udara

Dalam buku Klimatologi Pertanian (2019) karya Gunardi Djoko Winarno, Sugeng P. Harianto, dan Trio
Santoso, dijelaskan bahwa ada tiga jenis kelembapan udara, yaitu: Kelembapan relatif Kelembapan relatif
menunjukkan perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah uap air maksimum yang bisa dikandung
oleh udara pada suhu yang sama. Kelembapan relatif dinyatak dalam satuan presentase. Jumlah kelembapan
relatif paling besar adalah 100 persen. Kelembapan absolut (mutlak) Kelembapan absolut merupakan massa uap
air yang berada dalam satu satuan udara. Kelembapan ini dinyatakan dalam satuan gram per meter kubik.
Kelembapan absolut dipengaruhi oleh suhu udara di sekitarnya karena berkaitan dengan kekuatan udara dalam
menampung uap air. Kelembapan spesifik Kelembapan spesifik adalah perbandingan massa uap air di udara
dengan satuan massa di udara. Kelembapan ini dinyatakan dalam satuan gram atau kiligram.

2
B. TEKANAN UDARA.

1. Pengertian tekanan udara

Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam tiap satuan luas tertentu.
Tenaga yang menggerakkan massa udara tersebut, menekan searah gaya gravitasi bumi. Satuan tekanan udara
adalah milibar (mb) atau Hectopascal (hPa). Tekanan udara dipengaruhi temperatur atau suhu udara yang terjadi
di suatu tempat dan waktu tertentu. Apabila temperatur udaranya tinggi, volume molekul atau partikel udara
akan berkembang, sehingga tekanannya menjadi rendah dan berbanding sebaliknya. Tekanan udara merupakan
salah satu parameter yang berkaitan erat dengan variasi pembentukan arah juga kecepatan angin.

2. Faktor yang memengaruhi tekanan udara

Beberapa faktor yang memengaruhi tekanan udara adalah:


 Temperatur atau suhu Salah satu faktor yang memengaruhi tekanan udara adalah suhu atau temperatur.
Saat temperatur udara dalam kondisi tinggi, volume dan molekul udaranya ikut mengembang.
Akibatnya tekanan udara menjadi rendah. Begitupun sebaliknya, ketika suhu udara rendah, tekanan
udaranya meningkat.
 Ketinggian tempat Tempat di ketinggian tertentu, seperti gunung atau pegunungan, lapisan udara di
sekitar puncaknya memiliki persediaan yang sangat sedikit, tipis serta renggang. Akibatnya tekanan
udara di tempat tersebut menjadi sangat rendah. Ini berbeda saat berada di dataran rendah, seperti di
pesisir. Tekanan udara di daerah ini cukup tinggi, sehingga merasa lebih nyaman untuk bernapas saat
berada di dataran rendah dibanding di dataran tinggi.
 Letak lintang Bumi Tekanan udara juga dipengaruhi oleh lintang bumi. Perbedaan lintang bumi di tiap
wilayah akan memengaruhi perubahan tekanan udara. Makin tinggi suhu udaranya, tekanan udara di
sekitarnya jadi semakin rendah. Akan tetapi, ketika suhu udaranya rendah atau dingin, tekanan
udaranya akan meningkat.
 Persebaran tekanan udara juga ikut memengaruhi suhu udara. Pengaruh letak lintang Bumi melalui
suhu, bisa menghasilkan pola tekanan udara di permukaan Bumi berbentuk simetris. Contohnya daerah
khatulistiwa, di mana tekanan udara berada pada kondisi rendah jika dibandingkan dengan daerah lain.
Daerah yang masuk dalam wilayah dingin atau kutub mempunyai tekanan udara tertinggi dibanding
daerah di wilayah tropis, subtropis, maupun sedang. Persebaran daratan dan lautan Persebaran daratan
dan lautan berperan penting, terutama pada wilayah yang ada di lintang bagian tengah. Saat musim
dingin tiba, sebagian daratan menjadi lebih dingin dan menjadi pusat dari udara bertekanan
tinggi.Definisi dan Jenisnya Sedangkan ketika musim panas, daratan menjadi lebih panas, dan di saat
yang sama tekanan udara menjadi lebih rendah dibanding musim dingin. Akan tetapi saat musim
dingin, tekanan udara menjadi rendah saat berada di lautan, dan ketika musim panas, tekanan udaranya
meningkat.

3. Jenis tekanan udara

Ada dua jenis tekanan udara, yaitu: Tekanan udara horizontal Merupakan tekanan udara yang sangat
dipengaruhi oleh suhu udara. Makin tinggi suhunya, tekanan udara akan menurun. Sebaliknya, jika suhu udara
menjadi rendah, tekanan udaranya akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh pengaruh dari garis lintang,
pergeseran posisi matahari tahunan, serta persebaran daratan dan lautan. Tekanan udara vertikal Adalah tekanan
udara yang dibatasi ruang dan waktu. Artinya tekanan udara akan berbeda di tiap tempat dan waktu. Bisa
dikatakan bahwa tekanan udara vertikal adalah tekanan udara yang tekanannya menurun jika makin ke atas.
Baca juga: Pencemaran Udara: Dampak dan Solusi Misal, pada ketinggian 0 kaki, tekanan udaranya 1.013,25,
sedangkan pada ketinggian 20 ribu kaki, tekanan udaranya sebesar 466,00. Ini menjadi pertanda bahwa makin
tinggi tempatnya, massa jenis atau kerapatan udaranya kian kecil, dan jumlah oksigen yang terkandung di
dalamnya juga kecil. Tekanan udara selalu mengalami penurunan seiring bertambahnya ketinggian suatu
tempat, begitupun sebaliknya. Perlu diketahui jika tekanan udara selalu turun 1/30 kali tiap kenaikan 300 meter,
atau per 1 mmHg tiap kali naik 11 meter di atmosfer lapisan bawah.

3
Daftar pustaka

www.kompas.com
www.cerdika.com

You might also like