You are on page 1of 16

MATA KULIAH DOSEN PEMBIMBING

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN LIDIA FEBRIANTI, SH., MH

WAWASAN KEBANGSAAN

DISUSUN OLEH :

1. ARDI NALTAMI : 213110795


2. DELLA PUSPITA UTAMI : 213110746
3. DILVIANDA A.NUGROHO : 213110742
4. FIZAN ALFINDA : 213110704
5. IMAM NELDI MAHAPUTRA : 213110639
6. JULIANTI PUSPA HIDAYATI : 213110646

KELAS IIE

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Swt karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya, kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Terima kasih juga kepada teman-teman yang ikut serta dalam
pembuatan makalah ini. Makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul “Wawasan Kebangsaan”.

Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin. Kami


menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak sehingga memperlancar proses pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna


dikarenakan terbatasnya waktu, pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu kami harap makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan. Akhir kata kami berharap semoga isi
dari makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi siapa saja
yang membacanya.

Pekanbaru, 10 mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................ 2
BAB II ISI........................................................................................................................................ 3
2.1 Sejarah Wawasan Kebangsaan.............................................................................4
2.2 Definisi dan Makna Wawasan Kebangsaan………………………………………5
2.3 Nilai Dasar Wawasan Kebangsaa…………………………………………………….5
2.4 3 Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan……....……..………………………………5
2.5 Asas Wawasan Kebangsaan................................................................................... 6
2.6 Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Wawasan Kebangsaan............6
2.7 Cara Membangun Wawasan Kebangsaan Indonesia Pada Diri Setiap
Anak Bangsa ................................................................................................................ 7
2.8 Hal yang Terjadi Apabila Warga Negara Sudah Menegakkan Wawasan
Kebangsaan Secara Baik dan Benar....................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 8
3.2 Saran................................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 9
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………………10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap bangsa mempunyai wawasan kebangsaan yang


merupakan visi bangsa yang bersangkutan menuju ke masa depan.
Kehidupan berbangsa dalam suatu negara memerlukan suatu konsep
cara pandangan atau wawasan kebangsaan yang bertujuan untuk
menjamin kelangsungan kehidupan dan keutuhan bangsa dan
wilayahnya serta jati diri bangsa itu. Bangsa yang dimaksudkan adalah
bangsa yang bernegara. Perkembangan pemikiran bangsa Indonesia
mengenai wawasan yang akan dianut dalam kehidupan bernegara
dapat diikuti dalam sejarah pergerakkan kemedekaan sejak tahun
1908, yaitu sejak kita sadar akan rasa kebangsaan. Inti dari wawasan
nasional yang disebut wawasan nusantara adalah tekad untuk bersatu
yang didasarkan pada cita-cita dan tujuan nasional.

Wawasan kebangsaan pada hakekatnya adalah hasrat yang


sangat kuat untuk kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan
dan diskriminasi. Wawasan kebangsaan tidak dilandasi atas asal-usul
kedaerahan, suku, keturunan, status sosial, agama dan keyakinan. Jadi
wawasan kebangsaan itu sangat mutlak untuk di miliki oleh setiap
warga negara Indonesia, wawasan kebangsaan tidak timbul dengan
sendirinya, tetapi muncul secara bertahap pada diri seseorang, yaitu
dengan seringnya menegakan wawasan yang diketahuinya dan
kemudian bisa di aplikasikan kepada kehidupannya sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan sejarah wawasan kebangsaan itu!
2. Apa definisi serta makna dari wawasan kebangsaan?
3. Sebutkan nilai dasar wawasan kebangsaan!
4. 3 unsur dasar dari wawasan kebangsaan
5. Asas dari wawasan kebangsaan!
6. Apa faktor yang mempengaruhi wawasan kebangsaan mengalami
penurunan?

1
7. Bagaimana cara untuk membangun wawasan kebangsaan Indonesia
pada diri setiap anak bangsa?
8. Hal apakah yang akan terjadi apabila warga negara sudah menegakan
wawasan kebangsaan secara baik dan benar?

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan serta memperdalam materi tentang
wawasan kebangsaan itu sendiri.

2
BAB II

ISI

2.1 Sejarah Wawasan Kebangsaan


Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang
membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh
Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang
waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum
adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum colonial terus
menggunakan politik adu domba atau “devide et impera”. Kendati demikian,
catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepada
kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah
padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.

Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa


perjuangan yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan
persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai
kekuatan yang nyata.

Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya


pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak
awal sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional itu, yang kemudian
disusul dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang politik,
ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan.

Tekad perjuangan itu lebih tegas lagi dengan Sumpah Pemuda 28


Oktober 1928 dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi
bahasa persatuan bahasa Indonesia”. Wawasan kebangsaan tersebut
kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Dalam perjalanan sejarah itu telah timbul pula gagasan, sikap, dan
tekad yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh
cita-cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu adalah
pengejawantahan dari satu Wawasan Kebangsaan.

2.2 Definisi dan Makna Wawasan kebangsaan

Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu


“Wawasan” dan “Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

3
dinyatakan bahwa secara etimologis istilah “wawasan” berarti: (1) hasil
mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara
pandang. Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara
yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang
mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial
budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).

“Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar


Bahasa Indonesia (2002) berarti kelompok masyarakat yang bersamaan asal
keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri.
Sedangkan “kebangsaan” mengandung arti (1) ciri-ciri yang menandai
golongan bangsa, (2) perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan)
bangsa, (3) kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara. Dengan demikian
wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang
dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan
lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut


pandang/cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau
kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa
dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa
dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal (Suhady dan Sinaga,
2006).

Dengan demikian dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah


cara kita sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan
lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan
Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan
pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD
1945 atau dengan kata lain bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara
sebagai satu kesatuan POLEKSOSBUD dan HANKAM.

Makna Wawasan kebangsaaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna


sebagai berikut:

1. Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar


menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan;
2. Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia
sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan;
3. Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang
licik;

4
4. Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup
Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani
misinya di tengah-tengah tata kehidupan di dunia;
5. NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad
untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera
lahir batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.

2.3 Nilai Dasar Wawasan kebangsaan

Nilai dasar Wawasan kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan


kesatuan bangsa memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan
fundamental, yaitu sebagai berikut:

1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk


ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas,
merkeka, dan besatu;
3. Cinta akan tanah air dan bangsa;
4. Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
5. Kesetiakawanan sosial;
6. Masyarakat adil-makmur.

2.4 3 Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan

Unsur dasar Wawasan kebangsaan terbagi sebagai berikut:

1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
mencakup seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba
nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam
budaya. Bangsa Indonesia mempunyai organisasi kenegaraan yang
merupakan wadah beragam kegiatan kenegaraan dalam bentuk supra
struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat pada
berbagai kelembagaan dalam bentuk infra struktur politik.
2. Isi (Content)
Isi (Content) merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di
masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional.
3. Tata laku (Conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan kebangsaan akan
berwujud tata laku, yang terdiri dari :
 Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam perbuatan, tindakan dan
perilaku dari bangsa Indonesia.
 Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan
mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.

5
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas kepribadian / jati
diri bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang
mempunyai rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air
sehingga menyebabkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam segala aspek
kehidupan nasional.

2.5 Asas Wawasan Kebangsaan

Asas Wawasan kebangsaan merupakan ketentuan-ketentuan dasar


yang harus dipatuhi, dipelihara, ditaati dan diciptakan agar terwujud demi
tetap taat dan setianya unsur / komponen pembentuk bangsa Indonesia
(golongan/suku) terhadap kesepakatan (commitment) bersama.

Asas Wawasan Kebangsaan terdiri dari:

1. Kepentingan atau tujuan yang sama


2. Solidaritas
3. Keadilan
4. Kerjasama
5. Kejujuran
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan

2.6 Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Wawasan Kebangsaan

1. Semangat kebangsaan telah mendangkal atau terjadi erosi,


terutama pada kalangan generasi muda
2. Kekhawatiran ancaman disintegrasi kebangsaan
3. Khususnya kaum mudah tidak bangga atas negaranya sendiri dan
anti tradisionalisme (terpengaruh oleh gaya massyarakat modern
yang berlebihan)
4. Kurangnya pemahaman tentang wawasan kebangsaan pada
hampir setiap masyarakat yang dengan itu membuat rasa
kebangsaan dan semangat mencintai dan memajukan bangsa nya
menjadi berkurang

6
2.7 Cara Membangun Wawasan Kebangsaan Indonesia pada Diri
Setiap Anak Bangsa

Caranya yaitu dengan perlu diadakannya pembinaan serta penguatan


jati diri dan karakter bagi pemuda pelajar. Melalui cara sosialisasi dan
simulasi pemahaman wawasan kebangsaan, dapat memperluas pandangan
dan menambah intensitas penghayatan dan pengamalan nilai-nilai
kebangsaan. Tujuannya agar para pelajar memperoleh pegangan sistem nilai
kebangsaan yang kuat, sehingga tidak mudah tergoyahkan oleh sistem nilai
barat yang saat ini sedang menguasai segala segi kehidupan manusia. Hasil
pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan, upaya penguatan wawasan
kebangsaan ini nampak dalam proses simulasi mampu menumbuhkan
kesadaran dan pengalaman baru tentang pilar-pilar kehidupan berbangsa.
Konteks pembinaannya merupakan tanggungjawab semua pihak, dan pada
tataran formalnya menjadi tanggungjawab institusi pendidikan.

2.8 Hal yang Terjadi Apabila Warga Negara Sudah Menegakkan


Wawasan Kebangsaan Secara Baik dan Benar

Wawasan kebangsaan yang luas dan tegas, akan membuat masyarakat


menjadi percaya diri atas bangsanya dan akan berusaha untuk membuat
harum nama bangsanya tersebut, jadi untuk memebuat masyarakat bangga
loyal atas bangsanya, wawasan kebangsaan pada masyarakat tersebutharus
di kokohkan terlebih dahulu dan bentuk loyalitas seorang warga negara
terhadap bangsanya :

1. Tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa.


2. Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam
segala aspek kehidupan.
3. Tercapinya kesejahteraan yang adil lahir batin bagi seluruh
masyarakat Indonesia.
4. Mendudukan manusia menurut kodrat, harkat dan martabatnya.
5. Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam
menghadapi berbagai persoalan.
6. Melandaskan diri pada keimanan dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

Apabila wawasan kebangsaan telah terwujud, maka kita akan mampu


menjawab tantanagn dan peluang yang terbuka dihadapan kita, yaitu seperti
tantangan globalisasi dan modernisasi yang di bawa oleh kaum barat, akibat
adanya wawasan kebangsaan yang kuat, maka seseorang tidak akan tergerus
oleh arus modrenisasi yang liberal dan bisa sampai melupakan bangsanya.

BAB III

7
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan
kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta
pertahanan keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan
nasional. Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri
dalam tata berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan
bangsa lain di dunia internasional. Wawasan kebangsaan mengandung
komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan
peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang
memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai
potensi bangsa.

3.2 Saran
Adapun saran dari pemakalah dalam pembahasan wawasan
kebangsaan adalah mari meningkatkan kesadaran agar mau berperilaku dan
berpandangan wawasan kebangsaan sebagai cermin akan kecintaan dan
kebanggaan terhadap bangsa indonesia ini. Sekecil apapun kebaikan untuk
bangsa dan negara lebih baik dibanding dari segudang ilmu yang ada didunia
ini.

Wawasan kebangsaan juga harus ada disetiap warga negara, dan hal
itu perlu dibangun oleh setiap warga negara meliputi adanya rasa ikatan
yang kokoh dalam satu kesatuan dan kebersaman diantara sesama anggota
masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras maupun golongan; Saling
memebantu antar sesama komponen bangsa demi mencapai tujuan dan cita-
cita bersama; Tidak membangun primodialisme dan ekslusifisme;
Membangun kebersamaan; Mengembangkan sifat berfikir dan prilaku positif
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; Senantiasa
berfikir jauh kedepan, membuat gagasan untuk kemajuan bangsa dan
negaranya menuju kemandirian.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, Ade. 2019. “WAWASAN KEBANGSAAN (4 Konsesus Dasar


Berbangsa dan Bernegara)”,
https://kesbangpol.bantenprov.go.id/id/read/bidang-bina-ideologi-dan-
wawas.html#A______Sejarah_Wawasan_Kebangsaan, diakses pada 12 mei
2022, pukul 10.14

Anonymous. 2012. “Makalah Wawasan Kebangsaan”. Purwokerto

9
LAMPIRAN

10
11
12
13

You might also like