You are on page 1of 17

MATA KULIAH DOSEN PEMBIMBING

ISLAM DAN KEILMUAN IDA WINDI WAHYUNI, S.Ag.,M.Si

MAKALAH PENCIPTAAN MANUSIA DALAM


PANDANGAN ISLAM

DISUSUN OLEH:

1. FARISYEA AFRILISIA 213110790


2. JULIANTI PUSPA HIDAYATI 213110646
3. SEFTIANA DELLA MIZA 213110097

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT Karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Islam dan Keilmuan dengan
judul “Penciptaan Manusia Dalam Pandangan Islam”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang tulus memberi doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna


dikarenakan terbatasnya waktu, pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu kami harap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Pekanbaru, 9 Maret 2022

Anggota Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3. Tujuan........................................................................................................3
BAB II ISI................................................................................................................4
2.1. Pengertian Manusia Menurut Pandangan Islam........................................4
2.2. Asal Usul Manusia Diciptakan Menurut Alqur’an dan Asal Usul
Manusia di Ciptakan Menurut Teori Darwin...................................................5
2.3 Proses Penciptaan Manusia Menurut Alqur’an dan Proses Penciptaan
Manusia Secara Biologis..................................................................................8
2.4 Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia..................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang misterius dan sangat


menarik. Dikatakan misterius karena semakin dikaji semakin terungkap
betapa banyak hal-hal mengenai manusia yang belum terungkap kan. Dan
dikatakan menarik karena manusia sebagai subjek sekaligus sebagai objek
kajian yang tiada henti-hentinya terus dilakukan manusia khususnya para
ilmuwan. Oleh karena itu manusia telah menjadi sasaran studi sejak dulu,
kini dan kemudian hari. Hampir semua lembaga pendidikan tinggi
mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri,
masyarakat dan lingkungan hidupnya.

Para ahli telah mengkaji manusia menurut bidang studinya masing-


masing, tetapi sampai sekarang para ahli belum mencapai kata sepakat
tentang manusia. Ini terbukti dari banyaknya penamaan manusia, misalnya
homo sapien ( manusia berakal ), homo economicus ( manusiaekonomi ),
yang kadang kala disebut economic animal ( binatang economi ), dan
sebagainya.

Al-Quran tidak menggolongkan manusia kedalam kelompok


binatang (animal ) selama manusia mempergunakan akal dan karunia
Tuhan lainnya. Namun, kalau manusia tidak mempergunakan akal dan
berbagai potensi pemberian Tuhan yang sangat tinggi nilainya yakni
pemikiran (rasio), kalbu, jiwa, raga, serta panca indra secara baik dan
benar, ia akan menurunkan derajatnya sendiri seperti hewan.

Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni


jasmani dan rohani. Jasmani manusia bersifat materi yang berasal dari
unsur unsur saripati tanah. Sedangkan roh manusia merupakan substansi
immateri berupa ruh. Ruh yang bersifat immateri itu ada dua daya, yaitu

1
daya pikir (akal) yang bersifat di otak, serta daya rasa (kalbu). Keduanya
merupakan substansi dari roh manusia. Seperti yang dinyatakan Allah
didalamAl-Quran yang artinya :

“ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam


kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak,
bahkan merekalebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai.”
(QS.Al-A’raf 7:179)

Sesunguhnya manusia itu diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang


sempurna dan bagus, dan manusia diciptakan sebagai kholifah Allah di
Bumi, dan telah dijadikan Bumi seisinya untuk tunduk kepada manusia.

Allah Befirman yang artinya :

" Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang


sempurna" (Q.S At-Tiin:5)

Untuk pengetahuan telah membuktikan bahwa benar adanya jika


manusia itu sebenarnya dari tanah. Tanpa adanya tanah tidak mungkin
manusia bisa tumbuh. semua makanan yang ada, pada awalnya adalah dari
tanah..

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian manusia menurut pandangan islam?


2. Bagaimana asal usul manusia di ciptakan menurut alqur’an? Dan
bagaimana asal usul manusia di ciptakan menurut teori Darwin?
3. Bagaimana proses penciptaan manusia menurut alqur’an? Dan
bagaimana proses penciptaan manusia secara biologis?
4. Apa tujuan dan fungsi penciptaan manusia?

2
1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa pengertian manusia dalam pandangan islam


2. Mengetahui bagaimana asal usul manusia di ciptakan menurut alqur’an
dan mengetahui bagaimana asal usul manusia di ciptakan menurut
teori Darwin
3. Mengetahui bagaimana proses penciptaan manusia dan mengetahui
bagaimana proses penciptaan manusia secara biologis
4. Mengetahui apa tujuan dan fungsi penciptaan manusia

3
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Manusia Menurut Pandangan Islam

Manusia menurut pandangan Islam adalah makhluk Allah SWT yang


memiliki unsur dan daya materi yang memiliki jiwa dengan ciri-ciri berfikir,
berakal, dan bertanggung jawab pada Allah SWT yang di ciptakan dengan
memiliki akhlak. Secara terperinci, manusia merupakan :

1. Makhluk yang Sempurna dan Mulia
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna, baik dari
wujud fisiknya maupun rohaninya. Manusia menjadi makhluk ciptaan
Allah yang paling sempurna dan mulia karena memiliki akal. Akal inilah
yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Akal membantu
manusia untuk melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan oleh
manusia.
2. Makhluk yang bertanggungjawab
Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, dimintai
pertanggung jawabannya terhadap amanah yang telah diberikan Allah
SWT kepadanya untuk mengelola alam semesta bagi kesejahteraan semua
makhluk. Hal ini sesuai dengan surat al-Ahzab ayat 72 berikut :

Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu
dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikul lah amanat itu
oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”.

Setiap manusia menurut pandangan Islam adalah seorang


pemimpin, terutama memimpin dirinya sendiri. Setiap pemimpin akan
dimintai pertanggung jawabannya terhadap apa yang telah dipimpinnya
baik lahir maupun batin, serta di dunia maupun di akhirat.
3. Khalifah dan Hamba Allah
Manusia memiliki akal dan kalbu yang tidak dimiliki oleh makhuk
lain, maka manusia dijadikan sebagai khalifah dan sekaligus menjadi
hamba Allah. Khalifah mengandung makna bahwa Allah menjadikan
manusia sebagai pemegang kekuasaan yang bertugas untuk melaksanakan
syariat-Nya di bumi, disebut dalam suratas-Shaad ayat 26
Artinya:

4
“ Wahai Dawud sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah di muka
bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia kana menyesatkan kamu dari jalan
Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan
mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan”.
4. Makhluk Berakhlak
Akhlak merupakan gambaran atau wujud diri manusia yang
sebenarnya, ketika manusia memiliki akhlak yang baik, maka ia memilki
kedudukan yang tinggi di mata Allah. Sebaliknya jika manusia memiliki
akhlak yang buruk, maka kedudukannya rendah dimata Allah. Akhlak
merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki manusia, karena manusia
memiliki akhlak,maka manusia mempunyai kemampuan untuk
membedakan yang hak dengan yang batil.
5. Makhluk Kontroversial
Manusia disebut makhluk kontrovesial, karena ketika manusia
menggunakan akalnya dan dapat mengendalikan nafsunya serta beriman
kepada Allah, maka manusia merupakan makhluk yang paling tinggi
kedudukannya diantara makhluk lain. Ketika manusia tidak
mempergunakan akalnya dan diperbudak oleh hawa nafsu, maka akan
menjadi makhluk yang paling hina dan rendah. Hal ini akan terjadi apabila
manusia melakukan kerusakan dan kejahatan di muka bumi, maka dampak
kerusakan yang timbul akan amat dahsyat, karena tidak ada makhluk lain
yang dapat melakukan kerusakan yang sedahsyat manusia.

2.2 Asal Usul Manusia di Ciptakan Menurut Alqur’an dan Asal Usul
Manusia di Ciptakan Menurut Teori Darwin

Dari zaman dahulu hingga pada saat ini masih banyak para peneliti
yang masih mempertanyakan tentang asal usul dari manusia yang
diciptakan oleh allah di atas bumi ini, hingga pada saat ini sudah ada
beberapa versi mengenai hal tersebut.

Menjelaskan asal usul manusia menurut Al-Qur’an. Diantara sekian


banyak penemuan yang sudah didapatkan oleh para peneliti dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin canggih,akan
tetapi masih ada satu permasalahan yang hingga detik ini masih belum
mampu ada jawaban dari manusia secara tepat dan benar, dan masalah itu
adalah asal usul dari adanya manusia.

Menurut Al-Qur’an pada surat AL-HIJR (15:,28-29), asal usul


manusia adalah ketika ALLAH berfirman dan ingatlah ketika tuhanmu
berfirman kepada para malaikat; ”sesungguhnya aku akan menciptakan
seseorang dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi
bentuk, maka apabila aku telah menyempurnakan kejadianya, dan telah

5
meniupkan kedalamnya ruh ciptaanku maka tunduklah kamu kepadanya
dengan bersujud.

Ungkapan ilmiah dari Al-Qur’an dan hadist 15 abad islam telah


menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu
tentang organ-organ dan jasad manusia.

Ada beberapa tahapan kejadian manusia diantaranya adalah:

 Proses kejadian manusia pertama (adam)


Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa adam diciptakan oleh
allah oleh tanah yang kering kemudian dibentuk yang sebaik-baiknya,
setelah sempurna maka allah mentiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi
hidup.
 Proses kejadian manusia kedua (siti hawa )
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh allah di dunia
ini selalu dengan keadaan berpasang-pasangan, demikian pula halnya
dengan manusia, allah berkehendak menciptakan lawan jenis untuk di
jadikan teman hidup atau biasa disebut dengan istri.
 Proses kejadian manusia ketiga (keturunan adam dan hawa)
Kejadian manuia ketiga adalah kejadian semua keturunan adam
dan hawa kecuali Nabi Isa a.s dalam proses ini dapat dilihat menurut Al-
Qur’an dan Al-hadist dan dapat juga ditinjau secara medis.

Dari penyajian diatas dapat disimpulkan bahwa asal usul manusia


menurut Al-Qur’an adalah manusia itu berasal dari sari pati tanah yang berasal
dari lumpur hitam dan setelah itu dibentuk, dan dalam penciptaanya terdapat tiga
proses bagaimana manusia dimuka bumi ini, dan semua itu sudah dijelaskan
dalam Al-Qur’an.
Asal mula manusia menurut Darwin
Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi
dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang
diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat
beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya.
Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanlah empat kelompok
dasar sebagai berikut:
 Australophithecines
 Homo habilis
 Homo erectus
 Homo sapiens

6
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera
tersebut oleh evolusi digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti “kera
dari selatan”. Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah
punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan
kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan
menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai “Australopithecus > Homo
Habilis > Homo erectus > Homo sapiens,” evolusionis secara tidak langsung
menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.

Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur’an (Nabi Adam a.s)


Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai
membuat “cerita” tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir
karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran,
kejadian itu diabadikan
“.. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
‘Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-
Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” (QS. Al Hijr: 28-29)
Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia,
sementara iblis tetap dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman
Allah. Inilah dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu
kesombongan. Karena kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka
dan sudah dipastikan masuk neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi
teman hidup Adam. Allah berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati
salah satu buah di surga, namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah
Adam dan Hawa dalam kondisi yang menakutkan. Allah menghukum Adam dan
Hawa sehingga diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat.
Taubat mereka diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap dibumi.
Baca Surat Al-Baqarah Ayat 33-39
Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki
kecerdasan, bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan
sendiri. Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa
didunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam
inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan bumi. Melalui pernikahannya
dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua
diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah
lainnya diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang
berbunyi:
“Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut
mereka didaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang

7
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna
atas kebanyak makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. al-Isra’ [17]: 70)

Demikianlah dua pendapat tentang asal mula manusia. Jika sobat bertanya
kepada saya, maka saya akan memilih option yang kedua. Drama penciptaan
Adam di Surga memang sudah sangat melekat dibenak saya sejak masih kecil.
Tentu saja ini benar adanya, karena seluruh keluarga saya beragama Islam.
Pengetahuan demikian sudah diajarkan oleh kedua orang tua saya sejak masih
kecil. Tidak hanya berasal dari kedua orang tua, pengetahuan demikian juga saya
peroleh dengan cerita yang sama saat duduk di bangku sekolah dasar. Keyakinan
saya semakin kuat, apalagi saya seorang Islam. Bertolak ukur dari keyakinan saya
terhadap Al-Qur’an maka saya sangat mengerti dan paham akan drama penciptaan
adam disurga tersebut.

Keyakinan saya tak pernah goyah akan cerita asal mula manusia ini,
sebelum saya tau tentang Teori Darwin. Teori Darwin saya pelajari saat duduk
dibangku sekolah menengah pertama. Karena masih dalam masa labil, saya tidak
mau terjerumus kedalam kesesatan. Dan akhirnya saya menanyakan kembali
kepastiannya kepada kedua orang tua saya. Lagi- lagi kedua orang tua saya
meyakinkan akan kebenaran Al-Qur’an, kitab suci umat Islam. Hingga saat ini
saya masih meyakini apa saja yang tertulis dalam Al-Quran. Demikian pula
tentang asal mula manusia dan drama penciptaan Adam di surga hingga turun
kebumi. Jadi, tetap pada pilihan pertama, Nabi Adam a.s adalah manusia pertama
di muka bumi dan Nabi Adam a.s merupakan nenek moyang kita.

2.3 Proses Penciptaan Manusia Menurut Alqur’an dan Proses Penciptaan


Manusia Secara Biologis

Manusia adalah makhluk pilihan yang dimuliakan oleh Allah dari makhluk
ciptaan-Nya yang lain. Islam menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan
manusia berasal dari tanah, kemudian menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah
sehingga akhirnya menjadi makhluk Allah SWT yang paling sempurna dan
memiliki berbagai kemampuan. dan dicirikan dengan kemampuannya untuk
berjalan diatas dua kaki serta otak yang kompleks yang mampu membuat
peralatan, budaya, dan bahasa yang rumit.

Milyaran jumlah manusia yang ada di dunia saat ini, adalah keturunan dari
satu orang manusia yang diciptakan pertama kali oleh Allah Subhanahu wata’ala
di surga.

8
Penciptaan manusia pertama yang dikenal dengan nama Nabi Adam
‘Alaihissalam tersebut kemudian disusul dengan penciptaan manusia kedua yang
menjadi pasangan nabi Adam.
Hal itu dapat dibaca pada Al-Quran surah An-Nisa: 1 berikut ini:

‫ا‬11‫ث ِم ْن ُه َم‬
َّ َ‫ا َوب‬11‫ا ز َْو َج َه‬11‫ق ِم ْن َه‬
َ 1َ‫ َد ٍة َو َخل‬1‫س َوا ِح‬ ُ َّ‫يَا َأيُّ َها الن‬
ٍ ‫اس اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِمنْ نَ ْف‬
‫َأْل‬
‫سا َءلُونَ بِ ِه َوا ْر َحا َم ۚ ِإنَّ هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ َ‫سا ًء ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي ت‬
َ ِ‫ِر َجااًل َكثِي ًرا َون‬

Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu


yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang
biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak." (QS. An-Nisa: 1).

Manusia pertama diciptakan oleh Allah SWT dari bahan tanah (sari pati
tanah) dengan bentuk yang sebaik-baiknya, bukan dalam bentuk kera atau
makhluk yang masih akan berevolusi lagi. Demikian pula proses penciptaan
manusia kedua yang menjadi istri dari Nabi Adam ‘Alaihissalam.Karena
melakukan perbuatan dosa saat berada di dalam surga, maka manusia pertama
yakni Nabi Adam dan istrinya pun dihukum dengan diusir oleh Allah SWT dari
surga ke bumi. Selanjutnya proses perkembangbiakan manusia berlangsung
dengan cara pembuahan sel sperma (pria) dengan sel ovum (wanita) dalam
perkawinan, bukan lagi penciptaan seperti pada manusia pertama.
Proses penciptaan manusia dalam perut ibu terjadi di dalam rahim yang
gelap.Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan yaitu, Pre-Embrionik (dua
setengah minggu pertama), embrionik (sampai akhir minggu kedelapan), dan
Fetus atau janin (dari minggu kedelapan sampai kelahiran).ciri-ciri utama tahap
perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:
• Tahap Pertama atau Pre-Embriotik
Proses penciptaan manusia dapat dijelaskan pada fase yang pertama atau
disebut dengan pre-embriotik. Saat fase ini, Zigot tumbuh membesar melalui
pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada
dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin besar, sel-sel
penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga lapisan.
• Tahap kedua atau Embriotik
Proses penciptaan manusia yang berikutnya memasuki tahap kedua atau
disebut dengan embriotik. ahap ini berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada
tahap ini disebut "embrio". Pada tahap ini organ dan sistim tubuh bayi mulai
terbentuk dari lapisan-lapisan sel tersebut.

9
• Tahap ketiga atau Fetus
Proses penciptaan manusia yang ketiga atau fase fetus dimulai sejak
kehamilan bulan 8 hingga kelahiran. Pada tahap ini bayi telah menyerupai
manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.

Adapun fase-fase proses penciptaan manusia diantaranya sebagai berikut :

1. ‘Sulalah min thin’ (saripati tanah).


Saripati tanah yang dimaksud sebagaimana pendapat Thahir Ibn ‘Asyur
adalah zat yang diproduksi oleh alat pencernaan yang berasal dari bahan
makanan (baik tumbuhan maupunhewan) yang bersumber dari tanah, yang
selanjutnya menjadi darah, kemudian berproses hinggaakhirnya menjadi
sperma ketika terjadi hubungan sex.

2. ‘Nuthfah’ (air mani).


Makna asal kata‘nuthfah’ dalam bahasa Arab berarti setetes yang dapat
membasahi.Penggunaan kata ini sejalan dengan penemuan ilmiah yang
menginformasikan bahwa pancaran mani yang menyembur dari alat kelamin
pria yang mengandung sekitar dua ratus juta benih manusia, tetapi yang
berhasil bertemu dengan ovum wanita hanya satu. Itulah yang dimaksud
dengan nuthfah.
3. ‘Alaqah’ (segumpal darah).
Segumpal darah adalah salah satu arti kata‘alaqah dari dua arti lainnya
yaitu‘sesuatu yang melayang’dan‘lintah’.Seorang ilmuwan terkenal dalam
bidang anatomi dan embriologi Prof. Keith Moore menyatakan bahwa ‘alaqah
sebagai‘sesuatu yang melayang’sesuai dengan apa yang bisa dilihat pada
pengikatan embrio selama fase ini pada rahim ibu. Dan‘alaqah
diartikan‘segumpal darah’atau‘gumpalan darah yang membeku’karena embrio
selama fase ini berkembang melalui saat-saat internal yang diketahui seperti
pembentukan darah di pembuluh tertutup sampai dengan putaran metabolis
lengkap melalui plasenta (ari-ari). Selama fase ini darah ditangkap di dalam
pembuluh tertutup sehingga embrio memperoleh penampakan sebagai
gumpalan darah beku. Sedang‘alaqah diartikan ‘lintah’oleh karena embrio
selama fase‘alaqah memperoleh penampakan yang sangat mirip dengan lintah.
Prof. Keith Moore menguji dengan membandingkan lintah air yang masih
segar dengan embrio pada fase ini dan beliau menemukan kesamaan diantara
keduanya.

10
4. ‘Mudghah’ (segumpal daging).
Mudhghah berasal dari kata madhagha yang berarti mengunyah. Pada fase
ini embrio disebut mudhghah karena bentuknya masih dalam kadar yang kecil
seukuran dengan sesuatu yang dikunyah.
5. ‘Idzam (tulang atau kerangka).
Pada fase ini embrio mengalami perkembangan dari bentuk sebelumnya
yang hanya berupa segumpal daging hingga berbalut kerangka atau tulang.
6. Kisa al-‘idzam bil-lahm (penutupan tulang dengan daging atau otot).
Pengungkapan fase ini dengan kisa yang berarti membungkus, dan lahm
(daging) di ibaratkan pakaian yang membungkus tulang, selaras dengan
kemajuan yang dicapai embriologi yang menyatakan bahwa sel-sel tulang
tercipta sebelum sel-sel daging, dan bahwa tidak terdeteksi adanya satu sel
daging sebelum terlihat sel tulang.
7. Insya (mewujudkan makhluk lain).
Fase ini mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang dianugerahkan kepada
manusia yang menjadikannya berbeda dengan makhluk-makhluk lain. Sesuatu
itu adalah ruh ciptaannya yang menjadikan manusia memiliki potensi yang
sangat besar sehingga dapat melanjutkan evolusinya hingga mencapai
kesempurnaan makhluk

2.4 Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia

Tujuan utama penciptaan manusia adalah agar manusia itu mengabdi


kepada Allah artinya sebagai hamba Allah agar menuruti apa saja yang
diperintahkan oleh Allah swt.
Sedangkan fungsi dari penciptaan manusia ini secara global kami
menyebutkan tiga kalsifikasi, yaitu:
 Manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi
Khalifah disini maksudnya menjadi penguasa untuk mengatur dan
mengendalikan segala isinya. Sebagai pedoman hidup manusia dalam
melaksanakan tugas itu, Allah menurunkan agama-Nya. Agama menjelaskan dua
jalan yaitu jalan yang bahagia dan jalan yang akan membahayakannya.
Perbedaan tingkat yang akan diadakan oleh Allah di dalam masyarakat
manusia, bukanlah suatu kesempatan bagi si kuat untuk menganiaya si lemah atau
si kaya tidak memperdulikan si miskin, melainkan suatu penyusunan masyarakat
ke arah kebaikan hidup bersama melalui tolong menolong.

11
 Manusia sebagai Warosatul Anbiya’
Kehadiran Nabi Muhammad saw. di muka bumi ini mengemban misi
sebagai ‘Rahmatal lil ‘Alamiin’ yakni suatu misi yang membawa dan mengajak
manusia dan seluruh alam untuk tunduk dan taat pada syari’at-syari’at dan
hukum-hukum Allah swt. guna kesejahteraan perdamaian, dan keselamatan dunia
akhirat.
Misi tersebut berpijak pada trilogy hubungan manusia, yaitu:
a. Hubungan manusia dengan Tuhan, karena manusia sebagai
makhluk ciptaan-Nya.
b. Hubungan manusia dengan masyarakat, karena manusia sebagai
anggota masyarakat.
c. Hubungan manusia dengan alam sekitarnya, karena manusia selaku
pengelola, pengatur, serta pemanfaatan kegunaan alam.

 Manusia sebagai ‘Abd (Pengabdi Allah)


Fungsi ini mengacu pada tugas-tugas individual manusia sebagai hamba
Allah swt. Tugas ini diwujudkan dalam bentuk pengabdian ritual kepada Allah
swt. dengan penuh keikhlasan. Secara luas konsep ‘abd ini meliputi seluruh
aktivitas manusia dalam kehidupannya. Semua yang dilakukan oleh manusia
dalam kehidupannya dapat dinilai sebagai ibadah jika semua yang dilakukan
(perbuatan manusia) tersebut semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah swt.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebagai makhluk yang dibekali dengan berbagai kelebihan jika
dibandingan denagn makhluk lain, sudah sepatutnya manusia mensyukuri anugrah
tersebut dengan berbagai cara, diantaranya dengan memaksimalkan semua potensi
yang ada pada diri kita. Kita juga dituntut untuk terus mengembangkan potensi
tersebut dalam rangka mewujudkan tugas dan tanggung jawab manusia sebagai
makhluk dan khalifah di bumi.
Darwin adalah pemikir yang sangat hebat, di zaman yang seperti dulu dia
sudah mampu mengemukakan atau mencetuskan teori di saat orang-orang
bingung atas teori tentang asal-usul makhluk hidup. Dalam teori darwin terdapat
dua pembahasan pkok yaitu bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
yang lebih dulu ada sebelum makhluk hidup sekarang ini ada. Danyang satunya
adalah makhluk hidup itu berevolusi dengan melakukan seleksi alam.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/husniatun/58c66ccf5b7b612909a4af6c/asal-usul-
manusia-menurut-alquran

https://azizmunawar19.wordpress.com/tag/teori-charles-darwin-tentang-asal-usul-
manusia/

https://makalah-kita.blogspot.com/2014/12/makalah-agama-penciptaan-manusia.html

https://penciptaanmanusia12.blogspot.com/2016/05/tujuan-dan-fungsi-penciptaan-
manusia.html

https://www.academia.edu/38617654/Makalah_Manusia_dalam_Perspektif_Islam

https://www.academia.edu/39024724/MAKALAH_TEORI_EVOLUSI_DARWIN

14

You might also like