You are on page 1of 3

TUGAS RESUME

Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam


Dosen Pengampu : Agus Setiawan, S.H.I., M.H

TUHAN, MANUSIA, DAN ALAM


DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Oleh Najmatul Musafingah
214110102118

Manusia adalah makhluk Allah SWT yang paling sempurna, memiliki kelebihan yang
tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan Allah yang lain untuk mendukung manusia dalam
merealisasikan perannya sebagai khalifah fil ardhi dan ‘abdullah.1
Kelebihan inilah yang digunakan manusi untuk mempelajari dan mengamalkan pesan
yang sudah disampaikan melalui kitab suci (qauliyah) dan fenomena alam semesta (kauniyyah).
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa manusia adalah sosok yang tidak bisa dilepaskan
kaitannya dengan Allah SWT dan alam sekitarnya.2
A. Hakikat Tuhan
Tuhan dikenal dengan kata Ilah yang berarti tuhan, yang merupaka kata benda
bukan kata sifat. Sesuatu yang disembah bisa apa saja dan siapa saja, namun telah
dinafikan disini bahwa “Tiada tuhan yang wajib disembah melainkan Allah SWT”
dengan ini maka ilah-ilah yang lain tidak wajib dijadikan sebagai sesembahan manusia.
Allah SWT memiliki sifat-sifat yang bermacam-macam, namun dari keberagaman itu kita
tarik kesimpulan dan patokan bahwa Allah itu satu dan tidak mungkin berbilang (tauhid).
Hakikatnya, manusia mempunyai kebutuha untuk mengetahui dan mengenali
siapakah Allah SWT atau tuhannya. Dengan rasa ingin tahunya dan akal fikiran yang
memberontak ingin menguak bagaimana Allah SWT , terkadang manusia hanya
menggunakan akal pikirannya atau kekuatan logikanya untuk memperoleh jawaban

1
Samsul Nizar, 2022. Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press) hal. 17.
2
Mukarni, 2015. Jurnal Al-Murabbi, Tuhan, Manusia dan Alam Perspektif Pendidikan Islam. STIT Urwatul Wutsqo
Jombang. Vol 1. No 2.
tersebut. Sehingga seringkali manusia dapat menimbulkan kekeliruan dan kesesatan
karenanya.
Seseorang yang mengandalkan logikanya untuk menggambarkan sosok
Tuhannya, maka dia tidak akan pernah bisa menggambarkannya secara detail. Menganal
Allah SWT dimulai sejak kecil oleh orang tua, agar mereka berkembang dengan baik.
B. Hakikat Manusia
Menurut Dr. Alexis Carrel manusia adalah makhluk yang misterius, alasannya
yaitu sangan sulit untuk memahami manusia secara detail, tuntas, dan menyeluruh.
Menurut Djamal Jalaludin, manusia terbagi menjadi :
1.) Homo Sapiens : manusia memiliki akal budi.
2.) Animal Rational : manusia memiliki kemampuan berpikir.
Manusia juga disebut makhluk sosial yang mampu bekerjasama dan mengkoordinasikan
diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, manusi ajuga disebut homo religius
yaitu makhluk beragama.
Disini sudah jelas, bahwa manusi adalah makhluk ciptaan Allah SWT dan
berbekal atas apa yang menjadi anugerah yang diberikan oleh Allah SWT , akal yakni
merupakan potensi yang peling penting dan utama dalam kehidupan manusia. Dengan
akal, manusia dapat mengamalkan nilai-nilai yang telah menjadi syari’at Islam itu sendiri
dan ayat-ayat Al-Qur’an baik yang sifatnya qauliyah maupun kauniyyah sehingga
manusia dapat mengetahui posisi alam semesta dalam kehidupannya dan mengenal akan
Allah SWT pencipta dirinya dan alam semesta.
Dalam Al-Qur’an ada tiga kunci untuk memahami manusi asecara menyeluruh
yaitu Al-Insan, Al-Basyar, dan An-Nas. Al-Insan menggambarkan bahwa merupakan
ciptaan Allah yang memiliki sifat-sifat yang bernilai positif dan negatif. Al-Basyar
bertumpu pada aspek lahiriyah, yaitu ciri-ciri tertentu pada tubuh. Dalam hal ini manusia
harus memahami tentang konsekuensi-konsekuensi dan aturan yang telah ditetapkan
Allah SWT dalam hal ini. Karena manusia dibekali akal maka tidak ada alasan bagi
manusia untuk tidak menggunakan insting atau pikirannya untuk menginplementasikan
aturam-aturan tersebut. An-Nas umumny adigambarkan pada manusia makhluk sosial ,
fitrahnya harus dikembangkan melelaui upaya pembentukan sikap dan sifat yang saling
tolong menolong dan bersosialisasi antar oranglain.3
C. Hakikat Alam
Segala sesuatu di alam dunia ini adalah ciptaan Allah SWT semuanya diciptakan
dengan kadar dan keperluan yang pas, dan dengan potensi yang pas demi
keberlangsungan hidupnya. Kita dapat memahami bahwa selain alam yang kita sakksikan
saat ini tidakmenutup kemungkinan bahwa masih terdapat alam lain diluar sana
yangbelum terungkap oleh pengetahuan manusia. Adanya ajaran Islam memotivasi
manusia dan mengarahkan manusia ke jalan yang tepat dan meminta manusia agar
menggunakan akal manusia untuk berpikir lebih luas sehingga dapat menjadi media bagi
penyelenggaraan pendidikan Islam yang digunakan untuk menguakb setiap tanda-tanda
dari ciptaan Allah SWT.
D. Relasi antara Tuhan, Manusia, dan Alam
Seperti penjelasan sebelumya, bahwa Allah SWT telah menciptakan alam semesta
beserta isinya untuk kepentingan hidup seluruh makhluk di muka bumi termasuk dalam
manusia. Agar ketetapan Allah SWT berjalan dengan baik maka dibutuhkan pola
interaksiyang baik sehingga dapat tercipta pola dan tatanankehidupan yang harmonis di
seantero jagad raya. Manusia yng telah diberikan amanat mulia dari Allah SWT untuk
mengemban tugas kekhalifahannya dalam menciptakan kemakmuran di bumi bukan
menebarkan kekacauan yang berdampak pada bencana alam dan kehancuran lingkungan
alamiah. Selain itu, bencana alam juga terjadi karena perbuatan dosa dan maksiat yg
dilakukan oleh manusia dan merupakan adzab dari Allah SWT.

3
Ruslan, 2018. Jurnal Studi Islam Qolamuna: Tuhan, Manusia, dan Alam dalam Perspektif Filsafat Islam. Institut
Dirosat Islamiyah Al-Amien Prendun Sumenep. Vol 4. No 1.

You might also like