A. Contraktor

You might also like

You are on page 1of 5

1.

FIDIC merupakan singkatan dari Federation Internationale des Ingenieur Counsiels.


Fidic merupakan suatu standar kontrak skala internasional yang biasanya digunakan
pada proyek EPC (Engineering Procurement Construction). FIDIC berdiri sejak 1913
dengan keanggotaan sekitar 103 negara di dunia. Ada 3 (tiga) point penting yang
harus dipelajari yakni: kontrak sebagai acuan dasar, klaim oleh kontraktor dan juga
penyelesaian sengketa (dengan gaya setengah preman hehe). Ketiga point tersebut
dikaitkan dengan kontrak Fidic sebagai “law model” diharapkan kita dapat
mengetahui kontrak konstruksi, keputusan yang diambil oleh engineer terkait dengan
pekerjaan konstruksi yang berlangsung.

2. Apa saja Tanggung jawab :


a. Contraktor
 Melaksanakan pembangunan bekerja sesuai dengan peraturan dan
spesifikasi yang telah direncanakan dan ditentukan di dalam kontrak
Perjanjian Pemborongan
 Memberikan laporan kemajuan proyek meliputi laporan harian, mingguan,
dan bulanan kepada pemilik proyek
 Menyediakan tenaga kerja, bahan, peralatan, tempat kerja, dan alat-alat
pendukung lainnya yang digunakan mengacu pada gambar dan spesifikasi
set memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan pekerjaan keamanan
 Menjalankan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
 Bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan dan metode pelaksanaan
pekerjaan di lapangan

b. Employer
 Memastikan semua data proyek diinput ke komputer
 Memastikan dokumentasi surat jalan berjalan dengan lancar
 Memastikan laporan absensi dan lembur ada
 Memastikan kalau laporan bulanan ada
 Memastikan semua dokumen terduplikasi dan terjaga dengan baik.
 Memastikan Dokumentasi dari kegiatan proyek berjalan dengan baik dan
lancar
 Memastikan semua inventory kantor terjaga dengan baik
 memastikan semua reimburstment / klaim ke kantor pusat terorganisir
secara faktual.

c. Engineer
 Bekerja dengan Efektif dan Efisien
 Melakukan Pengecekkan secara Rutin dan Berkala
 Bekerja pada Jobdesk dan Spesifikasinya Masing Masing
 Melakukan Pengawasan Teknis
 Memastikan Proses Produksi Berjalan dengan Lancar
3. Penyebab yang dapat merubah nilai harga kontrak
 Perjanjian/Kontrak yang di sebut ARTICLE OF CONTRACT
 Syarat-Syarat Kontrak yang di sebut CONDITIONS OF CONTRACT
 Lampiran (APPENDIX)
 Tambahan yang di sebut ADDENDUM ON AMENDMENTS TO SIA
CONTRACT.

4. Tidak Setuju, Karena sering ditemukan banyak masalah timbul terutama


mengalokasikan tanggung jawab antara perencana dan kontraktor. Jika hasilnya cacat
maka hal tersebut bisa disebabkan kelemahan desain atau kesalahan konstruksi.
Perencana akan mencoba untuk menyalahkan kontraktor dan kontraktor akan melakukan
hal yang sama pada perencana.

5. Keuntungan kontrak rancang bangun (design & build) dalam pekerjaan konstruksi
meliputi:
 Komunikasi langsung antara pemilik dan kontraktor & penghematan yang
dihasilkan dalam waktu dan usaha dan potensi keuntungan yang lebih besar
(optimalisasi bagi kedua belah pihak).
 Biaya konstruksi yang lebih rendah dari hubungan yang lebih dekat antara
desainer dan kontraktor mengakibatkan desain ekonomi, dan karena itu
potensi keuntungan yang lebih besar.
 Potensi untuk desain inovatif yang mengarah ke keuntungan yang lebih besar.
 Potensial kurang untuk perselisihan dengan orang yang lebih sedikit terlibat.
 Lebih mudah untuk menempatkan tanggung jawab.
 Komunikasi jalur cepat dengan kontraktor dan penghematan waktu dan biaya
proyek dan potensi keuntungan/penghematan yang lebih besar.

Sedangkan kekurangannya meliputi:


 Potensi konflik dengan adanya gabungan (perencana & pelaksana) yang
membatasi penyediaan jasa desain arsitektur, atau tidak mengakui atau tidak
mendukung kontrak rancang-bangun.
 Bagi perusahaan rancang-bangun baru mungkin tidak memiliki keterampilan
dan pengalaman yang diperlukan untuk berhadapan langsung dengan pemilik.
 Pemilik yang kurang memiliki kompetensi pada konstruksi dan biaya,
mungkin curiga dan ragu-ragu dan menghambat kemajuan proyek atau tidak
mampu memahami untuk keluhan dan sengketa.
 Keterbatasan kemampuan pemilik untuk langsung berkomunikasi dengan
kontraktor.
 Pemilik mungkin harus melakukan pembayaran awal yang lebih signifikan
karena membutuhkan biaya awal dalam membuat proposal.
 Mengevaluasi proposal desain- dari penawar mungkin bermasalah. Pemilik
perlu menyewa konsultan untuk mengevaluasi proposal.

6. Dalam menetapkan fasilitas infrastruktur yang akan dibangun dalam pola Design &
Build ada dua kriteria yang harus ditepati yaitu :
 Infrastruktur yang akan dibangun tersebut masuk dalam kategori pekerjaan
kompleks Pekerjaan kompleks yang dimaksud adalah pekerjaan yang
mengharuskan pemakaian teknologi tinggi, beresiko tinggi, memakai peralatan
yang didisain khusus atau memiliki pagu diatas 100 Milyar.
 Infrastruktur yang akan dibangun tersebut masuk dalam kategori pekerjaan
tertentu Infrastruktur yang masuk kategori ini adalah pekerjaan mendesak
yang memerlukan penanganan secepatnya.
Kedua kriteria yang boleh diterapkan dalam kegiatan APBN/APBD ini harus
dipayungi oleh Surat Keputusan penetapan oleh menteri, gubernur atau
walikota/bupati.

7.

Gambar Contoh Pembangunan dengan Pola Design & Build. Cofftea House di
Gelora Bung Karno. Dalam banyak yurisdiksi arsitek dan praktek arsitektur diatur dan
dibatasi oleh undang-undang dan tidak dapat memberikan layanan profesional kecuali
dalam kapasitas diatur yang berarti seorang arsitek tidak bisa di desain-membangun
entitas. Namun seorang insinyur profesional kurang dibatasi dan dapat bekerja untuk
sebuah perusahaan konstruksi dan membuat rencana dan spesifikasi proyek bangunan.
Selanjutnya, beberapa insinyur struktural memiliki rasa estetika cukup untuk
membuat desain yang dapat diterima untuk pemilik. Pemilik membutuhkan konsultan
untuk mempersiapkan kriteria desain dan untuk memberikan saran pada pemilihan
kontraktor rancang-bangun.

8. Pemilik yang kurang memiliki kompetensi pada konstruksi dan biaya, mungkin curiga
dan ragu-ragu dan menghambat kemajuan proyek atau tidak mampu memahami untuk
keluhan dan sengketa. Serta, Keterbatasan kemampuan pemilik untuk langsung
berkomunikasi dengan kontraktor.

9. Usaha-usaha apa saja yang mungkin dilakukan agar laporan audit proyek dapat efektif
dalam mencapai tujuannya :
 Menentukan Status proyek yang dikerjakan terkait apakah proyek telah
dikerjakan sesuai jadwal.
 Menentukan Status proyek di waktu berikutnya terkait apakah diperlukan
perubahan jadwal dan mengapa.
 Informasi yang bermanfaat bagi proyek lain terkait pelajaran apa yang bisa
diambil hikmahnya untuk pelaksanaan proyek lain.
 Menentukan Status pekerjaan yang kritikal menyangkut sejauh mana
pekerjaan-pekerjaan kritikal telah dikerjakan.
 Pengenalan Risiko terkait apa dan bagaimana potensi kerugian atau kegagalan
proyek dapat terjadi.
 Keterbatasan audit yang menyangkut asumsi dan batasan yang dipakai dalam
mengaudit proyek sehingga mempengaruhi hasil audit.

10. BUILD CONTRACT : Kontrak kerja yang menitik beratkan pada implementasi
dari rencana desain proyek yang sudah ada. Tugas pemborong hanya membangun
saja
DESIGN AND BUILD CONTRACTS : Pada kontrak ini pihak kontraktor
diminta mengajukan penawaran pekerjaan termasuk disainnya (rencana proyek)
berdasarkan keahlian pemborongnya (pakage deal). Keuntungan yang didapat
oleh pemiliki dengan sistem ini yaitu memungkinkan mendapatkan desain yang
baik dan bermanfaat bagi pemilik meskipun belum tentu harganya yang termurah.
DESIGN/MANAGEMENT CONTRACTS : Pekerjaan pengelolaan ini dapat
dikontrakkan kepada suatu organisasi spesialis/individu yang dikenal sebagai
Konsultan. Pekerjaan ini mencakup mulai dari idea, definisi proyek, konsep
proyek, study kelayakan, pra-rencana sampai pada monitoring pengawasan
pekerjaan fisiknya serta penyiapan manual operation and maintenance.

You might also like