You are on page 1of 2

1.

Keadaan politik, masyarakat dan tasyri islami pada masa sighar shahabah dan tabi’in

Tasyri’ pada periode sighar shabbah dan tabiin ini dimulai setelah masa khulafaur rasyidin,
yaitu sejak masa bani umayyah yang didirikan oleh muawiyah bin abi sufyan. Adapun tabiin
adalah orang orang yang bertemu dengan para sahabat, periode ini disebul am al-jamaah
(tahun persatuan) karena bersatunya pendapat jumhur ulama untuk melegalkan muawiyah
sebagai khalifah.

Terpecahnya golongan politik mulanya lantaran urusan pemimpinumat semata. Akan tetapi
lambat laun pergolakan politik tersebut merambat ke persoalan agama yang mempunyai
pengaruh berbahaya dalam jalannya perundang-undangan islam. Yang terjadi setelah usman
bin affan wafat dan dilantiknya ali bin abi thalib sebagai khalifah

Setelah umat islam mengalami perpecahan akibat konflik fisik antara pendukung ali dan
pendukung muawiyah, mereka mulai dipersatukan kembali. Meskipun demikian, benih
perselisihan politik belum padam, masih ada orang yang menyisihkan perselisihan dan tipu
daya terhadap muawiyah dan keluarganya, seperti golongan khawarij dan syiah.

Pada masa ini banyak terjadi permasalahan yang dihadapi. Umat islam terpecah menjadi
beberapa kelompok. Huru hara sering terjadi dan hadis maudhu tersebar. Jadi umat islam
dihadapi dengan fitnah besar yaitu pada akhir masa pemerintahan ali yaitu peristiwa tahkim
(perdamaian) antara pendukung ali sebagai khalifah dan pendukung muawiyah sebagai
gubernur damaskus. Dan mereka yang tidak menyetujui tahkim ini adalah kelompok
khawarij. Yang mana kelompok ini disebut-sebut yang merencanakan pembunuhan ali dan
muawiyah, tetapi hanya ali yang berhasil dibunuh. Muawiyah mengambil alih kepemimpinan
dikala umat islam terpecah menjadi tiga kelompok yaitu khawarij, syiah dan sunni.

Pada masa ini pemerintah memperhatikan perkembangan ilmu sehingga terlaksanalah


pembukuan ketika umar bin abdul aziz menjadi khalifah. Dan pada masa ini juga para
cenedekiawan muslim mampu memberikan penerangan. Bahwa hukum tidak hanya
dipandang secara tekstual, tetapi juga kontekstual berdasarkan situasi dan kondisi
perkembangan sosial masyarakat.

periode ini disebul am al-jamaah (tahun persatuan) karena bersatunya pendapat jumhur ulama
untuk melegalkan muawiyah sebagai khalifah. Kondisi politik pada masa ini masih memanas.
Pemberontakan datang dari golongan khawarij dan syiah.
Khawarij: berpendapat bahwa kekhalifahan tidak dimonopoli oleh keluarga tertentu. Posisi
itu harus didasarkan oleh aspirasi umat dan hanya diberikan kepada orang yang benar benar
kompeten.yang mana menurut mereka pemerintahan usman diwarnai nepotisme sekaligus
menyalahi dua khalifah sebelum nya yaitu abu bakar dan umar.

Syiah: berkeyakinan bahwa pemerintahan merupakan hak ali dan keluarganya. Setiap orang
yang merampas hak tersebut adalah zalim dan pemerintahannya tidak sah.

Suasana politik pada masa ini kerap kali terjadi guncangan dimana muawiyah membiarkan
syiah dan khawarij menentang persatuan umat.

2. Pengaruh khawarij dan syi’ah pada tasyri islami


1) Terpecahnya kaum muslimin dalam politik
Baik syiah maupun khawarij mempunyai kecenderungan nya sendiri. Golongan syiah
memilih ali, keluarganya dan orang yg mengikutikhalifah tersebut. Sementara
kkhawarij memihak abu bakar dan umar dan orang yang mengikuti dua khalifah
tersebut.sehingga perpecahan ini mempunyai pengaruh yang besar dalam
beristinbath, syiah hanya mengakui hadis yang diriwayatkan oleh ahlul bait.
Sedangkan khawarij tidak menerima hadis dari para sahabat yang terlibat dalam
perdamaian atau tahkim.
2) Terpencarnya ulama ke berbagai negara
Ulama muslimin terpisah dalam beberapa negara, karena para sahabat pindah dari
madinah ke tempat tinggal yang baru. Mereka ada yang menjadi guru atau menjadi
qari. Dari kalangan sighar shabbah lahirlah sekumpulan tabiin yang bersekutu dalam
berfatwa
3) Tersebarnya para perawi hadis
Hadis hadis tidak terkumpul dalam satu wilayah dan para sahaabt telah tinggal secara
terpisah-pisah. Oleh sebab itu penduduk setiap wilayah meriwayatkan dari sahabat
yang tinggal disana, seperti abu hurairah tinggal di madinah, anas bin malik di basrah
4) Munculnya pendustaan terhadap hadis rasulullah
5) Munculnya sejumlah besar maula (budak yang sudah dimerdekakan)
Pada masa ini banyak orang persia, romawi dan mesir yang telah masuk islam mereka
dikenal sebagai maula.

Sumber tasyri pada masa sighar shahabbah dan tabiin ini adalah al-quran, sunnah, ijma
sahabat dan qiyas.

You might also like