Professional Documents
Culture Documents
21-File Utama Naskah-58-2-10-20210629
21-File Utama Naskah-58-2-10-20210629
Abstrak
Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diwahyukan Allah Swt kepada nabi
dan rasul-Nya. Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw ini
merupakan lanjutan dari kitab-kitab suci sebelumnya, seperti Taurat yang
diturunkan kepada Nabi Musa, Zabur yang diberikan kepada Nabi Daud, dan
Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa. Sebagai kitab suci terakhir, al-Qur’an
memiliki fungsi yang lebih luas daripada kitab-kitab sebelumnya. Tulisan ini
mencoba meneliti fungsi al-Qur’an bagi manusia. Dengan mengambil
perspektif al-Qur’an dan agama Islam, penelitian menunjukkan bahwa Allah
Swt telah memberikan kepada al-Qur’an sejumlah nama yang menggambarkan
fungsinya. Di antaranya Al-Huda (petunjuk), Al-Furqan (pembeda antara
yang hak dan yang batil), Al-Burhan (bukti kebenaran), Al-Dzikr atau
Al-Tadzkirah (peringatan), Al-Syifa (obat penyembuh), Al-Mau’idhah (nasihat,
pelajaran), dan Al-Rahmah (rahmat). Selain itu, sebagai kitab suci terakhir,
al-Qur’an juga membawa fungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia
hingga akhir zaman, penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya, dan sumber
pokok ajaran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.
Pendahuluan
Al-Qur‘an adalah kitab suci terakhir yang diwahyukan Allah Swt kepada
nabi dan rasul-Nya. Kitab ini diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, sang
penutup para nabi dan rasul. Sebelumnya, Allah Swt telah mewahyukan kitab
suci-Nya kepada beberapa nabi atau rasul, seperti Taurat kepada Nabi Musa,
Zabur kepada Nabi Daud, dan Injil kepada Nabi Isa. Selain berbentuk kitab,
Allah Swt juga menurunkan wahyu-Nya dalam bentuk lembaran-lembaran
(suhuf) seperti yang
diberikan kepada Nabi Ibrahim dan juga Nabi Musa.
Al-Qur‘an memiliki kedudukan yang istimewa dibanding kitab-kitab
suci sebelumnya. Sebagai kitab suci terakhir, al-Qur‘an memiliki peran yang
lebih
besar dan luas. Salah satu fungsi yang dibawa al-Qur‘an adalah menyempurnakan
Pengertian Al-Qur’an
1
Subhi al-Shalih, Mabahitsfi Ulum al-Quran (Beirut: Dar al-Ilmi li al-Malayin, 1977), hal. 18.
p-ISSN:2722-1652, e-ISSN: 2721-1347 Al-I‘jaz : Volume 1, Nomor 2, Desember 2019 | 91
Agus Salim Syukran
2
Jalaluddin al-Suyuthy, al-Itqan fi Ulum al-Quran (Beirut: Muassasatu al-Risalah
Nasyirun, 2008), hal. 116.
3
al-Shalih, Mabahits., hal. 19.
4
al-Suyuthy, al-Itqan, hal. 2
(3) Al-Qur‘an ialah wahyu Allah yang diturunkan dari sisi Allah
kepada Rasul-Nya Muhammad bin ‗Abdillah sang penutup para nabi, yang
dinukilkan secara mutawatir baik lafal maupun maknanya, dan merupakan
kitab samawi terakhir yang diturunkan.6
ditulis dalam mushaf, diawali surat al-Fatihah dan diakhiri surat an-Nas,
berfungsi sebagai mu‘jizat, dapat dianggap sebagai penjelasan tambahan yang
melengkapi definisi al-Quran.9
9
Dr. H. Sahid HM, M.Ag, Ulumul Quran (Surabaya: Pustaka Idea, 2016), hal. 36.
10
Suma, Studi Ilmu-Ilmu., hal. 26.
94 | Al-I‘jaz : Volume 1, Nomor 2, Desember 2019 p-ISSN:2722-1652, e-ISSN: 2721-1347
Fungsi Al-Qur’an … .
11
Sahid HM, Ulumul., hal. 36.
12
https://vb.tafsir.net/tafsir26293/#.XW4QIigzbIU, ―Asmaul Quran wa sifatuhu”
13
114- 115; Manna‘ al-Qaththan, Mabahits fi
Jalaluddin al-Suyuthy, Op.cit, hal.
Ulum al-Quran (Kairo: Maktabah Wahbah, tt), hal. 16- 18;
https:// www. almaany. com/ quran-b/
p-ISSN:2722-1652, e-ISSN: 2721-1347 Al-I‘jaz : Volume 1, Nomor 2, Desember 2019 | 95
Agus Salim Syukran
terkait hukum, aqidah, akhlak, dan sebagainya. Nama ini ditemukan pada surat al-
Nisa: 174; al-Maidah: 15.
(3) Al-Bayan (keterangan). Disebut demikian karena ia merupakan
keterangan atau penjelasan dari Allah Swt terkait beberapa pokok ajaran-
Nya. Nama ini
terdapat pada surat Ali Imran: 138.
(4) Al-Furqan (pembeda). Disebut demikian karena ia membedakan
antara yang benar dan yang batil, yang baik dan yang buruk, yang halal dan yang
haram.
Nama ini terdapat pada surat al-Furqan: 1; al-Baqarah: 185.
(5) Al-Dzikr (peringatan). Disebut demikian karena ia mengingatkan
manusia akan ajaran Allah, sekaligus menjadi media bagi manusia untuk selalu
mengingat Allah Swt. Nama ini dapat ditemukan pada surat al-Hijr: 9; an-
Nahl: 44; al-
Anbiya: 7, 50; Yasin: 11; Fussilat: 41.
(6) Al-Syifa (obat yang menyembuhkan). Disebut demikian karena ia
bisa menjadi obat yang menyembuhkan berbagai pernyakit, utamanya penyakit
hati.
Nama ini ditemukan pada surat Fussilat: 44; Yunus: 57; al-Isra: 82.
(7) Al-Mau’idhah (nasihat, pelajaran). Disebut demikian karena ia
berisi sejumlah pesan, nasihat dan pelajaran yang patut dijadikan
pedoman bagi
manusia. Nama ini terdapat pada surat Ali Imran: 138; Yunus: 57.
(8) Al-Tadzkirah (pesan, nasihat). Disebut demikian karena ia berisi
pesan dan nasihat yang mengingatkan manusia untuk selalu menaati perintah
Allah dan
menjauhi larangan-Nya. Nama ini terdapat pada surat Thaha: 3, al-Muddatsir: 54.
(9) Al-Balagh (keterangan yang cukup). Dinamakan demikian karena
ia merupakan keterangan yang cukup bagi seseorang untuk meraih kebahagian
dan keselamatan di dunia dan akhirat. Nama ini terdapat pada surat Ibrahim:
52, al-
Anbiya: 106.
(10) Al-Busyra (berita gembira). Disebut demikian karena ia memberi
kabar gembira bahwa orang-orang yang beriman akan mendapatkan pahala dan
sorga.
Nama ini ditemukan pada surat al-Baqarah: 97; an-Nahl: 89, 102; al-Naml: 2.
(11) Al-Basyir (pemberi kabar gembira). Disebut demikian karena
memberi kabar gembira tentang adanya pahala dan imbalan yang baik bagi
orang-orang
yang beriman dan beramal saleh. Nama ini terdapat pada surat Fushilat: 4.
khusus, petunjuk berarti taufik yang diberikan Allah kepada hambanya yang telah
menerima kebenaran. Yang pertama masih dalam tahap proses, yang kedua
sudah menjadi hasil. Yang pertama bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk
manusia, yang kedua hanya Allah yang bisa melakukannya.14
14
http://midad.com/article/195973
100 | Al-I‘jaz : Volume 1, Nomor 2, Desember 2019 p-ISSN:2722-1652, e-ISSN: 2721-1347
Fungsi Al-Qur’an … .
agama yang benar dari sisi-Nya. Ada tiga ayat al-Qur‘an yang menyatakan hal
seperti ini, yaitu al-Taubah: 33; al-Fath: 28; dan al-Shaff: 9.
Dia (Allah) yang telah mengutus rasul-Nya (Muhammad) dengan petunjuk
(al-Quran) dan agama benar (Islam) untuk menjadikannya (Islam) unggul atas
agama seluruhnya. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (Q.S. Fath: 28)
Sebagaimana diketahui, sumber agama Islam itu ada tiga, yakni: al-
Quran, Sunnah, dan Ijtihad. Al-Qur‘an adalah firman Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad. Sunnah adalah sabda, tindakan dan
ketetapan Rasulullah Muhammad. Sedangkan ijtihad adalah usaha sungguh-
sungguh yang dilakukan oleh ulama mujtahid untuk menyimpulkan hukum
agama dengan tetap mengacu kepada Al-Qur‘an dan Sunnah. Ada dua
bentuk ijtihad yang disepakati oleh ulama, yaitu Ijma‘ (kesepakatan umat
pasca wafatnya Rasulullah) dan Qiyas
(analogi).
Al-Qur‘an merupakan sumber pokok seluruh ajaran Islam. Yusuf al-
Qardlawi mengatakan bahwa al-Qur‘an adalah pokok Islam dan jiwanya. Dari
al-Quranlah diperoleh ajaran tentang keimanan (aqidah), ibadah, akhlak, dan
prinsip-prinsip hukum serta syariat.16 Secara garis besar, Al-Qur‘an sebagai
sumber ajaran Islam
dapat dirinci sebagai berikut:
Pertama, sumber pokok aqidah. Dalam banyak ayat, al-Qur‘an
berbicara kepada banyak kalangan, termasuk mereka yang tidak percaya
kepada Tuhan, Hari Akhir, atau kenabian Muhammad. Al-Qur‘an berusaha
meyakinkan mereka tentang adanya Allah yang menciptakan alam semesta
dengan argumen-argumen yang bisa diterima oleh akal. Al-Qur‘an juga
menjelaskan prinsip-prinsip ketuhanan, menegaskan kenabian Muhammad Saw
yang diutus sebagai penerus para nabi dan rasul sebelumnya. Al-Qur‘an juga
mengabarkan berita tentang
umat-umat terdahulu untuk dijadikan pelajaran bagi yang hidup sesudahnya. Al-
16
Dr. Yusuf Qardlawi, Kaifa Nata’amal ma’a al-Quran al-‘Adhim (Kairo: Dar al-Syuruq,
2000), hal. 49.
104 | Al-I‘jaz : Volume 1, Nomor 2, Desember 2019 p-ISSN:2722-1652, e-ISSN: 2721-1347
Fungsi Al-Qur’an … .
Kesimpulan
18
Ibid, hal. 58.
106 | Al-I‘jaz : Volume 1, Nomor 2, Desember 2019 p-ISSN:2722-1652, e-ISSN: 2721-1347
Fungsi Al-Qur’an … .
Terkait fungsi al-Qur‘an bagi manusia, Allah Swt telah memberikan untuk
kitab suci ini sejumlah nama yang mencerminkan fungsinya. Di antaranya adalah
Al-Huda (petunjuk), Al-Furqan (pembeda antara yang hak dan yang batil), Al-
Burhan (bukti kebenaran), Al-Dzikr atau Al-Tadzkirah (peringatan), Al-Syifa
(obat penyembuh), Al-Mau’idhah (nasihat, pelajaran), Al-Rahmah (rahmat).
Juga Al- Nur (cahaya), Al-Bayan (keterangan), Al-Balagh (keterangan yang
cukup), Al- Bashair (bukti atau keterangan yang jelas), Al-Busyra (berita
gembira), Al-Basyir
(pemberi kabar gembira), dan Al-Nadzir (pemberi peringatan).
Sementara itu, terkait statusnya sebagai kitab suci terakhir, al-
Qur‘an memiliki fungsi yang secara umum dapat disimpulkan menjadi tiga:
Pertama, sebagai petunjuk bagi seluruh manusia hingga akhir zaman. Ini berbeda
dari kitab- kitab sebelumnya yang rata-rata diturunkan untuk umat dan
zaman tertentu; Kedua, penyempurna bagi kitab-kitab suci sebelumnya. Dalam
hal ini al-Qur‘an berfungsi melengkapi, meluruskan, dan menggantikan
kitab-kitab tersebut; Ketiga, sumber pokok ajaran agama Islam baik
dalam masalah aqidah
(keyakinan), syariah (ibadah dan mu‘amalah), dan akhlak.
Daftar Pustaka
Afif ‗Abd al-Fattah Thabbarah, Ruh al-Din al-Islami. Beirut: Darul ‗Ilm lil-
Malayin, t.t.
Sahid HM, Dr, M.Ag, Ulumul Quran. Surabaya: Pustaka Idea, 2016.
Yusuf Qardlawi, D., Kaifa Nata’amal ma’a al-Qur’an al- ‘Adhim. Kairo: Dar al-
Syuruq, 2000.
http://midad.com/article/195973
http://www.muslimsays.com/2012/01/makna-al-quran-kitab-penyempurna-
kitab.html