You are on page 1of 2

Tugas Individu Setiap Pertemuan

Nama : Haris Fathur Rahman


NPM : 1953024007
Pertemuan/ Materi : Pertemuan 12/Sistem Sensoris dan Motoris Invertebrata

Resume Materi

Sistem sensorik adalah sistem penghantaran rangsangan dari reseptor ke pusat


otak. Sistem ini merupakan bagian dari sistem saraf yang menerima rangsangan dari
lingkungan internal maupun eksternal. Suatu jalur sensoris dimulai dari penerimaan sensoris
(sensoris reception), deteksi rangsangan oleh sel-sel sensoris. Sebagian besar sel-sel sensoris
merupakan neuron-neuron atau sel-sel epitel yang terspesialisasi. Beberapa diantaranya
terdapat dalam kondisi tunggal, yang lain ditemukan mengelompok dalam organ-organ
sensoris, seperti mata dan telinga Konversi rangsangan fisik atau kimiawi menjadi suatu
perubahan dalam potensial membran dari reseptor sensoris disebut tranduksi sensoris
(sensory transduction) dan perubahan dalam membran potensial sendiri dikenal sebagai
potensial reseptor (receptor potensial). Potensial reseptor adalah potensial bergradasi,
magnitudonya bervariasi menurut kekuatan rangsangan.

Informasi sensoris diteruskan melalui sistem saraf dalam bentuk impuls saraf, atau
potensial aksi. Bagi kebanyakan reseptor sensoris, mentransduksi energi dalam suatu
rangsangan menjadi potensial reseptor mennginisasi (transmisi) potensial aksi ke SSP.
Magnitudo potensial reseptor mengontrol laju produksi potensial aksi oleh resptor sensoris.
Jika reseptor itu adalah neuron sensoris, potensial resptor yang lebih besar menghasilkan
potensial aksi yang lebih sering. Jika neuron itu bukan `neuron sensoris, potensial reseptor
yang lebih besar menyebabkan lebih banyak neurotransmeiter dilepaskan, yang biasanya
meningkatkan produksi potensial aksi oleh neuron pascasinapsis. Ketika potensial aksi
mencapai otak melalui neuron sensoris, sirkuit neuron mengolah masukan ini menghasilkan
persepsi terhadap rangsangan. Persepsi misalnya warna, bau, suara, dan rasa adalah kontruksi
yang dibentuk di dalam otak dan tidak terdapat di luar otak.

Transduksi rangsangan oleh reseptor sensoris bergantung pada dua tipe modifikasi-
amplifikasi dan adaptasi. Amplifiasi yang terjadi pada sel-sel reseptor sensoris seringkali
membutuhkan jalur tranduksi sinyal yang melibatkan membawa pesan kedua. Karena
mencakup reaksi-reaksi yang dikatalis oleh enzim, jalu-jalu ini mengamplifikasi kekuatan
sinyal melalui pembentukan berbegai molekul produk oleh suatu molekul enzim tunggal.
Dalam perangsangan yang terus-menerus, kebanyakan reseptor mengalami penurunan dalam
keresponsifan yang disebut adaptasi sensoris. Adaptasi juga membuat kita mampu melihat,
mendengar, dan mencium perubahan pada lingkungan yang sangat bervariasi dalam intensitas
rangsangan.

Rujukan Bacaan:

Delfita, R. 2019. Fisiologi Hewan Komparatif. Jakarta: Prenadamedia Group Isnaeni,

Wiwi. 2019. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: PT Kanisius -Ngarofah,

You might also like