You are on page 1of 10

MAKALAH

PERAN PENGAWASAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Manajemen

Dosen Pengampu

Ir. Tri Kurniastuti M,MA

Disusun oleh:

Agung Nugroho (21102210006)

SEMESTER 1
PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR

2021

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan.Makalah ini berisikan
tentang pengertian Pengawasan, Tujuan dari Fungsi Pengawasan, Pentingnya Pengawasan
dan Manfaat pengawasan.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Tri Kurniastuti, MMA 


selaku dosen mata kuliah Dasar Manajemen yang telah memberi kesempatan dan
kepercayaannya kepada kami untuk membuat dan menyelesaikan makalah ini. Sehingga kami
memperoleh banyak ilmu, informasidan pengetahuan selama kami membuat dan
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kepada seluruh rekan kami yang membantu
penyelesaian makalah ini baik berupa bantuan moril maupun materil.

Setelah itu kami berharap semoga makalah ini berguna bagi pembaca meskipun
terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Akhir kata kami meminta maaf sebesar-besarnya
kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat kesalahan dalam penulisan,
penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati pembaca maupun pengoreksi,
karena hingga saat ini kami masih dalam proses belajar. Oleh karena itu kami memohon
kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.

Blitar,November 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................................4


B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..4
C. Tujuan ..........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................5

A. Pengertian Pengawasan……………………………………………………………….5
B. Tujuan dari Fungsi Pengawasan………………………………………………………6
C. Pentingnya Pengawasan………………………………………………………………7
D. Manfaat Pengawasan………………………………………………………………….8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................9

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………...9
B. Saran…………………………………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana
memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan
dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan
tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para
pekerjanya. Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, seperti
pengawasan Pendahuluan  (preliminary control), Pengawasan pada saat kerja berlangsung
(cocurrentcontrol), Pengawasan Feed Back (feed back control).

  Di dalam proses pengawasan juga diperlukan Tahap-tahap pengawasan


untukmencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri
dari beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran
Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan
Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan danTahap Pengambilan Tindakan
Koreksi.

Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan,


yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan 
berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses
pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan
dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini
dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan.
Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan dari
suatu tujuan organisasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dituliskan rumusan masalah dalam makalah
ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian pengawasan
2. Apa tujuan fungsi pengawasan
3. Apa pentingnya pengawasan
4. Apa manfaat pengawasan
C. Tujuan Masalah
 Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui Pengertian Pengawasan
2. Untuk Mengetahui Tujuan Fungsi Pengawasan
3. Untuk mengetahui Pentingnya Pengawasan
4. Untuk mengetahui Manfaat Pengawasan

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGAWASAN

Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar


pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasi
dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki
telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan


Tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja
yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring performance and
taking action to ensure desired results. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa
segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. The process of
ensuring that actual activities conform the planned activities.

George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa


yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan
apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.

Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu merupakan suatu
proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer untuk
menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.

Kertonegoro (1998 : 163) menyatakan pengawasan itu adalah proses melaui manajer
berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
perencanaannya.

Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) menyatakan Pengawasan adalah untuk menentukan
apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tidakan
korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana.

Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa pengawasan tidak hanya melihat
sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung
arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang
direncanakan.

Admosudirdjo (dalam Febriani, 2005:11) mengatakan bahwa pada


pokoknya pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan atau
mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar
atau rencana-rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

5
Sagian (1990:107) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan adalah
proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar
supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.

Kesimpulannya, pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan


standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,
merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatannyata dengan standar
yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan
serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.

B. TUJUAN DARI FUNGSI PENGAWASAN

 Menurut Griffin (2000), tujuan dari fungsi pengawasan dibagi menjadi empat bagian,
yaitu:

1. Adaftasi Lingkungan
Tujuannya adalah agar sebuah perusahaan dapat beradaftasi dengan perubahan
yang terjadi di lingkungan perusahaan, baik internal maupun eksternal. Contoh :
ketika ICT belum secanggih saat ini , kualifikasi minimum tenaga kerjadi sebuah
perusahaan barangkali hanya dibatasi pada kemampuan mengetik. Namun saat
ini hampir seluruh perusahaan menggunakan komputer sebagai ujung tombak
kegiatan sehari-hari.
2. Meminimalkan kegagalan
Ketika perusahaan menjalankan kegiatan produksi misalnya perusahaan
memiliki target produksi sebanyak 10.000 unit maka perusahaan berharap
bagian produksi bisa menghasilkan produk sebanyak itu.
Katakanlah bagian produksi hanya menghasilkan 9.000 unit yang memenuhi
standar sedangkan 1000 unittidak memenuhi standar. Maka perusahaan
mengalami kerugian 1000 unit dalam produksinya. Oleh karena itu
Perusahaan perlu menjalankan pengawasan agar target tersebut terpenuhi.
3. Meminimumkan biaya
Sebagaimana contoh di atas jika target terpenuhi maka biaya dapat
diminimalkan, akan tetepi jika kondisinya seperti di atas 1000 unit tidak
memenuhi standar maka hal itu tidak bisa dikatakan meminimalkan biaya malah
menambah beban biaya produksi.
4. Mengantisipasi kompleksitas dari organisasi
Tujuan terakhir dari fungsi pengawasan adalah agar perusahaan dapat
mengantisipasi berbagai kegiatan organisasi yang kompleks. Ketika
kegiatan perusahaan hanya memproduksi satu jenis barang, atau 10 orang pekerja 
atau 2 bagian dalam struktur organisasi, barangkali kegiatan manajemen lebih mu
dahuntuk dilakukan.

6
C. PENTINGNYA PENGAWASAN
 Suatu organisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu kewaktu,
banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang
telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan
semakin penting dalam setiap organisasi.
Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu penting, diantaranya :

1. Perubahan lingkungan organisasi Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi


terus-menerus dan tak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing
baru,ditemukannya bahan baku baru dsb. Melalui fungsi pengawasannya manajer
mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi sehingga
mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan
perubahan yang terjadi.

2. Peningkatan kompleksitas organisasiSemakin besar organisasi, makin memerlukan


pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk
menjamin kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan
fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.

3. Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan
Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secarasederhana melakukan
fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan.
Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum
menjadi kritis.

4. Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang


Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu
sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menen-tukan apakah bawahan
telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem pengawasan.

5. Komunikasi

6. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi Langkah terakhir adalah


pembandingan penunjuk dengan standar, penentuanapakah tindakan koreksi perlu
diambil dan kemudian pengambilan tindakan.

7
D. MANFAAT PENGAWASAN

1. Untuk memberikan ruang regular untuk superviesees untuk merenungkan isi


dan pekerjaan mereka

2. Untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam bekerja

3. Untik menerima informasi dan perspektif lain mengenai pekerjaan seseorang

4. Untuk menjadi dukungan baik segi pribadi ataupun pekerjaan

5. Untuk memastikan bahwa sebagai pribadi dan sebagai orang pekerja tidak
ditinggalkan tidak perlu membawa kesulitan, masalah dan proyeksi saja

6. Untuk memiliki ruang untuk mengesplorasi dan mengekspresikan distress,


restimulation pribadi, transferensi atau counter-transferensi yang mungkin dibawa oleh
pekerjaan

7. Untuk merencanakan dan memanfaatkan sumberdaya pribadi dan frofesional yang


lebih baik

8. Untuk menjadi pro-aktif bukan re-aktif

9. Untuk memastikan kualitas pekerjaan

8
BAB III

PENUTUP
 

A. Kesimpulan

Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan


standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil
tindakan koreksi yang diperlukan.Tipe-tipe pengawasan yaitu ; Pengawasan Pendahuluan
(preliminarycontrol), Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control),
Pengawasan Feed Back (feed back control). Tahap Proses Pengawasan ;Menetapkan standar
pelaksanaan (perencanaan), Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan,
Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisa
penyimpangan– penyimpangan, Pengambilan tindakan koreksi. Pengawasan penting
disebabkan karena Perubahan lingkungan organisasi,Peningkatan kompleksitas organisasi,
Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan, Kebutuhan manager untuk
mendelegasikan wewenang, Komunikasi dan Menilai informasi dan mengambil tindakan
koreksi.Perancangan proses pengawasan diantaranya yaitu; Merumuskan hasil yang di
inginkan, Menetapkan penunjuk hasil, Menetapkan standar penunjuk danhasil, Menetapkan
jaringan informasi dan umpan balik dan Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi.
Bidang strategik dalam pengawasan ialah Transaksi Keuangan, Hubungan Manajer dan
Bawahan, dan Operasi-operasi Produktif. Alat-alat pengawasan yang paling umum ialah
Manajemen Pengecualian (Management by Exception), Management Information System
(MIS), Analisa Rasio danPenganggaran.

B. Saran

Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak ada
pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang
terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan. Pengawasan menjadi sangat
dibutuhkan karena dapat membangun suatu komunikasi yang baik antara pemimpin
organisasi dengan anggota organisasi. Serta pengawasan dapat memicu terjadinya tindak
pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu masalah. Pengawasan lebih baik dilakukan
secara langsung oleh pemimpin organisasi. Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang
ketegasan seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Pengawasan disarankan dilakukan
secara rutin karena dapat merubah suatu lingkungan organisasi dari yang baik menjadi lebih
baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA
 http://evynurhidayah.blogspot.com/2011/04/makalah-mpk-pengawasan-
manajemen.htmlhttp:\\www.anakciremai.com/.../makalah-manajemen-tentang-dasar-
dan.htmlhttp:\\www.elearning.gunadarma.ac.id/.../bab7_dasardan_teknik_ 

pengawasan\

10

You might also like