Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja
semua sistem organ dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja
untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya
untuk menanggapi rangsangan tadi. Setiap rangsangan-rangsangan yang
diterima melalui indra, akan diolah di otak. Kemudian otak akan
meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan. Setiap
aktivitas yang terjadi di dalam tubuh, baik yang sederhana maupun yang
kompleks merupakan hasil koordinasi yang rumit dan sistematis dari
beberapa sistem dalam tubuh. Sistem koordinasi pada hewan meliputi
sistem saraf beserta indra dan sistem endokrin (hormon). Sistem saraf yang
dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan
semakin kompleks sistem sarafnya.
1. Sistem saraf
Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin
tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya. Sistem
saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti
mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah
satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi
mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam
tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan
terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf
terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
a. Sistem saraf Pisces
Ikan (pisces) mempunyai susunan pusat saraf berupa otak
dan sumsum tulang belakang otak terdiri atas 3 bagian, yaitu otak
besar, otak kecil dan otak tengah. Saraf yang berkembang baik
adalah saraf yang berasal dari indra penglihatan. Pada beberapa
jenis ikan misalnya ikan hiu, saraf pembau juga berkembang
dengan baik. Dengan demikian, hiu dapat mencium dar'ah
mangsa yang terluka, walaupun jaraknya agak jauh. Otak kecil
ikan berukuran lebih besar daripada ukuran otak besarnya. Pusat
koordinasi otot ikan dan pusat keseimbangan terletak pada otak
kecil.
b. Sistem saraf Amfibi
Pada katak yang paling berkembang adalah penglihatannya
oleh karena itu bagian otak secara keseluruhan hanya berbentuk
memanjang sebab bagian otak kecilnya tidak begitu berkembang.
Sistem saraf pada katak terdiri atas dua bagian yaitu sistem saraf
yang berupa otak dan sumsum tulang belakang. Bagian otak
amphibia tersusun secara memanjang. Sistem saraf amphibi
disesuaikan dengan tempat hidupnya, dilingkungan darat dan
lingkungan air. Otak tengah Amphibia yang tumbuh
menggelembung menjadi pusat penglihatan, sedangkan otak
kecilnya tidak berkembang dengan baik.
c. Sistem saraf Reptil
Sistem saraf pada reptilia terdiri atas sistem saraf pusat
yang berupa otak dan sumsum tulang belakang. Bagian otak
terbagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar, otak kecil, otak
tengah, sumsum penghubung atau lanjutan. Bangsa reptilia
umumnya memiliki daya penciuman yang sangat tajam oleh
sebab itu bagian otak yang merupakan pusat penciumannya lebih
berkembang dan bentuknya lebih besar dan memanjang kearah
depan.
d. Sistem saraf Aves
Sistem saraf burung terdiri atas sistem saraf pusat dan saraf
tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut-serabut saraf yang
berasal dan otak dan serabut-serabut saraf yang berasal dari sela-
sela ruas tulang belakang; Otak burung terdiri atas otak depan,
otak tengah, otak belakang, dan sumsum lanjutan. Otak besar
sebagai bagian utama dan otak depan terbagi menjadi belahan
kanan dan belahan kiri. Permukaannya tidak berlipat-lipat
sehingga tidak menampung lebih banyak sel-sel saraf seperti pada
otak besar manusia.
Otak tengah burung sebagai pusat saraf penglihat
berkembang baik dengan membentuk gelembung sehingga indra
penglihat burung berkembang dengan baik. Di permukaan otak
kecil terdapat lipatan-lipatan yang mampu menampung sel-sel
saraf lebih banyak. Sel saràf yang makin banyak pada otak kecil
menunjukkan pusat keseimbangan burung ketika terbang
berkembang dengan baik.
e. System saraf Mamalia
Bagian-bagian otak hewan mamaliä terdiri atas otak depan,
otak tengah, dan otak belakang yang berkembang dengan baik.
Selain itu, mamalia juga memiliki sumsum lanjutan dan sumsum
tulang belakang (sumsum spinal). Beberapa jenis mamalia
memiliki kemampuan lebih karena pusat-pusat saraf di otak
hewan tersebut mengalami perkembangan yang lebih menonjol.
Kemampuan seperti itu bermanfaat bagi hewan dalam mencari
mangsa. Misalnya, kemampuan lebih pada india penglihat dan
indra pendengar kucing, indra pendengar kelelawar yang sangat
tajam, dan indra pencium anjing yang sangat tajam.