1. Buat resume tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat!
Pancasila dikatakan sebagai falsafah karena Pancasila merupakan hasil perenungan mendalam dari jiwa yang dilakukan oleh para pendahulu kita, kemudian dalam sistem yang sesuai. Pencerminan atau perumusan Pancasila ini dilakukan dengan cara musyawarah untuk menghasilkan satu pemikiran atau salah satu dasar negara Indonesia yaitu Pancasila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dan sesuai dengan budaya dan beberapa Kebhinekaan yang ada di Indonesia. Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud
dengan filsafat adalah “sesuatu yang masih dicari kebenarannya”. Artinya kebenaran Pancasila masih terus dicari. Artinya, Pancasila belum memberikan kepastian tentang sistem penyelenggaraan negara
2. Berikan analisis dan pendapat saudara tentang: (a) Filsafat
Pancasila sebagai Genetivus Objectivus dan Genetivus Subjectivus; (b) Landasan Ontologis Filsafat Pancasila; (c) Landasan Epistemologis Filsafat Pancasila; (d) Landasan Aksiologis Pancasila ! a)Falsafat Pancasila sebagai genetivus objektivus dan Genetivus subjectivus Genetivus-objectivus Pancasila atau Nilai Pancasila Landasan filosofisnya didasarkan pada sistem dan cabang filsafat yang berkembang di Barat dijadikan sebagai tujuan yang hendak dicari. Genetivity-subjectivity Pancasila, yaitu nilai-nilai Pancasila mengkritik berbagai aliran filsafat yang mapan, serta menemukan hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan melihat nilai-nilai yang tidak. sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, nilai-nilai l Pancasila tidak hanya dijadikan dasarperaturan perundang-undangan, tetapi juga nilai- nilai Pancasila harus menjadi sistem politik yang berorientasi eksekutif dan dasar pembangunan nasional. Sastrapratedja mengatakan bahwa Pancasila adalah landasan politik atau asas - asas dasar kehidupan bernegara , berbangsa, dan bermasyarakat. Soerjanto mengatakan bahwa misi Pancasila adalah memberikan orientasi masa depan , menegaskan bahwa Indonesia selalu waspada dengan situasi yang dihadapinya.
b)Landasan ontologis filsafat pancasila
Hal ini dapat diterapkan pada Pancasila sebagai suatu sistem filsafat. Pertama, determinisme menyatakan bahwa Perilaku manusia disebabkan oleh banyak kondisi sebelumnya sehingga manusia pada dasarnya reaktif dan pasif. Pancasila sebagai sistem filsafat lahir sebagai reaksi kolonialisme yang melanggar hak asasi manusia, sebagaimana diamanatkan pada paragraf I Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Indonesia pada tahun 1945 yang berbunyi, “Itu”Memang, kemerdekaan adalah hak semua orang bangsa dan karena itu, kolonialisme di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan". Kedua, pragmatisme menyatakan bahwa manusia merencanakan perilaku untuk mencapai tujuan
masa depan sehingga manusia adalah makhluk
aktif dan mampu membuat keputusan yang baik mempengaruhi nasib mereka. Sifat aktif membangkitkan semangat perjuangan membebaskan diri dari belenggu penjajahan dalam alinea II Pembukaan UUD Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi : "Dan perjuangan gerakan kemerdekaan Indonesia" saat-saat bahagia telah tiba, dengan Selamat atas pengiriman orang Indonesia ke di depan gerbang Kemerdekaan Negara Indonesia, merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur". Landasan ontologis Pancasila berarti pemikiran filosofis tentang alam dan nilai Pancasila sebagai dasar filosofis negara Indonesia (c) Landasan Epistemologis Filsafat Pancasila; Epistemologi adalah cabang dari filsafat pengetahuan yang membahas sifat pengetahuan, kemungkinan, ruang lingkup, dan dasar pengetahuan umum. Epistemologi berkaitan dengan hal-hal yang paling sederhana dan paling mendasar. Littlejohn dan Foss menyatakan bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari pengetahuan atau bagaimana orang dapat mencari tahu tentang sesuatu atau apa pun yang mereka tahu. Landasan epistemologis Pancasila digali dari pengalaman dan terintegrasi ke dalam pandangan hidup bangsa Indonesia yang komprehensif. Secara epistemologis Pancasila dapat digambarkan sebagai berikut. Tolong Tuhan Yang Maha Kuasa digali dari pengalaman kehidupan beragama masyarakat Indonesia dari dulu sampai sekarang.
(d) Landasan Aksiologis Pancasila !
Landasan aksiologis Pancasila berarti nilai-nilai atau sifat-sifat yang terkandung dalam sila Pancasila. Sila pertama mengandung sifat tauhid, rohani, suci, dan suci. Sila kemanusiaan mengandung nilai harkat, martabat, kebebasan, dan tanggung jawab. Asas persatuan mengandung nilai solidaritas dan kesetiakawanan. Sila keempat mengandung nilai-nilai demokrasi, musyawarah, mufakat, dan semangat besar. Tolong keadilan mengandung nilai kepedulian dan kerjasama