You are on page 1of 3

Nama :Afdal Saputra

Nim :22130024

Tugas 8:

1. Buat resume tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat!


Pancasila dikatakan sebagai falsafah karena Pancasila merupakan
hasil perenungan mendalam dari jiwa yang dilakukan oleh para
pendahulu kita, kemudian dalam sistem yang sesuai. Pencerminan
atau perumusan Pancasila ini dilakukan dengan cara musyawarah
untuk menghasilkan satu pemikiran atau salah satu dasar negara
Indonesia yaitu Pancasila yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia dan sesuai dengan budaya dan beberapa Kebhinekaan
yang ada di Indonesia. Indonesia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud


dengan filsafat adalah “sesuatu yang masih dicari kebenarannya”.
Artinya kebenaran Pancasila masih terus dicari. Artinya, Pancasila
belum memberikan kepastian tentang sistem penyelenggaraan
negara

2. Berikan analisis dan pendapat saudara tentang: (a) Filsafat


Pancasila sebagai Genetivus Objectivus dan Genetivus Subjectivus;
(b) Landasan Ontologis Filsafat Pancasila; (c) Landasan
Epistemologis Filsafat Pancasila; (d) Landasan Aksiologis
Pancasila !
a)Falsafat Pancasila sebagai genetivus objektivus dan
Genetivus subjectivus
Genetivus-objectivus Pancasila atau
Nilai Pancasila Landasan filosofisnya didasarkan pada
sistem dan cabang filsafat yang berkembang di Barat
dijadikan sebagai tujuan yang hendak dicari.
Genetivity-subjectivity Pancasila, yaitu nilai-nilai
Pancasila mengkritik
berbagai aliran filsafat yang mapan, serta
menemukan hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila dan melihat nilai-nilai yang tidak. sejalan
dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, nilai-nilai l
Pancasila tidak hanya dijadikan dasarperaturan
perundang-undangan, tetapi juga nilai- nilai Pancasila
harus menjadi sistem politik yang berorientasi eksekutif
dan dasar pembangunan nasional. Sastrapratedja
mengatakan bahwa Pancasila adalah landasan
politik atau asas - asas dasar kehidupan
bernegara , berbangsa, dan bermasyarakat.
Soerjanto mengatakan bahwa misi Pancasila adalah
memberikan orientasi
masa depan , menegaskan bahwa Indonesia
selalu waspada dengan situasi yang dihadapinya.

b)Landasan ontologis filsafat pancasila


Hal ini dapat diterapkan pada Pancasila sebagai suatu
sistem filsafat. Pertama, determinisme menyatakan
bahwa Perilaku manusia disebabkan oleh banyak
kondisi sebelumnya sehingga manusia pada dasarnya
reaktif dan pasif.
Pancasila sebagai sistem filsafat lahir sebagai reaksi
kolonialisme yang melanggar hak asasi manusia,
sebagaimana diamanatkan pada paragraf I
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Indonesia pada tahun 1945 yang berbunyi,
“Itu”Memang, kemerdekaan adalah hak semua
orang bangsa dan karena itu, kolonialisme di atas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
kemanusiaan dan keadilan". Kedua,
pragmatisme menyatakan bahwa manusia
merencanakan perilaku untuk mencapai tujuan

masa depan sehingga manusia adalah makhluk


aktif dan mampu membuat keputusan yang baik
mempengaruhi nasib mereka. Sifat aktif
membangkitkan semangat perjuangan
membebaskan diri dari belenggu penjajahan
dalam alinea II Pembukaan UUD
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi :
"Dan perjuangan gerakan kemerdekaan Indonesia"
saat-saat bahagia telah tiba, dengan
Selamat atas pengiriman orang Indonesia ke
di depan gerbang Kemerdekaan Negara Indonesia,
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur". Landasan ontologis Pancasila berarti
pemikiran filosofis tentang alam dan nilai Pancasila
sebagai dasar filosofis negara Indonesia
(c) Landasan Epistemologis Filsafat Pancasila;
Epistemologi adalah cabang dari filsafat pengetahuan yang
membahas sifat pengetahuan, kemungkinan, ruang lingkup, dan dasar
pengetahuan umum. Epistemologi berkaitan dengan hal-hal yang paling
sederhana
dan paling mendasar. Littlejohn dan Foss menyatakan bahwa
epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari pengetahuan atau
bagaimana orang dapat mencari tahu tentang sesuatu atau apa pun yang
mereka
tahu. Landasan epistemologis Pancasila digali dari pengalaman dan
terintegrasi ke dalam pandangan hidup bangsa Indonesia yang
komprehensif.
Secara epistemologis Pancasila dapat digambarkan sebagai berikut.
Tolong Tuhan Yang Maha Kuasa digali dari pengalaman kehidupan
beragama masyarakat Indonesia
dari dulu sampai sekarang.

(d) Landasan Aksiologis Pancasila !


Landasan aksiologis Pancasila berarti nilai-nilai atau sifat-sifat yang
terkandung dalam sila Pancasila. Sila pertama mengandung sifat
tauhid, rohani, suci, dan suci. Sila kemanusiaan mengandung nilai
harkat, martabat, kebebasan, dan tanggung jawab. Asas persatuan
mengandung nilai solidaritas dan kesetiakawanan. Sila keempat
mengandung nilai-nilai demokrasi, musyawarah, mufakat, dan
semangat besar. Tolong keadilan mengandung nilai
kepedulian dan kerjasama

You might also like