You are on page 1of 6

ANTIKOAGULAN SERVICE

Oleh:
Malinda Herlingga (1602050023)
Mila Nora R. (1602050024)
M. Ilham Bahrudin (1602050025)
Moch Syahruzal Zakaria (1602050026)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
LAMONGAN
1) PENDAHULUAN
Pendarahan merupakan salah satu efek samping yang dapat terjadi pada
pengobatan. Penelitian mengenai pendarahan pada saluran cerna mengakibatkan 54%
kematian dari 1225 kasus reaksi efek samping obat. Pasien dapat melihat manifestasi
dan pendarahan berupa mimisan, pendarahan pada saluran cerna, feses hitam, ataupun
berupa luka memar.
Pendarahan terjadi saat pembuluh darah rusak menyebabkan darah keluar dari
pembuluh darah. Ruptur organ dan pembuluh darah besar adalah contoh pendarahan
internal. Sedangkan yang dimaksud pendarahan eksternal terjadi seperti luka pada kulit.
Pendarahan juga dapat disebabkan karena tidak ada atau kurangnya faktor pembekuan
darah, dimana terdapat 15 faktor untuk pembekuan darah. Hal ini dapat diatasi dengan
memberikan faktor pembekuan darah tersebut.
Beberapa golongan obat yang di kenal dapat me atau memberikan efek
pendarahan atau meningkatkan resiko pendarahan diantaranya. Obat golongan
Nonsteroidal Anti-inflammatory Drug (NSAID), Selective Seretonin Reuptake Inhibitor
(SSRI), obat antiplatelet dan obat antikoagulan.
2) Definisi
Antikoagulan adalah Golongan obat yang dipakai untuk mencegah pembekuan
darah, dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa
factor pembekuan darah.Antikoagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk dan
meluasnya trombus dan emboli, maupun untuk mencegah bekunya darah in vitropada
pemeriksaan laboratorium atau transfusi.
Antikoagulan service adalah pelayanan mengenai antikoagulan yang dilakukan
oleh dokter maupun tenaga kesehatan lain untuk membantu memonitor terapi,
mencapai efek terapi yang di inginkan,menjamin keamanan terapi, serta mencegah efek
samping seperti pendarahan dan troemboli. Antikoagulan service dapat dilakukan oleh
dokter, farmasis amupun perawat.

3) Aplikasi di Pelayanan
a. Tujuan Layanan
Layanan antikoagulan memiliki tujuan diantaranya :
1. Mengurangi kejadian pendarahan tromboemboli sehingga mengurangi biaya
pasien untuk ke rumah sakit
2. Menyedisakan managemen terapi antikoagulan yang efektif aman terhadap
pasien dengan resiko thrombosis
3. Memonitor antikoagulan yang diterima oleh pasien.
4. Memastikan keberhasilan terapi antikoagulan jangka panjang pasien
sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien
b. Batasan layanan farmasis
1. Managemen terapi
Dimana tenaga kesehatan yang bekerja di layanan ini, baik farmasi maupun
tenaga klinis yang lain bersama sama mengatur pengobatan yang tepat
untuk pasien. Untuk farmasis harus dapat menentukan bahwa terapi
pengobatan pada pasien sudah merupakan terapi yang rasional.
2. Memberikan Penjelasan terkait terapi antikoagulan
Layanan ini dapat memberi informasi pada pasien mengenai tujuan terapi
dari antikoagulan, efek samping yang kemungkinan  besar timbul, cara
pemakaian, dosis obat
3. Monitoring pasien
Layanan antikoagulan tetap memantau perkembangan pada pasien.
Misalnya dilakukan monitor waktu pendarahan selama mendapatkan terapi
antikoagulan melalui tes darah yang dilakukan secara berkala 
c. Peranan Farmasis
Kontrol antikoagulan memerlukan keterampilan yang dimiliki apoteker klinis.
Dokter bersedia menyerahkan manajemen pengobatan kepada apoteker agar
tercapai control terapetik yang diinginkan. Pengetahuan pasien sangat penting
dalam menunjang keamanan dan keefektifan pengobatan antikoagulan
Apoteker memberikan bantuan pelayanan secara langsung dengan memberikan
nasihat mengenai pengaturan terapi yang optimal, memberikan pengetahuan, dan
mengkoordinasi monitoring secara berkala, serta pengaturan dosis warfarin dan
obat-obatan antikoagulan lainnya untuk pasien dengan terapi antikoagulan
Respon tromboplastin dapat diukur dengan menilai Internasional Sensitivity
Index (ISI). Perbedaan respon trombopalstin menyebabkan perbedaan klinis yang
penting sebagai pertimbangan pengguanaan antikoagulan oral. Adanya efek-
efekyang ditimbulkan dari penggunaan antikoagulan yang dapat dilihat dari
monitoring PT mendorong monitor terhadap terapi antikoagulan oral. Hal ini juga
bertujuan untuk meningkatkan keamanan penggunaan terapi antikoagulan oral.
d.  Direct Patient Care atau Indirect Patient Care
Anticoagulation services merupakan direct patient care yang bertujuan untuk
meningkatkan asuhan terhadap pasien dengan terapi antikoagulan. Pelayanan ini
menjadi penting karena terapi antikoagulan yang tidak adekuat dapat menyebabkan
tromboemboli (stroke atau emboli pulmonar) sedangkan pasien yang mendapatkan
terapi antikoagulan lebih berisiko pendarahan. Oleh karena itu, diperlukan
manajemen terapi yang meliputi :
 Interaksi Obat
 Penyakit akut dan kronik
 Diet dan respon pasien yang bervariasi terhadap terapi warfarin dan
antikoagulan lainnya.
4) Antikoagulan di bagi menjadi tiga kelompok :
1. Heparin
Heparin endogen merupakan suatu mukopolisakarida yang mengandung
sulfat. Zat ini disintesis di dalam sel mast dan terutama banyak terdapat di paru.
Heparin nampaknya di butuhkan untuk penyimpanan histamine dan protease
tertentu di dalam granul sel mast. Bila dilepaskan dari sel mast heparin dengan
cepat dihancurkan oleh makrofag.
 Mekanisme kerja
Efek antikoagulan heparin timbul karena ikatannya dengan AT-III.
AT-III berfungsi mengambat protease faktor pembekuan termasuk faktor
IIa (thrombin), Xa dan IXa, dengan cara membentuk kompleks yang stabil
dengan protease faktor pembekuan
 Indikasi
Heparin diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan
trombosis vena dan emboli paru, di karenakan mula kerjanya cepat
 Kontraindikasi
Pada pasien yang sedang mengalami pendarahan . Misalnya:
pasien hemofilia, permetabilitas kapiler yang meningkat, perdarahan
intrakarnial, lesi ulseratif terutama padasaluran cerna, anestesia lumbal
atau regional, hipertensi berat.
2. ANTIKOAGULAN ORAL
Dalam golongan ini dikenal derivat 4-hidroksikumarin dan derivat indan-
1,3-dion. Perbedaan utama anatara kedua derivat tersebut terletak pada dosis,
mula kerja , masa kerja, dan efek sampingnya, sedangkan mekanisme kerjanya
sama.
 MEKANISME KERJA
Antikoagulan oral merupakan antagonis vitamin K. Vit K ialah
kofaktor yang berperan dalam pembekuan darah yaitu dalammengubah
asam glutamat menjadi residu asam gama-karboksiglutamat
 Indikasi
Untuk mencegah dan pengobatan tromboemboli.di gunakan untuk
mencegah progresitivitas atau kambuhnya trombosis vena dalam atau
emboli paru setelah terapi awal dengan heparin
 Kontraindikasi
Diskrasia darah, tukak lambung, divertikulitis, penyakit hati dan
ginjal
3. Antikoagulan Pengikat ion Kalsium
 Natrium sitrat : mengikat kalsium menjai kompleks kalsium sitrat
 Asam oksalat : di gunakan untuk antikoagulan in vitro
 Natrium edetat : mengikat kalsium menjadi suatuyang komleks sebagai
antikoagulan
DAFTAR PUSTAKA

 Gunawan, Gan Sulistina., Rianto Setyabudy., Nfrialdi., dan Elisabeth. 2008.


Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Balai Penerbit FK UI : Jakarta
 Michael, Mega Ramadhania, Zelika. Jurnal Obat Penginduksi Pendarahan

You might also like