Professional Documents
Culture Documents
ANTIKOAGULAN
ANTIKOAGULAN
Oleh:
Malinda Herlingga (1602050023)
Mila Nora R. (1602050024)
M. Ilham Bahrudin (1602050025)
Moch Syahruzal Zakaria (1602050026)
3) Aplikasi di Pelayanan
a. Tujuan Layanan
Layanan antikoagulan memiliki tujuan diantaranya :
1. Mengurangi kejadian pendarahan tromboemboli sehingga mengurangi biaya
pasien untuk ke rumah sakit
2. Menyedisakan managemen terapi antikoagulan yang efektif aman terhadap
pasien dengan resiko thrombosis
3. Memonitor antikoagulan yang diterima oleh pasien.
4. Memastikan keberhasilan terapi antikoagulan jangka panjang pasien
sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien
b. Batasan layanan farmasis
1. Managemen terapi
Dimana tenaga kesehatan yang bekerja di layanan ini, baik farmasi maupun
tenaga klinis yang lain bersama sama mengatur pengobatan yang tepat
untuk pasien. Untuk farmasis harus dapat menentukan bahwa terapi
pengobatan pada pasien sudah merupakan terapi yang rasional.
2. Memberikan Penjelasan terkait terapi antikoagulan
Layanan ini dapat memberi informasi pada pasien mengenai tujuan terapi
dari antikoagulan, efek samping yang kemungkinan besar timbul, cara
pemakaian, dosis obat
3. Monitoring pasien
Layanan antikoagulan tetap memantau perkembangan pada pasien.
Misalnya dilakukan monitor waktu pendarahan selama mendapatkan terapi
antikoagulan melalui tes darah yang dilakukan secara berkala
c. Peranan Farmasis
Kontrol antikoagulan memerlukan keterampilan yang dimiliki apoteker klinis.
Dokter bersedia menyerahkan manajemen pengobatan kepada apoteker agar
tercapai control terapetik yang diinginkan. Pengetahuan pasien sangat penting
dalam menunjang keamanan dan keefektifan pengobatan antikoagulan
Apoteker memberikan bantuan pelayanan secara langsung dengan memberikan
nasihat mengenai pengaturan terapi yang optimal, memberikan pengetahuan, dan
mengkoordinasi monitoring secara berkala, serta pengaturan dosis warfarin dan
obat-obatan antikoagulan lainnya untuk pasien dengan terapi antikoagulan
Respon tromboplastin dapat diukur dengan menilai Internasional Sensitivity
Index (ISI). Perbedaan respon trombopalstin menyebabkan perbedaan klinis yang
penting sebagai pertimbangan pengguanaan antikoagulan oral. Adanya efek-
efekyang ditimbulkan dari penggunaan antikoagulan yang dapat dilihat dari
monitoring PT mendorong monitor terhadap terapi antikoagulan oral. Hal ini juga
bertujuan untuk meningkatkan keamanan penggunaan terapi antikoagulan oral.
d. Direct Patient Care atau Indirect Patient Care
Anticoagulation services merupakan direct patient care yang bertujuan untuk
meningkatkan asuhan terhadap pasien dengan terapi antikoagulan. Pelayanan ini
menjadi penting karena terapi antikoagulan yang tidak adekuat dapat menyebabkan
tromboemboli (stroke atau emboli pulmonar) sedangkan pasien yang mendapatkan
terapi antikoagulan lebih berisiko pendarahan. Oleh karena itu, diperlukan
manajemen terapi yang meliputi :
Interaksi Obat
Penyakit akut dan kronik
Diet dan respon pasien yang bervariasi terhadap terapi warfarin dan
antikoagulan lainnya.
4) Antikoagulan di bagi menjadi tiga kelompok :
1. Heparin
Heparin endogen merupakan suatu mukopolisakarida yang mengandung
sulfat. Zat ini disintesis di dalam sel mast dan terutama banyak terdapat di paru.
Heparin nampaknya di butuhkan untuk penyimpanan histamine dan protease
tertentu di dalam granul sel mast. Bila dilepaskan dari sel mast heparin dengan
cepat dihancurkan oleh makrofag.
Mekanisme kerja
Efek antikoagulan heparin timbul karena ikatannya dengan AT-III.
AT-III berfungsi mengambat protease faktor pembekuan termasuk faktor
IIa (thrombin), Xa dan IXa, dengan cara membentuk kompleks yang stabil
dengan protease faktor pembekuan
Indikasi
Heparin diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan
trombosis vena dan emboli paru, di karenakan mula kerjanya cepat
Kontraindikasi
Pada pasien yang sedang mengalami pendarahan . Misalnya:
pasien hemofilia, permetabilitas kapiler yang meningkat, perdarahan
intrakarnial, lesi ulseratif terutama padasaluran cerna, anestesia lumbal
atau regional, hipertensi berat.
2. ANTIKOAGULAN ORAL
Dalam golongan ini dikenal derivat 4-hidroksikumarin dan derivat indan-
1,3-dion. Perbedaan utama anatara kedua derivat tersebut terletak pada dosis,
mula kerja , masa kerja, dan efek sampingnya, sedangkan mekanisme kerjanya
sama.
MEKANISME KERJA
Antikoagulan oral merupakan antagonis vitamin K. Vit K ialah
kofaktor yang berperan dalam pembekuan darah yaitu dalammengubah
asam glutamat menjadi residu asam gama-karboksiglutamat
Indikasi
Untuk mencegah dan pengobatan tromboemboli.di gunakan untuk
mencegah progresitivitas atau kambuhnya trombosis vena dalam atau
emboli paru setelah terapi awal dengan heparin
Kontraindikasi
Diskrasia darah, tukak lambung, divertikulitis, penyakit hati dan
ginjal
3. Antikoagulan Pengikat ion Kalsium
Natrium sitrat : mengikat kalsium menjai kompleks kalsium sitrat
Asam oksalat : di gunakan untuk antikoagulan in vitro
Natrium edetat : mengikat kalsium menjadi suatuyang komleks sebagai
antikoagulan
DAFTAR PUSTAKA