You are on page 1of 8

JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292

Research of Applied Science and Education V13.i2 (118-125)


E-ISSN:2460-5611

PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING DI RUANG RAWAT INAP NON


BEDAH RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
Ernalinda Rosya¹, Vera Sesrianty², Anita Kairani³
STIKes Perintis Padang, Gulai Bancah Bukittinggi
Email: 1ernalindarosya@yahoo.co.id, 2verasesrianty@gmail.com, 3anitakhairani@ymail.com

Submission: 11-02-2018, Reviewed: 21-04-2018, Accepted: 01-11-2018


https://doi.org/10.22216/jit.2018.v13i2.2480

Abstrack
The quality of health services in Indonesia is still not professionally. Measurement of quality national
of health services was not integrated and the result of measurement were not published. One of the
solutions is to improve the quality of services works according to established standards. This study
was generally to observation implementations of Discharge Planning. Discharge Planning was begun
when clients check in hospital to order early repatriation and possible needs for follow-up care at
home. Descriptive research was methodology with field survey approach. The survey were results
obtained most (74%) discharge planning activities performed by nurses. Generally of the activities
performed (98%) by the nurse are collaborating with other disciplines and the infrequent activities
(33%) done by the nurse. The nurse is to confirm to the cashier about the remaining payment to be
paid by the client.

JEL Classification: I12, I18


Key word: discharge planning, non surgical, inpatient

Abstrak
Mutu pelayanan kesehatan di Indonesia masih belum professional. Pengukuran mutu pelayanan
kesehatan tidak terintegerasi dan hasil pengukuran tidak disosialisasikan. Salah satu solusi untuk
meningkatkan mutu pelayanan bekerja sesuai standar yang sudah ditetapkan. Tujuan penelitian ini
secara umum untuk melihat gambaran pelaksanaaan Discharge Planning (perencanaan
pemulangan). Discharge Planning dimulai ketika klien masuk dalam rangka mempersiapkan
pemulangan yang awal dan kebutuhan untuk perawatan tindak lanjut di rumah. Metodologi
penelitian Descriptive dengan pendekatan survei lapangan. Hasil survei didapatkan sebagian besar
(74%) kegiatan discharge planning dilakukan oleh perawat. Kegiatan yang hampir selalu (98%)
dilakukan oleh perawat adalah melakukan kolaborasi dengan displin ilmu lain. kegiatan yang jarang
(33%) dilakukan perawat adalah mengkonfirmasi ke petugas kasir tentang sisa pembayaran yang
harus dilunasi klien.

JEL Classification: I12, I18


Key word: discharge planning, non surgical, inpatient

PENDAHULUAN keperawatan diperlukan oleh setiap klien


Diera globalisasi dengan berbagai yang mencari jenis perawatan yang
konsekuensinya seperti tuntutan sesungguhnya, mencakup perawatan
pelayanan rumah sakit yang semakin primer, sekunder, tersier, dan restoratif.
kompetitif menuntut petugas kesehatan Perawat perlu memahami sistem yang ada
untuk bertindak profesional. Salah satu agar mampu memberikan pelayanan
bentuk pelayanan kesehatan adalah keperawatan yang berkualitas secara
pelayanan keperawatan. Pelayanan efektif di dalam sistem tersebut.

LLDIKTI WILAYAH X 118


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i2 (118-125)
E-ISSN:2460-5611

Rangkaian proses asuhan terdiri dari seleksi pasien, pengkajian,


keperawatan termasuk didalamnya intervensi, implementasi serta evaluasi.
kegiatan discharge planning. Discharge Rangkaian proses asuhan keperawatan
Planning adalah pemberian pendidikan termasuk didalamnya kegiatan discharge
kesehatan ( health education ) pada planning.
pasien dan keluarga yang bertujuan untuk Pemberian health education agar
meningkatkan pengetahuan dan terjadinya perubahan perilaku pasien dan
pemahaman serta dukungan terhadap keluarga untuk mencegah terjadinya
kondisi kesehatan pasien serta tindak penyakit berulang, mencegah terjadinya
lanjut yang harus dilakukan setelah komplikasi, membantu pemulihan,
pulang kerumah ( Slevin, 1986). mencegah terjadinya kematian serta
Menurut data Medical Record mengupayakan kecacatan seminimal
RSUD DR. Achmad Mochtar Bukittinggi mungkin dengan memberikan
tahun 2016, terdapat hampir 35% klien pengetahuan, pemahaman kepada pasien
yang dirawat di ruang rawat inap telah dan keluarga tentang penyakit, cara
mendapatkan perawatan berulang atau penanganan serta terhadap pemulihan
klien inventaris. Kebanyakan klien terhadap kecacatan dan ketidakmampuan
yang telah mendapatkan perawatan ( Shyu et al, 2008). Discharge Planning
berulang lebih dari 2 kali, dimana hampir (perencanaan pemulangan) dimulai ketika
diseluruh ruang rawat inap didapatkan klien masuk dalam rangka
klien yang sering mendapatkan perawatan mempersiapkan pemulangan yang awal
berulang dan di antaranya tidak dan kebutuhan yang mungkin untuk
mengetahui tentang perawatan setelah perawatan tindak lanjut di rumah.
sekembalinya dari rumah sakit. Beberapa hal tentang Discharge
Pemberian Discharge Planning Planning mencakup: memastikan
yang dirancang secara terstruktur untuk keamanan pasien setelah pemulangan,
klien sangat penting mengingat masa memilih perawatan, bantuan atau
perawatan dan pemulihan serta gejala sisa peralatan khusus yang dibutuhkan,
yang timbul akibat penyakit yang diderita merancang untuk pelayanan rehabilitasi
klien. Pemberian Discharge Planning lanjut atau tindakan lainnya dirumah (
bertujuan agar mempengaruhi perilaku misalnya kunjungan rumah oleh tim
klien dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan), menentukan pemberi bantuan
hidup klien. Sedangkan Tujuan yang akan bekerja sebagai partner dengan
penelitian ini untuk mengetahui pasien untuk memberikan perawatan dan
pelaksanaan discharge planning di RSUD bantuan dirumah, dan mengajarkan
DR. Achmad Mochtar Bukittinggi. tindakan yang dibutuhkan.
Pelayanan keperawatan diberikan
pada klien oleh tenaga perawat. Perawat METODE PENELITIAN
mengungkapkan bahwa dalam kegiatan Penelitian ini merupakan
manajemen keperawatan ada dua pokok penelitian kuantitatif menggunakan desain
kegiatan, yaitu bagaimana mengelola penelitian Non Ekperimentan.
pelaksanaan asuhan keperawatan dan Metodeologi penelitian Descriptive, jenis
bagaimana mengelola manajemen penelitian survei yang dilakukan terhadap
ruangan secara keseluruhan (Agus perawat di RSUD DR. Achmad Mochtar
Kuntoro 2010, p. 124). Pengelolaan Bukittinggi untuk mengetahui
pelaksanaan asuhan keperawatan pelaksanaan discharge planning. Defenisi
merupakan suatu rangkaian proses yang operasional dari variabel discharge

LLDIKTI WILAYAH X 119


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i2 (118-125)
E-ISSN:2460-5611

planning terdiri dari 3 sub variabel yaitu dikode 0. Instrument pengumpulan data
kegiatan pada saat penerimaan pasien, yang digunakan adalah kuisioner dan
persiapan pemulangan dan pada saat lembar observasi (Standar Operasional
pasien pulang dari Rumah Sakit. Jika Prosedur) discharge planning.
masing-masing kegiatan dilakukan maka
diberi kode 1 dan jika tidak dilakukan

HASIL DAN PEMBAHASAN adalah 51 orang dan 9 orang cuti.


Hasil penelitian tentang Penyajian data hasil penelitian ini terdiri
pelaksanaan discharge planning diruang dari analisis univariat yang sebelumnya
rawat inap non bedah RSUD. Dr. Achmad telah dianalisis dengan menggunakan uji
Mochtar Bukittinggi yang dilaksanakan statistik yang telah ditentukan dengan
selama 2 minggu dimulai 12 Juli sampai komputerHasil penelitian disajikan
dengan 7 Agustus 2017. Jumlah sampel sebagai berikut:
perawat yang terlibat dalam penelitian ini

Tabel 1
Distribusi frekuensi pelaksanaan discharge planning diruang rawat inap non bedah RSUD.
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
No. Kegiatan Dilakukan Tidak
Dilakukan
F % f %
A. Kegiatan penerimaan klien diruang rawat inap
1. Melakukan pengkajian ttg kebutuhan pelayanan 49 96 2 4
kesehatan klien
2. Mengkaji kebutuhan pendidikan kesehatan untuk 44 86 7 14
klien
3. Mengkaji faktor lingkungan yang dapat mengganggu 42 82 9 18
perawatan diri
4. Berkolaborasi dengan dokter/ disiplin ilmu lain 50 98 1 2
B. Persiapan sebelum hari kepulangan klien
5. Mengkaji rujukan untuk mendapatkan perawatan 45 88 6 22
dirumah/tempat pelayanan
6. Mengajarkan cara-cara pengaturan fisik dirumah 39 76 12 24
untuk memenuhi kebutuhan klien dirumah
7. Memberikan informasi tentang sumber-sumber 43 84 8 16
pelayanan di masyarakat pada klien
8. Melakukan pendidikan kesehatan pada klien dan 41 80 10 20
keluarga tentang pemberian obat, pengaturan diet
dan hal yang harus dihindari
C. Pada hari pemulangan klien
9. Memberikan kesempatan pada klien dan keluarga 45 88 6 12
untuk bertanya cara perawatan dirumah
10. Memeriksa order pulang dari dokter tentang resep, 36 71 15 29
perubahan tindakan pengobatan, dan alat-alat khusus
yang diperlukan
11. Memastikan transportasi pasien untuk pulang 21 41 30 59

LLDIKTI WILAYAH X 120


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i2 (118-125)
E-ISSN:2460-5611

12. Menawarkan pada klien dan keluarga untuk minta 37 73 14 27


bantuan jika dibutuhkan
13. Memeriksa kamar klien apakah ada barang yang 23 45 38 75
tertinggal
14. Menghubungi kasir untuk menentukan masih adakah 17 33 34 67
sisa pembayaran yang harus dilunasi

Tabel 5.1 menunjukkan tentang penelitian didapatkan sebagian besar


sisa pembayaran yang harus sebagian (97%) gagal menyebutkan asessment
besar (74%) kegiatan discharge planning perawatan awal dan 192 (96%) gagal
dilakukan oleh perawat. Kegiatan yang menyebutkan penilaian keperawatan
hampir selalu (98%) dilakukan oleh darurat
perawat adalah melakukan kolaborasi Dikaji dari teori yang
dengan displin ilmu lain dan kegiatan mengemukakan perawat adalah kelompok
jarang (33%) dilakukan perawat adalah profesional kesehatan terbesar di semua
mengkonfirmasi ke petugas kasir dilunasi negara. Kualitas keperawatan sangat erat
klien. Kegiatan ini tidak dilakukan karna kaitannya dengan keefektifan sistem
sebagian besar pembayaran klien kesehatan. Untuk mencapai kualitas
dilakukan oleh BPJS (Asuransi layanan perawatan kesehatan, kualitas
Kesehatan). Prosedur pembayarannya asuhan keperawatan merupakan elemen
klien hanya melapor saja ke BPJS dan kunci dan untuk memenuhi permintaan
jika ada penambahan biaya klien aplikasi proses keperawatan ini memiliki
membayar langsung ke BPJS. Rumah peran penting, namun pada praktiknya
Sakit tidak menerima penangguhan penerapan proses keperawatan tidak
pembayaran, jika tidak melunasi berkembang dengan baik.
pembayaran maka klien belum boleh Proses keperawatan juga
dipulangkan. merupakan dasar penelitian keperawatan
dan berbagai penelitian yang dilakukan
a). Kegiatan penerimaan klien diruang pada dokumen proses keperawatan dan
rawat inap diagnosis keperawatan, namun karena
Hasil penelitian menunjukkan penerapan proses keperawatan, penelitian
hampir keseluruhan kegiatan pengkajian keperawatan masih belum berkembang
tentang kebutuhan pelayanan klien (96%). dengan baik di seluruh dunia. Tidak
Pengkajian kebutuhan kesehatan untuk semua perawat, tentu saja, yakin akan
klien (86%), pengkajian faktor kelayakan proses keperawatan ilmiah
lingkungan yang dapat mengganggu klien untuk penelitian dan praktik keperawatan.
(82%) dan melakukan kolaborasi dengan Perawat dengan tingkat keahlian yang
dokter dan disiplin ilmu lain (98%). lebih tinggi cenderung tidak
Pengkajian dilakukan oleh Perawat dan menggunakan proses keperawatan sebagai
Dokter saat klien diterima diruang rawat sistem atau paket perawatan yang
inap. lengkap, lebih bergantung pada intuisi
Hasil penelitian ini bertentangan dan / atau penilaian klinis yang
dengan hasil penelitian Fisseha Hagos berpengalaman yang mungkin juga
dkk, 2014 dengan judul Application of memperburuk masalah
Nursing Process and Its Affecting Factors American Nursing Accosiatian
among Nurses Working in Mekelle Zone (ANA) menyatakan Perawat
Hospitals, Northern Ethiopia. Hasil menggunakan cara yang sistematis dan

LLDIKTI WILAYAH X 121


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i2 (118-125)
E-ISSN:2460-5611

dinamis untuk mengumpulkan dan (84%) dan melakukan pendidikan


menganalisis data tentang klien, langkah kesehatan pada klien dan keluarga tentang
pertama dalam memberikan asuhan pemberian obat, pengaturan diet dan hal
keperawatan. Penilaian mencakup tidak yang harus dihindari (80%).
hanya data fisiologis, tetapi juga faktor Hasil penelitian ini sejalan dengan
psikologis, sosiokultural, spiritual, yang dikemukakan oleh Denise M.
ekonomi, dan gaya hidup juga. Misalnya, Goodman (2012) di Journal of the
penilaian perawat terhadap pasien yang American Medical Association. Proses
dirawat di rumah sakit yang diobati tidak discharge planning adalah
hanya mencakup penyebab fisik dan mempersiapkan Klien untuk
manifestasi rasa sakit, tetapi respons meninggalkan rumah sakit. Ini harus
pasien - ketidakmampuan untuk bangun dimulai segera setelah Klien dirawat di
dari tempat tidur, menolak makan, rumah sakit dan setidaknya beberapa hari
menarik diri dari anggota keluarga, marah sebelum rencana Klien dipulangkan.
kepada staf rumah sakit , takut, atau Klien harus tahu akan pergi kemana
meminta mediasi rasa sakit (Fisseha setelah dipulangkan. Jika klien pulang ke
Hagos, 2014) rumah, Klien mungkin memerlukan
Peneliti sangat setuju dengan kunjungan dari perawat dan perawatan
pernyataan bahwa pengkajian merupakan kesehatan di rumah. Disarankan kepada
langkah awal dalam menentukan langkah teman atau anggota keluarga untuk
asuhan keperawatan selanjutnya. Hasil tinggal bersama Klien di rumah. Klien
observasi juga menunjukkan perawat mungkin perlu perawatan khusus seperti
selalu melakukan pengkajian pada klien diet khusus, suntikan, atau perubahan
yang baru diterima diruang rawat ini. perban. Terkadang perawat datang ke
Pengkajian yang dilakukan meliputi data rumah Klien untuk ini, tapi keluarga atau
biografi, riwayat kesehatan, faktor teman mungkin juga membantu dengan
psikologis, sosiokultural, ekonomis dan ini jika memungkinkan.
faktor fisiologis klien. Pada faktor Penelitian sejalan juga dilakukan
sosiokultural didapatkan informasi oleh Chin-Jung Lin (2012) di
kondisi lingkungan tempat tinggal klien, International Journal of Gerontologi
masyarakat sekitar klien dan bisa dikaji menyatakan bahwa discharge planning
lingkungan seperti apa yang mampu merupakan pendekatan interdisiplin yang
mendukung klien. dilakukan secara kontiniu. Proses dalam
discharge planning termasuk identifikasi,
b). Persiapan sebelum hari kepulangan pengkajian, penentuan tujuan,
klien perencanaan, pelaksanaan, koordinasi dan
Hasil penelitian didapatkan evaluasi. Tujuan dari discharge planning
hampir keseluruhan kegiatan persiapan meningkatkan jaminan atas kualitas
sebelum hari kepulangan pasien pelayanan keperawatan antara rumah
dilakukan diantaranya kegiatan mengkaji sakit dan pelayanan dimasyarakat.
rujukan untuk mendapatkan perawatan Pemberian health education pada
dirumah/tempat pelayanan (88%), klien maupun keluarga sebelum
mengajarkan cara-cara pengaturan fisik meninggalkan rumah sakit untuk
dirumah untuk memenuhi kebutuhan menghindari terjadinya penyakit yang
klien dirumah (76%), Memberikan berulang, mempercepat pemulihat dan
informasi tentang sumber-sumber menghindari kecacatan. Pemberian health
pelayanan di masyarakat pada klien

LLDIKTI WILAYAH X 122


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i2 (118-125)
E-ISSN:2460-5611

education tentang obat, nutrisi dan bisa mandi sendiri atau menggunakan
aktifitas melibatkan berbagai profesi lain. tangga. Jika klien tidak bisa menyetir,
rencanakan bagaimana klien akan sampai
c). Pada hari pemulangan klien ke janji dokter, ambil resep klien, dan
Hasil penelitian didapatkan hanya lakukan pekerjaan lain seperti belanja
sebagian kecil kegiatan persiapan pada bahan makanan.
hari pemulangan klien yang dilakukan Penelitian sejalan juga dilakukan
diantaranya: memberikan kesempatan oleh Chin-Jung Lin (2012) di
pada klien dan keluarga untuk bertanya International Journal of Gerontologi
cara perawatan dirumah (88%), menyatakan bahwa proses discharge
memeriksa order pulang dari dokter planning meliputi identifikasi awal dan
tentang resep, perubahan tindakan pengkajian kebutuhan klien untuk
pengobatan, dan alat-alat khusus yang perencanaan pulang, berkerjasama dengan
diperlukan (71%), memastikan keluarga pasien dan fasilitas
transportasi pasien untuk pulang (41%), kesehatan,merekomendasikan pilihan
menawarkan pada klien dan keluarga untuk merawat pasienmengacu pada
untuk minta bantuan jika dibutuhkan akomodasi, program, atau layanan yang
(73%), memeriksa kamar klien apakah sesuai dengan kebutuhan dan preferensi
ada barang yang tertinggal (45%) dan pasien, bergaul dengan masyarakat
menghubungi kasir untuk menentukan lembaga dan fasilitas perawatan untuk
masih adakah sisa pembayaran yang harus mempromosikan akses dan alamat pasien
dilunasi (33%). kesenjangan dalam pelayanan dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan memberikan dukungan dan dorongan
yang dikemukakan oleh Denise M. untuk pasien dan keluarga selama tahap
Goodman (2012) di Journal of the penilaian dari rumah sakit.
American Medical Association. Saat klien Penelitian lain yang dilakukan
meninggalkan rumah sakit klien harus oleh Candice pellet (2016) tentang
menerima ringkasan singkat status discharge planning the best practice in
kesehatan. Ringkasan tersebut akan transitions of care. Kesimpulan penelitian
menginformasikan pada klien tentang apa praktik yang baik dalam discharge
yang dilakukan di rumah sakit dan planning telah lama dikenal sebagai
memberikan instruksi khusus mengenai landasan transisi yang sukses dari seorang
kebutuhan pengobatan klien, perawatan, individu dan lingkungan rumah sakit ke
dan tindak lanjut. ringkasan singkat rumah mereka.
tentang status kesehatan dibawa saat klien Sebuah kajian literature tentang
perawatan medis. Klien juga harus pengalaman memberikan perawatan pada
mengetahui siapa yang harus dihubungi orang tua dan lemah (Bauer et al,2009)
jika klien dirumah. menunjukkan bahwa discharge planning
Klien mungkin memerlukan yang tidak memadai untuk orang tua
peralatan medis tahan lama di rumah. Ini menyebabkan hasilnya yang buruk dan
termasuk alat bantu jalan kaki atau peningkatan resiko masuk rumah sakit
oksigen tambahan. Pastikan klien tahu kembali. Banyak factor yang ditunjukkan
bagaimana cara mendapatkan peralatan berdampak pada proses pemulangan dan
medis tahan lama tersebut setelah klien membuat perawatan di rumah sakit dan
meninggalkan rumah sakit dan bagaimana perawatan yang dibutuhkan dimasyarakat
asuransi membayarnya. Ketahui aktivitas tidak berjalan dengan baik.
apa yang bisa klien lakukan. Apakah klien

LLDIKTI WILAYAH X 123


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i2 (118-125)
E-ISSN:2460-5611

memfasilitasi peneliti dalam melakukan


Status pembayaran klien saat penelitian.
dirawat ada yang menggunakan jaminan
kesehatan dan biaya sendiri. Klien dengan
jaminan kesehatan proses pembayaran DAFTAR PUSTAKA
administrasi diselesaikan oleh penjamin.
Klien dengan biaya sendiri melunasi ANA. Discharge Planning. Diakses dari
pembayaran ke bagian keuangan dan http://www.nursingworld.org/Espe
setelah menerima slip lunas pembayaran ciallyForYou/What-is-
dr bidang keuangan pasien disilakan Nursing/Tools-You-
untuk meninggalkan ruang rawat inap. Need/Thenursingprocess.html
Setelak klien meninggalkan ruangan
rawat inap kondisi ruangan kembali dicek Bauer M; Fitzgerald L; Haesler E and
oleh perawat. Untuk melihat ada tidaknya Manfrin M (2009) Hospital
barang-barang klien yang tertinggal. discharge planning for frail older
Kegiatan pengecekan ruangan ini kadang people and their family. Are we
didelegasikan perawat ke petugas delivering best practice? A review
kebersihan yang bertanggungjawab of the evidence. Journal of Clinical
terhadap ruangan tersebut. Nursing 18 (18) 2539-2546

CarollA& Dowling (2007), Discharge


KESIMPULAN planning: Communication,
Pelaksanaan kegiatan discharge education and patient
planning dilakukan dari awal penerimaan participation. British Journal of
pasien masuk rawat inap sampai saat Nursing, Vol 16
klien meninggalkan ruang rawat inap.
Hampir keseluruhan kegiatan yang Candice Pellett (2016), Discharge
dilakukan pada saat penerimaan klien planning Best Practice in
diantaranya pengkajian tentang kebutuhan Transisitions of Care. The
pelayanan kesehatan dilakukan (96%). Queen’s Nursing Institute
Sebagian besar kegiatan sebelum hari
pemulangan dilakukan (82%). Kegiatan
pada saat pemulangan klien hanya Chin-Jung Lin, et,al (2012) Discharge
sebagian yang dilakukan (58.5%). Planning, International Journal of
Gerontology edisi 6 237-240.
Taipe, Taiwan
UCAPAN TERIMAKASIH Fisseha Hagos dkk. 2014. Application of
Nursing Process and Its Affecting
Ucapan terima kasih kepada Factors among Nurses Working in
Kemenristekdikti yang telah memberikan Mekelle Zone Hospitals, Northern
kepercayaan pada peneliti untuk Ethiopia. Nursing Research and
melakukan penelitian yang berjudul Practice Volume 2014 (2014),
pelaksanaan discharge planning di ruang Article ID 675212,
rawat inap non bedah rsud dr. Achmad http://dx.doi.org/10.1155/2014/67
mochtar bukittinggi tahun 2017. 5212
Terimakasih kepadan Direktur RSUD.Dr.
Achmad Moctar Bukittinggi yang telah

LLDIKTI WILAYAH X 124


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V13.i2 (118-125)
E-ISSN:2460-5611

Goodman Denise M, dkk. 2012.


Discharge planning. JAMA.
2013;309(4):406.
doi:10.1001/jama.2012.145192

Norwood, S.L. (2000), Research


strategies for advande practice
nurse. Prentice Hall, Upper
Saddlerriver: New Jersey

Pollit, DF.,& Beck, C.T. (2006), Essential


of Nursing Research: Methods,
Apprasial and Utilization. (6th
Ed). Philadelphia: Lippincott
Willliams 7 Walkins

Potter, Perry.2005. Buku Ajar


Fundamental Keperawatan. Edisi
4.Volume 1.EGC. Jakarta

Potthoff, SandraView Profile; Kane, dkk,


(1997), Improving hospital
discharge planning for elderly
patients,Health Care Financing
Journal Edisi 47

Rudd, Caroline; Smith, Judith.(2002),


Discharge planning, Nursing
StKlienrd Journal edisi 17

Wagstaff, Nicola. dkk. (2010) High


Impact Actions: Discharge
Planning, Nursing Management
Journal, Edisi17

Yuniarti, dkk. 2011. Peran Perawat


Dalam Memberikan Discharge
Planning Pada Pasien Hypertensi
Di RSUD DR. M. Soewandhi
Surabaya.
http://jurnal.pdii.lipi.go.id diakses
pada tanggal 30 Juni 2013

LLDIKTI WILAYAH X 125

You might also like