You are on page 1of 7

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

ULKUS DM
1. Pengertian (definisi) Ulkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi
kronik diabetes mellitus berupa luka terbuka pada
permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian
jaringan setempat. Ulkus diabetika merupakan luka
terbuka pada permukaan kulit karena adanya
komplikasi makroangiopati sehingga terjadi vaskuler
insusifiensi dan neuropati.
2. Anamnesis Pada anamnesis ditekankan untuk mendapat data
keadaan yang mengganggu proses penyembuhan luka
dan kondisi yang berhubungan dengan klasifikasi
ulkus berdasarkan Perfusion Extent/Size, Depth/tissue
lost, Infection, Sensation.
Hal-hal yang perlu dipertanyakan adalah:
- lama sakit diabetes dan lama ulkusnya,
- kontrol gula darah,
- adanya keluhan penyakit pembuluh darah
perifer,
- keluhan neuropati, adanya gangguan fungsi
vena, gangguan fungsi hati, ginjal, kurang
darah, riwayat trauma, perokok, keganasan,
dan pemakaian steroid, dan bagaimana
penanganan ulkus sebelumnya
3. Pemeriksaan Fisik  Pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan tanda
vital
 Pemeriksaan status generalisata
 Inspeksi kaki untuk mengamati terdapat luka /
ulkus pada kulit atau jaringan pada kaki,
pemeriksaan sensasi vibrasi / rasa berkurang atau
hilang, palpasi denyut nadi arteri dorsalis pedis
menurun atau hilang.
4. Kriteria Diagnosis - Diagnosis ditegakan dari tanda dan gejala ulkus
kaki diabetes seperti sering kesemutan, nyeri
kaki saat istirahat., sensasi rasa berkurang,
kerusakan jaringan (nekrosis), penurunan denyut
nadi arteri dorsalis pedis, tibialis dan poplitea,
kaki menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal
dan kulit kering.
- Hasil pemeriksaan baboratorium gula darah.
- Penentuan derajat keparahan ulkus kaki diabetes
menurut Wagner
Grade 1 : Ulkus superfisial tanpa terlibat jaringan
dibawah kulit
Grade 2 : Ulkus dalam tanpa terlibat tulang /
pembentukan abses.
Grade 3 : Ulkus dalam dengan selulitis/abses
atau osteomielitis
Grade 4 : Tukak dengan Gangren lokal
Grade 5 : Tukak dengan Gangren luas /
melibatkan keseluruhan kaki
5. Diagnosis Kerja Ulkus Diabetikum
6. Diagnosis Banding - Buergers disease
- Ulkus pada kaki terinfeksi
- Gas gangren
- Penyakit arteri perifer oklusif

7. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium :


- darah lengkap,
- fungsi hati,
- fungsi ginjal,
- gula darah,
- elektrolit.
- Masa perdarahan
- Masa pembekuan
- HbsAg
- Golongan darah
Imaging :
pemeriksaan pencitraan x-ray untuk menilai
keterlibatan tulang atau sendi.
8. Tata Laksana : - Terapi medis, antibiotik sistemik untuk
mengontrol infeksi, perawatan intensif
mempertahankan hemodinamik tubuh misalnya
pemberian cairan intravena, pengawasan nutrisi
dan keadaan metabolik, serta terapi terhadap
inflamasi yang terjadi
- Setelah ditentukan oleh dokter yang merawat
bahwa penderita memerlukan tindakan bedah,
maka selanjutnya ditentukan jenis tindakannya
berupa debridement, debridement luka diikuti
amputasi jarinya/ jari yang mati, ataupun amputasi
pada tingkat jaringan yang sehat.
- Pemberian antibiotik spektrum luas dan
metronidazol untuk kuman anaerob.
- Perawatan luka meliputi pencucian,
mengistirahatkan dan pembalutan yang baik.
Kelembaban (kompres) dipertahankan dengan
mengganti kain kasa pembalut 3-4 kali sehari.
Cairan yang dipakai sebaiknya yang isotonik
seperti NaCl 0,9% , dan bila koreng kotor dan
penuh nanah serta jaringan mati dapat dicoba
dengan merendam kaki pada Betadin atau larutan
PK. Ulkus yang mulai membaik dilakukan
nekrotomi dan apabila sudah terlihat jaringan
granulasi yang adekuat dapat dilakukan skin graft.
- Konsul dokter Sp.PD untuk terapi pengontrolan
gula darah.
9. Edukasi : Edukasi perawatan kaki, kontrol gula darah yang baik,
(Hospital Health gaya hidup, perawatan kaki, dan jika diperlukan
Promotion) sepatu khusus sangat membantu untuk mencegah
timbulnya ulkus.
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam / malam
Ad Sanationam : dubia ad bonam /malam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam / malam
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13. Penelaah Kritis
14. Indikator
15. Kepustakaan 1. PABI, Standar Pelayanan Profesi Dokter
Spesialis Bedah Umum Indonesia, 2002
(Revisi 2003)
2. Sjamsuhidajat R, e Jong W. Buku Ajar Ilmu
Bedah Edisi 3. Jakarta : 2010
3. Pocket Synopsis: Obat Di Indonesia, Dr.
Rohmantuah Trada Purba, 2016.
CLINICAL PATHWAY
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl Masuk
Diagnosis Masuk RS Tgl.Keluar
Penyakit Utama Kode ICD :
Rencana Rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Ya/Yidak
Rujukan
Dietary Counseling and Survaillance

HARI
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PENYAKIT KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7

1. ASESMEN AWAL
ASESMEN Anemnesis
AWAL MEDIS Pemeriksaan fisik
ASESMEN
AWAL
KEPERAWATAN
2. LABORATORI Darah Rutin, fungsi hati, fungsi
UM ginjal, gula darah,
Masa perdarahan, Masa
pembekuan, HbsAg, Golongan
darah

3. RADIOLOGI/ Foto polos/x-ray ekstremitas


IMAGING
4. KONSULTASI
5. ASESMEN LANJUTAN
a. ASESMEN Anamnesis
MEDIS Pemeriksaan Penunjang
b. ASESMEN
KEPERAWAT
AN
c. ASESMEN
GIZI
d. ASESMEN
FARMASI
6. DIAGNOSIS
a. DIAGNISIS Ulkus Diabetikum
MEDIS
b. DIAGNOSIS
KEPERAWAT
AN
d. DIAGNOSIS
GIZI
7. DISCHARGE
PLANNING
8. EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI / Penjelasan Diagnosis


INFORMASI Penjelasan Prognosis Penyakit
MEDIS Penjelasan Terapi
Informed Consent
e. EDUKASI &
KONSELING
GIZI
g. EDUKASI
KEPERAWAT
AN
i. EDUKASI
FARMASI
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI
DAN EDUKASI
TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. CAIRAN Ringer Laktat atau NaCl 0,9%
INFUS
c. OBAT Ceftriaxon 1-2 gr/hari iv.
INJEKSI Ranitidin 1 mg/kg BB (max 50
mg) per 6-8 jam iv.
Metronidazole 3 x 500 mg iv
Methamizole Na 10 mg/kgBB
(dewasa 500-1000 mg) per 8 jam
iv. Dosis maksimal 5000mg/hari
atau ketorolak 10-30 mg per 4-6
jam iv.
10. TATA LAKSANA / INTERVENSI(TLI)
a. TLI MEDIS Pemasangan IVFD dan jalur
transfusi
Pemasangan kateter
Anastesi
Debridement
e. TLI
KEPERAWA
TAN
g. TLI GIZI
h. TLI
FARMASI
11. MONITORING DAN EVALUASI (Monitoring Perkembangan Pasien)
a. DOKTER Memonitoring dan mengevaluasi
DPJP keadaan umum dan klinis pasien
Evaluasi post op debridement
Monitor dan mencegah kejadian
sepsis.
b.
KEPERAWATAN
c. GIZI Monitoring asupan makanan
Monitoring antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring fisik / klinis terkait
gizi
12. MOBILISASI /REHABILITASI
a. MEDIS
b. KEPERAWA
TAN
c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME / HASIL
a. MEDIS

c. KEPERAWA
TAN
e. GIZI

g. FARMASI
14. KRITERIA Umum
PULANG Keadaan umum stabil
Gula darah terkontrol
15. RENCANA  Edukasi perawatan kaki,
PULANG/ kontrol gula darah yang baik,
EDUKASI gaya hidup, perawatan kaki,
PELAYANA dan penggunaan alas kaki
untuk mencegah timbulnya
N
ulkus.
LANJUTAN
VARIAN

Bajawa,.............................

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat peanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan,

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

You might also like