You are on page 1of 8

E-Jurnal Sendratasik

Vol. 6 No. 1. Seri B . September 2017

FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN TARI ZAPIN MELAYU


DI KOTA BATAM

Ajrina Rosada Harma


Jurusan Sendratasik
FBS Universitas Negeri Padang

Desfiarni
Jurusan Sendratasik
FBS Universitas Negeri Padang

Susmiarti
Jurusan Sendratasik
FBS Universitas Negeri Padang

email: ajrinarosada_harma@yahoo.com

Abstract

This research is classified into qualitative study which was conducted by using
descriptive method. The primary has been gotten from the sources by observasing and
interviewing them. The secondary data has been gotten from the documented data,
documents and books, which are relevant with the research. After the data was
collected, the researcher analysed the data by using data reduction, the presentation of
data, and verification and conclusion. Based on the research findings, it was found that
the factors impeding the development of “Zapin Melayu” Dance were derived from both
the internal and external factors. The internal factor is closely related to the community
in which the dance is developed. The rapid change of information nowadays has brought
people to a new culture. Thus, the gradually leave behind what they used to value as
“tradition” and embrace modernity. People are not so much into learning the traditional
dances anymore such as the Melayu Zapin dane. The external factors are related to the
infiltration of the foreign cultures that increasingly push aside the local ones.

Keywords: Obstacle Factor, Development, Dance Zapin Melayu

A. PENDAHULUAN tradisional merupakan ciri khas dari suatu


Tari Zapin Melayu merupakan salah daerah dan merupakan warisan budaya
satu tari tradisional di Kota Batam. Tari yang seharusnya dikembangkan dan

7
E-Jurnal Sendratasik
Vol. 6 No. 1. Seri B . September 2017

dilestarikan oleh masyarakat begitu formal dan dilakukan secara


lingkungannya. berpasang-pasangan dengan
Tari Zapin merupakan salah satu mengutamakan langkah kaki. Dalam
kesenian yang telah turun temurun dari acara-acara yang tidak begitu formal,
dahulu sampai sekarang di masyarakat kadang-kadang pertunjukan Zapin juga
Kota Batam, dimana Tari ini ditampilkan mengundang para tamu untuk berjoget
dalam setiap acara. Dalam Tari Zapin bersama.
Melayu yang merupakan kesenian adat Tari Zapin Melayu adalah tari
berisi tentang nyanyian atau lantunan tradisional yang hidup dan tumbuh
syair-syair, pantun, atau ayat-ayat suci Al- berkembang ditengah-tengah masyarakat
qur’an yang diiringi musik gambus, Kota Batam. Tari Zapin Melayu ini dari
rebana, gendang, marwas atau marakas. dahulu sampai sekarang tidak diketahui
Selain Tari Zapin Melayu ada beberapa siapa penciptanya dan tahun berapa tari
tarian yang dapat ditampilkan dalam acara ini pertama ditarikan masyarakat hanya
kesenian diantaranya adalah tari mengatakan bahwa tari ini dari dahulu
Persembahan Melayu (Tari Makan Sirih), sudah ada. Timbulnya pembaharuan-
tari Malemang, tari Makyong, tari Joged pembaharuan dari Tari Zapin Melayu
Lambak, dan tari Nirmala. tradisi ke bentuk Zapin kreasi baru ini
Dalam setiap zaman yang dilalui mulai dirasakan pada tahun 1960-an.
pastilah mengalami kesinambungan Dahulunya pada saat saya duduk di
(kontinuitas) dan disertai dengan bangku SMK pada tahun 2012 saya masih
perubahan. Kesinambungan adalah melihat Tari Zapin Melayu di tampilkan
meneruskan apa-apa yang telah pada acara festival budaya Melayu.
diciptakan sebelumnya, dan Menurut Aziah (wawancara 26 juli 2017)
mengaplikasikannya secara fungsional di pada tahun 2013 Tari Zapin Melayu masih
masa ke masa. Kesenian melayu di pertunjukan dalam setiap acara-acara
melahirkan berbagai nilai kepada yang di adakan di Kota Batam. Kemudian
perkembangan budaya secara nasional. pada saat itulah Tari Zapin Melayu untuk
Khususnya dikalangan negeri-negeri terakhir kalinya di tampilkan. Sehingga
rumpun melayu. Tari yang tidak pada tahun-tahun berikutnya yaitu pada
berkembang di Kota Batam saat ini dan tahun 2014-2017 Tari Zapin Melayu
tidak lagi digunakan oleh masyarakat yaitu tersebut sudah tidak di tampilkan lagi
Tari Zapin Melayu. Tari Zapin Melayu ini dalam acara-acara yang di adakan di Kota
berfungsi sebagai hiburan untuk Batam.
masyarakat. Menurut Yusfa Hendri (wawancara, 20
Dalam Soedarsono (2002:323) September 2016) Kepala Dinas Pariwisata
mengungkapkan bahwa kata Zapin itu dan Kebudayaan, mengungkapkan Tari
berasal dari kata Zaffa (Menuntun Zapin ini biasanya digunakan dalam setiap
Pengantin Wanita), Zafah (Perkawinan), acara diantaranya dalam pembukaan
serta Zafana (Tari yang dipersembahkan acara pemerintah, peresmian gedung,
pada upacara perkawinan). Tari ini tidak pesta rakyat. Karena Tari Zapin Melayu ini

8
E-Jurnal Sendratasik
Vol. 6 No. 1. Seri B . September 2017

merupakan tari khas melayu dari Kota data melalui proses pengamatan langsung
Batam. Tetapi saat sekarang ini Tari Zapin pada objek yang menjadi tema penelitian.
Melayu sudah tidak ada di tampilkan lagi Wawancara adalah teknik pengumpulan
pada saat acara-acara yang ada di Kota data yang digunakan peneliti untuk
Batam. mendapatkan keterangan-keterangan
Dengan kemajuan teknologi yang lisan melalui tanya jawab dan berhadapan
semakin pesat dan merebak ke berbagai muka dengan orang yang dapat
pelosok di Kota Batam membuat memberikan keterangan pada peneliti.
masyarakat ataupun generasi muda lebih Sehingga penulis dapat mengumpulkan
cenderung tertarik dengan kesenian yang informasi yang relevan sebanyak mungkin
bercorak modern dibandingkan dengan dengan paduan wawancara yang telah
tari daerahnya sendiri. Artinya perubahan disiapkan. Dokumentasi adalah teknik
tersebut dalam perkembangan Tari Zapin pengumpulan data dan mempelajari
Melayu tradisional berbubah menjadi Tari dokumen-dokumen dan bahan tertulis
Zapin Melayu modern. Sehingga serta bahan lainnya yang berhubungan
perubahan tersebut menimbulkan dengan masalah penelitian pada objek
dampak negatif dalam seniman, pemuka penelitian. Peneliti akan melakukan
adat serta masyarakat pendukung Tari wawancara ini untuk mendapatkan
Zapin Melayu. informasi yang ingin diketahui dengan
mengajukan pertanyaan untuk
B. METODE PENELITIAN mengetahui lebih mendalam lagi
Penelitian ini menggunakan mengenai Faktor Penghambat
pendekatan kualitatif dengan Perkembangan Tari Zapin Melayu di Kota
menggunakan metode deskriptif. Peneliti Batam, khususnya di daerah Batam
mencoba menggambarkan semua gejala Centre.
ataupun peristiwa dan fenomena secara
apa adanya sesuai dengan data dan C. PEMBAHASAN
informasi yang telah dipreroleh dari 1. Asal usul Tari Zapin Melayu
responden (sumber data), hal ini dilakukan Masuknya Zapin Melayu di
dengan senantiasa mengacu pada kawasan Kepulauan Riau. Awal mula
pembahasan masalah penelitian yang kehadiran Zapin di bumi segantang
sudah ditetapkan terlebih dahulu. lada ini adalah dengan hijrahnya
Penelitian ini berusaha menggambarkan seorang ulama dan guru dari tanah
Faktor Penghambat Perkembangan Tari Kalimantan Barat tepatnya dari
Zapin Melayu di Kota Batam, khususnya di Sambas yang bernama Encik Rifin yang
daerah Batam Centre. merupakan murid langsung dari Encik
Instrumen penelitian dilengkapi Muhammad Ali Sambas, beliau
dengan menggunakan alat bantu seperti: bermastautin di Pulau Penyengat pada
studi kepustakaan, observasi, wawancara tahun 1919, hal tersebut dibuktikan
dan dokumentasi. Observasi oleh cerita orang-orang tua, sebut saja
(Pengamatan) adalah Teknik pengumpulan Raja Ahmad bin Raja Daud beliau

9
E-Jurnal Sendratasik
Vol. 6 No. 1. Seri B . September 2017

bekerja sebagai Menteri Ukur dan Adat Zapin yang dimaksud adalah :
pernah menerima penghargaan Suatu gerakan kaki, dimana langkah
sebagai Tokoh Kebudayaan Kabupaten pertama dengan menggunakan kaki
Kepulauan Riau pada Tahun 1979, jasa kanan/kiri, dilanjutkan dengan kaki
beliau inilah yang telah kanan/kiri begitu selanjutnya dan
mengembangkan seni tradisi Melayu sampai pada hitungan keempat akan
yang juga termasuk Tari Zapin Melayu terhenti sejenak, lalu dilanjutkan
sampai ke Pulau Karimun, Batam, dengan pergantian kaki yang dijadikan
Lingga, Siantan dan Bungura, hal ini titik/tandak pada hitungan keempat.
terjadi sekitar tahun 1929. Pergantian tadi berkelanjutan sampai
Dan seorang lagi bernama Said kepada hitungan kedelapan yang akan
Husin Al-Atas lahir pada tahun 1910 kembali semula pada titik awal
beliau seorang Budayawan Melayu memainkannya, berikut rumus
Riau, mendapat Tari Zapin Melayu langkah Zapin:
juga di Pulau Penyengat oleh Encik a. Gerak
Rifin pada tahun 1931-1932. Lalu oleh Bentuk-bentuk Zapin Melayu
Said Husin inilah perkembangan Tari adalah sebagai berikut :
Zapin Melayu sampai ke daerah kijang 1) Takzim.
serta pulau-pulau Mantang dan 2) Duduk Sembah.
sekitarnya. Begitu juga halnya dengan 3) Kepala Zapin/ Alif, Sembah Awal
Raja Nongmad yang berada di Pulau 4) Bunga Tari/ Pecah Tari
Batam, beliau mengembangkan Zapin 5) Tahto/ Minta Tahto/ Tahtim
sampai ke Belakang Padang dan 6) Yamman
pulau-pulau sekitarnya. (Makalah, 7) Wainab
Raja Hamzah Yunus dalam Seminar 8) Takzim
Zapin di Johor Malaysia 1998:60). Adalah sebuah bentuk melody
Dengan kata lain Zapin Melayu tunggal, yang dimainkan
waktu itu boleh dikatakan monoton, menggunakan alat musik petik yang
dan untuk ragam-ragam tari yang bernama Gambus, dengan melodi
dibawakan hanya dengan tunggal ini pula, setiap penari Zapin
menyebutkan langsung oleh salah akan memasuki arena tempat
seorang penari yang sedang persembahan Zapin.
melaksanakan tarian itu. Jadi asal Dengan bentuk tubuh merunduk
Zapin ini Melayu punya karena Zapin kebawah, tangan kanan diluruskan
dikembangkan dahulunya oleh datuk- kebawah, dan sementara tangan kiri
datuk yang mengajarkan gerak Zapin dilipatkan kebelakang, terlihat santun
tersebut dan diturunkan ke generasi- dan sopan apalagi melody tunggal
generasi semua dan dilestarikan Gambus ini akan memberikan nuansa
(menurut pendapat pak Said Kasim 11 tersendiri, seolah kita juga hanyut
Desember 2016). kedalamnya. Contohnya ketika
dirumah/ tempat ada hajatan yang

10
E-Jurnal Sendratasik
Vol. 6 No. 1. Seri B . September 2017

tetamu duduk dilantai, dan apabila 3) Bunga Alif Tari/ Pecah Tari
kita akan melalui diantara mereka, Merupakan gerakan
maka badan kita akan kita rundukkan penggabungan gerak, ragam dan
sebagai tanda menghormati kepada langkah Zapin yang disesuaikan
tetamu atau orang tua yang sedang dengan masing-masing. Tidak
duduk. dibenarkan untuk menggabungkan
1) Duduk Sembah gerak, ragam, langkah Zapin dengan
Adalah bentuk gerakan penari bentuk tari joget ataupun tari modern
secara bersamaan, setelah sampai lainnya.
ditempat yang dituju, lalu tangan 4) Tahto/ Minta Tahto/ Tahtim
kanan diangkat melintang didepan Adalah sebuah gerak, dimana
dada, dan tangan kiri bersedekap bagi akan memasuki pada interval melody
laki-laki dan untuk perempuan tangan lagu atau pemisah bait/ kuplet. Dan
kiri memegang ujung kain samping biasanya adalah bentuk sebuah
disebelah kiri, gerakan ini bermakna permainan khusus alat gendang khas
memberikan salam kepada hadirin Zapin yaitu Marwas yang juga disebut
yang ada ketika persembahan Tingkah Marwas, hal ini berselang
dilakukan. Salam ini tidak merupakan selama 4x8 hitungan atau lebih.
salam sembah tari. Gerakan Tahto atau Tahtim ini
2) Kepala Zapin/ Alif, Sembah Awal adalah sebuah gerak Baku. Minta
Setelah itu barulah membuat Tahto adalah dimana penari Zapin
gerakan kepala zapin, dengan akan meminta kepada pemusik agar
introduksi musik sebanyak 3x8 dimainkan pukulan tahto guna
hitungan. Didalam pelaksanaan memberikan jarak pemisah diantara
membuat gerakan kepala Zapin ini, melody lagu pecah tari dengan
ada Zapin yang memulainya dari tingkah, hal ini biasanya petunjukan
duduk ke berdiri, dan ada juga yang Tari Zapin diiringi oleh pemain musik
melaksanakannya dalam keadaan hidup, akan tetapi jika menggunakan
berdiri merunduk dengan titik pada musik kaset/cd yang baku, maka
kaki kiri. Minta Tahto tidak berlaku.
Setelah itu membuat Alif yang tata 5) Yamman
geraknya adalah mundur belakang Adalah sebuah gerak khusus Zapin
membuka menutup sebanyak tiga kali, yang telah dibakukan, dimana apabila
merupakan gerakan wajib dalam penari memainkan gerak Yamman ini,
tarian Zapin, lalu disambut dengan maka merupakan sebagai tanda
membuat gerakan menyembah awal, bahwa tarian ini akan segera berakhir.
dengan kata lain dapat juga disebut 6) Wainab
sebagai Tahiyat Awal, seperti layaknya Bentuk ragam dan langkah
pelaksanaan sholat atau dikutip Wainab ini juga khusus, yaitu sebuah
sebuah pepatah melayu, “Datang gerakan membentuk sambah akhir
Tampak Muka”. didalam sebuah permainan Zapin.

11
E-Jurnal Sendratasik
Vol. 6 No. 1. Seri B . September 2017

Namun intinya, Wainab harus sedangkan musik modern sendiri yaitu


dimainkan, karena gerakan ini adalah musik yang terdapat sentuhan
sebuah pemberian sambah akhir teknologi sehingga lebih maju . Dalam
kepada penonton, dengan kata lain Tari Zapin Melayu musik pengiringnya
sebagai Tahiyat Akhir jika dalam terdiri dari alat musik petik gambus,
sholat. rebana, rebab alat musik tabuh
b. Penari gendang kecil yang disebut marwas
Dalam menarikan Tari Zapin dan marakas. Jadi musik yang dipakai
Melayu dilakukan secara berpasangan saat pertunjukan kebanyakan yaitu
penari laki-laki dan perempuan alat musik editing. Terkadang musik
bergerak berdekatan, tetapi tidak live juga dipakai tetapi tergantung
boleh saling bersentuhan. Dalam Tari permintaan pada saat pertunjukan.
Zapin Melayu juga dibedakan gerak
tari laki-laki dan perempuan. Penari 2. Faktor penghambat perkembangan
perempuan menonjolkan sikap badan Tari Zapin Melayu di Kota Batam.
lebih tertutup dan gerakan yang Berdasarkan data yang ditemukan di
karakter anggun dan lemah lembut, lapangan, Tari Zapin Melayu ini telah
sedangkan penari laki-laki dengan berkurang frekuensi pertunjukannya
sikap badan lebih terbuka dan gerakan akibat adanya perubahan sosial di
karakter gagah. Dalam Tari Zapin masyarakat Kota Batam yang
Melayu, penari laki-laki menarikan mengakibatkan terhambatnya
tarian dengan tempo yang lebih cepat pertunjukan tari tradisional masyarakat
daripada gerakan penari perempuan. tersebut. Tari Zapin Melayu adalah salah
Dan Pola lantai dalam Tari Zapin satu tari tradisional yang seharusnya
Melayu ini tidak ditetapkan karena dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat
setiap penampilan bisa berubah-ubah. Kota Batam. Faktor penghambat Tari
c. Kostum Zapin Melayu di Kota Batam ini adalah
Kostum dan tata rias para penari akibat beberapa faktor baik itu dari dalam
Tari Zapin Melayu laki-laki masyarakat maupun dari luar masyarakat.
mengenakan baju kurung cekak Dapat disimpulkan bahwa Masuknya
musang dan seluar, songket, plekat, kesenian modern. Faktor penghambat
kopiah, dan bros. Sementara untuk perkembangan tari Zapin Melayu dari luar
penari perempuan berupa baju kurung masyarakat yaitu munculnya kesenian
labuh, ain songket, kain samping, modern yang mengakibatkan persaingan
selendang tudung manto, anting- sehingga menghambat tumbuh
anting, kembang goyang, kalung, serta kembangnya tari Zapin Melayu tradisi di
riasan sanggul lipat pandan dan Kota Batam, Yang menjadi sasaran dari
conget. kesenian modern tersebut bukan hanya
d. Musik generasi muda melainkan semua anggota
Dimana musik tradisional masyarakat, seakan sudah terpesona
umumnya bahasa daerah setempat. dengan munculnya kesenian modern yang

12
E-Jurnal Sendratasik
Vol. 6 No. 1. Seri B . September 2017

disajikan. Dapat diketahui nilai tradisi itu D. KESIMPULAN DAN SARAN


tidak akan pernah hilang walaupun 1. Kesimpulan
dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Berdasarkan hasil penelitian penulis
Masyarakat Kota Batam menjadi tentang Faktor Penghambat
masyarakat yang tidak sadar akan Perkembangan Tari Zapin Melayu Di Kota
pentingnya mempertaankan tari Batam yaitu :
tradisional yang sudah turun temurun. Yang menjadi faktor dalam diri masyarakat
Sikap masayarakat yang tidak ingin untuk (internal) adalah pemikiran masyarakat
terus melestarikan tari Zapin Melayu Kota Batam mengakibatkan masyarakat
adalah hal yang sangat merugikan bagi menjadi enggan dan malu dengan
masyarakat itu sendiri. Padahal tanpa kesenian Zapin Melayu ini. Kemudian
disadari, generasi muda dan masyarakat masyarakat Kota Batam beranggapan
Kota Batam menganggap tari tradisi ini bahwa kesenian Zapin Melayu ini adalah
sangat kuno dan tidak menarik untuk kesenian yang kuno, yang tidak menarik
dipelajari atau ditampilkan. Sehingga dan tidak bervariasi sehingga
generasi muda yang berpendidikan tinggi menimbulkan rasa bosan kepada para
dan yang memiliki ilmu pengetahuan yang penikmatnya.
luas ini pintar menanggapi fenomena ini, Faktor yang berasal dari luar masyarakat
maka tari Zapin Melayu ini dapat menjadi (eksternal) yaitu akibat datang kesenian
tari yang bernilai tinggi dengan cara modern yang mengakibatkan persaingan.
membuat kreasi baru atau bentuk yang Sehingga Masyarakat Kota Batam lebih
baru yang dapat disuguhkan kepada memilih menampilkan kesenian modern
masyarakat Kota Batam tanpa tersebut dibandingkan dengan kesenian
meninggalkan ciri khas asli dari Tari Zapin Zapin Melayu dimana masyarakat
Melayu tersebut. Agar memunculkan menganggap bahwa kesenian modern ini
kesan yang menarik dan tidak lebih menarik dan bervariasi jika
membosankan bagi masyarakat dibandingkan dengan kesenian Zapin
penikmatnya khususnya masyarakat Kota Melayu.
Batam lebih mencintai tari tradisional 2. Saran
sehingga tari Zapin Melayu ini tidak punah Berdasarkan hasil penelitian yang
dimakan oleh zaman. Dan juga dapat dilakukan maka beberapa saran antara
dijadikan sebagai salah satu daya tarik dari lain:
Kota Batam karena tari tradisi merupakan a) Untuk generasi muda atau
ciri khas dari daerah itu sendiri. Tetapi penerus harus bangga dengan
sayangnya generasi muda banyak yang kebudayaan yang ada di Indonesia
tidak menyadari pentingnya tari Zapin walaupun tidak menarik lagi bagi
Melayu tradisional tersebut. masyarakat.
b) Bagi penggiat seni seharusnya
lebih giat lagi untuk
meperkenalkan setiap tradisi dari
berbagai macam kebudayaan

13
E-Jurnal Sendratasik
Vol. 6 No. 1. Seri B . September 2017

melalui workshop, atau Nomiza Septyana, 2011. Skripsi


melakukan suatu pertunjukan “Keberadaan Tari Joget Dangkung
seni. Tari di Kelompok Sri Dompak di Kota
c) Bagi Dinas Pariwisata dan TanjungPinang Provinsi Kepulauan
Kebudayaan untuk dapat Riau”. Skripsi S-1 , Jurusan
membuat suatu pertunjukan seni Sendratasik, FBS, UNP.
disetiap-setiap kegiatan yang ada
dan bisa juga kesenian tersebut Prof. Dr. R. M. Soedarsono yang berjudul
ditampilkan pada tempat-tempat Performance of Art In Indonesian at
wisata. Globalization Era (Seni Pertunjukan
di Indonesia Di Era Globalisasi).
DAFTAR RUJUKAN
Sejarah Melayu.2014.Kota Batam.
Bhineka Surya. 1979. Mengenal Dasar Tari
Zapin. Milas Grafika.Tanjung Setiawati, 2008.Seni Tari Jilid 2. Jakarta.
Pinang.
Soedarsono (1977). “ Tarian-tarian
Endang Nuryani, 2009. Skripsi Indonesia”. Jakarta proyek
“Perkembangan Tari Ilau Kreasi di Pengembangan Media Kebudayaan
Kenagarian Salayo Kecamatan Direktorat Jendral Kebudayaan
Kubung Kabupaten Solok”. Skripsi S- Departemen Pendidikan dan
1, Jurusan Sendratasik, FBS, UNP . Kebudayaan.

Fithria Apri Shely, 2011, Skripsi “Faktor Soehartono.2004.Metode Penelitian


Penghambat Pertunjukan Kesenian Sosial.Bandung:PT Remaja
Bedindang di Kota Manna RosdaKarya Offset.
Kabupaten Bengkulu Selatan”.
Skripsi S-1, Jurusan Sendratasik, Sugiono.2005.Metode Penelitian
FBS,UNP. Administrasi.Bandung:Alfabeta.

Lexy Moleong.2002. Metode Penelitian Supardjan, N, 1982. Pengantar


Kualitatif.Bandung:Remaja Rosda Pengetahuan Tari 1. Jakarta:
Karya. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Moh, Nasir. 2003. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia. Wan Abdul Kadir, 1988. Budaya Popular
dalam Masyarakat Melayu
Mohd. Taib Osman, 1988, Kebudayaan Bandaran, kuala lumpur, Percetakan
Melayu dalam Beberapa Persoalan, Naz Sdn. Bhd.
Kuala Lumpur, Harian (Zulfadzli)
Sdn. Bhd.

14

You might also like