PEDOMAN PENGKAJIAN PASIEN
UPTD RSUD LOMBOK TIMUR
NOMOR: 445/29/PED.YAN/IV/2022,[emeox rane) PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
|UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LOMBOK TIMUR
1. Hos Cokroaminoto No, 31 Labuban Haji Lombok Timur 83616
Telp.(0376)3502631Enal : rsudlomboktimur31@ gmail com
Website: www rudlomboktimurcoid
PERATURAN DIREKTUR
UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LOMBOK TIMUR
NOMOR :445/29/PED.YAN/IV/2022
TENTANG
PEDOMAN PENGKAJIAN PASIEN
DI UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LOMBOK TIMUR
DIREKTUR UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LOMBOK TIMUR
Menimbang: a. bahwa semua pasien yang akan melakukan pengobatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Timur, harus didentifikasi
kebutuban pelayanannya melalui suatu proses pengkajian yang
baku;
. bahwa agar Pengkajian pasien di Rumah Sakit Umum Daerah
Lombok Timur dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Timur sebagai
landasan bagi tenaga medis, paramedis maupun non medis
untuk melaksanakan Pengkajian pasien di Rumah Sakit Umum
Daerah Lombok Timur;
. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
point a dan b, maka perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Timur.
Mengingat : Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia;
2. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
5. Undang-Undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
6. — Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintah;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan;
8, Undang-Undang nomor 23 tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-
undang;
9, Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang rekam
medis diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /
MENKES / PER / III / 2008 tentang Rekam Medis;Menetapkan
Kedua
fentun
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Stand Pelayanan
inimal,
Peraturan Menteri Keschatan Nomor 1045
tentang Pedoman Organisasi Rumah Saki;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 / MENKES / PER
ML/ VIEL/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Keputusan Menteri Keschatan Nomor 129 / MENKES / SK /
11/ 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit,
Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 15
‘Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten
Lombok Timur Nomor 4 Tahun 2008 tentang. Susunan
Organisasi_ dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
PER X1/2006
MEMUTUSKAN :
+ PERATURAN DIREKTUR TENTANG PEMBERLAKUAN
PENGKAJIAN PASIEN DI UPTD RUMAH SAKIT DAERAH
LOMBOK TIMUR
+ Pedoman Pengkajian pasien di UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
‘Lombok Timur sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;
Apabila ternyata dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan
in’ akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya
HIDAYATULLOH, Sp.B
Penata TkIAIIId)
‘NIP. 1983122920110 11 011
Kaaba Tata Usha UPTD RSUD Lombok Timur,
Kas Pelyanan UPTO RSUD Lombok Toma,
Kena Komate Mek UPTD RSUD Lombok Timur,
Kea KomiteKepeewatin UPTD RSUD Lombok Tir:
ara Kepal Insalas UPTD RSUD Lombok Tima,
Para Kepale Raangan UPTD RSUD Lombok Timur3.6 Asesmen Fungsional
‘Asesmen fungsional adalah kegiatan/prosedur menilai dan mengevaluasi
kemampuan memenuhi kebutuhan harian pasien yang menjalani perawatan di
rumah sakit. Asesmen fungsional menggunakan Barthel Indeks, dimana
‘menggunakan 10 item penilaian meliputi
a. Mengontrol BAB
b, Mengontrol BAK
c. Membersihkan diti
4. Toilet
e. Makan
£. Berpindah tempat dari kursi ketempat tidur
g. Mobilisasi atau berjalan
h. Berpakaian
i, Naik turun tangga
i. Mandi
37Status Fungsional (Bartel indeks)
No | item Yang Dinilai Skor Nilai Keterangan
1 | Makan = Tidak mampu ‘Skor 20 = Mandiri
Butuh bantuan
= Mandir Skor 12-19 =
2 | Mandi = Terganung Keterguntungan ringan
T= Mandiri
3) Perawatan Dir | 0 = Membutubkan bantuan Skor 9-11 =
T= Mandiri Ketergantuangan
4° | Berpakaian (0 = Tergantun; sedang
T= Sebagian dibanta
2 = Manel Skor 5-8 =
3 [BAK (0= Incontinensia /Pakai diapers Ketergantuangan berat
1 = Kadang incontinensia
T= Contnensia Sin0t=
6 |BAB 0-= Incontinensia /Pakal diapers Ketergantungan total
T= Kadang incontinensia
2=Continensia
7 | Penggunaaan = Tegantung
Toilet 1 = Membutuhkan bantuan
3 | Transfer (= Tidak mampu
1 = Butuh bantuan
2= Mandi
9 = Immobile (Tidak mampu)
T= Menggunakan kursi soda
2 = Berjalan dengan bantuan
3 = Mandi
10 | Naik turun tangga [0 = Tidak mampu
1 = Membutuhkan bantuan
2= Mandir
Total Skor
Penilaian barthel indek dilakukan saat pasien pasien datang, kemudian
dilakukan tiap minggu, dan saat pasien mau pulang. Dari penilaian barthel indeks,
DPJP bisa menilai kemandirian pasien, dan jika diperlukan bisa dikolaborasikan
dengan unit lain seperti rehabilitasi medis.
38