Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMKS BINA ISLAM MANDIRI KERSANA Jl. Raya
Desa Limbangan Kec. Kersana Kab. Brebes Lingkup Pendidikan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Tujuan yang ingin dicapai Aksi ke 4 Meningkatkan penggunaan IT pada peserta didik melalui model pembelajaran inovatif PJBL di materi pengemasan hasil pengolahan hewani dalam pembuatan label telur asin berbasis aplikasi pixelab Penulis Nila Kristantina Anggraini, S.Pd Tanggal 5 Desember 2022 Situasi: Masalah dalam proses pembelajaran selama ini Kondisi yang menjadi latar yaitu : belakang masalah, mengapa 1. peserta didik kurang dilibatkan untuk belajar praktik ini penting untuk bersama kelompok (kooperatif learning) dibagikan, apa yang menjadi 2. media yang kurang menarik peran dan tanggung jawab 3. kurang melaksanakan kegiatan LKPD anda dalam praktik ini. 4. kurang memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang berpusat kepada peserta didik 5. peserta didik lebih banyak mendengar penjelasan dari guru 6. Selama ini juga proses pembelajaran masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif masih rendah yaitu: level C1 (mengingat), level C2 (memahami) dan C3 (Aplikasi) 7. Guru belum terbiasa melaksanakan pembelajaran (PH,PTS,PAS) yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi HOST (higher order thinking Skills. Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Maka salah satu model pembelajaran yang
berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 dengan metode dan model pembelajaran berbasis masalah dan penemuan konsep suatu materi. Praktik baik ini perlu dibagikan agar seluruh pendidik bergerak bersama untuk melakukan model pembelajaran inovatif yang sesuai implementasi kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka baik dengan model Problem-based Learning (PBL), maupun model Project based Learning (PJBL). Diharapkan dengan model pembelajaran inovatif dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial, dan mengembangkan rasa keingintahuan sehingga peserta didik lebih nyaman dan merdeka sesuai kodrat dan zamannya. Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah meneliti dan menemukan solusi dengan memilih model pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran (memilih Model PBL dan PJBL di kelas XI dan XII) Saya juga bertanggung jawab untuk melaksanakan metode dan model pembelajaran Produktif APHP yang inovatif tersebut di sekolah tempat saya bertugas sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.
Tantangan : 1. Persiapan kelas harus agak ekstra tenaga dan
Apa saja yang menjadi pengelolaan kelas secara khusus kelas XI dan XII tantangan untuk mencapai 2. Penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang tujuan tersebut? Siapa saja akan dilaksanakan yang terlibat, 3. Dalam proses pengambilan video rekan sejawat juru kamera pengambilan gambar hanya di lakukan satu sisi, terlalu kejauhan, pencahayaan kurang, masih banyak suara dari luar masuk ke dalam video. 4. Keterbatasan waktu rekan Guru sejawat yang membantu merekam video 5. Masih ada peserta didik dalam kelompok yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena kurang kerjasama dan kurang peduli 6. Peserta didik secara khusus belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas
Warga sekolah yang terlibat dalam aksi ini yaitu :
a. Peserta didik : sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran kelas XI dan kelas XII b. Rekan Guru (Meida Milasari, S.Pd) : membantu koordinasi kelas sebelum PPL c. Rekan Guru (Danang Agus Prasetya, S.TP, S.Pd): sebagai juru kamera dan edit video d. Ibu kepala sekolah (Laeli Maghfiroh, S.PdI) : sebagai koordinator dan pengawas dalam kegiatan PPL.
Aksi : Aksi PPL 4: Aksi ke 4 Meningkatkan penggunaan
Langkah-langkah apa yang IT pada peserta didik melalui model pembelajaran dilakukan untuk inovatif PJBL di materi pengemasan hasil menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang pengolahan hewani dalam pembuatan label telur digunakan/ bagaimana asin berbasis aplikasi pixelab prosesnya, siapa saja yang 1. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri terlibat / Apa saja sumber dari RPP, LKPD, Media, Asesmen dan Bahan daya atau materi yang Ajar dalam 2 pertemuan tentang materi diperlukan untuk Pengemasan Pengolahan Hewani yang akan melaksanakan strategi ini digunakan berbasis model PjBL 2. Menentukan pendekatan saintifik dan PJBL dengan metode pengamatan,diskusi, dan presentasi dengan materi Pengemasan Pengolahan Hewani kelas XII semester 5. 3. Penentuan jadwal aksi PPL 4 dan konfirmasi kepada rekan-rekan guru. Aksi PLL 4 dilaksanakan pada Kamis, 17 November 2022, mulai pukukul 08.00-09.30 WIB 2022, Dengan Link https://meet.google.com/dho-pzpv-pit 4. Melibatkan rekan sejawat Guru Bapak Danang Agus Prasetya, S.TP S.Pd 5. Mempersiapkan fasilitas dan media yang digunakan yaitu: ruangan Lab APHP, infokus projector, laptop (aplikasi PPT materi dan Quizzes, dan video Youtube) RPP, Bahan ajar, LKPD 2 set per kelompok, lembar penilaian keterampilan dan sikap, serta perangkat lainnya android, internet, sumber arus, klip on, kamera, loudspeaker dan perangkat lainnya yang mendukung keterlaksanaan aksi. 6. Pada saat aksi melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran: a. Pendahuluan : dimulai salam, cek kehadiran, memberikan apersepsi tentang label pada kemasan dan motivasi tentang tujuan label kemasan,tujuan pembelajaran dan post test b. Kegiatan Inti: (PJBL) dengan pendekatan saintifik melalui metode pengamatan, diskusi, dan presentasi) c. Stimulus : Saya menyajikan contoh gambar label kemasan yang memuat 9 keterangan yang harus ada dalam label kemasan kemudianpeserta didik mengamati dengan berpikir kritis d. Identifikasi masalah : setelah mengamati, saya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan beberapa pertanyaan dan menggiring mereka agar menentukan project, e. Merancang langkah-langkah penyusunan project : peserta didik merancang pembuatan project tentang pembuatan label telur asin dengan menggunakan aplikasi pixelab, serta lembar LKPD dapat dikerjakan f. Penyusunan jadwal project: peserta didik dapat meyusun pembuatan label telur asin sesuai dengan instruksi yang terdapat pada LKPD melalui studi literatur, buku dan bahan ajar yang disajikan g. Penyelesaian project : peserta didik di monitoring dan di fasilitasi guru dalam menyelesaikan project ( guru melakukan penilaian ketrampilan) h. Melakukan Ice Breaking tebak gambar i. Pengujian hasil : peserta didik dapat mempresentasikan dan menampilkan hasil project yang dikerjakan secara kelompok j. Pengevaluasian hasil : saya bersama peserta didik kelas XII menyimpulkan hasil project yang di kerjakan peserta didik berdasarkan yang terbaik dan sesuai dengan keterangan pada label kemasan k. Penutup : saya dan peserta didik melakukan refleksi bersama, post test dengan aplikasi QUIZZES, tidak lanjut,salam dan doa l. Melakukan refleksi aksi PPL 4 kelas XII dengan diskusi dan wawancara kepada rekan guru produkrif APHP m. Melakukan tindak lanjut aksi 4 dengan menuliskan lembar refleksi, evaluasi dan analisis butir soal dan melakukan remedial kepada peserta didik dibawah KKM Refleksi Hasil dan dampak Setelah diterapkan model pembelajaran PJBL pada Bagaimana dampak dari aksi aksi PLL 4 peserta didik mengalami perubahan cara dari Langkah-langkah yang belajar, mereka lebih bersemangat dan semakin aktif dilakukan? Apakah hasilnya dalam pembelajaran. Peserta didik juga semakin efektif? Atau tidak efektif? terampil dalam pembuatan project, diskusi dan Mengapa? Bagaimana respon presentasi dalam kelompok. Peserta didik juga orang lain terkait dengan menyampaikan respon positif berdasarkan kuesioner strategi yang dilakukan, Apa yang diberikan: peserta didik dapat mengikuti sintak yang menjadi faktor pada model PJBL dengan media (Video) dan langkah keberhasilan atau pada LKPD karena lebih rinci. ketidakberhasilan dari Respon rekan guru produktif APHP sebagai observer, strategi yang dilakukan? Apa rekan guru lain (juru kamera) menyampaikan pembelajaran dari praktik baik sudah muncul dalam pelaksanaan aksi keseluruhan proses tersebut dengan beberapa keberhasilan yaitu : 1. Penerapan model pembelajaran sesuai dengan RPP dan bagian kegiatan mengikuti sintak PJBL 2. Video (produk) lebih menarik karena disisipkan musik dan lagu 3. Peserta didik sudah aktif dalam pembuatan project, diskusi yang disajikan. 4. Jumlah anggota kelompok heterogen (4-5 orang per kelompok kelas XII) 5. Peserta didik sudah mulai terampil berbicara membuka, tanya jawab dan menutup presentasi 6. Guru menggunakan TPACK dalam pembelajaran 7. Peserta didik sudah menerapkan 4C bekerja sama, saling berbagi informasi serta mendengarkan atau menggunakan ide-ide peserta didik yang lain dan lebih mandiri dalam mencari jawaban dari berbagai sumber untuk mencapai tujuan pembelajaran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pendampingan dan perbaikan: 1. Beberapa presentasi peserta didik masih kurang percaya diri dalam melaksanakan presentasi di depan kelas 2. Wajah guru selama pembelajaran agar tetap ceria 3. Lebih memotivasi peserta didik dalam pembelajaran 4. Perlakuan LKPD agar berbeda setiap kelompok 5. Video pembuka agar ditampilkan profil sekolah 6. Sudut perekaman video lebih dekat kepada objek 7. Kepala sekolah juga menyampaikan model pembelajaran ini efektif digunakan karena dapat berjalan sesuai rencana. Hal ini dilihat dari hasil analisis penilaian kognitif kelas XII APHP, persentase ketuntasan minimal mencapai 82,50%, dapat disimpulkan melalui PJBL dengan pendekatan saintifik,diskusi, studi literatur dan presentasi dengan materi pengemasan hasil hewani dengan Quizzes dan PIXELAB dapat meningkatkan keaktifan, keterampilan hasil belajar kognitif peserta didik.. Kemudian untuk aksi PPL dari hasil analisis penilaian kognitif kelas XII APHP, persentase kenaikan nilai post test (sesudah pembelajaran ) rata-rata =20% dan berdasarkan nilai N-gain=0,50, dapat disimpulkan melalui model PJBL dengan pendekatan saintifik,diskusi, studi literatur dan presentasi pada materi pengemasan hasil hewani dengan Quizzes dan PIXELAB dapat meningkatkan keaktifan, keterampilan hasil belajar kognitif peserta didik.
Maka berdasarkan keseluruhan cerita pratik baik
ini, saya mendapatkan pembelajaran agar terus berupaya melakukan perubahan demi kemajuan pendidikan dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada murid sehingga terwujud pelajar profil pancasila dan merdeka belajar.