You are on page 1of 5

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMKS BINA ISLAM MANDIRI KERSANA Jl. Raya


Desa Limbangan Kec. Kersana Kab. Brebes
Lingkup Pendidikan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Tujuan yang ingin dicapai Aksi ke 4 Meningkatkan penggunaan IT pada peserta
didik melalui model pembelajaran inovatif PJBL di
materi pengemasan hasil pengolahan hewani dalam
pembuatan label telur asin berbasis aplikasi pixelab
Penulis Nila Kristantina Anggraini, S.Pd
Tanggal 5 Desember 2022
Situasi:  Masalah dalam proses pembelajaran selama ini
Kondisi yang menjadi latar yaitu :
belakang masalah, mengapa 1. peserta didik kurang dilibatkan untuk belajar
praktik ini penting untuk bersama kelompok (kooperatif learning)
dibagikan, apa yang menjadi 2. media yang kurang menarik
peran dan tanggung jawab 3. kurang melaksanakan kegiatan LKPD
anda dalam praktik ini. 4. kurang memanfaatkan TPACK dalam
pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang
berpusat kepada peserta didik
5. peserta didik lebih banyak mendengar
penjelasan dari guru
6. Selama ini juga proses pembelajaran masih
berfokus pada penguasaan pengetahuan
kognitif masih rendah yaitu: level C1
(mengingat), level C2 (memahami) dan C3
(Aplikasi)
7. Guru belum terbiasa melaksanakan
pembelajaran (PH,PTS,PAS) yang berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi HOST
(higher order thinking Skills. Untuk menghadapi
era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus
dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi.

 Maka salah satu model pembelajaran yang


berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 dengan metode dan
model pembelajaran berbasis masalah dan
penemuan konsep suatu materi. Praktik baik ini
perlu dibagikan agar seluruh pendidik bergerak
bersama untuk melakukan model pembelajaran
inovatif yang sesuai implementasi kurikulum 2013
dan kurikulum merdeka baik dengan model
Problem-based Learning (PBL), maupun model
Project based Learning (PJBL). Diharapkan dengan
model pembelajaran inovatif dapat membentuk
perilaku saintifik, perilaku sosial, dan
mengembangkan rasa keingintahuan sehingga
peserta didik lebih nyaman dan merdeka sesuai
kodrat dan zamannya.
 Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini
adalah sebagai peneliti dalam
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi
selama proses belajar mengajar di kelas dan
mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Setelah meneliti dan menemukan solusi dengan
memilih model pembelajaran yang inovatif yang
sesuai dengan karakter materi pembelajaran
(memilih Model PBL dan PJBL di kelas XI dan XII)
Saya juga bertanggung jawab untuk
melaksanakan metode dan model pembelajaran
Produktif APHP yang inovatif tersebut di sekolah
tempat saya bertugas sehingga dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta
didik.

Tantangan : 1. Persiapan kelas harus agak ekstra tenaga dan


Apa saja yang menjadi pengelolaan kelas secara khusus kelas XI dan XII
tantangan untuk mencapai 2. Penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang
tujuan tersebut? Siapa saja akan dilaksanakan
yang terlibat, 3. Dalam proses pengambilan video rekan sejawat
juru kamera pengambilan gambar hanya di
lakukan satu sisi, terlalu kejauhan, pencahayaan
kurang, masih banyak suara dari luar masuk ke
dalam video.
4. Keterbatasan waktu rekan Guru sejawat yang
membantu merekam video
5. Masih ada peserta didik dalam kelompok yang
kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena
kurang kerjasama dan kurang peduli
6. Peserta didik secara khusus belum percaya diri
untuk mempresentasikan hasil laporannya di
depan kelas

 Warga sekolah yang terlibat dalam aksi ini yaitu :


a. Peserta didik : sebagai subjek dalam kegiatan
pembelajaran kelas XI dan kelas XII
b. Rekan Guru (Meida Milasari, S.Pd) :
membantu koordinasi kelas sebelum PPL
c. Rekan Guru (Danang Agus Prasetya, S.TP,
S.Pd): sebagai juru kamera dan edit video
d. Ibu kepala sekolah (Laeli Maghfiroh, S.PdI) :
sebagai koordinator dan pengawas dalam
kegiatan PPL.

Aksi :  Aksi PPL 4: Aksi ke 4 Meningkatkan penggunaan


Langkah-langkah apa yang IT pada peserta didik melalui model pembelajaran
dilakukan untuk inovatif PJBL di materi pengemasan hasil
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa yang pengolahan hewani dalam pembuatan label telur
digunakan/ bagaimana asin berbasis aplikasi pixelab
prosesnya, siapa saja yang 1. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri
terlibat / Apa saja sumber dari RPP, LKPD, Media, Asesmen dan Bahan
daya atau materi yang Ajar dalam 2 pertemuan tentang materi
diperlukan untuk Pengemasan Pengolahan Hewani yang akan
melaksanakan strategi ini digunakan berbasis model PjBL
2. Menentukan pendekatan saintifik dan PJBL
dengan metode pengamatan,diskusi, dan
presentasi dengan materi Pengemasan
Pengolahan Hewani kelas XII semester 5.
3. Penentuan jadwal aksi PPL 4 dan konfirmasi
kepada rekan-rekan guru. Aksi PLL 4
dilaksanakan pada Kamis, 17 November 2022,
mulai pukukul 08.00-09.30 WIB 2022, Dengan
Link https://meet.google.com/dho-pzpv-pit
4. Melibatkan rekan sejawat Guru Bapak Danang
Agus Prasetya, S.TP S.Pd
5. Mempersiapkan fasilitas dan media yang
digunakan yaitu: ruangan Lab APHP, infokus
projector, laptop (aplikasi PPT materi dan
Quizzes, dan video Youtube) RPP, Bahan ajar,
LKPD 2 set per kelompok, lembar penilaian
keterampilan dan sikap, serta perangkat
lainnya android, internet, sumber arus, klip on,
kamera, loudspeaker dan perangkat lainnya
yang mendukung keterlaksanaan aksi.
6. Pada saat aksi melaksanakan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran:
a. Pendahuluan : dimulai salam, cek kehadiran,
memberikan apersepsi tentang label pada
kemasan dan motivasi tentang tujuan label
kemasan,tujuan pembelajaran dan post test
b. Kegiatan Inti: (PJBL) dengan pendekatan
saintifik melalui metode pengamatan,
diskusi, dan presentasi)
c. Stimulus : Saya menyajikan contoh gambar
label kemasan yang memuat 9 keterangan
yang harus ada dalam label kemasan
kemudianpeserta didik mengamati dengan
berpikir kritis
d. Identifikasi masalah : setelah mengamati,
saya memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menyampaikan beberapa
pertanyaan dan menggiring mereka agar
menentukan project,
e. Merancang langkah-langkah penyusunan
project : peserta didik merancang pembuatan
project tentang pembuatan label telur asin
dengan menggunakan aplikasi pixelab, serta
lembar LKPD dapat dikerjakan
f. Penyusunan jadwal project: peserta didik
dapat meyusun pembuatan label telur asin
sesuai dengan instruksi yang terdapat pada
LKPD melalui studi literatur, buku dan bahan
ajar yang disajikan
g. Penyelesaian project : peserta didik di
monitoring dan di fasilitasi guru dalam
menyelesaikan project ( guru melakukan
penilaian ketrampilan)
h. Melakukan Ice Breaking tebak gambar
i. Pengujian hasil : peserta didik dapat
mempresentasikan dan menampilkan hasil
project yang dikerjakan secara kelompok
j. Pengevaluasian hasil : saya bersama peserta
didik kelas XII menyimpulkan hasil project
yang di kerjakan peserta didik berdasarkan
yang terbaik dan sesuai dengan keterangan
pada label kemasan
k. Penutup : saya dan peserta didik melakukan
refleksi bersama, post test dengan aplikasi
QUIZZES, tidak lanjut,salam dan doa
l. Melakukan refleksi aksi PPL 4 kelas XII
dengan diskusi dan wawancara kepada rekan
guru produkrif APHP
m. Melakukan tindak lanjut aksi 4 dengan
menuliskan lembar refleksi, evaluasi dan
analisis butir soal dan melakukan remedial
kepada peserta didik dibawah KKM
Refleksi Hasil dan dampak Setelah diterapkan model pembelajaran PJBL pada
Bagaimana dampak dari aksi aksi PLL 4 peserta didik mengalami perubahan cara
dari Langkah-langkah yang belajar, mereka lebih bersemangat dan semakin aktif
dilakukan? Apakah hasilnya dalam pembelajaran. Peserta didik juga semakin
efektif? Atau tidak efektif? terampil dalam pembuatan project, diskusi dan
Mengapa? Bagaimana respon presentasi dalam kelompok. Peserta didik juga
orang lain terkait dengan menyampaikan respon positif berdasarkan kuesioner
strategi yang dilakukan, Apa yang diberikan: peserta didik dapat mengikuti sintak
yang menjadi faktor pada model PJBL dengan media (Video) dan langkah
keberhasilan atau pada LKPD karena lebih rinci.
ketidakberhasilan dari Respon rekan guru produktif APHP sebagai observer,
strategi yang dilakukan? Apa rekan guru lain (juru kamera) menyampaikan
pembelajaran dari praktik baik sudah muncul dalam pelaksanaan aksi
keseluruhan proses tersebut dengan beberapa keberhasilan yaitu :
1. Penerapan model pembelajaran sesuai dengan
RPP dan bagian kegiatan mengikuti sintak PJBL
2. Video (produk) lebih menarik karena disisipkan
musik dan lagu
3. Peserta didik sudah aktif dalam pembuatan
project, diskusi yang disajikan.
4. Jumlah anggota kelompok heterogen (4-5 orang
per kelompok kelas XII)
5. Peserta didik sudah mulai terampil berbicara
membuka, tanya jawab dan menutup presentasi
6. Guru menggunakan TPACK dalam pembelajaran
7. Peserta didik sudah menerapkan 4C bekerja
sama, saling berbagi informasi serta
mendengarkan atau menggunakan ide-ide peserta
didik yang lain dan lebih mandiri dalam mencari
jawaban dari berbagai sumber untuk mencapai
tujuan pembelajaran

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam


pendampingan dan perbaikan:
1. Beberapa presentasi peserta didik masih kurang
percaya diri dalam melaksanakan presentasi di
depan kelas
2. Wajah guru selama pembelajaran agar tetap ceria
3. Lebih memotivasi peserta didik dalam
pembelajaran
4. Perlakuan LKPD agar berbeda setiap kelompok
5. Video pembuka agar ditampilkan profil sekolah
6. Sudut perekaman video lebih dekat kepada objek
7. Kepala sekolah juga menyampaikan model
pembelajaran ini efektif digunakan karena dapat
berjalan sesuai rencana. Hal ini dilihat dari hasil
analisis penilaian kognitif kelas XII APHP,
persentase ketuntasan minimal mencapai
82,50%, dapat disimpulkan melalui PJBL dengan
pendekatan saintifik,diskusi, studi literatur dan
presentasi dengan materi pengemasan hasil
hewani dengan Quizzes dan PIXELAB dapat
meningkatkan keaktifan, keterampilan hasil
belajar kognitif peserta didik..
Kemudian untuk aksi PPL dari hasil analisis
penilaian kognitif kelas XII APHP, persentase
kenaikan nilai post test (sesudah pembelajaran )
rata-rata =20% dan berdasarkan nilai N-gain=0,50,
dapat disimpulkan melalui model PJBL dengan
pendekatan saintifik,diskusi, studi literatur dan
presentasi pada materi pengemasan hasil hewani
dengan Quizzes dan PIXELAB dapat meningkatkan
keaktifan, keterampilan hasil belajar kognitif peserta
didik.

Maka berdasarkan keseluruhan cerita pratik baik


ini, saya mendapatkan pembelajaran agar terus
berupaya melakukan perubahan demi kemajuan
pendidikan dengan menerapkan model pembelajaran
yang inovatif dan berpusat pada murid sehingga
terwujud pelajar profil pancasila dan merdeka
belajar.

You might also like