Professional Documents
Culture Documents
Askep Post OP Hernioraphy (Kasiyanto)
Askep Post OP Hernioraphy (Kasiyanto)
S DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN UTAMA : NYERI AKUT PADA PASIEN
POST OPERASI HERNIORAPHY HARI KE 2 DI RUANG
AL MA’UN RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Di Susun Oleh :
Kasiyanto
2022/2023
i
HALAMAN PENGESAHAN
Di Susun Oleh :
Kasiyanto
Mengetahui,
DAFTAR ISI
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan,
bersifat sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal
skala meupun tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat
menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Tetty, 2015).
Nyeri akut menurut Herdman & Kamitsuru (2015) merupakan
pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan aktualatau potensial atau yang digambarkan sebagai
kerusakan (International Association for the Study of Pain); awitan yang tiba-
tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau diprediksi.
Nyeri adalah pengalaman sensori dan pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
yang dirasakan dalam kejadian dimana terjadi kerusakan jaringan tubuh
(Wahyudi & Abd.Wahid, 2016)
Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik atau emosional yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual maupun fungsional dengan waktu
yang mendadak atau lambat dengan intensitas ringan hingga berat yang
berlangsung selama 3 bulan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
Nyeri akut dapat dideskripsikan sebagai nyeri yang terjadi setelah cedera
akut, penyakit atau intervensi bedah, dan memiliki awitan yang cepat, dengan
intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat) serta berlangsung singkat
(kurang dari enam bulan) dan menghilang dengan atau tanpa pengobatan
setelah keadaan pulih pada area yang rusak. Nyeri akut biasanya berlangsung
singkat. Pasien yang mengalami nyeri akut biasanya menunjukkan gejala
perspirasi meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat serta pallor
(Mubarak et al., 2015).
2
B. ETIOLOGI
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016), penyebab nyeri :
1. Agen pencedera fisiologis (misalnya : inflamasi, iskemia, neoplasma)
2. Agen pencedera kimiawi (misalnya : terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (misalnya : abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
(SDKI, 2016)
C. BATASAN KARAKTERISTIK
1. Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa nyeri untuk pasien
yang tidak dapat mengungkapkannya (misal neonatal infant pain scale,
pain assesmen check list for senior with limited abilitd to komunicate)
2. Diaforesis
3. Dilatasi pupil
4. Ekspresi wajah nyeri (misal mata kurang bercahaya, tampak kacau,
gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis)
5. Fokus menyempit (misal: persepsi waktu, proses berfikir, interaksi dengan
orang dengan lingkungan)
6. Fokus pada diri sendiri
7. Keluhan tentang intensitas nyeri menggunakan standar skala nyeri
penilaian numeric.
8. Laporan tentang perilaku nyeri atau perubahan aktifitas (misalnya.
Anggota keluarga, pemberi asuhan)
9. Mengekspresikan perilaku (misalnya, gelisah, merengek, menangis,
waspada)
10. Peilaku distraksi
3
D. PATOFISOLOGI
Nyeri diawali dgn kerusakan jaringan (tissue damage), dimna jaringan
tubuh yg cedera melepaskan zat kimia inflamatori (excitatory
neurotransmitters), (histamine dan bradykinin) sbg vasodilator yg kuat ->
edema, kemerahan dan nyeri dan menstimulasi pelepasan prostaglandins
Transduksi (transduction) : perubahan energi stimulus menjadi energi
elektrik, -> proses transmisi (transmission) yakni ketika energi listik mengenai
nociceptor dihantarkan melalui serabut saraf A dan C dihantarkan dengan cepat
ke substantia gelatinosa di dorsal horn dari spinal cord -> ke otak melalui
spinothalamic tracts -> thalamus dan pusat-pusat yg lbh tinggi termsk reticular
formation, limbic system, dan somatosensory cortex
Persepsi (perseption): otak menginterpretasi signal, memproses informasi
dr pengalaman, pengetahuan, budaya, serta mempersepsikan nyeri -> individu
mulai menyadari nyeri.
Modulasi (modulation): saat otak mempersepsikan nyeri, tubuh
melepaskan neuromodulator, seperti opioids (endorphins and enkephalins),
serotonin, norepinephrine & gamma aminobutyric acid -> menghalangi
/menghambat transmisi nyeri & membantu menimbulkan keadaan analgesik,
& berefek menghilangkan nyeri
4
E. PATHWAY
Hernia
Pembedahan
Psikologis Fisik
Ketakutan Terputusnya
inkontinuitas jaringan
Kurang
infomasi
luka Merangsang area
sensorik
Ansietas
Tempat masuknya
mikroorganisme Menstimulasi
syaraf perifer
Risiko Infeksi
Nyeri akut
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
Kode Kode
No Diagnosa keperawatan SLKI SIKI
SLKI SIKI
1 Nyeri akut berhubungan dengan L. a. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, I. 1. Management Nyeri
08238 Observasi :
agen pencedera fisiologis ( D. 08066 maka tingkat nyeri menurun :
Identifikasi lokasi, karakteristik,
0077 ). Kriteria Hasil Skala durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Gejala dan tanda mayor. 1 2 3 4 5 nyeri
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5
Identifikasi skala nyeri
Subyektif : Meringis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5 Identifikasi respon nyeri non verbal
Mengeluh nyeri
Kesulitan tidur 1 2 3 4 5 Identifikasi faktor yang memperberat
Obyektif : Keterangan : dan memperingan nyeri
Tampak meringis 1 : Meningkat Terapeutik :
2 : Cukup meningkat Berikan teknis non farmakologis
Bersikap protektif ( misal : 3 : Sedang untuk mengurangi rasa nyeri
waspada, posisi 4 : Cukup menurun Kontrol lingkungan yang
5 : Menurun memperberat rasa nyeri
menghindari nyeri ) Fasilitas istirahat dan tidur
Gelisah Pertimbangan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategis meredakan
Frekuensi nadi meningkat nyeri
Sulit tidur Edukasi :
Jelaskan penyebab, periode dan
Gejala dan tanda mayor. pemicu nyeri
Obyektif : Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara
Tekanan darah meningkat mandiri
Pola nafas berubah Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
Nafsu makan berubah
6
BAB II
TINJAUAN KASUS
Ruang : Al Ma’un 8B
Pengkaji : Kasiyanto
1. DATA SUBYEKTIF
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 60 Th
NIK : 3305************
RM : 065***
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Pasien datang ke Poliklinik Bedah RS PKU Muhammadiyah Sruweng
pada tanggal 05 September 2022 pukul 14.00 WIB dengan keluhan
terdapat benjolan diselangkangan sebelah kiri sejak 1 minggu yang
9
2. Pola Nutrisi
Sebelum sakit: Klien mengatakan dirumah biasa makan 3x/hari
dengan lauk pauk secukupnya. Klien tidak ada alergi terhadap
makanan tertentu.
10
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit: Klien BAB 1x/hari dan klien BAK 4-5 x/hari, warna
urin kuning jernih.
4. Pola Aktivitas
5. Pola Istirahat
Sebelum sakit :Klien tidur 6-8 jam saat dirumah, dan klien tidak
pernah tidur siang.
Saat dikaji : Klien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi terus
menerus seperti ditusuk-tusuk, bertambah bila bergerak dan, skala
nyeri 7.
7. Pola Belajar
8. Pola Bekerja
Sebelum sakit : Klien mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hr (pagi dan
malam), dan mencuci rambut 3x/minggu
13. Berkomunikasi
2. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. TD : 140/90 mmHg
4. N : 88 x/menit
5. S : 36,5ºC
6. RR : 20 x/menit
13
10. Ektremitas :
1) Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20
tpm pada tangan kiri, CRT kurang dari 3
detik, akral hangat tidak ada sianosis.
2) Ekstremitas bawah : tidak ada edema di
kedua kaki
15
Terapi
Waktu
No Jenis Obat Dosis Indikasi
Pemberian
16
1 Infus RL
tetes/menit
Injeksi
2 2x1g 05 17
Ceftriaxon
3 Injeksi Kalnex 3 x 500mg 06 14 22
Injeksi
4 2 x 30mg 05 17
Ketorolac
5 Gentamicin 2 x 80mg 05 17
6 Ranitidin 2 x 50mg 05 17
18
c. ANALISIS DATA
Tgl/
Data Fokus Masalah Penyebab Diagnosa Keperawatan
Jam
07/09/2022 - Ds : Nyeri akut Agen pencedera Nyeri akut b.d agen pencedera Fisik
13.30 pasien mengatakan nyeri pada Fisik (D.0077)
luka operasi terasa tertusuk-
tusuk. Penisnya juga terasa sakit
seperti ditarik dengan sekala
nyeri 7
- Do :
Pasien tampak meringis
kesakitan saat bergerak, sulit
tidur, terdapat luka operasi,
terpasang kateter TD: 140/80
mmHg, N: 95x/m
19
d. INTERVENSI KEPERAWATAN
TGL Kode Kode
Diagnosa keperawatan SLKI SIKI
JAM SLKI SIKI
7/9/22 Nyeri akut berhubungan L. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 I. Management Nyeri
08238 Observasi :
13.40 dengan agen pencedera 08066 jam, maka tingkat nyeri menurun :
Identifikasi lokasi, karakteristik,
fisiologis ( D. 0077 ). Kriteria Hasil Skala durasi, frekuensi, kualitas,
Ds : 1 2 3 4 5 intensitas nyeri
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5
pasien mengatakan nyeri Identifikasi skala nyeri
Meringis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5 Identifikasi respon nyeri non
pada luka operasi terasa verbal
Kesulitan tidur 1 2 3 4 5
tertusuk-tusuk. Penisnya juga Keterangan : Identifikasi faktor yang
terasa sakit seperti ditarik 1 : Meningkat memperberat dan memperingan
2 : Cukup meningkat nyeri
dengan sekala nyeri 7 3 : Sedang Terapeutik :
Do : 4 : Cukup menurun Berikan teknis non farmakologis
5 : Menurun untuk mengurangi rasa nyeri
Pasien tampak meringis
Kontrol lingkungan yang
kesakitan saat bergerak, sulit memperberat rasa nyeri
tidur, terdapat luka operasi, Fasilitas istirahat dan tidur
Pertimbangan jenis dan sumber
terpasang kateter TD: 140/80 nyeri dalam pemilihan strategis
mmHg, N: 95x/m meredakan nyeri
Edukasi :
Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
21
.
7/9/22 Ansietas berhubungan (L.090 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 (I.0931 Reduksi Ansietas
4) Observasi :
13.45 dengan kurang terpapar 93) jam, maka tingkat ansietas (L.09093) menurun
Mengidentifikasi saat tingkat
informasi (D.0080). : ansietas berubah (misal : kondisi ,
-Ds : Kriteria Hasil Skala waktu, stresor)
pasien mengatakan cemas 1 2 3 4 5 Mengidentifikasi kemampuan
Perilaku Gelisah 1 2 3 4 5 mengambil keputusan
-Do : Frekuensi nadi 1 2 3 4 5 Memonitor tanda-tanda ansietas
Pasien tampak tegang, dan Tekanan darah 1 2 3 4 5 (verbal dan nonverbal)
Kesulitan tidur 1 2 3 4 5
sering bertanya tentang Terapeutik :
Keterangan :
Menciptakan suasana terapeutik
penyakitnya 1 : Meningkat
untuk menumbuhkan kepercayaan
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang Memahami situasi yang membuat
4 : Cukup menurun ansietas
5 : Menurun Memotivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu kecemasan
22
Edukasi :
Menjelaskan prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin dialami
Menginformasikan secara faktual
mengenal diagnosis, pengobatan
dan prognosis
Menganjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien, jika perlu
Melatih tehnik relaksasi
Kolaborasi
Melakukan kolaborasi pemberian
obat anti ansietas, jika perlu
23
e. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO Dx kep Jam Implementasi Respon Paraf
1 Nyeri Akut 07-09- Melakukan pengkajian ulang nyeri Pasien mengatakan nyeri pada luka KASI
b.d agen 2022 bekas operasi
pencedera 14.00 P : terasa nyeri jika banyak bergerak
fisik Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
(prosedur R : pada luka bekas operasi
operasi) S : skala nyeri 7
T : nyeri terus menerus
14.15 Menggali informasi mengenai Penanganan dengan minum obat KASI
penanganan nyeri sebelumnya
14.20 Mengajarkan teknik nafas dalam saat Pasien kurang antusias dalam menerima KASI
bergerak untuk mengurangi nyeri apa yang diajarkan, wajah masih tegang
14.50 Memotivasi pasien untuk melakukan Pasien belum bersedia untuk dilatih KASI
gerakan miring-miring bergerak
16.00 Melakukan pemeriksaan TTV TD : 140/90 mmHg, N : 88 x/menit, S : KASI
36,5ºC, RR : 20 x/menit
24
17.00 Memberikan obat analgetic (inj ketorolac Injeksi analgesik masuk melalui perbolus KASI
30 mg) tidak ada alergi obat
Ansietas 15.00 Mengkaji tingkat ansietas Pasien mengatakan cemas akan KASI
berhubungan keadaannya, khawatir akan luka
dengan operasinya
kurang
terpapar
informasi
(D.0080).
15.20 Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi Pasien mendengarkan penjelasan dan KASI
yang mungkin dialami sesekali bertanya tentang penyakitnya
15.30 Menganjurkan keluarga untuk tetap Pasien dan keluarga terlihat saling KASI
bersama pasien mendukung
Nyeri Akut 08/09/22 Melakukan pengkajian ulang nyeri Pasien mengatakan nyeri pada luka KASI
b.d agen 14.00 bekas operasi
pencedera P : terasa nyeri jika banyak bergerak
fisik Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
R : pada luka bekas operasi
25
17.10 Menganjurkan keluarga untuk tetap Keluarga pasien terlihat selalu membantu KASI
bersama pasien aktivitas pasien
26
9 Sept 2022 1 S : Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi KASI
P : Lanjutkan intervensi :
Manajemen nyeri
Monitor tanda-tanda vital
Pemberian analgesik
Jam 14.00 O : Wajah pasien masih tampak rileks, pasien sudah tidak bertanya tanya lagi tentang
kondisinya
A : Masalah ansietas teratasi
P : Pertahankan intervensi
28
BAB III
PEMBAHASAN
Pada pasien post operasi hernioraphy, masalah yang sering muncul adalah
nyeri. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah nyeri akut adalah dengan
: manajemen nyeri (relaksasi genggam jari), monitor tanda-tanda vital dan
pemberian analgesik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Iin Pinandita
(2012) dengan judul ‘Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Hernioraphy’, didapatkan
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap
penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomy di RS PKU
Muhammadiyah Gombong.
Dalam kasus ini, setelah relaksasi genggam jari dilakukan terjadi penurunan
intensitas nyeri yang semula 7 menjadi 5, sehingga pasien menjadi lebih nyaman
walaupun masih terasa nyeri.
29
DAFTAR PUSTAKA