Professional Documents
Culture Documents
Abstract
This thesis entitle analize ambiguous sentences. Tried to analize some ambiguous
sentences found in two Japanese novels: Madogiwa no Totto-chan and Utsukushisato
Kanashimito. The writer was interested to take a bright look over these ambiguous
sentence since they are commonly used in daily life conversation. Also in Madogiwa no
Totto-can and Utsukushisato Kanashimito novel, ambiguous sentences are easily found to
build up the whole stories. In collecting the data of the ambiguity of sentences, the writer
tried to use library reseach method. This library reseach was a method of researching
data done by the writer in her room or in the library. The writer obtained the data
about the object of the research through some books and audio visual recording. The
technique was used by searching some sentences in Madogiwa no Totto-chan novel and
Utsukushisato Kanashimito novel, then they were grouped based on some categories.
This library research showed that in both novels: Madogiwa no Totto-chan novel and
Utsukushisato Kanashimito novel, there were found two kinds of sentence ambiguities.
They were grammatical ambiguity and lexical ambiguity. Some aspects caused these
ambiguities such as: 1) lack of context, both situational context and sentence context, 2)
inaccurate grammatical structure, 3) lack of punctuation marks.
Key word : Ambiguity, Ambiguities sentence
3
tersebut dapat dipahami apabila melihat latar Untuk menentukan mana makna yang
belakang dari kalimat tersebut, yaitu pada dimaksud dari data [14], disesuaikan dengan
waktu tahun baru, pada saat menantikan jam situasi saat berbicara, yaitu lukisan yang di
menunjukkan pukul 00:00. Sewaktu bunyi buat oleh Otoko.Yang menjadi alat
lonceng berdentang, penyiar memberikan penentunya adalah partikel 「の」no yang
komentar tentang bunyi lonceng kuil tua mempunyai makna „kepunyaan atau
tersebut. kepemilikan‟ sebagai penentu topik.
Di sini dapat di ketahui bahwa unsur Apabila kalimat pada data [14]
sekecil apa pun di dalam kalimat sangat diucapkan dalam sebuah percakapan, maka
mempengaruhi makna. Pada data (1), apabila maksud dari kalimat ini jelas karena
di teliti lagi, unsur yang sangat penting bendanya kelihatan dapat diberi pernyataan
adalah adanya partikel 「 の 」 no, yang mana dari makna di atas yang sesuai.Namun,
menjelaskan bahwa makna yang dimaksud apabila kalimat ini terdapat pada bahasa
adalah pada kalimat yang kedua. Partikel tulisan, maka kalimat ini menjadi kalimat
「の」no itu terdapat di depan 「あちらこ ambigu karena keadaan yang
4
dibiarkan begitu saja. Pada saat itu, Pada data [15] terdapat kata 「十七
jelaslah bahwa keiko tidak perawan. で 」 juu nana de „di tujuh belas‟, yang
Analisis : bermakna
Pada data di atas kata tunjuk 「それ」 1. di usia tujuh belas;
sore tidak menjelaskan pada tempat apa 2. kamar nomor tujuh belas.
bersandar. Untuk itu, kita harus melihat Pada data [15] di belakang 「十七」
konteks kalimat sebelumnya yang juu nana „tujuh belas‟ tidak mencamtumkan
menjelaskan bahwa 「それ」sore itu adalah kata usia 「 際 」 sai.Begitu juga tidak
dada Keiko. Kemudian, pada 「そのあいだ memberikan kata kamar 「 部 屋 」
に 」 sono aida ni juga memiliki makna heya.Mungkin pengarang beranggapan
ambigu karena tidak menjelaskan waktu yang bahwa pembaca telah mengetahui
sebenarnya: apakah pada waktu ia bersandar, maksudnya adalah „umur tujuh
atau pada saat keiko tidak menentang? Kalau belas‟.Seandainya maksudnya adalah kamar
dilihat dari konteks kalimat sebelumnya, tujuh belas, tidak mungkin kata 「十七の部
frase itu dijelaskan pada waktu Keiko tidak
屋」juu nana no heya „kamar tujuh belas‟
menentang perlakuan Oki terhadapnya.
diletakkan setelah kalimat 「音子の母の病
Mustahil Oki tidak mengetahui Keiko tidak
院」Otoko no haha no byouin.
perawan lagi ketika ia bersandar pada Keiko.
Selain kata 「十七」juu nana „tujuh
2) Ketidakcermatan Struktur
Gramatikal belas‟, ada klausa yang bermakna ambigu,
5
tersebut.Konteks ini jelas maknanya apabila kami no keg a utatte iru youni tobi wan
di utarakan secara langsung karena waktu eta.
mengatakan kalimat ini si pembicara berada “Angin musim gugur yang baru tiba dan lalu
di lokasi. lalu lalang di dalam kereta api, seperti
3) Kekurangan Tanda Baca rambut anak-anak yang bernyanyi terbang
新しい春の風が、電車の中を通り抜 melayang-layang”
け子どもたちの髪の毛がうたってい Kesimpulan
るように、とびはねた。(MND:51) Berdasarkan pembahasan di atasdapat
Atarashii haru no kaze ga densha no diketahui bahwa ambiguitas dalam bahasa
naka wo toorimeke kodomotachi no tulis hanya ada dua jenis, yaitu (1)
kami no keg a utatte iru youni tobi wan ambiguitas gramatikal, dan (2) ambiguitas
eta. leksikal.Perbedaan ambiguitas gramatikal
dan ambiguitas leksikal, yaitu pada
“angin musim gugur yang baru tiba dan ambiguitas gramatikal muncul pada satuan
lalu lalang di dalam kereta api seperti kebahasaan yang disebut kalimat atau
rambut anak-anak yang bernyanyi kelompok kata, sedangkan pada ambiguitas
terbang melayang-layang” leksikal setiap kata dapat memiliki makna
Analisis : lebih dari satu karena mengacu pada benda
Data di atas memiliki makna yang berbeda disesuaikan dengan lingkungan
ambiguitas yang di sebabkan oleh pemakainya.
kekurangan tanda baca atau koma.Hal ini Penyebab terjadinya ambiguitas di
mengakibatkan data di atas bermakna dalam bahasa Jepang pun ada tiga jenis, yaitu
ambiguitas, pada ragam bahasa tulis tidak (1) kekurangan konteks, (2) ketidakcermatan
mempunyai intonasi yang diperlukan dalam struktur gramatikal, dan (3) kekurangan
bahasa lisan. Untuk menghilangkan tanda baca. Kekurangan konteks merupakan
ambiguitas pada data di atas, harus di beri penyebab utama terjadinya
tanda koma sehingga menjadi : ambiguitas.Ketidakcermatan struktur
新しい春の風が、電車の中を通り抜 gramatikal meliputi struktur frase, klausa,
6
Ucapan Terima Kasih 7. Seluruh staf karyawan Tata Usaha
1. Ibu Dra. Puspawati, M.S., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta.
Hatta yang telah memberikan waktu, 8. Teristimewa untuk orangtua, kakak-
pikiran, dan masukan kepada penulis kakak, dan adik-adikku tercinta yang
selama penulisan skripsi ini. telah banyak memberikan dukungan
2. Dr. Diana Kartika., sebagai Ketua moril maupun materil dan selalu
Jurusan Sastra Asia Timur Fakultas Ilmu menyertakan do‟a untuk penulis dalam
Budaya Universitas Bung Hatta dan menyelesaikan skripsi ini.
selaku pembimbing I yang telah banyak 9. Teristimewa untuk suamiku yang selalu
memberikan waktu, pikiran, ide, serta memberikan semangat, motivasi, dan
masukan dalam membimbing penulis dukungan untuk menyelesaikan skripsi
selama penulisan skripsi ini. ini, maksih udah jadi salah satu
3. Ibu Dra. Elvina. A. Saibi, M.Hum., motivator terhebat dalam menyelesaikan
selaku dosen pembimbing II yang juga skripsi ini.
telah benyak memberikan waktu, pikiran,
Daftar Pustaka
ide, serta masukan dalam membimbing Astuti, Rini. Ambiguitas Slogan Iklan.Jurnal
penulis selama penulisan skripsi ini.
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum.
4. Bapak Drs. Anwar Nasihin, M.Hum., Jakarta: Rineka Cipta.
selaku penguji yang telah banyak
_______,2009. Psikolinguistik Kajian
menberikan masukan kepada penulis Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta
selama penulisan skripsi ini.
Dardjojo, Soenjono dkk. 2010.
5. Ibu Nur Sumie Ali, S.Pd., selaku penguji Psikolinguistik: Pengantar
dan pembimbing ronbun yang telah Pemahaman Bahasa Manusia.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
banyak membantu penulis dan
memberikan waktu, masukan dan pikiran Djajasudarma, Fatimah. 1993. Semantik 1:
Pengantar kearah Ilmu Makna.
kepada penulis selama penulisan skripsi Bandung: PT. Eresco
ini.
Fitri, Eka. Rahmi. 2005. “Analisis
6. Ibu Dra. Irma, M.Hum., selaku dosen Penerjemahan Ambiguitas dalam
pembimbing akademik yang selalu Terjemahan Shoshite Senso wa
Owatta”. Skripsi: Unand
memberikan banyak pikiran, dan
masukan dari awal sampai selesai kuliah. http://repository.unpad.ac.id/bitstream/handle
/123456789/1249/ambiguitas_dalam_
psikolinguistik.pdf?sequence=1
7
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtpt Subandi. 2008. Ambiguitas Informasi Makna
unimus-gdl-dianatikah-5152-3- Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang
bab2.pdf. (Kajian Pragmatik Jepang). Artikel: