You are on page 1of 20

7

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Teoritis

1. Hakikat Permainan Sepak bola

Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang cukup tua umurnya

dan merupakan olahraga yang paling banyakpenggemarnya di

seluruhdunia.Sepakbola merupakan permainan beregu yang masing-masing terdiri

dari 11 pemain. Biasanya permainan sepakbola dimainkan dalam dua babak (2x45

menit) dengan waktu istirahat 15 menit diantara dua babak tersebut. Mencetak gol

ke gawang lawan merupakan sasaran setiap kesebelasan. Suatu kesebelasan

sebagai pemenang apabila kesebelasan tersebut dapat memasukkan bola ke

gawang lebih banyak dan kemasukkan bola lebih sedikit jika dibandingkan

dengan lawannya (Muhajir, 2004:24).

Sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh kedua regu

yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang, termasuk penjaga gawang.

Permainan ini bertujuan untuk memenangkan pertandingan dengan cara

memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan

gawang sendiri agar tidak kemasukan bola. Dalam permainan sepak bola

diperlukan kerjasama yang baik antar pemain agar tercipta serangan dan

pertahanan yang baik pula.

Menurut Muhajir (2004 : 22) sepak bola adalah suatu permainan yang

dilakukan dengan jalan menyepak bola, yang mempunyai tujuan untuk

7
8

memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut agar

tidak kemasukan bola. Di dalam memainkan bola, setiap pemain diperbolehkan

menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga

gawang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan tangan.

Bola yang dipergunakan dalam permainan sepak bola berbentuk bulat,

terbuat dari bahan kulit atau jenis lain yang sesuai. Ukuran bola adalah sebagai

berikut : Keliling bola maksimal 70 cm, minimal 68 cm, Berat bola maksimal 450

gr dan minimal 410 gr dengan Tekanan udara 0,6 – 1,1 atmosfer (600 – 1100

g/cm2)

Gambar 1. Bola Dalam Permainan Sepak Bola


Sumber :FIFA (2008:6)

Permainan sepak bola merupakan permainan bola besar. Permainan sepak

bola dapat dimainkan orang dewasa, maupun anak-anak. Untuk memainkannya

diperlukan peralatan berupa bola dan lapangan. Untuk selengkapnya mengenai

ukuran lapangan sepakbola, dapat dilihat pada gambar berikut ini.


9

Gambar 2. Lapangan Sepak Bola (Sumber : www.bolakarya-um.ac.id/2008)

Dalam permainan sepak bola, seorang pemain sepak bola harus dapat

menguasai teknik dasar bermain sepak bola dengan benar. Muchtar (1992 : 27)

mengatakan, “teknik dasar bermain sepak bola terdiri dari teknik passing, teknik

menahan bola, teknik menggiring bola, teknik gerak tipu, teknik menyundul bola,

teknnik merebut bola, teknik lemparan ke dalam, teknik penjaga gawang”. Lebih

lanjut Sucipto, dkk (2000:17) mengatakan, “beberapa teknik dasar yang perlu

dimiliki pemain sepak bola adalah passing (kicking), menghentikan (stoping),

menggiring (menggiring bola), menyundul (heading), merampas (tackling),

lemparan ke dalam (throw-in), dan menjaga gawang (goal keeping)”.

Permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang masing-masing

terdiri dari sebelas orang pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan

ini dimainkan diatas lapangan rumput rata dan berbentuk persegi panjang,

biasanya dilakukan di lapangan terbuka akan tetapi bisa juga dilakukan di

lapangan tertutup. Dalam pertandingan sepakbola digunakan bola yang bulat dan
10

terbuat dari kulit atau bahan yang diperkenankan, dipimpin oleh seorang wasit dan

dua orang hakim garis. Pertandingan dilangsungkan dalam dua babak diselingi

dengan waktu istirahat. Tim yang menjadi pemenang ialah tim yang lebih banyak

memasukkan bola ke gawang lawannya (FIFA, 2005:3-8).

Menurut Kusyanto (2000 : 15), teknik permainan sepak bola terdiri dari

bermacam-macam gerakan. Keahlian seseorang dalam mempermainkan bola

sangatlah berguna untuk suatu pertandingan yang berkualitas.

Teknikpermainansepak bola dapatdibedakansebagaiberikut :

1. Teknik Tanpa Bola (Teknik Badan)

Teknik tanpa bola atau teknik badan ditujukan untuk perkembangan

kemampuan fisik untuk mencapai kesegaran fisik, agar dapat bermain sebaik-

baiknya. Secara umum unsur-unsur kemampuan fisik terdiri atas :

1. Kecepatan, yaitu kecepatan lari, kecepatan bereaksi, dan kecepatan

bergerak.

2. Kekuatan, yaitu untuk menguatkan otot-otot yang diperlukan dalam

bermain sepakbola, misalnya otot-otot kaki untuk menendang, otot-otot

bahu untuk body-charge.

3. Daya tahan, yaitu daya tahan umum dan daya tahan otot

4. Kelincahan, yaitu kecepatan mengubah arah, dan gerak tipu dalam

permainan sepak bola

5. Kelentukan, yaitu kelentukan badan, agar gerakan menjadi mudah luwes.

2. Teknikdengan bola

Menurut Muhajir (2004 : 25) beberapa latihan yang menggunakan bola :


11

a. Teknik Menggiring bola (dribbling)

Pada umumnya menggiring bola dilakukan dengan tiga cara, yaitu : 1)

menggiring bola dengan kaki bagian dalam, 2) menggiring bola dengan kaki

bagian luar dan 3) menggiring bola dengan punggung kaki (Santoso, 2007 :

16). Dalam penelitian ini, teknik menggiring bola yang digunakan adalah

teknik menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam.

Gambar 3. Teknik Menggiring Bola


(Santoso, 2007 : 16).

b. Teknik Mengoper bola (Passing)

Mengoper bola merupakan faktor terpenting dan utama dalam permainan sepak

bola. Untuk menjadi seorang pemain sepak bola yang sempurna, perlulah

permainan itu mengembangkan kemahirannya mengoper dengan menggunakan

kedua belah kakinya. Sebenarnya mengoper adalah seni. Teknik ini memerlukan

kemampuan mengukur jarak dan arah. Oleh karena itu, seorang pemain yang

hendak mengoper bola harus dapat mengukur sejauh manakah tendangannya

dapat dicapai dan ke arah manakah bola itu hendak dituju.


12

Latihan teknik mengoper bola dapat dilakukan secara berpasangan ataupun

beregu. Mengoper bola dapat dilakukan dengan punggung kaki, dengan

menggunakan kaki bagian dalam serta dengan menggunakan ujung kaki.

c. Teknik Menahan Bola

Ada tiga macam jalan bola, yaitu masing-masing memerlukan cara tersendiri untuk

menahannya. Pertama bola menyusur tanah kedua bola memantul dan ketiga bola

tinggi. Teknik menahan bola antara lain : 1) menahan bola menyusur tanah dengan

kaki bagian dalam dan dengan telapak kaki, 2) menahan bola memantul dengan

kaki bagian dalam, dengan kaki bagian luar, dengan telapak kaki, dengan perut, 3)

menahan bola di udara (tanpa jatuh ke tanah) dengan kaki bagian dalam, dengan

paha, dengan dada, dengan kepala dan dengan punggung kaki.

d. Teknik Menyundul Bola

Menyundul bola dapat dilakukan dengan sikap berdiri dengan kaki tetap diatas

tanah atau sambil melompat keudara. Sikap manapun yang dilakukan,

tergantung pada situasi dan kondisi di lapangan permainan.

2. Hakekat Hasil Belajar Dribbling dalam Permainan Sepak Bola

Hasil belajar terbentuk atas dua kata yaitu “Hasil dan Belajar”. Hasil

merupakan akibat dari apa yang dilakukan atas suatu kegiatan. Belajar menurut

Daryanto (2010:2) ialah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi denagn lingkunganya”. Selanjutnya

Husdarta dan Saputra (2000:2) menyatakan “belajar dimaknai sebagai proses

perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan
13

lingkunganya. Tingkah laku itu mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan

sikap”.

“Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang

berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative

menetap”(Abdurrahman,2009:37).

Sedangkan Slameto (2003:2) mengemukakan bahwa” belajar ialah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri

dalam interaksi dengan lingkunganaya”.

3. Romiszowski (dalam Abdurrahman, 2009:380) menyatakan bahwa “hasil

belajar merupakan keluaran (Outputs) dari suatu sistem pemrosesan

berbagai masukan (inputs) yang berupa informasi”. Selanjutnya Sudjana

(2009:3) menegaskan “hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian

3. Hakikat Menggiring Bola dalam Permainan Sepak Bola

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau

pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring

bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan

menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan,

dan menghambat permainan.


14

Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai

berikut :

1. Untuk melewati lawan

2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan

tepat.

3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila

tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan

operan kepada teman.

Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa

menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain

tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan

mengontrol bola dengan baik.

Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil

dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik

dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal dan tentunya memiliki kelebihan dan

kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiring bola (dribbling).

Untuk dapat melakukan teknik dasar menggiring bola sepak bola dengan

baik, perlu dilakukan latihan-latihan yang terarah dan berkesinambungan. Selain

itu setiap siswa perlu diberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai pelaksanaan

teknik menggiring bola yang benar, misalnya melalui penggunaan berbagai

mediapembelajaran seperti menggunakan media audio visual.

Berorientasi pada tujuan menggiring bola dalam permainan sepak bola,

maka dapat dibedakan beberapa cara menggiring bola yaitu 1. menggiring bola
15

dengan kaki bagian dalam, 2. menggiring bola dengan kaki bagian luar, dan 3.

menggiring bola dengan punggung kaki (Sarumpaet dkk, 1992:25).

a. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam

Menggiring bola dengan kaki bagian dalam dilakukan dengan tujuan agar

bola lebih mudah kontrol, posisi bola selalu dekat dengan kedua kaki. Selain itu

pemain yang menggiring bola tersebut dapat dengan mudah merobah arah

andaikan pemain lawan berusaha merebut bola. Jadi hal seperti ini dapat diartikan

jika pemain yang menggiring bola selalu diiukuti atau dibayangi oleh lawan, maka

cara menggiring bola seperti inilah yang lebih baik dilakukan karena bola selalu

berada diantara kedua kaki. Dengan kata lain bola selalu dilindungi oleh

pembawa bola. Menggiring bola dengan bagian dalam, pemain dapat mengubah-

ubah kecepatan sewaktu menggiring bola.

b. Menggiring bola dengan kaki bagian luar

Menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian luar memberikan

kesempatan bagi pemain untuk mengubah-ubah arah serta dapat menghindari

lawan yang berusaha untuk merampas bola. Merubah arah atau membelok kekiri

maupun kekanan, berarti menghindarkan bola dari lawan, karena dengan cara

demikian tubuh pemain yang sedang menggiring bola dapat menutup atau

membatasia antara lawan dengan bola.

c. Menggiring bola dengan punggung kaki

Menggiring bola dengan punggung kaki biasanya dengan tujuan membawa

bola lurus, dimana kemungkinan tidak adanya rintangan dari lawan. Membawa bola

seperti ini dapat dilakukan dengan cepat bahkan kalau memungkinkan bola bukan
16

berarti digiring tetapi ditendang lalu lalu dikejar (kick and run). Bagi pemain yang

mempunyai kecepatan lari, hal ini sangat menguntungkan karena dapat meninggalkan

lawan dalam melakukan serangan ke daerah pertahanan lawan.

Kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :

1. Kelebihan menggiring bola menggunakan kaki bagian luar yaitu bila

menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau

sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke

sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.

2. Kelebihan menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat

mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan

atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan

ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.

3. Kelebihan menggiring bola menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat

menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi.

Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah

kiri atau sebelah kanan. (www. wordpress.com/2009/11/05/teknik-menggiring-

bola-dribbling-sepak-bola)

Gambar 4. Beberapa Cara Melakukan Menggiring bola Sepak Bola


(Sumber : Sarumpaet dkk, 1992:25).
17

4. Hakikat Umpan Balik (Feed Back)

Salah satu komponen pengajaran yang tergabung dan menyatu dalam

suatu sistem pengajaran adalah komponen umpan balik yang dalam bahasa Inggris

dikatakan feed back. Umpan balik adalah bagian yang tidak terpiosahkan dalam

suatu sistem pengajaran. Umpan balik juga merupakan suatu proses komunikasi

antara pengajar (guru) dengan peserta didik (siswa) dengan tujuan agar peserta

didik dapat memperbaiki kekurangannya dalam proses pembelajaran.

Umpan balik sangat penting dalam mengontrol apa yang telah dicapai

dalam proses pembelajaran. Umpan balik berperan dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran dari mulai tahap awal (input), proses dan (out put). Menurut Suhadi

(2008:23), umpan balik (feed back) merupakan bagian yang penting dalam

kegiatan belajar mengajar di sekolah. Umpan balik juga sangat mempengaruhi

motivasi dan minat belajar siswa. Bagi guru, melalui umpan balik ia dapat

mengetahui nilai siswa dan sejauh mana materi yang diajarkannya telah dikuasai

oleh siswa.

Umpan balik sangat erat hubungannya dengan belajar dan perubahan

perilaku. Tanpa umpan balik dari  seorang pimpinan, guru ataupun instruktur,

maka tidak akan memiliki kapasitas untuk merefleksikan, mengubah, dan

mempelajari sesuatu.  Dengan demikian seorang siswa dapat memperbaiki dirinya

di masa datang berdasarkan umpan balik yang diperolehnya. Sebuah tes apapun

hasilnya harus dikomunikasikan kepada siswa yang ditest-kan tersebut. Agar

siswa tersebut mengetahui hasil dari waktu yang telah ia gunakan dalam kurun

tertentu dan hasilnya bisa digunakan sebagai informasi baru untuk mengambil
18

langkah berikutnya. Inilah yang disebut dengan pembelajaran, sehingga siswa

tersebut bisa meningkatkan kualitas pembelajarannya (www.humanikaconsulting.

com/index.php/2004).

Setiap umpan balik pada suatu tahap pelajaran akan menentukan isi

pelajaran berikutnya dan umpan balik dilakukan untuk memperbaiki kesalahan

penampilan siswa. Jadi dapat dikatakan bahwa umpan balik tidak hanya perlu bagi

guru, tetapi juga bagi siswa.

Umpan balik adalah perilaku guru untuk membantu setiap siswa yang

mengalami kesulitan belajar secara individu dengan cara menanggapi hasil kerja

siswa sehingga lebih menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Umpan balik

yang dilakukan guru antara lain memberikan penjelasan terhadap kesalahan yang

dilakukan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Umpan balik adalah koreksi terhadap jawaban-jawaban

atas respon siswa dalam mengerjakan tes atau latihan. Umpan balik adalah suatu

proses dengan hasil atau akibat dari suatu respon untuk mengontrolnya.

Feedback lebih menekankan kepada aktivitas latihan berkenaan dengan

informasi dari pelatih terkait dengan tingkat motor skill atau penampilan atletnya

sebagai dasar dalam mengembangkan penampilan atlet. Umpan balik adalah

pengetahuan yang diperoleh berkenaan dengan sesuatu tugas, perbuatan atau

respons yang telah diberikan (Rusli Lutan, 1988:300).

Dalam konteks pembelajaran pendidikan jasmani, Adang Suherman

(1998:124) mengemukakan, “Umpan balik (feedback) yaitu guru mengobservasi


19

siswa secara individu dan menilai bagaimana siswa melakukan aktivitas serta apa

yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa itu”.

Umpan balik merupakan suatu pemberian perbaikan terhadap kesalahan

yang dilakukan siswa baik secara individu maupun secara kelompok. Dalam hal

ini pemberian untuk satu orang termasuk untuk semua orang dalam satu

individual. Hal ini bertujuan untuk menghemat waktu dalam pemberian pelajaran

yang waktu pertemuannya sangat terbatas, siswa selalu dapat memperbaiki

kesalahan yang diberikan, tidak berlarut-larut melakukan kesalahan.

(www.file.upi.edu/ pedagogi_olahraga/UMPAN_BALIK./1994)

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa umpan balik

(feedback) adalah infromasi yang berkenaan dengan kemampuan siswa dan guru

guna lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh keduanya, baik dalam

konteks pembelajaran maupun dalam pelatihan olahraga. Infromasi yang dimasud

adalah berkaitan dengan apa yang sudah dilakukan, bagaimana hasilnya, dan apa

yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.

a. Umpan balik langsung

Umpan balik langsung adalah pemberian respon secara langsung kepada

siswa yang berbuat kesalahan dalam melakukan suatu cara atau teknik dalam

suatu permainan, seperti teknik menggiring bola. Jadi guru langsung memberikan

respon kepada siswa dengan cara memperbaiki kesalahan yang dilakukan siswa

tersebut.

Pemberian umpan balik langsung dapat dilakukan dengan cara koreksi

langsung bagaimana melakukan teknik menggiring bola, sehingga para siswa


20

tidak berlarut-larut melakukan kesalahan-kesalahan dalam melakukan dribbling

dalam permainan sepak bola.

Adapun kelebihan dari penerapan pemberian umpan balik secara langsung

adalah : 1. siswa dapat mengetahui bagaimana sebenarnya cara menggiring bola

pada permainan sepak bola dengan benar dan kesalahan tidak berlarut-larut. 2.

siswa dibina untuk melakukan teknik menggiring bola pada permainan sepak bola

secara baik dan benar. Sedangkan kelemahannya adalah : 1. siswa tidak dapat

menemukan kebenaran tersebut secara sendiri, 2. guru terlalu repot menguasai

pembelajaran lewat sarana dan prasarana yang ada, 3. guru akan bekerja berat

untuk memberikan perbaikan pada beberapa siswa.

b. Umpan balik tidak langsung

Umpan balik tidak langsung adalah pemberian respon secara tidak

lanmgsung atau dengan kata lain para siswa diberikan kebebasan dengan dipantau

oleh guru yang bersangkutan dalam beberapa waktu, setelah barulah secara

bersama-sama mengoreksi mana cara-cara yang benar dan mana yang salah.

Adapun kelebihan dari pemberian umpan balik secara tidak langsung

adalah : 1. siswa dituntut untuk menemukan sendiri bagaimana cara yang benar

dalam melakukan teknik menggiring bola dengan benar. 2. siswa dapat

memahami kesalahan yang telah dilakukannya, 3. siswa tidak kaku untuk

melakukan teknik menggiring bola dalam permainan sepak bola dengan benar.

Sedangkan kelemahannya dilihat dari segi pengetahuan, yaitu apabila si anak

pengetahuannya rendah, atau cara berfikirnya agak lambat, tentu dia agak sulit

untuk membedakan mana gerakan yang benar dan mana yang salah.
21

Dalam penelitian ini, jenis umpan balik yang akan diteliti adalah umpan

balik langsung. Guru Penjas akan langsung mengkoreksi kesalahan-kesalahan

siswa dalam melakukan gerakan menggiring bola.

5. Hakikat Pendidikan Jasmani Di SMP

Pada hakikatnya pendidikan adalah suatu proses interaksi yang bersifat

manusiawi, upaya untuk menyiapkan peserta didik, upaya untuk peningkatan

kualitas hidup, kegiatan yang dilakukan seumur hidup, serta upaya dengan

senantiasa menerapkan prinsip-prinsip iptek. Penerapan interaksi yang dimaksud

adalah adanya hubungan timbal balik (komunikasi dua arah)

(www.pjkr.unnes.com/08/2009).

Menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 (dalam Tim Pengajar, buku Diktat

Unimed 2004 : 3) pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut Langeveld (dalam Diktat Tim Penyusun Pengantar Pendidikan,


2004 : 23) pendidikan ialah pemberian pertolongan oleh orang dewasa
kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan (kedewasaan);
dibagian lain Langeveld menjelaskan bahwa pendidikan ialah usaha yang
sistematis diberikan oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak yang
belum dewasa agar mencapai kedewasaan (dapat berdiri sendiri).

Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku

anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai

anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.

Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi


22

lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara

menyeluruh sehingga anak menjadi dewasa.

Dari uraian pengertian pendidikan di atas dapat dinyatakan bahwa pada

dasarnya pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh

kesadaran dan bertanggung jawab membimbing anak-anak (peserta didik)

mencapai kedewasaan.

Menurut Abdul Ghafur (dalam Arma Abdullah 1994 : 5) pendidikan


jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan
maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka
memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani,
pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Jadi hakikat dari
pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara
sadar melalui kegiatan jasmani yang intensif.

Menurut Pakar pendidikan jasmani Williams (dalam Arma Abdullah

1994:3) berpendapat bahwa “Pendidikan Jasmani adalah semua aktivitas manusia

yang dipilih jenisnya dan dilakukan sesuai dengan tujuan yang dicapai”. Menarik

pula untuk dikemukakan guna lebih memahamkan tentang pengertian pendidikan

jasmani, adalah seperti yang dikemukakan. Pada saat ini, sebagian besar diantara

kita masih ragu untuk mengatakan apa dan bagaimana sebenarnya pendidikan

jasmani itu. Untuk mudahnya, lebih baik kita mulai dengan memperhatikan awal

dari program atau perencanaan, kemudian dengan pendekatan yang lebih mantap,

kita mencoba memodifikasi konsep, setelah kita meningkatkan pengetahuan dan

pengalaman, sehingga dapat membayangkan suatu konsep yang dapat diterima.

Para ahli, sampai saat inipun masih ada yang ragu. Permasalahan yang mereka
23

hadapi adalah, apakah pendidikan jasmani itu suatu disiplin ilmu atau suatu

profesi atau kedua-duanya.

Fungsi pendidikan jasmani di tingkat SMP adalah :

- meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani yang selaras,

serasi dan seimbang

- meningkatkan perkembangan sikap mental, sosial, dan emosional yang

positif yang selaras, serasi dan seimbang

- meningkatkan pemahaman tentang manfaat penjas serta memenuhi

kebutuhan individu untuk bergerak dan bersosialisasi secara aktif

- memacu perkembangan dan aktivitas sistem peredaran darah,

pencernaan, pernafasan dan syaraf

- meningkatkan kemampuan dan meningkatkan kesegaran jasmani,

keterampilan gerak, ketahanan mental emosional dan kesehatan.

(www.pjkr.unnes.com/08/2009).

Arma Abdullah (1997 : 22), menyatakan bahwa tujuan pendidikan jasmani

di SMP adalah menyatakan bahwa pendidikan jasmani harus berkenaan dengan

perbaikan kesegaran jasmani dan kesehatan. Mereka menyatakan ingin

mempelajari keterampilan baru dan berbagai macam olahraga. Mereka juga

menyatakan bahwa pendidikan jasmani harus lebih berbuat banyak daripada

hanya mengembangkan tubuh; ia harus juga mengembangkan pikiran dan

mempersiapkan siswa untuk pekerjaan di masa yang akan datang. Siswa

memandang pendidikan jasmani sebagai tempat belajar fairplay dan sportivitas.

Mereka juga menekankan bahwa mereka ingin mempelajari aktivitas yang nanti
24

diperlukan dalam waktu senggang. Sebagian besar dari mereka menyatakan

keinginan bermain dalam suatu tim.

Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang

sungguh luas, titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus

lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah

pendidikan lainnya; hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran

jiwanya. Fokusnya pada pengaruhnya perkembangan fisik terhadap wilayah

pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang

menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani

yang berkerpentingan dengan perkembangan total manusia.

Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani

adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan

perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta

emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan

utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang

terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

B. Kerangka Berfikir

Teknik dribbling dalam permainan sepak bola merupakan hal yang mutlak

dikuasai setiap pemain, karena melalui dribbling serangan tim lawan dapat

dibendung, diredam. Melalui teknik dribbling yang jitu bola dapat diumpan pada

teman yang akan melakukan dribbling ke daerah pertahanan lawan.


25

Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap materi yang diajarkan adalah dengan menerapkan  pembelajaran

melalui penguatan umpan balik. Pembelajaran melalui penguatan umpan

baliklebih mengutamakan pembelajaran yang interaktif dan dinamis, yang

berlangsung secara timbal balik antara guru dengan siswa. Dalam pembelajaran

melalui penguatan umpan balik konsep - konsep yang dipelajari dibuat lebih

menarik dalam suasana rileks dan santai sehingga siswa lebih berminat

dalam belajar. Dengan demikian siswa akan termotivasi dan berminat dalam

belajar sehingga pengetahuan yang di peroleh pun dapat bertahan lama. Melalui

pembelajaran dengan pemberian umpan balik pembelajaran menjadi lebih hidup,

jauh dari rasa bosan dan menarik. Melalui pemberian umpan balik, siswa dapat

dengan cepat mengetahui gerakan-gerakan mana yang benar dan mana yang salah.

Penerapan pembelajaran dengan melalui penguatan umpan balik pada pokok

bahasan dribbling sepak bola dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap

pengenalan dribbling sepak bola, pengenalan gerakan dribbling sepak bola,

melakukan praktek langsung, membuat prediksi, menjelaskan dan tahap

menyimpulkan. Di dalam penelitian ini di harapkan dengan penerapan pembelajaran

dengan melalui penguatan umpan balik dapat membantu guru melaksanakan proses

pembelajaran. Dimana siswa berperan aktif mencari sumber referensi belajarnya

dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar dalam lebih bermakna dalam diri

siswa sehingga hasil belajar penjas siswa dapat menjadi lebih baik.
26

You might also like