Professional Documents
Culture Documents
Askep PPOK
Askep PPOK
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. K
No.MR : 01.xx.xx.xx
Umur : 54 tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Therapy :
Obat Dosis dan Rute Stimulus Konseptual : Peradangan
Satuan pada bronkus
Inf Asering 12 Tpm IV
Inj Cefotaxcim 2x125 gram IV
Inj Methilprednisolon 2x25 gram IV
Inj Lasix 1x20 mg IV
Valsatran 1x80 mg IV
Vectrine kapsul 3x300 ml Oral
Nebul Combivent 2,1/2 ml /8 jam Inheler
2 Nutrisi Pasien mengatakan tidak nafsu makan, mual (+), muntah (-), porsi yang id Stimulus Fokal : mual (+) muntah
habiskan Cuma 2-3 sendok, tidak ada gangguan menelan, mukosa bibir (-) tidak nafsu makan
kering.
TB. 168 BB. 85 IMT. 30,3 Stimulus Konseptual : iritasi
Berat badan menurun 10 Kg dari 95 Kg menjadi 85 Kg lambung, HCL meningkat,
Rumus Broka metabolisme meningkat
BB ideal = 90%x(TB dalam cm -100)x1kg
90%x68x1 = 61,2 Kg Stimulus Residual :
mengkonsumsi makanan pedas
Kebutuhan kalori pria
30kkal/KgBB x 61,2 Kg = 1836 kkal + 50% driver = 2754 kkal/KgBB –
30% karena pasien Obesitas grade 1 =1927,8 kkal/KgBB
Pembagian diit
Pagi 20% (380 kkal), Siang 30% (570kkal), Sore 15% (475kkal).
Snack
Pagi 10% (190kkal), Sore 15% (285kkal).
Klien mengeluh mual – mual disertai muntah, nafsu makan menurun, pasien
hanya menghabiskan ¼ porsi diit yang disediakan, karena mual jika
mencium aroma makanan, sebelumnya sempat muntah air saja ± 400cc, saat
ini pasien tidak mengalami gangguan pada sensasi rasa dan menelan.
Konjungtiva anemis, pucat, dengan Batasan cairan 1200cc/24jam.
Therapy:
Lansoprazole 1x30mg
Sucralfate 3x10ml
Donperidon 3x10mg
Hasil pemeriksaan fisik: Abdomen
Inspeksi Tidak tampak lesi pada abdomen, abdomen tidak tampak
membuncit, distensi (-)
Palpasi Tidak teraba massa padat pada perut, Nyeri tekan (-)
Perkusi Timpani
Auskultasi Bising Usus (+) 12 kali/menit
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hb 10,2 g/dL
Albumin 3,5 g/dL
Globulin 4,1 g/dL
GDS 168 mg/dL
3 Eliminasi Pasien mengatakan BAB 1kali/hari pada pagi hari, namun sejak 3 hari yll Stimulus Fokal : BAB tidak ada sejak 3
belum ada BAB karena asupan yang dimakan menurun, bising usus 12
kali/menit, urine pasie ± 400cc/24 jam, warna kuning pekat, berbusa. hari yang lalu.
Intake 1200cc + Diit 100cc
Output 500cc Stimulus Konseptual : penurunan
IWL 850
Urine 0,2 cc/KgBB/Jam reflek defekasi
Balance (+) 50cc
Stimulus Residual : -
4 Aktivitas dan Aktivitas Skor Aktivitas Skor Stimulus Fokal : Adaptif
istirahat Feeding 10 Bladder 10
0 (tidak mampu) 0 (Inkontinensia urin) Stimulus Konseptual :
5 (dibantu dengan 5 (tidak mampu mengontrol)
dipotong, dihaluskan) 10 (mampu mengontrol) Adaptif Stimulus Residual :
10 (Mandiri)
Bathing 0 Toilet Use 5
Adaptif
0 (dibantu) 0 (dibantu)
5 (mandiri) 5 (dibantu, tapi sebagian dapat
dilakukan secara mandiri)
10 (mandiri)
Grooming 5 Transfer 15
0 (dibantu) 0 (tidak mampu, tidak memiliki
5 (Mandiri cuci keseimbangan)
muka,gosok gigi dan 5 (membutuhkan bantuan 1-2
keramas) orang)
10 (Membutuhkan bantuan
berupa intruksi)
15 (mandiri)
Dressing 10 Mobility 15
0 (dibantu) 0 (tidak mampu mobilisasi)
5 (dibantu, tapi 5 (menggunakan kursi roda)
sebagian dapat 10 (Berjalan dengan bantuan 1
dilakukan secara orang atau intruksi)
mandiri) 15 (mandiri tapi dapat juga
10 (mandiri) dengan menggunakan alat
bantu)
Bowels 10 Stairs 10
0 (inkontinensia atau 0 (tidak mampu)
butuh enema) 5 ( butuh bantuan)
5 (tidak mampu) 10 (mandiri)
10 (mampu untuk
mengontrol)
1-20 (dependen total) Nilai Total 80 (Dependen Ringan)
21-40 (dependen berat)
41-60 (dependen sedang)
61-90 (dependen ringan)
91-100 (dependen/mandiri)
Functional evaluation the barthel index
Total skor indeks bartel Tn. F adalah 80 (Ketergantungan ringan)
Pemeriksaan fisik Ekstremitas
Atas Kekuatan otot : kanan 5555, kiri 5555
Bawah Kekuatan otot : kanan 5555, kiri 5555
Cukup 3
Buruk 2
Sangat buruk 1
Apatis 3
Bingung 2
Stupor/pingsan/tidak sadar 1
Terbatas di kursi 2
Mobilitas Penuh 4√
Agak terbatas 3
Sangat terbatas 2
Tidak/sulit bergerak 1
Kaadang kadang 3
Urine 2
Total skor 20
Stimulus Konseptual : -
Stimulus Residual :-
1 Perkembangan diri Tidak terdapat gangguan selama dilakukan pengkaian terkait perkembangan Stimulus Fokal : Adaptif
diri pasien pasien kooperatif selam menjalani proses perawatan di rumah
sakit Stimulus Konseptual : Adaptif
2 Focus diri Focus diri pasien baik, pasien selalu menjalin komunikasi yang baik dengan Stimulus Fokal : Adaptif
keluarga dan perawat terkait masalah pengobatan penyakitnya selama
menjalani proses perawatan Stimulus Konseptual : Adaptif
Stimulus Residual : Adaptif
3 Identitas diri Pasien terbuka terhadap informasi yang diberikan petugas medis, pasien juga Stimulus Fokal : Adaptif
tidak merasa malu dan canggung terkait kondisinya saat ini.
Stimulus Konseptual : Adaptif
1 Affectiona Selama di rumah sakit kebutuhan pasien dibantu oleh keluarga meskipun Stimulus Fokal : Adaptif
l pasien mampu melakukanya sendiri Stimulus Konseptual : Adaptif
adequacy
Stimulus Residual : Adaptif
2 Sumber Klien sudah memahami tentang program terapi yang harus dijalani untuk Stimulus Fokal : Adaptif
daya yang penyembuhan penyakitnya
adekuat Stimulus Konseptual : Adaptif
DO
-TD : 100/70 mmHg
-SUHU : 36, 70C
-NADI : 119 x/i
-RR : 28x/i
-Terpasang infus asering 12 Tpm
PH 7,743
pCO2 13,8
PO2 129
SAO2 99
HCO3- 11,4 mmoi/L
BE -8,2
3 DO
-Perut tampak kembung Kurangnya informasi Kurang pengetahuan tentang
-klien tampak gelisah tentang penyakitnya penyakitnya
DS
Tn T tidak mengerti tentang penyakit
yang di alaminya sekarang ini.
DO
-Klien sering bertanya tentang
penyakitnya
- Klien tampak kebingungan
3 Data Subjektif Gangguan Nutrisi Intak yang tidak adekuat
Pasien mengatakan mual dan tidak
nafsu makan
Data Objektif
Ureum. 24 mg/dL
- Hanya menghabiskan ¼ dari porsi
makan yang disediakan
- IMT. 30,3 Kg/m2
- Bising usus 14 x/menit
- Hb. 10,2 g/dL
- Albumin 3,5 g/dL
- Globulin 4,1 g/dL
- GDS 102 mg/dL
E. Intervensi keperawatan berdasarkan SDKI, SLKI, SIKI
Standar Luaran Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
No Diagnosis Keperawatan
Keperawatan Indonesia (SIKI)
(SDKI)
(SLKI)
Bersihan jalan napas tidak efektif Setelah dilakukan intervensi Manajemen Jalan Napas (I.01011)
keperawatan selama 3 x 24 Tindakan: Observasi:
Penyebab jam,maka diharapkan bersihan □ Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
Fisiologis jalan napas membaik dengan napas)
□ Spasme jalan napas kriteria hasil: □ Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling,
□ Hipersekesi jalan napas mengi, wheezing, ronchi kering)
□ Disfungsi neuromuskuler Bersihan jalan napas □ Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
□ Benda asing dalam jalan napas (L.01001)
□ Adanya jalan napas buatan □ Batuk efektif meningkat (5) Terapeutik:
□ Sekresi yang tertahan □ Produksi sputum □ Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-
□ Hiperplasia menurum (5) tilt dan chin-lift (jaw- thrust jika curiga trauma
□ Proses infeksi □ Wheezing menurun (5) servical)
□ Respon alergi □ Dispnea menurun (5) □ Posisikan semi-fowler atau fowler
□ Efek agen farmakologi □ Gelisah menurun (5) □ Berikan minum hangat
□ Frekuensi napas membaik □ Lakukan fisioterapi dada,
Situasional (5) jika perlu
□ Merokok aktif □ Pola napas membaik (5) □ Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
□ Merokok pasif □ Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
□ Terpajam polutan endotrakeal
Keluarkan sumbatan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
- (Tidak tersedia)
Objektif
□ Batuk tidak efektif
□ Tidak mampu batuk
□ Sputum berlebih
□ Mengi, wheezing dan atau ronkhi
kering
Mekonium di jalan napas