You are on page 1of 18

1

Akses ke Perawatan dan Kesinambungan Perawatan (APKP)

Access to Care and Continuity of Care (ACC)

> 80% Terpenuhi


STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20-79% Terpenuhi sebagian
< 20% Tidak terpenuhi
PENERIMAAN RUMAH SAKIT
Standar APKP.1
Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk layanan rawat jalan berdasarkan kebutuhan

perawatan kesehatan mereka yang teridentifikasi dan misi serta sumber daya rumah sakit.
Maksud dan Tujuan APKP 1

Mencocokkan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit tergantung pada perolehan informasi tentang kebutuhan dan kondisi pasien melalui skrining, biasanya pada
pertemuan pertama. Proses skrining ini dapat melalui kriteria triase, evaluasi visual, pemeriksaan fisik, atau hasil-hasil pemeriksaan sebelumnya yang terkait fisik, psikologi, dan
laboratorium klinis, atau evaluasi pencitraan diagnostik. Proses skrining ini bisa dilakukan di sumber daya perujuk, selama transportasi darurat, atau ketika pasien tiba di rumah sakit.
Yang penting, keputusan untuk mengobati, memindahkan, atau merujuk dilakukan hanya setelah hasil evaluasi skrining tersedia. Hanya pasien yang bisa ditangani oleh rumah sakit
dengan menyediakan layanan yang dibutuhkannya dan konsisten dengan misi rumah sakitlah yang dipertimbangkan sebagai pasien rawat inap atau didaftarkan sebagai pasien rawat
jalan. Bila rumah sakit membutuhkan tes skrining tertentu atau evaluasi sebelum penerimaan atau pendaftaran, hal ini dinyatakan dalam kebijakan tertulis (juga lihat AP.1, maksud dan
tujuan)

TELUSUR
Elemen
SKOR DOKUMEN
Penilaian SASARAN MATERI
PPI.1
TELUSUR

1.  Satu atau  Pimpinan RS  Pelaksanaan asesmen informasi dan Acuan: Acuan:


lebih informasi yang harus tersedia untuk  Pedoman Manajerial Pencegahan dan
individu  Kepala Unit Rawat pasien rawat inap  PMK 269/Menkes/Per/III/2008 Pengendalian Infeksi di RS dan
mengawasi Jalan Fasilitas Kesehatan Lainnya, Depkes,
program 2007
 Kepala Unit Rawat
pencegahan  Pedoman Pencegahan dan
Inap Regulasi RS:
dan Pengendalian Infeksi di RS dan
pengendalia  Pelaksana  Fasilitas Kesehatan Lainnya, Depkes –
n infeksi keperawatan Perdalin – JHPIEGO, 2007

Kebijakan/Pedoman/Panduan/S
2

P O tentang Asesmen Informasi Regulasi RS:


Pasien Rawat Jalan dan Rawat  SK Panitia PPI
Inap  SK IPCN &IPCLN
 Pedoman pengorganisasian Panitia PPI

Dokumen:

 Hasil asesmen pada rekam medis

2. Invididu  Pelaksanaan asesmen informasi dan


tersebut informasi yang harus tersedia
memiliki untuk pasien rawat jalan
kualifikasi
yang sesuai
untuk
0
ukuran,
5
tingkat 10
risiko,
ruang
lingkup dan
kompleksita
s program
rumah
sakit.
3.  Individu   Ketentuan RS tentang informasi yang 0
tersebut didokumentasikan untuk asesmen 5
bertanggung 10
jawab
mengawasi
program
seperti yang
ditugaskan
atau
dijabarkan
dalam
deskripsi
3

pekerjaan

Standar PPI.2.
Terdapat mekanisme koordinasi untuk semua kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi memiliki mekanisme koordinasi yang melibatkan para dokter, perawat, dan lain-lain
berdasarkan ukuran dan kompleksitas rumah sakit.
Maksud dan Tujuan PPI.2
Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi menjangkau setiap bagian organisasi pelayanan kesehatan. Kegiatan ini juga melibatkan individu di beberapa bagian dan layanan (misalnya,
bagian klinis, pemeliharaan fasilitas, jasa makanan (katering), housekeeping, laboratorium, farmasi, dan layanan sterilisasi). Ada mekanisme untuk mengoordinasikan program secara
keseluruhan. Mekanisme tersebut dapat berupa kelompok kerja
kecil, komite koordinatif, satuan tugas atau mekanisme lainnya. Tanggung jawabnya meliputi, sebagai contoh, menetapkan kriteria untuk mendefinisikan infeksi yang terkait dengan
pelayanan kesehatan, menyelenggarakan metode pengumpulan data (pemantauan), merancang strategi untuk menangani risiko-risiko akibat pencegahan dan pengendalian infeksi, dan
bagaimana proses pelaporannya. Peran koordinasi ini termasuk berkomunikasi dengan semua bagian rumah sakit untuk memastikan bahwa program tersebut berkelanjutan dan bersifat
proaktif.

Terlepas dari mekanisme apa pun yang dipilih oleh rumah sakit untuk mengkoordinasikan program pencegahan dan pengendalian infeksi, dokter dan perawat harus terwakili dan dilibatkan
dalam kegiatan dengan para profesional pencegahan dan pengendalian infeksi. Pihak lain dapat pula dilibatkan sesuai dengan ukuran dan kompleksitas layanan rumah sakit (misalnya, ahli
epidemiologi, ahli pengumpulan data, ahli statistik, manajer sterilisasi pusat, ahli mikrobiologi, apoteker, layanan housekeeping, layanan lingkungan atau fasilitas, supervisor
ruang operasi).
Telusur Skor DOKUMEN
Elemen Penilaian PPI.2.
Sasaran Materi
 Pimpinan RS  Pelaksanaan tata hubungan kerja 0 Regulasi RS:
1. Ada mekanisme untuk mengkoordinasikan
 Kepala/Ketua unit kerja Panitia PPI denga seluruh unit kerja 5  Pedoman pengorganisasian Panitia PPI
program pencegahan dan pengendalian infeksi.
yang terkait PPI terkait 10 (khususnya tentang Tata Hubungan Kerja)
 Anggota Panitia PPI  Pelaksanaan koordinasi kegiatan PPI 0  Pedoman pelayananan/operasional Panitia PPI
2. Koordinasi kegiatan pencegahan dan
 Pelaksana pelayanan yang dengan dokter 5
pengendalian infeksi itu melibatkan dokter.
terkait dengan program 10 Dokumen:
PPI (dokter, keperawatan,  Pelaksanaan koordinasi kegiatan PPI 0  Notulen rapat
3. Koordinasi kegiatan pencegahan dan
sanitasi, rumah tangga, dengan perawat 5  Bukti dokumentasi lainnya, misalnya surat
pengendalian infeksi itu melibatkan perawat.
petugas linen dan laundry, 10 menyurat
4. Koordinasi kegiatan pencegahan dan dsb)  Pelaksanaan koordinasi kegiatan PPI 0
pengendalian infeksi itu melibatkan para dengan profesional bidang PPI 5
profesional pencegahan dan pengendalian infeksi. 10
5. Koordinasi kegiatan pencegahan dan  Pelaksanaan koordinasi kegiatan PPI 0
4

pengendalian infeksi itu melibatkan dengan pihak urusan rumah tangga 5


housekeeping. 10
6. Koordinasi kegiatan pencegahan dan  Pelaksanaan koordinasi kegiatan PPI
0
pengendalian infeksi itu melibatkan pihak-pihak dengan pihak/tenaga lainnya
5
lain berdasarkan. ukuran dan kompleksitas rumah
10
sakit.
Standar PPI.3.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan atas pengetahuan ilmiah terkini, pedoman praktik
yang diterima, undang-undang dan peraturan yang berlaku, serta standar-standar untuk sanitasi dan kebersihan.
Maksud dan Tujuan PPI 3.
Informasi merupakan hal yang penting untuk suatu program pencegahan dan pengendalian infeksi. Untuk memahami dan melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian yang
efektif dibutuhkan informasi ilmiah terbaru dan dapat berasal dari banyak sumber nasional maupun internasional; misalnya, World Health Organization (WHO) menerbitkan pedoman
higiene tangan dan lain-lain. Dalam pedoman praktik tersedia informasi tentang praktik-praktik pencegahan dan infeksi yang terkait dengan layanan klinis dan layanan
pendukung lainnya, unsur-unsur program dasarnya, bagaimana respons terhadap epidemi penyakit menular dan persyaratan pelaporan ditentukan berdasarkan undang-undang dan peraturan
yang berlaku.
Telusur SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian PPI.3.
Sasaran Materi
 Pimpinan RS  Penyusunan program PPI yang 0 Acuan:
1. Program pencegahan dan pengendalian infeksi
 Ketua Panitia PPI mengacu pada ilmu pengetahuan 5  Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004
berdasarkan pada pengetahuan ilmiah terkini.
 Anggota Panitia PPI terkini 10 tentang Persyaratan Kesehatan
2. Program pencegahan dan pengendalian infeksi  Pelaksana pelayanan yang  Penyusunan program PPI berdasarkan 0 Lingkungan Rumah Sakit
berdasarkan pada pedoman praktik yang terkait dengan program regulasi nasional 5  Kepmenkes 875/Menkes/SK/VIII/2001
diterima. PPI 10 tentang Penyusunan Upaya Pengelolaan
3. Program pencegahan dan pengendalian infeksi  Program PPI di RS 0 Lingkungan dan Upaya Pemantauan
berdasarkan pada undang-undang dan peraturan 5 Lingkungan
yang berlaku. 10  Kepmenkes 876/Menkes/SK/VIII/2001
4. Program pencegahan dan pengendalian infeksi  Program PPI berdasarkan standar 0 tentang Pedoman Teknis Analisis
berdasarkan pada standar badan nasional atau sanitasi nasional 5 Dampak Kesehatan Lingkungan
lokal untuk sanitasi dan kebersihan 10  Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di
Indonesia, Depkes, 2000
 Pedoman Pengendalian Infeksi
Nosokomial Di RS, Depkes, 2001
 Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi
(CSSD) di RS, Depkes, 2002
 Pedoman Manajemen Linen di RS,
Depkes, 2004

 Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan


5

Universal di Pelayanan Kesehatan,


Depkes, Cetakan II, 2005
 Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di
Rumah Sakit, Depkes, 2009

Regulasi RS:
 Program PPI
 Program kerja Panitia PPI
Standar PPI.4.
Pemimpin rumah sakit menyediakan sumber daya yang memadai untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian infeksi.
Maksud dan Tujuan PPI.4.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi memerlukan staf yang memadai untuk mencapai tujuan program dan memenuhi kebutuhan rumah sakit, seperti yang ditentukan oleh
mekanisme/badan pengawasan dan disetujui oleh pemimpin rumah sakit.

Selain itu, program pencegahan dan pengendalian infeksi memerlukan sumber daya untuk menyediakan edukasi bagi semua staf dan bahan-bahan, seperti alkohol pembersih tangan untuk
higiene tangan. Pemimpin rumah sakit memastikan bahwa ada jumlah sumber daya yang memadai untuk melaksanakan program secara efektif.
Sistem manajemen informasi merupakan sumber daya yang penting untuk mendukung penelusuran risiko, angka dan tren risiko pada infeksi yang terkait dengan pelyanan kesehatan.
Analisis data, penafsiran dan presentasi temuannya didukung oleh petugas-petugas dalam manajemen informasi. Di samping itu, data program dan informasi tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi diolah dengan program-program pengelolaan mutu dan perbaikan mutu rumah sakit.
Telusur SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian PPI.4.
Sasaran Materi
1. Program pencegahan dan pengendalian infeksi  Pimpinan RS  Pola ketenagaan Panitia PPI 0 Regulasi RS:
memiliki staf yang memadai, seperti yang  Ketua Panitia PPI 5  Pedoman pengorganisasian Panitia PPI
disetujui oleh pemimpin rumah sakit.  Anggota Panitia PPI 10 (pola ketenagaan)
2. Pemimpin rumah sakit mengalokasikan sumber  Penganggaran program PPI 0  RKA RS
daya yang memadai untuk program pencegahan 5
dan pengendalian infeksi. 10 Adanya SIRS untuk program PPI
3. Sistem manajemen informasi mendukung  Dukungan SIRS untuk program PPI 0
program pencegahan dan pengendalian infeksi. 5
10
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI.5.
Rumah sakit merancang dan menerapkan suatu program menyeluruh untuk mengurangi risiko infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien dan petugas pelayanan
kesehatan.
Maksud dan Tujuan PPI.5.
Supaya program pencegahan dan pengendalian infeksi efektif, program tersebut harus menyeluruh, mencakup
6

baik perawatan pasien maupun kesehatan pegawai rumah sakit. Program ini dipandu dengan sebuah rencana yang mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah infeksi yang penting
secara epidemiologis bagi rumah sakit. Selain itu, program dan rencana tersebut dirancang sesuai dengan ukuran, lokasi geografis, layanan dan pasien rumah sakit. Program tersebut
mencakup sistem untuk mengidentifikasi infeksi dan untuk menyelidiki wabah penyakit menular. Ada kebijakan dan prosedur untuk memandu program tersebut. Program ini dipandu
dengan suatu asesmen risiko dan penetapan tujuan-tujuan pengurangan risiko, secara berkala.

Telusur SKOR DOKUMEN


Elemen Penilaian PPI.5.
Sasaran Materi
 Pimpinan RS Program kerja Panitia PPI, yang Acuan:
1. Ada program dan rencana menyeluruh untuk 0
 Ketua Panitia PPI meliputi:  Pedoman Manajerial Pencegahan dan
mengurangi risiko infeksi yang berkaitan dengan 5
 Anggota Panitia PPI  Upaya menurunkan risiko infeksi pada Pengendalian Infeksi di RS dan
pelayanan kesehatan pada pasien. 10
 Pelaksana pelayanan yang pelayanan pasien Fasilitas Kesehatan Lainnya, Depkes,
2. Ada program dan rencana menyeluruh untuk terkait dengan program PPI  Upaya menurunkan risiko infeksi pada 2007
0
mengurangi risiko infeksi yang berkaitan dengan tenaga kesehatan
5
pelayanan kesehatan pada petugas pelayanan
10
kesehatan (Juga lihat KPS.8.4)
3. Program tersebut mencakup kegiatan-kegiatan  Kegiatan surveillance untuk 0 Regulasi RS:
surveilans sistematik dan proaktif untuk mendapatkan angka infeksi 5 Program PPI
menentukan angka infeksi yang normal (endemik). 10
4. Program tersebut mencakup sistem-sistem untuk  Sistem investigasi pada outbreak 0
menyelidiki wabah penyakit menular. (Juga lihat penyakit infeksi 5
SIKP.5, EP 1) 10
 Regulasi RS dalam penyusunan 0
5. Program tersebut dipandu oleh kebijakan dan
program kerja Panitia PPI 5
prosedur yang tepat.
10
 Monitoring dan evaluasi angka infeksi 0
6. Tujuan pengurangan risiko dan sasaran yang
5
terukur ditetapkan dan dikaji ulang secara berkala.
10
 Kegiatan sesuai dengan besarnya RS, 0
7. Program tersebut sesuai dengan ukuran, lokasi
lokasi geografis RS, macam pelayanan 5
geografis, layanan dan pasien rumah sakit..
RS dan pola penyakit 10
Standar PPI 5.1
Program pencegahan dan pengendalian infeksi mencakup semua wilayah keberadaan pasien, staf dan pengunjung rumah sakit.
Maksud dan Tujuan PPI 5.1.
Infeksi dapat masuk ke rumah sakit melalui pasien, keluarga pasien, staf, relawan, pengunjung, dan individu lainnya, seperti misalnya relasi bisnis. Dengan demikian, seluruh wilayah
rumah sakit di mana semua orang ini berada harus disertakan dalam program surveilans, pencegahan dan pengendalian infeksi.
7

Telusur SKOR DOKUMEN


Elemen Penilaian PPI 5.1
Sasaran Materi
1.    Semua wilayah pasien, staf dan pengunjung  Pimpinan RS  Program PPI pada semua unit kerja 0  Program kerja Panitia PPI
rumah sakit termasuk dalam program pencegahan  Ketua Panitia PPI pelayanan pasien 5  Bukti pelaksanaan
dan pengendalian infeksi.  Anggota Panitia PPI 10
 Kepala unit kerja dan  Program PPI untuk staf RS dalam 0
2.    Semua wilayah staf rumah sakit disertakan dalam
Pelaksana pelayanan yang upaya PPI 5
program pencegahan dan pengendalian infeksi.
terkait dengan program PPI 10
3.    Semua wilayah pengunjung rumah sakit  Program PPI untuk pengunjung RS 0
disertakan dalam program pencegahan dan dalam upaya PPI 5
pengendalian infeksi. 10
Standar PPI 6.
Rumah sakit menggunakan pendekatan berbasis risiko dalam menetapkan fokus program pencegahan dan penurunan infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan.
Maksud dan Tujuan PPI 6.
Tiap rumah sakit harus mengidentifikasi infeksi-infeksi yang penting secara epidemiologis, lokasi infeksi, dan peralatan, prosedur serta praktik terkait, yang akan memfokuskan upaya
pencegahan dan pengurangan risiko dan insiden infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Pendekatan berbasis risiko membantu rumah sakit mengidentifikasi praktik-praktik dan
infeksi-infeksi seperti apa yang harus mereka fokuskan dalam program. Pendekatan berbasis risiko mengandalkan surveilans sebagai komponen penting untuk mengumpulkan dan
menganalisis data yang memandu asesmen risiko.

Rumah sakit mengumpulkan dan mengevaluasi data mengenai infeksi dan lokasinya yang relevan sebagai berikut:
a) Saluran pernapasan – misalnya prosedur dan peralatan yang berkaitan dengan intubasi, mechanical ventilatory support, trakeostomi, dan sebagainya
b) Saluran kencing – misalnya prosedur-prosedur dan peralatan invasif yang berkaitan dengan indwelling urinary catheters, sistem drainase urin, perawatannya, dan sebagainya
c) Peralatan intravaskular invasif – seperti pemasangan dan perawatan kateter vena sentral, infus vena perifer, dan sebagainya
d) Lokasi bedah – seperti perawatan dan jenis balutan dan prosedur aseptik terkait
e) Penyakit dan organisme yang signifikan secara epidemiologis – organisme yang resisten terhadap banyak jenis obat, infeksi yang sangat berbahaya
f) Infeksi yang timbul atau timbul kembali bersama masyarakat
Telusur SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian PPI 6.
Sasaran Materi
1. Rumah sakit telah menetapkan fokus program  Pimpinan RS  Data infeksi RS meliputi a) s/d f) 0  Laporan Panitia PPI
melalui pengumpulan data yang terkait dengan a)  Ketua Panitia PPI 5  Data surveilance, hasil analisis dan
hingga f) dalam maksud dan tujuan.  Anggota Panitia PPI 10 rekomendasi
2. Data yang dikumpulkan dari a) hingga f)  Analisis data 0  Tindak lanjut hasil analisis dan
8

5 rekomendasi
dievaluasi/dianalisis.
10  Hasil asesmen risiko infeksi pada
3. Berdasarkan evaluasi/analisis data, tindakan  Tindakan atas hasil analisis dalam setiap unit kerja pelayanan
0
diambil untuk memfokuskan atau memfokuskan upaya PPI
5
ulang program pencegahan dan pengendalian
10
infeksi rumah sakit.
4. Rumah sakit mengases risiko-risiko ini setidaknya  Asesmen risiko infeksi pada pelayanan 0
setahun sekali, dan asesmen tersebut RS, minimal setahun sekali 5
didokumentasikan. 10
Standar PPI 7.
Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses yang terkait dengan risiko infeksi dan menerapkan strategi
untuk mengurangi risiko infeksi
Maksud dan Tujuan PPI 7.
Rumah sakit memeriksa dan merawat pasien dengan menggunakan berbagai proses yang sederhana dan kompleks, masing-masing dihubungkan dengan tingkat risiko infeksi pada pasien
dan staf. Maka, penting bagi rumah sakit untuk mengukur dan meninjau proses-proses tersebut dan, jika perlu, menerapkan kebijakan, prosedur, pendidikan dan kegiatan-kegiatan lainnya
yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko infeksi.
Telusur SKOR DOKUMEN
Elemen Penilian PPI 7.
Sasaran Materi
1. Rumah sakit telah mengidentifikasi proses-proses  Pimpinan RS  Identifikasi terhadap proses pelayanan 0  Bukti telah dilakukan assessemen
yang terkait dengan risiko infeksi. (Juga lihat  Ketua Panitia PPI yang berisiko infeksi 5 risiko (ICRA)
MPO.5, EP 1)  Anggota Panitia PPI 10  Notulen rapat
2. Rumah sakit telah menerapkan strategi untuk  Upaya yang dilakukan untuk 0  Laporan Panitia PPI
mengurangi risiko infeksi dalam proses-proses menurunkan risiko infeksi pada sluruh 5  Surat usulan
tersebut. (Juga lihat MPO.5, EP 1) proses pelayanan 10
3. Rumah sakit mengidentifikasi risiko mana (Juga  Hasil kajian dan rekomendasi untuk
lihat PPI.7.1 hingga PPI.7.5) yang membutuhkan diterbitkannya regulasi, pelatihan 0
kebijakan dan/atau prosedur, pendidikan staf, untuk staf RS, serta perubahan 5
perubahan praktik, dan kegiatan-kegiatan lainnya prosedur dalam upaya menurunkan 10
untuk mengurangi risiko risiko infeksi
Standar PPI 7.1.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi dengan memastikan pembersihan dan sterilisasi peralatan yang memadai dan pengelolaan binatu dan linen yang tepat.
Maksud dan Tujuan PPI 7.1.
Risiko infeksi diminimalkan melalui proses pembersihan, disinfeksi, dan sterilisasi yang tepat, seperti pembersihan dan disinfeksi endoskop dan sterilisasi alat bedah serta peralatan
perawatan pasien invasif ataupun non-invasif. Pembersihan, disinfeksi, dan sterilisasi dapat dilaksanakan di suatu wilayah sterilisasi terpusat atau, dengan peng- awasan yang tepat, di
wilayah-wilayah lain di rumah sakit, seperti di klinik endoskopi. Pembersihan, disinfeksi, dan sterilisasi menggunakan standar yang sama di mana pun di dalam rumah sakit. Selain itu,
pengelolaan, binatu dan linen yang tepat dapat menyebabkan berkurangnya kontaminasi linen bersih dan risiko infeksi pada staf lewat binatu dan seprai kotor
Ø  Elemen Penilaian PPI 7.1. Telusur SKOR DOKUMEN
9

Sasaran Materi
1. Metode pembersihan dan sterilisasi peralatan pada  Pimpinan RS  Cara pembersihan peralatan dan 0 Acuan:
instalasi sterilisasi sentral sesuai untuk jenis  Ketua Panitia PPI metode sterilisasi di RS 5  Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di
peralatan  Anggota Panitia PPI 10 Rumah Sakit, Depkes, 2009
 Kepala unit sterilisai  Pedoman Manajemen Linen di Rumah
 Pelaksanaan pembersihan peralatan,
2. Metode pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi  Kepala unit linen dan laundry 0 Sakit, Depkes, 2004
disinfeksi dan sterilisasi yang
peralatan yang dilakukan di luar instalasi sterilisasi 5
 Pelaksana unit sterilisasi dilaksanakan di luar Unit Sterilisasi
sentral sesuai untuk jenis peralatan. 10 Regulasi RS:
 Pelaksana unit linen dan
laundry  Pedoman dan SPO
 Penyelenggaraan linen dan laundry di 0
3. Pengelolaan binatu dan linen secara tepat untuk pelayananan/operasional Unit
 Pelaksana pelayanan RS 5
meminimalkan risiko pada staf dan pasien Sterillisasi
pengguna alat steril 10
 Pedoman dan SPO
 Monitoring dan evaluasi terhadap
pelayananan/operasional Unit Linen
4. Ada proses pengawasan yang terkoordinasi untuk proses pembersihan peralatan,
0 dan Laundry
memastikan bahwa di seluruh rumah sakit disinfeksi dan sterilisasi di seluruh RS
5
digunakan metode pembersihan, disinfeksi dan Dokumen :
10
sterilisasi yang sama. Hasil monitoring dan evaluasi,
pembersihan dan sterilisasi
Standar PPI 7.1.1
Terdapat kebijakan dan prosedur yang mengidentifikasi proses untuk mengelola persediaan yang sudah kadaluarsa dan menentukan persyaratan untuk penggunaan kembali peralatan
sekali-pakai apabila diizinkan oleh undang-undang dan peraturan.
Maksud dan tujuan PPI 7.1.1.
Pada sebagian besar materi medis (cairan IV, kateter, benang jahit, dan semacamnya) tercetak tanggal kadaluarsa. Ketika tanggal kadaluarsa berlalu, produsen tidak menjamin kesterilan,
keamanan dan kestabilan materi tersebut. Pada beberapa materi terdapat pernyataan bahwa isi akan tetap steril selama kemasan masih utuh. Ada kebijakan yang mengidentifikasi proses
untuk memastikan penanganan stok yang sudah kadaluarsa secara tepat.

Di samping itu, peralatan sekali-pakai tertentu dapat dipakai ulang dengan kondisi tertentu. Ada dua risiko yang dihubungkan dengan penggunaan ulang peralatan sekali-pakai: jadi
peningkatan risiko infeksi, dan adanya risiko bahwa kinerja peralatan mungkin tidak memadai atau tidak dapat diterima setelah diproses ulang. Apabila peralatan sekali-pakai digunakan
ulang, penggunaannya harus diatur oleh kebijakan rumah sakit. Kebijakan tersebut konsisten dengan undang-undang dan peraturan serta standar profesional dan meliputi identifikasi:
a) peralatan dan materi yang tidak akan pernah dipakai ulang;
b) jumlah pemakaian ulang maksimum untuk tiap peralatan dan materi yang dipakai ulang;
c) jenis kerusakan akibat pemakaian dan keretakan, antara lain, yang menunjukkan bahwa peralatan tersebut tidak dapat digunakan lagi;
d) proses pembersihan untuk tiap peralatan yang dimulai segera setelah pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas; dan
e) proses untuk pengumpulan, analisis, dan pemakaian data pencegahan dan pengendalian infeksi yang
berkaitan dengan peralatan dan materi yang dipakai ulang.
Telusur SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian PPI. 7.1.1.
Sasaran Materi
1.    Terdapat kebijakan dan prosedur yang konsisten  Pimpinan RS  Regulasi RS tentang pengawasan 0 Regulasi RS:
10

dengan undang-undang dan peraturan nasional  Ketua Panitia PPI peralatan kadaluwarsa  Kebijakan/Panduan dan SPO tentang
serta standar profesional untuk mengidentifikasi  Anggota Panitia PPI 5 pengawasan peralatan kadaluwarsa
proses untuk mengelola stok yang sudah  Kepala unit sterilisai 10  Kebijakan/Panduan dan SPO tentang
kadaluarsa.  Pelaksana unit sterilisasi pemakaian ulang (re-use) peralatan
2.    Apabila terdapat peralatan dan materi sekali-  Pelaksana pelayanan  Regulasi RS tentang pengaturan 0 dan material
pakai yang dipakai ulang, kebijakan tersebut pengguna alat steril peralatan dan material yang dilakukan 5
mencakup a) hingga e) dalam maksud dan tujuan..  Pelaksana pelayanan yang re-use 10 Dokumen monitoring dan evaluasi
menggunakan peralatan re- Dokumen hasil pemeriksaan kuman
 Pelaksanaan kedua regulasi tersebut 0
use
3.    Kebijakan tersebut diterapkan 5
10
 Monitoring dan evaluasi terhadap 0
4.    Kebijakan tersebut dipantau. pelaksanaan regulasi tersebut 5
10
Standar PPI 7.2
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi melalui pembuangan limbah yang tepat.
Maksud dan Tujuan PPI 7.2
Rumah sakit perawatan kesehatan menghasilkan limbah yang cukup banyak setiap hari. Sering kali, limbah tersebut menularkan atau berpotensi menularkan infeksi. Dengan demikian,
pembuangan limbah yang tepat dapat berkontribusi terhadap penurunan risiko infeksi di rumah sakit. Hal ini berlaku untuk pembuangan cairan tubuh dan materi yang terkontaminasi cairan
tubuh, pembuangan darah dan komponen darah, serta limbah dari daerah kamar mayat dan postmortem, jika ada
Telusur SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian PPI 7.2.
Sasaran Materi
1.    Pembuangan limbah dan cairan tubuh yang  Pimpinan RS  Pengelolaan sampah infeksius dan Acuan:
0
menularkan infeksi dikelola untuk meminimalkan  Ketua Panitia PPI cairan tubuh  Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di
5
risiko transmisi. (Juga lihat AP.5.1, maksud dan  Anggota Panitia PPI Indonesia, Depkes, 2000
10
tujuan)  Kepala unit sanitasi  Pedoman penatalaksanaan
2.    Penanganan dan pembuangan darah dan  Pelaksana unit sanitasi  Pengelolaan darah dan komponen pengelolaan limbah padat dan limbah
0
komponen darah dikelola untuk meminimalkan  Pelaksana pelayanan kamar darah cair di rumah sakit, Depkes, 2006
5
risiko transmisi. (Juga lihat AP.5.1, maksud dan jenazah  Standar Kamar Jenazah, Depkes, 2004
10
tujuan)
3.    Kegiatan kerja daerah kamar mayat dan  Pengelolaan jenazah dan kamar 0 Regulasi RS:
postmortem dikelola untuk meminimalkan risiko jenazah 5  Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
transmisi.. 10 pengelolaan sampah infeksius dan
cairan tubuh
 Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
pengelolaan darah dan komponen
 Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
11

pelayanan kamar jenazah

Standar PPI 7.3.


Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur pembuangan benda tajam dan jarum.
Maksud dan Tujuan PPI 7.3.
Pembuangan benda tajam dan jarum yang tidak sesuai menjadi suatu tantangan utama bagi keselamatan staf. Rumah sakit memastikan bahwa ada kebijakan yang diterapkan untuk
membahas semua langkah dalam proses, dari jenis dan penggunaan pembungkus, pembuangan pembungkus, dan pengawasan proses pembuangan.
Telusur SKOR DOKUMEN
Elemen penilaian PPI 7.3.
sasaran Materi
1. Benda-benda tajam dan jarum-jarum  Pimpinan RS  Pelaksanaan pengumpulan limbah 0 Acuan:
dikumpulkan dalam pembungkus khusus yang  Ketua Panitia PPI medis berupa benda tajam dan jarum 5  Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di
tidak mudah tertusuk dan tidak dipakai ulang.  Anggota Panitia PPI 10 Indonesia, Depkes, 2000
2. Rumah sakit membuang benda-benda tajam dan  Kepala unit sanitasi  Pelaksanaan pembuangan/  Pedoman penatalaksanaan
jarum dengan aman atau membuat perjanjian  Pelaksana unit pemusnahan limbah medis berupa pengelolaan limbah padat dan limbah
dengan sumber-sumber yang memastikan benda- sanitasi/petugas kebersihan benda tajam dan jarum 0 cair di rumah sakit, Depkes, 2006
benda tajam dan pembungkusnya dibuang ke 5
tempat-tempat pembuangan limbah berbahaya 10 Regulasi RS:
atau sebagaimana yang ditetapkan oleh undang-  Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
undang dan peraturan nasional. pengelolaan limbah RS khususnya
3. Pembuangan benda-benda tajam dan jarum-jarum  Evaluasi terhadap seluruh proses 0 untuk benda tajam dan jarum
konsisten dengan kebijakan rumah sakit untuk pelaksanaan pengelolaan limbah medis 5
pencegahan dan pengendalian infeksi. berupa benda tajam dan jarum 10
Standar PPI 7.4.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas yang terkait dengan kegiatan kerja layanan makanan dan pengendalian fungsi mekanis serta teknis (mechanical and engineering).

Maksud dan Tujuan PPI 7.4.


Pengendalian teknis, seperti sistem ventilasi positif, jubah pelindung biologis (biological hoods) di laboratorium, dan termostat pada unit pendingin dan pada pemanas air yang digunakan
untuk mensterilkan piring-piring dan peralatan dapur, merupakan contoh peran penting standar dan pengontrolan lingkungan terhadap sanitasi yang baik serta penurunan risiko infeksi
dalam rumah sakit.
Telusur SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian PPI 7.4
Sasaran Materi
 Pimpinan RS  Pelaksanaan sanitasi dapur dan proses Acuan:
1.    Sanitasi dapur serta persiapan dan penanganan 0
 Ketua Panitia PPI penyiapan makanan dengan upaya  Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di
makanan memadai untuk meminimalkan risiko 5
 Anggota Panitia PPI meminimalkan risiko kontaminasi/ Indonesia, Depkes, 2000
infeksi. 10
 Kepala unit sanitasi infeksi  Pedoman Manajerial Pencegahan dan
2.    Pengontrolan teknis diterapkan untuk  Kepala unit gizi/dapur  Proses pengontrolan terhadap fasilitas 0 Pengendalian Infeksi di RS dan
meminimalkan risiko infeksi di area-area yang  Pelaksana unit yang digunakan untuk pengolahan 5 Fasilitas Kesehatan Lainnya, Depkes,
12

tepat dalam rumah sakit sanitasi/petugas kebersihan makanan sehingga dapat mengurangi 2007
 Pelaksana pelayanan gizi RS risiko kontaminasi/infeksi  Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di RS dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya, Depkes –
Perdalin – JHPIEGO, 2007
 Pedoman Pelayanan Gizi Rumah
10 Sakit, Depkes 2003

Regulasi RS:
 Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
penyelenggaraan persiapan makanan
 Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
pengontrolan fasilitas
Standar PPI 7.5.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama pembongkaran, konstruksi, dan renovasi.
Maksud dan Tujuan PPI 7.5.
Rumah sakit menggunakan kriteria risiko yang membahas dampak dari renovasi atau konstruksi baru pada persyaratan mutu udara, pencegahan dan pengendalian infeksi, persyaratan
penggunaan, kebisingan, getaran, dan prosedur darurat pada saat perencanaan pembongkaran, konstruksi, atau renovasi.
Telusur SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian PPI 7.5.
Sasaran Materi
 Pimpinan RS  Penetapan kriteria risiko akibat 0 Acuan:
1.  Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk
 Ketua Panitia PPI dampak renovasi atau pekerjaan 5  Kepmenkes 1335/Menkes/SK/X/2002
menilai dampak renovasi atau konstruksi baru..
 Anggota Panitia PPI pembangunan (konstruksi) baru 10 tentang Standar Operasional
 Ketua Panitia K3  Pelaksanaan pemantauan kualitas Pengambilan dan Pengukuran Sampel
 Kepala unit peneliharaan udara akibat dampat renovasi atau Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit
sarana RS pekerjaan pembangunan, serta
 Penanggungjawab sanitasi kegiatan sebagai upaya PPI Regulasi RS:
RS  Kebijakan/Pedoman/Panduan kriteria
2.  Risiko dan dampak renovasi atau konstruksi pada 0 risiko akibat dampak renovasi atau
mutu udara dan kegiatan pencegahan dan 5 pekerjaan pembangunan (konstruksi)
pengendalian infeksi dinilai dan ditangani 10 baru
 Penetapan pemantauan kualitas udara

Dokumen
Hasil pelaksanaan pemantauan kualitas
udara.akibat dampak renovasi.
13

PROSEDUR ISOLASI
Standar PPI.8
Rumah sakit menyediakan Alat Pelindung untuk kewaspadaan (barrier precautions) dan prosedur isolasi yang melindungi pasien, pengunjung dan staf dari penyakit menular dan
melindungi pasien imunosupresi dari infeksi.

Maksud dan Tujuan PPI.8


Rumah sakit menyusun kebijakan dan prosedur yang menetapkan prosedur isolasi dan pelindung untuk rumah sakit. Keduanya berdasarkan metode transmisi penyakit dan membahas
setiap pasien yang mungkin menularkan penyakit atau menderita immunosupresi, serta masuknya sejumlah besar pasien dengan infeksi menular.

Pencegahan penyebaran penyakit lewat udara adalah upaya penting untuk mencegah transmisi agen menular yang dapat tetap di udara selama jangka waktu yang lama. Penempatan yang
dipilih untuk pasien dengan infeksi yang dapat menyebar lewat udara adalah di dalam ruang tekanan negatif. Apabila struktur bangunan tidak memungkinkan untuk pembangunan ruang
tekanan negatif, maka rumah sakit dapat melakukan sirkulasi ulang udara melalui sistem filtrasi high-efficiency particulate air (HEPA) pada kecepatan sekurang-kurangnya 12 pertukaran
udara per jam. Kebijakan dan prosedur harus membahas rencana untuk menangani pasien dengan infeksi yang menyebar lewat udara dalam jangka waktu singkat jika ruang tekanan negatif
atau sistem filtrasi HEPA tidak tersedia. Prosedur isolasi juga membahas perlindungan staf dan pengunjung, lingkungan pasien, dan pembersihan ruangan selama pasien tinggal dan
setelah pasien dipulangkan
Telusur SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian PPI.8
Sasaran Materi
1. Pasien yang menderita atau dicurigai menderita  Pimpinan RS  Penyelenggaraan perawatan isolasi 0 Regulasi RS:
penyakit menular diisolasi sesuai dengan kebijakan  Ketua Panitia PPI 5  Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
rumah sakit dan pedoman yang direkomendasikan.  Anggota Panitia PPI 10 tentang perawatan pasien penyakit
 Pimpinan keperawatan  Pengaturan perawatan yang terpisah menular
2. Kebijakan dan prosedur membahas tentang  Pelaksana keperawatan antara pasien penyakit menular dengan
0
pemisahan pasien yang menderita penyakit menular pasien lain yang mempunyai risiko Dokumen :
5
dari pasien dan staf yang berisiko tertular lebih tinggi, yang rentan akibat Bukti edukasi staf
10
besar akibat imunosupresi atau alasan lainnya.. imunosupresi atau sebab lain,
termasuk staf RS
3. Kebijakan dan prosedur membahas bagaimana cara  Pengelolaan pasien dengan infeksi
0
menangani pasien dengan infeksi yang menular airborne pada saat ruang bertekanan
5
lewat udara dalam jangka waktu singkat jika ruang negatif sedang tidak tersedia
10
tekanan negatif tidak tersedia
4. Rumah sakit mempunyai strategi untuk menangani  Pengaturan alur pasien dengan 0
masuknya sejumlah pasien dengan penyakit penyakit penular 5
menular. 10
5. Untuk pasien yang menderita penyakit menular  Ketersediaan ruang bertekanan negatif 0
yang membutuhkan isolasi untuk infeksi yang dan mekanisme pengawasannya, dan 5
menular lewat udara disediakan ruang tekanan penyediaan ruang pengganti saat ruang 10
14

negatif dan dipantau secara rutin; jika ruang bertekanan negatif tidak tersedia
tekanan negatif tidak dapat segera tersedia, kamar
dengan sistem filtrasi HEPA yang disetujui dapat
digunakan
 Pelatihan staf yang melayani pasien 0
6. Staf dididik mengenai pengelolaan pasien yang
infeksius 5
menderita penyakit menular
10
TEKNIK PENGAMANAN DAN HAND HYGIENE
Standar PPI.9.
Sarung tangan, masker, pelindung mata, peralatan pelindung lainnya, sabun, dan disinfektan tersedia dan digunakan secara tepat jika diperlukan.
Maksud dan Tujuan PPI 9.
Higiene tangan, teknik pelindung, dan agen disinfektan merupakan sarana dasar untuk mencegah dan mengen- dalikan infeksi yang tepat. Rumah sakit mengidentifikasi situasi-situasi di
mana masker, pelindung mata, jubah atau sarung tangan dibutuhkan dan menyediakan pelatihan mengenai cara penggunaannya yang tepat. Sabun, disinfektan, dan handuk atau sarana
pengering lainnya ditempatkan di area di mana prosedur cuci tangan dan disinfektan diperlukan. Panduan higiene tangan (penggunaan panduan dinilai di SIKP.5, EP.2) dipilih dan
dipasang di area-area yang tepat, dan staf dididik mengenai cara mencuci tangan, melakukan disinfeksi tangan, atau prosedur disinfeksi permukaan tubuh lainnya dengan tepat
Telusur SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian PPI 9.
Sasaran Materi
1.    Rumah sakit mengidentifikasi situasi-situasi di  Pimpinan RS  Penetapan area penggunaan APD 0 Acuan:
mana sarung tangan dan/atau masker atau  Ketua Panitia PPI 5  PMK 1691/2011 tentang Keselamatan
pelindung mata diperlukan  Anggota Panitia PPI 10 Pasien RS
2.    Sarung tangan dan/atau masker atau pelindung  Pimpinan keperawatan  Prosedur pemakaian APD 0  A Guide to the Implementation of the
mata dipakai secara benar dalam situasi-situasi  Pelaksana keperawatan 5 WHO <ultimodel Hand Hygiene
tersebut 10 Improvement Strategy, 2009
3.    Rumah sakit mengidentifikasi situasi-situasi di  Penetapan area cuci tangan,
0
mana prosedur cuci tangan dan disinfeksi tangan disinfeksi tangan atau disinfeksi Regulasi RS:
5
atau disinfeksi permukaan tubuh lainnya permukaan Kebijakan/Panduan/SPO tentang:
10
diperlukan.  Area yang menggunakan APD
4.    Prosedur cuci tangan dan disinfeksi tangan  Prosedur cuci tangan dan disinfeksi 0  Prosedur pemakaian APD
dilaksanakan secara tepat dalam area-area dan implementasinya 5  Area yang harus cuci tangan,
tersebut 10 disinfeksi tangan atau disinfeksi
 Sumber/referensi yang digunakan permukaan
sebagai acuan panduan hand  Prosedur cuci tangan dan disinfeksi
0
5.    Rumah sakit telah menggunakan panduan higiene hygiene
5
tangan dari sumber-sumber yang berwenang Dokumen :
10
Hasil pemantauan cuci tangan
(compliancenya)
15

INTEGRASI PROGRAM DENGAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


Standar PPI.10
Proses pencegahan dan pengendalian infeksi terintegrasi dengan program rumah sakit keseluruhan untuk perbaikan mutu dan keselamatan pasien
Standar PPI 10.1.
Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, angka infeksi, dan tren infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan
Standar PPI 10.2.
Perbaikan mutu meliputi penggunaan ukuran-ukuran yang terkait dengan masalah infeksi yang penting secara
epidemiologis bagi rumah sakit
Standar PPI 10.3.
Rumah sakit menggunakan informasi risiko, tingkat risiko, dan tren risiko untuk merancang dan memodifikasi proses penurunan risiko infeksi yang terkait dengan perawatan kesehatan ke
tingkat yang serendah mungkin.
Standar PPI 10.4.
Rumah sakit membandingkan angka infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan dengan rumah sakit lain melalui database komparatif.
Standar PPI 10.5.
Hasil pengukuran pencegahan dan pengendalian infeksi dalam rumah sakit secara teratur disampaikan kepada pemimpin dan staf
Standar PPI 10.6
Rumah sakit melaporkan informasi tentang infeksi kepada instansi kesehatan masyarakat eksternal yang sesuai
Maksud dan Tujuan PPI.10 sampai dengan PPI 10.6
Proses pencegahan dan pengendalian infeksi dirancang untuk menurunkan risiko infeksi pada pasien, staf, dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan tersebut, rumah sakit harus secara proaktif
mengidentifikasi dan menelusuri risiko, angka dan tren infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Rumah sakit menggunakan informasi pengukuran untuk memperbaiki kegiatan
pencegahan dan pengendalian infeksi dan untuk menurunkan angka infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan hingga serendah mungkin. Suatu rumah sakit dapat menggunakan
data dan informasi pengukuran secara baik dengan memahami tingkat dan tren yang sejenis pada rumah sakit sejenis lainnya dan memberikan kontribusi data kepada database yang
berkaitan dengan infeksi.
Telusur SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian PPI.10.
Sasaran Materi
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi  Pimpinan RS  Program peningkatan mutu RS dan Acuan:
0
diintegrasikan ke dalam program rumah sakit untuk  Ketua Panitia PPI keselamatan pasien terkait dengan PPI  Pedoman Upaya Peningkatan Mutu
5
perbaikan mutu dan keselamatan pasien. (Juga lihat  Ketua Panitia Mutu Pelayanan Rumah Sakit, Depkes, 1994
10
PMKP.1.1, EP )  Ketua Panitia Keselamatan  PMK 1691/2011 tentang Keselamatan
2. Kepemimpinan program pencegahan dan Pasien  Monitoring dan evaluasi pelaksanaan 0 Pasien RS
pengendalian infeksi dimasukkan ke dalam  Anggota Panitia PPI PPI dalam program peningkatan mutu 5  Panduan Nasional Keselamatan Pasien
mekanisme pengawasan program rumah sakit untuk  Anggota Panitia Mutu RS dan keselamatan pasien 10 Rumah Sakit (Patient Safety), Depkes
mutu dan keselamatan pasien.  Anggota Panitia Keselamatan 2008
Pasien
Regulasi RS:
 Program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan pasien
 Program PPI
16

 SPO monitoring/pengawasan dari


program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
Telusur SKOR DOKUMEN
Ø  Elemen Penilaian PPI 10.1.
Sasaran Materi
 Pimpinan RS  Identifikasi risiko infeksi terkait 0  Data pemantauan angka infeksi
1. Risiko infeksi yang berkaitan dengan pelayanan
 Ketua Panitia PPI dengan pelayanan kesehatan 5 termasuk indikator angka infeksi
kesehatan ditelusuri
 Anggota Panitia PPI 10  Notulen rapat pembahasan
 Indikator angka infeksi terkait dengan 0  Laporan Panitia PPI
2. Angka risiko infeksi yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan 5
pelayanan kesehatan ditelusuri
10
 Analisis data angka infeksi untuk 0
3. Tren risiko infeksi yang berkaitan dengan
menilai kecenderungan (trend) infeksi 5
pelayanan kesehatan ditelusuri
terkait dengan pelayanan kesehatan 10
Telusur SKOR DOKUMEN
Ø  Elemen Penilaian PPI 10.2.
Sasaran Materi
 Pimpinan RS  Monitoring dan evaluasi pelaksanaan 0  Hasil monitoring dan evaluasi
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
 Ketua Panitia PPI kegiatan PPI 5 pelaksanaan kegiatan PPI
diukur.
 Anggota Panitia PPI 10  Hasil analisis epidemiologi
 Analisis epidemiologi kejadian infeksi 0
2. Pengukuran tersebut mengidentifikasi infeksi- 5
infeksi yang penting secara epidemiologi 10

Telusur SKOR DOKUMEN


Ø  Elemen Penilaian PPI 10.3.
Sasaran Materi
 Pimpinan RS  Tindak lanjut hasil analisis 0  Perubahan regulasi berdasarkan hasil
1. Proses-proses dirancang ulang berdasarkan data dan
 Ketua Panitia PPI berdasarkan risiko, data dan 5 analisis
informasi risiko, angka dan tren infeksi
 Anggota Panitia PPI kecenderungan (trend) 10
 Upaya menurunkan risiko infeksi 0
2. Proses-proses dirancang ulang untuk menurunkan
5
risiko infeksi hingga serendah mungkin
10

Ø  Elemen Penilaian PPI 10.4. Telusur SKOR DOKUMEN


17

Sasaran Materi
1. Angka infeksi yang berkaitan dengan perawatan  Pimpinan RS  Pelaksanaan komparasi angka infeksi  Bukti data RS lain
0
kesehatan dibandingkan dengan angka infeksi di  Ketua Panitia PPI RS dengan RS lain  Bukti data acuan
5
rumah sakit lain melalui database komparatif. (Juga  Anggota Panitia PPI  Hasil analisis
10
lihat PMKP.4.2, EP 2, dan MKI.20.2, EP 3)
2. Rumah sakit membandingkan angkanya dengan  Pelaksanaan komparasi angka infeksi 0
praktik terbaik (best practice) yang ada dan bukti RS dengan acuan terbaik 5
ilmiah 10
Telusur SKOR DOKUMEN
Ø  Elemen Penilaian PPI 10.5.
Sasaran Materi
 Pimpinan RS  Pelaksanaan komunikasi hasil 0  Bukti komunikasi, misalnya dalam
1. Hasil-hasil pengukuran disampaikan kepada staf
 Ketua Panitia PPI pengukuran kepada staf medis 5 forum rapat
medis
 Anggota Panitia PPI 10  Dokumen laporan Panitia PPI kepada
 Pelaksanaan komunikasi hasil 0 manajemen RS
2. Hasil-hasil pengukuran disampaikan kepada staf
pengukuran kepada staf keperawatan 5
perawat
10
 Laporan hasil pengukuran kepada 0
3. Hasil-hasil pengukuran disampaikan kepada
manajemen 5
manajemen
10
Telusur SKOR DOKUMEN
Ø  Elemen Penilaian PPI 10.6.
Sasaran Materi
1. Hasil program pencegahan dan pengendalian  Pimpinan RS  Laporan pelaksanaan program PPI ke  Dokumen laporan kepada Kemkes
0
infeksi dilaporkan kepada instansi kesehatan  Ketua Panitia PPI Kemkes atau Dinas Kesehatan sesuai atau Dinas Kesehatan
5
masyarakat seperti yang diwajibkan. (Juga lihat  Anggota Panitia PPI ketentuan yang berlaku  Bukti tindak lanjut atas laporan
10
MKI.20.1, EP 2)
2. Rumah sakit mengambil tindakan yang tepat  Tindak lanjut terhadap laporan yang 0
berdasarkan laporan dari instansi kesehatan disampaikan 5
masyarakat yang relevan 10
18

PENDIDIKAN STAF TENTANG PROGRAM


Standar PPI 11.
Rumah sakit menyediakan edukasi mengenai praktik pencegahan dan pengendalian infeksi kepada staf, dokter, pasien, keluarga pasien, dan pemberi pelayanan lainnya apabila ada
indikasi mereka terlibat dalam perawatan.
Maksud dan Tujuan PPI 11.
Demi efektifitas program pencegahan dan pengendalian infeksi, rumah sakit harus mendidik anggota stafnya mengenai program pada saat mereka mulai bekerja di rumah sakit dan diulang
secara berkala. Program pendidikan ini meliputi staf profesional, staf pendukung klinis dan nonklinis, dan bahkan pasien dan keluarganya, termasuk pengunjung dengan kepentingan bisnis
dan pengunjung-pengunjung lainnya. Para pasien dan keluarganya juga dianjurkan untuk berpartisipasi dalam penerapan dan penggunaan praktik pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit.

Pendidikan ini disediakan sebagai bagian dari orientasi bagi semua staf baru dan diulang secara berkala, atau setidaknya apabila ada perubahan dalam kebijakan, prosedur dan praktik yang
memandu program rumah sakit untuk pencegahan dan pengendalian infeksi. Pendidikan ini juga mencakup temuan dan tren yang diperoleh dari kegiatan pengukuran. (Juga lihat KPS.7)
Telusur
Elemen Penilaian PPI.11 SKOR DOKUMEN
Sasaran Materi
1. Rumah sakit menyusun program pencegahan dan  Pimpinan RS  Program PPI yang melibatkan seluruh  Program kerja PPI/Program diklat
0
pengendalian infeksi yang mencakup semua staf  Ketua Panitia PPI staf RS, pasien dan keluarga tentang PPI
5
dan profesional lainnya serta pasien dan  Anggota Panitia PPI  Program pendidikan pasien dan
10
keluarganya. keluarga
2. Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan  Program pelatihan PPI kepada seluruh 0  Bukti implementasi pelatihan dan
mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi staf RS 5 edukasi
bagi semuastaf dan profesional lainnya. 10
3. Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan  Program edukasi PPI kepada pasien 0
mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi dan keluarga 5
bagi pasien dan keluarganya. 10
4. Semua staf dididik mengenai kebijakan, prosedur,  Program pelatihan yang meliputi 0
dan praktik program pencegahan dan pengendalian regulasi dan implementasi program 5
infeksi. (Juga lihat KPS.7 dan TKKA.5.4) PPI 10
 Pelaksanaan edukasi kepada staf RS 0
5. Pendidikan staf disediakan secara berkala untuk
sebagai tindak lanjut dari analisis 5
merespons tren yang signifikan dalam data infeksi.
kecenderungan (trend) data infeksi 10

You might also like