You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/334324263

PENGARUH JENIS ARANG HITAM TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT


KARET ALAM PADA VULKANISAT ELASTOMER BANTALAN JEMBATAN

Article  in  Jurnal Penelitian Karet · January 2019


DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i1.606

CITATIONS READS

0 693

3 authors, including:

Santi Puspitasari
indonesia Rubber Research Institute
25 PUBLICATIONS   50 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

hydrogenation of natural rubber View project

All content following this page was uploaded by Santi Puspitasari on 17 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Penelitian Karet, 2019, 37 (1) : 65 - 74
Indonesian J. Nat. Rubb. Res. 2019, 37 (1) : 65 - 74
Doi : https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v37i1.606

PENGARUH JENIS ARANG HITAM TERHADAP SIFAT MEKANIK


KOMPOSIT KARET ALAM PADA VULKANISAT
ELASTOMER BANTALAN JEMBATAN

Effect of Carbon Black Types on Mechanical Properties of Natural Rubber Composite


for Elastomeric Bridge Bearing Pads Vulcanizate

Adi CIFRIADI, Santi PUSPITASARI*, dan Woro ANDRIANI

Pusat Penelitian Karet


Jalan Salak Nomor 1 Bogor 16151 Jawa Barat
*Email : puspitasari.santi@puslitkaret.co.id

Diterima : 24 Januari 2019 / Disetujui : 7 Februari 2019

Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari


pengaruh berbagai tipe carbon black sebagai
Elastomeric bridge bearing pads bahan pengisi dalam pembuatan vulkanisat
based on natural rubber which are produced komposit karet alam untuk bantalan
by local industry frequently is facing an jembatan dan jalan layang. Tipe carbon black
quality problems in the terms of retention and yang digunakan terdiri atas N330 (HAF),
compression set. The research was aimed to N550 (FEF), N774 (SRF-HM-NS), dan N990
study the effect of carbon black type as (MT). Percobaan diawali dengan pembuatan
reinforcing filler in the manufacture of natural kompon karet pada skala laboratorium
rubber composite for bridge bearing pads. berkapasitas 120 g kompon/batch. Kompon
Type of carbon black used consisted of N330 karet yang diperoleh kemudian dicetak
(HAF), N550 (FEF), N774 (SRF-HM-NS), and untuk sampel uji karakterisasi sifat mekanik
N990 (MT). The experiment was began with vulkanisat komposit karet bantalan.
rubber compounding at laboratory scale Parameter uji mengacu pada SNI 3967:2013.
capacity of 120 g compound/batch. Rubber Mengacu pada hasil pengujian diketahui
compound obtained then being moulded as bahwa sifat mekanik vulkanisat komposit
testing material. Mechanical properties karet bantalan jembatan dan jalan layang
parameter referred to SNI 3967:2013. In bergantung pada derajat ikatan silang dan
accordance of characterization result, it could interaksi antara partikel bahan pengisi
be understood that the mechanical properties dengan molekul karet. Interaksi semakin
of rubber vulcanizate was highly depending kuat didapatkan dari carbon black yang
on crosslink density and rubber-filler memiliki ukuran diameter partikel terkecil
interaction. Strong interaction was gained atau luas permukaan terbesar. Tipe carbon
from carbon black with small average particle black yang dianggap sesuai untuk komposit
size or wide surface area. Appropriate carbon karet bantalan jembatan dan jalan layang
black as reinforcing filler for production of adalah N550, N774, kemudian N330.
natural rubber bridge bearing pads were
N550, N774, followed with N330. Kata kunci: Bahan pengisi; elastomer; karet
alam; komposit; sifat mekanik
Keywords: Composite; elastomer; filler;
mechanical properties; natural
rubber
PENDAHULUAN

 Konsumsi karet alam terbesar dunia


Abstrak
dialokasikan untuk industri ban kendaraan
bermotor (70% dari total konsumsi karet
Karet bantalan jembatan dan jalan
alam global). Terjadinya perang dagang
layang berbasis karet alam produksi lokal
antara USA dan China turut mempengaruhi
sering kali mengalami permasalahan
kinerja industri ban yang berimbas pada
kualitas dalam hal ketahanan terhadap
berlebihnya pasokan karet alam. Faktor ini
pengusangan dan pampatan tetap.

65
Cifriadi, Puspitasari, dan Andriani

berkontribusi terhadap pelemahan harga Mengacu pada fakta tersebut,


jual karet alam yang telah berlangsung sejak kondisi saat ini pimpinan proyek
akhir tahun 2011. Untuk menghadapi pembangun jalan dan jembatan lebih
kondisi ini Pemerintah Indonesia mulai mempercayai kualitas produk karet
mengalihkan konsumsi karet alam ke arah bantalan jembatan dan jalan layang impor
penggunaan non ban yaitu sebagai bahan yang banyak didatangkan dari China dan
pendukung pembangunan infrastruktur Malaysia. Produk karet bantalan jembatan
nasional seperti aspal karet, karet bantalan dan jalan layang impor yang telah terbukti
kereta api, dan karet bantalan untuk tahan lama diproduksi menggunakan karet
perletakan jembatan dan jalan layang. sintetik tipe kloroprena (CR). Karet sintetik
jenis kloroprena diketahui memiliki
Industri hilir karet bantalan keunggulan berupa ketahanan terhadap
jembatan dan jalan layang patut untuk ozon dan oksidasi termal yang sangat baik,
segera dikembangkan karena memiliki sehingga sesuai digunakan sebagai base
potensi pasar yang sangat luas. Produk karet elastomer dalam manufaktur produk karet
bantalan untuk perletakan jembatan dan untuk aplikasi luar ruangan. Karet ini
jalan layang telah diusulkan oleh Delegasi termasuk dalam kategori karet sintetik
Indonesia dalam Rubber-Based Product dengan tingkat konsumsi tertinggi di dunia
Working Group – Asean Consultative meskipun diperdagangkan pada harga
Committee for Standards and Quality (PWG- sebesar USD 7 per Kg.
ACCSQ) sebagai produk karet yang akan
dibuatkan harmonisasi standar sebagai Riset ini bertujuan untuk mengkaji
persyaratan dalam menghadapi dan rancangan formula kompon karet alam
implementasi pasar bebas ASEAN Economic untuk pembuatan komposit karet sebagai
Community (AEC). Dengan disetujuinya material penyusun bantalan jembatan dan
harmonisasi standar maka Pemerintah akan jalan layang tipe berlapis dengan mengatur
memberlakukan SNI wajib bagi produk lokal berbagai jenis arang hitam (carbon black)
maupun impor sehingga dapat sebagai bahan pengisi yang bersifat penguat
meningkatkan daya saing produk karet (reinforcing filler) sekaligus memiliki
bantalan lokal, melindungi konsumen kompatibilitas yang baik dengan karet alam
terhadap produk berkualitas buruk dan dibandingkan bahan pengisi jenis silika.
pihak produsen terhadap persaingan usaha Sedangkan jenis bahan pengisi seperti kapur
tidak sehat. (CaCO3) tidak bersifat penguat terhadap
komposit karet (extender filler). Bahan
Produk karet bantalan lokal pengisi yang bersifat penguat akan
komersial umumnya terbuat dari jenis karet meningkatkan sifat kekerasan dan
alam. Namun produsen yang sebagian besar ketahanan sobek vulkanisat karet (Mostafa
berskala UKM ini tidak mempertimbangkan et al., 2010). Formula kompon karet terbaik
susunan formulasi kompon karet yang tepat, dinilai berdasarkan hasil pengujian sifat
hanya mengutamakan keuntungan secara fisika dan mekanik vulkanisat karet
ekonomis. Akibatnya banyak produk karet bantalan jembatan dan jalan layang yang
bantalan jembatan dan jalan layang lokal memenuhi persyaratan standar SNI
yang mengalami kegagalan mutu karena 3967:2013. Dengan diperolehnya formula
tidak memenuhi persyaratan standar sesuai kompon karet alam untuk produk karet
SNI 3967:2013. Kegagalan tersebut bantalan jembatan dan jalan layang maka
utamanya pada parameter pampatan tetap, diharapkan dapat mensubstitusi produk
ketahanan ozon, dan ketahanan terhadap karet bantalan jembatan dan jalan layang
pengusangan. Kelemahan ini disebabkan impor berbasis karet sintetik tipe
oleh sifat dasar karet alam yang tidak tahan kloroprena.
terhadap proses oksidasi termal atau mudah
terdekomposisi ketika terpapar oleh oksigen,
ozon, dan sinar matahari karena banyak BAHAN DAN METODE
mengandung ikatan rangkap C=C dalam
rantai molekulnya (Arayapranee & Rempel,  Penelitian menggunakan bahan
2009; Kongparakul et al., 2011; Piya- baku utama berupa karet alam jenis SIR 20
areetham et al., 2013). sebagai elastomer dalam pembuatan
vulkanisat karet untuk komposit karet

66
Pengaruh Jenis Arang Hitam Terhadap Sifat Mekanik Komposit Karet Alam
pada Vulkanisat Elastomer Bantalan Jembatan

bantalan jembatan dan jalan layang. Karet sistem vulkanisasi (variasi rasio sulfur
SIR 20 disediakan oleh Koperasi Karyawan terhadap bahan pencepat) dengan
INIRO Bogor Jawa Barat. Sementara bahan menggunakan satu jenis arang hitam (CB
kimia kompon karet pada spesifikasi teknis N220). Sedangkan spesifikasi arang hitam
seluruhnya diperoleh dari PT. Multi Citra dirangkum dalam Tabel 2.
Chemindo Nusa Jakarta. Bahan kimia
kompon karet terdiri atas ZnO dan Asam Prosedur pembuatan vulkanisat
Stearat sebagai bahan pengaktif, Lilin karet mengacu pada ASTM D3182-16
parafin sebagai antiozonan, Ionol, 6PPD dan dengan tahapan sebagai berikut : karet
TMQ sebagai antioksidan, minyak parafinik alam SIR 20 terlebih dahulu dimastikasi
sebagai bahan pelunak karet, CBS dan dalam mesin giling terbuka hingga menjadi
TMTD sebagai bahan pencepat, sulfur lunak dan plastis. Kemudian ke dalam
sebagai bahan pemvulkanisasi, dan carbon matriks karet alam yang telah lunak
black sebagai bahan pengisi penguat ditambahkan bahan kimia kompon karet
(reinforcing filler). Arang hitam yang dengan urutan sebagai berikut : bahan
digunakan meliputi N220, N330, N550, pengaktif, bahan antiozon dan antioksidasi,
N774, dan N990. Komposisi karet alam dan rubber processing oil dan bahan pengisi
bahan kimia dalam pembuatan kompon penguat, bahan pencepat dan terakhir
karet dirinci dalam formula kompon karet bahan pemvulkanisasi. Karet dan bahan
yang diuraikan pada Tabel 1. Formula kimianya terus digiling hingga terbentuk
tersebut telah diuji pada kajian pengaruh kompon karet yang homogen. Kompon karet

Tabel 1. Formula kompon karet


Table 1. Rubber compound formula
Komposisi
Bahan (berat seratus karet, bsk)
No
Materials Compotition
(per hunderd rubber, phr)
1 Karet alam, SIR 20 100
2 ZnO 5
3 Asam Stearat 2
4 Lilin parafin 3
5 Ionol 2
6 6PPD 3
7 TMQ 2
8 Arang hitam 50
9 Minyak parafinik 5
10 CBS 0,7
11 TMTD 0,8
12 Sulfur 1

Tabel 2. Spesifikasi arang hitam


Table 2. Specification of carbon black
Diameter rata- Luas
Kode ASTM rata partikel permukaan
Nama Singkatan
ASTM Average particle Nitrogen
Name Abbrevation
Designation diameter surface area
(nm) (m2/g)
N 330 High Abrasion Furnace HAF 31 78
N 550 Fast Extruding Furnace FEF 53 39
N 774 Semi-reinforcing Furnace SRF-HM-NS 110 30
N 990 Medium Thermal MT 320 8

67
Cifriadi, Puspitasari, dan Andriani

dimaturasi selama kurang lebih 24 jam agar pengujian karakteristik vulkanisasi (Tabel
bahan kimia karet semakin terdispersi 3). Tingkat derajat ikatan silang dapat
secara merata di seluruh bagian matriks diprediksi berdasarkan perbedaan nilai
karet alam. Kompon karet dicuplik sebanyak modulus torsi (MH – ML) (Khimi & Pickering,
50 gram untuk pengujian karakteristik 2014). Nilai perbedaan modulus torsi
vulkanisasi menggunakan Rheometer MDR tertinggi dihasilkan oleh vulkanisat
Alpha 2000. Sisa kompon karet dicetak komposit karet dengan penambahan carbon
menjadi sampel uji dalam Hydraulic press black N550 diikuti N330, N774, dan N990.
machine pada suhu 150oC. Parameter Nilai modulus torsi (M90) yang tercapai pada
pengujian sifat fisika dan mekanik waktu vulkanisasi optimum (tc90)
vulkanisat komposit karet untuk bantalan sebanding dengan MH – ML. Dari Tabel 3
jembatan mengikuti standar mutu terlihat bahwa carbon black N550
sebagaimana tercantum dalam SNI menghasilkan derajat ikatan silang tertinggi
3967:2013. Parameter tersebut meliputi meskipun memerlukan waktu vulkanisasi
kekerasan, kuat tarik, perpanjangan putus, optimum terlama dibandingkan dengan
pampatan tetap, dan ketahanan ozon. jenis carbon black yang lain pada rentang
Pengujian sifat mekanik dilakukan waktu uji karakteristik yang sama (45
sebanyak 3 kali untuk setiap sampel. menit).

 Pengujian kekerasan (ASTM D 2240- Perbedaan nilai derajat ikatan silang


05) menggunakan Frank Durometer Shore dan parameter karakteristik vulkanisasi
A. Kuat tarik dan perpanjangan putus (ASTM yang lain bergantung pada terjadinya
D 412-06ae2) menggunakan instrumen interaksi antar molekul karet dengan
Tensometer Llyod 2000R. Pengujian ketiga partikel bahan pengisi (Karaagac et al.,
parameter tersebut juga dilakukan pada 2011). Ukuran diameter partikel dan luas
kondisi pengusangan yang dipercepat pada area carbon black menentukan kekuatan
70oC selama 168 jam. Selanjutnya pengujian interaksi fisik antar karet dan bahan pengisi.
pampatan tetap dilakukan berdasarkan Bahan pengisi yang memiliki ukuran
ASTM D 395-03 pada penekanan 25% diameter partikel kecil akan disertai dengan
selama 22 jam pada 70oC. Pengujian luas permukaan yang besar sehingga
ketahanan ozon sesuai ASTM D 1149-07 semakin mudah terdispersi secara merata di
dilakukan pada konsentrasi ozon sebesar 25 seluruh bagian matriks karet alam.
pphm selama 48 jam, 20% regangan dan Keunggulan ini berimbas pada terciptanya
pada 37,7oC. efek penguatan yang semakin besar dari
bahan pengisi yang digunakan dalam
pembuatan komposit karet karena
HASIL DAN PEMBAHASAN terbentuknya interaksi karet dan partikel
bahan pengisi yang kuat (Chuayjuljit et al.,
Sifat fisika dan mekanik komposit 2002; Yasir et al., 2015). Interaksi antara
karet sangat dipengaruhi oleh derajat ikatan karet dan partikel carbon black merupakan
silang yang terbentuk dalam vulkanisat hasil dari ikatan kimia antara permukaan
komposit karet tersebut. Ikatan silang antar bahan pengisi yang bersifat asam (acidic
rantai molekul karet alam yang dijembatani surface function) dengan sifat basa dari karet
oleh ikatan monosulfida dan disulfida alam (natural rubber alkaline moieties) (Al-
terbentuk pada saat proses vulkanisasi Jouthry, 2014).
karet alam sehingga dapat diketahui melalui

Tabel 3. Karakteristik vulkanisasi kompon karet bantalan jembatan


Table 3. Curing characteristic of rubber compound for bridge bearing pad
Karakteristik vulkanisasi pada 150ºC selama 45 menit
Tipe
Curing characteristic at 150ºC for 45 minute
Type
MH ML MH - ML M90 tc90 ts2 CRI
CB N330 4,08 0,18 3,90 3,69 4,43 3,11 75,76
CB N550 4,44 0,07 4,37 4,00 8,50 5,43 32,57
CB N774 3,53 0,03 3,50 3,18 7,47 5,30 46,08
CB N990 2,81 0,03 2,78 2,53 6,45 4,37 48,08

68
Pengaruh Jenis Arang Hitam Terhadap Sifat Mekanik Komposit Karet Alam
pada Vulkanisat Elastomer Bantalan Jembatan

Nilai kekerasan vulkanisat komposit meningkatkan derajat ikatan silang dalam


karet untuk bantalan jembatan pada kondisi vulkanisat komposit karet (Salehi et al.,
sebelum dan setelah pengusangan disajikan 2016).
pada Gambar 1. Dapat diketahui dari
Gambar 1 bahwa vulkanisat yang dibuat Kekerasan seluruh komposit
dengan penambahan bahan pengisi jenis vulkanisat karet bantalan mengalami
carbon black N990 tidak dapat memenuhi peningkatan setelah pengusangan (Gambar
persyaratan standar SNI 3967:2013 untuk 1). Selisih nilai kekerasan tersebut masih
produk karet bantalan jembatan dan jalan dalam kisaran yang diizinkan oleh SNI
layang jenis karet alam dengan Duro 60. 3967:2013 Duro 60 sebesar 5 poin.
Komposit vulkanisat karet tersebut hanya Pengusangan dianggap sebagai salah satu
memiliki nilai kekerasan sebesar 42 Shore A proses perlakuan panas karena merupakan
dan 45 Shore A pada kondisi sebelum dan fungsi suhu yang berkontribusi terhadap
setelah pengusangan (syarat nilai parameter perubahan sifat mekanik dan umur layanan
kekerasan dalam SNI 3967:2013 Duro 60 komposit vulkanisat karet (Woo & Kim,
adalah 60±5 Shore A). Carbon black N990 2006). Pada saat pengusangan terjadi reaksi
memiliki ukuran partikel yang besar dan oksidasi. Oksidasi berjalan karena adanya
struktur yang rendah sehingga hanya molekul radikal bebas dalam matriks karet
mampu memberikan efek penguatan yang dengan molekul oksigen. Reaksi ini
rendah namun resilien yang tinggi (Al- menyebabkan terjadinya pemutusan ikatan
Jouthry, 2014). Lebih lanjut, carbon black rantai molekul karet dan/atau
N330, N550 dan N774 pada dosis pembentukan ikatan silang lanjut
penambahan yang sama dalam formula tergantung pada jenis karet yang digunakan.
kompon karet (50 phr) secara berurutan Pada rantai molekul karet alam, mekanisme
menghasilkan komposit vulkanisat karet pemutusan rantai mendahului terjadi
dengan tingkat kekerasan dari yang paling pembentukan ikatan silang lanjut yang
tinggi. Tabel 2 menginformasikan bahwa mengakibatkan karet mengeras dan menjadi
carbon black N330 memiliki ukuran partikel rapuh (Martins et al., 2004; Al-Maamori et
terkecil (31 nm) dan luas permukaan al., 2014). Fenomena ini juga dapat diamati
terbesar (78 m2/g) dibandingkan jenis carbon dari terjadinya penurunan kuat tarik dan
black yang lain dalam formula kompon perpanjangan putus komposit vulkanisat
karet. Ukuran partikel carbon black yang karet alam pada kondisi setelah
kecil membentuk vulkanisat dengan pengusangan sebagaimana disajikan pada
kekerasan yang tinggi. Selain itu, dengan Gambar 2 dan 3. Pengusangan oksidatif
bertambahnya luas permukaan kontak dapat menyebabkan kerusakan pada
carbon black dengan molekul karet alam vulkanisat komposit karet akibat terjadinya
akan diikuti dengan peningkatan jumlah penurunan sifat mekanik pada vulkanisat
molekul karet yang berikatan dengan komposit karet tersebut (Salehi et al., 2016).
agregat carbon black sehingga turut

70 63
60 62
58 58
60 55

50 45
42
Kekerasan
Hardness
(Shore A)

40

30

20

10 3 4 3 3
0
CB N330 CB N550 CB N774 CB N990
Tipe bahan pengisi
Filler type
Before Aging After Aging Value of Change

Gambar 1. Nilai kekerasan komposit karet bantalan jembatan


Figure 1. Hardness value of the rubber bearing pad composite

69
Cifriadi, Puspitasari, dan Andriani

25.0

20.0

Tensile strenght
15.0

Kuat tarik

(MPa)
10.0

5.0

-
CB N330 CB N550 CB N774 CB N990
Tipe bahan pengisi
Filler type
Before Aging After Aging

Gambar 2. Nilai kuat tarik komposit karet bantalan jembatan


Figure 2. Tensile strenght value of the rubber bearing pad composite

700
600
Elomgation at breaks
Perpanjangan putus

500
400
300
(%)

200
100
-
CB N330 CB N550 CB N774 CB N990

Tipe bahan pengisi


Filler type
Before Aging After Aging

Gambar 3. Nilai perpanjangan putus komposit karet bantalan jembatan


Figure 3. Elongation at breaks value of the rubber bearing pad composite

Dari Gambar 2 dan 3 tampak bahwa vulkanisat komposit karet alam yang
carbon black dengan ukuran partikel yang ditunjukan dengan prosentase retensi
besar cenderung menghasilkan sifat tarik parameter kuat tarik bernilai positif dan
vulkanisat komposit karet yang rendah. pada parameter perpanjangan putus yang
Partikel carbon black yang besar akan terrendah. Carbon black N990 merupakan
membentuk agglomerasi berukuran besar jenis thermal black yang umumnya
akibatnya sulit terdispersi secara merata digunakan dalam pembuatan barang jadi
dalam matriks karet dan hanya karet yang mempersyaratkan ketahanan
menciptakan interaksi yang lemah antara panas yang unggul (Thompson, 2010).
karet dan partikel bahan pengisi. Interaksi Selanjutnya vulkanisat komposit karet
fisik antara molekul karet alam dan partikel dengan bahan penguat CB N330 tampak
carbon black berjalan dengan mekanisme memiliki ketahanan pengusangan (retensi)
gaya Van der Waals (Niedermeier et al., yang rendah. Hasil penelitian Salehi et al.
2002). Sementara, sifat ketahanan (2016) menemukan bahwa bahan pengisi
pengusangan vulkanisat komposit karet carbon black yang mempunyai struktur
turut dipengaruhi oleh tipe carbon black. partikel yang rendah cenderung memiliki
Dari Gambar 4. dapat diketahui bahwa kestabilan panas yang tinggi begitu pula
carbon black N990 justru memberikan sifat sebaliknya.
ketahanan pengusangan yang terbaik pada

70
Pengaruh Jenis Arang Hitam Terhadap Sifat Mekanik Komposit Karet Alam
pada Vulkanisat Elastomer Bantalan Jembatan

15

10

0
CB N330 CB N550 CB N774 CB N990
% -5

-10

-15

-20

-25 Kuat Tarik Perpanjangan Putus

Gambar 4. Ketahanan pengusangan komposit karet bantalan jembatan


Figure 4. Retention of the rubber bearing pad composite

Gambar 5 menyajikan hasil N550 (FEF) pada dosis penambahan carbon


pengukuran pampatan tetap vulkanisat black yang ditetapkan sama pada kompon
komposit karet dengan penambahan karet epiklorohidrin. Salah satu sifat unik
berbagai tipe carbon black. Nilai pampatan CB N990 yang dikarakterisasi dengan
tetap yang rendah menjadi syarat mutu ukuran partikel yang besar dan struktur
produk karet bantalan jembatan dan jalan yang rendah adalah dapat memberikan sifat
layang karena akan membentuk sifat pampatan tetap yang rendah pada
elastisitas yang baik. Pampatan tetap dapat vulkanisat komposit karet bantalan
didefinisikan sebagai kemampuan jembatan dan jalan layang (Thompson,
elastomer untuk kembali ke bentuk dan 2010).
dimensi awal setelah tegangan tekan
berkepanjangan pada suhu dan defleksi Mengacu pada Tabel 4. dapat
tertentu dihilangkan (Rajan et al., 2012). diketahui bahwa sifat fisik dan mekanik
Dari Gambar 5 terlihat bahwa pampatan vulkanisat komposit karet bantalan
tetap terendah diperoleh dari vulkanisat jembatan dan jalan layang yang dibuat
komposit karet dengan penambahan bahan dengan menggunakan bahan pengisi arang
pengisi CB N774, sedangkan CB N550 setara hitam tipe N550, N774, dan N330 mampu
dengan CB N990. Sementara CB N330 bersaing dengan produk karet bantalan
menghasilkan pampatan tetap terbesar. jembatan dan jalan layang komersial yang
Penelitian yang telah dilakukan oleh diperoleh secara impor. Bahkan pada
Cancarb turut membuktikan bahwa nilai beberapa parameter, vulkanisat komposit
pampatan tetap vulkanisat komposit karet karet bantalan jembatan menunjukkan sifat
dari terkecil hingga terbesar didapatkan dari yang lebih baik.
CB N774 (SRF) < N990 (MT) < N330 (HAF) <

25.00

24.00

23.00
Compression set
Pampatan tetap

22.00
(%)

21.00

20.00

19.00

18.00
CB N330 CB N550 CB N774 CB N990

Tipe bahan pengisi


Filler type

Gambar 5. Nilai pampatan tetap komposit karet bantalan jembatan


Figure 5. Compression set value of the rubber bearing pad composite

71
Cifriadi, Puspitasari, dan Andriani

Tabel 4. Komparasi mutu karet bantalan hasil penelitian dengan produk komersial
Table 4. Comparassion of rubber bearing pad quality obtained from the research and its
commercial product
Sampel karet bantalan
SNI 3967-
Parameter Satuan Rubber bearing samples
2013
Parameters Unit Komersial*
Duro 60 N550 N774 N330
Commercial
Kekerasan Shore A 60±5 58 55 60 56-65
Kuat tarik min MPa 15,5 16 19,4 21,8 15,5
Perpanjangan putus min % 400 440 540 510 400
Perubahan maksimum akibat % 25 22,26 20,58 23,31 30
pampatan tetap
Uji pengusangan pada suhu 700C, selama 168 jam
Perubahan maks kekerasan Point +10 4 3 3 10
Perubahan maks kuat tarik % -25 -2,56 -4,86 -11,22 15
Perubahan maks % -25 -9,09 -20,37 -17,65 20
perpanjangan putus
Uji ketahanan ozon
Konsentrasi ozon 25 pphm, No crack Tidak Tidak Tidak Tidak retak
waktu uji 48 jam, regangan Tidak retak retak retak retak
20% temperatur ±37,70C.
*Sumber (Source) : Doshin Rubber Engineering, 2019

KESIMPULAN dengan menggunakan bahan pengisi


tersebut mampu bersaing dengan mutu
Kesimpulan yang dapat ditarik produk impor karet bantalan jembatan
berdasarkan hasil pengujian dan analisis komersial.
vulkanisat komposit karet adalah sifat
mekanik vulkanisat karet, selain
dipengaruhi oleh derajat ikatan silang juga UCAPAN TERIMA KASIH
turut ditentukan oleh interaksi antara karet
dengan bahan pengisi. Partikel bahan Seluruh penulis menyampaikan
pengisi yang berukuran lebih kecil atau luas ucapan terima kasih dan penghargaan tinggi
area yang lebih besar menciptakan interaksi kepada Direktorat Jenderal Penguatan Riset
yang kuat dengan molekul karet sehingga dan Pengembangan Kementerian Riset,
memberikan sifat fisik dan mekanik yang Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas
unggul bagi vulkanisat komposit karet bantuan pendanaan riset yang telah
tersebut, demikian pula sebaliknya. Bahan diberikan kepada Pusat Penelitian Karet
pengisi arang hitam tipe N990 tidak melalui Program Insentif Sistem Inovasi
memenuhi standar mutu sesuai SNI Nasional (INSINas) Gelombang 1 TA 2018
3967:2013 untuk produk karet bantalan menurut Kontrak Pelaksanaan Insentif Riset
jembatan dan jalan layang Duro 60 karena Nomor : 21/INS-1/PPK/E4/2018.
menghasilkan vulkanisat karet dengan nilai
kekerasan 42 Shore A dan kuat tarik 12,5
MPa pada kondisi sebelum pengusangan, DAFTAR PUSTAKA
serta 45 Shore A dan 14,1 MPa setelah
pengusangan. Bahan pengisi yang dianggap Al-Jouthry, S. A. (2014). The influence
sesuai untuk produk karet bantalan surface area and structure of particles
jembatan dan jalan layang adalah arang carbon black on cure characteristic
hitam tipe N550, N774, dan N330 karena and mechanical properties of natural
mampu memberikan nilai pampatan tetap rubber. International Journal of
dan ketahanan pengusangan yang unggul Advanced Research in Engineering and
pada komposit karet. Bahkan mutu produk Technology, 5(5), 149-159.
karet bantalan jembatan yang diperoleh

72
Pengaruh Jenis Arang Hitam Terhadap Sifat Mekanik Komposit Karet Alam
pada Vulkanisat Elastomer Bantalan Jembatan

Al-Maamori, M., Al-Nesrawy, S., & Hasaani, Martins, A.F., Visconte, L.L.Y., Schuster,
A. (2014). Aging effect on hardness of R.H., Boller, F., & Nunes, R.C.R.
SBR/NR/BR, SBR/NR composites by (2004). Ageing effect on dynamic and
using industrial scraps as a filler. mechanical properties of NR/Cel II
Australian Journal of Basic and Applied Nanocomposites. Raw Materials and
Sciences, 8(17), 579-584. Applications, 57(9), 446-451.

Arayapranee, W., & Rempel, G.L. (2009). Mostafa, A., Abouel-Kasem, A., Bayoumi,
Synthesis and mechanical properties M.R., El-Sebaie, G. (2010). Rubber-
of diimide hydrogenated natural filler interactions and its effect in
rubber vulcanizate. Journal of Applied rheological and mechanical properties
Polymer Science, 114, 4066-4075. Doi : of filled compounds. Journal of Testing
10.1002/app.31132 and Evaluation, 38(3), 1-13.

Cancarb. (..........). Technical Bulletin Niedermeier, W., Frohlich, J., & Luginsland,
Ephichlorohydrin Compound. Canada: H.D. (2002). Reinforcement
Cancarb. mechanism in the rubber matrix by
active fillers. Raw Materials and
Chuayjuljit, S., Imvittaya, A., Na-Ranong, N., Application, 55, 356-366.
& Potiyaraj, P. (2002). Effects of
particles size and amount of carbon Piya-areetham, P., Prasassarakich, P., &
black and calcium carbonate on curing Rempel, G.L. (2013). Organic solvent
characteristic and dynamic free hydrogenation of natural rubber
mechanical properties of natural latex and synthetic polyisoprene
rubber. Journal of Metals, Materials emulsion catalyzed by water soluble
and Minerals, 12(1), 51-57. rhodium complexes. Journal of
Molecular Catalysis A: Chemical, 372,
Doshin Rubber Engineering. (2019). 151-159. Doi : 10.1016/j.molcata.
Laminated Structural Bearings. 2013.02.025
Malaysia: Doshin Rubber Engineering.
Rajan, R., Varghese, S., & George, K.E.
Ismail, R., Mahadi, Z.A., & Ishak, I.S. (2018). (2012). Kinetics of peroxide
The effect of carbon black filler to the vulcanization of natural rubber.
mechanical properties of natural Progress in Rubber, Plastics and
rubber as base isolation system. IOP Recycling Technology, 28(4), 201-220.
Conference Series: Earth and
Enviromental Science 140. 10p. Salehi, M.M., Khalkhali, T., Soleyman, R., &
Barari, M. (2016). Effect of carbon
Karaagac, B., Inal, M., & Deniz, V. (2011). black type on the thermal properties of
Predictng optimum cure time of rubber fluoroelastomer. European Journal of
compounds by means of ANFIS. Advances in Engineering and
Materials and Design, 35, 833-838. Technology, 3(2), 27-30.

Khimi, R., & Pickering, K.L. (2014). A new Thompson, B. (2010). Thermax N990 medium
method to predict optimum cure time thermal black in nitrile rubber
of rubber compound using dynamic compounds. Asia Pasific: Cancarb
mechanical analysis. Journal of Limited.
Applied Polymer Science, 131(6), 17p.

Kongparakul, S., Ng, F.T.T., & Rempel, G.L.


(2011). Metathesis hydrogenation of
natural rubber latex. Applied Catalysis
A: General, 405, 129-136.

73
Cifriadi, Puspitasari, dan Andriani

Woo, C.S., & Kim, W.D. (2006). Heat aging Yasir, H.A., Maamori, M.H.A., & Ali, M.
effects on the material properties and (2015). Effect of carbon black types on
fatique life prediction on vulcanized curing behaviour of natural rubber.
natural rubber. e-Journal of Soft European Journal of Advances in
Materials, 2, 7-12. Engineering and Technology, 2(5), 77-
80.

74

View publication stats

You might also like