You are on page 1of 14
: : Emotional Intelegence dan Ps; ical Well-being it pada Manusia Lanjut Usia ‘Ane Oe berbasis Keagamaan di Jakarta Bonar Hutapea di RSUD Serui-Papua ——— Faktor Protektif pada Penyesuaian Sosial Anak Berbakat Yettie Wandansari Hubungan antara Kecerdasan Sosial dengan Gaya Penyelesaian Konflik Siswa Seminari Menengah ST. Vincentius A. Paulo Garum Blitar Wenny Rosalia K, Prihastuti Pengaruh antara Kematangan Emosi dan Self Efficacy terhadap Craving pada Mantan Pengguna Narkoba Nurul Fitrianti, EM. Agus Subekti, Puri Aquarisnawati Pemulihan Diri pada Korban Kekerasan Seksual Phebe |. Suryadinata, Woelan Handadari Perilaku Seksual Anak Jalanan Ditinjau dengan Teori Health Belief Model (EIBM) Yeni Rahma Dwijayanti, Ike Herdiana INSAN Media Psikologi ISSN 1411-2671 © 2011 Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ‘Volume 13, Nomor 2 ‘Agustus 2011 INSAN Media Psikologi terbit pertuma kali pada Dbulan Desember 1999, Diterbithan tiga kali setahan sebagai media informasi dan komunikas gegasan, pemikiran, das hasil penelitan di bidang Psikologi, Visi INSAN Media Psikologi adalah mendorong berkembangaya disiplin Psikologi yang memilki kkarakter lokal masyarakat Indonesia. INSAN Media Psikologi is fst publica in rember 1999. INSAN Meda Psikolg ix plished hee tesa year-as information and commnicaton media of idee pion, esearch reports in _psptology. Vision af INSAN Media Psalegl is to dso indigenous pscbatgy in Indonesian sey Pengarah/ Advisor Seger Handoyo Itham Nur Alfian Saminn Bndeh Masta Mitra Bestati/ Reviewers Yahaya Mahamood (Malaysia) Actin Hj, Zainal (Malaysia) Gusni Saat (Malaysia) ‘Mustafa Omar (Malaysia) Fendy Suhatiadi (UNATR) MMW. ‘Tieas (UNATR) Fathul Himam (UGM) Hamali Muluk (UD Julia Suleman Chandra (UD) Ali Nina Liche Seniati Chatry (UT) Cholichal Hadi (UNAIR) Pemimpin Redaksi/ Chief Editor Iwan Wahyu Widayat Redaksi Pelaksanan/ Managing Editor Endang R. Surjaningrum — Visi Puspita Ike Herdiana Sekar Kirana H. Fit Andeani Istina P. Rahayu Achmad Chusairi Jony Eko Yulianto Mubammad Riza Re, Ismi Marni Lovika Romnurian Ni Wayan Desi R. Jiban R. Diadiningeam Nury Eka Charnia Ragil Dil Widya Sarmbhara Administeatif/ Administrative Assistant Alvina T. Renaningtyas H. Ana Yalan Mitra Bestari/ Reviewers (Volume 13, Nomor 2, Agustus 2011) Hamdi Maluk Julia Suleeman Chandra endy Suhasiad: Suryanto ‘Chotichal Hadi Rodaksi mengundang para ali, sarjana, praktsi, dan peminat psikologi uneuk menulis secaradkniah, bebas, dan kreanf. Pasjang rasan 10-15 halaman kusrw spasi gunds Redaks: dapat mennnghat din memperbaili ‘ulisen yang dirmat tanpa mengubal maksod da rs invite expert, maser, practioner, and enthusiast of peyholegy to write scientifically i, free and erative. Artces lengch 10-15 double space gnarte ‘pass. Eakters con chorton and repair arts tobe ‘eaded witht abering its contents and intention Alamat Redaksi Fekulta Psikologi Universitas Ailangea JL Dharmawangsa Dalam Surabaya 60286 "Telp. +6231-5052770 / Paks. +6 10 mail: insanmedia@unaizseid Editors Address Fuealy of Polvo, Airlagga Universiy Dharmananese Dalam, Serahays 60285 Calk +6231-503277 6231-50250 nat ncanondididrnairacid Hak Cipta Hak cipza diindungi oleh undang-undang. Dilarang. ‘mengutip atau mempesbanyak sebagian atau seluruh ii jurnal ini cana izin tetulis dari Penesbit Copyright “The material published in this journal is copyright. No part of ths journal may be reprodnced inary form, by phateta, micrajormy, retrieval syste, 7 ay ober mens, wilhort ‘he prion aritenpermeson of the publisher Bonar Hutapea Efa Novita Tawale Widjajaning Budi Gartinia Nurcholis ‘Yettie Wandansari Wenny Rosalia K Prihastuti Nurul Fitrianti EM. Agus Subekti Puri Aquarisnawati Phebe Illenia S Woelan Handadari Yeni Rahma Dwijayanti Ike Herdiana DAFTAR ISI 4 85 106 a8 R29 Pengantar Redaksi Emotional Intelegence dan Psychological Well- being pada Manusia Lanjut Usia Anggota ‘Organisasi berbasis Keagamaan di Jakarta ‘Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout pada Perawat di RSUD Serui-Papua Faktor Protektif pada Penyesuaian Sosial Anak Berbakat Hubungan antara Kecerdasan Sosial dengan Gaya Penyelesaian Konflik Siswa Seminari Menengah ST. Vincentius A. Paulo Garurn Blitar Pengaruh antara Kematangan Emosi dan Self- efficacy terhadap Craving pada Mantan Pengguna Narkoba Pemulihan Diri pada Korban Kekerasan Seksual Perilaku Seksual Anak Jalanan Ditinjau dengan ‘Teori Health Belief Model (HBM) Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout pada Perawat di RSUD Serui-Papua Efa Novita Tawale Widjajaning Budi Gartinia Nurcholis Fakultas Psikologi Universitas Hang-Tuah Surabaya Koresponde ‘elp: 032) 5945894, (031)5946261. Email: niia_zlip@yahoo.com ‘Aipstract, ———__$_$_$_$_ ‘The purpose of this study was to determine the relationship between work motivations of nurses, and nurses’ burnout tendency in hospitals Serui-Papua. The hypothesis proposed in this study: there is negative relationship between nurses’ work motivations with nurses’ Burnout tendency in hospitals Serui-Papua. It means that the higher nurses’ work motivations, the lower of nurses’ burnout tendency, and vice versa. Based on the product moment analysis of nurses’ work motivations and nurses’ burnout tendency are obtained the result r,=-0.526 at significance level (p) 0.000 (p 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel ‘mempunyai hubungan linier. HasilAnalisa Data Analisis Korelasi Product Moment ini dilakukan menguji hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Kaidah Uji Statistik yang dipergunakan adalah bila p 0,01 berarti sangat signifikan, bila p $ 0,05 berarti signifikan, bila p > 0,05 berarti nirsignifikan (Hadi, 2000), Penggunaan analisis ini didasarkan pada data variabel X interval dan variabel Y interval. Hasil perhitungan analisis Korelasi Product Moment diperoleh hasil rxy sebesar 0,526 pada taraf signifikansi (p) 0,000 p $ 0,0: (signifikan). Hal ini berarti variabel motivasi kerja perawat mempunyai hubungan negatif dengan variabel kecenderungan mengalami burnout. Hal ini berartivariabel bebas (X) mempunyai hubungan dengan variabel terikat (Y). Koefisien Determinansi r2 ~ 0,38 sehingga sumbangan efektif = 058 x 100 = 13,8. Artinya variabel X berpengaruh terhadap variabel ¥ sebesar 13,8%. Artinya persepsi memilild pengaruh sebesar3,8% tethadap produlcivitas kerja karyawan,sedangkan 862% sisanya adalah fektor-faktor didalam produktivitas kerja karyawan, INSAN Vol 13 No. 02, Agustus 2011 Hubunganantara Motivasi Koja Perawat dengan Kecenderungen mengalami Burrout pada perawat (4 RSUD Secu-Popua Bahasan, Pada penelitian ini menyatakan korelasi antara motivasi kerja perawat dengan Kecenderungan mengalami burnout, yakni 1, sebesar-0,526 pada tarafsignifikansi (p) 0,000 (p< 0,01 artinya signifikan), yang menunjukkan adanya hubungan negatif antara kedua variabel. Dengan demikian diperoleh kesimpulan_jika motivasi kerja perawat rendah, maka kecenderungan mengalami burnout pada perawat akan tinggi. Begitu pula sebalilenya jika motivast kerja perawat tinggi, maka kecenderungan mengalami burnout padaperawatakan rendah. ‘Adanya hubungan negatif antara motivasi kerja perawat dengan kecenderungan mengalami burnout pada perawat dapat didukung oleh pernyataan Maslach (hup://wwwdpmpjabargo.d) yang menekankan pada terjadinya suatu perubahan motivast kerja, hilangnya semangat yang dialami pekerja atau *penolong” berkaitan dengan stres atau kekecewaan yang berlebih yang dialami dalam situasi kerja. Padapenelitian ini, dilakukan uji bedaantara rerataempirisdan rerata hipotesisyangdigunakan uuntukmenentukkan intensitas (tinggi rendahnya) dari variabel penelitian yang diteliti, dengan ‘menggunakan Uji-Z. Hasil Uji-Z variabel Motivasi Kerja Perawat = 21,284 pada tarafsignifikansi (p) = 0,000 Signifikan. Rerata Empiris = 84,551, dan Rerata Hipotesis = 67,500 (RE > RH), Ini berart, motivasi kerja yang dimiliki oleh perawat di RSUD Serui termasukdalam kategori tinggi atau positf. Hal yang ditengarai menjadi penyebab tingginya motivasi kerja perawat di RSUD Serui adalah dalam melakukan pekerjaannya, perawat selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi kesembuhan dan kenyamanan pasien. Pelaksanaan pekerjannya, perawat juga selalu bersikap positif terhadap pekerjaannya, tanpa merasa mengeluh dan terbebani dengan tanggung jawabnya sebagai perawat. Pada proses pemberian pelayanan kesehatan pun, perawat di RSUD Serui mampu menunjukkan perhatian yang tulus kepada pasien, rekan kerja, atau atasannya, ‘danmampu bekerjasamadalamsebuah tim kerja. Hasil Uji-Z variabel Kecenderungan mengalami Burnout = -25,806 pada taraf signifikansi (p) = 0,000 Signifikan. Rerata Empiris, = 57.28, dan Rerata Hipotesis = 82,500 (RE < RH). INSAN Vol 13 No. 02, Agustus 2011 Hal ini menunjukken bahwa antara Rerata Hipotesis dan Rerata Empiris pada variabel Kecenderungan mengalami burnout terdapat perbedaan yang signifikan, dan intensitas variabel inimasukdalam kategori rendahataunegatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kecenderungan burnout yang dialami oleh perawat RSUD Serui termasuk dalam Kategori rendah atau negatif: Hal inidiperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan olch peneliti di RSUD Serui, bahwa pada umumnya perawat melakukan pekerjaannya tanpa merasakan adanya keluhan secara fisik, mental, emosional dalam melakukan. rutinitas pekerjaannya, perawat di RSUD Serui secara kasat matatidak terlihat mengalami hial-hal yang menunjukkan adanya indikasi kelelahan ‘ecara fisik, mental, dan emosional sepertiadanya kkeluhan susah tidus, sakit kepala, mengalami perubahan pola makan, menunjukkan adanya sikap sinis terhadap pasien, mudah curiga, menunjukkan sikap masa bodoh, depresi, pperaszan cemas, mudah putus asa, perasaan bosan danjenuhdalam bekerja. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pada penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan yang negatif antara motivasi kerja perawat dengan kecenderungan mengalami burnout pada perawat di RSUD Serui-Papua. Artinya, semakin tinggi motivasi kerja yang dimiliki perawat maka Kecenderungan perawat dalam mengalami burnout akan semakin rendah, Begitu pula sebaliknya, semakin rendah motivasi kerja yang dimiliki perawat maka kecenderungan perawat dalam mengalami burnoutakan semakinttinggi. Hasil penelitian berdasarkan penghitungan kkoefisien determinasi_ (F) menunjukkan bahwa motivasi kerja hanyalah salah satu faktor dari penyebab terjadinya burnout. Faktor lain penyebab terjadinya burnout seperti yang dikemukakan oleh Cherniss (dalam Daud,2007) yaitu: gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh atasan, kurangnya dukungan sosial yang diberikan keluarga, teman kerja, atau atasan, selain itu juga faktor budaya dan sejarah yang sedang terjadi dalam suatu lingkungan, SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima yaitu, ada hubungan yang negatif antara motivasi kerja perawat dengan kecenderungan mengalami bumout pada perawat di RSUD Serui-Papua, denganr,,=-0,526. 2. Hasil analisa data dengan menggunakan uji-Z pada variabel motivasi kerja perawat, menunjukkan bahwa secara statistik rerata empiris lebih tinggi ika dibandingkan dengan rerata hipotesis (ME > MH). Dengan demikian, maka motivasi kerja perawat dalam. kkategoripositiftinggi 3. Hasil analisa data dengan menggunakan uji-Z. pada variabel kecenderungan_mengalami burnout, menunjuldan bahwa secara statistik rerata empitis lebih rendah jika dibandingkan ‘dengan verata hipotesis (ME < MH). Dengan demikian, maka kecenderungan mengalami burnout dalam kategori negatif/rendah, 4. Motivasi kerja perawat memberikan kontribusi terhadap kecenderungan mengalami burnout pada perawat di RSUD Serui-Papuasebesar 27,79. Dengan demikian, terdapat sekitar 72,3% faktor-faltor lain yang, berpengaruh terhadap kecenderungan mengalami burnout pada perawat di RSUD Serui. Saran Dati hasil penelitian, pembahasan, dan Kesimpulan diatas maka penulis mengajukan saran.sebagai berikut: 1. Bagipihakmanajemen Rumah Sakit Berkaitan dengan visi, misi dan motto RSUD Serui, yaitu: memberikan pelayanan texbaik kepada masyarakat secara berkualitas dengan Sumber Daya Manusia yang professional, maka mempertahankan atau setidaknya meningkatkan motivasi kerja karyawan pada umumnya dan perawat pada Khususnya adalah dengan_memperhatikan atau mengkaji ulang faktor penunjang 83, ta NovitaTavale, Widaaring Budi, Gartnia motivasi kerja yang sifatnya ekstrinsik, berkaitan dengan konteks dari pekerjaan, diantaranya administrasi dan kebijakan perusahaan, penyeliaan, gaji dan imbalan sesuai dengan beban kerja yang dikexjakan, meneiptakan lingkungan atau kondisi kerja yangkondusif untuk berinteraksi Bagi perawat Pada umumnya motivasi kerja pada perawat di RSUD Serui termasuk dalam ‘Kategori yang tinggi, schingga tidak terdapat gejala kecenderungan burnout seperti yang telah dikemukakan pada asumsi awal peneliti. Hal ini menunjukkan bahwa sikap profesionalisme perawat dalam melayani pasien cukup terlihat dalam wujud yangnyata, meskipun pekerjaan yang ditekuni mempunyai tingkat stres cukup tinggi. Meskipun demikian, hal tersebut hendaknya tidak menjadikan perawat cukup puasdengan Kondisi tersebut. Memperhatikan hal tersebut, saran yang perlu diberikan kepada xaryawan teriait untuk mempertahakan atau ‘meningkatkan motivasi kerja perawat dalam rangka mencegah terjadinya kecenderungan burnout, antara lain dengan meningkatkan kketrampilan dan profesionalisme kerjanya, dengan aktif meningkatkan kemampuan dirt melalui proses belajar secara formal maupun non formal. Bagi penciitiselanjutnya Penelitisclanjutnyadisarankan agar lebih memperhatiken variabel-vatiabel lain sclain motivasi kerja yang diduga juga mempunyai hubungan dan mempengaruhi Kecenderungan mengalami burnout pada perawat. Misalnya dukungan sosial keluarga, rekan kerja, atasan, faktor budaya dan sejarah dalam suata lingkungan, kondisi kerja yang, buruk, kurangnya kesempatan untuk promosi, prosedur yang kaku, gaya Kepemimpinan, tuntutan pekerjaan, jenis kelamin, kepribadian, usia, persepsi. INSAN Vol 13 No, 02, Agustus 2011 Hubunganantara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout paca perawat HRSUD Seru-Papua PUSTAKA ACUAN Anoraga,P. (2006). Psikologi kerja. Jakarta: Rineka Cipta, ‘Azwat,S. (2007). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar George, J. M. &Jones, G. R. (2005). Understanding and managing organizational beh ‘Education Hadi, 19g). Analisa butiruntukinstrumen angke, tes, kalanilai dengan basica. Yogyakarta:Andi Offset. Kusumastuti, R. (2005). Studi tentang kecenderungan burnout perawat di rumah sakie internasional Surabaya (Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta), Skripsi Sarjana (tidak diterbitkan). Surabaya. Fakultas Psikologi UniversitasGadjeh Made. Munandar, A S, (2006). Psikologiindustri dan organisasi Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia, Schultz, D.& Schultz. 8.6, (2002). Psychology and work today. New Jersey; Prentice Hall International. inc. Suryabrata,$. (2096). Metodologi penelitian. Jakarta; PT.RajaGrafindo Persada. Sugiyono, (2010). Metode penelitian kuantitati kualitatifdan RD. Bandung: Alfabeta, Widanti, N.S, dkk. (2o10). Tingkat Burnout perawat di Rumah Sakit "X" Surabaya (tidakditerbitkan), Surabaya, Fakultas Psikologi UniversitasHang Tuah Surabaya New Jersey: Pearson INSAN Vol 13 No. 02, Agustus 20m) 84

You might also like