You are on page 1of 12

MOTIVASI AUSTRALIA MEMBERIKAN BANTUAN PENDIDIKAN

KEPADA MADRASAH DI INDONESIA MELALUI PROGRAM AUSAID


TAHUN 2011-2014
Oleh:
Bella Risasta
Bella.risasta@gmail.com
Pembimbing: Drs. Idjang Tjarsono, M.Si
Bibliografi: 5 Buku, 2 Jurnal, 1 Perjanjian Internasional, 1 Makalah
Konferensi dan 4 Situs Internet
Jurusan Hubungan Internasional - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Telp/Fax.
0761-63277

ABSTRACT
This paper aims to explain the motivation of Australia in providing foreign
aid, especially aid to Indonesia in Islamic education sub-sector. Australia
provides assistance to Indonesia through the International donor agencies namely
Australia Agency for International Development (AusAID), which is currently
under arrangements Ministry Foreign Affairs and Trade of Australia. Through
AusAID, Australia has provided assistance to the sub-sectors of madrasa
education in the form of block grants and training assistance in order to improve
the quality and the quality of the madrasah.
This study uses the perspective of realism where realism view that foreign
aid is one of the tools of diplomacy when there is a state interest which cannot be
achieved only by using military force. This paper also uses a combination of
public diplomacy theory and the concept of soft power at the level of the nation
state analysis.
The results from this study consider that Australia provides assistance to
sub-sector madrasa education with the aim to dampen radicalism in madrassas.
This can be seen from the formulation aid that began after the Bali bombing and
the provision which requires madrassas should be tolerant, open and willing to
instill the value of pluralism.
Keywords: Foreign Assistance, Education Assistance, AusAID, Radicalism,
Madrasa Education Sub-Sector, Education Partnership.

JOM FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 Page 1


Pendahuluan (Australian Development Assistance
Agency).
Pemberian bantuan AusAID kemudian menjalin
pendidikan ke madrasah di Indonesia kemitraan dengan Indonesia dengan
dimulai pada tahun 2005/2006 membawa nama pemerintah
menyusul terjadinya bom Bali pada Australia dan membentuk kemitraan
2002 dan 2005 yang oleh orang pendidikan dengan pemerintah
Barat sering dikaitkan dengan Indonesia. Untuk periode pertama
aktivitas dari Jihad kelompok Islam (2006-2010), dana yang dianggarkan
radikal di Indonesia setelah oleh pemerintah Australia untuk
tertangkapnya tersangka yang pendidikan Indonesia ialah
kemudian diketahui memiliki latar AUD387,6 juta yang difokuskan
belakang pendidikan di madrasah untuk pembangunan Unit Madrasah
yang terafiliasi ke dalam sebuah Baru melalui MTs Satu Atap dan
pondok pesantren. Islam garis keras MTs Pesantren Baru.
bagi Australia jauh lebih mengancam Sedangkan pada periode
daripada terorisme dikarenakan kedua (2011-2016) Australia
Islam garis keras memiliki tempat di memberikan bantuan sebesar
dalam kehidupan sosial masyarakat AUD500 juta dimana dananya
dimana mereka bisa dapat bertindak dialokasikan AUD215,7 juta bagi
sebagai pemangku kepentingan yang pembangunan sekolah dengan
dapat menekan pemerintah dan harapan untuk meningkatkan akses
memiliki bargaining position di bagi wajib belajar 9 tahun baik untuk
dalam sistem sosial dan politik. anak laki-laki maupun perempuan
Australia memandang bahwa serta bagi anak-anak dengan
salah satu cara terbaik untuk keterbatasan fisik. Sebanyak
meredam perkembangan Islam garis AUD188,3 juta dialokasikan bagi
keras adalah dengan mendukung manajemen sekolah melalui
perubahan di bidang pendidikan. pelatihan BOS (Bantuan Operasional
Australia kemudian merancang Sekolah), peningkatan akreditasi di
sebuah program bantuan luar negeri seluruh Indonesia melalui pemberian
yang ditujukan bagi perkembangan pelatihan bagi kepala sekolah,
pendidikan madrasah di Indonesia pengawas sekolah dan pejabat
yang masuk ke dalam bagian instansi terkait di dalam mengelola
pendidikan dasar Indonesia dan kegiatan sekolah dan keuangan, dana
bagian dari sub sektor pendidikan bagi kemitraan untuk pengembangan
Indonesia. Bantuan tersebut analitis dan kapasitas yang akan
kemudian didistribusikan melalui mengukur efektifitas pemberian
lembaga AusAID (Australian Agency bantuan sebesar AUD24 juta dan
for International Development) sisanya sebesar AUD47 juta
sebagai agen di dalam menerapkan digunakan secara khusus untuk
kepentingan Australia terhadap meningkatkan akreditasi 1500
Indonesia. AusAID merupakan madrasah.1
sebuah lembaga bantuan
pembangunan luar negeri yang
dibiayai oleh pemerintah federal 1
Subsidiary Arrangement Between the
Australia yang telah berdiri sejak 1 Government of The Republic of Indonesia
Desember 1973 dengan nama ADAA and The Government of Australia Relating
to Australia's Education Partnership With

JOM FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 Page 2


Selain itu Australia juga Di dalam kerangka strategis
memberikan bantuan secara langsung kemitraan antara Indonesia dan
sebanyak AUD10.000 yang Australia terdapat empat pilar utama
berfungsi sebagai dana block grant yang menjadi sasaran utama di dalam
kepada madrasah sasaran dengan pembangunan di Indonesia. Keempat
tujuan untuk peningkatan mutu pilar tersebut ialah Pertumbuhan
pendidikan di madrasah. Bantuan yang berkelanjutan dan manajemen
tersebut diberikan melalui tiga ekonomi, Investasi untuk
tahapan yakni AUD1.000, pembangunan manusia, Demokrasi,
AUD7.000 dan AUD2.000 yang keadilan dan pemerintahan yang baik
disebar ke provinsi-provinsi di serta Keamanan dan kedamaian.
Indonesia. Bantuan pendidikan Australia kepada
Tindakan Australia yang Indonesia termasuk ke dalam pilar
berupaya mendekatkan diri dengan yang kedua yakni investasi untuk
memberikan bantuan dapat pembangunan manusia.
dikategorikan sebagai sebuah bentuk
diplomasi publik dengan Investasi untuk pembangunan
menggunakan soft power dimana manusia dilaksanakan oleh
outcomes yang diharapkan ialah pemerintah Australia salah satunya
mampu untuk mempengaruhi ialah dengan bantuan peningkatan
perkembangan pada madrasah. mutu, akses dan penanganan
Sebagaimana dikatakan oleh Vuving pendidikan yang lebih baik. Untuk
bahwa ada tiga aspek yang akan itu pemerintah Australia memberikan
menambah keefektifan soft power bantuan pendidikan yang terdiri atas
yaitu benignity, brilliance dan bantuan pendidikan dasar melalui
beauty. Tiga aspek tersebut juga program AIBEP (Australian
digunakan oleh Australia dimana Indonesia Basic Education
Australia menunjukkan Program), Pemberian Beasiswa
kedermawanannya (benignity) melalui Australian Development
dengan memberikan bantuan dana Scholarships, Australian Leadership
sehingga nantinya tindakan tersebut Awards dan Endeavour
akan menimbulkan rasa terima kasih Scholarships, BRIDGE (Building
dan simpati dari penerima. Rasa Relations Through Intercultural
simpati tersebut kemudian akan Dialogue and Growing
berlanjut ketika Australia Engagement).
menunjukkan brilliance dan beauty
Program AIBEP dimulai pada
melalui pemberian latihan yang
bulan April 2006 dan berakhir pada
diberikan kepada madrasah di
Juni 2010 untuk tahap I. Program ini
Indonesia sehingga akan
bertujuan untuk mendukung
meningkatkan bargaining position
pemerintah Indonesia di dalam
dan membuat pihak lain ingin
meningkatkan akses untuk
meniru.
peningkatan kualitas pada bidang
pendidikan dasar. Secara spesifik
Bantuan Pendidikan Australia
kepada Indonesia

Indonesia Contribution to the Education


Sector Support Program.

JOM FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 Page 3


program AIBEP memiliki empat mengikutinya agar dapat
program utama yaitu2: memberikan sumbangsih untuk
pembangunan di dalam negeri
1. Mencapai target kuantitatif (negara penerima beasiswa). Untuk
untuk pembangunan gedung Indonesia, cakupan program
sekolah. AIBEP menargetkan Australia Awards terdiri atas
pembangunan 1510 sekolah Australia Awards Fellowships dan
di bawah Kementrian Australia Awards Leadership
Pendidikan Republik Program.
Indonesia dan 504 sekolah
dibangun dibawah Pada tahun 2011, Pemerintah
Kementrian Agama Republik Australia memberikan dana sebesar
Indonesia. AUD273,2 juta untuk program
Australia Awards yang ditujukan
2. Mendirikan 330.000 unit bagi 4400 akademisi dan para
sekolah baru baik di bawah profesional. Indonesia, di samping
Kementrian Pendidikan Vietnam dan Papua Nugini,
maupun di bawah Kementrian merupakan negara penerima
Agama yang ditujukan bagi Australia Awards tertinggi dimana
anak-anak dari keluarga sekitar 14,8% penerima beasiswa
kurang mampu. atau 654 orang dari total 4400
penerima beasiswa ialah orang
3. Bekerja sama dengan
Indonesia.3
Pemerintah Indonesia untuk
meningkatkan kualitas Australia Awards
pendidikan dengan scholarship, yang di dalamnya
melaksanakan program mencakup Australia Leadership
Capacity-building seperti Scholarship dirancang untuk
Whole School Development memberi pelatihan keterampilan
and Whole District pengetahuan akademis agar para
development. perorangan dapat memberikan
sumbangsih bagi pembangunan
4. Peningkatan manajemen
Indonesia. Beasiswa ini dilaksanakan
dan tata kelola sistem
dengan studi dan penelitian di bidang
pendidikan secara
strategis yang dapat menunjang
keseluruhan di Kementrian
rencana pembangunan Nasional
Pendidikan dan Kementrian
Indonesia sebagaimana yang tertera
Agama.
di dalam program±program
Program Australia Awards Pembangunan Jangka Menengah
melalui AusAID dilaksanakan Pemerintah Indonesia. Australia
dengan tujuan mengembangkan Awards scholarship memberikan
kapasitas dan kemampuan kesempatan baik dari sektor negeri
kepemimpinan tiap individu yang maupun sektor swasta yang dianggap
sebagai mitra strategis dari Australia
2
Independent Completion Report, 2010, Awards Scholarship, dimana pada
Australia Indonesia Basic Education tahun 2011 sebanyak 33% penerima
Program (AIBEP), tersedia di:
<http://dfat.gov.au/about-
3
us/publications/Documents/2010indoaibepic Australia Awards, Annual Progress Report:
r.pdf> diakses tanggal 20 Februari 2015 Volume 02, (Jakarta: AusAID, 2013) Hal. 7

JOM FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 Page 4


beasiswa berasal dari sektor swasta 2. Menyediakan peluang bagi
dan sisanya dari sektor negeri.4 para guru, murid dan sekolah
untuk belajar dengan sekolah
Program BRIDGE mitra di Indonesia dan begitu
merupakan sebuah program dari juga sebaliknya.
Pemerintah Australia di bidang
pendidikan yang bertujuan untuk 3. Bagi Australia, program ini
meningkatkan kesalingpahaman di mendukung penerapan
bidang budaya antara kedua belah Deklarasi Melbourne
pihak. BRIDGE Indonesia dan terhadap tujuan pendidikan
Australia berupaya menghubungkan bagi kaum muda Australia,
guru-guru, murid dan sekolah di Kurikulum Australia serta
Indonesia dan Australia melalui Revolusi pendidikan secara
peningkatan kemampuan berbahasa digital.
Inggris dan Indonesia serta
membangun kesalingpahaman Kegiatan utama yang
budaya antara keduanya.5 direncanakan untuk dilakukan di
program BRIDGE ialah program
Pembentukan program kunjungan guru dimana program ini
BRIDGE didasari adanya kesadaran memfasilitasi guru-guru untuk
bahwa pemahaman terhadap mengunjungi sekolah-sekolah di
perbedaan budaya merupakan hal Australia dengan tujuan menambah
yang penting bagi generasi muda di pengalaman, pemahaman dan
dalam menghadapi abad ke 21. Itu pengetahuan serta meningkatkan
sebabnya program BRIDGE sangat keterampilan sebagai guru.7 Dampak
mendukung dialog antar budaya lain yang diharapkan dari kunjungan
yang dijalin antara siswa dan guru guru Indonesia ke Australia ini ialah
yang berbeda negara dengan menjalin hubungan sekolah sebagai
menggunakan teknologi yang sister school.
inovatif. Tujuan dari program ini
ialah6: Beberapa contoh sister
school yang telah berhasil di jalin
1. Mendukung guru secara diantaranya adalah antara MTs Al
profesional untuk belajar Azhar dengan The Scots PGC
menggunakan teknologi di College, SMAN 1 Salatiga dengan
dalam mengembangkan Browns Plains State High School,
pemahaman antar budaya. MAN 3 Malang dengan Aquinas
College, SMPN 1 Sungai Raya
4 dengan Daramalan College, SMA
Ibid., hal. 29
5
DFAT, Education assistance in Indonesia,
Katolik Santo Petrus Pontianak
tersedia di: dengan Hawker College.8
<http://dfat.gov.au/geo/indonesia/developme
nt-assistance/Pages/education-assistance-in-
7
indonesia.aspx> diakses tanggal 10 April Billy Anggara, 2014, Dampak Kerjasama
2015 Indonesia-Australia: Bidang Pendidikan
6
DFAT, Bridge Project, tersedia di: (Studi Kasus Sister School SMPN1
<http://dfat.gov.au/people-to- Tasikmalaya dengan Glenunga International
people/foundations-councils- High School Australia) 2012, JOM Fisip 1
institutes/australia-indonesia- (2) Hal. 5
8
institute/programs/Pages/bridge- Asia Education Foundation, BRIDGE
project.aspx> diakses tanggal 10 April Partner School, tersedia di:

JOM FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 Page 5


Australia Ingin Tidak dipilih hingga 900 madrasah dan
Berkembangnya Radikalisme di untuk tahap III akan dipilih 500
Lingkungan Madrasah madrasah.10
Bantuan yang diberikan Program percepatan
kepada madrasah dalam rangka akreditasi madrasah melalui SSQ C3
meredam radikalisme di madrasah sebenarnya juga masih berada di
diberikan melalui program-program bawah program LAPIS (Learning
bantuan pendidikan dan pelatihan Assistance Program for Islamic
seperti program SSQ (School Schools) yang merupakan bagian
Systems and Quality) yang terdiri dari AusAID. Jika pada periode
atas 3 komponen. Dimana komponen sebelumnya LAPIS lebih fokus
pertama ditujukan bagi konstruksi kepada pembangunan madrasah dan
untuk kementrian pendidikan dan peningkatan mutu madrasah melalui
kebudayaan. Komponen kedua pemberian latihan teknis dan non-
ditujukan untuk kapasitas distrik teknis, maka pada periode ini LAPIS
peningkatan distrik. Sedangkan lebih fokus kepada peningkatan
komponen ketiga dikhususkan untuk kuantitatif madrasah yang mencapai
akreditasi di kementrian agama yang akreditasi.
pembahasannya berfokus pada
percepatan akreditasi madrasah Learning Assistance Program
dengan mengacu pada standar for Islamic Schools (LAPIS)
pendidikan nasional. Yang akan merupakan sebuah program yang
menjadi target penerima bantuan didukung oleh Pemerintah Australia
AusAID di komponen 3 SSQ ini yang bertujuan untuk meningkatkan
ialah madrasah swasta yang belum kualitas pendidikan dasar di sekolah-
terakreditasi atau tidak lolos sekolah Islam (Madrasah) di
akreditasi yang memiliki komitmen Indonesia. Program ini pertama kali
untuk terus maju serta bersedia dimulai bersamaan dengan
menanamkan nilai-nilai pluralisme.9 dimulainya program bantuan
pendidikan dari Australia kepada
Program kemitraan antara madrasah di Indonesia dengan
Australia dengan Indonesia melalui bekerja sama dengan Kementrian
SSQ C3 dilaksanakan melalui tiga Agama dan Direktorat Madrasah.
tahapan dengan menargetkan sekitar Sejarah pembentukan LAPIS dimulai
1500 madrasah. Untuk tahapan pertama kali pada tahun 2004 di
pertama akan dipilih 569 madrasah bulan Mei sebagai respon atas
dari 7 provinsi sasaran utama yaitu perintah dari Menteri Luar Negeri
DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Australia untuk terlibat dengan
Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera pendidikan Islam di Indonesia pasca
Selatan dan Kalimantan Timur. terjadinya bom Bali.
Sedangkan untuk tahap II akan
Tujuan diadakannya program
<http://www.asiaeducation.edu.au/program LAPIS ialah untuk membangun
mes/school-partnerships/partner- sistem yang lebih kuat pada institusi
schools/act> diakses tanggal 12 April 2015
9
UPPAM, 2012, " Tanya Jawab Seputar
10
Program Akreditasi Madrasah yang hWW DU îìíî ^^^Y ï ^}•] o]• •] v
Didukung Kemitraan Pendidikan Australia ,] Z ] d]P WŒ}À]v•]_ Gema Madrasah
Indonesia " Gema Madrasah Edisi II Hal. 16 Edisi II Hal. 7

JOM FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 Page 6


ataupun kelompok yang berkaitan digunakan oleh Australia untuk di
dengan sektor pendidikan dasar dalam sistem pendidikannya.12
Islam. Tujuan tersebut memiliki tiga
sasaran yaitu11: Untuk menjadikan
madrasah sebagai institusi yang akan
1. Meningkatkan kapasitas mengajarkan toleransi dan
dari lembaga bantuan untuk meminimalisir radikalisme harus
memberikan kualitas layanan dimulai dari visi madrasah. Visi
pendidikan di pendidikan madrasah kemudian diterjemahkan
dasar sub sektor Islam menjadi serangkaian tindakan yang
disebut misi agar visi dapat tercapai.
2. Meningkatkan kapasitas nilai, kepercayaan dan kondisi yang
masyarakat untuk mengelola ideal suatu sekolah akan
madrasah dan meningkatkan direfleksikan melalui kebijakan dan
kualitas madrasah visi madrasah. Hal yang tidak kalah
penting dari pembentukan visi
3. Untuk meningkatkan
madrasah ialah manajemen dan
kapasitas jaringan lokal untuk
kepemimpinan madrasah.
meningkatkan komunitas
Kepemimpinan dan manajemen yang
madrasah mereka.
baik akan menggiring madrasah
Dukungan Australia terhadap menjadi institusi yang lebih toleransi.
pendidikan Islam di Indonesia Hal lain yang juga menjadi faktor
melalui peningkatan mutu madrasah penentu di dalam pendekatan
juga ditunjukkan melalui upaya berbasis sekolah ialah kurikulum dan
untuk melakukan pendekatan kepada metode pengajaran. Pencapaian
sekolah secara menyeluruh. akreditasi yang rendah di tingkat
Pendekatan sekolah secara madrasah menjadi salah satu bukti
menyeluruh tidak hanya bagian bahwa madrasah belum sepenuhnya
tertentu saja termasuk visi dan dapat menerapkan kurikulum sesuai
kebijakan sekolah, kurikulum dan dengan standar pendidikan nasional.
metode pengajaran, kepemimpinan Padahal kurikulum dan metode
dan manajemen, budaya, aktivitas pengajaran guru menjadi salah satu
murid dan kolaborasi dengan faktor di dalam mempromosikan
masyarakat luas yang dianggap toleransi di lingkungan sekolah.13
berperan di dalam mempromosikan
Pencapaian standar
toleransi di dalam sekolah. Program
pendidikan nasional pada lingkungan
manajemen berbasis sekolah ini
madrasah juga menjadi faktor
melibatkan banyak pihak seperti
penting di dalam peningkatan mutu
kebijakan sekolah, guru, pihak
pendidikan di madrasah. Adapun 8
manajemen sekolah, murid, orang
standar nasional pendidikan ialah
tua dan dewan sekolah di dalam
standar kompetensi lulusan, standar
berbagai aktivitasnya untuk
menerapkan nilai pendidikannya.
Pendekatan berbasis sekolah ini telah 12
Raihani, 2011, "A whole-school approach:
A proposal for education for tolerance in
Indonesia", Theory and Research in
Education 9(1) Hal. 27 tersedia di:
<http://tre.sagepub.com/content/9/1/23>
11 13
LAPIS, op.cit, hal. 2 Ibid., hal. 30-32

JOM FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 Page 7


isi, standar proses pendidikan, kantor calon lembaga mitra sekaligus
standar pendidik dan tenaga melaksanakan wawancara. Setelah
kependidikan, standar sarana dan itu barulah lembaga mitra yang
prasarana, standar pengelolaan, cocok dipilih oleh UPPAM (Unit
standar pembiayaan serta standar Pelaksana Program Akreditasi
penilaian pendidikan. 14 Tujuan lain Madrasah) dan C3 yang
diterapkannya standar nasional direkomendasikan kepada Direktur
pendidikan pada madrasah ialah Pendidikan Madrasah dan
untuk meningkatkan kapasitas mendapatkan persetujuan dari
madrasah karena madrasah akan AusAID.15 Tujuan dilakukannya
dituntut untuk terus meningkatkan penilaian terhadap mitra lokal ialah
mutu agar sesuai dengan standar untuk melihat kemampuan mitra
nasional pendidikan. lokal atau SNIP di dalam mengelola
profram dan anggaran yang besar
Agar keberhasilan program dalam konteks pendampingan teknis.
dapat tercapai maka Australia juga
menyertakan pendamping madrasah Adapun bentuk dukungan
dengan membentuk SNIP (Sub yang diberikan oleh SNIP kepada
National Implementation Partner) madrasah ialah16:
yang merupakan mitra pelaksana
daerah atau lembaga mitra lokal yang 1. Mendukung madrasah di
berdiri sebagai pihak ketiga dan dalam menilai kebutuhan
bertugas untuk memberikan untuk perkembangan
dukungan teknis serta mendampingi madrasah termasuk di
madrasah di dalam mencapai dalamnya membantu
akreditasi dan standar pendidikan menganalisa kesenjangan
nasional. Setiap provinsi yang standar mutu yang terjadi di
madrasahnya mendapatkan bantuan madrasah.
dari program kemitraan Australia
2. Memberikan bantuan
Indonesia akan dibentuk SNIP
teknis kepada madrasah di
Provinsi sebagai perpanjangan
dalam mengembangkan
tangan dari AusAID untuk
Rencana Kerja Madrasah
mengimplementasikan bantuannya
(RKM) hingga membantu
SNIP dipilih berdasarkan menyusun anggaran
proses seleksi dari lembaga yang pembiayaannya yang
tertarik untuk menjadi lembaga didalamnya membahas
mitra. Proses seleksi dilaksanakan mengenai rencana kegiatan
dengan melakukan penilaian dan pembiayaan untuk dana
kesesuaian terhadap kriteria yang hibah.
telah ditetapkan melalui seleksi
administrasi. Setelah itu dilakukan
dengan penilaian lapangan (in field
15
asessment) dengan mengunjungi UPPAM, "Program Kemitraan Pendidikan
Australia-Indonesia Komponen 3 Akreditasi
Madrasah" Gema Madrasah Edisi I Hal. 9
14 16
BSNP, Standar Nasional Pendidikan, UPPAM, 2012, " Tanya Jawab Seputar
tersedia di: <http://bsnp- Program Akreditasi Madrasah yang
indonesia.org/id/?page_id=61> diakses Didukung Kemitraan Pendidikan Australia
tanggal 10 Mei 2015 Indonesia " Gema Madrasah Edisi II Hal. 16

JOM FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 Page 8


3. Mendampingi madrasah Indonesia yang menargetkan 1500
di dalam madrasah mencapai akreditasi.
mengimplementasikan dana
hibah untuk memastikan Pemberian dana block grant
madrasah sepenuhnya yang diberikan secara langsung ke
melaksanakan program madrasah sebesar AUD10.000
yang telah ditetapkan oleh merupakan tahap lanjutan dari
kemitraan Australia program percepatan akreditasi yang
Indonesia di bidang ditujukan untuk madrasah. Untuk
pendidikan madrasah. dapat memperoleh dana block grant,
madrasah harus mengajukan
4. Mengawasi pembelanjaan proposal yang isinya membahas
dana hibah yang dilakukan mengenai rencana kerja madrasah
oleh madrasah serta melihat dan perkiraan biaya yang diperlukan.
sejauh mana perkembangan Dana AUD10.000 ini akan diberikan
kegiatan yang dilakukan sebagai dana untuk peningkatan
berdampak pada madrasah. mutu madrasah. Namun di dalam
pelaksanaannya, ada ketentuan yang
5. Mendampingi madrasah harus diikuti dari penggunaan dana
di dalam menyusun laporan block grant ini.
keuangan yang transparan
dan akuntabel sesuai dengan Madrasah hanya diizinkan
ketentuan yang telah untuk dapat menggunakan dana
ditentukan oleh SSQ. block grant sebesar AUD10.000 ini
untuk17:
6. Memperkuat jaringan
madrasah dengan lembaga 1. Melakukan renovasi
pemerintah maupun lembaga dalam skala ringan seperti
non pemerintah. melakukan pengecatan
ruangan dan memperindah
Bantuan Australia kepada taman serta melakukan
Madrasah di Indonesia perbaikan kecil pada sarana
dan prasarana yang
Bantuan Australia kepada
mendukung proses belajar
madrasah di Indonesia dapat dibagi
mengajar siswa seperti
atas bantuan dana untuk akreditasi
perpustakaan, toilet dan unit
madrasah, pemberian dana block
kesehatan sekolah.
grant kepada Madrasah sasaran yang
terpilih, serta memberikan dana 2. Menggunakan jasa
untuk mendukung program layanan profesional untuk
pendampingan madrasah. Di dalam melakukan kegiatan yang
Subsidiary Arrangement antara berkaitan dengan renovasi
pemerintah Indonesia dengan ringan.
pemerintah Australia yang berkenaan
dengan kemitraan pendidikan 3. Melaksanakan kegiatan
Australia Indonesia telah disebutkan ekstrakurikuler untuk siswa
bahwa Australia akan memberikan dan pelatihan bagi guru,
bantuan dana sebesar AUD47 juta penyusunan rencana kerja
yang digunakan untuk mendukung
17
program akreditasi madrasah di UPPAM, ^Gema Madrasah Edisi II_U o} X ]š

JOM FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 Page 9


madrasah dan meninjau untuk menjadi lembaga mitra lokal
penggunaan kurikulum di yaitu MDC (Madrasah Development
sekolah dengan tujuan untuk Centre), perguruan tinggi agama
meningkatkan mutu Islam, lembaga swadaya masyarakat
pendidikan. serta organisasi sosial keagamaan
seperti NU dan Muhammadiyah.
4. Penyediaan sarana yang Lembaga mitra lokal di tiap provinsi
terkait dengan pelatihan dan biasa diseleksi berdasarkan proposal
sumber-sumber belajar yang mereka ajukan dan kemudian
seperti perlengkapan lembaga mitra lokal terpilih akan
perpustakaan, perlengkapan menjadi penanggung jawab dan
kelas dan kantor, perangkat pelaksana teknis implementasi
sanitasi, kebersihan dan program di daerah.
kesehatan, pembelian buku
ajar, modul lab dan media Simpulan
pembelajaran lainnya.
Bantuan yang diberikan oleh
Ketentuan penggunaan dana Australia sebenarnya dapat dikatakan
juga diatur, dimana untuk sebagai sebuah bentuk investasi
penggunaan dana seperti perbaikan jangka panjang Australia untuk
bangunan dalam skala ringan hanya mempromosikan kepentingan
diizinkan maksimum 40% dari total nasionalnya sebagaimana yang
dana yang diberikan sedangkan dikatakan di dalam situs resmi DFAT
untuk pembelian media bahwa bantuan yang diberikan ke
pembelajaran, fasilitas ruangan dan tiap negara akan disesuaikan dengan
kegiatan pelatihan dapat digunakan kebutuhan negara dan mencerminkan
minimum 60% dari total dana yang kepentingan nasional Australia.
diberikan kepada madrasah.
Pasca terjadinya bom bali II
Lembaga mitra lokal dan pada tahun 2004, Australia kemudian
kontraktor merupakan pihak ketiga menyadari bahwa tindakan
yang dipercaya AusAID untuk radikalisme yang terjadi di Indonesia
menjamin berlangsungnya program akan mengancam kepentingan
kemitraan pendidikan Australia nasional Australia yang sedang
Indonesia. Australia secara khusus melakukan perubahan kebijakan dan
mengalokasikan dana untuk berupaya untuk mendekatkan diri
mendukung berlangsungnya aktivitas pada Asia. Untuk itu Australia
lembaga mitra lokal dan kontraktor kemudian mempersiapkan tindakan
yang dipilih Australia. Berdasarkan untuk mencegah berkembangnya
perjanjian yang dibuat antara radikalisme dengan memberikan
pemerintah Indonesia dan bantuan di bidang pendidikan
pemerintah Australia mengenai khususnya pendidikan di madrasah.
kemitraan pendidikan, Australia akan Madrasah dipilih sebagai salah satu
mengalokasikan dana sebesar sub-sektor pendidikan yang akan
AUD24 juta untuk kontraktor yang mendapatkan bantuan karena stigma
akan mendampingi madrasah dan terhadap madrasah sebagai sebuah
memberikan evaluasi penilaian lembaga pendidikan yang cenderung
mengenai program kemitraan. Ada bersifat tertutup (terutama pada
beberapa alternatif yang biasa dipilih model madrasah yang terintegrasi

JOM FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 Page 10


dengan pesantren) dan SMPN1 Tasikmalaya dengan
perkembangannya cenderung lambat Glenunga International High
jika dibandingkan dengan sekolah School Australia) 2012, JOM
umum. Selain itu adanya keterlibatan Fisip 1 (2)
lulusan madrasah pada Bom Bali
juga menambah stigma negatif yang BSNP, Standar Nasional
ada pada madrasah. Pendidikan, tersedia di:
<http://bsnp-
Tindakan nyata dari indonesia.org/id/?page_id=61
keinginan Australia untuk meredam > diakses tanggal 10 Mei
radikalisme di madrasah dapat dilihat 2015
dari adanya prasyarat dalam
pemberian bantuan kepada madrasah DFAT, Bridge Project, tersedia di:
sasaran seperti penggunaan mazhab <http://dfat.gov.au/people-to-
yang diajarkan di madrasah atau guru people/foundations-councils-
harus bersifat toleran dan moderat, institutes/australia-indonesia-
bersedia menanamkan nilai-nilai institute/programs/Pages/brid
pluralisme serta kepemimpinan ge-project.aspx> diakses
madrasah yang dituntut untuk tanggal 10 April
bersifat terbuka dan berpandangan
DFAT, Education assistance in
luas. Tuntutan ini dilakukan agar
Indonesia, tersedia di:
nantinya madrasah dapat menerima
<http://dfat.gov.au/geo/indon
nilai-nilai baru. Hasil akhir yang
esia/development-
ingin dicapai oleh Australia terhadap
assistance/Pages/education-
perkembangan pendidikan di
assistance-in-indonesia.aspx>
madrasah ialah adanya perubahan
diakses tanggal 10 April 2015
paradigma pada madrasah seperti
penerimaan terhadap nilai-nilai Independent Completion Report,
pluralisme, peningkatan toleransi dan 2010, Australia Indonesia
bersifat lebih terbuka. Basic Education Program
(AIBEP), tersedia di:
Daftar Pustaka <http://dfat.gov.au/about-
Asia Education Foundation, us/publications/Documents/2
BRIDGE Partner School, 010indoaibepicr.pdf> diakses
tersedia di: tanggal 20 Februari 2015
<http://www.asiaeducation.ed
Raihani, 2011, "A whole-school
u.au/programmes/school-
approach: A proposal for
partnerships/partner-
education for tolerance in
schools/act> diakses tanggal
Indonesia", Theory and
12 April 2015
Research in Education 9(1)
Australia Awards, 2013, Annual Hal. 27 tersedia di:
Progress Report: Volume 02, <http://tre.sagepub.com/conte
Jakarta: AusAID nt/9/1/23>

Billy Anggara, 2014, Dampak Subsidiary Arrangement Between the


Kerjasama Indonesia- Government of The Republic
Australia: Bidang Pendidikan of Indonesia and The
(Studi Kasus Sister School Government of Australia

JOM FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 Page 11


Relating to Australia's
Education Partnership With
Indonesia Contribution to the
Education Sector Support
Program.
UPPAM, "Program Kemitraan
Pendidikan Australia-
Indonesia Komponen 3
Akreditasi Madrasah" Gema
Madrasah Edisi I
_______ ³664 & 6RVLDOLVDVL
Dana Hibah di Tiga PURYLQVL´
Gema Madrasah Edisi II
_______, 2012, " Tanya Jawab
Seputar Program Akreditasi
Madrasah yang Didukung
Kemitraan Pendidikan
Australia Indonesia " Gema
Madrasah Edisi II
9XYLQJ $ / ³+RZ 6RIW
3RZHU :RUNV´
dipresentasikan di: American
Political Science Association
annual meeting. Toronto, 3
September 2009. Honolulu:
Asia-Pacific Center for
Security Studies.

JOM FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 Page 12

You might also like