You are on page 1of 5

Vol. 1 No.

1, September 2022

SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61


Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

Deteksi Dini Masalah Psikologis dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar


pada Masa Pandemi Covid-19 Menggunakan Strength and Difficulties
Questionnaire (Sdq)

Farida Aryani1, Suciani Latif2


1,2
Universitas Negeri Makassar
E-mail: farida.aryani@unm.ac.id1 suciani.latif@unm.ac.id2

Abstract: This study aims to determine the use of instruments to measure psychological
problems and behavior of elementary school students during the COVID-19 pandemic using
a strength and difficulties questionnaire (SDQ) for junior high school teachers. The SDQ
instrument is a questionnaire given to teachers to measure psychological and behavioral
problems of students which includes five dimensions measured, namely prosocial attitudes,
emotional problems, behavioral problems, hyperactivity and peer relationships. This study
used a limited experiment design, namely to 20 junior high school teachers in Bone District.
In this study, training was conducted on the use and analysis of SDQ instruments for junior
high school teachers in Bone District. The research instrument used in this study was a
questionnaire to measure teacher responses after receiving SDQ training to help emotional
and behavioral problems of junior high school students. Data analysis in this study used
percentage descriptive analyze to determine the teacher's response after receiving SDQ
training. The results of the use of SDQ can be used as a reference for teachers in helping or
responding to students who have problems, especially those related to the smooth learning
process at school and then transfer student problems to professionals if there are students
who have serious problems who need help services.
Keyword: Psychological and behavioral problems of students, COVID-19 pandemic, SDQ

PENDAHULUAN situasi pandemi, namun perubahan yang tiba-tiba


ini akan berdampak pada kesehatan mental anak.
Virus Corona telah menjadi Hasil penelitian menunjukan bahwa anak-anak
permasalahan global yang sangat serius, bukan merasa tidak nyaman belajar dari rumah, cemas
hanya berpengaruh terhadap kesehatan fisik karena tidak bisa bermain dengan teman dan
semata, namun juga berpengaruh terhadap mengalami mood swing selama pandemi (Panda
kesehatan mental masyarakat. Di Indonesia pada et al., 2021).
tahun 2020 tercatat sebesar 132.816 kasus Apa yang harus guru persiapkan untuk
dengan tingkat kematian 4,5 % . Angka kejadian menghadapi permasalahan tersebut? Langkah
COVID 19 pada anak di Indonesia cukup besar, yang bisa ditempuh guru salah satunya adalah
yaitu 9,1 % jika dibandingkan negara lainnya deteksi dini. Dalam penanganan kesehatan
seperti Tiongkok (0,9%) dan Amerika (5%) mental pada anak, Langkah awal yang digunakan
(Isella, Suarca, & Sari, 2021). Berbagai adalah dengan mengidentifikasi penyebabnya.
kebijakan telah dibuat untuk memutus mata Salah satu instrumen yang digunakan untuk
rantai penyebaran virus COVID-19, antara lain mengukur masalah perilaku dan psikologis pada
menjaga jarak, menggunakan masker, anak during pandemi COVID-19 adalah SDQ.
pembelajaran daring, dan pembelajaran tatap SDQ merupakan kuesioner yang digunakan
muka terbatas di sekolah. Dengan adanya untuk melakukan deteksi dini terhadap masalah
kebijakan ini menyebabkan perubahan signifikan psikologis dan perilaku pada anak umur 4
sehari-hari, termasuk pada anak. Meskipun anak sampai 17 tahun (Goodman, 1997). SDQ dapat
mudah untuk beradaptasi dengan perubahan pada

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1 | 158
Vol. 1 No. 1, September 2022

SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61


Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

digunakan untuk komunitas sekolah dengan mengejek, dan menolak untuk menuruti
didampingi oleh guru dan orangtua (Al-Mukhani, permintaan orang lain, (4) gejala emosi adalah
Bekker, & Cottrell, 2018). Kuesioner SDQ suatu keadaan biologis dan psikologis dalam
adalah sebuah alat ukur atau kuesioner deteksi serangkaian kecenderungan bertindak. Gejala
awal perilaku anak dan remaja (4-17 tahun) untuk emosi yang dimaksud adalah anak yang
memberikan gambaran perilaku anak yang memiliki karakteristik yang kompleks seperti
berfokus pada kekuatan dan juga kesulitan anak sering merasa khawatir, sering mengeluh sakit
(Goodman, Ford, Simmons, Gatward, & Meltzer, dan sering menangis atau tidak merasa bahagia,
2000; Goodman & Scott, 1999; Kristoffersen & (5) Hubungan dengan teman sebaya merupakan
Smith, 2013). Instrumen ini dikembangkan oleh suatu gejala dimana anak kurang bisa
psikolog anak asal Inggris, Goodman pada tahun bersosialisasi dengan teman sebayanya. Anak
1997. Instrumen ini bertujuan untuk mendeteksi seringkali merasa tidak diterima oleh teman
dini adanya masalah mental dan emosional pada sebayanya, dan mengakibatkan anak membatasi
anak, serta membantu guru dan orang tua dalam dirinya untuk berinteraksi secara aktif dengan
mengenal permasalahan emosi yang dihadapi teman sebayanya (Al-Mukhani et al., 2018;
oleh anak sehingga dapat lebih dini memberikan Istiqomah, 2017; Oktaviana & Wimbarti, 2014).
intervensi positif (Rizkiah, Risanty, & Penelitian mengenai SDQ telah banyak
Mujiastuti, 2020). Instrumen SDQ terdiri dari 25 dilakukan di berbagai negara. SDQ Belanda
pernyataan dengan lima dimensi yang akan di dapat mendeteksi dini masalah kesehatan mental
ukur yaitu sikap prososial, masalah emosi, pada anak dengan Intellectual disorder
masalah perilaku, hiperaktivitas dan hubungan (Emerson, 2005). Penelitian lainnya dilakukan di
teman sebaya, yang masing-masing dimensi Amerika oleh Dickey & Blumberg (2004)
terdiri dari 5 item. Goodman menjelaskan terhadap 9574 anak dan remaja berusia 4-17
kekuatan yang dimaksud dalam SDQ adalah tahun. Dalam penelitian ini instrument SDQ
perilaku prososial, sedangkan difficulties adalah diadaptasi dari SDQ yang telah dikembangkan
gejala emosi, perilaku, hiperaktivitas dan oleh (Oktaviana & Wimbarti, 2014) dari
masalah dengan tekan sebaya. Untuk setiap Universitas Gajah Mada (2014). Dalam adaptasi
pernyataan diberikan pilihan jawaban tidak benar instrument SDQ yang menjadi perhatian adalah
(skor 0), agak benar (skor 1), dan benar (skor 2) Bahasa dan budaya, sehingga proses adaptasi
(Muris, Meesters, & van den Berg, 2003). telah mempertimbangkan aspek bahasa dan
Sedangkan hasil SDQ kategorinya adalah sebagai budaya (Hambleton, Merenda, & Spielberger,
berikut normal, borderline dan bawah ambang 2004). Dalam penelitian ini SDQ digunakan
batas (Istiqomah, 2017). dalam melakukan deteksi kesehatan mental
Untuk lebih jelasnya kategori-kategori siswa sekolah dasar. Alur deteksi dini SDQ
dalam SDQ meliputi: (1) Perilaku prososial menggunakan tiga pilihan yaitu normal,
adalah suatu sikap alamiah, dimana seseorang borderline (ambang batas) dan abnormal (bawah
adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup ambang batas). Beberapa fakta tentang
secara individual. (Baron & Bryne, 2005) penggunaan SDQ di berbagai negara diuraikan
mendefinisikan prososial sebagai tindakan sebagai berikut. Pada umumnya hasil-hasil
menolong orang lain tanpa mengharapkan penelitian mengenai problem emosi pada anak
imbalan apapun, (2) Hiperaktif adalah sebuah menunjukan bahwa anak perempuan memiliki
pola perilaku pada seseorang yang menunjukan problem emosi lebih berat daripada anak laki-laki
sikap tidak bisa diam, impulsive dan sulit diatur. terutama dalam hal internalizing problem seperti
Perilaku hiperaktif yang dimaksud adalah merasa sedih, kecemasan, dan depresi. Sebaliknya
gelisah, tidak dapat duduk tenang, sering externalizing problem, seperti hiperaktif, agresif
meninggalkan tempat duduk tanpa alasan yang umumnya lebih banyak dilakukan oleh siswa
jelas, suka berlari, memanjat, dan selalu aktif laki-laki dari pada
bergerak, (3) Masalah perilaku merupakan aspek
perilaku mengganggu atau suatu pola negatif,
permusuhan dan perilaku menentang. Perilaku
yang dimaksud berupa memukul, berkelahi,

159 | F a r i d a A r y a n i
Vol. 1 No. 26, September 2022

SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61


Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

perempuan (Cheng et al., 2018). Perbedaan suatu pola negatif, permusuhan dan perilaku
gender terkait hal serupa juga terjadi dalam menentang pada siswa, 4) gejala emosi siswa
konteks penelitian di Indonesia (Ediati & Utari, adalah suatu keadaan biologis dan psikologis
2017). Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam serangkaian kecenderungan bertindak, dan
masalah perilaku di sekolah lebih banyak di 5) hubungan dengan teman sebaya merupakan
alami oleh siswa laki-laki 11 % abnormal suatu gejala dimana anak kurang bisa
borderline dari pada siswa perempuan (Bertrand bersosialisasi dengan teman sebaya siswa.
& Pan, 2013; Conner & Lochman, 2010; Selanjutnya hasil SDQ kategorinya adalah
Kristoffersen & Smith, 2013) menjelaskan sebagai berikut normal, borderline dan bawah
bahwa gangguan tingkah laku lebih banyak ambang batas.
terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak Hasil penelitian terhadap 20 orang guru
perempuan. Prevalensi gangguan tingkah laku SMP terhadap penggunaan SDQ diuraikan
pada anak laki-laki di bawah 18 tahun terdapat sebagai berikut: (1) guru menyatakan sangat
sekitar 6%-16%, sedangkan pada anak setuju instrumen SDQ dapat mengukur masalah
perempuan terdapat 2%-9% psikologis dan perilaku siswa (91%) , (2) guru
(American Psychiatric Association, 2010). menyatakan sangat setuju instrumen SDQ dapat
Berdasarkan penjelasan di atas, SDQ memiliki membantu guru untuk melakukan deteksi awal
banyak keunggulan dan dapat digunakan oleh masalah siswa (95%), (3) guru menyatakan
guru terlatih dalam lingkup sekolah dasar. SDQ sangat setuju petunjuk penggunaan SDQ mudah
dapat dijadikan rujukan bagi guru di sekolah dipahami (92 %),(4) guru menyatakan sangat
sebagai alat untuk mendeteksi awal (screening) setuju pernyatan-pernyataan SDQ mudah
masalah psikologis dan perilaku siswa. dipahami (85%), (5) guru menyatakan sangat
setuju cara menganalisis hasil SDQ mudah
METODE dipahami (91%), (6) guru menyatakan sangat
setuju pemberian kategori (interpretasi) dalam
Metode yang digunakan dalam SDQ mudah dipahami ( 95%), (7) guru
penelitian ini adalah menggunakan uji coba menyatakan sangat setuju pengisian SDQ tidak
eksperimen terbatas pada 20 orang guru SMP di membutuhkan waktu yang lama (93%), (8) guru
Kabupaten Bone. Penelitian ini dilakukan dengan menyatakan sangat setuju instrument SDQ
melibatkan guru-guru SMP di Kabupaten Bone. dibutuhkan oleh guru untuk melakukan deteksi
Penelitian ini dilakukan dengan melatih guru- dini masalah perilaku dan emosi siswa (90%), (9)
guru SMP penggunaan instrumen SDQ untuk guru menyatakan sangat setuju SDQ dapat
dijadikan sebagai deteksi awal permasalahan menjadi rekomendasi bagi sekolah untuk
psikologis dan perilaku siswa. Instrumen yang membantu masalah yang dihadapi siswa ( 86 %)
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan (10) guru menyatakan sangat setuju hasil
respon guru SMP setelah mendapatkan pelatihan keputusan SDQ dapat membantu sekolah dalam
penggunaan instrumen SDQ bagi siswa SMP. penanganan masalah siswa di sekolah (91%).
Analisis data menggunakan analisis deskriptif Berdasarkan hasil penelitian diatas
persentase. menunjukan bahwa instrumen SDQ dapat
dijadikan sebagai deteksi awal permasalahan
HASIL DAN PEMBAHASAN
emosi dan perilaku siswa SMP terutama dalam
Penelitian ini dilakukan dengan situasi pasca pandemic COVID-19. Hal ini
memberikan pelatihan pada guru-guru SMP di sejalan dengan hasil penelitian bahwa selama
Kabupaten Bone terhadap penggunaan masa pandemi siswa dilaporkan mengalami
instrumen SDQ. Pada pelatihan ini guru-guru masalah pada aspek emosi dan perilaku. Hasil
SMP diberikan pelatihan terkait penggunaan dan studi menunjukan bahwa siswa tidak mandiri
cara dalam menganalisis SDQ yang terdiri dari 5 (36%), sering marah (31%), kurang perhatian
indikator yaitu: 1) sikap prososial siswa, 2) (32%), sering khawatir (29%), gangguan tidur
hiperaktif adalah sebuah pola perilaku pada siswa (21%), nafsu makan buruk (18%), serta kelelahan
yang menunjukan sikap tidak bisa diam, (16%) (Jain, Gupta, Satam, & Panda, 2020).
impulsive dan sulit diatur, 3) masalah perilaku Dalam upaya melakukan penanganan pada siswa
merupakan aspek perilaku mengganggu atau di sekolah, diperlukan alat/instrumen untuk

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1 | 160
Vol. 1 No. 1, September 2022

SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61


Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

melakukan deteksi awal masalah yang dialami penanganan masalah siswa di sekolah dan
siswa. Salah satu instrumen yang dapat penanganannya termasuk mekanisme rujukan ke
digunakan bagi siswa SMP adalah SDQ. SDQ professional jika ternyata ada masalah siswa
merupakan sebuah instrumen yang digunakan yang butuh penanganan dari professional di luar
untuk mendeteksi masalah emosi dan perilaku sekolah.
siswa SMP(Al-Mukhani et al., 2018; Goodman,
1997). SDQ dalam penggunaannya dapat DAFTAR RUJUKAN
diimplementasikan untuk komunitas sekolah
dengan didampingi oleh guru terlatih (Al- Al-Mukhani, Z., Bekker, H. L., & Cottrell, D.
Mukhani et al., 2018). Instrumen SDQ (2018). Describing psychological and
merupakan kuesioner screening awal untuk behavioural problems in Omani young
memberikan gambaran perilaku dan emosi siswa people: reliability of the Self-reported
yang berfokus pada kekuatan dan juga kesulitan Strength and Difficulties Questionnaire
anak (Goodman et al., 2000; Kristoffersen & (SDQ) in Oman. Journal of Child and
Smith, 2013). Hasil pelatihan dengan guru-guru Adolescent Health, 2(2).
SMP di kabupaten Bone menunjukan bahwa Association, A. P. (2010). Diagnostic and
instrumen SDQ dapat digunakan oleh guru statistical manual of mental disorders, text
terlatih untuk mengidentifikasi masalah yang revision (DSM-IV-TR).
terjadi di sekolah baik pada aspek emosi maupun
perilaku. Hasil keputusan SDQ dikategorikan Baron, R. A., & Bryne, D. (2005). Psikologi
sebagai berikut: kategori normal, borderline dan Sosial Jilid 2 (Penerjemah: Djuwita, R.
bawah ambang batas (Istiqomah, 2017). Hasil dkk). Jakarta: Erlangga.
keputusan ini selanjutnya dapat digunakan guru
Bertrand, M., & Pan, J. (2013). The trouble with
disekolah termasuk guru BK untuk penanganan
boys: Social influences and the gender gap
siswa selanjutnya. Untuk lebih jelasnya kategori-
in disruptive behavior. American Economic
kategori dalam SDQ yaitu, perilaku prososial,
Journal: Applied Economics, 5(1), 32–64.
perilaku hyperaktif dan suka mengganggu,
masalah perilaku (perilaku mengganggu, Cheng, S., Keyes, K. M., Bitfoi, A., Carta, M. G.,
permusuhan dan perilaku menentang), gejala Koç, C., Goelitz, D., APez, O. (2018).
emosi (sering merasa khawatir, sering mengeluh Understanding parent–teacher agreement of
sakit dan sering menangis atau tidak merasa the Strengths and Difficulties Questionnaire
Bahagia), dan hubungan dengan teman sebaya (SDQ): Comparison across seven European
(Al-Mukhani et al., 2018; Goodman et al., 2000; countries. International Journal of Methods
Istiqomah, 2017). in Psychiatric Research, 27(1), e1589.

SIMPULAN DAN SARAN Conner, B. T., & Lochman, J. E. (2010).


Comorbid conduct disorder and substance
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat use disorders. Clinical Psychology: Science
disimpulkan bahwa instrumen SDQ dapat and Practice, 17(4), 337.
dijadikan sebagai instrumen untuk mendeteksi
masalah psikologis dan perilaku siswa selama Dickey, W. C., & Blumberg, S. J. (2004).
masa pasca pandemi. Guru SMP dapat dilatih Revisiting the factor structure of the
untuk menggunakan instrumen SDQ ini, strengths and difficulties questionnaire:
sehingga guru dapat membantu siswa dalam United States, 2001. Journal of the
mengatasi permasalahannya terutama yang American Academy of Child & Adolescent
berkaitan masalah yang berkategori ringan yang Psychiatry, 43(9), 1159–1167.
mengganggu prestasi akademiknya. Guru Ediati, A., & Utari, A. (2017). Adolescents’
bimbingan konseling juga dapat menggunakan anxiety in the coastal region of central Java,
instrumen SDQ ini dalam membantu siswa dalam Indonesia. Advanced Science Letters, 23(4),
mengatasi masalah siswa dalam hal emosi dan 3454–3456.
perilaku. Adapun saran dari penelitian ini adalah
sekolah perlu mengembangkan mekanisme Emerson, E. (2005). Use of the Strengths and

161 | F a r i d a A r y a n i
Vol. 1 No. 26, September 2022

SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61


Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth

Difficulties Questionnaire to assess the Jain, O., Gupta, M., Satam, S., & Panda, S.
mental health needs of children and (2020). Has the COVID-19 pandemic
adolescents with intellectual disabilities. affected the susceptibility to cyberbullying
Journal of Intellectual and Developmental in India? Computers in Human Behavior
Disability, 30(1), 14–23. Reports, 2, 100029.
Goodman, R. (1997). The Strengths and Kristoffersen, J., & Smith, N. (2013). Gender
Difficulties Questionnaire: a research note. Differences in the effects of behavioral
Journal of Child Psychology and problems on school outcomes.
Psychiatry, 38(5), 581–586.
Muris, P., Meesters, C., & van den Berg, F.
Goodman, R., Ford, T., Simmons, H., Gatward, (2003). The strengths and difficulties
R., & Meltzer, H. (2000). Using the questionnaire (SDQ). European Child &
Strengths and Difficulties Questionnaire Adolescent Psychiatry, 12(1), 1–8.
(SDQ) to screen for child psychiatric
disorders in a community sample. The Oktaviana, M., & Wimbarti, S. (2014). Validasi
British Journal of Psychiatry, 177(6), 534– klinik strenghts and difficulties
539. questionnaire (SDQ) sebagai instrumen
skrining gangguan tingkah laku. Jurnal
Goodman, R., & Scott, S. (1999). Comparing the Psikologi, 41(1), 101–114.
Strengths and Difficulties Questionnaire
and the Child Behavior Checklist: is small Panda, P. K., Gupta, J., Chowdhury, S. R.,
beautiful? Journal of Abnormal Child Kumar, R., Meena, A. K., Madaan, P.,
Psychology, 27(1), 17–24. Gulati, S. (2021). Psychological and
behavioral impact of lockdown and
Hambleton, R. K., Merenda, P. F., & Spielberger, quarantine measures for COVID-19
C. D. (2004). Adapting educational and pandemic on children, adolescents and
psychological tests for cross-cultural caregivers: a systematic review and meta-
assessment. Psychology Press. analysis. Journal of Tropical Pediatrics,
67(1), fmaa122.
Isella, V., Suarca, I. K., & Sari, N. M. (2021).
Kesehatan mental anak selama pandemi Rizkiah, A., Risanty, R. D., & Mujiastuti, R.
Covid-19. Cermin Dunia Kedokteran, (2020). Sistem pendeteksi dini kesehatan
48(11), 372–376. mental emosional anak usia 4-17 tahun
menggunakan metode forward chaining.
Istiqomah, I. (2017). Parameter Psikometri Alat JUST IT: Jurnal Sistem Informasi,
Ukur. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, Teknologi Informasi Dan Komputer, 10(2),
4(2), 251–264. 83–93.

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1 | 162

You might also like