You are on page 1of 12

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 2 A, Juni 2017: 59 - 70

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DI PROVINSI SULAWESI UTARA

Muchlis Suratinoyo
Oktavianus Porajouw
Martha M. Sendow

ABSRACT
This study aims to describe the development of employment and analyze changes in the structure of employment by
employment and employment status in North Sulawesi Province. This study uses secondary data of Population Census, National
Labor Force Survey, and North Sulawesi in Figures 2010 and 2015. Data analysis using simple calculation method, that is data
according to employment and job status calculated percentage then displayed in table and graph form to explain about changes
of labor structure in North Sulawesi Province. The results showed that employment opportunities according to employment in
North Sulawesi Province dominated by three sectors, namely the agricultural sector, service sector, and trade sector. Sectors in
the secondary sector are low in providing employment opportunities in North Sulawesi. If employment is simplified into three
sectors, namely primary, secondary and tertiary sectors, then the largest employment opportunities are in the tertiary sector
(trade, transportation, finance, services), then primary (agriculture), and the lowest in the secondary sector (mining , industry,
electricity and buildings). Based on employment status, the highest percentage is to work as a worker/employee/employee with an
increasing tendency. However, when grouped into formal and informal sectors, the highest employment opportunity is in the
informal sector. Based on the result of the research, it is concluded that job opportunity of agriculture sector still dominates
employment in North Sulawesi. The role of agriculture/primary sector in providing job opportunities decreased; on the contrary
the service sector/tertiary role was increasing. Employment opportunities by employment status in North Sulawesi, the highest
percentage is employed as laborers/employees/employees. The role of the formal sector in providing employment increases,
while the informal sector is declining.

Keywords: analyze, employment opportunity, North Sulawesi Province

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan perkembangan ketenagakerjaan dan menganalisis perubahan
struktur kesempatan kerja menurut lapangan pekerjaan dan status pekerjaan di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian
ini menggunakan data sekunder Sensus Penduduk, Survey Angkatan Kerja Nasional, dan Sulawesi Utara Dalam
Angka. Analisis data menggunakan metode perhitungan sederhana, yaitu data menurut lapangan pekerjaan dan
status pekerjaan dihitung persentasenya kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik untuk menjelaskan
tentang perubahan-perubahan struktur ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Utara.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kesempatan kerja menurut lapangan pekerjaan di Provinsi Sulawesi Utara di dominasi oleh tiga sektor, yaitu
berturut-turut adalah sektor pertanian, sektor jasa-jasa, dan sektor perdagangan. Sektor-sektor pada kelompok sektor
sekunder tergolong rendah dalam menyediakan kesempatan kerja di Sulawesi Utara. Apabila lapangan pekerjaan
disederhanakan kedalam tiga sektor, yaitu sektor primer, sekunder, dan tersier, maka kesempatan kerja terbesar
adalah di sektor tersier (perdagangan, angkutan, keuangan, jasa-jasa), kemudian primer (pertanian), dan terendah di
sektor sekunder (pertambangan, industri, listrik dan bangunan). Berdasarkan status pekerjaan, persentase tertinggi
adalah bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai dengan kecenderungan yang meningkat. Akan tetapi, bila
dikelompokkan kedalam sektor formal dan informal, kesempatan kerja tertinggi adalah di sektor informal.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kesempatan kerja sektor pertanian masih mendominasi lapangan
pekerjaan di Sulawesi Utara. Peranan sektor pertanian/primer dalam menyediakan kesempatan kerja semakin
menurun, sebaliknya sektor jasa/tersier peranannya semakin meningkat. Kesempatan kerja menurut status pekerjaan
di Sulawesi Utara, persentase tertinggi adalah bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai. Peranan sektor formal
dalam menyediakan kesempatan kerja semakin meningkat, sebaliknya sektor informal semakin menurun.

Kata kunci: Analisis, Kesempatan Kerja, Provinsi Sulawesi Utara

PENDAHULUAN tercapainya masyarakat yang maju dan


sejahtera. Tingkat kesejahteraan masyarakat
Latar Belakang dapat di capai melalui pembangunan disemua
Pembangunan adalah proses merubah sektor ekonomi secara seimbang. Pembangunan
suatu kondisi kearah yang lebih baik dari ekonomi yang seimbang akan memberikan
kondisi sebelumnya. Tujuan akhir setiap kontribusi yang tinggi bagi pembentukan
pembangunan di suatu negara adalah produk domestik bruto dan serapan tenaga kerja

59
Analisis Kesempatan Kerja......................(Muchlis Suratinoyo, Oktavianus Porajouw, Martha Sendow)

disemua sektor. Indonesia sebagai negara sebesar22,08 persen. Sektor-sektor lainnya yang
agraris, kontribusi sektor pertanian dalam memberikan kontribusi relatif tinggi adalah
pembentukan produk domestik bruto (PDB) dan sektor perdagangan (12,29%), konstruksi
penyerapan tenaga kerja masih tergolong (11,46%), transportasi (9,85%), dan sektor
tinggi.Kontribusi PDB sektor pertanianterhadap industri (9,81%). Sektor pertanian juga
PDB nasional pada tahun 2010 sebesar 14,0 merupakan sektor yang paling banyak
persen dan menurun menjadi 12,6 persen pada menyerap tenaga kerja. Hasil Survey Angkatan
tahun 2014. Penyerapan tenaga kerja sektor Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan
pertanian pada tahun 2010 sebesar 39,5 persen Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara
dan menurun menjadi 34,0 persen pada tahun tahun 2015 menunjukkan bahwa sektor
2014 (BPS, 2016).Kedua indikator tersebut pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan
menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan merupakan lapangan usaha yang menyerap
dalam struktur ekonomi nasional.Struktur tenaga kerja sebanyak 31.93 persen. Lapangan
ekonomi yang didominasi sektor pertanian usaha seperti sektor listrik, gas dan air minum,
bergeser ke sektor non pertanian seperti industri hanya menyerap tenaga kerja sebesar 0,34
dan jasa.Perubahan struktur ekonomi ini persen. Sektor lembaga keuangan, real estate,
merupakan dampak dari keberhasilan usaha persewaan dan jasa perusahaan menurun
pembangunan di berbagai bidang dan sektor, menjadi 11.42 persen, sementara sektor
termasuk didalamnya pembangunan sumberdaya konstruksi mengalami kenaikan sebesar 6.69
manusia. persen.Penduduk yang bekerja, umumnya
Pembangunan sumberdaya manusia melalui sebagai buruh/karyawan/pekerja tetap yaitu
pembangunan di bidang pendidikan telah berhasil sekitar 43.93 persen. Kualitas sumberdaya
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.Dari manusia yang semakin meningkat di Sulawesi
sisi suplai, tenaga kerja terdidik dan terampil Utara berdampak pada meningkatnya tenaga
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, kerja terdidik.Tenaga kerja terdidik, sebagaimana
namun dari sisi permintaan pembangunan dijelaskan di atas, cenderung untuk bekerja di
sektor-sektor ekonomi non-pertanian belum sektor formal dan sektor modern dengan tingkat
mampu menyerap tenaga kerja terdidik.Tenaga upah yang relatif lebih tinggi dibandingkan upah
kerja terdidik pada umumnya memilih bekerja di di sektor pertanian tradisional.Sektor modern,
sektor modern dan enggan untuk bekerja di sektor walaupun terus mengalami peningkatan, namun
pertanian/tradisional.Akibatnya, sektor tradisional belum mampu menyerap tambahan tenaga
mengalami kekurangan tenaga kerja di satu pihak kerja.Angka pengangguran terbuka tergolong
dan di pihak lainnya terjadi pengangguran tenaga tinggi dan lebih tinggi dari rata-rata nasional,bahkan
kerja terdidik dan terampil. Kondisi seperti ini cenderung meningkat.Pada tahun 2015, angka
jika tidak segera di atasi akan berdampak pada pengangguran terbuka provinsi Sulawesi Utara
meningkatnya angka pengangguran dan sebesar 9,03 persen, lebih tinggi dari rata-rata
kemiskinan. Angka pengangguran akan terus nasional yaitu sebesar 6,18 persen, bahkan
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah tertinggi di Indonesia Timur. Angka
angkatan kerja sebagai akibat dari pertambahan pengangguran tersebut mengalami kenaikan
jumlah penduduk. Angka pengangguran yang dibandingkan tahun 2012 sebesar 7,98 persen
tinggi berdampak negatif terhadap kehidupan (BPS, 2016). Kenyataan tersebutlah yang
ekonomi, sosial, budaya, dan politik suatu mendorong penulis untuk melakukan penelitian
negara atau wilayah. dengan judul: Analisis Kesempatan Kerja di
Perekonomian provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sulawesi Utara.
hingga saat ini masih tetap didominasioleh
sektor pertanian sebagai sektor basis. Sektor Rumusan Masalah
pertanian sebagai sektor basis harus menjadi Berdasarkan latar belakang permasalahan
sektor penggerak utama perekonomian Sulawesi yang dikemukan di atas makan masalah utama
Utara.Sektor pertanian memberikan kontribusi dalam penelitian ini adalah bagaimana
paling tinggi dalam pembentukan Produk kesempatan kerja berdasarkan lapangan pekerjaan
Domestik Regional Bruto (PDRB), yaitu dan status pekerjaan di Provinsi Sulawesi Utara.

60
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 2 A, Juni 2017: 59 - 70

Tujuan Penelitian Utara. Dinyatakan dalam satuan orang, tahun


Penelitian ini bertujuan untuk 2000-2015.
mendeskripsikan perkembangan ketenagakerjaan 2. Angkatan kerja adalah banyaknya penduduk
dan menganalisis perubahan struktur kesempatan berumur 15 tahun ke atas yangselama
kerja berdasarkan lapangan pekerjaan dan status seminggu yang lalu sebelum pencacahan
pekerjaan di Provinsi Sulawesi Utara. mempunyai pekerjaan dan ataumempunyai
pekerjaan namun sementara tidak bekerja
Manfaat Penelitian karena cuti, sakit, menunggu panen, atau
Penelitian ini bermanfaat bagi penulis tidak mempunyai pekerjaan tapi sedang
dalam memperdalam pengetahuan ilmiah mencari pekerjaan. Dinyatakan dalam satuan
tentang ketenagakerjaan di Indonesia.Selain itu, orang dari tahun 2000-2015.
penelitian ini juga bermanfaat bagi para pemerhati 3. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang
dibidang ketenagakerjaan sebagai bahan referensi dilakukan seseorang dengan maksud
perkuliahan dan penelitian.Penelitian ini juga memperoleh atau membantu memperoleh
bermanfaat bagi pemerintah Provinsi Sulawesi pendapatan atau keuntungan paling sedikit
Utara dalam menyusun kebijakan dan strategi satu jam (tidak terputus) dalam seminggu
pembangunan yang dapat mengatasi masalah yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk
pengangguran di Sulawesi Utara. pekerja tidak dibayar, penduduk yang punya
pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja
karena sakit, cuti, menunggu panen, mogok
METODOLOGI PENELITIAN dan sebagainya. Dinyatakan dalam satuan
orang, tahun 2000-2015.
Tempat dan Waktu Penelitian 4. Kesempatan kerja adalah banyaknya
Penelitian ini mengambil lokasi di lapangan pekerjaan yang terisi tercermin dari
Provinsi Sulawesi Utara dan dilaksanakan jumlah penduduk yang bekerja (employed).
dalam waktu 3 (tiga) bulan yaitu bulan Dinyatakan dalam satuan orang, dari tahun
November2016 sampai Januari2017 mulai dari 2000-2010
persiapan sampai penulisan laporan penelitian. 5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)seri
2010 Atas Dasar Harga Berlakudan Harga
Pengumpulan Data Konstan menurut lapangan pekerjaan tahun
Penelitian ini menggunakan data sekunder 2010-2015.
yang dikumpulkan dari hasil Sensus Penduduk 6. Lapangan pekerjaan adalah bidang kegiatan
2000 dan 2010. Selain data sensus penduduk, juga dari pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat
menggunakan data Survey Angkatan Kerja seseorang bekerja, yang dikelompokkan
Nasional (Sakernas), dan Sulawesi Utara Dalam kedalam 9 (Sembilan) menurut Klasifikasi
Angka yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Lapangan Usaha Indonesia (KLUI). Lapangan
Statistik Provinsi Sulawesi Utara. Dokumen- pekerjaan secara sederhana biasanya
dokumen laporan dan hasil-hasil penelitian baik dikelompokkan menjadi 3 (tiga) sektor, yaitu:
yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan (1) sektor primer yaitu sektor pertanian,
juga digunakan sebagai sumber data. perkebunan, kehutanan, perburuan, dan
perikanan; (2) sektor sekunder terdiri dari
Jenis Data dan Pengukuran sektor pertambangan, industri, listrik, dan
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini konstruksi; dan (3) sektor tersier yang terdiri
dan pengukurannya adalah: dari sektor perdagangan, transportasi,
1. Jumlah penduduk adalah banyaknya penduduk keuangan, dan jasa kemasyarakatan.
menurut kelompok umur dan jenis kelamin di 7. Status pekerjaan menunjuk pada kedudukan
Provinsi Sulawesi Utara. Dinyatakan dalam seseorang dalam melakukan kegiatan sebagai
satuan jiwa, tahun 2000-2015. Tenaga kerja apa dalam unit usaha, yang biasanya dibagi ke
adalah banyaknya penduduk dalam usia kerja, dalam 5 (lima) kelompok menurut (KLUI) ,
yaitu berumur 15 tahun ke atas menurut yaitu: a). berusaha sendiri tanpa bantuan orang
kelompok umur dan jenis kelamin di Sulawesi lain; b). berusaha dibantu buruh tidak tetap/

61
Analisis Kesempatan Kerja......................(Muchlis Suratinoyo, Oktavianus Porajouw, Martha Sendow)

tidak dibayar; c). berusaha dengan buruh obyek pembangunan.Oleh karena itu, dalam
tetap/dibayar; d). bekerja sebagai perencanaan pembangunan di Indonesia
buruh/pegawai/karyawan; e). pekerja keluarga. diisyaratkan bahwa pembangunan harus berpusat
Status pekerjaan juga digunakan sebagai pada penduduk (population centered
indikator jumlah tenaga kerja yang bekerja di development).Pembangunan yang berpusat pada
sektor informal dan sektor formal. Sektor penduduk memiliki dimensi yang sangat luas,
informal terdiri dari butir a), b), e); sedangkan baik dari segi kuantitas maupun segi
sektor formal terdiri dari butir c) dan d). kualitas.Jumlah penduduk yang besar dan
berkualitas merupakan modal pembangunan, tapi
Analisis Data sebaliknya jumlah penduduk yang besar dengan
Data kependudukan dan ketenagakerjaan, kualitas rendah merupakan penghambat
dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pembangunan.Bagian ini memberikan gambaran
sudah disusun dalam tabel dan dipublikasikan tentang jumlah dan laju pertumbuhan penduduk
oleh Badan Pusat Statistik. Data dalam tabel-tabel serta struktur penduduk menurut umur, jenis
tersebut disederhanakan dan dihitung kelamin dan tingkat pendidikan di Provinsi
persentasenya untuk dianalisis dengan cara Sulawesi Utara.
membandingkan menurut kategori, waktu, dan
atau wilayah/nasional. Angka pertumbuhan Jumlah penduduk dan laju pertumbuhan
dihitung dengan menggunakan metode sederhana Jumlah dan pertumbuhan penduduk saat
untuk data time series, dan metode geometrik ini sangat ditentukan oleh perkembangan jumlah
untuk data yang tersedia hanya dua titik penduduk di masa lalu.Perkembangan jumlah
waktu/tahun. Rumus yang digunakan adalah: penduduk dan laju pertumbuhan penduduk
1) Metode sederhana: Sulawesi Utara digambarkan berdasarkan hasil
x 100% sensus penduduk tahun 1990 sampai dengan tahun
2010 serta hasil proyeksi tahun 2015 (Tabel
r = Pertumbuhan 1).Jumlah penduduk Sulawesi Utara mengalami
Pt = Jumlah penduduk pada tahun sekarang kenaikan yang cukup tinggi pada periode 2000-
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar 2010 sebesar 270 ribu jiwa atau naik sembilan
Untuk menghitung tingkat pertumbuhan kali lipat dibandingkan periode 1990-2000 hanya
selama periode lima tahun, maka terlebih sebesar 30.871 jiwa.Hasil proyeksi tahun 2015
dahulu menghitung tingkat pertubuhan tiap juga menunjukkan kenaikan yang cukup
tahun, kemudian di rata-ratakan, dengan cara signifikan, yaitu sebesar 142 ribu jiwa selama
sebagai berikut: lima tahun. Kenaikan jumlah penduduk yang
tinggi tersebut selain disebabkan oleh angka
kelahiran yang masih relatif tinggi dan angka
2) Metode geometrik: kematian yang terus menurun, kemungkinan juga
disebabkan oleh migrasi penduduk yang masuk
Pt = Jumlah penduduk pada tahun sekarang Sulawesi Utara selama periode 2000-2010.
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
r = Pertumbuhan Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Laju
t = selisih tahun sekarang dengan tahun dasar Pertumbuhan Penduduk Tahun
( ) 1990-2015
Rumus operasionalnya: r ( )
1990 1.970.000 11,58
2000 2.000.871 1,32
2010 2.270.596 1,28
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 2015 2.412.118 1,15
Sumber: BPS; Hasil Sensus Penduduk 2000;2010
Deskripsi Penduduk Tabel 1 menunjukan bahwa Peningkatan
Penduduk merupakan salah satu aspek jumlah penduduk yang cukup tinggi, juga
yang sangat penting dalam pembangunan suatu ditunjukkan oleh laju pertumbuhan penduduk
negara atau daerah, karena penduduk selain yang melambat sejak tahun 2000. Apabila
sebagai subyek pembangunan maupun sebagai dibandingkan pada periode sensus 1990-2000

62
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 2 A, Juni 2017: 59 - 70

yang menurun cukup tajam yaitu sebesar 0,26 keatas. Berdasarkan jenis kelamin, secara
poin, sedangkan periode 2000-2010 hanya turun keseluruhan proporsi penduduk laki-laki lebih
0,04 poin, dan 2010-2015 sebesar 0,13 poin. besar dari proporsi penduduk perempuan.
Berdasarkan gambaran perkembangan jumlah Kecuali pada kelompok umur 65 tahun keatas,
penduduk tersebut di atas, maka dapat proporsi penduduk perempuan lebih besar dari
dikatakan bahwa perkembangan jumlah tenaga pada penduduk laki-laki. Hal ini juga
kerja di Sulawesi Utara selama periode 2000- ditunjukkan oleh rasio jenis kelamin yang hanya
2015 juga menjadi tinggi. Oleh karena, sebesar 83, artinya bahwa penduduk lansia
kenaikan jumlah penduduk yang tinggi perempuan lebih banyak dari lansia laki-laki.
memberikan kontribusi yang tinggi pada
kenaikan jumlah penduduk yang memasuki usia Tingkat pendidikan penduduk
kerja yang disebut sebagai tenaga kerja. Apalagi Pendidikan merupakan salah satu
jika penduduk yang bermigran ke Sulawesi indikator penting untuk mengukur kualitas
Utara adalah tujuannya untuk kuliah dan penduduk sebagai modal pembangunan,yang
bekerja. berimplikasi pada pekerjaan, pendapatan, dan
produktivitas pekerja. Pada Tabel 3 digambarkan
Struktur umur penduduk dan jenis kelamin jumlah dan persentase penduduk Sulawesi Utara
Struktur umur dan jenis kelamin berdasarkan tingkat pendidikan sejak tahun
penduduk mempunyai pengaruh penting 2000 sampai tahun 2015. Persentase penduduk
terhadap perubahan-perubahan demografis dan yang tidak/belum tamat sekolah dasar dan tamat
sosial ekonomi. Misalnya, perubahan dari usia sekolah dasar menurun, sebaliknya pada tingkat
bayi dibawah lima tahun ke usia anak, dan pendidikan SLTP keatas cenderung meningkat.
seterusnya ke usia remaja dan dewasa. Peningkatan yang cukup signifikan pada tingkat
Perubahan-perubahan tersebut mempunyai pendidikan SLTA dan Universitas.
implikasi kebijakan yang berbeda-beda baik
dari aspek biologis maupun aspek sosial dan Tabel 3. Persentase Penduduk Menurut
ekonomi. Dari aspek biologis berkaitan dengan Tingkat Pendidikan di Sulawesi
pemenuhan kebutuhan gizi dan kesehatan, Utara 2000-2015
aspek sosial berkaitan dengan pendidikan dan Tingkat Pendidikan 2000 2010 2015*)
ketrampilan, dan dari aspek ekonomi berkaitan TTSD 25,9 24,5 21,06
dengan lapangan pekerjaan. SD 32,3 25,9 23,17
SLTP 17,9 19,3 20,18
SLTA 20,3 24,7 28,46
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut
Dipl. I/II/III 1,5 1,6 1,68
Kelompok Umur dan Jenis Kelamin,
Universitas 2,1 4,0 5,45
Tahun 2015
Jumlah 100 100 100
Golongan
Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber: BPS; Sensus Penduduk 2000;2010
Umur
0-14 25,94 25,68 25,81
15-64 68,78 67,66 68,23 Tabel 3 menunjukan bahwa persentase
65+ 5,28 6,65 5,95 tingkat pendidikan penduduk tertinggi adalah
100,00 100,00 100,00 SLTA, yakni hampir 30 persen pada tahun
Rasio Ketergantungan 34,54 2015.Tingkat pendidikan sekolah dasar dan
tidak tamat SD masih tergolong tinggi, yakni
Tabel 2 menunjukan bahwa penduduk 44,2 persen. Kondisi ini disebabkan data tingkat
Sulawesi Utara tergolong pada kategori pendidikan termasuk penduduk yang saat ini
penduduk intermediet. Penduduk intermediet ini berada pada kelompok umur 50 tahun ke atas.
ditunjukkan oleh proporsi penduduk umur 15- Penduduk pada kelompok umur ini pada
64 tahun yang makin besar, diikuti oleh umumnya hanya tamat SD dan tidak sekolah,
menurunnya penduduk pada kelompok umur terutama penduduk yang tinggal di daerah
kurang dari 15 tahun dan meningkatnya perdesaan dan terpencil. Akan tetapi pada
penduduk pada kelompok umur 65 tahun tingkat pendidikan terendah ini, Sulawesi Utara

63
Analisis Kesempatan Kerja......................(Muchlis Suratinoyo, Oktavianus Porajouw, Martha Sendow)

berada dibawah rata-rata nasional yaitu sebesar perkembangan jumlah angkatan kerja Sulawesi
46,3 persen. Berdasarkan gambaran di atas Utara bertambah sebesar 136.652 orang selama
dapat disimpulkan, bahwa tingkat pendidikan 10 tahun pada periode 2000-2010 naik sebesar
penduduk di Sulawesi Utara semakin 14,61 persen atau rata-rata setiap tahun
meningkat. Hal ini berarti bahwa kualitas bertambah hampir 14 ribu orang. Pada periode
sumberdaya manusia Sulawesi Utara semakin 2010-2015 cenderung menurun yaitu lebih dari
meningkat. Tingkat pendidikan penduduk lima ribu orang setiap tahun. Angkatan kerja
tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata yang bekerja, secara kuantitas terus meningkat,
nasional. Persentase penduduk yang tamat namun secara relatif cenderung menurun.
SLTA ke atas sebesar 35,6 persen dibandingkan
Gambar 2. Jumlah angkatan kerja Sulawesi
tingkat nasional sebesar 32,2 persen. Utara, 2000-2015

Ketenagakerjaan Angkatan Kerja Bekerja Pengangur


1.071.738 1.099.272
1.200.000
935.086
Tenaga kerja 1.000.000
Tenaga kerja sesuai definisi adalah 800.000 1.000.032
936.939
878.532
penduduk dalam usia kerja yang terdiri dari 600.000
angkatan kerja dan bukan angkjatan kerja. 400.000
Angkatan kerja adalah penduduk yang sedang 134.799 99.240
200.000 56.554
bekerja dan yang mencari pekerjaan, sedangkan
-
bukan angkatan kerja adalah penduduk yang 2000 2010 2015*)
melakukan kegiatan lain seperti bersekolah, Sumber: Sensus Penduduk 2000, 2010; *) Sakernas 2015
mengurus rumah tangga dan penerima
pendapatan. Gambar 1 menjelaskan Pada tahun 2000, angkatan kerja yang
perkembangan jumlah tenaga kerja di Sulawesi bekerja sebesar 93,95 persen, tahun 2010 turun
Utara sejak tahun 2000-2015. Berdasarkan data menjadi 87,42 perse, kemudian tahun 2015 naik
tersebut, tenaga kerja bertambah sebesar 197.944 menjadi 90,97 persen tetapi persentasenya lebih
orang (13,72%) selama 10 tahun pada periode
rendah dari tahun 2000. Penurunan ini
2000-2010 atau rata-rata bertambah sebesar 19
berdampak pada meningkatnya angka
ribu orang setiap tahun. Kemudian pada periode
2010-2015 bertambah sebesar 153.509 orang
pengangguran terbuka dari 6,06 persen tahun
(9,36%) selama lima tahun atau rata-rata 2000 menjadi 9,03 persen tahun 2015. Kondisi
bertambah sebesar 30 ribu orang, lebih tinggi ini menggambarkan bahwa pembangunan
dibandingkan periode sebelumnya (2000-2010). ekonomi di Sulawesi Utara selama periode
tersebut belum dapat mengimbangi tambahan
Gambar 1. Jumlah Tenaga Kerja Sulawesi Utara, angkatan kerja.
2000-2015 Gambar 3. Persentase Pengangguran menurut
tingkat pendidikan di Sulawesi Utara tahun 2015
1.793.705 70,00
1.442.252 1.640.196 59,00
60,00

50,00

40,00

30,00
2000 2010 2015*)
20,00 15,15
Sumber: BPS; SP 2000, 2010; *) Sakernas 2015 9,71 10,19
10,00 3,88 2,07
-
TTSD SD SLTP SLTA Dipl. I/II/III Universitas

Angkatan kerja
Angkatan kerja di Sulawesi Utara Pengangguran di Sulawesi Utara pada
meningkat seiring dengan peningkatan jumlah tahun 2015, apabila dilihat berdasarkan tingkat
tenaga kerja. Gambar 1. memperlihatkan Sumber: Survey Angkatan
pendidikan, makaKerja Nasional Agustus 2015
pengangguran tertinggi

64
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 2 A, Juni 2017: 59 - 70

adalah pada tingkat pendidikan SLTA yaitu disebut dengan lapangan pekerjaan utama.
hampir 60 persen dari jumlah penganggur Lapangan pekerjaan utama sesuai data yang
(Gambar 3). Persentase pengangguran yang dipublikasikan oleh BPS berdasarkan hasil sensus
perlu mendapatkan perhatian juga adalah pada dan survei adalah penduduk berumur 15 tahun
tingkat pendidikan diploma dan universitas. keatas yang bekerja selama seminggu yang lalu
Pengangguran lulusan diploma dan universitas pada saat sensus atau survei. Menurut Rusli
secara relatif mungkin dianggap rendah, tetapi (1995) jumlah penduduk yang bekerja
secara kuantitif tergolong besar, yakni sebanyak mencerminkan jumlah kesempatan kerja, bahwa
12 ribu orang. Jumlah pengangguran yang besar kesempatan kerja bukanlah lapangan pekerjaan
yang masih terbuka. Kesempatan kerja
itu perlu mendapat perhatian serius semua
berdasarkan lapangan pekerjaan utama/sektor di
pihak, baik pemerintah maupun pihak swasta
Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010-2015
dan masyarakat.
dijelaskan pada Gambar 4.
Kesempatan Kerja Gambar 4. Persentase kesempatan kerja menurut
Tersedianya kesempatan kerja baru atau sektor di Sulawesi Utara, 2010 dan 2015
disebut dengan lapangan kerja adalah untuk
2010 2015
mengatasi peningkatan angkatan kerja yang terus 40 35,24
bertambah setiap tahun. Penyediaan lapangan 35 31,93
30
kerja menjadi target utama dalam setiap 25 20,75
22,26
18,93
perencanaan pembangunan ekonomi di daerah. 20 17,54
15 9,57
Jika tidak, maka angka pengangguran angkatan 10 6,77 6,85
8,45 8,34
2,47 4,41 0,44 2,63
tenaga terdidik akan terus meningkat yang 5 1,85 0,34 1,22
0
berdampak pada kehidupan ekonomi dan sosial.
Perluasan lapangan kerja hanya dapat dilakukan
melalui peningkatan investasi langsung (direct
investment) pada sektor-sektor yang bersifat padat
karya, seperti konstruksi, infrastruktur maupun Sumber: BPS; Sensus Penduduk 2010 dan Sakernas, 2015
industri pengolahan. Perkembangan ekonomi dan
kemajuan teknologi makin membutuhkan tenaga Secara keseluruhan, kesempatan kerja
kerja yang berkualitas yaitu tenaga kerja terdidik masih didominasi oleh sektor pertanian, sektor
dan terampil untuk mengisi lowongan kerja di jasa-jasa, dan sektor perdagangan. Namun sektor
sektor modern. Kualitas tenaga kerja yang tersedia pertanian dan jasa cenderung menurun, dan hanya
seringkali tidak sesuai dengan kualifikasi yang sektor perdagangan yang cenderung meningkat.
dibutuhkan. Pada kualifikasi tertentu sering terjadi Sektor lainnya yang memberikan kontribusi
kelebihan persediaan sementara pada kualifikasi kesempatan kerja yang cukup besar dan
yang lain sering tidak tersedia secara memadai. cenderung meningkat adalah sektor bangunan dan
Akibatnya tenaga kerja yang tidak tertampung industri pengolahan. Sektor industri pengolahan
berusaha untuk bekerja walaupun tidak sesuai selama periode lima tahun menyerap hampir 30
kualifikasi, berusaha sendiri atau sebagai pekerja ribu tenaga kerja, dan sektor bangunan lebih dari
keluarga. Pada bagian ini menguraikan 20 ribu tenaga kerja (Lampiran Tabel 4).
kesempatan kerja menurut lapangan usaha/sektor Demikian pula sektor keuangan, walaupun relatif
pekerjaan dan status pekerjaan. rendah tetapi berhasil menyerap sekitar 15 ribu
tenaga kerja selama lima tahun. Sektor angkutan
Lapangan pekerjaan utama juga relatif tinggi kontribusinya dalam menyerap
Proses pembangunan ekonomi dalam tenaga kerja namun sektor ini cenderung
jangka panjang telah menyebabkan terjadinya menurun. Struktur kesempatan kerja di Sulawesi
perubahan pada struktur ekonomi dari sektor Utara telah mengalami pergeseran yang cukup
pertanian ke sektor industri dan jasa. Sektor berarti. Perubahan ini semakin jelas terlihat
pertanian diidentikkan dengan sektor primer, apabila sektor ekonomi disederhanakan kedalam
sektor industri sebagai sektor sekunder dan sektor tiga sektor utama, yaitu sektor primer, sekunder
jasa sebagai sektor tersier. Sektor-sektor tersebut dan tersier. Gambar 4.5 menunjukkan perubahan
berdasarkan konsep Badan Pusat Statistik (BPS) pola strukktur kesempatan kerja di Sulawesi

65
Analisis Kesempatan Kerja......................(Muchlis Suratinoyo, Oktavianus Porajouw, Martha Sendow)

Utara. Peran sektor primer yang sangat besar dibantu buruh tidak tetap, dan pekerja keluarga
dalam menyerap tenaga kerja sejak awal cenderung menurun. Berusaha dibantu buruh
pembangunan, sekarang ini telah bergeser ke tetap, buruh/karyawan/pegawai, dan pekerja bebas
sektor tersier. cenderung meningkat. Perubahan-perubahaan
komposisi status pekerjaan tersebut sebagai akibat
Gambar 5. Perubahan struktur kesempatan dari perubahan struktur ekonomi yang berdampak
kerja berdasarkan tiga sektor utama
pada perubahan struktur kesempatan kerja.
2010 2015
Peningkatan yang sangat berarti pada status
50,65
60,00 50,59 pekerjaan berusaha sendiri dibantu pekerja tetap,
50,00 37,71 dan pekerja bebas menunjukkan bahwa peluang
33,79
40,00
30,00
usaha semakin terbuka di Sulawesi Utara.
15,57
20,00 11,70
10,00 Tabel 4. Persentase kesempatan kerja menurut status
0,00 pekerjaan utama di Sulawesi Utara, 2000-
Primer Sekunder Tersier 2010
Status Pekerjaan Utama 2000 2010 2015*)
Sumber: BPS; Sensus penduduk 2010; Sakernas 2015 Berusaha sendiri 40,4 33,78 24,53
Perubahan pola struktur kesempatan kerja Berusaha dibantu buruh
menurut sektor juga dapat dilihat berdasarkan tetap/tidak dibayar 11,2 6,60 9,92
Berusaha dibantu buruh
jenis kelamin. Sektor tersier lebih didominasi oleh tetap/dibayar 1,2 4,46 4,04
tenaga kerja perempuan, sedangkan sektor primer Buruh/Karyawan/Pegawai 30,5 32,92 36,41
dan sekunder didominasi oleh tenaga kerja laki- Pekerja bebas 0,30 14,34 16,36
laki. Tenaga kerja laki-laki, selain sektor Pekerja keluarga/tak
pertanian, sektor lainnya yang cukup dominan dibayar 16,7 7,90 8,74
adalah sektor bangunan, transportasi, tetapi juga Jumlah 100,0 100,0 100,0
jasa dan perdagangan.Sedangkan tenaga kerja Sumber: BPS; Sensus penduduk 2000,2010
perempuan selain sektor perdagangan, sektor jasa-
jasa juga paling dominan. Berdasarkan uaraian di Tabel 4 menunjukan perubahan-
atas, dapat disimpulkan bahwa dimasa mendatang, perubahan struktur kesempatan kerja sebagaimana
kebijakan dan strategi pembangunan di Sulawesi digambarkan di atas semakin jelas terlihat jika
Utara, lebih diarahkan pada sektor tersier. Hal ini status pekerjaan dikelompokkan kedalam sektor
tidak berarti mengabaikan sektor sekunder dan formal dan sektor informal. Status pekerjaan
sektor primer, tetapi kesempatan kerja sektor berusaha dibantu buruh tetap/dibayar dan status
perdagangan dan jasa adalah sektor yang paling pekerjaanburuh/karyawan/pegawai dikelompok-
banyak menyerap tenaga kerja, baik tenaga kerja kan kedalam sektor formal. Status pekerjaan
laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak
kebijakan pembangunan ekonomi lebih di dibayar, pekerja bebas dan pekerja keluarga
tingkatkan di sektor-sektor tersebut, agar tercipta dikelompokkan kedalam sektor informal.
lapangan kerja baru untuk menyerap kelebihan Berdasarkan pengelompokkan tersebut,
persediaan angkatan kerja. perkembangan sektor formal dan sektor informal
di Provinsi Sulawesi Utara selama periode tahun
2000 hingga tahun 2015 dapat dilihat pada
Status pekerjaan
Kesempatan kerja menurut status Gambar 6. Gambar 6 menunjukkan bahwa sektor
pekerjaan di Sulawesi Utara mengalami informal masih memegang peran penting dalam
perubahan komposisi yang cukup signifikan menyiapkan lapangan pekerjaan di Sulawesi Utara
selama 15 tahun dari tahun 2000 sampai 2015. dibandingkan sektor formal. Persentase
Perubahan komposisi kesempatan kerja menurut kesempatan kerja di sektor informal pada tahun
status pekerjaan digambarkan pada Tabel 4.4. 2015 lebih tinggi 19 persen dibandingkan sektor
Pada tahun 2000 dan 2010 persentase tertinggi formal. Akan tetapi, sektor formal menunjukkan
pada status pekerjaan berusaha sendiri, sedangkan persentase yang meningkat, sebaliknya sektor
pada tahun 2015 persentase tertinggi pada status informal persentasenya semakin menurun.
pekerjaan buruh/karyawan/pegawai. Status Penyerapan kesempatan kerja di sektor formal
pekerjaan berusaha sendiri tanpa buruh, berusaha sangat besar selama periode 2000-2010 dan 2010-

66
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 2 A, Juni 2017: 59 - 70

2015, yaitu masing-masing sebesar 57 ribu dan 68 sekunder harus mendapat perhatian yang serius
ribu tenaga kerja. Sedangkan sektor informal pada oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
periode 2000-2010 sempat mengalami penurunan Sektor informal adalah sektor yang menyerap
lebih dari 30 ribu tenaga kerja. Pada periode tenaga kerja terbesar di Sulawesi Utara. Oleh
2010-2015 sektor informal sebanyak 32 ribu karena itu, kegiatan usaha mikro, kecil dan
tenaga kerja. Sektor informal di Sulawesi Utara menengah terus ditingkatkan dan dikembangkan.
mulai berkembang positif pada periode 2010- Pada bagian berikut ini digambarkan tentang
2015. kondisi perekonomian di Sulawesi Utara.
Gambar 6. Persentase kesempatan kerja menurut sektor formal
dan informal, 2000-2015
Gambaran Perekonomian Sulawesi Utara
Gambaran perekonomian Sulawesi Utara
Informal Formal
120,00 dalam tulisan ini hanya di dasarkan pada Produk
100,00 Domestik Regional Bruto (PDRB) seri 2010
80,00 berdasarkan harga berlaku dan harga konstan.
68,31 62,62 59,55
60,00
PDRB harga berlaku digunakan untuk
40,00
20,00
menjelaskan kondisi real perekonomian,
31,69 37,38 40,45
0,00
sedangkan PDRB harga konstan digunakan untuk
2000 2010 2015 menjelaskan perkembangan perekonomi Sulawesi
Sumber: BPS; Sensus dan Sakernas2015 Utara. PDRB seri 2010 berbeda dengan PDRB
seri 2000, baik penggunaan harga konstan
Berdasarkan jenis kelamin, tenaga kerja
maupun rincian lapangan pekerjaan. Pada PDRB
laki-laki lebih banyak bekerja di sektor
seri 2010, menggunakan harga konstan tahun
informal, sebaliknya tenaga kerja perempuan
2010 dengan 17 kategori lapangan pekerjaan,
lebih banyak bekerja di sektor formal (Gambar 7).
konsep sebelumnya sembilan kategori. Tabel 5
Persentase tertinggi laki-laki bekerja di sektor
memberikan gambaran kondisi perekonomian
informal karena sebagian besar penduduk di
Sulawesi Utara berdasarkan PDRB seri 2010 dan
Sulawesi Utara berprofesi sebagai petani.
Tabel 6 dirinci menjadi tiga sektor utama agar
Sebagaimana ditunjukkan pada bagian sebelunnya
dapat di bandingkan dengan kesempatan kerja.
bahwa persentase terbesar (31%) kesempatan
Struktur perekonomian Sulawesi Utara sampai
kerja di sektor pertanian (Gambar 4). Sebaliknya,
tahun 2015 masih didominasi oleh lapangan usaha
tenaga kerja perempuan dengan tingkat
kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan;
pendidikan yang semakin tinggi memilih bekerja
kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi
di sektor modern dan formal.
mobil dan sepeda motor; dan kategori konstruksi.
Gambar 7. Persentase kesempatan kerja menurut status Lapangan usaha ketiga kategori tersebut
pekerjaan dan jenis kelamin, 2015 memberikan kontribusi sebesar 45,6 persen
Formal Informal terhadap PDRB total Provinsi Sulawesi Utara.
100,00 Tabel 6 menunjukan bahwa kategori transportasi
79,25
80,00 71,38
dan pergudangan, kategori industri pengolahan
60,00 dan kategori administrasi pemerintahan,
40,00 28,62
20,75 pertahanan dan jaminan sosial juga merupakan
20,00 penyumbang kedua terbesar dalam perekonomian
- Sulawesi Utara. PDRB total Sulawesi Utara
Laki-laki Perempuan
hampir 30 persen merupakan sumbangan dari
Sumber: BPS; Sakernas 2015 ketiga kategori tersebut. Selain itu, pertumbuhan
ketiga kategori itu juga relatif tinggi. Kategori-
Gambaran tentang kesempatan kerja baik kategori yang walaupun kontribusinya tergolong
menurut sektor/lapangan pekerjaan maupun status rendah, tetapi pertumbuhannya cukup tinggi
pekerjaan, mengindikasikan bahwa kebijakan dan adalah kategori informasi dan komunikasi,
strategi pembangunan daerah di Sulawesi Utara kategori real estate, jasa kesehatan dan kegiatan
harus diarahkan pada lapangan pekerjaan yang sosial, kategori pertambangan dan penggalian, dan
dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. kategori jasa keuangan dan asuransi. Sumbangan
Percepatan pembangunan di sektor tersier dan kelima kategori itu terhadap PDRB total hanya 19

67
Analisis Kesempatan Kerja......................(Muchlis Suratinoyo, Oktavianus Porajouw, Martha Sendow)

persen tetapi pertumbuhannya ada pada kisaran 7- Gambar 9 Persentase kesempatan kerja menurut
8 persen per tahun.Kondisi perekonomian sektor 2010 dan 2015
Sulawesi Utara sebagaimana digambarkan di atas
2010 2015
mengindikasikan bahwa kinerja pembangunan 50,59 50,65
ekonomi yang dilaksanakan pemerintah daerah 60,00
37,71 33,79
baik di level provinsi maupun di level kabupaten 40,00
15,57
11,70
dan kota menunjukkan hasil yang positif. Apakah 20,00
capaian hasil pembangunan tersebut telah 0,00
memberikan kontribusi yang positif bagi Primer Sekunder Tersier

penciptaan lapangan pekerjaan di Sulawesi Utara? Sumber: BPS; Sensus Penduduk 2010; Sakernas 2015
Untuk membandingkan capaian hasil
pembangunan dengan penyerapan tenaga kerja,
Kontribusi PDRB sektor tersier adalah
maka 17 kategori lapangan usaha
dikelompokkkan kedalam tiga sektor utama yang tertinggi terhadap PDRB total dan
seperti ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6 kesempatan kerja di sektor ini adalah yang
menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen PDRB tertinggi di Sulawesi Utara. Sebaliknya
total Sulawesi Utara tahun 2015 berasal dari kontribusi PDRB sektor sekunder adalah yang
sektor ini. Penyumbang terbesar pada kategori ini terendah terhadap PDRB total dan kesempatan
adalah lapangan usaha perdagangan besar dan kerja di sektor ini juga paling rendah di
eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, Sulawesi Utara. Dalam perkataan lain, semakin
lapangan usaha transportasi dan pergudangan, dan tinggi PDRB sektor semakin tinggi pula
administrasi pemerintahan, pertahanan dan kesempatan kerja disektor yang bersangkutan.
jaminan sosial. Sektor sekunder, walaupun Berdasarkan gambaran tersebut di atas, maka
terendah dalam memberikan kontribusi terhadap untuk meningkatkan kesempatan kerja di
PDRB total, tetapi sektor ini bertumbuh cukup Sulawesi Utara, maka output disetiap kategori
tinggi. Kategori konstruksi dan kategori industri lapangan usaha harus ditingkatkan. Peningkatan
pengolahan terutama industri makanan dan output hanya dapat dilakukan melalui
minuman menjadi penentu di sektor sekunder. peningkatan produktivitas dan perluasan usaha.
Sektor primer yang merupakan penyumbang Modal usaha sangat dibutuhkan untuk
kedua terbesar terhadap PDRB total Sulawesi peningkatan dan pengembangan usaha. Modal
Utara didominasi oleh kategori perikanan, investasi di sektor-sektor produktif diperbesar
perkebunan tahunan, tanaman pangan, dan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.
peternakan. Gambar 8 dan Gambar 9 adalah
Kategori lapangan usaha di sektor tersier masih
perbandingan antara persentase PDRB dan
memiliki peluang untuk ditingkatkan dan
persentase kesempatan kerja berdasarkan tiga
dikembangkan, seperti perdagangan, transporasi
sektor utama di Sulawesi Utara tahun 2010 dan
tahun 2015. Kedua gambar tersebut menunjukkan dan pergudangan, dan jasa-jasa lainnya.
pola yang sama membentuk seperti huruf V. Disektor sekunder walaupun kontribusi PDRB
Artinya, semakin tinggi kontribusi PDRB sektor menurun, tetapi kesempatan kerja terjadi
terhadap PDRB total, maka semakin tinggi pula peningkatan. Oleh karena itu sektor sekunder
kesempatan kerja di sektor tersebut perlu ditingkatkan dan dikembangkan terus,
terutama industri pengolahan makanan dan
Gambar 8 Persentase PDRB menurut sektor 2010 dan minuman, dan konstruksi. Sektor primer
2015 walaupun kontribusi PDRB sektor dan
2010 2015 kesempatan kerja cenderung turun, tetapi sektor
60,0 52,3
48,0 ini merupakan sektor yang menyediakan
40,0 28,6 kesempatan kerja cukup besar. Selain itu, sektor
26,5 23,5 21,2 ini merupakan sektor basis sebagai penyedia
20,0
bahan baku industri pengolahan. Oleh karena
0,0
Primer Sekunder Tersier
itu sektor ini harus dikembangkan terus dan
dimantapkan untuk mendorong usaha di industri
Sumber: BPS; Sulawesi Utara Dalam Angka 2016 pengolahan.

68
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 2 A, Juni 2017: 59 - 70

Tabel 5 Produk Domestik Regional Bruto ADHB 2010 di Sulawesi Utara (milyar rupiah)
2010 2015 Pertumbuhan
Kategori Uraian
Jumlah % Jumlah % %
Pertanian, Kehutanan, dan 19,858.
A 12,281.01 23.74 21.76 3.65
Perikanan 9
Pertambangan dan
B 2,483.77 4.80 4,325.9 4.74 7.10
Penggalian
C Industri Pengolahan 5,711.85 11.04 8,623.1 9.45 5.12
D Pengadaan Listrik dan Gas 45.21 0.09 70.9 0.08 10.47
Pengadaan Air,
E Pengelolaan Sampah, 75.08 0.15 120.7 0.13 5.29
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 6,296.24 12.17 10,522.9 11.53 7.88
Perdagangan Besar dan
G Eceran; Reparasi Mobil 6,227.52 12.04 11,276.3 12.35 7.76
dan Sepeda Motor
Transportasi dan
H 4,173.61 8.07 9,687.9 10.61 7.51
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
I 1,034.09 2.00 1,961.6 2.15 8.39
dan Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 2,127.93 4.11 3,489.9 3.82 8.59
Jasa Keuangan dan
K 1,800.41 3.48 3,250.8 3.56 6.89
Asuransi
L Real Estate 1,791.27 3.46 3,195.7 3.50 7.75
M,N Jasa Perusahaan 38.97 0.08 78.2 0.09 8.17
Administrasi
O Pemerintahan, Pertahanan 3,661.52 7.08 7,664.9 8.40 6.72
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 1,329.15 2.57 2,613.0 2.86 5.87
Jasa Kesehatan dan
Q 1,859.99 3.60 3,165.5 3.47 7.59
Kegiatan Sosial
R,S,T,U Jasa lainnya 783.70 1.52 1,369.1 1.50 7.17
Produk Domestik Regional Bruto 51,721.3 100.00 91,275.3 100.00 6.37
Sumber: BPS; Sulawesi Utara Dalam Angka 2015

Tabel 6. Produk Domestik Regional Bruto ADHB 2010 Sulawesi Utara (dalam milyar
rupiah)
Sektor 2010 % 2015 % R
Primer 14,764.78 28.55 24,184.83 26.50 4.25
Sekunder 12,128.39 23.45 19,337.66 21.19 6.60
Tersier 24,828.17 48.00 47,752.80 52.32 7.46
Jumlah 51,721.33 100.00 91,275.29 100.00 6.37
Sumber: BPS; Sulawesi Utara Dalam Angka 2015

69
Analisis Kesempatan Kerja......................(Muchlis Suratinoyo, Oktavianus Porajouw, Martha Sendow)

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan Badan Pusat Statistik Povinsi Sulawesi Utara,


Kesempatan kerja pada lapangan 2015, Keadaan Ketenagakerjaan
pekerjaan/sektor primer masih relatif tinggi Provinsi Sulawesi Utara, Katalog BPS:
namun cenderung menurun. Kesempatan kerja 2303004.71, Manado
pada lapangan usaha industri pengolahan dan Badan Pusat Statistik,2016; http://www.bps.go.
lapangan usaha bangunan/konstruksi walaupun id/linkTabelStatis/view/id/diakses23
rendah tetapi cenderung meningkat. Agustus 2016
Kesempatan kerja pada lapangan usaha Bellante, D. dan M. Janson 2006.Ekonomi
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil Ketenagakerjaan, Lembanga Penerbit
dan sepeda motor, dan lapangan usaha Fakultas Ekonomi Universitas
keuangan cenderung meningkat. Kesempatan Indonesia, Jakarta
kerja pada lapangan usaha angkutan dan jasa- Dwiyanto, A., Faturohman, M. Malo, dan I.
jasa cenderung menurun. Sektor tersier adalah Abdulah (1996), Penduduk dan
sektor penyumbang terbesar pada PDRB total Pembangunan, Pusat Penelitian
dan sektor yang memberikan kesempatan kerja Kependudukan UGM, Yogyakarta.
terbesar di Sulawesi Utara. Status pekerjaan Kuncoro, M. 2010,Dasar–Dasar Ekonomika
berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak Pembangunan, Yogyakarta: UPP STIM
dibayar, pekerja keluarga (sektor informal) di YKPN
Sulawesi Utara cenderung menurun, sebaliknya Rusli S., 1995. Pengantar Ilmu Kependudukan,
status pekerjaan buruh/karyawan/pegawai dan LP3ES, Jakarta.
berusaha dibantu buruh tetap (sektor formal) Subri, M., 2002, Ekonomi Sumberdaya
cenderung meningkat. Perubahan struktur Manusia, PT RajaGrafindo Persada,
kesempatan kerja mulai begeser dari sektor Jakarta
informal ke sektor formal. Sukirno, S., 2005, Mikroekonomi Teori
Pengantar, PT RajaGrafindo Persada,
Saran Jakarta
Kesempatan kerja pada lapangan __________ 2011.Ekonomi Pembangunan:
usaha pertanian walaupun terus menurun, Proses, Masalah, dan Dasar
namun lapangan usaha ini tetap terus Kebijakan.Penerbit Prenada Media
ditingkatkan dan di mantapkan karena Produk Group, Jakarta.
Domestik Regional Bruto Sulawesi Utara Sumarsono, S., 2009, Teori dan Kebijakan
terbesar sumbangan dari sektor ini dan terus Publik Ekonomi Sumberdaya Manusia,
Penerbit Graha Imu, Jakarta.
mengalami peningkatan. Sektor ini juga
Suroto.1992. Strategi Pembangunan
merupakan penyedia bahan baku bagi industri
danPerencanaan Kesempatan Kerja.
pengolahan yang terus mengalami Gajah Mada University Press,
peningkatan di Sulawesi Utara. Kebijakan dan Yogyakarta.
strategi pembangunan bagi pengembangan Swasono, Y dan E. Sulistyaningsih, 1987,
usaha mikro kecil dan menengah perlu Metode Perencanaan Tenaga Kerja;
mendapatkan perhatian yang serius oleh semua Tingkat Nasional, Regional, dan
pihak karena sektor ini juga merupakan Perusahaan, BPFE-Yogyakarta
penyumbang kesempatan kerja yang cukup Undang Undang No.13 Tahun 2000 tentang
besar. Perlu adanya kebijakan yang Ketenagakerjaan di Indonesia
mempermudah para investor dalam negeri dan
luar negeri untuk menginvestasikan modalnya
di Sulawesi Utara.

70

You might also like