You are on page 1of 11

ANALISIS PROSEDUR DAN KEBIJAKAN

PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN DI


SEMARANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
PERBANKAN

PASKA AJI
Universitas Dian Nuswantara Semarang
E-mail: ajipaska@yahoo.co.id

ABSTRACT
State-owned banks in Semarang is `business entities that raise funds from the public
in the form of savings and channel them to the public in the form of deposits and distribute to
the public in the form of credit and or other forms in order to improve the living standards of
the people` and the main activities of the Bank loan. in the span of the loan repayment pose
enormous risks that may be borne by the bank against the uncertainty of repayment of loans
or bad credit borrowers. Policies and procedures applied to direct credits on the achievement
of the objectives of a business. Each stage of the process of credit must always be
implemented by applying the precautionary principle.
These factors is the development policy lending, lending procedures, principles and
prudential banking legislation. The sample used in this study were employees of state-owned
banks that are involved with credit. The method used was purposive sampling with 33
samples and analysis of data used to analyze any existing procedures in accordance with
these Terms whether or not the existing.
Results of this study showed that the state-owned banks in lending policies and procedures
very well because it was in accordance with existing procedures, sistemtis, and bank
employees have to know the duties and responsibilities of each. Separation between divisions
one with another is very clear.
Keywords: Lending procedures based on the Banking Law,The precautionary principle.

PENDAHULUAN masyarakat dalam bentuk kredit dan atau


bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Menurut UU. No 10 Th. 1998 Sedangkan Kredit menurut UU. No 10 Th
pengertian Bank adalah “badan usaha yang .1998 adalah “Penyediaan uang atau
menghimpun dana dari masyarakat dalam tagihan yang dapat dipersamakan dengan
bentuk simpanan dan menyalurkannya itu, berdasarkan persetujuan atau
kepada masyarakat dalam bentuk kesepakatan pinjam meminjam antara bank
simpanan dan menyalurkan kepada dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah meliputi pokok-pokok pengaturan tata cara
jangka waktu tertentu dengan jumlah pemberian kredit yang sehat.
bunga”. Dalam UU Perbankan No. 10
“Perkreditan merupakan kegiatan Th.1998 Pasal 8 ayat (1) UU Perbankan
utama jasa perbankan” menurut Prijanto mengatur bahwa dalam memberikan
(2005) Indikator kinerja bank salah kredit, Bank wajib mempunyai keyakinan
satunya dapat dilihat dari kemampuan berdasarkan analisis yang mendalam atas
bank tersebut dalam menyalurkan kredit, itikad dan kemampuan serta kesanggupan
karena menetapkan bunga yang lebih besar Nasabah Debitur untuk melunasi utangnya
dari bunga simpanan masyarakat, maka sesuai dengan yang diperjanjikan.
keuntungan yang akan didapat oleh bank Pasal 29 ayat (3) UU Perbankan
tergantung dari besarnya jumlah kredit mengatur bahwa dalam memberikan
yang disalurkan. Dengan kata lain, kredit, bank wajib menempuh cara-cara
semakin besar penyaluran kredit oleh yang tidak merugikan bank dan
bank,maka keuntungan bank semakin kepentingan nasabah yang
besar pula. Bank sebagai salah satu badan mempercayakan dananya kepada bank.
usaha keuangan merupakan lembaga Prosedur dalam perkreditan
perantara antara pihak yang kelebihan dimulai dari adanya pengajuan
dana (deposan) dan pihak yang permohonan kredit dari masyarakat, proses
kekurangan dana. Pihak yang kelebihan analisis kredit, proses pencairan kredit,
dana menanamkan uangnya pada bank sampai dengan proses umpan balik
dalam bentuk deposito, tabungan, dan pelaksanaan kredit, Konsep prosedur dan
produk-produk simpanan bank lainnya, kebijakan kredit ini mengikuti alur proses
sedangkan pihak yang kekurangan dana kredit itu sendiri maka harus didukung
memperoleh bantuan keuangan dari bank dengan prinsip kehati-hatian (prudential
dalam bentuk pinjaman. Banking) dalam penyaluran kredit kepada
Rentang waktu pengembalian masyarakat dan diharapkan tidak
pinjaman menimbulkan resiko yang sangat menimbulkan kredit bermasalah
besar yang mungkin ditanggung bank dikemudian hari. Menurut Prijatno (2005)
terhadap ketidakpastian pengembalian “setiap bank dituntun untuk mengamankan
pinjaman dari debitur. . Menurut Prijatno kredit yang sudah disalurkan agar
(2005) “banyak bank yang berhasil pembayaran debitur tetap lancar”.
menghipun dana dari masyarakat tapi Adapun permasalahan-permasalahan yang
kurang diikuti oleh strategi penyaluran dite-liti pada studi ini adalah sebagai
dana yang terarah, sehingga menimbulkan berikut
kredit macet dan sebagian bank telah
melanggar batas maksimum pemberian 1. Bagaimana proses pengajuan kredit
kredit”. bank sampai tahap pencairan?
Kebijakan dan prosedur kredit 2. Bagaimana prosedur pemberian
diterapkan untuk mengarahkan pada kredit yang sesuai dengan prinsip
tercapainya tujuan-tujuan suatu usaha. kehati-hatian diterapkan pada Bank
Setiap tahapan proses pemberian kredit Mandiri Semarang.
harus senantiasa dilaksanakan dengan 3. Kebijakan-kebijakan pemberian
menerapkan prinsip kehati-hatian. Prinsip kredit sesuai dengan undang-
kehati- hatian tersebut tercermin dalam undang perbankan ?
kebijakan pokok perkreditan, tata cara Sedangkan tujuan-tujuan dari penelitian
penilaian kualitas kredit, profesionalisme adalah untuk:
dan integritas pejabat perkreditan. 1. Mengetahui prosedur pengajuan
Kebijakan pokok pemberian kredit kredit bank sampai tahap pencairan
2. Mengetahui prosedur pemberian membandingkan dengan sistem
kredit yang sesuai dengan prinsip pemberian kredit yang ada.
kehati-hatian (Prudential Banking) 3. Menganalisis pemisahan tugas
dalam perkreditan dalam yang berkaitan dengan sistem
mendukung terciptanya praktek- permberian kredit yang ada dalam
praktek perkreditan yang sehat Bank BUMN.
3. Mengetahui kebijkan pemberian
kredit sesuai dengan undang- Pembahasan
undang perbankan.
4.2.1 Proses Pengajuan Kredit Bank
METODE PENELITIAN Prosedur pengajuan kredit adalah
Dalam rangka penulisan penelitian sebagai berikut:
ini, peneliti menggunakan pendekatan
1. Sales mencari nasabah atau
kualitatif yang menggunakan data
nasabah datang sendiri ke kantor.
deskriptif, dengan studi kasus mengenai
penerapan pemberian kredit pada Bank 2. Nasabah dan sales melengkapi
BUMN. Pada pendekatan kualitatif proses dokumen pengajuan kredit.
penelitian ditekankan pada pemahaman,
pemikiran dan persepsi peneliti. Penelitian 3. Sales dan analisi memastikan
ini merupakan jenis penelitian terapan kelengkapan dokumen pengajuan
(applied research) yang mengarah pada kredit nasabah.
penggunaan pendekatan kualitatif, melalui
metodologi studi kasus. Kemudian data 4. Unit manager dan analisis
tersebut diolah menjadi informasi yang melakukan survey ke nasabah
kemudian dianalisis agar menghasilkan 5. Setelah analis melakukan survey
suatu kesimpulan (Sekaran, 2006). lapangan dan menyetuji hasil
Indikator dalam pemberian kredit adalah survey, maka analisi akan
sebagai berikut: melakukan analisis data yang
1. Prosedur Permohonan Kredit didapat saat survei, jika tidak
2. Kebijakan Pemberian Kredit disetujui maka berkas akan
3. Prosedur Analisa dan Persetujuan dikembalikan kepada nasabah
Kredit
4. Prosedur Pencairan Kredit 6. Unit meneger melakukan verifikasi
5. Proses Pemantuan Kredit terhadap data analis,jika di setujui
6. Prosedur Penyelamatan Kredit oleh unit meneger maka akan di
lanjutkan oleh bagian administrasi
Analisis Data kredit, jika tidak maka berkas akan
Analisis dan pengolahan data yang dikembalikan kepada nasabah
akan penulis lakukan adalah:
1. Menganalisa struktur organisasi 7. Bagian administari kredit akan
perusahaan dan dokumen-dokumen membuat kwitansi pencairan plafon
yang sudah ada terkait dengan kredit untuk nasabah
sistem pemberian kredit, apakah
8. Nasabah bisa mencairkan uangnya
hal itu sudah sesuai dengan sistem
dibagian Teller.
dan prosedur pemberian kredit
yang baik. Dalam proses pengajuan kredit Bank
2. Menganalisis bagan alir dokumen BUMN ini sudah bangus. Karena dalam
(flow chart) atas sistem pemberian proses pemberian mereka sudah sistematis
kredit bank kemudian dan mengetahui tugas dan tanggung jawab
masing-masing divisi, dan mempunyai Khusus untuk pegawai
pemisiah yang jelas antar divisi masing- dengan status tetap (tidak
masing( Lihat lampiran 2). termasuk masa percobaan/
probation) dan payroll di
4.2.2 Persyaratan Calon Debitur Kredit Bank maka masa kerja
Mikro pegawai tidak
diperhitungkan.
1. Syarat Kredit Usaha
c. Usia minimal 21 tahun atau
a. Usaha minimum 2 tahun di
sudah menikah dan pada
lokasi dengan bidang usaha
saat kredit lunas sesuai usia
yang sama.
pensiun yaitu maksimum 55
b. Usia minimal 21 tahun atau tahun (kecuali untuk
sudah menikah. Maksimal pegawai Pemerintah /
usia 60 tahun saat kredit BUMN/ BUMD/ BHMN/
lunas. persyaratan usia ditentukan
sesuai dengan ketentuan
c. Melampirkan bukti diri yang berlaku).
berupa Kartu Tanda
Penduduk (KTP), Kartu d. Penghasilan per bulan diatas
Keluarga (KK) serta Surat Upah Minimum Regional
Nikah (bagi yang menikah). (UMR) yang berlaku di
daerah tersebut.
d. Khusus kredit Rp 50 juta
keatas dipersyaratkan e. Menyerahkan bukti diri
NPWP. berupa copy Kartu Tanda
Penduduk (KTP) calon
e. Surat Keterangan Usaha debitur dan suami/istri calon
dari Desa /Kelurahan, Dinas debitur, Kartu Keluarga
Pasar atau Otorita setempat (KK) serta Surat
dimana yang bersangkutan Nikah/Cerai (bagi yang
memiliki usaha ; atau sudah menikah/cerai).
f. Surat Ijin Usaha. Fitur Kredit
g. Belum pernah memperoleh a. Sifat kredit adalah aflopend
fasilitas kredit atau pernah / plafond (angsuran tetap).
telah memperoleh fasilitas b. Jangka waktu kredit maksimal 36
kredit dengan kolektibilitas bulan.
Lancar atau tidak dalam c. Agunan adalah berupa objek yang
kondisi kredit bermasalah. dibiayai & berupa fixed assets.
2. Syarat Kredit Serbaguna
Perbedaan dalam pengajuan kredit
a. Warga Negara Indonesia usaha dan kredit serbaguna adalah
yang berdomisili di
Indonesia. KREDIT KREDIT
USAHA SERBAGUNA
b. Telah diangkat menjadi
pegawai tetap minimal 1 Memiliki Tidak perlu
(satu) tahun dan Usaha
berpenghasilan tetap. minimum 2
tahun di lokasi
dengan bidang 4.2.3 Analisis Penerapan Sistem
usaha yang Pengendalian Intern pada Proses
sama Pemberian Kredit Bank (Prinsip
kehati-hatian)
Usia minimal Usia minimal 21 Penilaian ini dilakukan dengan
21 tahun atau tahun atau sudah kuesioner pengendalian intern, Review
sudah menikah. menikah dan dilakukan terhadap kuesioner komponen-
Maksimal usia pada saat kredit komponen pengendalian intern, yaitu
60 tahun saat lunas sesuai usia lingkungan pengendalian, penaksiran
kredit lunas. pensiun yaitu resiko, informasi dan komunikasi, aktivitas
maksimum 55 pengendalian, dan pemantauan. Penjelasan
tahun (kecuali lebih lanjut mengenai hasil kuesioner
untuk pegawai adalah sebagai berikut:
Pemerintah /
BUMN/ BUMD/ a) Lingkungan Pengendalian
BHMN/ 1. Nilai integritas dan etika
persyaratan usia 1.1 Bank BUMN Semarang
ditentukan sesuai memiliki kode etik perilaku
dengan ketentuan dan pedoman kerja yang
yang berlaku). tertuang dalam Manual
Produk Kredit Mikro.
Surat Tidak perlu Dengan demikian, dapat
Keterangan
menanamkan nilai-nilai
Usaha dari
integritas dan etika pada
Desa
seluruh karyawannya,
/Kelurahan,
sehingga apabila menerima
Dinas Pasar
calon nasabah yang akan
atau Otorita
mengajukan kredit,
setempat
karyawan selalu berusaha
dimana yang
memberikan pelayanan
bersangkutan
yang prima dengan job
memiliki usaha
discription ada dalam
atau surat ijin
manual kredit mikro.
usaha 1.2 Kode etik perilaku dan
Dalam Pemotongan pedoman kerja tersebut di
menyetorkan lewat gaji (jadi komunkiasikan kepada
uang nasabah nasabah dalam seluruh karyawan dan harus
kredit yang sistem pengajian dilaksanakan dengan baik.
harus harus melalui Melalui pedoman itu juga
menyetokan bank tersebut) manajemen berusaha untuk
uang ke bank mengurangi keinginan
atau bank yang karyawanan untuk tidak
akan datang ke melakukan tindakan yang
nasabah tidak jujur, melanggar
peraturan. Apabila
karyawan melalukan
peyimpangan maka akan
diberi hukuman sesuai
dengan seberapa berat
kesalah yang mereka 6. Kebijakan dan praktik sumber
perbuat. daya manusia
2. Komitmen terhadap Kopetensi Pelaksanaan orientasi karyawan
Bank BUMN ini baru terhadap operasional
mendapatkan spesifikasi perusahaan diterapkan secara
yang jelas mengenai uraian baik yaitu dengan cara
pekerjaan, latar belakang karyawan baru mempelajari
pendidikan serta terlebih dahulu manual produk
keterampilan yang kredit mikro yang dimiliki,
dibutuhkan oleh seorang sebelum terjun langsung
karyawan yang akan kelapangan,dan kemudian
menduduki posisi tertenju. menerapkan prinsip “learning
Dengan memahami by doing”.Prinsip ini membuat
spesifikasi tersebut karyawan baru dapat secara
karyawan dapat aktif mengembangkan
berkompeten dengan sistem pengetahuanmereka dan belajar
yang ada. Terutama dari kesalahan sehingga dapat
memahami sistem dengan cepat beradaptasi
pengendalian intern yang dengan lingkungan baru.
diterapkan. b) Aktivitas pengendalian
3. Gaya operasi manajemen 1) Bank BUMN ini telah
Gaya operasi manajemen memiliki pemisah tugas
yang digunakan adalah yang sangat jelas dalam
desentralisasi, dimana prosedur pemberian
setiap unit dipimpin oleh kredit. Penawaran
mikro manajer dan dilakukan oleh mikro
karyawan diberi kredit sales (MKS),
keleluasaan untuk perhitungan kelayakan
berkreatifitas dan nasabah dilakukan oleh
mengambil keputusan mikro kredit analis
sendiri. (MKA), dan untuk
4. Struktur organisasi Bank pemberian keputusan
BUMN ini mengabarkan persetujuan kredit
hubungan kewenangan dan dilakukan oleh mikro
tanggung jawab. kredit manajer (MKM).
5. Pembagian wewenang dan 2) Dalam proses
tanggung jawab pemberian kredit, bagi
Bank BUMN ini debitur yang
memberikan wewenang dan memberikan agunan
tanggung jawab kepada atau memiliki usaha,
setiap karyawan sesuai pihak bank melakukan
dengan posisi masing- kunjungan secara
masing yang ditempati langsung baik tempat
untuk dipahami dan ditanda usaha, tanah atau
tangani. Tanda tangan bangunan yang akan
merupakan perwujudan diagunkan dan tempat
bahwa karyawan tinggal calon debitur,
memahami wewenang dan mengunjungi orang lain
tanggung jawab. yang mempunyai
hubungan bisnis dengan
calon debitur, dan debitur (character), data
mengunjungi instansi penghasilan calon
yang terkait baik jenis debitur (capacity),
usaha maupun tempat modal usaha (capital),
usaha calon debitur. jenis usaha (condition of
Kunjungan dilakukan economy), dan data
oleh Mikro Kredit jaminan (collateral)
Manager (MKM), serta kepribadian
Mikro Kredit Analis (personality),
(MKA) dan Mikro penggolongan
Kredit Sales (MKS) (party),tujuan
secara bersama-sama. (purpose), prospek
Sedangkan untuk (prospect), pembayaran
pinjaman diatas 50 juta, (payment), laba
kunjungan dilakukan (profitability), dan
bersama oleh Cluster perlindungan
Manager. Tp pada (protection).
kenyataan kunjungan c) Informasi dan Komunikasi
tidak dilakukan secara 1. Informasi
bersama-sama, 1.1 Pada saat melakukan
biyasanya hanya Mikro analisis kelayakan calon
kredit sales(MKS) debitur, biasanya Bank
dengan Mikro Kredit BUMN ini telah
Manager). Alasan mengusahakan bank to
kunjungan tidak bank information dan
dilakukan bersama- memperhatikan ID
sama adalah adanya Bank Indonesia atas
pembagian tugas calon nasabah
diantara karyawan. Hal kreditnya.
ini dikarenakan 1.2 Pada Bank BUMN
tingginnya aplikasi calon debitur tidak
permohonan kredit yang selalu memberikan
masuk, sehingga tidak keterangan yang benar
memungkinkan 1.3 Bank BUMN
kunjungan dilakukan memperoleh informasi
bersama-sama secara calon debitur baik dari
terus menerus. sumber internal maupun
3) Sesuai dengan sumber eksternal. Bank
kebijakan yang BUMN memperoleh
diberikan oleh Bank informasi debitur
Indonesia, Bank BUMN melalui sosialita.
ini melakukan analisis Sosialita adalah salah
5C dan 7P terhadap satu cara
kredit yang diajukan. mengumpulkan
Hal ini terlihat dari informasi calon debitur
formulir-formulir yang dengan melakukan
berkaitan dengan pembicaraan secara
pemberian kredit mikro langsung kepada calon
memuat informasi debitur untuk menggali
mengenai data calon dan menyakini
kebenaran informasi terhadap usaha yang
yang diberikan. sejenis melalui website.
Memperoleh informasi Semua informasi yang
juga dapat dilakukan diperoleh harus
dengan orang lain, bisa dituangkan dalam
dari lingkungan sekitar , laporan baik laporan
tetangga, orang yang kunjungan dan laporan
mempunyai hubungan on desk.
bisnis (supplier, 2. Komunikasi
pembeli dan pihak lain), Komunikasi pada Bank BUMN
atau instansi yang ini dilakukan melalui briefing
berwenang berkaitan dan sharing. Breifing ini
dengan legalitas usaha dilakukan jam 08.00 dan
calon debitur (RT , RW, sharing pada pukul 16.00
Kelurahan, dan pihak sedangkan untuk sharing Pada
lain). sesi inilah disampaikan
Cara kedua informasi dari pusat yang perlu
mendapatkan informasi disampaikan kepada seluruh
calon debitur yang karyawan.
memiliki usaha atau d) Pemantauan
memberikan agunan 1. Pengawasan secara terus
dengan melakukan menerus
kunjungan survei ke Bank BUMN ini melakukan
lokasi atau disebut inspeksi secara mendadak,
dengan On the Spot. On sehingga data yang diperoleh
the Spot yaitu merupakan data yang cukup
mengunjungi secara akurat untuk membuktikan
langsung baik tempat tingkat efektivitas sistem
usaha dan tempat pengendalian intern yang telah
tinggal calon debitur, diterapkan perusahaan.
mengunjungi orang lain
yang mempunyai 4.2.4 Analisis Keefektifitas
hubungan bisnis dengan Pengendalian Intern Pemberian
calon debitur, Kredit Mikro pada Bank BUMN
mengunjungi instansi Langkah pertama dalam menguji
yang terkait baik jenis keefektifan pengendalian intern dengan
usaha maupun tempat pendekatan attribute sampling adalah
usaha calon debitur. penentuan attribute sampling itu sendiri.
Dan cara terakhir yang Atribut yang ditetapkan untuk penelitian
dilakukan untuk ini adalah
mendapatkan informasi 1. Dilakukan identifikasi formulir
debitur adalah On Desk aplikasi yang dianggap sah oleh
yaitu menggali Mikro Kredit Sales (MKS).
informasi dan 2. Adanya verifikasi kebenaran
menyakini informasi penulisan data calon debitur
yang telah diberikan melalui formulir aplikasi yang
dengan cara menelpon dilakukan oleh Mikro Kredit
calon debitur atau Sales (MKS).
melakukan 3. Adanya pemberian otorisasi
pengumpulan informasi pada laporan kunjungan
nasabah yang dilakukan oleh telah ditentukan. kredit. Apakah telah
Mikro Kredit Sales (MKS) dan memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank
Mikro Kredit Analis (MKA). BUMN ini.(wawancara dengan pegawai
4. Adanya analisis kelayakan pada yang berkomitmen di bidangnya lihat
calon debitur dengan media lampiran 5)
nota analisa kredit yang
dilakukan oleh Mikro Kredit 4.2.5 Kebijakan Pemberian Kredit
Analis (MKA). sesuai dengan Undang-undang
5. Adanya pemeriksaan kebenaran Perbankan
perhitungan analisa keuangan Dalam pemberian kredit Bank
dan kebutuhan limit kredit yang harus mematuhi undang-undang perbakan,
dilakukan oleh Mikro Kredit telah diatur dalam Pasal 8 ayat (1) UU
Sales (MKS). Perbankan “bahwa dalam memberikan
6. Adanya pemeriksaan validitas kredit, Bank wajib mempunyai keyakinan
Surat Penawaran Pemberian berdasarkan analisis yang mendalam atas
Kredit (SPPK) yang dilakukan itikad dan kemampuan serta kesanggupan
oleh Mikro Kredit Manager Nasabah Debitur untuk melunasi utangnya
(MKM) dengan memberikan sesuai dengan yang diperjanjikan”. Bank
tanda tangan. BUMN ini dalam memberikan kredit
7. Adanya pemeriksaan legalitas sudah mematuhi peraturan tersebut karena
Perjanjian Kredit (PK) yang dalam memberikan kredit mereka
dilakukan oleh Mikro Kredit melakukan analisis secara ketat , apabila
Manager (MKM) dengan nasbah tidak memenuhi kelayakan maka
memberikan tanda tangan. berkas mereka akan dikembalikan.
8. Adanya pengecekan keakuratan Pasal 29 ayat (3) UU Perbankan
penilaian kelayakan pada nota mengatur bahwa dalam memberikan
analisa kredit yang dilakukan kredit, bank wajib menempuh cara-cara
oleh Mikro Kredit Manager yang tidak merugikan bank dan
(MKM) dengan memberikan kepentingan nasabah yang
tanda tangan. mempercayakan dananya kepada bank.
9. Evaluasi laporan kunjungan pasal 49 ayat (2) UU Perbankan:
usaha yang dilakukan oleh “Anggota Dewan Komisaris, Direksi atau
Mikro Kredit Manager (MKM). pegawai bank yang dengan sengaja:
10. .Evaluasi nota analisa kredit a. Meminta atau menerima,
oleh Mikro Kredit Manager mengizinkan atau
(MKM). menyetujui untuk menerima
11. Adanya Compliance review suatu imbalan, komisi, uang
pada perhitungan analisa tambahan, pelayanan, uang
keuangan dan kebutuhan limit atau barang berharga,
kredit oleh Mikro Kredit Analis untuk keuntungan
(MKA). pribadinya atau untuk
12. Adanya Compliance review keuntungan keluarannya,
pada perhitungan analisa dalam rangka mendapatkan
keuangan dan kebutuhan limit atau berusaha
kredit oleh Mikro Mandiri mendapatkan bagi orang
Manager (MKM). lain dalam memperoleh
Hasil Pemeriksaan: Pemeriksaan uang muka, bank garansi,
dilakukan dengan cara penelusuran satu atau fasilitas kredit dari
persatu pada formulir-formulir kedit Bank bank, atau dalam rangka
BUMN tersebut sesuai dengan atribut yang pembelian atau
pendiskontoan oleh bank dilakukan dengan bertitik pada rumusan
atas surat-surat wesel, masalah, landasan teori, dan data yang
surat promes, cek, dan diperoleh maka peneliti memberikan
kertas dagang atau bukti kesimpulan sebagai berikut:
kewajiban lainnya, ataupun 1. Bank BUMN dalam proses
dalam rangka memberikan pengajuan kredit sangat jelas
persetujuan bagi orang lain dan baik karena mempunyai
untuk melaksanakan alur kredit yang sistematis.
penarikan dana yang 2. Bank BUMN ini telah
melebihi batas kredit pada memenuhi unsur lingkungan
bank. pengendalian seperti nilai
b. Tidak melaksanakan intregitas yang di tunjukan
langkah-langkah yang dengan kode etik pada manual
diperlukan untuk produk kredit mikro, adanya
memastikan ketaatan bank pembagian weweang dan
terhadap ketentuan dalam tanggung jawab yang jelas yang
Undang-undang ini dan ditunjukan melalui struktur
ketentuan peraturan organisasi, karyawan yang
perundang-undangan berkompeten serta adanya
lainnya yang berlaku bagi pengawasan dari Group Head
bank, diancam dengan dan Regional Internal Control
pidana penjara sekurang- (RIC).
kurangnya 3 (tiga) tahun 3. Dalam aktivitas pemberian
dan paling lama 8 kredit dilakukan dengan 5C dan
(delapan) tahun serta 7P pada calon debiitur serta
denda sekurang-kurangnya adanya agunan yang diberikan.
Rp5.000.000.000,00 (lima Pengendalian ini dilakukan
miliar rupiah) dan paling melalui perjanjian kredit berisi
banyak kesepakatan yang di atur secara
Rp100.000.000.000,00 jelas antara pihak Bank dan
(seratus miliar rupiah)." calon debitur.
Apabila pegawai Bank tersebut kedapatan 4. Unsur informasi dan
melakukan yang hal yang melanggar komunikasi serta pemantauan
peraturan” meminta atau menerima, berjalan dengan baik pada
mengizinkan atau menyetujui untuk Bank.
menerima suatu imbalan, komisi, uang 5. Nasabah tidak selalu
tambahan, pelayanan, uang atau barang memberikan informasi yang
berharga, untuk keuntungan pribadinya benar, maka dari itu Mikro
atau untuk keuntungan keluarannya” kredit Sales harus datang
maka dia akan diberi hukuman sesuai langusng ke tempat calon
dengan seberapa berat kesalan yang debitur untuk mengecek
dilakukan dan hukuman yang paling berat keberan dokumen yang
adalah pemecatan. diberikan oleh nasabah
6. Kepatuhan untuk melakukan
Kesimpulan dan Saran kunjungan nasabah atau on the
Kesimpulan spot sedikit menyimpang dari
Manual Produk Kredit Mikro.
Pengujian terhadap sistem Dalam kunjungan seharusnya
pengendalian intern pada proses pemberian dilakukan oleh Mikro Kredit
kredit di Bank BUMN Semarang telah Analis (MKA) dan Mikro
Kredit Sales (MKS) secara maka diharapkan dapat
bersama-sama. Sedangkan mempermudah kinerja Mikro
untuk pinjaman diatas 25 juta Kredit Analis (MKA) dalam
kunjungan dilakukan bersama melakukan kunjungan atau on
oleh Mikro Kredit Manager the spot. Fungsi analis dalam
(MKM), dan untuk pinjaman proses pemberian kredit
diatas 50 juta, kunjungan termasuk melakukan
dilakukan bersama oleh Cluster kunjungan atau on the spot
Manager. Namun pada penting untuk menghasilkan
kenyataannya, kunjungan tidak kredit yang berkualitas.
dilakukan bersama-sama. Dengan demikian diharapkan
Terkadang hanya bagian Mikro tingkat kepatuhan untuk tata
Kredit Sales (MKS) dengan cara kunjungan atau on the
Mikro Kredit Manager (MKM). spot dapat terpenuhi sesuai
Alasan kunjungan tidak dengan Manual Produk Kredit
dilakukan bersama-sama adalah Mikro.
adanya pembagian tugas
diantara karyawan, mengingat
jumlah Mikro Kredit Analis
hanya seorang. Hal ini
dikarenakan tingginya aplikasi
permohonan kredit yang
masuk, sehingga tidak
memungkinkan kunjungan
dilakukan bersama-sama secara
terus menerus.
7. Dalam pemberian kredit Bank
BUMN ini telah sesuai dengan
undang-undang perbankan yang
berlaku.

5.2 Saran
Berdasarkan analisis dan
kesimpulan yang dikemukakan diatas,
maka dapat disampaikan saran sebagi
berikut:
1. Adanya penambahan karyawan
untuk posisi Mikro Kredit
Analis (MKA). Hal ini
dikarenakan tingginya jumlah
aplikasi permohonan kredit
mikro pada Bank BUMN ini,
namun tidak diimbangi dengan
jumlah analis yang memadai.
Dengan demikian
dikhawatirkan akan terjadi
kelalaian yang mengakibatkan
suatu kerugian.
2. Dengan adanya penambahan
Mikro Kredit Analis (MKA)

You might also like