You are on page 1of 1
© Beban lumpur awal 0,05-0,1 g COD/g VSS.hari dengan cara mengatur debit yang masuk yaitu 6 Q=dxXV/L, . Q) Keterangan: . Q =debit yang masuk, m*/hari d= beban lumpur awal, g COD/g WSS.hari = 0,05-0,1 g COD/g VSS.hari X =VSS dalam reaktor, g/m’ = 10.000 - 15.000 g VSS/m* Li =COD yang masuk, g/m'> 5.000 mg/liter © Jangan tingkatkan beban tersebut bila volatile fatty acid (VFA, COD degradable) yang terdegradasi masih < 80% © Lakukan wash-out terhadap lumpur yang mempunyai sifat_pengendapan jelek * Sebaiknya tahan bagian lumpur yang berat Jaga kondisi lingkungan di reaktor (pH > 6,2, penuhi nutrien, hilangkan/kurangi senyawa toksik) Pelaksanaan start up dapat juga dilakukan meskipun tanpa pembibitan, hanya waktunya lebih lama hingga 10 minggu. b) Memonitor Pengoperasian Kegiatan monitoring kualitas terdiri dari: * BOD, COD, TSS pada influen dan efluen, periksa kinerjanya dan lakukan minimal setiap minggu ‘pH, VSS dan kadar air pada bed lumpur melebihi 100 kg/m’, maka diperlukan pembuangan lumpur dan Jakukan minimal setiap minggu Monitor produksi, komposisi dan bau gas dilakukan minimal setiap minggu * Penanganan lumpur yang dikeluarkan dari dasar UASB dan disalurkan langsung ke unit penanganan lumpur. Dengan drying bed, lumpur dapat dikeringkan sclama minimal 6 hari atau bila kadar air sudah_meneapai maksimal 70%, Dengan waktu pengeringan selama 1 minggu, maka sebaiknya pengeluaran lumpur UASB dilakukan setiap minggu. Fenyemsalan jumlah unit ying ed pat iiong tefaerion ptsamaan: I=Ah/qP. osessesseninteesseseees _ -.G) 37

You might also like