You are on page 1of 11
TEMPERATUR 2.1 HUKUM KE NOL TERMODINAMIKA Properti yang membedakan termodinamika dari ilmu pengetahuan lainnya adalah temperatur, Da- pat dikatakan bahwa temperatur sangat penting hubungannya dengan termodinamika, seperti gaya dengan statika atau kecepatan dengan dinamika. Temperatur berhubungan dengan kemampuan untuk membedakan panas dengan dingin. Apabila dua benda mempunyai temperatur yang berbeda dilekatkan, maka setelah beberapa waktu lamanya keduanya mencapai temperatur yang sama dan ini disebut dalam keadaaan kesetimbangan termal. Apabila benda A dalam keadaan kesetimbangan termal dengan benda B, dan juga secara ter- pisah dengan benda C, maka B dan C dalam kesetimbangan termal satu dengan lainnya. Ini diketahui sebagai Aukum ke nol termodinamika, Kejadian ini adalah dasar untuk mengu- kur temperatur. Agar supaya memperoleh kuantitas pengukuran temperatur diperlukan referensi benda yang mempunyai karakteristik yang sensitif terhadap perubahan temperatur. Perubahan karakteristik dapat diambil sebagai indikasi dari perubahan temperatur. Pemilihan karakteristik disebut properti termomeztrik, dan benda referensi yang dipakai didalam menentukan temperatur disebut fermome- ter. Termometer yang sangat terkenal adalah pipa kapiler vakum yang berisikan air raksa, Dalam hal ini pemuaian air raksa didalam tabung kapiler dipakai sebagai properti termometrik. Terdapat lima macam termometer yang masing-masingnya mempunyai termometrik tersendiri, seperti terdapat dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1 Temometer dan Properti Termometrik Termometer Properti Termometrik Simbol 1, Termometer gas volume konstan Tekanan P 2. Termometer gas tekanan konstan Volume v 3. Termometer tahanan listrik Tahanan R 4, Termokopel Termal emf & 5. Termometer air raksa Panjang L 2.2 PENGUKURAN TEMPERATUR DENGAN TITIK REFERENSI : Temperatur dari sebuah sistem adalah merupakan sebuah properti untuk menentukan apakah se- buah sistem dalam kesetimbangan termal atau tidak. Apabila benda dikatakan bertemperatur 70° C, ini menunjukkan bahwa 70°C itu adalah ukuran apakah memakai termometer gelas air raksa, termometer tahanan ataupun termometer gas volume konstan. Apabila X adalah properti termo- metrik, kemudian kita pilih sembarang temperatur pada temperatur pada termometer dan se/uruh sistem dalam kesetimbangan termal dengannya selanjutnya adalah merupakan fungsi linear tethadap X: 6(X) = aX, a adalah konstanta sembarang. Apabila X, berhubungan dengan 0(X1) dan Xz akan berhubungan dengan om) ™ * _— adalah 0 | on =x, ‘Dua temperatur pada skala linear X satu dengan lainnya sebagai rasio dari X. 2.2.1 Metode yang dipakai sebelum 1954 Pertama kali temperatur dilekatkan dengan sistem yang temperaturnya diukur @(X)dan kemudian dilekatkan dengan sebuah sistem standard dengan temperatur @(X1). Maka om) _ x | wm @1) Kemudian termometer dengan temperatur @(X) dilekatkan pada sistem standard lainnya yang tem- peraturnya @(Y2). Maka akan memberikan 80%) _ Xa 0a) Xx (2.2) Dari persamaan (2.1) dan (2.2) atau Apabila kita memberikan sembarang angka derajat untuk interval temperatur 0(%1) — 0(¥2),maka @(X) dapat dihitung dari pengukuran X,X; dan X2. i a 1B Dapat ditentukan dengan mudah keadaan dari sembarang pemilihan sistem standard yang disebut titik tetap (fixed point), Sebelum tahun 1954 terdapat dua titik tetap yaitu: (a) titik es, temperatur dimana es muri berada dalam kesetimbangan dengan air saturasi pada tekanan satu atmosphere, dan (b) fitik uap, temperatur kesetimbangan antara air dan uap pada tekanan satu atmosphere. Interval temperatur @(¥1) - 0(%2) antara kedua titik tetap ini dipilih sebesar 100 de- rajat Pemakaian kedua titik tetap tersebut tidak memuaskan, karena (a) sangat sulit untuk mencapai keadaan setimbang antara es dan udara-air saturasi (karena apabila es melebur, sekelilingnya itu sendiri hanya berupa air murni dan mencegah kontak dengan saturasi udara-air ), dan (b) titik uap sangat sensitif dengan perubahan tekanan. 2.2.2 Pemakaian Metode sebelum 1954, Ketika pada tahun 1954 hanya satu titik tetap yang dipakai yaitu sitik rripel air, keadaan dimana es, cairan dan uap berada dalam kesetimbangan. Temperatur dimana keadaan terjadi ini ditandai dengan harga 273,16 derajat Kelvin, atau 273,16 K. Titik tripel air ditandai oleh 0,, dan X; adalah harga dari properti termometrik dari benda yang diukur temperatumya @ dilekatkan dengan air pada titik teripel, maka 6,=aX, jadi _ O _ 273,16 Ook Xe Oleh karena itu O=aX _ 273,16 “x atau x 0 =273, 167 (2.3) Temperatur titik tripel air adalah keadaan yang mudah dicapai, dan ini merupakan sebagai ‘itik standard tetap dari termometri . 2.3 PERBANDINGAN DARI TERMOMETER Dengan memakai prinsip diatas untuk lima jenis termometer dipaparkan kedalam Tabel 2.1, yang memberikan (@) Termometer gas dengan volume konstan (P) =273, 165 (b) Termometer gas dengan tekanan konstan @(V) = 273, 165 (©) Termometer tahanan listrik 9) =273, 16 (@ Termokopel @(e) = 273, 16 14 . L (© Termometer cairan dalam pipa gelas 0) =273, 167- Apabila temperatur yang diberikan sistem diukur bersama-sama dengan kelima termometer ter- sebut diatas, maka akan diperoleh perbedaan pembacaan pada masing-masing termometer. Terdapat variasi perbedaan yang sangat kecil bila diamati dengan termometer gas. Dari sini mengapa gas diambil sebagai substansi termometrik standard. 2.4 TERMOMETER GAS Diagram skematik termometer gas volume konstan diberikan dalam Gmibr.2.1. Sejumlah gas kecil berada didalam tabung B dihubungkan melalui pipa kapiler C dengan manometer air raksa M. Dan salah satu kaki manometer air raksa lainnya dibiarkan terbuka terhadap atmosphere dan bergerak Flexible tubing Gmbr. 2.1 Termometer gas volume konstan vertikal untuk mengatur level air raksa sehingga menyentuh bibir pipa kapiler L. Tekanan dalam tabung dipakai sebagai properti termometrik yang diberikan oleh P=Ppotpumg Po adalah tekanan atmosphere dan py, adalah kerapatan air raksa. Didalam termometer gas tekanan konstan, level air raksa dipertahankan konstan Z, dan volume gas V bervariasi terhadap temperatur sistem, dan menjadi properti termometrik. Termometer gas volume konstan banyak dipakai, karena mudah pembuatannya dan mudah memakainya. 2.5 TERMOMETER GAS IDEAL Perhatikan bola tabung termometer gas volume konstan yang berisikan gas, dicelupkan kedalam air pada titik tripel dengan p; = 100 mmHg. Pertahankan volumenya konstan, dan selanjutnya mengi- kuti prosedur sebagai berikut: (a) Sekitar tabung bola terjadi kondensasi uap pada 1 atm, dan tentukan tekanan p dan hitung 15 Po 0 =273, 1655 (b) Keluarkan gas pada tabung sehingga air pada titiktripel sekelilingnya tekanannya p, adalah 500 mmHg. Kemudian tentukan harga baru dari p dan @ untuk kendensasi uap pada 1 atm menjadi PL 0=273, 16355 (©) Gas didalam tabung dikurangi secara kontinu schingga p,dan p mempunyai harga yang sangat esi misalkan p; katakanlah 250 mmHg, dan seterusnya. Pada masing-masing harga p; hitunglah @ Gambarkan @ vs p; dan ekstrapolasi kurva untuk koordinat p, = 0. Baca dari grafik lim @ revo Grafik seperti dalam Gmbr. 2.2 menunjukkan bahwa walaupun pembacaan pada termometer gas volume konstan tergantung pada kemurnian gas, seluruh gas merunjukkan temperatur sama dan tekanan p, turun mendekati nol. 37315 —-en) 00 7 ———A,mm Hg Gmbr. 2.2 Temperatur gas ideal untuk titik uap Sederetan test diatas secara semilar dapat dilakukan untuk termometer tekanan konstan. Te- kanan konstan pertama dapat diambil 1000 mmHg, kemudian 500 mmHg dan seterusnya untuk masing-masing harga p, besamnya volume V dan V, masing-masingnya dapat dicacatat apabila se- keliling tabung adalah Kondensasi uap pada 1atm dan titik tripel air. Kemudian harga @ dapat dihi- tung dari v @ =273, 167, dan @ vs p dapat digambarkan, semilar untuk Gmbr. 2.2. Ini dapat diperoleh secara eksperimen untuk semua gas @ berharga sama jika p mendekati nol. Jikalau dipergunakan gas real didalam tabung, kelakuannya seperti gas ideal jika tekanannya mendekati nol (akan diterangkan pada Bab 10), temperatur gas ideal T didefinisikan masing-ma- sing oleh dua persamaan: im 2. 7=273,15 ling, T=273,16lim & lisa @ diganti dengan T maka akan menunjukkan skala temperatur umum, skala temperatur gas ide- al, 2.6 SKALA TEMPERATUR CELCIUS Skala temperatur Celcius mempunyai derajat yang besamya sama seperti skala gas ideal, tetapi titik nolnya bergeser, sehingga titik tripel air dalam temperatur Celcius adalah 0,01 derajat atau 0,01°C. Apabila ¢ menunjukkan temperatur Celcius, 1=T-273,15 Besamya temperatur Celcius /, dimana uap kondensasi pada tekanan 1 atm t, = T;—273, 15° = 373,15 - 273, Dengan cara yang sama pengukuran untuk titik beku es dengan skala Celcius menunjukkan 0,00° 2.7 TERMOMETER TABANAN LISTRIK Didalam termometer tahanan (Gmbr.2.3 ) perubahan tahanan kawat metal akibat dari perubahan temperatur adalah merupakan properti termometrik. Biasanya kawat yang dipakai platinum,dapat dihubungkan kedalam rangkaian Jembatan Wheatstone. Termometer tahanan platinum dipakai untuk mengukur derajat temperatur berakurasi tinggi dan sangat sensitif, cocok sekali sebagai standard kalibrasi untuk termometer lainnya. Didalam range tertentu persamaan kuadratik berikut ini sering dipakai. R=R(1+At+BP) Ro adalah tahanan kawat platinum pada cairan es dan A, B adalah kostanta. Gambr. 2.3 Termometer Tahanan 2.8 TERMOKOPEL Rangkaian termokopel tersusun dari dua kawat yang berlainan A dan B, ujung-ujungnya dihubun- gkan seperti dalam Gmbr. 2.4. Akibat dari efek Seebeck, jumlah total emf didalam rangkaian tergantung pada perbedaan temperatur antara sambungan panas dan dingin adalah properti termometrik dari rangkaian. Emf ini dapat diukur dengan sebuah mikro volmeter. Pemilihan metal tergantung dari besarnya temperatur yang akan diukur, dan biasanya terbuat dari kombinasi cooper-constantan, chomel-alumel dan platinum-platinum-rhodium. Wire A — To potentiometer coe wires / lee-water mixture Test junction ‘Beterence junction Gmbr. 2.4 Termokopel Termokopel dikaliberasi dengan mengukur emf dari berbagai-bagai temperatur yang telah di- tentukan, dengan salah satu ujung sambungan kawat dipertahankan 0°C. Hasil dari masing-masing, pengukuran biasanya diberikan dalam bentuk persamaan pangkat tiga yang berbentuk esatbtt+cl +de & adalah emf termal dan a, b, ¢ dan d adalah konstanta yang berbeda harganya untuk masing-ma- sing termokopel. 18 2.9 SKALA TEMPERATUR INTERNASIONAL Skala temperatur internasional disepakati pada Seventh General Confrence on Weight and Mea- surement dalam tahun 1927. Dalam hal ini bukan untuk mengganti skala Celcius ataupun skala gas ideal, akan tetapi untuk memberikan skala yang lebih mudah dan dipakai untuk mengkaliberasi in- strumen-instrumen sain dan industri. Perbaikan skala tersebut dilakukan pada tahun 1948, 1954, 1960 dan 1968, Pemakaian skala Celcius pada pendifinisian titik tetap dipaparkan dalam Tabel 2. 2. Inerval temperatur dari titik oksigen ke titik emas dibagi dalam tiga bagian utama, seperti yang diberikan dibawah ini. Tabel 2.2 Temperatur titik tetap ‘Temperatur Titik didih normal dari Oksogen -182,97 atc ne + ool 100,00 Titik didih normal Sulfur 444,60 (Titik lebur normal dari zinc sebagai altematif terhadap titik sulfur) 419,50 Titik lebur normal dari antimony 630,50 Titik lebur normal perak 960,80 Titik lebur normal emas 063,00 (a) Dari 0 ke 660°C Termometer tahanan platinum harus memakai kawat platinum berdiameter antara 0,05 dan 0,20 mm dan temperaturnya diberikan oleh persamaan: R=Ro(1+At+ bt?) Ro, A dan B adalah konstanta dihitung pada titik es, titik uap dan titik sulfur. (b) Dari -190° ke 0°C Dipakai termometer tahanan platinum yang sama dan temperaturnya diberikan R=Ro[] +At+ bf? +C(t—100)07] Ro,A dan B adalah konstanta seperti pada sebelumnya dan C ditentukan dari pengukuran pada titik oksigen. (c) Dari 660 ke 1063°C Termokopel salah satu kawat terbuat dari platinum dan kawat lainnya terbuat dari alloy dengan komposisi 90% platinum dan 10% rhodium, yang salah satu sambungan pada temperatur 0°C. Perumusan temperatur diberikan oleh: esatbt+ct a, b dan c dibitung pada titik antimony, titik perak dan titik emas. Diameter masing-masing kawat harus terletak antara 0,35 dan 0,65 mm. Metode optik dipakai untuk mengukur temperatur yang lebih tinggi dari titik emas. Intensitas dari suatu panjang gelombang dibandingkan dengan radiasi emisi dengan panjang gelombang yang sama dengan benda hitam pada titik emas. Temperatur kemudian ditentukan dengan bantuan radiasi termal dari hukum Planck's. Contoh 2.1 Dua termometer gelas berisikan air raksa dibuat dari material yang identik dan dikalibrasi secara akurat pada 0° dan 100° C. Salah satu tabung mempunyai diameter konstan, sedangkan yang Jainnya mempunyai tabung cinical bore, sepuluh persen lebih besar diameternya pada 100°C dari pada 0°C. Kedua termometer mempunyai panjang antara 0 dan 100 dibagi sama besamya. Apakah termometer straight bore terbaca sama apabila termometer conical bore terbaca 50°C? Jawab: Volume air raksa didalam tabung pada ?°C, V,, diberikan oleh V,=Vo{l +B(-to)] Vo adalah volume air raksa pada 0°C, B adalah koefisien mua volume air raksa, dan fo adalah temperatur titik es adalah 0°C. Perubahan volume dari gelas diabaikan. Oleh karena itu V,-Vo = BVot Temperatur ¢ adalah fungsi linear dari perubahan volume dari air raksa (V; — Vo). Oleh karena itu AVo-t00 = B¥o.10¢ AVo-50 = BV0.5C Jadi AVo-so_ 1 AVo-100 2 yaitu, pada 50°C, volume air raksa akan menjadi setengah pada 100°C, untuk termometer straight bore (Gmbr. ch. 2.14) Tetapi apabila bore adalah conical (Gmbr.ch2.1b), air raksa akan mengisi volume menjadi ABCD, dimana lebih kecil dari setengan volume air raksa pada 100°C, yaitu, volume AEFB. Ambil ¢ adalah temperatur yang sebenamya apabila air raksa naik setengah dari panjang tabung conical (temperaturnya menjadi 50°C). Ambil E4 dan FB diperpanjang sampai di G. Ambil / menggambarkan panjang dari termometer dan J’ tinggi vertikal dari cone ABG, seperti terlihat dalam gambar. Sekarang, 20 Jadi dan Jadi Sekali lagi atau atau 190% 50°C] Gmbr.Ch.2.1 cD 10,5 CD= “d= 1, 05d AVo-100 = VoB.10€ Vor = Vopr AVor t AVo-100 100 VolumeACDB VolumeAEFB et 100. 154 05a)?x10,5-12d? 101, “Te 2,,),1z p21) 100 Sana Xt ge. 10L 19530,05410,5-10 11xd,1x11-10~ 100 21 _ 1,58 (331 Jadi X 100=47,7°C Jawaban Contoh 2.2 Emf termokopel dengan sambungan test pada (°C pada skala termometer gas dan sambungan refe- rensi pada titik es diberikan oleh €=0,201-5 x 1047 mV Milivoltmeter dikalibrasi pada titik es dan uap. Apakah termometer ini membaca seperti pembaca- an pada termometer gas 50°C? Jawaban Pada titik es, apabila = 0°C, € =O mV Pada titik uap, apabila t= 100°C, € = 0,20 x 100-5 x 10“ x (100)? = 15mV Pada f= 50°C, €= 0,20 x 50-5 x 10-4(50)? = 8, 75mV Apabila termometer gas terbaca 50°C, maka termokopel akan terbaca 8,75, atau 58,33°C Jawaban 22

You might also like