STANDAR 20 Juli 2017 DIREKTUR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
dr. Eddy L. Rumbarar
NIP. 19690312 200112 1 003 PENGERTIAN Suatu proses penatalaksanaan pemulihan pasien dari tindakan anestesi meliputi serah terima pasien, pemantauan tanda vital, penanganan komplikasi pasca anestesi, menentukan kriteria discharge, instruksi dan pencatatan rekam medis selama di ruang pemulihan. TUJUAN 1. Mencegah komplikasi yang dapat terjadi selama proses pemulihan pasca anestesi dan sedasi 2. Mendeteksi secara dini dan mengatasi komplikasi yang terjadi secara cepat 3. Meningkatkan keselamatan sampai pasien dapat ditranspor ke ruang rawat. KEBIJAKAN SK Direktur No. 298/B/8/VII/2017 tentang Pelayanan Anestesi
PROSEDUR 1. Semua pasien pasca anestesi/pasca sedasi harus menjalani
KERJA tatalaksana pasca anestesi yang tepat sesuai kondisi pasien 2. Komplikasi yang terjadi di ruang pulih harus segera ditangani oleh DPJP, dan asisten perawat ruang pulih, dan bila memerlukan tindakan lebih lanjut dilakukan oleh dokter bedah yang bersangkutan. 3. Pasien diharapkan tidak lebih dari 6 jam berada di ruang pulih, pada kondisi tertentu, pasien dapat dipindahkan ke unit khusus yang dapat memberikan layanan pasca anestesi/pasca sedasi sesuai kondisi pasien. 4. Penentuan kondisi dan kriteria layak discharge ke ruang biasa atau pulang untuk rawat jalan dilakukan oleh DPJP anestesi yang bertugas. 5. Semua hasil pemantauan tanda vital, pemberian obat, cairan, tindakan, maupun jenis komplikasi yang terjadi beserta penanganannya selama pasien berada di ruang pulih harus ditulis secara lengkap di rekam medis pasien oleh DPJP/perawat ruang pulih yang bertugas. 6. Instruksi pasca bedah oleh dokter bedah dan instruksi pasca anestesi harus ditulis secara lengkap sebelum pasien keluar dari ruang pulih. 7. Dilakukan serah terima oleh DPJP Anestesiologi yang bertugas dengan staf medis yang bertanggung jawab di ruang pulih, meliputi diagnosa, permasalahan pra dan intra bedah, jenis anestesi, dan instruksi khusus pasca anestesi. 8. Saat pasien tiba diruang pulih, dilakukan pemasangan monitor serta evaluasi kembali tanda vital oleh DPJP atau asisten meliputi: a. Kesadaran b. Tekanan darah c. Frekuensi nadi d. Frekuensi pernapasan 9. Pemberian oksigen dengan nasal canul atau face mask diberikan sampai pasien pulih kesadaran penuh oleh penanggung jawab ruang pulih. 10. Pemantauan tanda vital dan skala nyeri dilakukan sesuai kondisi pasien sampai pasien dinyatakan stabil dan layak pindah ke ruang rawat atau pulang. 11. Kriteria skala nyeri yang digunakan adalah VAS dengan target selama 30 m3nit di ruang pulih, nilai VAS <4 12. Troli emergency dan alat airway management harus tersedia di ruang pulih, dicek secara rutin, harus selalu dalam kondisi siap pakai dan dapat diakses secara cepat di ruang pulih. 13. Bila terjadi komplikasi pasca anestesi,nyeri atau kedaruratan jalan nafas, respirasi, hemodinamik harus sedera diatasi oleh DPJP anestesi lebih dahulu dibantu perawat ruang pulih, dan bila memerlukan tindakan lebih lanjut harus dilakukan oleh dokter bedah yang bersangkutan. 14. Hasil pemantauan tanda vital, pemberian obat, cairan, tindakan, maupun jenis komplikasi yang terjadi beserta penanganannya selama pasien berada di ruang pulih harus ditulis secara lengkap di rekam medis pasien oleh DPJP anestesi/perawat anestesi, ditandatangani oleh DPJP anestesi yang bertugas di ruang pulih. 15. Kriteria discharge pasien yang dipakai adalah score Aldrette >8 diisi dan ditandatangani oleh DPJP Anestesiologi yang bertugas di ruang pulih, semua instruksi pasca operasi dan pembiusan harus sudah ditulis lengkap dan ditangani oleh DPJP yang bersangkutan. 16. Pada saat akan dipindahkan, dilakukan serah terima dengan staf medis/petugas yang akan menjemput pasien. 17. Bila pasien selama 6 jam pengawasan di ruang pulih dan dinilai belum dapat memenuhi kriteria discharge atau pulang, segera di pindahkan ke ruang rawat biasa atau ICU. UNIT TERKAIT Bagian/SMF terkait, kamar operasi, ruang recovery, ICU/HCU, Ruang rawat inap, Ruang pemulihan
Early Outcome After The Use of The Triceps Fascia Flap in Interposition Elbow Arthroplasty A Novel Method in The Treatment of Post-Traumatic Elbow Stiffness