Professional Documents
Culture Documents
Makalah Etika Kep Kelompok 1 Ners
Makalah Etika Kep Kelompok 1 Ners
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Dosen pada mata kuliah yang sedang dipelajari. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan mengenai“KONSEP ETIK KEPERAWATAN”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu, Ns. Idrawati Bahar,S.Kep,M.Kep selaku
dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iiii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2
2.2. Teori Utilitarisanism (Jeremy Bentham, 1748-1832; John Stuart Mill, 1806-1873) .............. 2
BAB III................................................................................................................................................... 8
PENUTUP.............................................................................................................................................. 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah etika keperawatan dan hukum kesehatan.
2. Agar dapat mengetahui dan memahami konsep etik dalam keperawatan .
3. Agar dapat mengetahui apa itu teori utilitarisanism
4. Agar dapat mengetahui apa itu teori deontology
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
secara moral jika mengakibatkan manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang,
sedangkan tindakan yang tidak mendatangkan manfaat terbesar bagi sebabanyak
mungkin orang menurut teori ini dianggap tidak bermoral.
Mencuri bagi sebagian besar orang dianggap bersalah secara moral, tetapi
menurut utilitarianisme jika dengan mencuri dapat mendatangkan manfaat bagi
banyak orang maka mencuri dapat dibenarkan secara moral. Atau misalkan
perbuatan jujur yang dianggap baik, menurut utilitarianisme bisa saja dikatakan
immoral jika akibat kejujuran itu banyak orang yang tidak bersalah terbunuh (cth:
memberi tahu lokasi persembunyian aktivis pro demokrasi kepada rezim otoriter).
Sedangkan tindakan-tindakan yang tidak mempunyai konsekuensi apapun pada
manusia dianggap tindakan amoral. Teori utilitarianisme menekankan bahwa suatu
tindakan (jujur atau berbohong) tidak mempunyai nilai yang melekat. Sehingga
semua tindakan harus dilihat dari konsekuensiyang ditimbulkan.
Teori utilitarianisme bisa disebut juga dengan teori teleologi. Teleologi
(berasal dari bahasa Yunani, darin kata telos, berarti akhir). Istilah teleologi dan
utilitarianisme sering digunakkan saling bergantian.
Teleologi merupakan suatu doktrin yang menjelaskan fenomena
berdasarkan akibat yang dihasilkan atau konsekuensi yang dapat terjadi. Pendekatan
ini sering disebut dengan ungkapan the end justifies the means atau makna dari suatu
tindakan ditentukan oleh hasil akhir yang terjadi. Teori ini menekankan pada
pencapaian hasil akhir yang terjadi. Pencapaian hasil akhir dengan kebaikan yang
maksimal dan ketidakbaikan sekecil mungkin bagi manusia (Kellly, 1987 dalam
Suhaemi, 2010).
1) Rule utilitarianisme
Rule utilitarianisme berprinsip bahwa manfaat atau nilai dari suatu
tindakan bergantung pada sejauh mana tindakan tersebut memberikan kebaikan at
aukebahagiaan pada manusia.
2) Act utilitarianisme
Act utilitarianisme bersifat lebih terbatas, ttidak melibatkan aturan-aturan umum,
tapi berupaya menjelaskan pada suatu situasi tertentu dengan pertimbangan
tertentu terhadap tindakan apa yang dapat memberikan kebaikan sebanyak-
banyaknya atau ketidak baikan sekecil-kecilnya pada individu.
3
Contoh: bayi yang lahir cacat lebih baik diijinkan meninggal daripada nantinya
jadi beban masyarakat.
4
lah secara adil tidak perlu dipertimbangkan terlebih dulu apakah menguntungkan atau
tidak ,disenangi atau tidak melainkan selalu dan di mana saja harus ditaati entah
apapun akibatnya hukum moral mengikat mutlak semua manusia sebagai makhluk
rasional.
2.3.3 Tokoh
1. Plato
Pandangan plato tentang pencapaian hidup yang baik tidak lepas dari teorinya
mengenai jiwa dan ide-ide untuk mencapai kebahagiaan jiwa manusia harus
sampai kepada dunia ide-ide hal ini hanya bisa terjadi dengan cara peng andalan
rasio atau akal budi.
2. Aristoteles
Aristoteles menegaskan kebahagiaan adalah suatu sesuatu yang final serba cukup
ada dirinya dan tujuan dari segala tindakan dengan demikian semua tindakan yang
bertujuan untuk membahagiakan orang lain atau diri sendiri dikatakan baik thomas
aquinas filsuf sekaligus teolog thomas aquinas menegaskan bahwa allah adalah
tujuan dari segala sesuatu dengan demikian segala sesuatu yang berorientasi kepada
Allah dikatakan baik dan segala sesuatu yang di tertuju di luar Allah dikatakan
jahat.
5
2.3.4 Contoh kasus dari Etika Deontologi
1) Jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugas maka itu
dianggap benar sedangkan dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas
2) Suatu tindakan bisnis akan dinilai baik oleh etika lagi bukan karena tindakan itu
mendatangkan akibat baik bagi pelakunya melainkan karena tindakan itu sejalan
dengan kewajiban si pelaku untuk misalnya memberikan pelayanan terbaik untuk
semua konsumennya, untuk mengembalikan hutangnya sesuai dengan perjanjian,
untuk menawarkan barang dan jasa dengan mutu sebanding dengan harganya.
3) PT PLN monumen monopoly kelistrikan nasional kebutuhan kolistrik masyarakat
sangat tergantung pada PT PLN tetapi mereka sendiri tidak mampu secara merata
dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya daerah-daerah yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga
sering terjadi pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana contoh di atas
kejadian ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat dan
investor menjadi engan untuk berinvestasi dalam dalam kasus ini pt perusahaan
listrik negara atau persero sesungguhnya mempunyai tujuan yang baik yaitu
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional akan tetapi tidak diikuti
dengan perbuatan atau tindakan yang baik karena PT PLN belum mampu
memenuhi kebutuhan ini listrik secara adil dan merata jadi menurut teori etika
deontologi tidak etis dalam kegiatan usahanya
4) Baru-baru ini terjadi kasus penculikan regenerasi muda yang dilakukan oleh teman
facebook nya yang belum sama sekali bertemu tetapi ada oknum yang mengajak
teman facebook nya bertemu kemudian membawa lari teman facebook nya tersebut
kasus ini tentunya membuat para orang tua resah karena takut terjadi hal yang
serupa pada anaknya para generasi muda yang menggunakan jejaring sosial
memiliki niat serta motif yang baik adalah untuk bersilaturahmi serta mengenal dan
memperbanyak teman.tetapi oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab
memanfaatkan hal ini untuk melakukan perbuatan yang tidak benar seperti
penculikan dari kasus ini ahli teori deontologi menilai perbuatan menggunakan
facebook ialah baik karena niatnya untuk menjaga silaturahmi dan memperbanyak
teman. tetapi bagi para teleo logika tidak baik karena yang dilihat teleogikal adalah
akibat-akibat dari perbuatan menggunakan facebook ialah ada oknum yang
memanfaatkan kesempatan ini untuk penculikan.
6
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan
kewajiban.
2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan
itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah
dinilai baik.
3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari
tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Etika profesi keperawatan adalah filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral
yangmendasari pelaksanaan praktik keperawatan. Etika profesi keperawatan adalah milik
dandilaksanakan oleh semua anggota profesi keperawatan, yaitu perawat.Secara umum tujuan
etika profesi keperawatan adalah menciptakan danmempertahankan kepercayaan klien kepada
perawat, kepercayaan diantara sesama perawat,dan kepercayaan masyarakat kepada profesi
keperawatan.
Etika deontologi adalah teori filsafat moral yang mengajarkan bahwa sebuah
tindakan itu benar kalau tindakan tersebut selaras dengan prinsip kewajiban yang relevan
untuk nya akar kata yunani deon berarti “kewajiban yang mengikat” dan logos berarti
“pengetahuan“.Teleologi merupakan suatu doktrin yang menjelaskan fenomena
berdasarkan akibat yang dihasilkan atau konsekuensi yang dapat terjadi.
3.2. Saran
Sebagai seorang calon perawat, hendaknya dapat memahami konsep dari etika
keperawatan agar dapat mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktik
keperawatan nantinya.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/politeknik-kesehatan-kemenkes-bandung/bella-
mutia/makalah-etika-keperawatan-kel-1-dikonversi/23000346
https://www.academia.edu/34509453/MAKALAH_ETIKA_KEPERAWATAN
https://www.scribd.com/doc/147451057/Teori-Utilitarianisme-Dan-Deontologi#
https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/36623/Diktat%20Pengantar%20E
tika%20Keperawatan.pdf?sequence=2&isAllowed=y
https://id.scribd.com/doc/307054963/TEORI-DEONTOLOGIS
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-deontologi/117856