Professional Documents
Culture Documents
Modul Wago
Modul Wago
BAB 1
PENDAHULUAN
Untuk bisa menjalankan PLC Wago, kita memerlukan software atau program Wago itu
sendiri. Adapun cara untuk menginstal software ini adalah sebagai berikut:
d. Pilih folder untuk tempat penginstalan program, dalam keadaan default folder akan
diletakkan di C:\Program Files\WAGO Software, klik “Next”
e. Centang komponen yang akan diinstal, kemudian “Next”
f. Tunggu sampai penginstalan selesai
g. Program PLC Wago sudah bisa digunakan.
1.2. Konfigurasi
a. Start
b. All Programs
c. Klik Wago Software
d. CoDeSys for Automation Alliance
e. CoDeSys V2.3
f. Pilih Icon seperti dibawah ini
a. Klik File, kemudian New. Atau dengan cara mengklik gambar di toolbar.
b. Dikotak konfigurasi, pilih WAGO yang akan di program. WAGO yang akan kita
gunakan adalah WAGO 750-842. Kemudian klik “OK”.
e. Klik OK
f. Maka akan tampil lembar kerja seperti ini
BAB 2
BIT LOGIC
2.1.1 Kontak
Kondisi awal pada kontak ini adalah terbuka artinya tidak ada arus yang akan
mengalir selama kontak tidak diberi logika 1. Lihat pada gambar
Kondisi awal pada kumparan akan hidup bila diberi logika 1 (true) dari inputnya, setelah
kumparan bekerja akan memberi efek perubahan secara otomatis sesuai alamatnya.
Dengan kata lain NO menjadi NC dan NC menjadi NO.
2.1.2.1 NO menjadi NC
Saat input yang pertama kali kita beri logika 1 menjadi logika 0, maka kumparan
akan tetap hidup. Hal ini disebabkan kumparan telah hidup atau berlogika 1.
Untuk mematikan kumparan, berilah logika 0 pada kumparan.
d. Saat start diberi logika 0, start akan mati akan tetapi yang lain tidak
2.1.2.2 NC Menjadi NO
Dari keterangan gambar dibawah, bahwa saat kumparan bekerja maka tombol
tidak dapat menghidupkan alat karena NC menjadi NO pada baris kedua.
Merupakan relevan dari reset coil. Kondisi awal dalam logika 0. Saat input memberi logika
1, maka set coil akan bekerja (memiliki logika 1). Set Coil akan terus bekerja walaupun
input memberi logika 0. Untuk mematikan set coil dapat dilakukan dengan menggunakan
Reset Coil.
Merupakan relevan dari set coil. Kondisi awal dalam logika 1. Saat input memberi logika
1, maka reset coil mematikan outputnya. Reset Coil akan terus mematikan outputnya
walaupun input memberi logika 1 (menyala). Untuk mematikan reset coil dapat dilakukan
dengan menggunakan set Coil.
BAB 3
TIMER
klik
b. Maka akan muncul tampilan seperti ini dan pilih timer yang ingin digunakan
Suatu kondisi pada timer, dimana kondisi awal timer off/mati, setelah didelay/diberi
waktu tertentu, timer akan on/hidup. Simbol TON dalam software ini adalah
Keterangan :
IN : fungsi Input
Q : fungsi Output
Klik untuk
memasukan address
Pada program ini, timer belum aktif karena no2 masih belum aktif. Jadi
lampu2 pada posisi off.
c.) klik 2x pada no2 sehingga pada statement list terdapat tulisan TRUE dan
klik run
d.) klik online > force values. Pada waktu telah menunjukkan 5s, maka secara
otomatis lampu pada posisi ON/aktif.
Suatu kondisi pada timer, dimana kondisi awal timer on/hidup, setelah didelay/diberi
waktu tertentu, timer akan off/mati. Simbol TOF dalam software ini adalah
Keterangan :
IN : fungsi Input
Q : fungsi Output
Klik untuk
memasukan address
Pada program ini, timer belum aktif. Jadi lampu pada posisi on.
c.) klik 2x pada no sehingga pada statement list terdapat tulisan FALSE
d.) klik online > force values. Pada waktu telah menunjukkan 5s, maka secara
otomatis lampu pada posisi off/mati.
Suatu kondisi pada timer, dimana kondisi awal timer on/hidup hanya selama waktu
yang ditentukan. Simbol TP dalam software ini adalah
Keterangan :
IN : fungsi Input
Q : fungsi Output
Klik untuk
memasukan address
Pada program ini, timer belum aktif karena no3 masih belum aktif. Jadi
lampu3 pada posisi off.
c.) klik 2x pada no3 sehingga pada statement list terdapat tulisan TRUE dan
klik run
d.) klik online > force values. Pada waktu telah menunjukkan 1s872ms,
lampu3 pada posisi ON/aktif.
BAB 4
COUNTER
klik
b. Maka akan muncul tampilan seperti ini dan pilih counter yang ingin digunakan
Ketika counter mencapai set point yang kita tentukan di mulai dari nol, maka CTU akan
meneruskan sinyal/aktif, ke komponen setelahnya.
Keterangan:
dioperasikan
Kebalikan dari counter up, maksud nya jika CTU menghitung dari 0 sampai set point
yang kita tentukan, di CTD menghitung dari set point ke 0, dengan kata lain CTD
menghitung secara mundur.
Keterangan :
BAB 5
CALCULATION
a. Setelah membuat sebuah lembar kerja, klik Insert > Box with EN
klik
5. 2. 1. Tambah (ADD)
5. 2. 1. 1. Cara Mensimulasikan
a.) Contoh masalah, kita akan menambahkan input1 dengan input2. Maka
programnya
b.) kita ingin input1 bernilai 6 dan input2 bernilai 3. Maka klik 2x pada input
masing-masing sehingga muncul seperti ini
Masukkan nilai
yang diinginkan
c.) klik online > force values. Maka out akan bernilai sesuai penambahan
antara input1 dengan input2
5. 2. 2. Kurang (SUB)
5. 2. 2. 1. Cara Mensimulasikan
a.) Contoh masalah, kita akan mengkurangkan input1 dengan input2. Maka
programnya
b.) kita ingin input1 bernilai 4 dan input2 bernilai 7. Maka klik 2x pada input
masing-masing sehingga muncul seperti ini
Masukkan nilai
yang diinginkan
c.) klik online > force values. Maka out akan bernilai sesuai pengurangan
antara input1 dengan input2
5. 2. 3. Kali (MUL)
5. 2. 3. 1. Cara Mensimulasikan
a.) Contoh masalah, kita akan mengkalikan input1 dengan input2. Maka
programnya
b.) kita ingin input1 bernilai 6 dan input2 bernilai 3. Maka klik 2x pada input
masing-masing sehingga muncul seperti ini
Masukkan nilai
yang diinginkan
c.) klik online > force values. Maka out akan bernilai sesuai perkalian antara
input1 dengan input2
5. 2. 4. Bagi (DIV)
5. 2. 4. 1. Cara Mensimulasikan
a.) Contoh masalah, kita akan membagi input1 dengan input2. Maka
programnya
b.) kita ingin input1 bernilai 8 dan input2 bernilai 2. Maka klik 2x pada input
masing-masing sehingga muncul seperti ini
Masukkan nilai
yang diinginkan
c.) klik online > force values. Maka out akan bernilai sesuai pembagian antara
input1 dengan input2
Calculation bisa bekerja jika type data antara masing-masing input dan output sama. Jika
berbeda bisa diubah dengan cara seperti berikut
a. Buatlah sebuah lembar kerja, lalu klik Insert > Box with EN
klik
Hasil yang
Yang
diubah
diubah
d. Jika kita mau mengubah type data dari INT ke REAL. Berikut programnnya
BAB 6
COMPARISON
6. 1. Pengertian
a. Setelah membuat sebuah lembar kerja, klik Insert > Box with EN
klik
6. 3. 1. EQ (Equal to)
Fungsi ini memeriksa inputan wajib sama atau setara agar output bisa aktif
6. 3. 1. 1. Cara Mensimulasikan
a.) Contoh masalah, kita ingin lampu aktif jika input1 sama dengan input2.
Maka programnya
b.) Jika input1 dan input2 bernilai FALSE. Maka lampu akan aktif karena input1
dengan input2 setara.
c.) Jika input1 bernilai True dan Input2 bernilai False. Maka lampu tidak aktif
karena input1 dengan input2 tidak sama.
6. 3. 2. NE (Not Equal)
Fungsi ini memeriksa inputan wajib tidak sama agar output bisa aktif
6. 3. 1. 1. Cara Mensimulasikan
a.) Contoh masalah, kita ingin lampu aktif jika input1 tidak sama dengan
input2. Maka programnya
b.) Jika input1 dan input2 bernilai FALSE. Maka lampu akan tidak aktif karena
input1 dengan input2 setara.
c.) Jika input1 bernilai True dan Input2 bernilai False. Maka lampu aktif karena
input1 dengan input2 tidak sama.
Fungsi ini memeriksa inputan wajib sama/setara atau input1 harus lebih besar dari
input2 agar output bisa aktif.
6. 3. 3. 1. Cara Mensimulasikan
a.) Contoh masalah, kita ingin lampu aktif jika input1 lebih besar dibandingkan
dengan input2. Maka programnya
b.) Jika input1 bernilai False dan input2 bernilai True. Maka lampu tidak aktif
karena input1 lebih kecil dibandingkan dengan input2.
c.) Jika input1 bernilai True dan Input2 bernilai False. Maka lampu aktif karena
input1 lebih besar dibandingkan dengan input2.
Fungsi ini memeriksa inputan wajib sama/setara atau input1 harus lebih kecil dari
input2 agar output bisa aktif.
6. 3. 4. 1. Cara Mensimulasikan
a.) Contoh masalah, kita ingin lampu aktif jika input1 lebih kecil dibandingkan
dengan input2. Maka programnya
b.) Jika input1 bernilai False dan input2 bernilai True. Maka lampu aktif karena
input1 lebih kecil dibandingkan dengan input2.
c.) Jika input1 bernilai True dan Input2 bernilai False. Maka lampu tidak aktif
karena input1 lebih besar dibandingkan dengan input2.
6. 3. 5. GT (Greater than)
Fungsi ini memeriksa input1 harus lebih besar dari input2 agar output bisa aktif.
6. 3. 5. 1. Cara Mensimulasikan
a.) Contoh masalah, kita ingin lampu aktif jika input1 lebih besar dibandingkan
dengan input2. Maka programnya
b.) Jika input1 bernilai False dan input2 bernilai True. Maka lampu tidak aktif
karena input1 lebih kecil dibandingkan dengan input2.
c.) Jika input1 bernilai True dan Input2 bernilai False. Maka lampu aktif karena
input1 lebih besar dibandingkan dengan input2.
6. 3. 6. LT (Less than)
Fungsi ini memeriksa input1 harus lebih kecil dari input2 agar output bisa aktif.
6. 3. 6. 1. Cara Mensimulasikan
a.) Contoh masalah, kita ingin lampu aktif jika input1 lebih kecil dibandingkan
dengan input2. Maka programnya
b.) Jika input1 bernilai False dan input2 bernilai True. Maka lampu aktif karena
input1 lebih kecil dibandingkan dengan input2.
c.) Jika input1 bernilai True dan Input2 bernilai False. Maka lampu tidak aktif
karena input1 lebih besar dibandingkan dengan input2.
BAB 7
VISUAL
7. 1 Pengertian
klik
klik
= Shape
= Button
c. Pada Button, klik 2x lalu ke tab Input dan ceklis Tab Variable
klik kotak putih disebelah Tab Variable lalu tekan F2, maka muncul jendela sebagai berikut
d. Pada Shape, klik 2x lalu ke tab Colors. Fungsinya adalah untuk memilih warna ketika logika
true atau false.
Kemudian pada tab Variables, pilih change colors dan tekan F2.
e. klik menu editor >> Online >> simulation mode >> login >> run