You are on page 1of 32

Tutorial PLC Wago 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Instalasi Software

Untuk bisa menjalankan PLC Wago, kita memerlukan software atau program Wago itu
sendiri. Adapun cara untuk menginstal software ini adalah sebagai berikut:

a. Buka folder “Wago”


b. Klik icon setup seperti gambar ini

c. Pilih bahasa yang ingin digunakan, kemudian klik “Setuju”

d. Pilih folder untuk tempat penginstalan program, dalam keadaan default folder akan
diletakkan di C:\Program Files\WAGO Software, klik “Next”
e. Centang komponen yang akan diinstal, kemudian “Next”
f. Tunggu sampai penginstalan selesai
g. Program PLC Wago sudah bisa digunakan.

1.2. Konfigurasi

1.2.1. Membuka Software CoDesys V2.3

a. Start
b. All Programs
c. Klik Wago Software
d. CoDeSys for Automation Alliance
e. CoDeSys V2.3
f. Pilih Icon seperti dibawah ini

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 2

1.2.2. New Project

Memulai Project baru dengan cara :

a. Klik File, kemudian New. Atau dengan cara mengklik gambar di toolbar.
b. Dikotak konfigurasi, pilih WAGO yang akan di program. WAGO yang akan kita
gunakan adalah WAGO 750-842. Kemudian klik “OK”.

c. Beri Nama pada Name of the new POU


d. Pilih LD pada Language of the POU

e. Klik OK
f. Maka akan tampil lembar kerja seperti ini

1.2.3. Cara mensimulasi


a. Klik Online dan pilih Simulation Mode
b. Klik Online > Login
c. Klik Online > run (f5)
Kita sudah bisa menjalankan simulasi untuk program kita.

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 3

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 4

BAB 2
BIT LOGIC

2.1 Jenis-jenis Bit Logic

Kontak Paralel Kontak Coil Negate Set / Reset

2.1.1 Kontak

2.1.1.1 Normally Open

Kondisi awal pada kontak ini adalah terbuka artinya tidak ada arus yang akan
mengalir selama kontak tidak diberi logika 1. Lihat pada gambar

a. Klik 2x pada NO sehingga muncul bentuk kotak kecil


b. Klik Online > Force Values

c. Saat NO berlogika 1 maka terlihat pada gambar lampu menyala

2.1.1.2 Normally Close


Kondisi awal pada kontak ini adalah tertutup artinya ada arus yang mengalir
selama kontak tidak diberi logika 0. NC merupakan kebalikan dari NO. Lihat pada
gambar.

a. Klik 2x pada NC sehingga muncul bentuk kotak kecil

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 5

b. Klik Online > Force Values

c. Saat NC berlogika 1 maka terlihat pada gambar lampu menyala karena


NC berubah menjadi NO.

2.1.2 Coil (Kumparan)

Kondisi awal pada kumparan akan hidup bila diberi logika 1 (true) dari inputnya, setelah
kumparan bekerja akan memberi efek perubahan secara otomatis sesuai alamatnya.
Dengan kata lain NO menjadi NC dan NC menjadi NO.

2.1.2.1 NO menjadi NC

Saat input yang pertama kali kita beri logika 1 menjadi logika 0, maka kumparan
akan tetap hidup. Hal ini disebabkan kumparan telah hidup atau berlogika 1.
Untuk mematikan kumparan, berilah logika 0 pada kumparan.

a. Klik 2x pada start sehingga muncul bentuk kotak kecil


b. Klik Online > Force Values
c. Koil akan menyala

d. Saat start diberi logika 0, start akan mati akan tetapi yang lain tidak

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 6

e. Pada koil beri logika 0 sehingga semuanya mati

2.1.2.2 NC Menjadi NO

Dari keterangan gambar dibawah, bahwa saat kumparan bekerja maka tombol
tidak dapat menghidupkan alat karena NC menjadi NO pada baris kedua.

a. Klik 2x pada start sehingga muncul bentuk kotak kecil


b. Klik Online > Force Values

c. Klik 2x pada Tombol

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 7

2.1.3. Set Coil (S)

Merupakan relevan dari reset coil. Kondisi awal dalam logika 0. Saat input memberi logika
1, maka set coil akan bekerja (memiliki logika 1). Set Coil akan terus bekerja walaupun
input memberi logika 0. Untuk mematikan set coil dapat dilakukan dengan menggunakan
Reset Coil.

2.1.4. Reset Coil (R)

Merupakan relevan dari set coil. Kondisi awal dalam logika 1. Saat input memberi logika
1, maka reset coil mematikan outputnya. Reset Coil akan terus mematikan outputnya
walaupun input memberi logika 1 (menyala). Untuk mematikan reset coil dapat dilakukan
dengan menggunakan set Coil.

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 8

BAB 3
TIMER

3. 1. Membuat Jendela Timer


a. Setelah membuat sebuah lembar kerja, klik Insert > function block atau dengan cara menekan
Ctrl + B

klik

b. Maka akan muncul tampilan seperti ini dan pilih timer yang ingin digunakan

3. 2. Jenis – Jenis Timer pada PLC WAGO

3. 2. 1. TON (On Delay Timer)

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 9

Suatu kondisi pada timer, dimana kondisi awal timer off/mati, setelah didelay/diberi
waktu tertentu, timer akan on/hidup. Simbol TON dalam software ini adalah

Keterangan :

IN : fungsi Input

Q : fungsi Output

PT : tempat memasukkan waktu yang diinginkan

ET : menampilkan proses kerja dari waktu yang kita buat di PT

3. 2. 1. 1. Cara menjalankan timer

a.) klik tanda tanya (?)

Klik untuk
memasukan address

Klik untuk memasukan


waktu yang diinginkan

b.) lakukan simulasi, maka rangkaian akan terlihat seperti ini

Pada program ini, timer belum aktif karena no2 masih belum aktif. Jadi
lampu2 pada posisi off.

c.) klik 2x pada no2 sehingga pada statement list terdapat tulisan TRUE dan
klik run

d.) klik online > force values. Pada waktu telah menunjukkan 5s, maka secara
otomatis lampu pada posisi ON/aktif.

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 10

3. 2. 1. TOF (Off Delay Timer)

Suatu kondisi pada timer, dimana kondisi awal timer on/hidup, setelah didelay/diberi
waktu tertentu, timer akan off/mati. Simbol TOF dalam software ini adalah

Keterangan :

IN : fungsi Input

Q : fungsi Output

PT : tempat memasukkan waktu yang diinginkan

ET : menampilkan proses kerja dari waktu yang kita buat di PT

3. 2. 1. 1. Cara menjalankan timer

a.) klik tanda tanya (?)

Klik untuk
memasukan address

Klik untuk memasukan


waktu yang diinginkan

b.) lakukan simulasi, maka rangkaian akan terlihat seperti ini

Pada program ini, timer belum aktif. Jadi lampu pada posisi on.

c.) klik 2x pada no sehingga pada statement list terdapat tulisan FALSE

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 11

d.) klik online > force values. Pada waktu telah menunjukkan 5s, maka secara
otomatis lampu pada posisi off/mati.

3. 2. 1. TP (Retentive On Delay Timer)

Suatu kondisi pada timer, dimana kondisi awal timer on/hidup hanya selama waktu
yang ditentukan. Simbol TP dalam software ini adalah

Keterangan :

IN : fungsi Input

Q : fungsi Output

PT : tempat memasukkan waktu yang diinginkan

ET : menampilkan proses kerja dari waktu yang kita buat di PT

3. 2. 1. 1. Cara menjalankan timer

a.) klik tanda tanya (?)

Klik untuk
memasukan address

Klik untuk memasukan


waktu yang diinginkan

b.) lakukan simulasi, maka rangkaian akan terlihat seperti ini

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 12

Pada program ini, timer belum aktif karena no3 masih belum aktif. Jadi
lampu3 pada posisi off.

c.) klik 2x pada no3 sehingga pada statement list terdapat tulisan TRUE dan
klik run

d.) klik online > force values. Pada waktu telah menunjukkan 1s872ms,
lampu3 pada posisi ON/aktif.

Pada saat waktu 5s, lampu3 akan off/mati.

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 13

BAB 4

COUNTER

4. 1. Membuat Jendela Counter


a. Setelah membuat sebuah lembar kerja, klik Insert > function block atau dengan cara menekan
Ctrl + B

klik

b. Maka akan muncul tampilan seperti ini dan pilih counter yang ingin digunakan

4. 2. Jenis-jenis Counter pada PLC WAGO

4. 2. 1. CTU (Counter Up)

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 14

Ketika counter mencapai set point yang kita tentukan di mulai dari nol, maka CTU akan
meneruskan sinyal/aktif, ke komponen setelahnya.

Keterangan:

RESET : untuk mengeset ulang perhitungan yang telah

dioperasikan

PV : point value, tempat dimana kita mengatur set point

yang kita inginkan

CV : current value, memberi tahu kita berapa yang telah

dihitung oleh sistem

4. 2. 1. 1. Cara menjalankan counter up


Contoh masalah, ketika suatu sistem menginginkan lampu hidup ketika sensor
membaca objek sebanyak 3 kali melintasi sensor, maka program LD nya
adalah:

4. 2. 2. CTD (Counter Down)

Kebalikan dari counter up, maksud nya jika CTU menghitung dari 0 sampai set point
yang kita tentukan, di CTD menghitung dari set point ke 0, dengan kata lain CTD
menghitung secara mundur.

Keterangan :

LOAD : untuk mengeset bahwa CTD siap beroperasi, nilai


load untuk syarat beroperasi haruslah berlogika
nol, jika tidak CTD tidak akan beroperasi
PV : point value, tempat dimana kita mengatur set point
yang kita inginkan
CV : current value, memberi tahu kita berapa yang telah di
hitung oleh sistem

4. 2. 2. 1. Cara Menjalankan Counter Down


Contoh masalah, suatu sistem menginginkan ketika sensor membaca 3 kali
objek melintas, maka lampu akan hidup, dan hitungan >3 tidak ingin d monitor
oleh program, maka program nya adalah

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 15

4.2. 3. CTUD (Counter Up Down)


Merupakan gabungan dari counter up dan down, CTUD terkesan memiliki 2 keluaran
sekaligus yaitu keluaran dari CTU dan CTD. Tetapi kita hanya menetukan 1 set point saja,
karena set point dari CTD adalah NOL
Keterangan:
CD : counter down, jadi ladder untuk menghitung mundur bisa di
alamatkan ke sini
RESET : untuk mengeset ulang perhitungan yang akan di operasikan
LOAD : untuk mengeset perhitungan yang akan di opersikan
PV : point value, set point untuk memberi batasan kepada CTUD ketika
menghitung maju
QD : keluaran dari CTD, pengalamatan untuk memanggil hasil
perhitungan mundur bisa di letakkan di sini
CV : current value, current value, memberi tahu kita berapa yang telah di
hitung oleh sistem

4. 2.3. 1. Cara Menjalankan Counter Up Down


Contoh masalah, ketika suatu sensor di lintasi obek sebanyak 3 kali pertama
maka lampu 1 akan hidup, ketika sensor2 kemudian di lintasi objek sebanyak 3
kali maka lampu 2 hidup. Maka program nya

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 16

BAB 5

CALCULATION

5. 1. Membuat Jendela Calculation

a. Setelah membuat sebuah lembar kerja, klik Insert > Box with EN

klik

b. Maka akan muncul tampilan seperti ini

5. 2. Jenis – jenis Calculation

5. 2. 1. Tambah (ADD)

5. 2. 1. 1. Cara Mensimulasikan

a.) Contoh masalah, kita akan menambahkan input1 dengan input2. Maka
programnya

b.) kita ingin input1 bernilai 6 dan input2 bernilai 3. Maka klik 2x pada input
masing-masing sehingga muncul seperti ini

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 17

Masukkan nilai
yang diinginkan

maka tampilannya akan seperti ini

c.) klik online > force values. Maka out akan bernilai sesuai penambahan
antara input1 dengan input2

5. 2. 2. Kurang (SUB)

5. 2. 2. 1. Cara Mensimulasikan

a.) Contoh masalah, kita akan mengkurangkan input1 dengan input2. Maka
programnya

b.) kita ingin input1 bernilai 4 dan input2 bernilai 7. Maka klik 2x pada input
masing-masing sehingga muncul seperti ini

Masukkan nilai
yang diinginkan

maka tampilannya akan seperti ini

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 18

c.) klik online > force values. Maka out akan bernilai sesuai pengurangan
antara input1 dengan input2

5. 2. 3. Kali (MUL)

5. 2. 3. 1. Cara Mensimulasikan

a.) Contoh masalah, kita akan mengkalikan input1 dengan input2. Maka
programnya

b.) kita ingin input1 bernilai 6 dan input2 bernilai 3. Maka klik 2x pada input
masing-masing sehingga muncul seperti ini

Masukkan nilai
yang diinginkan

maka tampilannya akan seperti ini

c.) klik online > force values. Maka out akan bernilai sesuai perkalian antara
input1 dengan input2

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 19

5. 2. 4. Bagi (DIV)

5. 2. 4. 1. Cara Mensimulasikan

a.) Contoh masalah, kita akan membagi input1 dengan input2. Maka
programnya

b.) kita ingin input1 bernilai 8 dan input2 bernilai 2. Maka klik 2x pada input
masing-masing sehingga muncul seperti ini

Masukkan nilai
yang diinginkan

maka tampilannya akan seperti ini

c.) klik online > force values. Maka out akan bernilai sesuai pembagian antara
input1 dengan input2

5. 3. Syarat menggunakan calculation

Calculation bisa bekerja jika type data antara masing-masing input dan output sama. Jika
berbeda bisa diubah dengan cara seperti berikut

a. Buatlah sebuah lembar kerja, lalu klik Insert > Box with EN

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 20

klik

b. Maka akan muncul tampilan seperti ini

c. Ubah AND dengan MOVE. Maka hasilnya akan seperti ini

Hasil yang
Yang
diubah
diubah

d. Jika kita mau mengubah type data dari INT ke REAL. Berikut programnnya

Klik pada bagian type dan


pilih type yang diinginkan

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 21

d. masukkan nilai yang diinginkan.

Maka hasilnya sudah dalam bentuk REAL

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 22

BAB 6

COMPARISON

6. 1. Pengertian

Merupakan fungsi untuk membandingkan beberapa data inputan.

6. 2. Membuat Jendela Comparison

a. Setelah membuat sebuah lembar kerja, klik Insert > Box with EN

klik

b. Maka akan muncul tampilan seperti ini

6. 3. Jenis – jenis Comparison

6. 3. 1. EQ (Equal to)

Fungsi ini memeriksa inputan wajib sama atau setara agar output bisa aktif

6. 3. 1. 1. Cara Mensimulasikan

a.) Contoh masalah, kita ingin lampu aktif jika input1 sama dengan input2.
Maka programnya

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 23

b.) Jika input1 dan input2 bernilai FALSE. Maka lampu akan aktif karena input1
dengan input2 setara.

c.) Jika input1 bernilai True dan Input2 bernilai False. Maka lampu tidak aktif
karena input1 dengan input2 tidak sama.

6. 3. 2. NE (Not Equal)

Fungsi ini memeriksa inputan wajib tidak sama agar output bisa aktif

6. 3. 1. 1. Cara Mensimulasikan

a.) Contoh masalah, kita ingin lampu aktif jika input1 tidak sama dengan
input2. Maka programnya

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 24

b.) Jika input1 dan input2 bernilai FALSE. Maka lampu akan tidak aktif karena
input1 dengan input2 setara.

c.) Jika input1 bernilai True dan Input2 bernilai False. Maka lampu aktif karena
input1 dengan input2 tidak sama.

6. 3. 3. GE (Greater than or Equal to)

Fungsi ini memeriksa inputan wajib sama/setara atau input1 harus lebih besar dari
input2 agar output bisa aktif.

6. 3. 3. 1. Cara Mensimulasikan

a.) Contoh masalah, kita ingin lampu aktif jika input1 lebih besar dibandingkan
dengan input2. Maka programnya

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 25

b.) Jika input1 bernilai False dan input2 bernilai True. Maka lampu tidak aktif
karena input1 lebih kecil dibandingkan dengan input2.

c.) Jika input1 bernilai True dan Input2 bernilai False. Maka lampu aktif karena
input1 lebih besar dibandingkan dengan input2.

6. 3. 4. LE (Less than or Equal to)

Fungsi ini memeriksa inputan wajib sama/setara atau input1 harus lebih kecil dari
input2 agar output bisa aktif.

6. 3. 4. 1. Cara Mensimulasikan

a.) Contoh masalah, kita ingin lampu aktif jika input1 lebih kecil dibandingkan
dengan input2. Maka programnya

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 26

b.) Jika input1 bernilai False dan input2 bernilai True. Maka lampu aktif karena
input1 lebih kecil dibandingkan dengan input2.

c.) Jika input1 bernilai True dan Input2 bernilai False. Maka lampu tidak aktif
karena input1 lebih besar dibandingkan dengan input2.

6. 3. 5. GT (Greater than)

Fungsi ini memeriksa input1 harus lebih besar dari input2 agar output bisa aktif.

6. 3. 5. 1. Cara Mensimulasikan

a.) Contoh masalah, kita ingin lampu aktif jika input1 lebih besar dibandingkan
dengan input2. Maka programnya

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 27

b.) Jika input1 bernilai False dan input2 bernilai True. Maka lampu tidak aktif
karena input1 lebih kecil dibandingkan dengan input2.

c.) Jika input1 bernilai True dan Input2 bernilai False. Maka lampu aktif karena
input1 lebih besar dibandingkan dengan input2.

6. 3. 6. LT (Less than)

Fungsi ini memeriksa input1 harus lebih kecil dari input2 agar output bisa aktif.

6. 3. 6. 1. Cara Mensimulasikan

a.) Contoh masalah, kita ingin lampu aktif jika input1 lebih kecil dibandingkan
dengan input2. Maka programnya

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 28

b.) Jika input1 bernilai False dan input2 bernilai True. Maka lampu aktif karena
input1 lebih kecil dibandingkan dengan input2.

c.) Jika input1 bernilai True dan Input2 bernilai False. Maka lampu tidak aktif
karena input1 lebih besar dibandingkan dengan input2.

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 29

BAB 7

VISUAL

7. 1 Pengertian

Merupakan interface (antar muka) antara mesin dengan manusia.

7.2 Membuka tampilan Visual

a. Buka Tab Visualization

klik

b. Klik kanan dan Pilih Add Object

klik

c. Beri nama untuk lembar kerja visualisasinya

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 30

d. Kita sudah bisa membuat visual dari program kita

7.3 Bagian – Bagian Toolbox

= Shape

Toolbox ini digunakan untuk membuat Output yang bertipe Boolean

= Button

Toolbox ini digunakan untuk membuat Input yang bertype Boolean

7.4 Menjalankan Visual

a. Buatlah terlebih dahulu program yang ingin divisualkan

b. tambahkan toolbox sesuai dengan yang diperlukan diprogram

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 31

c. Pada Button, klik 2x lalu ke tab Input dan ceklis Tab Variable

klik kotak putih disebelah Tab Variable lalu tekan F2, maka muncul jendela sebagai berikut

sesuaikan dengan data yang ditulis di program.

d. Pada Shape, klik 2x lalu ke tab Colors. Fungsinya adalah untuk memilih warna ketika logika
true atau false.

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.
Tutorial PLC Wago 32

Kemudian pada tab Variables, pilih change colors dan tekan F2.

Lalu muncul jendela seperti berikut. Sesuaikan dengan alamat program.

e. klik menu editor >> Online >> simulation mode >> login >> run

Laboratorium Kendali Teknik Elektro Universitas Sriwijaya


Author : Muthiah Azzahra & M. Fitra A.

You might also like