Professional Documents
Culture Documents
USAHA
USAHA
Anggota Kelompok :
Ahmad Nasirudin (10090220005)
Dina Meilinda (10090220023)
Ady Fajar Sutardy (10090220033)
Tugas 5
Bisnis konveksi adalah sebuah usaha produksi pakaian yang dibuat dengan
massal. Jika diartikan lebih spesifik, konveksi adalah industri kecil skala rumah
tangga yang merupakan tempat pembuatan pakaian jadi, seperti kemeja, kaos, polo
shirt, jaket, celana, dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri, bisnis ini banyak
diminati karena permintaan pasar yang tinggi sehingga dapat menjadi peluang bisnis
yang menjanjikan bagi Anda untuk merintis bisnis konveksi.
Salah satu contoh bisnis konveksi yang sedang berjalan yaitu ada di Grand
Riung Rangga Blok B 27-28. Bisnis konveksi yang kami teliti ini merupakan konveksi
home industry. Home Industry adalah suatu unit usaha/perusahaan dalam skala
kecil yang bergerak dalam bidang industri tertentu. Biasanya usaha ini hanya
menggunakan satu atau dua rumah sebagai pusat produksi, administrasi dan
pemasaran sekaligus secara bersamaan.
Dalam konveksi ini peralatan maupun mesin yang digunakan adalah mesin
jahit, mesin potong, meja potong dan mesin obras. Peralatan maupun mesin ini
sudah digunakan selama setahun. Apabila terjadi kenaikan permintaan, mesin
produksi dan tenaga kerja yang dimiliki usaha ini tidak dapat memenuhi permintaan
tersebut karena terbatas. Sehingga dengan adanya kendala tidak memenuhi
permintaan konsumen, usaha ini bereencana menambah mesin demi mempercepat
dan memenuhi permintaan konsumen. Saat ini sumber daya manusia yang ada di
konveksi berjumlah 7 orang, tapi tidak menutup kemungkinan apabila ada
permintaan bisa memadai untuk sumber daya manusia dan membuka lowokan kerja
yang baru. Ketika permintaan konsumen meningkat stok bahan baku yang ada di
pasar dapat memenuhi permintaan konsumen, karena dalam usaha permintaan
dapat berubah dengan cepat. Pada konveksi yang beralamatkan di Grand Riung
Rangga Blok B 27-28 tidak ada barang substansi dalam usahanya.
Bisnis konveksi adalah sebuah usaha produksi pakaian yang dibuat dengan
massal. Jika diartikan lebih spesifik, konveksi adalah industri kecil skala rumah
tangga yang merupakan tempat pembuatan pakaian jadi, seperti kemeja, kaos, polo
shirt, jaket, celana, dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri, bisnis ini banyak
diminati karena permintaan pasar yang tinggi sehingga dapat menjadi peluang bisnis
yang menjanjikan bagi Anda untuk merintis bisnis konveksi.
Tahapan produksi yang ada di koveksi Grand Riung Rangga Blok B 27-28
adalah membeli kain, lalu membuat pola, memotong kain, menjahit, obras dan
selajutnya memasang kancing jika baju tersebut diharuskan memakai kancing, dan
yang terakhir yaitu finishing (steam & packing). Pada konveksi di Grand Riung
Rangga Blok B 27-28 kondisi layout dari segi urutan produksi urutannya seperti pada
umumnya atau urutannya standar. Dilihat dari jenis dan berat peralatan produksinya
mesin maupun alat yang digunakan sudah sesuai dengan standar dan sudah
lengkap karena bisa menghasilkan baju dari proses 0-100%, hal tersebut dapat
dilihat pada gambar 1.1. Aliran bahan baku yang digunakan pun dalam pembuatan
baju ini sudah tersupply oleh agen sehingga tidak akan kekurangan bahan. Kondisi
yang terkahir yaotu udara dan cahaya ruangan, udara dan cahaya ruangan di dalam
tempat kerja sudah cukup memadai hal tersebut berguna untuk pencahayaan itu
sendiri, dan terdapat dua lampu di atas mesin jahit. Sedangkan untuk ventilasi
udara pun sudah terpenuhi yang terdapat di beberapa tempat di area jendela. Jenis
Layout dalam usaha ini menggunakan Layout Proses atau Layout Fungsional, sebab
dalam Layout ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki kesamaan
fungsi dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu.
Layout semacam ini biasanya dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang
berproduksi dalam rangka memenuhi pesanan dimana terdapat banyak pesanan
yang berbeda baik dalam bentuk, kualitas, maupun jumlahnya.
Teknologi yang digunakan dalam aktivitas usaha ini adalah capital intensive
technologi, hal tersebut karena dalam menjalankan usahanya, bisnis ini
menggunakan mesin jahit sehingga memudahkan untuk memproduksi dengan
cepat. capital intensive biasanya akan dipilih bila penggunaan mesin akan
memberikan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan banyak tenaga
kerja. Dalam hal teknologi produksi yang dipilih oleh produsen, pertimbangannya
adalah meminimalisasi biaya. Kita harus menyadari bahwa pilihan seberapa banyak
tenaga kerja dan modal yang harus digunakan, sejatinya memiliki banyak kombinasi.
Misalkan untuk menghasilkan 50 barang merk A anda punya banyak pilihan.
Katakanlah pilihan 1 dengan menggunakan 1 mesin dan 10 tenaga kerja. Pilihan 2
yaitu 5 mesin dan 3 tenaga kerja. Pilihan 3 bisa saja 3 mesin dan 7 tenaga kerja.
Ada banyak kombinasi pilihan penggunaan input. Ada yang mengarah pada
penggunaan tenaga kerja lebih banyak (labor intensif). Bisa juga mengambil pilihan
yang mengarah pada penggunaan modal (mesin) lebih banyak (capital intensif).
Apapun pilihan yang diambil, keputusan teknologi produksi yang dipilih perusahaan
adalah yang memberikan biaya minimum.