You are on page 1of 3

LATIHAN 5.

TRANSPORT MEMBRAN SEL

Tujuan : Setelah selesai melaksanakan latihan 4 ini anda diharapkan mampu:


1. Menjelaskan dan mendemonstrasikan konsep difusi, osmosis dan
plasmolisis dengan benar.
2. Memberikan contoh-contoh riil yang berhubungan dengan peristiwa difusi,
osmosis, dan plasmolysis dalam kehidupan sehari-hari.
Bahan : Daun adam hawa (Rhoeo discolor), kentang, larutan gula dengan konsentrasi
10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Larutan HCl (lemah), KOH (lemah), KMnO 4,
gula pasir, garam dan eosin.
Alat : Mikroskop, silet/cutter, gelas benda, gelas penutup, petridish, baker glass 500
ml, dan pinset.

Pendahuluan

Apakah suatu substansi dapat melewati membrane atau tidak sangat tergantung pada
struktur membrane, ukuran, polaritas, dan muatan dari molekul atau senyawa itu sendiri. Suatu
membrane dikatakan permeable terhadap suatu molekul apabila molekul tersebut dapat
menembus, melewati membrane. Apabila senyawa tidak dapat menembusnya dikatakan
impermeable. Membrane bersifat selektif permeable apabila dapat melewatkkan senyawa
tertentu tetapi tidak dapat melewatkan senyawa yang lain. Semua membrane biologi: yang
membungkus sel, nucleus, vacuola, mitokondria, kloroplas dll, bersifat selektif permeable.
Berdasarkan perlu tidaknya energy untuk mentranspor suatu senyawa transpor tersebut
dibedakan menjadi dua: transpor passive dan transpor aktif. Transpor aktif adalah perpindahan
senyawa yang memerlukan energy. Sifat dari dari transpor aktif adalah: arah perpindahan
senyawa dari konsentrsi rendah ke konsentrasi tinggi. Transpor pasif adalah transpor suatu
senyawa yang tidak memerlukan energy. Transpor ini berlangsung secara spontan. Ciri dari
transpor pasif ini adalah: arah perpindahan senyawa adalah dari konsentrasi tinggi menuju yang
rendah. Transpor pasif ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu difusi dan osmosis.
Difusi adalah perpindahan molekul, senyawa baik melalui membrane maupun
perpindahan tanpa melewati membrane. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh: ukuran molekul,
perbedaan konsentrasi ‘steepness of gradient concentration” dan suhu. Osmosis adalah
perpindahan pelarut (air) dari larutan dengan konsentrasi air yang tinggi ke larutan dengan
konsentrasi air yang rendah. Artinya osmosis adalah gerakan pelarut dari larutan dengan
konsentrasi yang rendah ke larutan dengan konsentrasi tinggi. Plasmolysis adalah peristiwa
dimana sel kehilangan air karena sel berada dalam larutan yang hipertonik, akibatnya protoplast
terlepas dari dinding sel. Berikut ini adalah ringkasan dari transpor melalui membrane.

Konsentrasi senyawa Konsentrasi senyawa Kondisi Arah Osmosis


terlarut dalam terlarut dalam
larutan A larutan B
Lebih besar Lebih kecil A hipertonik B ke A
terhadapB
B hipotonik terhadap
A
Lebih kecil Lebih besar B hipertonik terhadap A ke B
A
A hipotonik terhadap
B
Seimbang Seimbang Isotonic Tidak ada
perpindahan

Pengamatan

A. Difusi
Gelas beaker diisi dengan air hampir penuh. Ambil sedikit serbuk KMnO4 diletakkan di atas
kertas saring, dan diletakkan di atas permukaan air pada gelas beaker tersebut. Perhatikan
pergerakan warna pada menit ke 5, 10, 15, dan 20. Diskusikan fenomena tersebut dengan
kelompok saudara.
B. Osmosis
Experiment ini dikenal dengan ‘Potato Osmocope Experiment’. Kupas kentang dengan
ukuran yang agak besar. Buat cekungan di tengahnya untuk dapat diisi dengan larutan gula,
dan dapat ditandai tinggi awal dengan pin. Letakkan kentang tersebut ke dalam beaker yang
berisi air dengan hati-hati, jangan sampai tenggelam. Amati perubahan ketinggian larutan
pada akhir pengamatan, minimal 30 menit. Kondisi sebaliknya dapat juga dikerjakan, di
dalam kentang diisi air sedang di dalam beaker diisi dengan larutan gula.

Di awal experiment Sesudah beberapa saat (30 menit)


C. Plasmolysis
Bagian bawah daun Adam hawa (Rhoeo discolor) disayat membujur pada bagian epidermis,
diletakkan di atas gelas benda. Tetesi preparat dengan air, tutup dengan gelas penutup, amati
di bawah mikroskop. Gambar beberapa sel yang jelas, selanjutnya preparat ditetesi dengan
larutan gula 10%, amati di bawah mikroskop. Perhatikan sudut-sudut sel, karena plasmolysis
biasanya mulai tampak di daerah tersebut. Jika belum terjadi plasmolysis ganti dengan
larutan gula 20% setelah terlebih dahulu larutan pertama dihisap dengan tisu/kertas saring.
Lakukan hal yang sama dengan menggunakan sayatan baru ditambah dengan larutan
asam (HCl) atau basa (KOH). Perhatikan reaksi perubahan warna antosianin dengan larutan
asam atau basa.

Pustaka:
http://biology4isc.weebly.com/2-plant-water-relations.html. Gajendra Khandelwal and Deepthi
Uthaman.

You might also like