You are on page 1of 11

BAHAN AJAR

KESELAMATAN PELAYARAN

DISUSUN OLEH :
ARIF MUJIONO,ATT III
DAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM

SMK BARUNA DUKUHWARU


Jl. Raya Slawi – Jatibarang KM. 4 Gumayun, Dukuhwaru Kab. Tegal- Jawa Tengah
Telp. (0283) 6196259, Fax. ) 6196259 Email: smkbarunategal@gmail.com

SMK BARUNA DUKUHWARU - TEGAL | 1


KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa kami memanjatkan puji syukur atas
selesainya penyusunan materi ajar keselamatan pelayaran untuk peserta Diklat Ahli
teknikTingkat IV (ATT-IV).

Materi ini disusun Mengacu kepada Standard Training Certification of Watchkeeping


for Seafarers  (STCW) amandemen 1995 Regulation II/1.2, II/2, II/3. dan IMO Model Course
7.03 ( Officer In Charge Of A Navigational Watch). 

Diharapkan dengan adanya buku ajar Permesinan Kapal ini akan membantu para
peserta diklat lebih memahami pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan
pengoperasian kapal pada saat melakukan pelayaran.
Semoga tujuan dan upaya peningkatan ketrampilan bagi pelaut Indonesia dapat tercapai
sesuai yang diharapkan.

Penyusun

SMK BARUNA DUKUHWARU - TEGAL | 2


DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN...............................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................................5
1.1. Pembatasan..........................................................................................................5
1.2. Tujuan................................................................................................................5
BAB 2. KECELAKAAN KERJA DAN PENCEGAHANNYA.............................................6
2.1. Pembatasan.........................................................................................................6
2.2. Kerugian yang disebabkan kecelakaan akibat kerja...........................................8
2.3. Klasifikasi kecelakaan akibat kerja....................................................................10
BAB 3. STATISTIK KECELAKAAN AKIBAT KERJA......................................................12
3.1. Pengertian ...........................................................................................................12
3.2. Pengumpulan statistic kecelakaan dan maksud tujuanya...................................13
3.3. Perhitungan angka-angka kecelakaan................................................................14

BAB. 4. SEJARAH PENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA ...........................17


4.1. Sejarah purbakala................................................................................................17
4.2. Awal mula pencegahan.......................................................................................20
4.3. Perundang-undangan keselamatan kerja.............................................................20
BAB 5. ORGANISASI KESELAMATAN KERJA................................................................22
5.1. Umum..................................................................................................................22
5.2. Organisasi pemerintah.........................................................................................23
5.3. Organisasi di tingkat perusahaan........................................................................23
5.4. Organisasi-organisasi lain...................................................................................24

BAB 6. PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KESELAMATAN KERJA........................26


6.1. Umum..................................................................................................................26
6.2. Undang-undang No.1tahun 1970 tentang keselamatan kerja .............................27

SMK BARUNA DUKUHWARU - TEGAL | 3


SMK BARUNA DUKUHWARU - TEGAL | 4
PENDAHULUAN

1.1 Pembatasan
a.Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin,pesawat,alat
kerja,bahan dan proses pengolahanya,landasan tempat kerja dan lingkungan nya
serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja,baik di darat,di dalam
tanah,dipermukaan air,di dalam air,maupun di udara.
Tempat-tempat kerja demikian tersebar pada segenap kegiatan ekonomi,seperti
pertanian,industry,pertambangan,perhubungan,pekerjaan umum,jasa,dll.
Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan distribusi,baik
barang,maupun jasa.
Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja,mengingat risiko bahayanya
adalah penerapan teknologi,terutama teknologi yang lebih maju dan mutakhir.
Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja.keselamatan kerja
adalah dari,oleh,dan untuk setiap tenaga kerja serta orang lainya,dan juga
masyarakat pada umumnya.

1.2 TUJUAN
Tujuan keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
-melindungi tenaga kerja atas hak keselamatanya dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional.
-menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
-sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

SMK BARUNA DUKUHWARU - TEGAL | 5


Dalam hubungan kondisi-kondisi dan situasi di Indonesia keselamatan kerja dinilai
seperti berikut:
-Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan,cacat dan
kematian sebagai akibat kecelakaan kerja.keselamatan kerja yang baik adalah
pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja.kecelakaan selain menjadi sebab
hambatan-hambatan langsung juga merupakan kerugian-kerugian secara tidak
langsung yakni kerusakan mesin dan peralatan kerja,terhentinya proses produksi
untuk beberapa saat,kerusakan pada lingkungan kerja dan lain-lain,biaya-biaya
sebagai akibat kecelakaan kerja,baik langsung maupun tidak langsung cungkup
bahkan kadang-kadang sangat atau terlampau besar,sehingga bila diperhitungkan
secara nasional hal itu merupakan kehilangan yang berjumlah besar.

-Analisa kecelakaan secara nasional berdasarkan angka-angka yang masuk atas


dasar wajib lapor kecelakaan dan data konpensasinya dewasa ini seolah-olah
relative rendah dibandingkan dengan banyaknya jam kerja tenaga kerja.
Kenyataan ini belum benar-banar menggembirakan,karena di balik angka-angka
tersebut masih terdapat kelemahan-kelemahan pelaporan dan pencatatn
kecelakaan yang perlu penyempurnaan.selain itu,perlu juga penggarapan
kepatuhan kewajiban lapor oleh perusahaan-perusahaan mengenai kecelakaan
kerja.

-potensi-potensi bahaya yang mengancam keselamatan pada berbagai sector


kegiatan ekonomi jelas dapat diobservasi,misalnya:

-Sektor pertanian yang juga meliputi perkebunan menampilkan aspek-aspek


bahaya potensial seperti modernisasi pertanian dengan penggunaan-penggunaan
racun-racun hama dan pemakaian alat baru seperti mekanisasi.

SMK BARUNA DUKUHWARU - TEGAL | 6


KECELAKAAN KERJA DAN PENCEGAHANYA

2.1 Pembatasan
Kecelakaan adalah kejadian yng tak terduga dan tidak di harapkan.tak terduga oleh karena di
belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan,lebih-lebih dalam bentuk
perencanaan. Maka dari itu peristiwa sabotase atau tindakan kriminil di luar ruang
lingkup kecelakaan yang sebenarnya.tidak diharapkan,oleh karena peristiwa kecelakaan
disertai kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada
yang paling berat.

Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja pada
perusahaan. Hubungan kerja di sini dapat berarti,bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan
oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan.maka dalam hal ini terdapat dua
permasalahan penting yaitu:
-kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan atau
-kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan
Kadang-kadang kecelakaan akibat kerja diperluas ruang lingkupnya,sehingga meliputi juga
kecelakaan-kecelakaan tenaga kerja yang terjadi pada saat perjalanan atau transfor ke dan
dari tempat kerja.kecelakaan-kecelakaan di rumah atau waktu rekreasi atau cuti,dan lain
lain adalah di luar makna kecelakaan akibat kerja,sekalipun pencegahanya sering
dimasukan program keselamatan perusahaan.

SMK BARUNA DUKUHWARU - TEGAL | 7


STATISTIK KECELAKAAN AKIBAT KERJA
3.1 Pengertian
Statistik kecelakaan akibat kerja meliputi kecelakaan yang dikarenakan oleh atau
diderita pada waktu menjalankan pekerjaan yang berakibat kematian atau kelain-
lainan dan meliputi penyakit-penyakit akibat kerja.selain itu statistic kecelakaan
industry dapat pula mencakup kecelakaan yang di alami tenaga kerja selama
dalamperjalanan kea tau dari perusahaan.
Satuan penghitungan kecelakaan untuk statistic adalah peristiwa kecelakaan sehinga
untuk seorang tenaga kerja yang menderita dua atau lebih kecelakaan di hitung
banyaknya peristiwa kecelakaan tersebut.

3.2. Pengumpulan statistic kecelakaan dan maksud tujuanya


Statistik kecelakaan mungkin dikumpulkan pada suatu perusahaan,pada perusahaan-
perusahaan di suatu daerah,pada perusahaan-perusahaan dari suatu jenis industry
atau untuk seluruh perusahaan pada suatu negara.
Statistik-statistik kusus mungkin pula dikumpulkan mengenai jenis-jenis kecelakaan
tertentu misalnya kecelakaan oleh karena arus listrik atau kecelakaan karena
tangga,tentu golongan-golongan tenaga kerja tertentu.
Misalnya tenaga kerja muda atau untuk memperoleh keterangan-keterangan lain.

SMK BARUNA DUKUHWARU - TEGAL | 8


SEJARAH PURBAKALA
Masalah keselamatan dan kecelakaan pada umumnya sama tua dengan kehidupan
manusia.demikian juga keelamatan kerja dimulai sejak manusia bekerja,
Manusia purba mengalami kecelakaan-kecelakaan,dan dari padanya berkembang
pengetahuan tentang bagaimana agar kecelakaan tidak terulang.
Suatu catatan kuno tentang keselamatan bangunan menyatakan dengan jelas bahwa
pada jaman dahulu kala telah diberikan perhatian terhadapnya.
Hamurabi,yang menjadi raja di babilonia pada abad ke 17 sebelum masehi mengatur
dalam undang-undang di negaranya tentang hukuman bagi ahli bangunan yg
membangun rumah dan bangunanya mendatangkan malapetaka kepada pemilik
bangunan atau keluarganya.lima abad kemudian sejak dia,yaitu pada zaman mozai
para ahli bangunan tersebut bertanggung jawab pula terhadap keselamatan para
pelaksana dan pekerja-pekerja pembangunan.antara lain telah digariskan pula
terhadap keselamatan para pelaksana dan pekerja-pekerja pembangunan.antara
lain telah di gariskan pula pada saat itu persyaratan keselamatan bangunan.
Kemudian dari itu masalah-masalah keselamatan ini meluas ke Yunani,romawi,dan
lain-lain,catatan catatan tentangnya disana ini terdapat.namun kesemuanya belum
merupakan suatu usaha terarah dan terorganisasi.
Aspek keselamatan terpenting adalah keselamatan perorangan bagi tantara-
tentara,keselamatan lainya lebih bersifat usaha perorangan.

SMK BARUNA DUKUHWARU - TEGAL | 9


ORGANISASI KESELAMATAN KERJA

5.1. Umum
Organisasi keselamatan kerja terdapat pada unsur pemerintah,dalam ikatan profesi,badan
badan konsultasi di masyarakat,di perusahaan-perusahaan dan lain-lain.
Program pemerintah kususnya kususnya pembinaan dan pengawasan Bersama sama dengan
praktek keselamatan kerja di perusahaan-perusahaan ini mengisi,sehingga dicapai tingkat
keselamatan di perusahaan setinggi-tingginya selain itu perusahaan dalam meningkatkan
penerapan keselamatan kerja di perusahaanya dapat memperoleh bantuan keahlian dari
badan-badan konsultasi atau Lembaga-lembaga pengujian.
Pada tingkat perusahaan,pengusaha,dan buruh adalah kunci kearah keberhasilan program
keselamatan kerja.ikatan profesi meningkatkan pula profesi keselamatan kerja.
Secara keilmuan keselamatan kerja memerlukan keahlian-keahlian lain seperti
teknologi,kimia,fisika,toksilogi,kesehatan,statistic,fisiologi,psikologi,dll
Maka dari itu selain ahli atau teknisi keselamatan kerja masih diperlukan insinyur,dokter,ahli
faal,ahlijawa,ahli statistic,dll

5.2. ORGANISASI PEMERINTAH

Organissi keselamatan kerja dalam administrasi pemerintah di tingkat pusat terdapat dalam
bentuk direktorat pembinaan norma keselamatan dan kesehatan kerja.Direktorat
pembinaan norma keselamatan dan kesehatan kerja,Direktorat jenderal perlindungan dan
peraatan tenaga kerja.fungsi fungsi direktorat tersebut antara lain:
-melaksanakan pembinaan dengan baik.
-melakukan pembinaan dengan baik dan tanggung jawab.
-melakukan pembinaan,pengaasan dengan baik dan benar.

SMK BARUNA DUKUHWARU - TEGAL | 10


BAB.6
PPERUNDANG-UNDANGAN DALAM KESELAMATAN KERJA

Undang-undang Dasar 1945 mengisyaratkan hak setiap warga negara atas pekerjaan
dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan.pekerjaan bru memenuhi kelayakan
bagi kemanusiaan,apa bila keselamatan tenaga kerja sebagai pelaksanaanya adalah
terjamin,kematian,cacat,cedera,penyakit, dan lain-lain sebagai akibat kecelakaan
dalam melakukan pekerjaan bertentangan dengan dasar kemanusiaan.
Makadari itu,atas dasar landsan UUD 1945 LAHIR undang-undang dan ketentuan-
ketentuan pelaksanaanya dalam keselamatan kerja.
Dalam undang-undang NO. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok
mengenai tenaga kerja secara jelas di tegaskan bahwa tiap tenaga kerja berhak
mendapat perlindungan atas keselamatanya pasal 9.
Dan pemerintah membina norma-norma keselamatan kerja pasal 10 ayat a.
Sedangkan dalam hubungan jaminan dan bantuan social secara,umum dinyatakan
dalam undang-undang n0.14 tahun 1969 tersebut bahwa pemerintah mengatur
penyelenggaraan pertanggungan social dan bantuan social bagi tenaga kerja dan
keluarganya.
Pertanggungan dan bantuan social ini meliputi juga kecelakaan dan penyakit akibat
kerja,sekalipun dalam penjelasan undang-undang dimaksud hanya diperinci antara
lain sakit,meninggaldunia,dan cacat.
Melihat sasaranya,terdapat dua kelompok perundang-undangan dalam keselamatan
kerja,yaitu sebagai berikut.
-kelompok prundang-undangan yang bersasaran pencegahan kecelakaan akibat kerja
-kelompok perundang-undangan yang bersasaran pemberian kompensasi terhadap
kecelakaan yang sudah terjadi kelompok ini terdiri dari undang-undang kecelakaan
1947-1957 dan peraturan-peraturan yang diturunkanya.

SMK BARUNA DUKUHWARU - TEGAL | 11

You might also like