Professional Documents
Culture Documents
Uas Teologi PL
Uas Teologi PL
NIM: 1020196360
KELAS : F(PAK)
2022
1. Bagaimana secara teologis anda melihat relasi diantara ketiga(raja,iman,dan nabi)
bentuk otoritas tersebut yang sama sama memperjuangkan kehidupan bangsa Israel
1. Raja
Kedudukan sebagai raja ini bersifat rohaniah sebab berkaitan dengan kuasa
setiap orang percaya.lebih jauh lagi keadaan sebagai raja ini bersifat rohani sebab
keadaan ini secara langsung mengandung maksud rohani dan tujuan akhir yang
bersifat rohani yaitu keselamatan atas umat-nya 1. Dua teori yang berbeda
tradisi yahudi dan mengakui nabi yeremia sebagai penyususn kitab-kitab tersebut
2. Imam
Secara etimologis kata imam yang biasa digunakan selama ini merupakan
terjemahan dari bahasa Inggris yakni priest. Merujuk pada terjemahan Inggris,
nampaknya ada ambiguitas dalam term priest ini, karena term ini berasal dari kata
bahasa Yunani, presbuteros yang berarti ”penatua”. Dalam Yudaisme para penatua
adalah orang awam dan tidak dianggap sebagai seorang imam. Kata Perjanjian lama
untuk iman tanpa terkecuali adalah kohen. Satu-satunya pengecualian kita jumpai
dalam ayat-ayat yang menyebutkan tentamg iman-iman yang berzinah( II raja 23:5;
hosea 10:5; Zefanya 1:4 dimana di pergunakan kata chemarin3. Namun darti dari kata
1
Berkhof Louis ; teologi sestematika doktrin kristus ; Surabaya, momentum,2021
2
Hill Andrew E & Walton John H; Survei Perjanjian Lama; Gandum Mas, 2021
3
Berkhof Louis ; teologi sestematika doktrin kristus ; Surabaya, momentum,2021,133
kohen tidak diketahui dengan pasti.jelas dikatakan bahwa kata itu selalu
menunjukkan arti tentang sesorang yang memegang jabatan yang mulia dan penuh
tanggung jawab dan mempunyai otoritas atas orang lain dan tanpa hampir
adalah hierus yang asalnya tampak berarti ia yang perkasa dan kemudian berarti
hal religius.
Suatu jabatan iman dalam umat Israel yang penting peranannya. Tugasnya:
1. mempersembahkan korban,
3. memberi berkat.
Tetapi pekerjaan iman mencakup lebih dari sekedar itu saja ia juga bersyafaat
bagi umatnya dan memberkati mereka dalam nama Tuhan. Imam disucikan bagi Allah
karena itu mereka tidak boleh setara dengan umat. Untuk memisahkan hal ini, maka
simbol di mana seorang imam menghapuskan diri dengan dunia. Ia akan mengenakan
pakaian khusus dan dandanan suci. Sesudah itu ia akan diurapi dengan minyak,
dibubuhi beberapa kali dengan darah korban (Kel 29, Im 8-9). Menjadi imam besar
berarti dipilih untuk menjadi lain, terpisah dari yang lain dan berada pada tingkat yang
lebih tinggi. Imam besar inilah yang berhak masuk ke dalam tempat Kudus di Bait Allah
untuk mempersembahkan korban (Im 7:29-31) demi penghapusan dosa dan keselamatan
bangsa (Im 3-4). Yang dipersembahkan adalah lembu sapi atau kambing domba (Im
1:2)4.
3. Nabi
Perjanjian lama memakai 3 kata untuk menunjukkan nabi yaitu nabhi, ro’eh,
dan chozeh. Arti menyeluruh dari kata nabhi tidaklah di ketahui dengan pasti. Kata
ro’eh dan chozeh menekankan kenyataan bahwa nabi adalah seseorang yang
Para nabi menemukan legistimasi dan mandat resmi mereka pertama –tama
dalam panggilan yahwe. panggilan kenabian merupakan bagian awal dari beberapa
kitab nabi yang mencatat panggilan mereka kemudian ke bagian kumpulan firman 6.
ketika catatan panggilan formal tidak terdapat di antara firman Tuhan. Sejarah
menjadikan seseorang dan hal itu berlaku pula untuk para nabi, tentu saja manusia
juga membuat sejarah dan hal itu berlaku pula untuk para nabi . para nabi
merupakan pendukung kepastian itu dan pengajaran merekah yang teguh meskipun
naturalism penyembahan baal dalam jangka panjang para nabi menjaga unsur yang
4
http://repository.unwira.ac.id diakses pada tanggal 13 oktober 2022
5
ibid
6
Bullock Hassel;kitab nabi-nabi perjanjian lama ; jawa timur ,Gandum Mas, 2014, 21
penting telah disampaikan kepada yudaisme dan kekristenan.namun nabi sering
demikian.mereka hadir dan berbicara ketika raja-raja bungkam dan menutup mata
mereka terhadap tanda-tanda zaman.kita tidak perlu menilai objektivitas para nabi
kehidupan yang di pandang melalui tuntunan yahwe adalah sama objektif dari
sudut pandang teologi.kepentingan para nabi di masa depan tumbuh dari pendirian
teologi yang dalam mereka percaya bahwa kondisi ideal bagi masyarakat terletak
Jadi peran nabi-nabi dalam keadaan darurat tidak dapat di sangkal. Tetpi
kemakmuran. Akan tetapi Doktrin teologi modern sekarang seperti yang kita lihat
dalam hal bahwa mereka tidak membicarakan kristus sebagai nabi iman dan raja
sesunggunya, dan raja yang sesungguhnya7.Oleh karena itu, kita sebagai umat
beriman dapat menjadi nabi dengan terus mewartakan kebenaran yang telah
diberikan oleh Kristus melalui Gereja-Nya. Dan kita mengasihi Allah kalau kita
7
Ibid
dapat melaksanakan seluruh perintah-Nya dengan segenap hati, pikiran dan
kekuatan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew E Hill & John H Walton; Survei Perjanjian Lama; Gandum Mas, 2021
2014