You are on page 1of 6

UAS Pendidikan Karakter Berbasis AIK

Semester 1, Prodi Magister Pendas, FIP UMJ (Junaidi)

FIP UMJ
PENDIDIKAN DASAR
│││

UAS Pendidikan Karakter Berbasis AIK, Semester 1, Program Studi Magister


Pendidikan Dasar, FIP UMJ

Final exam for character education based on AIk, semester 1, of the basic
education master's study program. FIP UMJ
Junaidi
Universitas Muhammadiyah Jakarta
* e-mail: junajuna299@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Sejarah artikel:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pendidikan Karakter Berbasis AIK.
Diserahkan : 17 Januari Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini
2023
adalah Korps Instruktur, Ketua Umum PK KH.Ahmad Dahlan, Ketua Umum PK Buya
Hamka, Ketua Umum PK KH.Mas Mansyur, Ketua Umum PK Djazman Al Kindi dan
seluruh Pengurus Korps Instruktur IMM Bungo. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data
dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program kerja yang dilakukan
Kata kunci: PK IMM se kampus Universitas Muhammadiyah Muara Bungo merupakan cerminan
Kader IMM; dari Pendidikan Karakter Berbasis AIK. Hal ini terlihat dari cara Kader IMM dalam
Pendidikan karakter; memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Dalam memecahkan masalah dan
AIK; mengambil keputusan selalu dilakukan dengan rapat, diskusi dan musyawarah kepada
anggota dan pimpinan yang lain. Ketua Umum IMM selalu menerima pendapat, kritik
dan saran dari bawahan dengan baik, lapang dada dan iklas serta berpartisipasi aktif
dalam setiap Program Kerja IMM ditingkatnya masing-masing Selain itu, Kader IMM
selalu menonjolkan 10 sifat kepribadian Muhammadiyah dan selalu mengembangkan
dan mengutamakan rasa persatuan dan kesatuan seperti kebersamaan dan kekompakan.

ABSTRACT
Keywords: This study aims to describe the leadership style of the principal Chairman at Ikatan
IMM Cadres; Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Bungo. This research is a descriptive qualitative
Character education; research. The subjects in this study were Chairman, Chairman PK KH. Ahmad Dahlan,
AIK; Chairman PK Buya Hamka, PK KH.Mas Mansyur, Chairman PK Djazman Al Kindi and
All Members PC IMM Bungo. Data collection techniques used in this study were
observation, interviews and documentation. The data were analyzed using data
reduction, data presentation and drawing conclusions. The technique of checking the
validity of the data is by using source triangulation and technical triangulation. The
results showed that the leadership style used by the principal at Chairman Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Bungo. tends to be a democratic leadership style.
This can be seen from the way the Chairman in solving problems and making decisions.
Solving problems and making decisions is always done through meetings, discussions
and deliberation with other member and leaders. The Chairman always accepts opinions,
criticisms and suggestions from subordinates in a good, open and sincere manner and
participates actively in every activity in the Organisation. In addition, the Chairman
always develops and prioritizes a sense of unity and integrity such as togetherness and
cohesiveness.

© 2023 Penulis.

1
UAS Pendidikan Karakter Berbasis AIK
Semester 1, Prodi Magister Pendas, FIP UMJ (Junaidi)

1. Pendahuluan memegang teguh ajaran Islam


4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
Indonesia merupakan negara yang memiliki 5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang,
budaya begitu kental, menjunjung tinggi nilai-nilai peraturan, serta dasar negara yang sah
kearifan yang dimiliki bangsa. Nilai-nilai tersebut terus 6. Amar makruf nahi mungkar dalam segala
menerus ingin selalu di adopsi dan dipertahankan lapangan serta menjadi contoh teladan yang
sebagai symbol dari negara Indonesia sebagai negara baik
yang berbudaya. Menanggapai hal tersebut sangat
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan
diperlukan Individua tau manusia yang berkualitas serta
maksud Ishlah dan pembangunan sesuai
yang memeiliki karakter sehingga dapat menjaga nilai-
nilai bangsa Indonesia. Untuk mewujudkan manusia dengan ajaran Islam
Indonesia yang memiliki Karakter, salah satu penunjang 8. Kerjasama dengan golongan agama Islam
yang dapat mewujudkan manusia Indonesia yang manapun dalam usaha menyiarkan dan
berkarakter adalah Peran Pemuda. Melalui pemuda mengamalkan agama Islam
nantinya manusia atau calon penerus bangsa ini di 9. Membantu pemerintah serta bekerjasama
gembleng untuk memiliki karakter yang Tangguh yang dengan golongana lain sebagai pemelihara dan
dapat menjaga keluhuran bangsa, serta mampu membangun negara
menjalankan peradaban sesuai dengan tuntunan yang 10. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar
baik berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah Rosulullah. dengan bijaksana.
Penerapan cita-cita tersebut tentunya tidak Nilai-nilai dasar ini yang sekiranya perlu digali lebih
akan berjalan optimal apabila hanya di amanahkan mendasar serta tercerminkan dalam kehidupan sehari-
dengan hanya satu atau dua orang saja. Perlu adanya hari.
suatu perkumpulan yang memiliki tujuan yang sama, Pendidikan karakter sendiri bertujuan dalam
dalam mencapai manusia Indonesia yang Berkarakter. mewujudkan manusia yang Tangguh, beriman,
Salah satu cara yang harus dilakukan oleh Pemuda bertaqwa, kepada tuhan, dapat bersaing, berakhlak
Indonesia adalah mengimplementasikan atau mulia, bermoral, toleran, bertanggungjawab, gigih,
menerapkan nilai-nilai karakter. Seperti yang telah disiplin, kreatif, tidak mudah putus asa dan nilai-nilai
tercantum di dalam nilai-nilai Kepribadian luhur lainnya. Dalam ranah kemahasiswaan
Muhammadiyah, hal ini sudah menunjukan bahwa Muhammadiyah mempunyai Organisasi Otonom yang
rencana yang dilakukan Muhammadiyah untuk diwajibkan memiliki nilai-nilai, serta 10 sifat dalam
menerapkan pendidikan karakter bagi seluruh Manusia bermuhammadiyah demi tercapainya Manusia Indonesia
Indonesia melalui kader-kader Muhammadiyah yang yang berkarakter sesuai dengan perkembangan Zaman
tergabung di dalam Organisasi Otonom Muhammadiyah serta selalu di dalam jalan yang di Ridhoi oleh Allah
di berbagai lini, seperti di lini Pencak Silat, dan juga dalam penerapan dalam kehidupan selalu
Muhammadiyah memiliki Tapak Suci Putra berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah Rosulullah.
Muhammadiyah yang bergerak dalam dunia persilatan
dalam menerapkan keperibadian yang berkarakter, 2. Metode
kemudian di ranah kepanduan, Muhammadiyah
memiliki Hizbul Wathan, di ranah pelajar ada IPM, Desain dan Pendekatan dalam penelitian ini
ranah Mahasiswa ada IMM, diranah kaula muda adalah dengan menggunakan Pendekatat Kualitatif, dan
Muhammadiyah memiliki Pemuda Muhammadiyah, di penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif. Nana
kaula perempuan muda Muhammadiyah memiliki Syaodih Sukmadinata (2010:73) menguraikan bahwa
Nasyatul Aisyiyah, serta ranah ibu-ibu di penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan,
Muhammadiyah memiliki Organisasi Otonom yang manipulasi, atau pengubahan pada variabel-variabel
bernama Aisyiyah. Ini lah beberapa Organisasi Otonom bebas, tetapi menggambarkan suatu kandisi apa adanya.
yang terdapat di dalam Muhammadiyah sebagai Penerus Serta Moleong (2007:6) mengemukakan bahwa
dalam menciptakaan Kader atau Manusia Indonesia penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
yang berkarakter. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
Peran Pemuda ataupun Mahasiswa dalam oleh subjek penelitian misalnya, prilaku, persepsi,
menciptakan Manusia Indonesia yang berkarakter motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistic dengan
sangatlah penting dalam optimalisasi calon-colon cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasan padu
penerus kepemimpinan bangsa. Hal tersebut suatu konteks khusus dengan memanfaatkan berbafai
dicerminkan di dalam 10 kepribadian Muhammadiyah metode alamiah.
atau sfat-sifat yang harus dimiliki oleh setiap Manusia Dalam penelitian ini di deskripsikan segala
Indonesia terutama Kader Angkatan Muda sesuatu yang berkaitan dengan Pendidikan Karakter
Muhammadiyah yaitu : Berbasis AIK Kader IMM Universitas Muhamamdiyah
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan Muara Bungo. Peneliti memilih menggunakan
kesejahteraan pendekatan Kualitatif jenis Deskriptif karena penelitian
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ini digunakan untuk mendeskripsikan Pendidikan
Ukhuwah Islamiyah Karakter Berbasis AIK Kader IMM Universitas
3. Lapang dada, luas pandangan dengan Muhamamdiyah Muara Bungo. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran

2
UAS Pendidikan Karakter Berbasis AIK
Semester 1, Prodi Magister Pendas, FIP UMJ (Junaidi)

terkait Pendidikan Karakter Berbasis AIK Kader IMM observasi nonpartisipasif, karena peneliti datang
Universitas Muhamamdiyah Muara Bungo melalui hanya sebagai pengamat untuk mencatat dan
deskripsi kata-kata, sehingga tujuan dari penelitian ini menuliskan semua yang terjadi dalam kegiatan
dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten
Adapun data dan sumber data dalam penelitian Bungo tanpa melakukan suatu tindakan ataupun
ini menurut Sugiono (2010:308) menyebutkan bahwa ikut serta dalam pelaksanaan nya.
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer
2. Wawancara
dan sumber sekunder.
1. Sumber Primer Moleong (2007:186) menyebutkan bahwa
Sumber primer adalah sumber data yang langsung wawancara adalah percakapan dengan maksud
memberikan data kepada pengumpul data. Sumber tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu
data primer yang digunakan adalah hasil pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan
pengamatan (observasi) dan wawancara. terwawancara yang memberikan jawaban atas
Pengamatan digunakan untuk mendapatkan pertanyaan itu. Menurut Sugiyono (2005:72),
informasi secara tertulis berdasarkan pengamatan wawancara digunakan sebagai teknik
yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung. pengumpulan data apabila peneliti ingin
Sedangkan wawancara bertujuan untuk melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
mendapatkan informasi secara lisan dari seluruh permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
Kabupaten Bungo, dan seluruh Korps Instruktur responden yang lebih mendalam. Dapat ditarik
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten kesimpulan bahwa wawancara adalah teknik
Bungo. pengumpulan data yang dilakukan secara lisan
2. Sumber Sekunder yang dilakukan oleh pewawancara dan
terwawancara untuk mendapatkan informasi
Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
yang lebih mendalam.
langsung memberikan data kepada pengumpul
Sugiyono, (2005:73-74) mengemukakan
data. Sumber data sekunder diperoleh dari
beberapa macam wawancara diantaranya
gambar, foto, dan dokumen yang berupa notulen
wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak
rapat bulanan di Ikatan Mahasiswa
terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan
Muhammadiyah Kabupaten Bungo. Sumber data
sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti
sekunder ini secara tidak langsung akan
atau pengumpul data telah mengetahui dengan
memberikan dampak yang berfungsi untuk
pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
memperkuat hasil dari sumber data utama
Wawancara semiterstruktur dalam
sehingga didapatkan informasi yang saling
pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan
mendukung dan seimbang.
dengan wawancara terstruktur. Sedangkan
Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini
wawancara tak berstruktur adalah wawancara
menurut Sugiyono (2005:62-63) menguraikan bahwa
yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan
teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
pedoman wawancara yang telah tersusun secara
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
dari penelitian adalah mendapatkan data. Melalui
datanya.
penelitian ini data yang diperlukan diperoleh dengan
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
berikut: wawancara mendalam dengan wawancara semi
terstruktur yang maksudnya dalam Sugiyono
1. Observasi
(2005: 73) disebutkan bahwa tujuan dari
Sugiyono (2005:64) menyatakan bahwa wawancara jenis ini adalah untuk menemukan
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. jenis permasalahan secara lebih terbuka, dimana
Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan pihak yang diajak wawancara diminta pendapat,
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan dan ide-idenya.
yang diperoleh melalui obsrvasi.
Sebelum melakukan wawancara peneliti
Nana Syaodih (2010:220) menyebutkan cara menyiapkan instrumen wawancara untuk
dalam observasi dapat dilakukan dengan disampaikan kepada pihak yang ingin
partisipasif ataupun dengan nonpartisipasif. diwawancarai, sehingga diperoleh jawaban secara
Observasi partisipasif adalah pengamat ikut serta fokus pada permasalahan yang sedang dibahas
dalam kegiatan yang sedang berlangsung, dalam penelitian ini yaitu terkait dengan
pengamat sebagai peserta rapat atau peserta Pendidikan Karakter Berbasis AIK Kader IMM
pelatihan. Observasi nonpartisipasif adalah Universitas Muhamamdiyah Muara Bungo.
pengamat tidak ikut dalam kegiatan, dia hanya
berperan dalam mengamati kegiatan, tidak ikut
dalam kegiatan.
Observasi dalam penelitian ini adalah

3
UAS Pendidikan Karakter Berbasis AIK
Semester 1, Prodi Magister Pendas, FIP UMJ (Junaidi)

3. Hasil dan pembahasan sebisa mungkin selalu dengan cara musyawarah.


Sebagai pemimpin, untuk memutuskan sesuatu Ketua
1. Observasi Umum harus meminta pertimbangan dari seluruh
Setelah peneliti melakukan penelitian anggota walaupun pada akhirnya yang memutuskan
dengan memakai pendekatan Kualitatif dan adalah Ketua Umum. Untuk memutuskan sesuatu, Ketua
disesuaikan dengan teori-teori. Peneliti Umum harus melihat situasi dan kondisi. Jika dalam
menemukan temuan-temuan dilapangan yang permasalahan tersebut semua anggota harus tau maka
didapat melalui Observasi mengenai Pendidikan selalu diselesaikan dengan rapat, diskusi dan
Karakter Berbasis AIK Kader IMM Universitas musyawarah. Tetapi jika permasalahan itu tidak terlalu
Muhamamdiyah Muara Bungo dalam menjalankan berat, hanya sedikit dan bersifat individual, maka
Program Kegiatan serta selalu Kompak dalam hal permasalahan tersebut dipecahkan sendiri oleh Ketua
apapun yang kemudian memecahkan masalah Umum atau hanya berdua dengan yang bersangkutan.
selalu dengan prinsip Musyawarah. Berdasarkan hasil wawancara dan pendapat ahli,
2. Wawancara dapat diketahui bahwa Pendidikan Karakter Berbasis
Hasil observasi yang peneliti lakukan AIK Kader IMM Universitas Muhamamdiyah Muara
terhadap Pendidikan Karakter Berbasis AIK Kader Bungo telah diterapkan di seluruh level Pimpinan IMM
IMM Universitas Muhamamdiyah Muara Bungo, Kabupaten Bungo.
peneliti juga melakukan wawancara terhadap
Ketua Umum PK IMM se Universitas Pendapat ini senada dengan ungkapan Kemal
Muhamamdiyah Muara Bungo dan Korps Hidayatullah (15 Januari 2023 pukul 17.00 wib) pada
Instrruktur Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah saat diskusi dan melakukan wawancara, yaitu: Kader
Kabupaten Bungo yang Pendidikan Karakter IMM selalu menyempatkan diri dan selalu hadir saat
Berbasis AIK Kader IMM Universitas menyelsaikan masalah, dan jika memang terdapat
Muhamamdiyah Muara Bungo menjalankan kesibukan yang sangat mendesak Kader IMM Bungo
tugasnya dengan cara demokratis, yang mana selalu mewakilkan kepada Sekretaris nya untuk
semua data yang didapat selama penelitian mengamanatkan menyelsaikan masalah. Tidak hanya
menunjukan bahwa gaya ini lah yang dipakai oleh memecahkan masalah, apabila masing-masing anggota
Kader IMM dan cocok diterapkan sehingga memiliki pendapat berbeda Kader IMM juga tidak
mampu meningkatkan kekeluargaan di organisasi membedakan antara pendapatnya selaku Pimpinan
dan juga tingkat kedisplinan akan meningkat. dengan anggota yang lain. Seperti yang dikemukakan
oleh Adinda selaku anggota Korps Instruktur Ikatan
Pernyataan ini juga diperkuat oleh Eldini Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Bungo bahwa
Chania (14 Januari 2022 pukul 22.00 wib) yang Kader IMM tidak selalu bergantung pada kekuasaan
merupakan salah satu Ketua Umum PK Ikatan formalnya, dan lebih kepada kekeluargaan. Tepatnya
Mahasiswa Muhammadiyah UMMUBA yang pada tanggal 15 Januari 2023 pukul 21.30 Adinda
mengatakan bahwa: saat rapat seluruh kader Ikatan mengatakan: kalau yang saya lihat pendekatannya para
Mahasiswa Muhammadiyah Muara Bungo Ketum disini justru lebih mengedepankan sikap
sangatlah terbuka dalam menerima masukan, kekeluargaan. Jadi tidak terlalu formal, tetapi malah
kritikan bahkan saran terkait yang dilakukan, dan kekeluargaan jadi walaupun ada hal-hal yang tidak bisa
juga selalu memberi respon yang sangat baik lepas dari formalitas tapi, kalau secara personal saya
maupun ramah terhadap kritikan yang diterima. merasa seperti kearah kekeluargaan.
Hal serupa juga disampaikan oleh Anbiya Beberapa penenaman yang dilakukan oleh
(14 Januari 2023 pukul 22.05 wib) selaku Ketua kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah itu sendiri
Umum PK Buya Hamka UMMUBA, beliau bagaimana mengusahakan menjalin serta
mengatakan bahwa: dalam menerima masukan dan mempertahankan jaringan komunikasi ke semua pihak
kritikan, ataupun saran kami sangatlah ikhlas dan agar mampu membantu Dakwah Amar makruf Nahi
menampung semua masukan yang ada. mungkar. Demi tercapainya tujuan Muhammadiyah dari
Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa tangan kader-kader Muhammadiyah itu sendiri.
pemecahan masalah yang dilakukan oleh Kader IMM Terlebih lagi penerjemahan dari sifat yang dimiliki oleh
sebagai seorang pemimpin senada dengan Northouse warga Muhammadiyah yaitu :
(2013) yang menyatkan bahwa ada 5 faktor penting 1. Selalu mengusahakan beramal dalam setiap
yang berkaitan dengan kepemiminan Transformaasional perbuatan dan pergerakan demi mencapai
dan dimiliki oleh Kader IMM Ikatan Mahasiswa dari Ridho Allah demi tercapainya Islam yang
Muhammadiyah Kabupaten Bungo yaitu: berkemajauan serta Islam yang
1. Pengaruh Rahmatanlil’alamin bagi seluruh semesta.
2. Karisma 2. Dalam menciptakan hal tersebut maka
3. Motivasi diperlukan jaringan yang besar dalam
4. Rangsangan intlektual memperkuat dakwah.
5. Pertimbangan yang di adaptasi
3. Dalam organisasi itu sendiri tentunya banyak
Dari hasil wawancara dan pendapat ahli diketahui kepala yang menimbulkan banyaknya
bahwa pemecahan masalah yang dilakukan Kader IMM perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam

4
UAS Pendidikan Karakter Berbasis AIK
Semester 1, Prodi Magister Pendas, FIP UMJ (Junaidi)

segi pemikiran, hal ini kader Muhammadiyah berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah
dituntut untuk memiliki jiwa yang besar serta Rosullullah.
berlapang dada dalam menanggapai sebuah 9. Pelaksanaan pendidikan karakter dalam jalur
peerbedaan yang ada maka dari itu setiap dakwah Amar makruf Nahi mungkar tidak
kader Muhammadiyah juga sensntiasa hanya berdampak pada Organisasi
memperluas pandangan dan menambah Muhammdiyah itu sendiri ataupun kader-
wawasan dari apaupun serta siapapun tanpan kader Muhammadiyah saja, namun
memandangan apa dan siapa wawawsan itu di hendakpnya berdampak pada seluruh
dapat. Tentunya ini sangat diperlukan Masyarakat Indonesia. maka diperlukan
penguatan Idiologi tentang ajaran agama Islam Kerjasama yang baik dari berbagai pihak baik
itu sendiri sehinggga tidak melenceng dari Al- dari pemerintah maupun pihak yang lainnya
Qur’an dan Sunnah Rosulullah. sehingga tercapai pendidikan karakter pada
4. Dalam proses implementasi nilai-nilai karakter seluruh lapisan Masyaarakat Indonesia
tersebut maka yang harus dilakukan dengan sehingga dapat membangun peradaban
menyesuaikan perkembangan zaman dan negara.
menggembirakan seluruh masyarakat 10. Selayaknya organisasi sangat membutuhkan
Indonesia sehingga dalam menjalankan Evalusi bagi tubuh dan pengelola organisasi
Dakwah, kader Muhammadiyah selalu tersebut, disini selaku warga ataupun Kader
mendapatkan tempat yang hangat di sekitar Muhammadiyah diwajibkan memiliki jiwa yang
Masyarakat, karena bagaimanapun setiap sportif dan tidak tamak terhadap apapun, yang
kader Muhammadiyah itu sendiri akan mengakibatkna banyaknya suatu hal yang
kembali lagi kelingkungan Masyarat untuk negative bagi organisasi Muhammadiyah,
berdakwah, maka dari itu sangat diperlukan atupun juga bagi pribadi Kader itu sendiri.
dakwah yang menggembirakan di setiap lini Tentunya hal ini sangat diperlukannya
kehidupan. Muhasabah bagi diri sendiri agar
5. Penerapan sifat-sifat kepribadian mengingatkan batasan-batasan supaya tidak
Muhamadiyah ini juga harus disuport dan terlalu over dalam menjalankan
dibantu oleh pemerintah, maka dari itu setiap kepemimpinan sebagai sesame umat manusia.
hal yang diputuskan serta segala perjuangan Hal ini diperlukan sehingga orang lain di luar
dakwah senantiasa beriringan dengan hukum, Muhammadiyah mengakui marwah dari setiap
undang-undang, dan juga peraturan yang sah Kader itu sendiri sehingga mudah dalam
pada negara. mendapatkan kepercayaan guna tercapainya
6. Melaksanakan dakwah Amar maruf Nahi tujuan Dakwah Amar maruf Nahi mungkar.
mungkar juga sangat perlu dilaksanakan di 10 hal ini diusahakann dapat diterapkan bagi seluruh
berbagai sisi masyarakat baik dalam segi Masyarakat Indonesia, khususnya seluruh kader-kader
komedi, olahraga, politik, sosial, pendidikan Muhammadiyah di setiap pimpinan. Point-point yang
dll. serta selalu menerapkan prinsip Fastabiqul terdapat di dalam sifat-sifat kepribadian
Khoirot atau dengan berlomba-lomba dalam Muhammadiyah ini hendaknya di terapkan kepada
kebaikan yang nantinya akan menjadi setiap level pimpinan dari bawah hingga ke tingkat
percontohan dalam organisasi yang Pusat pimpinan Muhammadiyah ataupun seluruh
Organisasi Otonom yang ada di Muhammadiyah yang
mempunyai tujuan sama untuk Masyarakat
sewajibnya dilakukan dengan proses pengkaderan di
Indonesia yang berkarakter dan berkemajuan.
setiap Ortom dengan penanaman Idiologi serta
7. Mewujudkan dakwah tersebut dapat dilakukan penenaman Karakter terhadap kader itu sendiri.
dengan program kerja nyata yang dituangkan Melihat besarnya Muhammadiyah seperti saati
dalam modernisasi peradaban sehingga ini, tentunya banyak pula gangguan, rintangan yang di
berguna dan mudah dijangkau oleh seluruh hadapi serta akan dihadapi oleh Muhammadiyah itu
kalangan Masyarakat Indonesia. sendiri seperti :
8. Besarnya Muhammadiyah harus selalu 1. Banyak sekali pihak-pihak yang mengaku ngaku
memberikan dampak positif bagi Organisasi kader Muhammadiyah hanya untuk
Islam yang lain, hal ini di wujudkan dengan memanfaatkan asset ataupun kedudukan
bekerjasama antar organisasi islam yang Muhammadiyah demi kepentingan pribadi.
lainnya, sehingga pengoptimalan pendidikan Tentunya ini menjadi persoalan yang sangat
Karakter bagi Masyarakat Indonesia mampu krusial bagi seluruh organisasi Muhammadiyah
tercapai. Serta dalam melaksanakan itu sendiri, maka dalam penerapan karakter
Kerjasama tersebut kader Muhammadiyah yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah
harus memiliki pemahamamn Idiologi yang Rosulullah dengan cerminan dari sifat-sifat 10
matang dalam memadukan idiologi organisasi kepribafian Muhammadiyah sangat di
lainnya, sehingga tetap dalam jalur yang perlukan pelatihan ataupun penguatan dari

5
UAS Pendidikan Karakter Berbasis AIK
Semester 1, Prodi Magister Pendas, FIP UMJ (Junaidi)

Muhammadiyah itu sendiri. Sehingga tujuan 3. Ibu Dr. Dien Nurmarina Malik Fadjar, M.A.
dari pendidikan karakter tersebut akan selaku Dosen pengampun Mata Kuliah
tercapai Pendidikan Karakter Berbasis AIK yang telah
2. minimnya kader Muhammadiyah di setiap membimbing dan memberikan tugas ini, sehingga
plosok-plosok Indonesia, hal ini terus menjadi peneliti mampu menyelsaikan Tugas UAS ini
tantangan bagi pengurus ataupun kader dengan sebaik-baiknya.
Muhammadiyah yang ada dengan 4. Kepada kawan kawan-kawan peneliti dalam
menciptakan atau mencetak kader-kader penulisan artikel ini yang telah menyelsaikan
terbaik yang siap terjun dalam dunia artikel ini dengan optimal hingga saat ini.
Masyarakat dan memiliki Integritas yang tinggi 5. Kawan-kawan kelas Magister Fakultas Ilmu
namun tetap Humble terhadap segala pihak. Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta
3. Dikarenakan kurangnya Idiologi yang dimiliki yang selalu memberikan support positif dalam
oleh kader Muhammadiyah di plosok-plosok pembuatan dan penyelsaian artikel ini.
negeri, hal ini membuat banyak pihak yang 6. Teristimewa untuk kedua orang tua Ayah dan Ibu
mau mengambil alih kepengurusan ataupun tercinta beserta keluarga peneliti, dimana dengan
posisi dari Amal Usaha Muhammadiyah. Hal ini do’a dan kerja keras yang dilakukan hanya untuk
mnyebabkan aturan-aturan dan juga cerminan menyukseskan peneliti dalam menyelsaikan
kegiatan yang di ambil aih tersebut tidak artikel ini.
mencerminkan dakwah dan juga Idiologi 7. Kepada seluruh jajaran Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah. Hal ini berpengaruh Muhammadiyah Kabupaten Bungo yang telah
terhadap pandangan ataupun penilaian bersedia menjadi sumber dan juga subjek
penelitian aehingga penelitian ini dapat
masyarakat kepada Muhammadiyah itu sendiri
diselesaikan.
sehingga menimbulkan perubahan paradikma
masyarakat tentang Gerakan Amal maruf Nahi
8. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan
satu persatu dalam membantu penyelsaian artikel
Mungkar yang dilaksanakan oleh Organisasi
ini. Peniliti berharap semoga karya tulis ini dapat
Muhammadiyah.
bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan
kedepan
4. Kesimpulan
Daftar pustaka
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dalam menganalisis Pendidikan Karakter Berbasis AIK
Kader IMM Universitas Muhamamdiyah Muara Bungo, Adinda, 15 Januari 2023, pukul 21.30 wib, wawancara
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
Anbiya, 14 Januari 2023, pukul 22.05 wib, wawancara
1. Kader IMM Universitas Muhammadiyah Muara
Edison, Emron., 2016. Manajemen Sumber Daya
Bungo telah menerapkan pendidikan karakter
Manusia. Alfabeta. Bandung
berbasis AIK di setiap Pimpinan.
2. Kader IMM Universitas Muhammadiyah Muara Eldini Chania, 14 Januari 2023, pukul 22.00,
Bungo dalam memecahkan masalah dan wawancara
mengambil keputusan sudah cukup baik, sangat Hasibuan, M.S.P., 2016 Manajemen Sumber Daya
bertanggung jawab dalam memecahkan Manusia. PT. Bumi Aksara.
permasalahan san selalu dilakukan dengan
Kemal Hidayatullah, 15 Januari 2023, pukul 17.00 wib,
musyawarah.
wawancara
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian
Ucapan terima kasih Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Nana Syaodih Sukmadinata,(2004). Kurikulum &
Dalam penelitian ini penulis banyak Pembelajaran Kompetensi,Yayasan Kusuma
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena Karya Bandung.
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan Northouse, P. G. (2013). Leadership: Theory and
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada: practice. Thousand Oaks, CA: SAGE
1. Bapak Dr. Ma’mun Murod, S.Sos., M.Si. selaku Publications.
rektor yang telah memberikan kemudahan Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif
sehingga penulis dapat mengikuti perkuliahan Kualitatif & RND. Alfabeta, Bandung.
dengan baik sampai akhir menyelsaikan artikel Wahjosumidjo. (2010). Kepemimpinan dan Motivasi.
ini. Jakarta:Ghalia Indonesia
2. Bapak Dr. Muhammad Sofian Hadi, SS, M.Pd.
selaku Ketua Program Studi Magister Pendidikan
Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan
kemudahan dalam perkuliahan ini.

You might also like