You are on page 1of 14

MAKALAH

PROFESI KEPENDIDIKAN
“ Kode Etik Profesi Kependidikan”

Disusun Oleh :
Kelompok V

1. Silvia Oka Fitri


2. Tiara Azzahra
3. Vera Silvia
4. Widya Yulianti

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Ratih Juwita Novalia, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Profesi
Kependidikan dengan judul “Kode Etik Profesi Kependidikan”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.

Muara Bungo, 15 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kode Etik................................................................................3
B. Tujuan Kode Etik......................................................................................3
C. Penetapan Kode Etik.................................................................................4
D. Kode Etik Guru Indonesia........................................................................5
E. Pelanggaran dan Sanksi............................................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...............................................................................................10
B. saran..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Makalah ini membahas mengenai etika profesi guru secara umum
bagi peserta guru. Beberapa paparan dalam makalah ini membahas tentang
etika kerja dan etos kerja guru serta kode etik guru yang meliputi: kode etik
profesi keguruan, pengertian kode etik guru, tujuan kode etik guru,
penetapan kode etik guru, sanksi pelanggaran kode etik bagi guru, kode etik
guru indonesia. Semua kemampuan di atas sangat penting bagi semua
peserta sertifikasi guru agar menjadi guru yang profesional. Pendidikan dapat
dipandang sebagai suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan individu
agar mampu memenuhi kebutuhan perkembangan dan memenuhi tuntutan
sosial, kultural, serta religius dalam lingkungan kehidupannya. Pengertian
pendidikan seperti ini mengimplikasikan bahwa upaya apapun yang
dilakukan dalam konteks pendidikan terfokus pada upaya memfasilitasi
proses perkembangan individu sesuai dengan nilai agama dan kehidupan
yang dianut.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa Pengertian kode etik?
2. Apa Tujuan dibuatnya kode etik?
3. Bagaimana penetapan kode etik?
4. Bagaimana koe etik guru Indonesia?
5. Apa pelanggaran dan sanksi bagi pendidik yang melanggar?

C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai penulis dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Apa Pengertian kode etik
2. Untuk mengeta Apa Tujuan dibuatnya kode etik
3. Untuk mengetahui Bagaimana penetapan kode etik
4. Untuk mengetahui Bagaimana koe etik guru Indonesia
5. Untuk mengetahui Apa pelanggaran dan sanksi bagi pendidik yang
melanggar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kode Etik


Menurut Kunarto (1997:322), Secara etimologi, kode etik berasal dari
dua kata “kode” dan “etik”. Kode berasal dari bahasa Prancis “Code” yang
artinya norma atau aturan. Sedangkan Etik berasal dari kata “Etiquete” yang
artinya tata cara atau tingkah laku.
Sementara itu, Elizabeth B. Hurlock mendifinisikan tingkah laku
sebagai berikut: “Behaviour which may be called ‘true morality’ not only
conforms to social standards but also is carried out valuntarilly, it comes
with the transition from external to internal authority and consists of
conduct regulated from within.” Artinya, tingkah laku boleh dikatakan
sebagai moralitas yang sebenarnya itu bukan hanya sesuai dengan standar
masyarakat tetapi juga dilaksanakan dengan sukarela. Tingkah laku itu
terjadi melalui transisi dari kekuatan yang ada di luar (diri) ke dalam (diri)
dan ada ketetapan hati dalam melakukan (bertindak) yang diatur dari dalam
(diri).

B. Tujuan Kode Etik


Menurut Sujipto (1999:31-32), Tujuan dirumuskannya kode etik
dalam suatu profesi anggota organisasi profesi itu sendiri. Secara umum
kode etik mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota profesi guru
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
Menurut Mulyasa (2012:348), Secara umum tujuan kode etik guru
indonesia adalah untuk menjamin para guru atau petugas lainnya agar dapat
menjalanka tugas kependidikan mereka sesuai dengan tuntutan etis dari
segala aspek kegiatan penyelenggaraan Pendidikan. Sedangkan secara
khusus tujuan kode etik guru Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Menanamkan kesadaran kepada anggotanya bahwa kode etik merupakan
prodek anggota profesinya yang berlandaskan falsafah Pancasila dan
UUD 1945.
2. Mewujudkan terciptanya individu professional dibidang Pendidikan yang
mampu tampil professional sesuai dengan kompetensinya.
3. Membentuk sikap professional dikalangan tenaga kependidikan maupun
masyarakat dalam rangka penyelenggaraan Pendidikan
4. Meningkatkan kualitas professional tenaga kependidikan untuk keperluan
pengembangan kode etik itu sendiri.

C. Penetapan Kode Etik


Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi yang
berlaku dan mengikat para naggotanya.Penetapan kode etik lazim dilakukan
pada suatu kongres organisasi profesi. Kode Etik Guru dibuat oleh organisasi
atau asosiasi profesi guru. PGRI telah membuat Kode Etik Guru yang
disebut dengan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI). KEGI ini merupakan
hasil Konferensi Pusat PGRI Nomor V/Konpus II/XIX/2006 tanggal 25
Maret 2006 di Jakarta yang disahkan pada Kongres XX PGRI No.
07/Kongres/XX/PGRI/2008 tanggal 3 Juli 2008 di Palembang.
KEGI ini dapat menjadi Kode Etik tunggal bagi setiap orang yang
menyandang profesi guru di Indonesia atau menjadi referensi bagi organisasi
atau asosiasi profesi guru selain PGRI untuk merumuskan Kode Etik bagi
anggotanya. KEGI versi PGRI seperti disebutkan di atas telah diterbitkan
Departemen Pendidikan Nasional bersama Pengurus Besar Persatuan Guru
Republik Indonesia (PB-PGRI) tahun 2008. Dalam kata pengantar
penerbitan publikasi KEGI dari pihak kementerian disebutkan bahwa “semua
guru di Indonesia dapatmemahami, menginternalisasi, dan menunjukkan
perilaku keseharian sesuaidengan norma dan etika yang tertuang dalam
KEGI ini”.

D. Kode Etik Guru Indonesia


Pelaksanaan tugas guru Indonesia terwujud dan menyatu dalam prinsip “ing
ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Untuk
itu, sebagai pedoman perilaku guru Indonesia dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia.

BAGIAN SATU
Kewajiban Umum
Pasal 1
1. Menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan sumpah/janji guru.
2. Melaksanakan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAGIAN DUA
Kewajiban Guru Terhadap Peserta Didik
Pasal 2
1. Bertindak profesional dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses
dan hasil belajar peserta didik.
2. Memberikan layanan pembelajaran berdasarkan karakteristik individual
serta tahapan tumbuh kembang kejiwaan peserta didik.
3. Mengembangkan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
4. Menghormati martabat dan hak-hak serta memperlakukan peserta didik
secara adil dan objektif.
5. Melindungi peserta didik dari segala tindakan yang dapat mengganggu
perkembangan, proses belajar, kesehatan, dan keamanan bagi peserta
didik.
6. Menjaga kerahasiaan pribadi peserta didik, kecuali dengan alasan yang
dibenarkan berdasarkan hukum, kepentingan pendidikan, kesehatan, dan
kemanusiaan.
7. Menjaga hubungan profesional dengan peserta didik dan — tidak
memanfaatkan untuk keuntungan pribadi dan/atau kelompok dan tidak
melanggar norma yang berlaku.

Kewajiban Guru terhadap Orangtua/Wali Peserta Didik


Pasal 3
1. Menghormati hak orang tua/wali peserta didik untuk berkonsultasi dan
memberikan informasi secara jujur dan objektif mengenai kondisi dan
perkembangan belajar peserta didik.
2. Membina hubungan kerja sama dengan orang tua/wali peserta didik
dalam melaksanakan proses pendidikan untuk peningkatan mutu
pendidikan.
3. Menjaga hubungan profesional dengan orang tua/wali peserta didik dan
tidak memanfaatkan untuk memperoleh keuntungan pribadi.

Kewajiban Guru terhadap Masyarakat


Pasal 4
1. Menjalin komunikasi yang efektif dan kerjasama yang harmonis dengan
masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
2. Mengakomodasi aspirasi dan keinginan masyarakat dalam
pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan.
3. Bersikap responsif terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat
dengan mengindahkan norma dan sistem nilai yang berlaku.
4. Bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif untuk menciptakan
lingkungan sekolah yang kondusif.
5. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat, serta menjadi panutan bagi
masyarakat.

Kewajiban Guru terhadap Teman Sejawat


Pasal 5
1. Membangun suasana kekeluargaan, solidaritas, dan saling menghormati
antar teman sejawat di dalam maupun di luar satuan pendidikan.
2. Saling berbagi ilmu pengetahuan, teknologi, seni, keterampilan, dan
pengalaman, serta saling memotivasi untuk meningkatkan profesionalitas
dan martabat guru.
3. Menjaga kehormatan dan rahasia pribadi teman sejawat.
4. Menghindari tindakan yang berpotensi menciptakan konflik antar teman
sejawat.

Kewajiban Guru terhadap Profesi


Pasal 6
1. Menjunjung tinggi jabatan guru sebagai profesi.
2. Mengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan sesuai kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
3. Melakukan tindakan dan/atau mengeluarkan pendapat yang tidak
merendahkan martabat profesi.
4. Dalam melaksanakan tugas tidak menerima janji dan pemberian yang
dapat mempengaruhi keputusan atau tugas keprofesian.
5. Melaksanakan tugas secara bertanggung jawab terhadap kebijakan
pendidikan.

Kewajiban Guru terhadap Organisasi Profesi


Pasal 7
1. Menaati peraturan dan berperan aktif dalam melaksanakan program
organisasi profesi.
2. Mengembangkan dan memajukan organisasi profesi.
3. Mengembangkan organisasi profesi untuk menjadi pusat peningkatan
profesionalitas guru dan pusat informasi tentang pengembangan
pendidikan.
4. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat organisasi profesi.
5. Melakukan tindakan dan/atau mengeluarkan pendapat yang tidak
merendahkan martabat profesi.

Kewajiban Guru terhadap Pemerintah


Pasal 8
1. Berperan serta menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
2. Berperan serta dalam melaksanakan program pembangunan pendidikan.
3. Melaksanakan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

E. Pelanggaran Dan Sanksi


Pelanggaran kode etik adalah terjadinya penyimpangan yang
dilakukan oleh anggota kelompok profesi dari kode etik profesi di mata
masyarakat. Beberapa penyebab pelanggaran kode etik profesi adalah:
1. Idealisme dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi
di sekitar para profesional sehingga harapan terkadang sangat jauh dari
kenyataan.
2. Memungkinkan para profesional untuk berpaling kepada kenyataan dan
mengabaikan idealisme kode etik profesi. Kode etik profesi bisa menjadi
pajangan tulisan berbingkai.
3. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak
dilengkapi dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata-mata
berdasarkan kesadaran profesional.
4. Memberi peluang kepada profesional untuk berbuat menyimpang dari
kode etik profesinya.
Sanksi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia yaitu sanksi moral dan
sanksi administratif/hukum. Kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan
dinilai oleh suatu Dewan Kehormatan atau komisi khusus. Seringkali, kode
etik juga berisikan ketentuan-ketentuan profesional, seperti kewajiban
melapor jika teman sejawat melanggar kode etik. Namun, dalam praktek
sehari-hari kontrol ini tidak berjalan mulus karena rasa solidaritas dalam
anggota-anggota profesi. Seorang profesional mudah merasa segan
melaporkan teman sejawat yang melakukan pelanggaran.
Secara khusus, sanksi pelanggaran kode etik profesi guru sebenarnya
telah diatur dalam rumusan Kode Etik Guru Indonesia pada Kongres PGRI
ke-XIV tahun 1989 (sebelum direvisi), Pasal 7, 8, dan 9.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap profesi memiliki kode etik masing-masing, kode etik adalah
pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan
dalam hidup sehari-hari (Undang-undang nomor 8 Tahun 1974). Pada
dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk
kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Seperti
yang telah disebutkan salah satu kriteria jabatan profesional, jabatan profesi
harus mempunyai wadah untuk meyatukan gerak langkah dan
mengendalikan keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Bagi guru-guru
di negara kita, wadah ini telah ada yakni Persatuan Guru Republik Indonesia
yang lebih dikenal dengan singkatan PGRI. Salah satu tujuan PGRI adalah
mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan kegiatan profesi guru serta
meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni, 1986).
Ketaatan guru pada Kode Etik akan mendorong mereka berperilaku
sesuai dengan norma- norma yang dibolehkan dan menghindari norma-
norma yang dilarang oleh etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi atau
asosiasi profesinya selama menjalankan tugas-tugas profesional dan
kehidupan sebagai warga negara dan anggota masyarakat. Dengan demikian,
aktualisasi diri guru dalam melaksanakan proses pendidikan dan
pembelajaran secara profesional, bermartabat, dan beretika akan terwujud.
B. Saran
Dengan selesainya makalah ini kami ucapkan terimakasih pada
semua pihak yang ikut andil dalam penulisanya. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran
dari pembaca sangat kami harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa. 2012. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset
Elizabeth B. Hurlock. 1978. Child Development, Edisi VI, Kugalehisa : Mc. Grow
Hiil
Imron, Fauzi. 2018. Etika Profesi Keguruan. Cetakan II. Jember:IAIN Jember Press
Kunarto, Tri Brata dan Catur Prasetya. 1997. Sejarah-Perspektif dan Prospeknya.
Jakarta: Cipta Manunggal
Sutjipto dan Raflis Kosasi. 1999. Profesi Keguruan. Jakarta: PT. Rineka Cipta,

You might also like