You are on page 1of 143

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII DI


DUSUN MEDAS BARAT KOKOK

OLEH
HIKMAWATI
160.104.106

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2020

i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN
TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII DI
DUSUN MEDAS BARAT KOKOK

Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi
persyaratan mencapai gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh
HIKMAWATI
NIM 160104106

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2020

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Hikmawati, NIM: 160104106 dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Predict-Observe-Explain Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa

Kelas VIII Di Dusun Medas Barat Kokok” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk

diuji.

Disetujui pada tanggal: 01 Desember 2020

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Suhirman M.Si) (Mukminah M.P.H)


NIP:197104092000031002 NIP:198402152015032001

iii
NOTA DINAS PEMBIMBING

Mataram, 01 Desember 2020


Hal : Ujian Skripsi

Yang Terhormat
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr. Wb

Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami


berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama : HIKMAWATI
Nim : 160104106
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA Biologi
Judul :Pengaruh Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain
Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII Di
Dusun Medas Barat Kokok
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultak Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap
agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyah-kan.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Suhirman M.Si) (Mukminah M.P.H)


NIP:197104092000031002 NIP:198402152015032001

iv
PENGESAHAN

Skripsi oleh: Hikmawati, Nim: 160104106 dengan judul “Pengaruh Model


Pembelajaran Predict-Observe-Explain Terhadap Keterampilan Proses Sains
Siswa Kelas VIII Di Dusun Medas Barat Kokok” telah dipertahankan di depan
dewan penguji jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Mataram pada tanggal 15 Desember 2020

DEWAN PENGUJI

Dr. Suhirman M.Si


(Ketua Sidang/Pemb.I)

Mukminah M.P.H
(Sekretaris Sidang/Pemb.II)

Alwan Mahsul M.Pd


(Penguji I)

Risa Umami M.Sc


(Penguji II)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Dr. Hj. Lubna M.Pd


NIP:1968123119930302008

vi
MOTO

            

      

Artinya: “Lalu kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, (28) anggur dan sayur-
sayuran, (29) zaitun dan kurma, (30) kebun-kebun yang lebat, (31) dan buahbuahan
serta rumput-rumputan, (32) untuk kesenanganmu dan binatang ternakmu”
(QS.’Abasa (80):27-32).

vii
PERSEMBAHAN

“sujud syukur ku persembahkan pada Allah SWT yang maha kuasa, berkat karunia
dan rahmat detak jantung, denyut nadi, nafas dan putaran roda kehidupan yang
diberikan-Nya sampai saat ini sehingga aku dapat mempersembahkan skripsi ini
pada orang-orang tersayang”

Karya kecilku ini kupersembahkan untuk kalian:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapakku ( Mahrup ) dan ibunda ku ( Ripaen ) yang
tak pernah lelah memberiku kasih dan sayang dari sejak dalam kandungan
sampai sekarang, yang tak pernah lelah membedarkan ku dengan kasih sayang,
serta memberiku dukungan, motivasi, pengorbanan dan perjuangan dalam hidup
ini. Terimakasih bapak dan ibu.
2. Adikku tersayang ( Muhlis Adiatma Putra ) saudara satu-satunya yang ku miliki
yang selalu memberikan dukungan, semangat dan selalu mengisi hari-hariku
dengan canda tawa dan kasih sayangnya. Aku sayang adik.
3. Keluarga besarku yang tidak bisa kusebutkan satu-persatu, Terimakasih karena
selalu mendukung dan menyemangatiku untuk menyelesaikan tugas akhir
kuliah ku ini.
4. Sahabat-sahabat seperjuangan ku ( Siti Rahmaniati, Suriyanti, Maulidia
Andriani dan Ratna Karpalai ) yang selalu memberikan semangat dan dukungan
serta canda tawa yang sangat mengesankan selama masa perkuliahan, susah
senang kita rasakan bersama dan teman-teman seperjuanganku (Kelas E) dan
teman-teman ku yang lain yang tidak bisa aku sebutkan satu-persatu.
Terimakasih buat kalian semua dan semoga kita bisa bertemu kembali dalam
keadaan yang lebih baik. Amiiin

viii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat dan
semua pengikutnya. Amin

Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan
tugas akhir berupa skripsi pada program Strata-1 di jurusan Pendidikan IPA Biologi,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Mataram. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa kelas VIII di
Dusun Medas Barat Kokok melalui model pembelajaran Predict-Observe-Explain.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses
tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan
penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membentu, yaitu mereka antara lain adalah:

1. Bapak Dr. Suhirman M.Si selaku pembimbing I, beserta ibuk Mukminah


M.P.H selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran,
koreksian terus menerus, pengarahan motivasi dan semangat selama
penyusunan skripsi ini berlangsung, sehingga skripsi ini bisa terselesaikan
dengan baik.
2. Dr. Ir. Edi M. Jayadi, MP, Selaku ketua jurusan Pendidikan IPA Biologi yang
telah memberikan penulis kesempatan dalam membuat dan menyususn skripsi
ini.

3. Bapak dan Ibu dosen jurusan Pendidikan IPA Biologi yang telah membantu
dan memberikan bimbingan dan ilmu yang telah diberikan tanpa mengenal
lelah.

ix
4. Ibu Dr. Hj. Lubna, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Mataram
5. Keluarga tercinta, ibu, bapak dan saudara ku yang telah membantu penulis
dalam penyelesaikan skripsi ini baik doa dan dukungan serta motivasi agar
selalu semangat dan pantang untuk menyerah.
6. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu penulis dalam
mencari dan menemukan sumber bacaan dan referensi sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kata
sempurna dan perlu banyak perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan dan perbaikan skripsi ini sehingga
dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca pada
umumnya, sehingga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang
pendidikan khususnya mengenai upaya peningkatan keterampilan proses sains siswa
menggunakan model Predict-Observe-Explain. Amiin

Mataram, 01 Desember 2010


Penulis

HIKMAWATI
NIM: 160104106

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................................ vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL................................................................................................ xiii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
ABSTRAK ........................................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ................................................................ 6
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................................... 7
D. Definisi Operasional................................................................................. 9
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ..................... 10
A. Kajian Pustaka .......................................................................................... 10
1. Model pembelajaran POE (Predict Observe Explaint) ....................... 10
2. Keterampilan Proses Sains (KPS) ........................................................ 17
B. Kerangka Berfikir..................................................................................... 26
C. Hipotesis Penelitian.................................................................................. 27

xi
BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 28

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................. 28


B. Populasi dan Sampel .............................................................................. 28
C. Waktu dan tempatPenelitian ................................................................... 29
D. Variabel Penelitian ................................................................................. 30
E. Desain Penelitian .................................................................................... 30
F. Instrumen / Alat dan Bahan Penelitian ................................................... 31
G. Teknik Pengumpulan Data / Prosedur penelitian ................................... 32
H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 33
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 36

A. Hasil penelitian ...................................................................................... 36


B. Pembahasan ............................................................................................ 51
BAB V. PENUTUP ................................................................................................ 55

A. Kesimpulan ............................................................................................. 55
B. Saran ....................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator keterampilan proses sains ...................................................... 36

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen keterampilan proses sains ...................................... 36

Tabel 4.1 Struktur organisasi Dusun Medas Barat Kokok .................................... 41

Tabel 4:2 Hasil Uji validitas ................................................................................. 37

Tabel 4.3 Hasil uji reliabilitas ............................................................................... 38

Table 4.4 Kriteria uji reliabilitas ............................................................................ 38

Tabel 4.5 Uji normalitas keterampilan proses sains............................................. 41

Tabel 4.6 Hasil Pretest uji homogenitas Kelas eksperimen dan kontrol ............... 42

Tabel 4.7 Hasil posttest uji homogenitas kelas eksperimen dan kontrol .............. 43

Tabel 4.8 Uji hipotesis menggunakan rumus Uji F............................................... 44

Tabel 4.9 Data hasil keterampilan proses sains kelas eksperimen ........................ 45

Tabel 4.10 Nilai Rata-Rata Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen........... 46

Table 4.11 Uji N-Gain keterampilan proses sains kelas eksperimen ...................... 47

Table 4.12 Tabel kriteria uji N-Gain ...................................................................... 47

Tabel 4.13 Data hasil keterampilan proses sains kelas kontrol ............................. 48

Tabel 4.14 Nilai Rata-rata Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol.................. 49


Table 4.15 Uji N-Gain keterampilan proses sains kelas eksperimen ...................... 50
Table 4.12 Tabel kriteria uji N-Gain ...................................................................... 50

xiii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen .................................... 46

Grafik 4.2 Nilai Rata-Rata Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen .......... 46

Grafik 4.3 Nilai Keterampilan Proses Sains Kels Kontrol .................................... 49

Grafik 4.4 Nilai Rata-rata Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol .................. 49

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen .............................. 59

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas kontrol ..................................... 86

3. Keterlaksanaan proses pembelajaran ......................................................... 95

4. Angket keterampilan proses sains siswa .................................................... 96

5. Hasil angket pree-test kelas eksperimen .................................................... 99

6. Hasil angket Post-test kelas eksperimen ................................................... 100

7. Hasil angket pree-test kelas kontrol ........................................................... 101

8. Hasil angket post-test kelas kontrol ........................................................... 102

9. Uji N-Gain kelas eksperimen ..................................................................... 103

10. Uji N-Gain kelas kontrol ............................................................................ 105

11. Uji validitas ................................................................................................ 107

12. Uji reliabilitas ............................................................................................. 108

13. Uji normalitas ............................................................................................. 110

14. Uji homogenitas pre-test kelas kontrol dan eksperimen ............................ 116

15. Uji homogenitas post-test kelas kontrol dan eksperimen........................... 119

16. Uji hipotesis ............................................................................................... 122

17. Dokumentasi kegiatan penelitian .............................................................. 124

xv
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN
TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII DI
DUSUN MEDAS BARAT KOKOK

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


INTISARI
Hasil observasi awal keterampilan proses sains siswa masih sangat kurang karena
dalam proses belajar mengajar selama ini guru masih menggunakan metode
konvensional atau metode ceramah tanpa adanya variasi dalam metode dan model
pembelajaran yang digunakan yang mengakibatkan keterampilan proses sains siswa
sangat kurang. Penelitian ini menggunakan model dan metode yang bervariasi yakni
mode pembelajaran Predict-Observe-Explain yang diharapkan mampu meningkatkan
keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh model pembelajaran Predict-Observe-Explaint terhadap
keterampilan proses sains siswa kelas VIII Dusun Medas Barat kokok. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian adalah Quasi
Eksperimen (Pre-test and Post-Test Control Grup Desain). Popuasi dalam penelitian
ini adalah semua siswa kelas VIII di Dusun Medas Barat Kokok yang berjumlah 20
orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Sampel Jenuh yang berarti semua
anggota popolasi dijadikan sampel yang dibagi menjadi dua kelompok yakni 10 siswa
menjadi kelas kontrol dan 10 siswa menjadi kelas eksperimen. Instrumen dalam
penelitian ini menggunakan angket. Berdasarkan hasil uji statistik yang menggunakan
uji F diperoleh nilai Fhitung =177,099 >Ftabel= 3,49. Berdasarkan hasil perhitungan
statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran
(Predict-Observe-Explain) terhadap keterampilan proses sains siswa kelas VIII di
Dusun Medas Barat Kokok.
Kata kunci : Model Pembelajaran (Predict-Observe-Explain dan Keterampilan
Proses Sains.

xvi
THE EFFECT OF PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN LEARNING MODELS
USING DEMONSTRATION METHODS ON SCIENCE PROCESS SKILLS
OF CLASS VIII STUDENTS IN DUSUN MEDAS BARAT KOKOK

Lesson year 2020/2021


Abstract
The results of preliminary observation of students 'science process skills are still
lacking because in the teaching and learning process so far the teacher still uses
conventional methods or lecture methods without any variation in the learning
methods and models used which results in the students' science process skills being
very lacking. In this study the researchers used a variety of models and methods,
namely the Predict-Observe-Explain learning mode and the demonstration method
which were expected to improve students' science process skills. This research was
conducted to determine whether there was an effect of the Predict-Observe-Explaint
learning model using the demonstration method on the science process skills of grade
VIII students Dusun Medas Barat Kokok. The population in this study were all
students of class VIII in Dusun Medas Barat Kokok, totaling 20 people. The sample
in this study used Saturated Sample, which means that all members of the population
were sampled which were divided into two groups, namely 10 students being the
control class and 10 students being the experimental class. The instrument in this
study used a questionnaire. Based on the results of statistical tests using the F test, the
value is obtained Fhitung =177,099 >Ftabel = 3,49. Based on the results of these
statistical calculations it can be concluded that there is an effect of the learning model
Predict-Observe-Explain using the demonstration method on the science process
skills of class VIII students Dusun Medas Barat Kokok.
Keywords: Learning Model Predict-Observe-Explain, Demonstration Method,
Science Process Skills.

xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik1 agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, berilmu kreatif dan mandiri. 2

Hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan menuntut sifat warga untuk

melakukan perubahan baik untuk dirinya maupun untuk lingkingannya.

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam pengembangan sumber

daya manusia dan pengembangan kepribadian bangsa. Jika kualitas

pendidikannya buruk, maka kepribadian bangsa terlihat buruk pula dimata

dunia. Pemerintah Indonesia telah membuat kebijakan sebagai usaha untuk

perbaikan kualitas pendidikan salah satunya dengan perbaikan kurikulum.3

Salah satu cabang dari pendidikan adalah pendidikan sains.

Pendidikan sains mengambil peran penting dalam mencerdaskan kehidupan


1
Samudera, V.M., Rokhmat, J., dan Wahyudi. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Predict-
Observe,Explain Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Ditinjau Dari Sikap Ilmiah. Jurnal Pendidikan
Fisika Dan Teknologi. 3(1): 101-108
2
Mappasoro,Strategi Pembelajaran (Makasar : Universitas Negeri makassar, 2012), h. 9.
3
Devi, P. Agung Nugroho, S., dan Mohamad, M. 2014. Penerapan Model Pembelajaran POE
(Predict-Observe-Explain) Dilengkapi LKS Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Prestasi Belajar
Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA SMA I NGEPLAK. Jurnal pendidikan
kimia.3(1): 24

1
2

bangsa. Menurut Gunawan sains diartikan sebagai pengetahuan yang

sistematis atau tersusun secara teratur berlaku umum dan berupa kumpulan

data hasil observasi dan eksperimen. Dari pengertian di atas, dapat diartikan

sains merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang fenomena-

fenomena yang terjadi di alam. Fenoena-fenomena ini diamati dan dipelajari

dengan melalui serangkaian proses yang sistematis sehingga mendapatkan

hasil yang berupa produk sains itu sendiri.4

Belajar merupakan suatu proses aktif yang dilakukan oleh individu

dengan mengkontruksikan pengetahuan atau pengalaman baru kemudian

menghubungkan dengan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya.,

sehingga timbul perubahan pada dirinya.5 Oleh kerena itu, belajar merupakan

suatu proses, maka tentu terdapat maka tentu terdapat masukan atau input

yang akan diproses, dan hasil proses disebut output.6

Proses pembelajaran adalah hubungan timbal balik antara peserta didik

dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, tetapi pada

kenyataannya di sekolah-sekolah masih banyak ditemukan guru menjadi pusat

4
Gunawan..Model Pembelajaran Sains Berbasis ICT. ( Mataram: FTK UNRAM, 2015) hlm.
22
5
Purwanto, M, N., 2011, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: PT
Remaja Roadakarya) hlm. 40
6
Dian, M., Kus Sri, M., dan Suryadi, B. U. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran POE
(Predict-Observe-Explain) Menggunakan Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga Kelas XI SMA AL ISLAM I
SURAKARTA.Jurnal Pendidikan Kimia. 3(3): 11
3

dalam proses pembelajaran (Teacher centered) sedangkan dalam

pembelajaran IPA sangat penting dalam meningkatkan kemampuan

pengetahuan yang dimiliki peserta didik, mampu melakukan kerja ilmiah,

serta dengan diiringi sikap ilmiah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan

adalah dengan mengubah pembelajaran menjadi Student centered, melalui

proses pembelajaran yang seperti ini diharapkan peserta didik akan mampu

menemukan sendiri bangunan ilmu pengetahuan, serta mempunyai

keterampilan proses untuk menyelidiki fenomena yang terjadi dialam

sekitarnya.

Pembelajaran yang seperti inilah yang diharapkan, namun

kenyataannya masih jauh dari yang diharapkan, karena masih banyak

dijumpai proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan hakikat IPA sehingga

peserta didik sering kali tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran.7

Dusun Medas Barat Kokok merupakan salah satu Dusun yang berada

di Desa Taman Sari Kecamatan Gunung Sari yang memiliki beberapa siswa

sekolah jenjang SMP/MTs terutama siswa kelas VIII. Dari hasil observasi

awal yang telah dilaksanakan di dusun tersebut, peneliti mendapat hasil

observasi bahwa dimasa pandemi covid 19 ini siswa siswi yang ada di Dusun

tersebut melakukan proses pembelajaran secara online bahkan sangat jarang

7
Izza Aliya, M. 2017. Model Pembelajaran Poe (Predict-Observe-Explaint) Dalam
Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Proses Ipa. Institut Agama Islam Negeri.
PONOROGO.
4

untuk mengikuti pembelajaran dikarenakan kebanyakan tidak semua dari

mereka tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk mengikuti pembelajaran

secara online dan banyak dari mereka sekolah di sekolah swasta atau

madrasah yang memiliki keterbatasan fasilitas untuk melakukan pembelajaran

online secara maksimal yang mengakibatkan pembelajaran khususnya pada

bidang IPA kurang efektif dan pembelajaran yang diberikan secara online

berlangsung selama ini masih didominasi oleh pembelajaran konvensional

yang mengakibatkan keterampilan proses sains siswa masih sangat rendah.

Dalam proses pembelajaran tersebut, guru menggunakan metode

diskusi dan ceramah. Selain itu peneliti juga menemukan bahwa proses

pembelajaran IPA masih bergantung pada guru, buku paket dan tugas rumah

yang dikemas dalam bentuk LKS.

Gaya belajar yang seperti ini akan berpengaruh pada kurangnya

keterampilan yang dimiliki oleh siswa karena siswa tidak mempunyai

kesempatan untuk mengalami langsung apa yang telah dipelajari. Kurangnya

keterampilan proses sains yang demikian diduga terjadi karena kurangnya

variasi model pembelajaran dan metode-metode yang digunakan selama

proses pembelajaran berlangsung. Kemudian dalam proses pembelajaran

peserta didik kurang diberikan kesempatan untuk melakukan eksperimen atau

praktikum langsung.

Setelah mempertimbangkan beberapa masalah yang telah di paparkan

di atas, peneliti berpendapat bahwa dalam proses belajar IPA di butuhkn suatu
5

model pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat dalam proses

pembelajaran IPA di sekolah tersebut. Salah satu model pembelajaran yang

interaktif, menarik dan menyenangkan adalah model Predict Observe Explaint

(POE).

POE merupakan model pembelajaran yang mampu mengeksplorasi

pengetahuan awal siswa. Model ini melatih siswa untuk aktif terlebih dahulu

untuk mencari pengetahuan sesuai dengan cara berpikirnya dengan

menggunakan sumber-sumber yang dapat memudahkan dalam pemecahan

masalah. Model pembelajaran POE bertujuan untuk mengungkap kemampuan

siswa dalam melakukan prediksi secara individual. 8 Dengan adanya penerapan

model ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa

hususnya siswa kelas VIII di Dusun Medas Barat Kokok ini.

Keterampilan proses sains merupakan pendekatan pembelajaran yang

menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam

memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Jadi keterampilan proses adalah suatu

pendekatan dalam pembelajaran dimana siswa memperoleh kesempatan untuk

melakukan suatu interaksi dengan objek konkret sampai pada penemuan

konsep.

8
Sudiadyani, P., D.N, Sudana, dan N.N, Garminah. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran
Predivt Observe Explain (POE) Terhadap Pemahaman Konsep IPA Siswa Kelas IV SD Di Kelurahan
Banyuasri. (Tesis).Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha: Singaraja
6

Dari pemaparan di atas, perlu diadakan penelitian dengan judul

“Pengaruh Model Pembelajaran Predict-Observe-Explaint Terhadap

Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII di Dusun Medas Barat

Kokok.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian ini

yaitu:

1) Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Predict-Observe-

Explaint terhadap keterampilan proses sains siswa kelas VIII di Dusun

Medas barat kokok?

2. Batasan Masalah

Pelaksanaan penelitian ini akan lebih terarah dan terhindar dari

luasnya ruang lingkup penelitian apabila peneliti memberikan batasan

masalah terhadap peneliti yang akan meneliti. Adapun batasan masalah yang

peneliti uraikan dalam kegiatan penelitian ini adalah.

a. Peneliti akan mengambil seluruh siswa kelas VIII yang ada di Dusun

medas barat kokok sebagai populasi dan mengambil siswa kelas VIII yang

ada di RT 1, 3 dan 5 untuk dijadikan sebagai sampel penelitian

b. Model pembelajaran (POE) Predict-Observe-Explaint sebagai variabel

bebas. Penerapan model pembelajaran (POE) Predict-Observe-Explaint


7

c. ini digunakan pada materi Struktur Dan Fungsi Tumbuhan selama proses

penelitian di di Dusun Medas Barat Kokok.

d. Dalam proses penelitian ini peneliti mengukur keterampilan proses sains

(KPS) sebagai variabel terikat

Berdasarkan paparan di atas peneliti bermaksud untuk meneliti sampai

sejauh mana model pembelajaran yang digunakan peneliti pada mata pelajaran

IPA di semester gajil ini berpengaruh terhadap keterampilan proses sains pada

siswa Kelas VIII yang ada di Dusun Medas Barat Kokok.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Predict-

Observe-Explaint terhadap keterampilan proses sains siswa kelas VIII di

Dusun Medas Barat kokok.

2. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik bermanfaat

secara teoritis maupun secara praktis Adapun manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

tentang pentinnya penggunaan model pembelajaran yang digunakan


8

peneliti dalam proses belajar mengajar yang diharapkan mampu untuk

meningkatkan keterampilan proses sains.

b. Manfaat praktis

1) Bagi peneliti

Peneliti memperoleh pengalaman langsung sebagai calon guru

dan mendapatkan gambaran pengaruh model pembelajaran Predict-

Observe-Explaint (POE) dengan terhadap keterampilan proses sains

siswa kelas VIII terutama di Dusun Medas Barat Kokok.

2) Bagi peserta didik

Penerapan model pembelajaran yang digunakan peneliti

diharapkan dapat membuat peserta didik aktif dalam belajar dan

mengerjakan tugas mandiri maupun tugas kelompok serta dengan

3) Bagi guru

Penerapan model pembelajaran yang ini diharapkan dapat

menjadi salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan

keterampilan proses sains siswa

4) Bagi pembaca

Penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan bagi peneliti

selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa serta sebagai

tambahan pengetahuan dibidang pendidikan.


9

D. Definisi Operasional

Untuk mencegah terjadinya salah pengertian mengenai istilah-istilah yang

digunakan peneliti yang terdapat pada judul, beberapa istilah di bawah ini dapat

diartikan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran POE

Model pembelajaran POE ( Predict-observe-Explain ) adalah model

pembelajaran konstruktivisme untuk mempermudah peserta didik

mempelajari pelajaran IPA dengan uraian kegiatan memprediksi (Predict),

mengobservasi (observe) dan menjelaskan (Explain).9

Model pembelajaran POE melibatkan siswa dalam meramalkan

sesuatu fenomena, melakukan observasi melalui demonstrasi dalam proses

pembelajaran dan ahirnya menjelaskan hasil demonstrasi serta ramalan

mereka sebelunnya. Dengan melakukan cara seperti ini pengetahuan yang

diperoleh siswa akan melekat dalam ingatannya dan keterampilan proses sains

siswa akan meningkat.10

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran POE (Predict Observe Explaint) merupakan model

pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam prosesnya yakni

9
Dian, M., Kus Sri, M., dan Suryadi, B. U. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran POE
(Predict-Observe-Explain) Menggunakan Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga Kelas XI SMA AL ISLAM I SURAKARTA.
Jurnal Pendidikan Kimia. 3(3)
10
Zulaeha, i., Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And ExplainTerhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa kelas X SMA Negeri 1 Balaesang. Jurnal Pendidikan Fisika
Tadulako. Vol. 2 No.2
10

siswa dapat meramalkan atau memprediksi (Predict) materi pembelajaran

yang akan di pelajari. Kemudian siswa dapat melaksanakan proses (Observe)

atau obervasi tentang materi pelajaran tersebut memalui proses demonstrasi

dan tahap ahir siswa dapat menjelaskan kembali (Explaint) materi pelajaran

yang telah di jelaskan oleh guru.

2. Keterampilan proses sains

Keterampilan proses sains adalah kemampuan siswa untuk

menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan

menemukan ilmu pengetahuan. Keterampilan proses sains dapat membantu

peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar yang bermakna untuk

mengembangkan kemampuan mental yang lebih tinggi seperti berpikir kritis

dan keputusan pemecahan masalah.

Kinkin Suartini menyatakan bahwa keterampilan proses sains (KPS)

meliputi keterampilan mengamati, mengelompokkan, menafsirkan,

meramalkan, mengajukan pertanyaan, mengajukan hipotesis, merencanakan

percobaan, menggunakan alat/bahan/ sumber, menerapkan konsep, melakukan

komunikasi, dan melaksanakan percobaan.11

Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

keterampilan proses sains adalah kemampuan siswa dalam menerapkan

11
Zulaeha, i., Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa kelas X SMA Negeri 1 Balaesang. Jurnal Pendidikan Fisika
Tadulako. Vol. 2 No.2
11

metode ilmiah dalam memahami dan menemukan ilmu pengetahuan. Dalam

penelitian ini keterampilan yang ingin diukur adalah keterampilan dalam

mengajukan pertanyaan, mengajukan hipotesis dan keterampilan mejelaskan

kembali materi yang telah di jelaskan oleh guru, kemudian keterampilan

dalam menjawab soal dengan tingkatan yang lebih tinggi.

Keterampilan proses sains yang akan peneliti ukur disini adalah

bagaimana siswa kelas VIII di Dusun tersebut mampu menemukan beberapa

jenis tanaman obat dan siswa mampu menjelaskan materi yang terkait dengan

materi struktur dan fungsi tumbuhan yang dipelajari.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Model pembelajaran POE (Predict Observe Explaint)

a. Pengertian

Salah satu model pembelajaran yang mampu memfasilitasi siswa

untuk mengembangkan aktivitas mental dan fisik secara optimal adalah

model pembelajaran POE. Model pembelajaran POE dapat mencakup

cara-cara yang dapat ditempuh oleh seorang guru untuk membantu siswa

dalam meningkatkan hasil belajarnya. Menurut White dan Gunstone yang

di kutip dari jurnal J. C Liang Model pembelajaran POE merupakan salah

satu langkah yang efisien untuk menciptakan diskusi para siswa mengenai

konsep ilmu pengetahuan, strategi ini melibatkan siswa dalam

meramalkan suatu fenomena, melakukan observasi melalui demonstrasi,

dan ahirnya menjelaskan hasil demonstrasi atau eksperimen serta ramalan

mereka sebelumnya dengan cara demikian konsep yang diperoleh siswa

akan melekat dalam ingatannya, serta siswa akan memahami apa yang

dipelajarinya.12

12
J.C. Liang, Using POE to Promote Young Children’s Understanding of the Properties of
Air, in Asia- Pasifik Journal of Rereach in Early Childhood Education, Vol. 5, No. 1, 2011, hal. 45-
68.

12
13

Salah satu model pembelajaran yang mampu mengembangkan

keterampilan proses sains siswa secara optimal adalah model

pembelajaran Predict, Observe and Explain (POE). Menurut Restami

dalam jurnal yang di tulis oleh Zulaiha Model pembelajaran POE dapat

mencakup cara-cara yang dapat ditempuh oleh seorang guru untuk

membentuk siswa dalam meningkatkan pemahaman konsepnya, maupun

psikomotorik. Model pembelajaran POE melibatkan siswa dalam

meramalkan suatu fenomena, melakukan observasi melalui demonstrasi

dalam proses pembelajaran dan ahirnya menjelaskan hasil demonstrasi

serta ramalan mereka sebelumnya. Dengan melakukan cara seperti ini

pengetahuan yang diperoleh siswa akan melekat dalam ingatannya dan

keterampilan proses sains siswa akan meningkat.13

Salah satu model pembelajaran yang interaktif, menarik dan

menyenangkan adalah model pembelajaran Predict, Observe and Explain

(POE). Model pembelajaran POE merupakan model pembelajaran dimana

guru menggali pemahaman siswa dengan cara meminta mereka

melakukan tiga tugas utama, yaitu memprediksi, mengamati dan

menjelaskan. Penggunaan model pembelajaran POE sesuai dengan terori

13
Zulaeha, i., Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa kelas X SMA Negeri 1 Balaesang. Jurnal Pendidikan Fisika
Tadulako. Vol. 2 No.2
14

konstruktivisme yang menekankan pentingnya pengetahuan awal dan

pembangunan pengetahuan.14

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian dari model

pembelajaran POE di atas dapat disimpulkan bahwa model pebelajaran

POE (Predict-Observe-Explaint) adalah model pembelajaran yang

interaktif, menarik dan menyenangkan dimana guru bisa menggali

pemahaman siswa dengan cara meminta mereka melakukan tiga tugas

utama yaitu memprediksi, mengamati dan menjelaskan,dengan cara

seperti ini pengetahuan yang diperoleh siswa akan melekat dalam ingatan

mereka dan keterampilan proses sains yang dimiliki siswa akan meningkat

karena siswa di berikan kesempatan untuk mengobservasi langsung apa

yang mereka pelajari.

b. Manfaat model pembelajaran POE

Menurut Warsono dan Hariyanto dikutip dari jurnal yang ditulis

oleh Izza Aliya menjelaskan beberapa manfaat yang diperoleh dari

penggunaan model pembelajaran POE adalah sebagai berikut:

1. Dapat digunakan untuk menggali gagasan awal yang dimiliki oleh

siswa dapat dilihat dari hasil prediksi yang dibuat siswa

14
Dian, M., Kus Sri, M., dan Suryadi, B. U. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran POE
(Predict-Observe-Explain) Menggunakan Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga Kelas XI SMA AL ISLAM I
SURAKARTA.Jurnal Pendidikan Kimia.3(3): 12
15

2. Memberikan informasi kepada guru tentang pemikiran siswa melalui

yang dilihat siswa

3. Membangkitkan diskusi baik antara siswa dengan siswa maupun

antara siswa dengan guru

4. Memberikan motivasi kepada siswa untuk menyelidiki konsep yang

belum dipahami untuk membuktikan hasil prediksinya

5. Membangkitkan rasa ingin tahu untuk menyelidiki.15

Berdasarkan beberapa manfaat di atas dapat disimpulkan bahwa

manfaat dari model pembelajaran POE ini dapat digunakan untuk menggali

gagasan atau pemdapat awal yang dimiliki oleh siswa dan memberikan

motivasi kepada siswa untuk menyelidiki konsep yang belum difahami

untuk membuktikan hasil prediksinya.

c. Langkah-langkah model pembelajaran POE

Model pembelajaran Prediction-Observation and Explanation

(POE) terlahir dari teori belajar konstruktivisme. Secara garis besar

sintaks atau langkah-langkah dari model pembelajaran POE (Prediction-

Observation Explaint)

1. Predict, siswa diminta untuk menuliskan prediksi mereka tentang

sesuatu terkait materi yang akan dipelajari. Guru menanyakan kepada

15
Izza Aliya, M. 2017. Model Pembelajaran Poe (Predict-Observe-Explaint) Dalam
Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Proses IPA. Institut Agama Islam Negeri.
PONOROGO.
16

siswa tentang apa yang mereka pikirkan dan menanyakan alasan

mereka menjawab demikian.

2. Observe, guru memberikan materi dan guru memberikan waktu untuk

pengamatan, kemudian siawa mencatat hasil pengamatan.

3. Explain, pada tahap ini siswa membandingkan hasil pengamatan dan

hasil prediksi kemudian memberikan penjelasan mengapa hal tersebut

dapat terjadi.16

Berdasarkan pendapat di atas tentang sintak atau langkah-

langkah dari model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explaint) dalam

penelitian ini tahap pertama guru meminta siswa untuk melakukan proses

Predict dengan cara memberikan siswa beberapa pertanyaan terkait

materi yang akan dipelajari. Selanjutnya tahap kedua yakni guru meminta

siswa untuk melakukan proses Observe tahap ini memberikan umpan

balik kepada siswa setelah mereka membuat prediksi, tahap ini juga

membentuk hubungan antara prediksi dan tahap menjelaskandan tahap

ketiga yakniEksplaint dengan cara menjelaskan kembali tentang materi

pembelajaran yang telah dijelaskan oleh guru sebelumnya.

16
Dian, M., Kus Sri, M., dan Suryadi, B. U. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran POE
(Predict-Observe-Explain) Menggunakan Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga Kelas XI SMA AL ISLAM I
SURAKARTA.Jurnal Pendidikan Kimia. 3(3): 13
17

d. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran POE

Sama halnya seperti model pembelajaran yang lain, model

pembelajaran POE juga memiliki kelebihan. Kelebihan model

pembelajaran POE sebagai berikut:

1. Kelebihan model pembelajaran POE

a. Merangsang siwa untuk lebih kreatif dalam mengajukan prediksi

b. Dengan melakukan eksperimen untuk menguji prediksinya dapat

mengurangi verbalisme.

c. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik, sebab siswa tidak

hanya mendengarkan tetapi juga mengamati peristiwa yang terjadi

melalui eksperimen.

d. Melalui cara mengamati secara langsung siswa memiliki

kesempatan untuk membandingkan antara teori (dugaan) dengan

kenyataan. Sehingga siswa akan lebih meyakini kebenaran materi

pembelajaran.

2. Kekurangan model pembelajaran POE

Sama halnya seperti model pembelajaran yang lain, model

pembelajaran POE juga memiliki kekurangan. Kekurangan model

pembelajaran POE sebagai berikut:

a. Memerlukan persiapan yang lebih matang, terutama berkaitan

penyajian persoalan pembelajaran dan kegiatan eksperimen yang

dilakukan untuk membuktikan prediksi yang diajukan siswa.


18

b. Untuk melakukan eksperimen, memerlukan kemampuan dan

keterampilan yang husus bagi guru, sehingga guru dituntut untuk

bekerja secara professional.

c. Memerlukan kemampuan dan motivasi guru yang bagus untuk

keberhasilan proses pembelajaran siswa.17

Berdasarkan pendapat di atas tentang kelebihan dan kekurangan

dari model pembelajaran POE dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran ini dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif dalam

mengajukan prediksi, siswa dilibatkan langsung dalam proses observasi

dan proses pembelajaran menjadi lebih menarik karena siswa dilibatkan

secara penuh dalam proses pembelajaran. Sedangkan kekurangan dari

model pembelajaran POE ini memerlukan persiapan yang lebih matang.

e. Indikator model pembelajaran POE

Keterampilan proses memprediksi, mengamati dan menjelaskan

terdapat dalam lingkup pembelajaran POE. Terdapat beberapa indikator

dari ketiga keterampilan proses tersebut, diantaranya:

1. Predict (Memprediksi)

a. Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang

belum diamati

17
Izza Aliya, M. 2017. Model Pembelajaran Poe (Predict-Observe-Explaint) Dalam
Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Proses IPA. Institut Agama Islam Negeri.
PONOROGO.
19

b. Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan

2. Observe (mengamati)

a. Menggunakan sebanyak mungkin indera

b. Menggunakan pola-pola hasil pengamatan

3. Explaint (menjelaskan)

a. Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan

dari satu kejadian

b. Menyadari bahwa satu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan

memperoleh bukti lebih banyak dalam pemecahan masalah.18

2. Keterampilan Proses Sains (KPS)

a. Pengertian keterampilan proses sains

Keterampilan proses sains (KPS) merupakan keterampilan-

keterampilan yang di kembangkan dalam pembelajaran sains untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Menurut Karsli dan Sahim keterampilan proses sains

(KPS) dapat membantu peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar yang

bermakna untuk mengembangkan kemampuan mental yang lebih tinggi,

seperti berpikir kritis dan keputusan pemecahan masalah. Keterampilan-

keterampilan proses biasa terlihat dalam kegiatan yang merumuskan

pembelajaran pada peserta didik seperti melakukan eksperimen.19

18
Obimita Ika Permatasari, Keefektifan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE)
Berbasis Kontekstual, hal. 32.
19
Puji Rahayu., Arif, W., dan Hartono. 2015. Pengaruh Strategi POE (Predict-Observe-
Explain) dengan metode Learning Journals Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains.Unnes Science Education Journal. Vol. 4(3)
20

Kinkin Suartini menyatakan dalam jurnal yang ditulis oleh Zulaeha

bahwa keterampilan proses sains (KPS) meliputi keterampilan mengamati,

mengelompokkan, menafsirkan, meramalkan, mengajukan pertanyaan,

mengajukan hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat/bahan/

sumber, menerapkan konsep, melakukan komunikasi, dan melaksanakan

percobaan. Keterampilan tersebut dapat dikembangkan melalui kegiatan

praktikum di sekolah. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu pembelajaran

yang mampu meningkatkan kemampuan kognitif sekaligus mengembangkan

keterampilan proses sains siswa.20

Menurut Agus Sugianto “pendekatan keterampilan proses merupakan

pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan

kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai

dan sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi

keterampilan proses adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran dimana

siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan suatu interaksi dengan objek

konkret sampai pada penemuan konsep.

Keterampilan proses sains terdiri dari beberapa keterampilan yang satu

sama lain berkaitan dan sebagai perasarat, hal tersebut penting dimiliki guru

untuk digunakan sebagai jambatan dalam menyampaikan pengetahuan atau

20
Zulaeha, i., Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa kelas X SMA Negeri 1 Balaesang. Jurnal Pendidikan Fisika
Tadulako. Vol. 2 No.2
21

informasi yang telah dimiliki peserta didik. Keterampilan proses sains ini

dapat diaplikasikan pada kegiatan praktikum. Keterampilan proses sains pada

pembelajaran sains lebih menekankan pembentukan keterampilan untuk

memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan hasilnya. Keterampilan

proses sains dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan

yang dimiliki oleh peserta didik. Ada berbagai keterampilan dalam

keterampilan proses, keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari

keterampilan-keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan-keterampilan

terintegrasi (intregated skills).21

Keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan yakni,

mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan

mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan terintegrasi terdiri dari

mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam

bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan

mengolah data, menganalisa penelitian, menyususn hipotesis, mendefinisikan

variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan

eksperimen.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan proses sains (KPS) merupakan keterampilan yang

dikembangkan dalam pembelajaran sains untuk mencapai tujuan pembelajaran

21
Dimyati Dan Mudjiono. Keterampilan-keterampilan Dalam Pembelajaran. (Jakarta:
Prestasi Pustaka. 2002), hlm.20
22

yang dapat membantu peserta duduk untuk memiliki pengalaman belajar yang

bermakna untuk mengembangkan kemampuan mental yang lebih tinggi.

Dalam penelitian ini keterampilan proses sains meliputi keterampilan

memprediksi, mengobservasi dan menjelaskan kembali materi pembelajaran

yang telah di ajarkan.

b. Manfaat keterampilan proses sains

Ada beberapa manfaat yang didapatlan dari keterampilan proses

sains ini, diantaranya:

1. Memiliki manfaat dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam

kehidupan

2. Memberi bekal siswa untuk membentuk konsep sendiri dan cara

bagaimana mempelajari sesuatu

3. Membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri

4. Sangat membantu siswa yang masih berada pada taraf pengembangan

berpikir konkret

5. Mengembangkan kreativitas siswa.22

c. Langkah-langkah keterampilan proses sains

Adapun langkah-langkah dalam keterampilan proses sains adalah

sebagai berikut:

22
Op. cit., hlm. 23
23

1. Mampu menyatakan hubungan antara dua variabel, mengajukan

perkiraan penyebab suatu hal dengan mengungkapkan bagaimana cara

melakukan pemecahan masalah

2. Mampu mendefinisikan semua variabel jika digunakan dalam

percobaan

3. Mampu mendefinisikan variabel yang mempengaruhi hasil percobaan,

menjaga kekonstanannya selagi memanipulasi variabel bebas

4. Mampu menyatakan bagaimana mengukur semua faktor variabel

dalam suatu eksperimen

5. Mampu melakukan kegiatan, mengajukan pertanyaan yang sesuai,

menyatakan hipotesis, mengidentifikasi dan mengontrol variabel,

mendefinisikan secara operasional variabel-variabel, mendesain

sebuah eksperimen yang jujur dan menginterpretasi hasil eksperimen

6. Mampu menghubung-hubungkan hasil pengamatan terhadap objek

untuk menarik kesimpulan, menemukan pola atau keteraturan yang

dituliskan (misalkan dalam tabel) suatu fenomena alam.

7. Mampu menentukan alat dan bahan yang diperlukan dalam suatu

penyelidikan, menentukan variabel kontrol, variabel bebas,

menentukan apa yang akan diamati, diukur dan ditulis, dan

menentukan cara dan langkah kerja yang mengarah pada pencapaian

kebenaran ilmiah
24

8. Mampu menjelaskan peristiwa baru dengan menggunakan konsep

yang telah dimiliki dan mampu menerapkan konsep yang telah

dipelajari dalam situasi baru.23

d. Indikator dan sub indikator keterampilan proses sains

Keterampilan proses sains (KPS) memiliki beberapa indicator

diantaranya:

Tabel 2.1
Indikator keterampilan proses sains
Indikator keterampilan Sub indikator keterampilan proses sains
proses sains
Mengamati (observasi) - Menggunakan sebanyak mungkin indera
- Mengumpulkan atau menggunakan fakta-
fakta yang relevan
Mengelompokkan - Mencari perbedaan dan persamaan
(klasifikasi) - Mengontraskan ciri-ciri
- Membandingkan
- Mencari dasar penggolongan
Menafsirkan - Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
(interpretasi) - Mencatat setiap pengamatan
- Menyimpulkan
Meramalkan (prediksi) - Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
- Mengemukakan apa yang mungkin terjadi
pada keadaan yang belum diamati
Sains mengajukan - Bertanya mengapa, apa, atau bagaimana
pertanyaan - Bertanya untuk meminta penjelasan
- Bertanya yang berlatar belakang hipotesis
Berhipotesis - Mengetahui bahwa ada lebih dari satu
kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian
- Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu
diuji kebenarannya
Merencanakan - Menentukan alat, bahan dan sumber yang
penelitian akan dipakai
- Menentukan variabel/faktor penentu

23
Hartono. Keterampilan proses sains. (Jakarta: Erlangga. 2007). Hlm 1-2
25

-
Menentukan apa yang diamati, diukur dan
ditulis
- Menentukan apa yang akan dilaksanakan
berupa langkah-langkah kerja
Menggunakan alat atau - Memakai alat dan bahan
bahan - Mengetahui bagaimana menggunakan alat
dan bahan
Menerapkan konsep - Menggunakan konsep-konsep yang telah
dipelajari dalam situasi baru
- Menerapkan konsep pada pengalaman baru
untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi
Mengamati: siswa harus mampu menggunakan alat-alat inderanya

untuk melihat, mendengar, meraba, mencium dan merasa. Dengan

kemampuan ini siswa dapat mengumpulkan data atau informasi yang relevan

dengan kepentingan belajarnya.

Menggolongkan/mengklasifikasikan: siswa harus terampil mengenal

perbedaan dan persamaan atas hasil pengamatannya terhadap suatu objek,

serta mengadakan klasifikasi berdasarkan ciri khusus, tujuan atau

kepentingan tertentu. Pembuatan klasifikasi memerlukan kecermatan dalam

melakukan pengamatan

Menafsirkan (menginterpretasikan): siswa harus memiliki

keterampilan menafsirkan fakta, data informasi atau peristiwa. Keterampilan

ini diperlukan untuk melakukan percobaan atau penelitian eksperimen

Meramalkan: siswa harus memiliki keterampilan menghubungkan

data, fakta dan informasi. Siswa dituntut terampil mengantisipasi dan

meramalkan kegiatan atau peristiwa yang mungkin terjadi pada masa yang

akan dating
26

Sains mengajukan pertanyaan: memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya, baik yang bersifat

penyelidikan maupun yang tidak secara langsung bersifat penyelidikan,

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mencerminkan cara berfikir siswa dan

dapat pula dikatakan bahwa kualitas pertanyaan yang diajukan menunjukkan

tinggi rendahnya tingkat berfikir siswa.

Merumuskan hipotesis: berhipotesisi melibatkan keterampilan

menduga sesuatu, menguraikan sesuatu yang menunjukkan hubungan sebab

akibat antara dua variabel pengetahuan yang telah dimilikinya

Merencanakan penelitian: siswa harus mampu menentukan masalah

dan variabel-variabel yang akan diteliti, tujuan dan ruang lingkup penelitian.

Siswa harus menentukan langkah-langkah kerja pengumpulan dan

pengolahan data serta prosedur melakukan penelitian

Menggunakan alat atau bahan: siswa harus menggunakan secara

langsung alat dan bahan agar dapat memperoleh pengalaman langsung.

Selain itu, siswa harus mengetahui mengapa dan bagaimana cara

menggunakan alat dan bahan.

Menerapkan konsep: keterampilan menerapkan konsep/prinsip

menjadi penunjang dalam memantapkan dan mengembangkan konsep atau

prinsip yang telah dimiliki siswa, mengembangkan kemampuan intelektual


27

siswa dan merangsang siswa untuk lebih banyak mempelajari ilmu

pengetahuan alam.24

e. Kelebihan dan kekurangan keterampilan proses sains

Kegiatan pembelajaran dalam menerapkan keterampilan proses

sains memiliki kelebihan dan kekurangan adalah sebagai berikut: 25

1. Kelebihan keterampilan proses sains

a) Dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran

b) Mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep-konsep

pengetahuan

c) Mengembangkan sikap ilmiah dan merangsang rasa ingin tahu

peserta didik

d) Mengurangi ketergantungan peserta didik terhadap orang lain

dalam belajar

e) Menumbuhkan motivasi intrinsik pada diri peserta didik

f) Memiliki keterampilan-keterampilan dalam melakukan suatu

kegiatan ilmiah sebagaimana yang bisa dilakukan para saintis.

2. Kekurangan dari keterampilan proses sains

a) Membutuhkan waktu yang relatif lama untuk melakukannya

24
Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995). Hlm. 150-
151
25
Ike fitriani. (2015) “Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay Two Stay Terhadap
Peningkatan Keterampilan Proses Sains Biologi Siswa Kelas VII Di SMPN 2 Terbanggi Besar”.
(Skripsi Program Study Pendidikan Biologi IAIN Raden Intan.Bandar Lampung).
28

b) Jumlah peserta didik dalam kelas harus relatif kecil, karena setiap

peserta didik memerlukan perhatian pendidik

c) Melakukan perencanaan dengan sangat teliti

3. Kerangka Berfikir

Bagan 2.1
Bagan kerangka berfikir

Kurangnya keterampilan proses


sains yang di miliki oleh siswa

Model pembelajaran
yang kurang variatif

Model Pembelajaran POE


(Predict Observe Explaint)

Meningkatnya keterampilan
proses sains

Tinggi rendahnya keterampilan proses sains yang dimiliki siswa dapat

dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang

mempengaruhi keterampilan proses sains adalah seperti model pembelajaran yang

digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Guru dituntut dapat
29

menggunakan model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik menjadi

lebih aktif dalam belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan

adalah model pemebelajaran POE (Predict-Observe-Explain). Model

pembelajaran POE adalah model pembelajaran yang dapat meningkatkan

pemahaman dan membangun pengetahuan peserta didik dengan menggunakan

metode ilmiah, yaitu peserta didik memprediksi jawaban lalu mencari data yang

sesuai melalui kegiatan observasi langsung dan kemudian menjelaskan hasil data

dengan prediksi awal yang di dapatkan peserta didik.

Faktor internal yang mempengaruhi keterampilan proses sains siswa

adalah keterampilan yang dimiliki oleh siswa itu sendiri terutama dalam bidang

sains. Keterampilam proses sains (KPS) merupakan keterampilan-keterampilan

yang dikembangkan dalam pembelajaran sains untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Sehingga, dalam pembelajaran IPA sangat di perlukan adanya

keterampilan proses sains itu sendiri.

4. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis yang diajukan peneliti pada penelitian ini adalah

Ha= Terdapat pengaruh model pembelajaran predict-observe-explain terhadap

keterampilan proses sains siswa kelas VIII di Dusun Medas Barat Kokok.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang

menghasilkan data berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Quasi

Eksperimen dengan Pre-test and Post-test Control Grup Desain. Penelitian ini

melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, kedua kelas

tersebut akan diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen akan diberi

perlakuan dengan menggunakan model Predict-Obseve-Explaintdan metode

demonstrasi sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan model Predict-Obseve-

Explaint atau diajarkan menggunakan metode konvensional.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam

penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII yang ada di Dusun Medas Baret

Kokok dengan total 20 siswa. Dalam penelitian ini akan dilakukan dengan

jenis mini riset dimana siswa kelas VIII yang ada di dusun tersebut akan

30
31

dituntut untuk menemukan beberapa jenis tanaman obat dan mengamati

tanaman yang didapatkan.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari subjek dalam populasi yang diteliti, yang

sudah tentu mampu secara refresentatif dapat mewakili populasinya. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling

insidental yang merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

C. Waktu dan tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan

dan persiapan instrumen, uji coba instrument penelitian yang kemudian

dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan dimulai dari tanggal 24 juli

sampai dengan tanggal 19 agustus 2020 bertempat di lingkungan Dusun

Medas Barat Kokok . Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil.

2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Medas Barat Kokok, Desa

Taman Sari Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat. Karena

berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di dusun ini peneliti

mendapatkan nilai pelajaran IPA siswa terutama untuk siswa yang kelas VIII
32

masih di bawah standar KKM dikarenakan proses pembelajaran dilakukan

secara online tanpa ada penjelasan materi secara langsung dari guru yang ada

di sekolah dan siswa menjadi kurang memiliki keterampilan terutama dalam

bidang sains

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa jenis variabel, diantaranya:

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran Predict-

Observe-Explaint (POE).

2. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan proses sains

siswa.

E. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu, model pembelajaran

predict-observe-explain (POE)sebagai variabel bebas (X). Metode demonstrasi,

sebagai variabel moderator. keterampilan proses sains (Y), sebagai variabel

terikat.

Desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Quasi

Eksperimen dengan Pre-test and Post-test Control Grup Desain. Penelitian ini

melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, kedua kelas

tersebut akan diberi perlakuan yang berbeda.


33

F. Instrumen / Alat dan Bahan Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi untuk

mengukur keterampilan proses sains peserta didik dan perangkat pembelajaran

yang digunakan dalam penelitian ini meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP).

1. Kisi-kisi instrument keterampilan proses sains

Tabel 3.1
Tabel kisi-kisi instrumen keterampilan proses sains

Aspek keterampilan indikator keterampilan proses sains


proses sains
Mengamati (observasi) - Mampu membedakan bagian-bagian dari
tumbuhan
Mengelompokkan - Mampu mengelompokkan tumbuhan yang
(klasifikasi) mempunyai akar tunggang dan akar serabut
- Mampu menemukan 3 tumbuhan yang
berakar tunggang Mencari dasar
penggolongan
- Mampu nememukan 3 tumbuhan yang
berakar serabut
- Mampu menyebutkan tumbuhan yang
mempunyai akar napas, akar banir, akar
pembelit dan akar gantung
- Mampu menemukan 3 tumbuhan yang
mempunyai batang basah
- Mampu menemukan 3 tumbuhan yang
mempunyai batang berkayu
34

- Mampu menemukan 3 tumbuhan yang


mempunyai batang rumput
- Mampu menjelaskan bagian-bagian dari daun
- Mampu menemukan 3 tumbuhan yang
mempunyai bentuk daun berbeda
- Mampu menemukan 3 jenis tanaman obat
- Mampu menjelakan tentang tamana obat yang
ditemukan
- Mampu menyebutkan manfaat atau khasiat
dari tanaman obat yang ditemukan
- Mampu menyebutkan jenis akar dari tanaman
obat yang ditemukan
- Mampu menjelaskan jenis-jenis batang dari
tanaman obat yang ditemukan
- Mampu menjelaskan bentuk daun dari
tanaman obat yang di temukan
- Mampu menyebutkan bagian tumbuhan yang
mempunyai khasiat sebagai obat
- Mampu menjelaskan cara mengolah tanaman
obat yang ditemukan

G. Teknik Pengumpulan Data / Prosedur penelitian

Uraian di atas memberikan gambaran bahwa untuk memperoleh hasil

penelitian yang valid, seorang peneliti harus menggunakan metode yang sesuai

dalam penelitiannya. Metode yang digunakan adalah sebagai pendukung

lancarnya suatu proses penelitian. Adapun metode yang digunakan yang di

gunakan antara lain:


35

1. Observasi

Observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 15 oktober 2019,

peneliti mendapatkan gambaran umum tentang lokasi penelitian, letak

geografis, keadaan guru dan siswa yang terdapat di Dusun Medas Barat

Kokok Desa Taman Sari.

2. Lembar Observasi

Dalam penelitian ini lembar observasi digunakan sebagai alat ukur

untuk mengukur keterampilan proses sains pada siswa kelas VIII di Dusun

Medas Barat Kokok.

H. Teknik Analisis Data

Dalam pengolahan data pada penelitian ini, maka diperlukan suatu

analisis dengan menggunakan perhitungan statistik. Sebelum tes digunakan

sebagai alat pengumpulan data terlebih dahuludilakukan uji coba untuk

mengukur validitas instrument dan uji reabilitas.

1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini untuk menguji validitas soal yang akan di

gunakan terlebih dahulu peneliti melakukan uji validitas dan di hitung

menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16.

2. Uji Reabilitas

Setelah instrumen yang digunakan peneliti bersifat valid maka tahap

selanjutnya adalah uji reabilitas yang bertujuan untuk mengetahui tingkat

reabilitas dari instrumen yang digunakan dengan menggunakan bantuan

aplikasi SPSS 16
36

Agar data-data yang dikumpulkan mempunyai arti dan makna serta

dapat diinterpretasikan kepada masalah yang sedang diteliti, maka kita perlu

menggunakan langkah-langkah yang tepat dalam menganalisis data sehingga

memperoleh kesimpulan yang tepat.

3. Keterlaksanaan RPP

Data tentang keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) dianalisis dengan presentase, yaitu jumlah langkah yang terlaksana

oleh guru dibagi total jumlah langkah yang direncanakan dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) di kali 100%. Keterlaksanaan RPP

dihitung dengan menggunakan rumus:

Akan tetapi sebelum melakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan

beberapa uji prasyarat yaitu:

a. Uji normalitas

Uji normalitas sebaran data dilakukan untuk meyakinkan bahwa data

yang dihasilkan dalam penelitian benar-benar berasal dari populasi yang

berdistribusu normal yang dihitung menggunakan aplikasi SPSS 16.

b. Uji homogenitas

Dalam penelitian ini untuk mengkaji homogenitas varians perlu

dilakukan uji statistic (test of variance) pada distribusi skor kelompok-

kelompok yang bersangkutan dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.


37

c. Uji hipotesis

Menguji hipotesis yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk

menarik kesimpulan dari penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan rumus Regresi Linear menggunakan aplikasi SPSS 16.

Ha = ada pengaruh model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)

dengan menggunakan metode demonstrasi terhadap keterampilan

proses sains siswa kelas VIII di Dusun Medas Barat Kokok.

Jika fhitung ≥ ftabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika ftabel ≤ fhitung , maka Ho diterima dan Ha di tolak

d. Keterampilan proses sains

Untuk mengukur keterampilan proses sains rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut:

G=

Keterangan:

Spost : Skor posttest

Spre : Skor pretest

Smaks : Skor maksimal


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Profil Dusun Medas Barat Kokok

a. Letak geografis

Dusun Medas Barat Kokok merupakan salah satu dusun yang

terletak di Desa Taman Sari Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok

Barat. Dusun medas barat kokok terdiri dari 5 RT, selain terdiri atas

pemukiman warga sebagian lahan dari wilayah Dusun masih terdiri dari

kebun dan hutan alami milik warga setempat sehingga masih banyak

terdapat pepohonan dan tanaman-tanaman terutama tanaman obat-obat

herbal yang bisa di manfaatkan oleh warga sekitar.

Dusun Medas Barat Kokok sama halnya dengan dusun-dusun pada

umumnya yang memiliki ana-anak yang masih duduk di bangku sekolah

baik itu jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama

(SMP/MTs) dan sekolah menengah atas (SMA).

Tabel 4.1
Struktur organisasi Dusun Medas Barat Kokok
No. Nama Jabatan

1 M. Fauzan S.Pd Kepala Dusun

2 Muhammad Ketua RT 1

38
39

3 Arsydin Ketua RT 2

4 M. Fatahul Aziz Ketua RT 3

5 Ki Ahmad Ketua RT 4

6 Gunawan Ketua RT 5

2. Data Deskriptif

A. Analisis instrumen

1. Uji validitas

Sebelum peneliti melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan uji validitas instrumen angket yang akan digunakan oleh

peneliti. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen

angket yang akan diberikan kepada peserta didik layak atau tidak

untuk dipergunakan. Hasil dari uji validitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4:2
Hasil Uji validitas
No. Keterangan Nomor soal
1 Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 14, 19, 20, 22,
23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30.
2 Tidak valid 9, 10, 12, 15, 16, 17, 18, 21.
Berdasarkan tabel di atas hasil analisis data uji validitas adalah,

dari 30 pernyataan angket yang dibuat oleh peneliti yang dinyatakan

valid adalah 22 pernyataan dan yang tidal valid adalah 8 pernyataan.

Tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan 20

pernyataan angket yang digunakan karena 2 pernyataan yang lain


40

tereliminasi. Selanjutnya pernyataan angket yang dinyatakan valid

yang akan digunakan peneliti. Tabel hasil uji validitas dapat dilihat

pada lampiran 9.

2. Uji Reabilitas

Setelah uji validitas selanjutnya peneliti melakukan uji

reabilitas atau tahap uji coba, dimana perntayaan angket yang

dinyatakan valid akan diujicobakan kepada siswa lain.

Tabel 4.3
Hasil uji reliabilitas
Jumlah soal Cronbach’s Alpha Kategori

30 0.722 Reabilitas tinggi

Tabel 4.4
Kriteria uji reliabilitas
No Reliabilitas (r11) Kriteria
1 0,91 - 1,00 Sangat tinggi
2 0,71 – 0,80 Tinggi
3 0,41 – 0,70 Sedang
4 0,21 – 0,40 Rendah
5 0,00 – 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan tabel di atas hasil uji reliabilitas hasil yang

didapatkan oleh peneliti dari 30 pernyataan angket mendapatkan nilai

dengan rumus Cronbach’s alpha nilai Rhitung > Rtabel dengan ninai 0,722

> 0,444 dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan kriteria dari uji
41

reliabilitas 0,722 masuk kedalam kategori reliabilitas tinggi yang dapat

diartikan butir-butir pernyataan angket dalam instrumen yang digunakan

peneliti konsisten untuk mengukur keterampilan proses sains siswa.

Hasil uji reabilitas dapat dilihat pada lampiran 10.

3. Keterlaksanaan proses pembelajaran

Pengamatan aktivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan

selama proses penelitian berlangsung dengan dua kali pertemuan

pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat dari

tabel di bawah ini.

Tabel 4.5
Data keterlaksanaan proses pembelajaran

No. Kelas Aspek yang dinilai Pertemuan


I II

1 Eksperimen Jumlah langkah yang direncanakan 23 31


Jumlah langkah yang terlaksana 20 27
Presentase (%) keterlaksanaan 86,95% 83,70%
Kategori SB SB
2 Kontrol Jumlah langkah yang direncanakan 22 21
Jumlah langkah yang terlaksana 18 18
Presentase (%) keterlaksanaan 81,81% 85,71%
Kategori SB SB

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil dari

keterlaksanaan proses pembelajaran pada kelas eksperimen dilaksanakan dua

pertemuan, pertemuan pertama jumlah langkah yang direncanakan peneliti


42

adalah 23 langkah tetapi hanya 20 langkah yang terlaksana dengan hasil

presentase sebanyak 86,95% dengan kategori sangat baik. Sedangkan pada

pertemuan dua jumlah langkah yang direncanakan peneliti adalah 31 langkah

tetapi hanya 27 langkah yang terlaksana dengan hasil presentase 83,70%

dengan kategori sangat baik. Perbedaan jumlah langkah-langkah pada

pertemuan 1 dan 2 terjadi karena pada pertemuan 2 lebih banyak materi yang

harus dijelaskan.

Keterlaksanaan proses pembelajaran pada kelas kontrol dilaksanakan

dua pertemuan, pertemuan pertama jumlah langkah yang direncanakan

peneliti adalah 22 langkah tetapi hanya 18 langkah yang terlaksana dengan

hasil presentase sebanyak 881,81% dengan kategori sangat baik. Sedangkan

pada pertemuan dua jumlah langkah yang direncanakan peneliti adalah 21

langkah tetapi hanya 18 langkah yang terlaksana dengan hasil presentase

85,71% dengan kategori sangat baik.

Tabel 4.6
Kategori keterlaksanaan proses pembelajaran
Interval Kategori
80% - 100% Sangat baik
66% - 79% Baik
56% - 65% Cukup baik
40% - 55% Kurang baik
30% - 39% Tidak baik
43

B. Uji prasyarat

1. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi data kedua kelas yang menjadi sampel yang

didapatkan dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji

normalitas dilakukan setelah kedua kelas sampel diberikan angket

berupa pree test dan post test. Suatu data dikatakan berdistribusi

normal apabila taraf sig >0,05. Berikut ini hasil uji normalitas daya

yang di hitung menggunakan SPSS 16:

Tabel 4.7
Uji normalitas keterampilan proses sains

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statisti Statisti
Kelas c Df Sig. c df Sig.
Keterampilan PreTest
.146 10 .200* .925 10 .399
Proses Sains Eksperimen
PostTest
.244 10 .093 .854 10 .065
Eksperimen
PreTest Kontrol .187 10 .200* .929 10 .437
PostTest
.185 10 .200* .924 10 .394
Kontrol

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa hasil analisis uji

normalitas keterampilan proses sains menggunakan uji kolmogrov-

smirnov dan shapiro-wilk yang dihitung menggunakan aplikasi SPSS 16.

Pada kelas kelas kontrol dan eksperimen baik hasil pree test dan post test
44

taraf sig semua data > 0,005, yang artinya semua data yag diperoleh

peneliti berdistribusi normal. Data pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen sama-sama berdistribusi normal karena pada hasil pretest

kelas kontrol nilai sig>0,05 atau 0,200>0,05 dan pada hasil posttest kelas

kontrol diperoleh nilai 0,200>0,05. Sedangkan pada kelas eksperimen

nilai pretest 0,200>0,05 dan nilai hasil posttest pada kelas eksperimen

adalah 0,093>0,05. Lampiran tabel uji normalitas ada pada lampiran 11.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan pada saat kedua kelas sampel di

berikan pretest dan post- test. Uji homogenitas pada saat pretest

bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas sampel dan

post-test bertujuan untuk mengetahuinsama atau tidaknya kemampuan

yang dimiliki setelah di berikan perlakuan pada kelas eksperimen dan

tidak di beri perlakuan pada kelas kontrol. Suatu data dikatakan homogen

apabila nilai sig>0,05. Berikut ini hasil uji homogenitas data dari kelas

kontrol dan kelas eksperimen:

Tabel 4.8
Hasil uji homogenitas pree test kelas kontrol dan eksperimen
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Keterampilan Based on Mean 4.525 1 18 .047
Proses Sains
Based on Median 4.006 1 18 .061
45

Based on Median
and with adjusted df 4.006 1 14.850 .064

Based on trimmed
4.325 1 18 .052
mean

Tabel 4.9
Hasil uji homogenitas post test kelas kontrol dan eksperimen

Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Keterampilan Based on Mean .477 1 18 .499
Proses Sains
Based on Median .461 1 18 .506
Based on Median
and with adjusted df .461 1 16.974 .506

Based on trimmed
.422 1 18 .524
mean

Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas yang dilakukan dengan

bantuan SPSS 16 dapat diketahui bahwa semua data yang diperoleh peneliti

baik dari kelas kontrol dan eksperimen bersifat homogaen karena nilai

signifikansi dari semua data yang di peroleh lebih dari 0,05. Berdasarkan

hasil uji homogenitas pada kelas kontrol dan eksperimen untuk nilai pretest

nilai sig 0,047>0,005 yang berarti nilai tersebut bersifat homogen.

Sedangkan untuk hasil nilai posttest pada kelas kontrol dan eksperimen

adalah 0,499>0,005 yang berarti nilai tersebut bersifat homogen Lampiran

tabel uji homogenitas ada pada lampiran 13.


46

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menarik kesimpulan pada

penelitian yang telah dilakukan, apakah penelitian yang telah dilakukan

berpengaruh ataukah tidak, dengan dasar pengambilan keputusan apabila

nilai FHitung > FTabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.berikut adalah hasil

dari uji hipotesis dengan menggunakan Uji F.

Tabel 4.10
Uji hipotesis menggunakan rumus Uji F

Kelas Taraf Fhitung Ftabel Nilai sig Keputusan


sig
Kelas 0,05 177.099 3,49 0,000 Ha Diterima
eksperimen
Kelas kontrol 0,05 126.180 3,49 0,000 Ha Diterima

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dengan

menggunakan uji F dengan rumus regresi linier terdapat pengaruh model

pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap keterampilan

proses sains siswa kelas kontrol dan eksperimen. Hasil uji hipotesis pada

kelas kontrol FHitung > Ftabel dengan hasil nilai 126,180>3,49 yang berarti

ada pengaruh model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)

terhadap keterampilan proses sains siswa. Sedangkan pada kelas

eksperimen didapatkan nilai 177,099 > 3,49 yang berarti ada pengaruh

model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap


47

keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen. Hasil uji

hipotesis dapat dilihat pada lampiran 14.

4. Analisis data keterampilan proses sains

a. Kelas eksperimen

Keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen akan

peneliti ukur dengan menggunakan instrumen lembar observasi yang

diberikan sebelum diberikan perlakuan (Pree test) dan setelah diberi

perlakuan (Post test). Pada kelas eksperimen siswa akan diajarkan

menggunakan model pembelajaran yang peneliti gunakan yakni model

pembelajaran POE (Predict-Observe-Explaint) untuk mendapatkan nilai

perbandingan data sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan.

Tabel 4.11
Data hasil keterampilan proses sains kelas eksperimen

No. Nama siswa Nilai Pre-Test Nilai Post-Test


1 Khusnul khotimah 62,25 93,75
2 Nurul hidayah 55 97,5
3 Dodik khaeril hidayat 60 97,5
4 Hani 66,25 87,5
5 Fitri andila husni 56,25 95
6 Zahrul hamid 58,75 95
7 Faizatul jannah 62,5 98,75
8 Huziana 55 93,75
9 M. fatih Suharman 70 95
10 Debi sinta dewi 76,25 96,25
48

Tabel 4.12
Nilai Rata-Rata Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen

No Perlakuan Nilai Rata-rata

1 Pree test 62,5

2 Post test 95

Grafik 4.1
Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen

Grafik Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen


93,75 97,5 97,5 95 95 98,75 93,75 95 96,25
100 87,5
76,25
80 66,25 66,25 70
60 62,5
55 56,25 58,75 55
60
40
20
0
Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pretest Posttest

Grafik 4.2
Nilai Rata-Rata Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen

Nilai rata-rata Keterampilan Proses Sains


Kelas Eksperimen

95
100
62,5

50

0
Rata-rata Pretest Rata-rata Posttest
49

Berdasarkan nilai rata-rata dari data di atas dapat peneliti

simpulkan bahwa keterampilan proses sains pada kelas eksperimen

meningkat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata pree

test dengan nilai 62,5 sedangkan nilai rata-rata dari post test 95.

Tabel 4.13
Uji N-gain keterampilan proses sains kelas eksperimen

No. Eksperimen Kategori


frekuensi
1 9 siswa Tinggi

2 1 siawa Sedang

Tabel 4.14
Kriteria skor Rumus N-Gain

Kriteria skor N-Gain Kategori


g ≤ 0,3 Rendah

0,3 < g ≤ 0,7 Sedang

g > 0,7 Tinggi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji

N-Gain keterampilan proses sains pada kelas eksperimen siswa

yang mendapatkan kriteria tinggi berjumlah 9 orang dan siswa yang

mendapatkan kategori sedang adalah 1 orang. Hasil uji N-Gain

dapat dilihat pada lampiran 7.


50

b. Kelas kontrol

Keterampilan proses sains siswa pada kelas kontrol akan

peneliti ukur dengan menggunakan instrumen angket yang diberikan

kepada siswa sebelum di berikan perlakuan (Pree test) dan setelah di

beri perlakuan (Post test). Pada kelas kontrol siswa akan diajarkan

menggunakan metode pembelajaran yang biasa atau konvensional

dan setelah itu peneliti memberikan angket untuk mendapatkan

perbandingan data sebelum dan sesudah perlakuan dan nilai yang

diperoleh siswa akan dibandingkan dengan nilai pada kelas

eksperimen intuk melihat apakah terdapat perbedaan nilai antara

kelas kontrol tersebut dengan kelas ekperimen..

Tabel 4.15
Data hasil keterampilan proses sains kelas kontrol

No. Nama siswa Pre-Test Post-Test


1 Isma yanti 61,25 79
2 Salma istiazah 56,25 70
3 Husnul hotimah 50 80
4 Zaeniah indriyani 57,5 76,25
5 Yuni apriyani 55 73,75
6 Laili hidayat 51,25 71,25
7 Weni puspita sari 56,25 71,25
8 Aulia azka 58,75 75
9 Maeda aprianti 56,25 75
10 Zila rahmawati 61,25 76,25
51

Tabel 4.16
Nilai Rata-rata Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol

No Perlakuan Rata-rata
1 Pree test 56,37

2 Post test 73,87

Grafik 4.3
Nilai Keterampilan Proses Sains Kels Kontrol

Grafik Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol


80 76,25 73,75
71,25 71,25 75 75 76,25
80 70 70
61,25 61,25
56,25 57,5 55 56,25 58,75 56,25
60 50 51,25

40

20

0
Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pre Test Post Test

Grafik 4.4
Nilai Rata-rata Keterampilan Proses Sains Kelas Kontrol

Nilai Rata-rata Keterampilan


Proses Sains Kelas Kontrol

73,87
80 56,73
60
40
20
0 Rata-rata Posttest
Rata-rata Pretest
52

Berdasarkan nilai rata-rata dari data di atas dapat peneliti simpulkan

bahwa keteerampilan proses sains pada kelas kontrol juga mengalami

peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan meningkat. Hal ini dapat dilihat

dari peningkatan nilai rata-rata pree test dengan nilai 56,37 sedangkan nilai

rata-rata dari post test 73,87.

Tabel 4.17
Uji N-gain keterampilan proses sains kelas kontrol

No. Kontrol Kategori


frekuensi
1 4 siswa Sedang
2 6 siawa Rendah

Tabel 4.18
Kriteria skor Rumus N-Gain

Kriteria skor N-Gain Kategori


g ≤ 0,3 Rendah
0,3 < g ≤ 0,7 Sedang
g > 0,7 Tinggi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji N-Gain

keterampilan proses sains pada kelas kontrol siswa yang mendapatkan

kriteria sedang berjumlah 4 orang dan siswa yang mendapatkan kategori

rendah adalah 6 orang. Hasil uji N-Gain dapat dilihat pada lampiran 8.
53

C. Pembahasan

1. Keterampilan proses sains

Keterampilan proses sains merupakan pendekatan pembelajaran

yang berorientasi kepada proses IPA. Keterampilan proses sains dapat

juga diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tindakan dalam

belajar sains sehingga menghasilkan konsep, prinsip, hukum maupun

fakta. Mengajarkan keterampilan proses sains pada siswa berarti memberi

kesempatan kepada siswa untuk melakukan sesuatu dan bukan hanya

sekedar membicarakannya. Keterampilan ini dapat digunakan sebagai

wahana penemuan dan pengembangan konsep, prinsip atau teori yang

telah ditemukan atau dikembangkan ini akan memamtapkan pemahaman

tentang keterampilan proses tersebut.26

Penelitian ini mulai dilakukan pada tanggal 24 juli sampai dengan

tanggal 19 agustus 2020 bertempat di lingkungan Dusun Medas Barat

Kokok dengan melibatkan siswa kelas VIII yang ada di RT 1, 3 dan 5

yang berjumlah 20 orang dan dibagi menjadi dua kelas yaitu 10 siswa

menjadi kelas eksperimen dan 10 siswa menjadi kelas kontrol. Kedua

kelas tersebut akan di ajarkan materi yang sama yakni materi struktur dan

fungsi tumbuhan tetapi dengan model pembelajaran yang berbeda, untuk

kelas eksperimen akan diajarkan menggunakan model pembelajaran POE

26
Widayanto. Mengembangkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Siswa Kelas X Melalui
KIT
54

(Predict-Observe-Explaint) sdangkan untuk kelas kontrol tidak

menggunakan model tersebut melaikan menggunakan metode ceramah

atau pembelajaran konvensional.

Dalam penelitian ini keterampilan proses sains siswa yang peneliti

ukur adalah bagaimana siswa mampu menemukan berbagai jenis tanaman

obat yang ada di sekitar dusun tempat penelitian ini dilakukan. Setelah

mereka sudah menemukan tanaman obat tersebut selanjutnya siswa

tersebut akan menjelaskan terntang struktur dan fungsi dari tumbuhan obat

yang mereka temukan mulai dari membedakan bagian-bagian tanaman

obat yang mereka temukan, menyebutkan jenis akar, batang dan daun dari

tanaman obat yang ditemukan, selain itu siswa juga akan mempelajari apa

hasiat dan kegunaan dari tanaman obat yang mereka temukan dan

bagaimana cara pengolahannya.

Dari hasil penelitian yang telah peneliti mendapatkan hasil nilai dari

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada hasil nilai pretest nilai rata-rata

kelas kontrol adalah 56,3 dan nilai pretest pada kelas eksperimen adalah

62,5. Sedangkan pada nilai posttest kelas kontrol adalah 73,8 dan pada

kelas eksperimen adalah 95. Dari nilai rata-rata yang di dapatkan dapat

peneliti simpulkan bahwa pada kelas kontrol dan eksperimen sama-sama

mengalami peningkatan yaitu, pada kelas kontrol peningkatannya

sebanyak 11, 5% sedangkan pada kelas eksperimen mengalami

peningkatan sebanyak 32,5%.


55

Berdasarkan hasil uji keterampilan proses sains dengan

menggunakan rumus N-Gain peneliti mendapatkan hasil pada kelas

eksperimen 9 orang siswa masuk dalam kategori mempunyai keterampilan

proses sains yang tinggi dan 1 orang siswa masuk dalam kategori sedang.

Sedangkan pada kelas kontrol 4 orang siswa masuk dalam kategori

mempunyai keterampilan proses sains sedang dan 6 orang siswa masuk

dalam kategori rendah. Dari hasil tersebut dapat kita ketahui bahwa

terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa yang signifikan antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Zilia

Phonna (2017) dengan judul pengaruh penggunaan model Predict-

Observe-Explain terhadap keterampilan proses sains peserta didik pada

materi gelombang dan bunyi kelas XII DI MAN Aceh Besar, dalam

penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh model tersebut terhadap

keterampilan proses sains dengan nilai signifikannsi yang sangat tinggi.

Dalam penelitian Astin Fitriani (2019) dengan judul pengaruh

model Predict-Observe-Explain terhadap keterampilan proses sains dan

sikap ilmiah peserta didik kelas XI pada mata pelajaran Biologi di SMAN

Jati Agung Lampung Selatan menyatakan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran Predict-Observe-Explain terhadap keterampilan proses sains

peserta didik.
56

Dalam penelitian Livana (2018) dengan judul pengaruhmodel

Predict-Observe-Explaindisertai jurnal belajar terhadap keterampilan

proses sains dan motivasi belajar biologi siswa kelas XI di SMA Gajah

Mada Bandar Lampung menyatakan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran Predict-Observe-Explain terhadap keterampilan proses sains

siswa.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zulaeha dengan judul

pengaruhmodel Predict-Observe-Explain terhadap keterampilan proses

sains siswa kelas X SMAN Balaesang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran Predict-Observe-Explain terhadap

keterampilan proses sains siswa.

Dari beberapa penelitian terdahulu yang didapatkan peneliti dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran Predict-Observe-Explain

berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa dari hampir semua

jenjang pendidikan termasuk jenjang SMP yang telah dilakukan oleh

peneliti ini. Perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelumnya terletak

pada jenjsng sekolah yang digunakan, tempat penelitian, kombinasi

dengan metode yang berbeda, pemilihan materi dan indikator

keterampilan proses sains yang berbeda .


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dipaparkan peneliti dapat disimpulkan bahwa:

Terdapat pengaruh model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)

terhadap keterampilan proses sains siswa kelas VIII di Dusun Medas Barat

Kokok. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F dengan menggunakan rumus Regresi

Linear yang menunjukan bahwa nilai f yang diperoleh pada kelas eksperimen

177,099 > 3,49 dan pada kelas kontrol 126,180 > 3,49.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dengan judul Pengaruh model

pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap keterampilan proses sains

siswa kelas VIII di Dusun Medas Barat Kokok, adapun saran-saran yang dapat

peneliti berikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik

Peserta didik harus mampu menemukan tanaman-tanaman obat yang

ada disekitar mereka dan mampu mengetahui kasiat dan cara pengolahan

tanaman obat yang mereka temukan untuk menggali keterampilan proses sains

yang ada pada diri mereka.

57
58

2. Bagi guru

Bagi guru dapat memberikan arahan atau bimbingan serta

kreatifitas dalam mengembangkan model pembelajaran yang digunakan

sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses sains pada siswa.


59

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Z. Evaluasi Instruksional.(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2000).

Devi, P. Agung Nugroho, S., dan Mohamad, M. 2014. Penerapan Model


Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Dilengkapi LKS Untuk
Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Prestasi Belajar Materi Kelarutan Dan Hasil
Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA SMA I NGEPLAK. Jurnal pendidikan
kimia. 3(1): 24

Dian, M., Kus Sri, M., dan Suryadi, B. U. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran POE
(Predict-Observe-Explain) Menggunakan Metode Eksperimen Dan
Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan
Penyangga Kelas XI SMA AL ISLAM I SURAKARTA. Jurnal Pendidikan
Kimia. 3(3): 11

Dimyati Dan Mudjiono. Keterampilan-keterampilan Dalam Pembelajaran. (Jakarta:


Prestasi Pustaka. 2002),

Dra. Sumiati., dan Asra, M.Ed. Metode Pembelajaran. (Bandung: CV WACANA


PRIMA, 2008),

Gunawan..Model Pembelajaran Sains Berbasis ICT. ( Mataram: FTK UNRAM,


2015)

Hartono. Keterampilan proses sains. (Jakarta: Erlangga. 2007).

Izza Aliya, M. 2017. Model Pembelajaran Poe (Predict-Observe-Explaint) Dalam


Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Proses IPA. Institut
Agama Islam Negeri. PONOROGO.

J.C. Liang, Using POE to Promote Young Children’s Understanding of the Properties
of Air, in Asia- Pasifik Journal of Rereach in Early Childhood Education,
Vol. 5, No. 1, 2011.

Mappasoro,Strategi Pembelajaran (Makasar : Universitas Negeri makassar, 2012)

Nawir. Kaharuddin, A. Triyanto,P. 2015. Penerapan Metode Demonstrasi Untuk


Meningkatkan Keterampilan Melukis Peserta Dididk Kelas XII IPA 3 SMAN
1 Donri Kabupaten Sopeng. Jurnal Penenelitian Dan Evaluasi Pendidikan. 1
(1): 2
60

Obimita Ika Permatasari, Keefektifan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain


(POE) Berbasis Kontekstual, hal. 32.

Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995).


Pindo Hutauruk. 2018. Meningkatkan Hasil belajar siswa dengan alat peraga pada
mata pelajaran IPA Kelas IV SDN 14 SIMBOLON PURBA. School
Education Journal. Vol 8 (2): 123

Puji Rahayu., Arif, W., dan Hartono. 2015. Pengaruh Strategi POE (Predict-Observe-
Explain) dengan metode Learning Journals Dalam Pembelajaran IPA Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains.Unnes
Science Education Journal. Vol. 4(3)

Purwanto, M, N., 2011, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung:


PT Remaja Roadakarya).

Samudera, V.M., Rokhmat, J., dan Wahyudi. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran
Predict-Observe,Explain Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Ditinjau Dari
Sikap Ilmiah. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi. 3(1): 101-108

Sudiadyani, P., D.N, Sudana, dan N.N, Garminah. 2013. Pengaruh Model
Pembelajaran Predivt Observe Explain (POE) Terhadap Pemahaman
Konsep IPA Siswa Kelas IV SD Di Kelurahan Banyuasri. (Tesis).Pasca
Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha: Singaraja

Sudjana, N. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. (Bandung: Remaja Rosdakarya,


2001).

Zainal Aqib. Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif).


(Bandung:Yrama Widya, 2013).

Zulaeha, i., Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa kelas X SMA Negeri 1 Balaesang. Jurnal
Pendidikan Fisika Tadulako. Vol. 2 No.2
LAMPIRAN
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : MTs. NM ADDINUL QAYYIMU


Matapelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : Struktur dan Fungsi Tumbuhan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
No KOMPETENSI INDIKATOR
DASAR
1 3.4. Menganalisis 3.4.1. Mendeskrpsikan struktur jaringan
keterkaitan penyusun akar
struktur jaringan 3.4.2. Mendeskrpsikan struktur jaringan
tumbuhan dan penyusun batang
fungsinya, serta 3.4.3. Mengidentifikasi struktur jaringan
teknologi yang penyusun daun
terinspirasi oleh 3.4.4. Mengidentifikasi struktur jaringan
struktur tumbuhan penyusun bunga
3.4.5. Mengidentifikasi struktur dan fungsi
buah dan biji
3.4.6. Menjelaskan hubungan antara struktur
dan fungsi jaringan di akar
3.4.7. Menjelaskan hubungan antara struktur
dan fungsi jaringan di batang
3.4.8. Menjelaskan hubungan antara struktur
dan fungsi jaringan di daun
3.4.9. Membandingkan struktur jaringan yang
menyusun akar, batang dan daun
3.4.10.Menunjukkan pemanfaatan teknologi
yang terilhami struktur tumbuhan
2 4.4. Menyajikan karya 4.4.1. Menyajikan data berdasarkan hasil
dari hasil pengamatan struktur jaringan tumbuhan
penelusuran (akar, batang, daun) dan membuat
berbagai sumber laporannya
informasi tentang 4.4.2. Menyajikan berbagai fakta mengenai
teknologi yang berbagai ide teknologi sederhana yang
terinspirasi dari terilhami oleh struktur jaringan
hasil pengamatan tumbuhan
struktur tumbuhan

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Siswa dapat memahami pengertian struktur dan fungsi jaringan melalui
kegiatan menyimak penjelasan guru yang menjelaskan dengan menggunakan
metode demonstrasi
2. Siswa dapat mengetahui struktur jaringan pada tumbuhan melalui kegiatan
menyimak penjelasan guruyang menjelaskan dengan menggunakan metode
demonstrasi
D. Model dan Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran: POE (Predict Observe Explaint)
b. Metode Pembelajaran: Demonstrasi
E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media:
a. Buku LKS
2. Alat/Bahan:
a. Gambar
b. Tumbuhan di sekitar
3. Sumber Belajar:
A. Buku IPA SMP/MTs kelas VIII CV TEGUH KARYA
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1 Pendahuluan 1. Guru mengucap salam 10
menit
2. Guru menanyakan kabar peserta didik,
dengan menyampaikan ucapan
“Bagaimana kabar kalian hari ini?
sudah siapkah belajar?”
3. Guru mengecek kehadiran siswa
“Siapa saja yang tidak bisa hadir
dalam pembelajaran hari ini?”
4. Guru menyampaikan topik
pembelajaran
“Baik anak-anak untuk hari ini kita
akan mepelajari tentang Struktur dan
fungsi jaringan”
5. Guru mrnyampaikan tujuan
pembelajaran
“Dimana pada hari ini kita akan
mempelajari pengertian dan struktur,
jaringan pada akar dan daun“
6. Guru menjelaskan cara mencapai
tujuan
“Baik anak-anak pada pelajaran hari
ini tentang struktur dan fungsi
tumbuhan kita akan menggunakan
metode demonstrasi”
7. Guru mengajukan pertanyaan tentang
materi yang sudah dipelajari dan
terkait dengan materi yang akan
dipelajari, dengan pertanyaan
“sebelum mulai menjelaskan mungkin
ada yang mengetahui apa itu struktur
dan fungsi tumbuhan?
2 Inti Elaborasi 70
menit
8. Guru menjelaskan ringkasan materi
Dengan menggunakan peta konsep
9. Guru memperlihatkan suatu contoh

tumbuhan
Sintak 1 (Predict)
10. Guru bertanya kepada siswa tentang
tumnbhan yang di jadikan sebagai
contoh ?
11. Guru meminta siswa untuk
memprediksi mengenai tumbuhan
tersebut
12. Guru menjelaskan materi tentang
bagian penyusun tumbuhan dan
struktur jaringan pada tumbuhan
dengan memperlihatkan langsung dari
contoh tumbuhan yang ada disekitar
mereka yang ada untuk meluruskan
pemahaman siswa
Sintak 2 (Observe)
13. Guru meminta siswa untuk
menemukan contoh tumbuhan yang
mempunyai akar, batang dan daun
yang ada disekitar mereka terutama
jenis tanaman obat
14. guru meminta siswa untuk
menemukan 3 jenis tanaman obat yang
ada disekitar mereka
Konfirmasi
15. Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk bertanya terkait dengan materi
yang belum dipahami
Sintak 3 (Explaint)
16. Guru menunjuk siswa lain untuk
menjawab pertanyaan dari temannya
17. Guru mempersilahkan 1 orang siswa
untuk memberikan kesimpulan tentang
materi yang telah dipelajari yakni
tentang pengertian dan struktur
jaringan tumbuhan hususnya tanaman
obat yang dijadikan sebagai contoh
18. Guru menjelaskan kembali secara
singkat terkait dengan pengertian dan
struktur tumbuhan yang sudah
dipelajari
19. Guru menarik kesimpulan pelajaran
hari ini
3 Penutup 20. Guru memberi tahu tentang topik 10
menit
pembelajaran pada pertemuan yang
akan datang
21. Guru memberikan tugas atau PR
tentang materi selanjutnya
22. Guru mengevaluasi kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung
23. Guru memberikan salam penutup

MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

1. Struktur Dan Fungsi Jaringan Akar

Akar merupakan salah satu bagian tumbuhan yang harus ada. Secara unum
akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang berada di dalam tanah dan tumbuh
menuju pusat bumi.
A. Struktur Akar
Struktur akar dibedakan menjadi tiga bagian yaitu struktur luar dan struktur
dalam:
1) Struktur luar

Struktur luar terdiri dari leher akar, badan akar, cabang akar, rambut
akar dan tudung akar. Pada bagian akar tumbuhan terdapat tiga daerah
pertumbuhan yaitu:
a. Daerah pembelahan
Daerah pembelahan meliputi tudung akar dan meristem apikal.
Pada bagian paling ujung dari akar terdapat jaringan meristem apikal
yang dilindungi oleh tudung akar yang berfungsi menentukan arah
pertumbuhan akar sesuai dengan gravitasi bumi.
b. Daerah pemanjangan
Daerah pemanjangn adalah daerah di belakang meristem apikal
yang berisi sekumpulan sel yang memanjang.
c. Daerah diferensiasi
Daerah ini adalah daerah yang berada di belakang daerah
pemanjangan yang sel-selnya mengalami diferensiasi yang
membentuk protodermata dan prokambium. Di daerah ini terjadi
perubahan bentuk sel sesuai dengan fungsinya. Misalnya terbentuknya
rambut-rambut akar oleh sel epidermis.
2) Struktur dalam

Struktur dalam tersusun oleh tiga daerah lapisan jaringan pokok yaitu
epidermis, korteks dan stele (silinder pusat)
a. Epidermis
Sel-sel epidermis akar berbentuk pipih dan berdinding tipis.
Pada daerah dekat ujung akar sel-sel epidermis termodifikasi menjadi
rambut akar. Lapisan kutikula pada rambut akar sangat tipis karena
berfungsi sebagai penyerap air.
b. Korteks
Korteks merupakan daerah antara epidermis dan stele. Korteks
terdiri dari se;-sel parenkim yang tersusun melingkar. Pada tumbuhan
monokotil biasanya terdapat sklerenkim. Pada beberapa tumbuhan air
sel parenkim memiliki ruang udara, parenkim ini disebut aerenkim.
Letak korteks pada akar lebih luar daripada letak korteks pada batang.
Lapisan korteks terdiri dari lapisan endodermis (lapisan dalam) dan
eksodermis (lapisan dalam).
1) Endodermis (lapisan dalam)
Lapisan terdalam korteks akan berkembang menjadi
endodermis yang terdiri dari selapis sel yang tebal yang menjadi
batas korteks. Pada sel endodermis muda terdapat penebalan
dinding sel oleh zat suberin atau lignin. Penebalan tersebut
membentuk rangkaian pita yang disebut pita Caspary yang
mencegah air masuk melintasi dinsing sel.
2) Lapisan eksodermis (lapisan luar)
Lapisan terluar korteks yang langsung berbatasan dengan
epidermis dapat menjadi hypodermis yang dinding selnya
mengandung suberin atau lignin yang disebut eksodermis.
Eksodermis terdiri dari selapis sel atau lebih yang berupa sel
panjang atau sel pendek berselang seling atau satu macam saja.
c. Stele (silinder pusat)
Silinder pusat terletak disebelah dalam lapisan endodermis.
Silinder pusat tersusun oleh jaringan xylem, floem dan perisikel.
Perisikel terdiri dari sel parenkim yang berada di antara endodermis
dan jaringan pembuluh sedangkan perisikel berkembang dari
prokambium yang akan berkembang membentuk cambium dan jari-
jari empulur.
2. Struktur dan Fungsi Jaringan Batang

A. Struktur Batang

Batang tumbuhan memiliki struktur primer dan struktur skunder, berikut


penjelasannya:
1. Struktur primer batang
Struktur primer batang adalah struktur jaringan yang terbentuk pada
awal pertumbuhan batang pada ujung batang. Berikut ini susunan struktur
primer batang dari luar ke dalam.
a. Episermis
Epidermis terbentuk dari sel-sel pipih yang berfungsi melindungi
jaringan di dalamnya. Dinding sel epidermis tebal dan dilapisi oleh
kutikula.
b. Korteks
korteks merupakan daerah di bawah epidermis yang tersusun dari
sel-sel parenkim. Korteks berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
Pada beberapa jenis tumbuhan dinding sel-sel parenkimnya menebal dan
membemtuk kolenkim dan sklerenkm yang berfungsi memperkuat batang.
c. Stele
Stele merupakan bagian terdalam dari batang yang tersusun oleh
xilem, floem, cambium vaskuler dan empulur.
1) Xilem merupakan jaringan yang kompleks yang tersusun oleh
pembuluh xilem (trakea) dan trakeid yang terbentuk pada
pertumbuhan primer.
2) Floem merupakan jaringan kompleks yang tersusun atas beberapa
macam sel yang mampu mengangkut zat organic hasil fotosintesis dari
daun ke tempat lain.
3) Cambium vaskuler merupakan jaringan yang bersifat merisistematis
dan terbentuk dari prokambium. Kambium ini terletak di antara xilem
dan floem. Pembelahan kea rah luar akan membentuk floem skunder
sedangkan ke arah dalam akan membentuk xilem skunder.
4) Empulur merupakan bagian dalam batang yang tersusun oleh sel
parenkim dan dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan.
2. Struktur skunder batang

Hanya tumbuhan dikotil yang memiliki cambium sehingga hanya


tumbuhan dikotil yang mengalamin pertumbuhan batang skunder. Macam-
macam jaringan skunder pada batang tumbuhan dikotil:
a. Floem skunder
Floem skunder merupakan jaringan floem yang letaknya lebih dalam
dari floem primer yang dibentuk oleh cambium kea rah luar.
b. Xilem skunder
Xilem skunder merupakan jaringan yang dibentuk oleh jarigan
cambium kearah dalam. Letak xilem skunder lebih kea rah luar daripada
xilem primer. Pertumbuhan jaringan xilem skunder menyebabkan jari-jari
xylem semakin besar. Tebal tipisnya pertumbuhan jari-jari batang
menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun.
c. Gabus dan cambium gabus
Gabus (felem) merupakan jaringan yang dibentuk oleh cambium
gabus (felogen) kea rah luar. Sebaliknya kea rah dalam flogen akan
membentuk feloderma atau parenkimgabus. Pada jaringan gabus dikulit
batang terdapat lentisel untuk jalan keluar masuknya udara.

Batang pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil memiliki


perbedaan dalam hal berkas pengangkutan. Struktur jaringan pembuluh
keduanya sangat berbeda. Berkas pengangkut pada tumbuhan dikotil tersusun
melingkar seperti cincin. Adapun pada tumbuhan monokotil berkas
pengangkutan tersebar tidak beraturan. Dalam setiap berka pengangkutan (berkas
pembuluh) selalu terdapat floem dan xilem.

3. Struktur dan Fungsi Jaringan Daun


A. Struktur Daun
Daun tersusun atas tiga jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar
dan jaringan pengangkut.

1. Jaringan epidermis
Jaringan epidermis biasanya dilindungi oleh lapisan kutikula yang
umumnaya tersusun atas satu lapis tetapi ada juga yang lebih dari satu lapis.
Epidermis daun membentuk stomata dan trikoma.
Stomata umumnya terdapat di permukaan bawah, tetapi pada
tumbuhan air stomata terdapat dipermukaan atas daun. Stomata tersusun
atas lubang yang dikelilingi oleh dua sel berbentuk melengkung seperti
ginjal yang disebut sel penjaga. Stomta mengatur penguapan, masuknya
karbon dioksida dan keluarnya oksigen ke udara saat fotosintesis dana rah
sebaliknya saat respirasi.
2. Jaringan dasar
Jaringan dasar terletak diantara epidermis atas dan bawah membentuk
mesofil daun. Mesofil daun berkembang menjadi jaringan palisade dan
jaringan spons (bunga karang). Mesofil daun menjadi tempat utama
terjadinya proses fotosintesis.
a. Jaringan tiang atau pagar (palisade parenkim) terdiri atas sel-sel yang
bentuknya memanjang dan mengandung banyak kloroplas yang tersusun
rapat.
b. Jaringan bunga karang (spons parenkim) bentuknya tidak teratur,
bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas dan tersusun renggang.
3. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut terletak di tulang daun, semakin dekat dengan
ujung tulang daun dan cabang tulang dau susunan berkas pengangkut
semakin sederhana. Jaringan ini terdiri atas floem dan xilem yang dikelilingi
oleh sel-sel parenkim yang disebut sarung berkas pembuluh.
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS KONTROL

Sekolah : MTs. NM ADDINUL QAYYIMU


Matapelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli


(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
No KOMPETENSI INDIKATOR
DASAR
1 3.4. Menganalisis 3.4.1. Mendeskrpsikan struktur jaringan
keterkaitan penyusun akar
struktur jaringan 3.4.2. Mendeskrpsikan struktur jaringan
tumbuhan dan penyusun batang
fungsinya, serta 3.4.3. Mengidentifikasi struktur jaringan
teknologi yang penyusun daun
terinspirasi oleh 3.4.4. Mengidentifikasi struktur jaringan
struktur tumbuhan penyusun bunga
3.4.5. Mengidentifikasi struktur dan fungsi
buah dan biji
3.4.6. Menjelaskan hubungan antara struktur
dan fungsi jaringan di akar
3.4.7. Menjelaskan hubungan antara struktur
dan fungsi jaringan di batang
3.4.8. Menjelaskan hubungan antara struktur
dan fungsi jaringan di daun
3.4.9. Membandingkan struktur jaringan yang
menyusun akar, batang dan daun
3.4.10.Menunjukkan pemanfaatan teknologi
yang terilhami struktur tumbuhan
2 4.4. Menyajikan karya 4.4.1. Menyajikan data berdasarkan hasil
dari hasil pengamatan struktur jaringan tumbuhan
penelusuran (akar, batang, daun) dan membuat
berbagai sumber laporannya
informasi tentang 4.4.2. Menyajikan berbagai fakta mengenai
teknologi yang berbagai ide teknologi sederhana yang
terinspirasi dari terilhami oleh struktur jaringan
hasil pengamatan tumbuhan
struktur tumbuhan

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Siswa dapat memahami pengertian struktur dan fungsi jaringan melalui
kegiatan menyimak penjelasan guru
2. Siswa dapat mengetahui struktur jaringan pada tumbuhan melalui kegiatan
menyimak penjelasan guru
Pertemuan ke Dua
3. Siswa dapat mengetahui fungsi dari bagian-bagian tumbuhan melalui kegiatan
menyimak penjelasan guru
4. Siswa dapat mengetahui macam-macam atau jenis-jenis dari bagian-bagian
tumbuhan melalui kegiatan menyimak penjelasan guru
D. Model dan Metode Pembelajaran
c. Metode Pembelajaran: ceramah
E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media:
b. Buku LKS
2. Alat/Bahan:
Gambar
3. Sumber Belajar:
B. Buku IPA SMP/MTs kelas VIII CV TEGUH KARYA
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1 Pendahuluan 24. Guru mengucap salam
25. Guru menanyakan kabar peserta didik,
dengan menyampaikan ucapan
“Bagaimana kabar kalian hari ini? sudah
siapkah belajar?” 10 menit
26. Gugu mengecek kehadiran siswa
Siapa saja yang tidak bisa hadir
dalam pembelajaran hari ini?
27. Guru menyampaikan topik pembelajaran
Baik anak-anak untuk hari ini kita akan
mepelajari tentang struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan
28. Guru mrnyampaikan tujuan
pembelajaran
Dimana pada hari ini kita akan
mempelajari pengertian dari struktur dan
fungsi tumbuhan dan jaringan-jaringan
pada tumbuhan
29. Guru menjelaskan cara mencapai tujuan
Baik anak-anak pada pelajaran hari ini
tentang Sistem pencernaan kita akan
menggunakan metode ceramah
30. Guru mengajukan pertanyaan tentang
materi yang sudah dipelajari dan terkait
dengan materi yang akan dipelajari,
dengan pertanyaan “ sebelum mulai
menjelaskan mungkin ada yang
mengetahui apa itu struktur tumbuhan?
2 Inti Elaborasi
31. Guru menjelaskan ringkasan materi
Dengan menggunakan peta konsep
32. Guru memperlihatkan tumbuhan yang
ada di sekitar
33. Guru guru menanyakan kepada siswa
apa yang mereka ketahui tentang 70 menit
tumbuhan
34. Guru menjelaskan tentang pengertian
dari tumbuhan
35. Guru menjelaskan tentang jaringan-
jaringan pada tumbuhan
Eksplorasi
36. Guru menanyakan apakah siswa sudah
paham dengan penjelasan guru
37. Guru meminta beberapa siswa untuk
menjelaskan kembali materi yang telah
di jelaskan oleh guru
Konfirmasi
38. Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk bertanya terkait dengan materi
yang belum di fahami
39. Guru mempersilahkan 1 orang siswa
untuk memberikan kesimpulan tentang
materi yang telah di pelajari yakni
tentang pengertian struktur dan fungsi
jaringan pada tumbuhan
40. Guru memberikan beberapa pertanyaan
kepada siswa
41. Guru menarik kesimpulan pelajaran hari
ini
3 Penutup 42. Guru memberi tahu tentang topik 10 menit
pembelajaran pada pertemuan yang akan
datang
43. Guru memberikan tugas atau PR
44. Guru mengevaluasi kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung
45. Guru memberikan salam penutup

Pertemuan Ke Dua
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1 Pendahuluan 1. Guru mengucap salam 10 menit
2. Guru menanyakan kabar peserta didik
3. Guru mengecek kehadiran siswa
Siapa saja yang tidak bisa hadir
dalam pembelajaran hari ini?
4. Guru menyampaikan topik
pembelajaran
Baik anak-anak untuk hari ini kita masih
mempelajari tentang struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan
5. Guru mrnyampaikan tujuan
pembelajaran
Dimana pada hari ini kita akan
mempelajari tentang fungsi-fungsi Dari
bagian-bagian tumbuhan dan macam-
macam atau jenis-jenis bagian-bagian
tumbuhan
6. Guru menjelaskan cara mencapai tujuan
Baik anak-anak pada pelajaran hari ini
tentang Sistem pencernaan kita akan
menggunakan metode ceramah
Guru mengajukan pertanyaan tentang
materi yang sudah dipelajari dan terkait
dengan materi yang akan dipelajari,
dengan pertanyaan “ sebelum mulai
menjelaskan mungkin ada yang
mengetahui fungsi- fungsi Dari bagian-
bagian tumbuhan dan macam-macam
atau jenis-jenis bagian-bagian tumbuhan
2 Inti Elaborasi 70 menit
7. Guru menjelaskan ringkasan materi
Dengan menggunakan peta konsep
8. Guru memperlihatkan tumbuhan yang
ada di sekitar
9. Guru guru menanyakan kepada siswa
apa yang mereka ketahui tentang fungsi-
fungsi Dari bagian-bagian tumbuhan dan
macam-macam atau jenis-jenis bagian-
bagian tumbuhan
10. Guru menjelaskan tentang fungsi-fungsi
bagian tumbuhan
11. Guru menjelaskan tentang macam-
macam atau jenis-jenis bagian tumbuhan
Eksplorasi
12. Guru menanyakan apakah siswa sudah
paham dengan penjelasan guru
13. Guru meminta beberapa siswa untuk
menjelaskan kembali materi yang telah
di jelaskan oleh guru
Konfirmasi
14. Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk bertanya terkait dengan materi
yang belum di fahami
15. Guru mempersilahkan 1 orang siswa
untuk memberikan kesimpulan tentang
materi yang telah di pelajari yakni
tentang fungsi- fungsi Dari bagian-
bagian tumbuhan dan macam-macam
atau jenis-jenis bagian-bagian tumbuhan
16. Guru memberikan beberapa pertanyaan
kepada siswa terkait materi yang sudah
dipelajari
17. Guru menarik kesimpulan pelajaran hari
ini
3 penutup 18. Guru memberi tahu tentang topik 10 menit
pembelajaran pada pertemuan yang akan
datang
19. Guru memberikan tugas atau PR
20. Guru mengevaluasi kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung
21. Guru memberikan salam penutup
Lampiran 3

KETERLAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN


Pertemuan I Kelas Eksperimen

= 86,95%
Pertemuan II Kelas Eksperimen

= 83,70%
Pertemuan I Kelas Kontrol

= 81,81%
Pertemuan II Kelas Kontrol

= 85,71
Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS

Nama :
Kelas :
Nama sekolah :

A. Petunjuk pengisian angket


1. Bacalah setiap item dengan cermat
2. Instrumen ini terdiri dari kolom pernyataan dan kolom jawaban. Silahkan
tandai salah satu jawaban yang sesuai dengan pernyataan anda.
3. Keterangan makna pada huruf pilihan anda adalah sebagai berikut:
Keterangan Skor
Sangat terampil 4
Terampil 3
Cukup terampil 2
Tidak terampil 1

B. Kriteria-kriteria Angket
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Mampu membedakan bagian-bagian dari tumbuhan
2 Mampu membedakan antara akar tunggang dan akar
serabut
3 Mampu menemukan 3 tumbuhan yang berakar
tunggang
4 Mampu nememukan 3 tumbuhan yang berakar
serabut
5 Mampu menyebutkan tumbuhan yang mempunyai
akar gantung, akar pelekat, akar pembelit dan akar
gantung
6 Mampu menyebutkan jenis-jenis batang
7 Mampu menemukan 3 tumbuhan yang mempunyai
batang basah
8 Mampu menemukan 3 tumbuhan yang mempunyai
batang berkayu
9 Mampu menemukan 3 tumbuhan yang mempunyai
batang rumput
10 Mampu menjelaskan bagian-bagian dari daun

11 Mampu menemukan 3 tumbuhan yang mempunyai


bentuk daun berbeda
12 Mampu menemukan 3 jenis tanaman obat

13 Mampu menjelakan tentang tanaman obat yang


ditemukan
14 Mampu menyebutkan manfaat atau khasiat dari
tanaman obat yang ditemukan
15 Mampu menyebutkan jenis akar dari tanaman obat
yang ditemukan
16 Mampu menjelaskan jenis-jenis batang dari tanaman
obat yang ditemukan
17 Mampu menjelaskan bentuk daun dari tanaman obat
yang ditemukan
18 Mampu mengkasifikasikan tanaman obat yang
ditemukan
19 Mampu menyebutkan bagian tumbuhan yang
mempunyai khasiat sebagai obat

20 Mampu menjelaskan metode atau cara


pengaplikasian dari tanaman obat yang ditemukan

Mataram, ……………………2020
Peneliti

( HIKMAWATI )
Lampiran 5
HASIL ANGKET PRETEST KETERAMPILAN PROSES SAINS KELAS EKSPERIMEN

No NAMA P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P Skor Niilai


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Khusnul khotimah 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 1 2 2 1 53 62,25

2 Nurul hidayah 4 3 2 3 3 3 2 2 2 1 1 1 3 1 1 2 2 2 3 3 44 55

3 Dodik khaeril hidayat 3 2 1 3 1 3 4 2 2 3 3 2 3 1 1 4 3 2 4 1 48 60

4 Hani 2 3 4 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 1 3 2 2 3 3 53 66,25

5 Fitri andila husni 3 2 4 2 4 2 1 3 1 2 3 1 2 4 2 3 1 1 3 1 45 56,25

6 Zahrul hamid 2 2 4 3 2 3 1 2 3 4 2 3 3 1 3 1 1 2 3 2 47 58,75

7 Faizatul jannah 2 4 3 3 2 4 2 3 3 2 1 1 2 4 3 3 1 2 2 3 50 62,5

8 Huziana 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 4 1 3 2 1 1 1 2 1 2 44 55

9 M. fatih Suharman 4 4 4 3 2 3 3 4 2 1 4 1 2 4 2 3 2 1 4 3 56 70

10 Debi sinta dewi 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3 61 76,25

Rata-rata 3 2,5 3 2,8 1,8 2,3 2,3 3,3 2 2,3 3,5 2,3 2,5 3 3 2,5 2,3 1 2,3 2,5 50 62,5
Min 36 45
Max 61 76,25
Standar deviasi 5,62 7,03
Varian 28,49 44,51

99
Lampiran 6
HASIL ANGKET POSTTEST KETERAMPILAN PROSES SAINS KELAS EKSPERIMEN

No NAMA P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P Skor Niilai


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Khusnul khotimah 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 75 93,75
2 Nurul hidayah 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 78 97,5
3 Dodik khaeril hidayat 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 78 97,5
4 Hani 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 70 87,5
5 Fitri andila husni 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 76 95
6 Zahrul hamid 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 76 95
7 Faizatul jannah 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 98,75
8 Huziana 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 75 93,75
9 M. fatih Suharman 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 76 95
10 Debi sinta dewi 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77 96,25
Rata-rata 3, 3,8 3, 3,9 3,8 3,7 3,7 3,8 3, 3,8 3,9 3,9 3,8 3,8 3,8 3,9 3,7 3,6 3,9 3,9 76 95
9 7 7
Min 70 87,5
Max 79 98,75
Standar deviasi 2,49 3,11
Varian 6,22 9,72
Lampiran 7
HASIL ANGKET PRETEST KETERAMPILAN PROSES SAINS KELAS KONTROL

No NAMA P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P Skor Niilai


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Isma yanti 3 2 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 4 3 4 2 3 1 1 1 49 61,25
2 Salma istiazah 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 3 1 2 3 45 56,25
3 Husnul hotimah 3 3 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 40 50
4 Zaeniah indriyani 2 2 3 1 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2 3 1 3 2 46 57,5
5 Yuni apriyani 3 3 2 2 3 1 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 3 44 55
6 Laili hidayat 2 1 1 3 3 3 1 2 1 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 2 41 51,25
7 Weni puspita sari 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 1 2 3 2 1 3 2 45 56,25
8 Aulia azka 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 47 58,75
9 Maeda aprianti 3 3 3 3 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 3 45 56,25
10 Zila rahmawati 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 49 61,25
Rata-rata 2, 2,5 2, 2,3 2,3 2,2 1,8 2,2 2, 2,2 2,6 2,7 2,2 2,2 2,4 2,2 2,4 1,1 2,3 2,3 45,1 56,37
6 3 3
Min 40 50
Max 49 61,25
Standar deviasi 2,96 3,70
Varian 8,76 13,69
Lampiran 8
HASIL ANGKET POSTTEST KETERAMPILAN PROSES SAINS KELAS KONTROL

No NAMA P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P Skor Niilai


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Isma yanti 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 2 56 79
2 Salma istiazah 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 3 56 70
3 Husnul hotimah 3 3 4 3 2 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 64 80
4 Zaeniah indriyani 3 3 3 4 2 4 2 4 3 4 2 3 3 4 3 2 2 3 3 4 61 76,25
5 Yuni apriyani 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 2 4 3 3 2 3 3 59 73,75
6 Laili hidayat 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 4 2 2 4 3 2 4 3 4 2 57 71,25
7 Weni puspita sari 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 57 71,25
8 Aulia azka 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 60 75
9 Maeda aprianti 4 3 2 3 2 4 4 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 60 75
10 Zila rahmawati 3 2 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 2 3 3 4 61 76,25
Rata-rata 3, 3,1 3 3,2 2,6 3,3 3,2 2,6 3, 3,1 2,8 3 2,8 3 3 2,8 2,9 2,1 3 2,9 59,1 73,87
6 1
Min 56 70
Max 64 80
Standar deviasi 2,60 3,25
Varian 6,76 10,57
LAMPIRAN 11

UJI VALIDASI ANGKET KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA


No Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 JUMLAH
1 Ika Hidayani 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 106
2 Indiy kamil 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 109
3 Melisa febrianti 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 2 2 101
4 yuli ana 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 1 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 4 3 2 3 1 1 2 3 2 74
5 Fitria izani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 3 3 2 4 107
6 Sriyani 4 4 1 4 2 1 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 1 3 2 1 2 86
7 Nida iswari 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 1 2 3 3 4 3 4 2 102
8 Rifki adil 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 1 3 2 2 4 4 2 2 4 3 2 2 3 3 2 3 88
9 Ahmad wajdi 4 4 3 3 3 1 4 4 2 4 3 4 3 4 2 3 2 1 4 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 84
10 Muhammad muazin 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 2 3 2 3 4 2 4 2 3 3 99
11 Muhammad Naufal Mudrrik 3 2 1 4 3 2 3 4 4 2 1 3 4 3 2 2 3 3 4 2 4 2 1 2 1 2 3 3 2 2 77
12 Febi 2 1 2 4 3 2 1 2 3 3 3 4 2 2 4 3 1 2 1 2 2 2 2 1 3 2 3 1 3 1 67
13 M.munajib 3 3 3 2 3 3 1 3 4 3 2 1 3 4 3 2 2 3 4 1 1 2 1 2 3 3 1 3 1 1 71
14 Muzanni 3 3 1 4 2 3 4 3 1 2 3 3 3 2 3 1 3 4 2 4 2 2 2 2 3 2 3 4 2 3 79
15 Khaerul Mizan 2 3 3 2 2 2 3 4 4 3 2 3 3 4 2 4 2 3 2 4 3 3 1 1 4 4 3 3 1 1 81
16 Azzahra 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 1 3 4 2 4 3 4 3 2 3 94
17 Khaerul 3 4 2 4 4 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 2 1 4 4 4 2 4 3 3 4 34 4 4 3 4 129
18 Nia puspita 4 3 1 2 3 1 2 3 4 4 2 4 3 2 1 3 3 2 4 3 3 3 1 3 2 3 1 3 2 3 78
19 ayudira 3 2 3 2 3 3 1 3 1 3 4 3 3 2 2 4 2 3 2 3 4 3 4 2 2 2 3 3 2 4 81
20 allaili 1 4 1 3 4 2 3 4 3 4 1 3 1 4 2 3 3 4 3 4 2 2 2 4 2 4 2 2 1 2 80
r hitung 0,4537 0,6066 0,4427 0,5122 0,4329 0,4692 0,6697 0,6311 -0,015 0,1153 0,6334 0,3259 0,477 0,433 -0,05 0,2683 0,3376 0,4217 0,5293 0,5976 -0,015 0,4633 0,4797 0,5086 0,5389 0,6162 0,5419 0,5287 0,5038 0,6305
r tabel 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423 0,423
v/t v v v v v v v v t t v t v v t t t t v v t v v v v v v v v v
Lampiran 12
UJI RELIABILITAS

RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.722 30

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
P1 86.3000 234.853 .408 .710
P2 86.3500 229.818 .567 .703
P3 87.2000 232.484 .384 .709
P4 86.2000 233.958 .472 .709
P5 86.7000 237.695 .396 .713
P6 87.1000 231.568 .412 .708
P7 86.6500 225.082 .629 .698
P8 86.0000 235.263 .608 .709
P9 86.7000 247.905 -.075 .728
P10 86.4500 244.366 .067 .722
P11 86.8500 226.661 .590 .700
P12 86.3000 239.484 .283 .716
P13 86.5000 235.947 .439 .711
P14 86.5000 235.421 .386 .711
P15 87.1000 248.937 -.110 .729
P16 86.5000 239.947 .215 .717
P17 87.0500 236.997 .280 .714
P18 86.6500 235.924 .375 .712
P19 86.2000 231.747 .484 .706
P20 86.2000 230.695 .559 .704
P21 87.1000 247.884 -.075 .728
P22 86.8000 234.589 .418 .710
P23 87.0500 229.524 .416 .706
P24 87.1500 234.029 .468 .709
P25 86.6500 232.766 .498 .707
P26 85.5000 159.632 .205 .878
P27 86.9000 231.042 .496 .706
P28 86.7500 234.092 .491 .709
P29 87.3500 232.029 .455 .707
P30 87.1000 227.779 .590 .701
Lampiran 13

UJI NORMALITAS

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Kelas N Percent N Percent N Percent


Keterampilan PreTest
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%
Proses Sains Eksperimen
PostTest
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%
Eksperimen
PreTest Kontrol
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%

PostTest Kontrol
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%

Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Keterampilan PreTest Mean 62.6250 2.22400
Proses Sains Eksperimen
95% Confidence Lower Bound 57.5940
Interval for
Upper Bound 67.6560
Mean
5% Trimmed Mean 62.2917
Median 61.2500
Variance 49.462
Std. Deviation 7.03291
Minimum 55.00
Maximum 76.25
Range 21.25
Interquartile Range 11.25
Skewness .720 .687
Kurtosis -.195 1.334
PostTest Eksperimen Mean 95.0000 .98601
95% Lower Bound 92.7695
Confiden
Upper Bound
ce
Interval 97.2305
for Mean
5% Trimmed Mean 95.2083
Median 95.0000
Variance 9.722
Std. Deviation 3.11805
Minimum 87.50
Maximum 98.75
Range 11.25
Interquartile Range 3.75
Skewness -1.557 .687
Kurtosis 3.621 1.334
PreTest Kontrol Mean 56.3750 1.17038
95% Lower Bound 53.7274
Confiden
Upper Bound
ce
Interval 59.0226
for Mean
5% Trimmed Mean 56.4583
Median 56.2500
Variance 13.698
Std. Deviation 3.70107
Minimum 50.00
Maximum 61.25
Range 11.25
Interquartile Range 5.31
Skewness -.410 .687
Kurtosis -.259 1.334
PostTest Kontrol Mean 73.8250 1.03014
95% Lower Bound 71.4947
Confiden
Upper Bound
ce
Interval 76.1553
for Mean
5% Trimmed Mean 73.6944
Median 74.1250
Variance 10.612
Std. Deviation 3.25758
Minimum 70.00
Maximum 80.00
Range 10.00
Interquartile Range 5.31
Skewness .486 .687
Kurtosis -.380 1.334

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Keterampilan PreTest
.146 10 .200* .925 10 .399
Proses Sains Eksperimen
PostTest
.244 10 .093 .854 10 .065
Eksperimen
PreTest Kontrol .187 10 .200* .929 10 .437
PostTest Kontrol .185 10 .200* .924 10 .394
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true
significance.

Keterampilan Proses Sains


2.00 93 . 77
Stem-and-Leaf Plots
.00 94 .
Keterampilan Proses Sains Stem-and-
3.00 95 . 000
Leaf Plot for
1.00 96 . 2
Kelas= PreTest Eksperimen
2.00 97 . 55
1.00 98 . 7
Frequency Stem & Leaf
.00 5.
Stem width: 1.00
4.00 5 . 5568
Each leaf: 1 case(s)
2.00 6 . 02
2.00 6 . 66
Keterampilan Proses Sains Stem-and-
1.00 7. 0
Leaf Plot for
1.00 7. 6
Kelas= PreTest Kontrol
Stem width: 10.00
Frequency Stem & Leaf
Each leaf: 1 case(s)
2.00 5 . 01
Keterampilan Proses Sains Stem-and-
6.00 5 . 566678
Leaf Plot for
2.00 6 . 11
Kelas= PostTest Eksperimen
Stem width: 10.00
Frequency Stem & Leaf
Each leaf: 1 case(s)
1.00 Extremes (=<87.5)
4.00 7 . 5566
Keterampilan Proses Sains Stem-and- 1.00 8. 0
Leaf Plot for
Kelas= PostTest Kontrol Stem width: 10.00
Each leaf: 1 case(s)
Frequency Stem & Leaf

5.00 7 . 00113
Detrended Normal Q-Q Plots
Lampiran 13

UJI NORMALITAS

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Kelas N Percent N Percent N Percent


Keterampilan PreTest
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%
Proses Sains Eksperimen
PostTest
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%
Eksperimen
PreTest Kontrol
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%

PostTest Kontrol
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%

Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Keterampilan PreTest Mean 62.6250 2.22400
Proses Sains Eksperimen
95% Confidence Lower Bound 57.5940
Interval for
Upper Bound 67.6560
Mean
5% Trimmed Mean 62.2917
Median 61.2500
Variance 49.462
Std. Deviation 7.03291
Minimum 55.00
Maximum 76.25
Range 21.25
Interquartile Range 11.25
Skewness .720 .687
Kurtosis -.195 1.334
PostTest Eksperimen Mean 95.0000 .98601
95% Lower Bound 92.7695
Confiden
Upper Bound
ce
Interval 97.2305
for Mean
5% Trimmed Mean 95.2083
Median 95.0000
Variance 9.722
Std. Deviation 3.11805
Minimum 87.50
Maximum 98.75
Range 11.25
Interquartile Range 3.75
Skewness -1.557 .687
Kurtosis 3.621 1.334
PreTest Kontrol Mean 56.3750 1.17038
95% Lower Bound 53.7274
Confiden
Upper Bound
ce
Interval 59.0226
for Mean
5% Trimmed Mean 56.4583
Median 56.2500
Variance 13.698
Std. Deviation 3.70107
Minimum 50.00
Maximum 61.25
Range 11.25
Interquartile Range 5.31
Skewness -.410 .687
Kurtosis -.259 1.334
PostTest Kontrol Mean 73.8250 1.03014
95% Lower Bound 71.4947
Confiden
Upper Bound
ce
Interval 76.1553
for Mean
5% Trimmed Mean 73.6944
Median 74.1250
Variance 10.612
Std. Deviation 3.25758
Minimum 70.00
Maximum 80.00
Range 10.00
Interquartile Range 5.31
Skewness .486 .687
Kurtosis -.380 1.334

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Keterampilan PreTest
.146 10 .200* .925 10 .399
Proses Sains Eksperimen
PostTest
.244 10 .093 .854 10 .065
Eksperimen
PreTest Kontrol .187 10 .200* .929 10 .437
PostTest Kontrol .185 10 .200* .924 10 .394
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true
significance.

Keterampilan Proses Sains


2.00 93 . 77
Stem-and-Leaf Plots
.00 94 .
Keterampilan Proses Sains Stem-and-
3.00 95 . 000
Leaf Plot for
1.00 96 . 2
Kelas= PreTest Eksperimen
2.00 97 . 55
1.00 98 . 7
Frequency Stem & Leaf
.00 5.
Stem width: 1.00
4.00 5 . 5568
Each leaf: 1 case(s)
2.00 6 . 02
2.00 6 . 66
Keterampilan Proses Sains Stem-and-
1.00 7. 0
Leaf Plot for
1.00 7. 6
Kelas= PreTest Kontrol
Stem width: 10.00
Frequency Stem & Leaf
Each leaf: 1 case(s)
2.00 5 . 01
Keterampilan Proses Sains Stem-and-
6.00 5 . 566678
Leaf Plot for
2.00 6 . 11
Kelas= PostTest Eksperimen
Stem width: 10.00
Frequency Stem & Leaf
Each leaf: 1 case(s)
1.00 Extremes (=<87.5)
4.00 7 . 5566
Keterampilan Proses Sains Stem-and- 1.00 8. 0
Leaf Plot for
Kelas= PostTest Kontrol Stem width: 10.00
Each leaf: 1 case(s)
Frequency Stem & Leaf

5.00 7 . 00113
Detrended Normal Q-Q Plots
Lampiran 14

UJI HOMOGENITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kelas N Percent N Percent N Percent
Keterampilan PreeTest
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%
Proses Sains Eksperimen
PreeTest
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%
Kontrol

Descriptives
Std.
Kelas Statistic Error
Keterampilan Proses PreeTest Mean 62.6250 2.22400
Sains Eksperimen
95% Confidence Lower Bound 57.5940
Interval for Mean
Upper Bound 67.6560
5% Trimmed Mean 62.2917
Median 61.2500
Variance 49.462

Std. Deviation 7.03291


Minimum 55.00
Maximum 76.25
Range 21.25
Interquartile Range 11.25
Skewness .720 .687
Kurtosis -.195 1.334
PreeTest Kontrol Mean 56.3750 1.17038

95% Confidence Lower Bound 53.7274


Interval for Mean
Upper Bound 59.0226
5% Trimmed Mean 56.4583

Median 56.2500
Variance 13.698
Std. Deviation 3.70107
Minimum 50.00
Maximum 61.25
Range 11.25
Interquartile Range 5.31
Skewness -.410 .687

Kurtosis -.259 1.334

Test of Homogeneity of Variance


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Keterampilan Proses Based on Mean 4.525 1 18 .047
Sains Based on Median 4.006 1 18 .061
Based on Median and
4.006 1 14.850 .064
with adjusted df
Based on trimmed mean 4.325 1 18 .052

Keterampilan Proses Sains


Stem-and-Leaf Plots

Keterampilan Proses Sains Stem-and- Frequency Stem & Leaf


Leaf Plot for .00 5.
Kelas= PreeTest Eksperimen 4.00 5 . 5568
2.00 6 . 02
2.00 6 . 66 Frequency Stem & Leaf
1.00 7. 0 2.00 5 . 01
1.00 7. 6 6.00 5 . 566678
Stem width: 10.00 2.00 6 . 11
Each leaf: 1 case(s) Stem width: 10.00
Each leaf: 1 case(s)
Keterampilan Proses Sains Stem-and-
Leaf Plot for
Kelas= PreeTest Kontrol
Lampiran 15

UJI HOMOGENITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kelas N Percent N Percent N Percent
Keterampilan PostTest
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%
Proses Sains Eksperimen
PostTest
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%
Kontrol

Descriptives
Std.
Kelas Statistic Error
Keterampilan Proses PostTest Mean 95.0000 .98601
Sains Eksperimen
95% Confidence Lower Bound 92.7695
Interval for Mean
Upper Bound 97.2305
5% Trimmed Mean 95.2083
Median 95.0000
Variance 9.722
Std. Deviation 3.11805
Minimum 87.50
Maximum 98.75
Range 11.25
Interquartile Range 3.75
Skewness -1.557 .687
Kurtosis 3.621 1.334
PostTest Kontrol Mean 73.8750 1.02825
95% Confidence Lower Bound 71.5489
Interval for Mean
Upper Bound 76.2011
5% Trimmed Mean 73.7500
Median 74.3750
Variance 10.573
Std. Deviation 3.25160
Minimum 70.00
Maximum 80.00
Range 10.00
Interquartile Range 5.31
Skewness .432 .687
Kurtosis -.395 1.334

Test of Homogeneity of Variance


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Keterampilan Proses Based on Mean .477 1 18 .499
Sains Based on Median .461 1 18 .506
Based on Median and
.461 1 16.974 .506
with adjusted df
Based on trimmed mean .422 1 18 .524

Keterampilan Proses Sains


Stem-and-Leaf Plots

Keterampilan Proses Sains Stem-and- 1.00 Extremes (=<87.5)


Leaf Plot for 2.00 93 . 77
Kelas= PostTest Eksperimen .00 94 .
Frequency Stem & Leaf 3.00 95 . 000
1.00 96 . 2 Kelas= PostTest Kontrol
2.00 97 . 55
1.00 98 . 7 Frequency Stem & Leaf
Stem width: 1.00 5.00 7 . 00113
Each leaf: 1 case(s) 4.00 7 . 5566
1.00 8. 0
Keterampilan Proses Sains Stem-and- Stem width: 10.00
Leaf Plot for Each leaf: 1 case(s)
Lampiran 16

Tabel uji F menggunakan rumus Regresi linear


1. Kelas ekaperimen
Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 KPSa . Enter

a. All requested variables entered.


b. Dependent Variable: KELAS

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 .953a .908 .903 .16009

a. Predictors: (Constant), KPS

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.539 1 4.539 177.099 .000a

Residual .461 18 .026

Total 5.000 19

a. Predictors: (Constant), KPS


b. Dependent Variable: KELAS
2. Kelas kontrol

Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 keterampilan
. Enter
proses sainsa

a. All requested variables entered.


b. Dependent Variable: kelas kontrol

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 .935a .875 .868 .18622

a. Predictors: (Constant), keterampilan proses sains

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.376 1 4.376 126.180 .000a

Residual .624 18 .035

Total 5.000 19

a. Predictors: (Constant), keterampilan proses sains


b. Dependent Variable: kelas kontrol
Lampiran 17
DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Kelas kontrol
Kegiatan Keterangan
Kegiatan pengisian
angket keterampilan
proses sains sebelum
perlakuan (Pretest)

Kegiatan penyampaian
materi struktur dan
fungsi jaringan
tumbuhan

Kegiatan pengisian
angket keterampilan
proses sains setelah
perlakuan (Posttest)
2. Kelas eksperimen
Kegiatan Keterangan
Kegiatan pengisian angket
keterampilan proses sains
sebelum diberi perlakuan
(Pretest)

Kegiatan siswa 1, 2 dan 3


menjelaskan tentang
struktur dan fungsi
tumbuhan obat yang
mereka dapatkan

Kegiatan siswa 4
menjelaskan tentang
struktur dan fungsi
tumbuhan obat yang
mereka dapatkan
Kegiatan siswa 5
menjelaskan tentang
struktur dan fungsi
tumbuhan obat yang
mereka dapatkan

Kegiatan siswa 6
menjelaskan tentang
struktur dan fungsi
tumbuhan obat yang
mereka dapatkan

Kegiatan siswa 7
menjelaskan tentang
struktur dan fungsi
tumbuhan obat yang
mereka dapatkan
Kegiatan siswa 8
menjelaskan tentang
struktur dan fungsi
tumbuhan obat yang
mereka dapatkan

Kegiatan siswa 9
menjelaskan tentang
struktur dan fungsi
tumbuhan obat yang
mereka dapatkan

Kegiatan siswa 10
menjelaskan tentang
struktur dan fungsi
tumbuhan obat yang
mereka dapatkan

Kegiatan pengisian angket


keterampilan proses sains
setelah diberi perlakuan
(Posttest)

You might also like