Professional Documents
Culture Documents
Week 4
Risk and Return
LO3: Analyze The Risk and Return, Valuation of Bonds and Stock
OUTLINE MATERI :
Return
Di bawah ini cara menghitung return:
Risk Preferences
Ekonom menggunakan tiga kategori untuk menggambarkan bagaimana investor menanggapi
risiko.
Risk averse adalah sikap terhadap risiko di mana investor akan membutuhkan tingkat return yang
lebih sebagai kompensasi atas kenaikan risiko.
Risk-neutral adalah sikap terhadap risiko di mana investor memilih investasi dengan tingkat
return yang lebih tinggi terlepas dari risikonya.
Risk-seeking adalah sikap terhadap risiko di mana investor lebih memilih investasi dengan risiko
yang lebih besar bahkan jika mereka harus memiliki tingkat return yang lebih rendah.
Risk Measurement
untuk menghitung risiko dari single asset yang digunakan adalah standard deviation, namun
untuk menghitung standard deviation maka yang harus dihitung terlebih dahulu adalah returnnya.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Contoh :
Expected value return dari asset A dan B:
Standard deviation
Secara umum, semakin tinggi standar deviasi suatu asset maka akan semakin berisiko asset
tersebut.
Coefficient variation
Digunakan untuk mempertimbangkan investasi mana yang terbaik dilihat dari segi return dan
risikonya. Semakin tinggi coefficient variation suatu asset maka semakin berisiko.
Dari dua asset di atas, kalau dilihat dari segi risikonya saja maka yang akan dipilih adalah asset C
karena standard deviationnya lebih rendah dari asset D, namun setelah mempertimbangkan
return dari Asset D sebesar 20% yang jauh lebih besar dari asset C maka, sebaiknya lebih baik
memilih asset D dengan pertimbangan coefficient variationnya lebih kecil.
Risk of a Portfolio
Portfolio adalah berinvestasi pada kumpulan asset yang produktif. Contoh : reksa dana. Tujuan
dari portfolio sendiri adalah untuk mendiversifikasi risiko (atau menyebar risiko)
Portfolio ditujukan untuk meminimalkan resiko, karena berinvestasi pada single asset akan lebih
berisiko daripada berinvestasi pada suatu portfolio.
Portfolio Return
Dalam memilih portfolio yang bagus yang perlu diperhatikan adalah beberapa hal berikut ini:
Correlation atau pergerakan antara asset satu dengan asset yang lainnya dalam suatu portfolio
Risiko total adalah kombinasi dari nondiversifiable risk dan diversifiable risk.
Diversifiable risk adalah bagian dari risiko aset yang disebabkan oleh pengaruh dari dalam
perusahaan, dari berbagai penyebab, yang dapat diminimalkan melalui diversifikasi. Disebut
systematic-risk.
Nondiversifiable risk adalah risiko aset yang disebabkan faktor pasar yang mempengaruhi
perusahaan, tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi. Juga disebut systematic-risk. Contoh,
market risk (risiko market) seperti inflasi, political risk, exchange rate risk. Ini adalah contoh
contoh risiko di luar kendali.
Karena setiap investor dapat membuat portofolio aset yang akan meminimalkan risiko melalui
diversifikasi maka satu-satunya risiko yang perlu dipertimbangakn adalah nondiversifiable risk.
Contohnya kalau saham A mempunyai beta sebesar +0.5 maka pergerakan nya positif mengikuti
index, namun hanya sebesar setengah kali lipat dari pergerakan index.
CAPM (capital asset pricing model)
rj = RF + [bj (rm – RF)]
rt = required return on asset j
Dari rumus di atas mengindikasikan berapa expected return dari suatu investasi dengan
mempertimbangkan risiko pasarnya (beta)
Contoh:
Benjamin Corporation, pengembang perangkat lunak komputer yang berkembang, ingin
menentukan berapa return yang dharapkan dari asset Z, yang memiliki beta 1,5. Tingkat bebas
risiko pengembalian 7%, pengembalian portofolio pasar aset adalah 11%. Maka tingkat
pengembaliannya seharusnya adalah sebagai berikut:
kZ = 7% + 1.
Dari penjelasan di atas dilihat bahwa untuk berinvestasi di asset Z, yang punya risiko beta
5 [11% - 7%]
sebesar 1.5 maka asset Z setidaknya harus memberikan return sebesar 13% di mana harus
kZ = 13%
melebih return yang ditawarkan oleh asset bebas risiko dan market.
Risk dan return perusahaan berpengaruh secara langsung terhadap harga sahamnya. Risk dan
return adalah kunci utama dalam menentukan nilai perusahaan. Oleh karena itu, tanggung jawab
manajer keuangan untuk mengevaluasi risk dan return semua keputusan penting yang diambil
perusahaan akan sesuai dengan return yang akan diperoleh.
Manajer keuangan dapat mencapai tujuan perusahaan untuk memaksimalkan harga saham
dengan cara hanya mengambil keputusan yang dapat menghasilkan return yang sepadan dengan
risiko yang diambil. Oleh karena itu, manajer keuangan harus dapat mengenali, mengukur, dan
mengevaluasi trade-off antara risk dan return untuk memastikan bahwa keputusan mereka dapat
memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham.