B.CIRI-CIRI BAKTERI Vibrio cholerae
|. Berbentuk batang pendek yang
melengkung
Tidak membentuk spora
Bergerak dengan flagel monotrikus
Berukuran panjang |-3 ym dan lebar
0,4-0,6 um
Wabahnya terjadi di daerah tropis
Fora)
C.GEJALA KOLERA
|. Diare yang encer dalam jumlah banyak
tanpa didahului oleh rasa mulas.
2. Feses atau tinja berubah menjadi cairan
putih keruh (seperti air cucian beras)
tanpa bau busuk atau amis.
3. Muntah-muntah setelah didahulul dengan
diare tanpa rasa mual sebelumnya.
Lanjutan...
4. Kejang otot perut disertal nyeri yang
hebat.
5.Dehidrasi hebat.
6.Serangan yang berlarut dapat
menyebabkan
kulit menjadi keriput dan
bola mata mengerut
1D. PENULARAN PENYAKIT KOLERA
Seseorang dapat tertularkolera
melalui air atau makanan yang telah
‘tercemar dengan bakterl Vibrio cholerae b
secara langsung maupun tidak lan|. Penjernihan cadangan air dan pembuan
ese yang memeneh a
uci tangan sebelum
‘tangan dan setelah
"Mencuci bersih sayur dan buah sebelum
‘dimatan atau dimasak.
Meminum air yang sudah terlebih dahulu
imasak.
‘Menghindari sayuran mentah atau ikan dan
hhewan faut linn yang dimasak tidak
sampai matang
fF PENGOBATAN PENYAKIT KOLERA
|. Mengkonsums! cairan oralit
2. Mengkonsumsi obat antibiotik sepert!
tetracycline, doxycycline, ciprofloxacin,
‘erythromycin atau azithromycin.
3, Untuk mempercepat penyembuhan diare
pada anak-anak biasanya juga sering,
diberikan suplemen zinc (seng).
DAFTAR PUSTAKA
Hare, Ronald. 1993, Mikvobiologi don
Imunologi Untuk Perawat dan Dokter
Yogyakarta: Essentia Medica.
Supardi, Imam dan Sukamto. 1999.
‘Mikrobiologi dalam Pengolohon dan
‘Keamanan Pangon. Bandung-Alumni.
Williams dan Wilkins. 1994. Mikrobiologi
dan Imonulogi. Allh Bahasa: Yullus ES.
Jakarta: Binarupa Aksara.
TERIMAKASIHTAKE HOME EXAM
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PENYAKIT KOLERA
Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Ujian Akhir
Semester Komunikasi Kesehatan
Dosen Pengampu: Dra. Hj. RR Ratih Hardisari, M.Kes.
I
Disusun Oleh:
HELENA DWI LESTARI
i NIM. PO7134218023
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA,
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2019
a a reA. Pendahuluan
Kolera merupakan penyakit disebabkan oleh bakteri
cholerae dalam usus halus. Biasanya penyakit ini dimulai dengan diare
fencer tanpa didahului rasa mulas lalu dalam waktu singkat, tinja yang
semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh yang
tidak berbau. Cairan ini akan dikeluarkan terus dari anus pasien dalam
jumlah besar. Setelah diare terjadi maka akan disusul dengan muntah-
muntah yang berlangsung tanpa rasa mual. Cairan yang keluar dalam
jumlah banyak baik melalui buang air besar maupun muntah akan
menyebabkan kekurangan cairan yang parah atau biasa disebut dehidrasi
berat. Pada tahap selanjutnya, penderita akan mengalami kejang otot.
Kejang otot ini disebabkan karena berkurangnya kalsium dan klorida pada
sambungan neuromuscular yang menghubungkan saraf dengan otot.
Kolera juga dikenal sebagai penyakit pemusnah dahsyat utama
sepanjang kehidupan manusia karene seseorang yang awalnya sehat
akan mengalami hipotensi satu jam seteiah timbuinya gejala dan
kemungkinan akan meninggal dalam waktu 2-3 jam apabila tidak segera
mendapatkan penanganan yang tepat. Kolera termasuk jenis penyakit
yang menyebar dengan cepat dan jangkauan yang luas. Bahkan wabah
yang paling besar pernah terjadi hingga meliniasi beberapa benua (Stine
dan Morris, 2014). Di antara wabah yang paling dikenal dunia
berdasarkan area dan tahun terjadinya, antara lain Orissa 1999, Dhaka
2006, Zimbabwe 2008, Haiti 2010 dan Kenya 2010.
B. Pengkajian
1. Faktor Predisposisi
a. Riwayat
Sekitar tahun 1831-1832, wabah Kolera masuk ke
Newcastle. Seorang dokter bemama John Snow
Sejumlah pasien Kolera di sana, berusaha menerapkan
teknik yang diketahui ilmu kedokteran pada zaman itu.
acl issaja, banyak pasien yang tetap meninggal karena peng}
imu kedokteran pada zaman itu masih sangat terbatas. Teor
yang dipakai para dokter di zaman itu untuk menjelaskan
penyebab penyakit juga salah. Mereka percaya dan menggunakan
teori miasma sebagai teori yang menjelaskan penyebab penyakit
kolera ini. Menurut teori miasma, penyakit itu datangnya dari
udara. Miasma itu ada di udara dalam bentuk uap atau kabut
beracun yang berisikan partikel dari materi yang membusuk, yang
disebut miasmata. Menurut teori Miasma, kolera dan penyakit-
penyakit lainnya itu mewabah melalui kabut asap. Ketika wabah
kolera muncul di zaman itu, mereka beranggapan bahwa penyakit
kolera disebarkan salah satunya melalui udara. Tetapi John Snow
saat itu belum bisa memberikan penjelasan alternatif selain teori
miasma. Dan kebetulan wabah kolera di Newcastle pada tahun itu
juga berakhir begitu saja tanpa ada yang mengetahui apa
penyebabnya.
Kebenaran gagasan John Snow baru terbukti ketika Louis
Pasteur menyusun teori bahwa kuman sebagai sumber penyakit
(Germ Theory of Disease) dan Robert Koch berhasil mengisolasi
baker Vibrio cholerae. yang merupakan bakteri_ penyebab
menjadi landasan bagi kite sekarang
dalam mempelajari penyakit. Teor ini juga yang meruntuhkan teori
kolera. Teor iniiah y
miasme. Dengan teori ini, jadi semakin jelas mengapa kuman
kolera itu bisa berpindah dari satu pasien ke pasien lainnya,
bagaimana kuman tersebut bisa masuk ke dalam mulut, dan
bagaimana air yang terkontaminasi kuman-kuman bisa
menyebabkan kolera jika diminum
b. Keadaan fisik
Keadaan fisik orang yang terjangkit penyakit kolera
umumnya adalah diare akut yang disertai muntah tanpa didahullui
rasa mual sebeiumnya.kepada mereka tentang bahaya penyakit kolera,
|. Kemampuan belajar
Sebagian besar warga mampu dan mercer
Indonesia sehingga akan mempermudah untuk mer
informasi dengan cara penyuluhan atau ceramah
C. Analisis Data
Data Masalah Efiologi
Informasi dari pihak Dinas Kurangnya Masyarakat
Kesehatan sebenamya sudah pengetahuan | kurang peduli
metakukan penyuluhan kepada masyarakat terhadap
warga, namun belum maksimal, tentang kesehatan
| Oleh karena itu agar iebih efektif | penyakit kolera. | lingkungan
adalah melakukan koordinasi maupun diri
dengan pemuka agama dengan sendiri.
| Kenyataan yang ada masyaraat |
dese lebih sering percaya dengan |
pemuke agama daripada petugas
keschaten. Kepala desa dan tokoh
| pemuda juge dilibatkan untuk aktif
| dalam sosialisasi pencegahan
penyakit koiera.
D. Diagnosa
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyaxit koiere dan
pentingnya mengantisipasi terhadap penyakit kolera khususnya untuk
daerah pemukiman padat penduduk.
E. Perencanaan Tindakan
Tindakan yang direncanakan untuk memecahkan masalah
adalah dengan promosi Kesehatan atau pendicikan mengenal
juga dilakukan pendekatan antar individu untuk
ini a a. ‘Sasaran penyuluha
3. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
1) Menjelaskan pengertian tentang penyakit kolera.
2) Mengetahui gejala penyakit kolera
3) Mengetahui cara penularan penyakit kolera
4) Mengetahui cara pencegahan penyakit kolera
5)
4. Materi
a. Pengertian tentang penyakit kolera
b. Gejale penyakit koler
c. Penularan penyakit kolere
d. Pencegahan penyakit kolere
fe. Penanganan dan pengobatan penvakitkolere
F. Metode Pembeiajaran
Metode pembelajaran yang tepat adatah ceramah, diskusi, t
jawab dan pendekatan antar individu atau kelompok.
G. Alat Bantu Pembelajaran
1. Leaflet tentang penyakit kolera yang meliputi:
a. Pengertian tentang penyakit koiera
b. Gejala penyakit kolera
¢. Pencegahan penyakit kolera
d. Pengobatan penott kolera
2. Kursi 50 buahjalai desa
2. Setting tempat duduk
. Penyuluh
. Moderator
. Peserta
. Fasilitator
. observer
Respon peserta
b. Memperkenalkan diti
c. Menielaskan topik dan. Gejala penyakit
. Pencegahan penyakit
kolera
d. Pengobatan penyakit
kolera
‘Sesi tanya jawab dan diskusi
1.
Memberikan
kesempatan kepada
| peserta jika kurang
ees
| 2. Memberikan jawaban
. Megajukan
pertanyaan
Menyimak
penjetasan dan
s
| memberikan
| dari pertanyaan yang tanggapan
| | diajukan peserta
4 (2 Penutup:
| ment 4. Melakukan evaluasi a. Mendengarkan
| dengan memberikan dan
pertanyaan memperhatikan
2. Menyimpulkan materi b. Memberikan
yang telah tanggapan jika ada
disampaikan c. Menjawab salam
3. Mengucapkan salam
eel penutup
penutup
J. Rencane evaluasi
Ney Aspek [Waktu Metode
i
I
T Kognit Setelah | Tanya
| | penyuluhan | jawabPsikomotorik
minggu
setelah
penyuluhan1
2. Apa gejala penyakit kolera?
3. Bagaimana cara penularan kolera?
4, Bagaimana cara pencegahan kolera?
5. Bagaimana cara penanganan dan pengobatan kolera?
B. Aspek Afektif
Berupa pertanyaan sebagai berikut:
1. Dari penjelasan yang diberikan, bagaimana kesimpulan anda tentang
pemeriksaan penyakit kolera?
2. Apa tindakan yang anda lakukan untuk mencegah penyakit kolera
C. Aspek Psikomotorik
Berupa lembar observasi sebagai berikut:
[No] Keterangan Ya Tidak
| Pernah melakukan 1
pemeriksaan anthraks \ |
Dapat mengetahui gejala
koleraKolera adalah suatu gastroenteritis
berakhir fatal karena terjadi dehidrasi cepat dengan
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Ada di
Vibrio cholerae yaitu Vibrio cholera serogrup 01 non-bakter
cholera serogrup 01.
Kolera dikenal sebagai penyakit pemusnah dahsyat_utama
sepanjang kehidupan manusia (bersama dengan sampar) karen
seseorang yang awalnya sehat akan mengalami hipotensi satu jam
setelah timbulnya gejala dan kemungkinan akan meninggal dalam waktu
2-3 jam apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
. Gejala Kolera
Penyakit kolera menunjukkan gejala sebagai berikut:
1. Diare yang encer dalam jumlah banyak tanpa didahului oleh rasa
mulas.
2 Feses atau tinja berubah menjaci cairan putin keruh (seperti air cucian
beras) tanpa bau busuk atau amis.
2. Muntah-muntah seteiah didehulul dengen diare tanpa rasa mual
sebelumnya.
Kejang otot pert disertai nyeri yang hebat.
Dehidrasi hebat.
Serangan yang beriarut dapat menyebabkan kulit menjadi keriput dan
ooh
bola mata mengerut
. Penularan Penyakit Kolera
Seseorang dapat tertular kolera melalui air atau makanan yang
telah tercemar dengan bakteri Vibrio cholerae baik secare langsung
maupun tidak lancsunc. Seiama epidemik biasanya tinja orang yang
terinfeksi dapat menjadi sumber kontaminasi bakter ini, Penyakit ini dapat
menyebar dengan cepat di daerah dengan pengobatan yang ti
memadahi limbah dan air minum.Perjalan ke usus keoil untuk mulai berkembang biak. Pen
Glare berair adalah ketika bakteri ini mulal memproduksi racu
dan menyebarkannya di dalam tubuh penderita, Apabila
menelan Vibrio cholerae dalam jumlah banyak maka penyakit kolera yar
ja derita akan Semakin parah. Jumlah bakteri yang dibutuhkan akan
menurun pada penderita yang mengkonsumsi antasida ketika asam di
lambung dinetralkan.
Masa penularan penyakit ini diperkirakan selama _hasil
Pemeriksaan tinja masih positif, penderita tersebut masth dapat
menularkan dan beriangsung hingga beberapa bulan. Pemberian
antibiotika memperpendek masa penularan walaupun sangat jarang
Sekeli. Imunisasi juga dapat ditakukan terhadap penduduk dengan cara
Penyuntikan larutan yang berasal dari sel-sel Vibrio cholerae yang telah
mati, tetapi cara ini hanya relatif dalam jangka waktu 4-6 bulan. Kotoran
Penderita kolera biesanya mengandung 10°-10° sel Vibrio cholerae per
mi, sedangkan sebagai pembawe atau carrier kotorannya biesanya mash
mengandung 107-70" sel per mi
. Pencegahan Penyakit Kolera
Penyakit kolere pada umumnya dapat diiakukan dengan menias=
kebersinan lingkungan sekitar khususnya kebersihan sanitasi, Namun
selain itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menceah
penyebaran penyakit kolera, yaitu:
1. Penjernihan cadangan air dan pembuangan feses yang memenuhi
standar.
2. Meminum air yang sudah terlebih dahulu dimasak.
3. Menghindari sayuran mentah atau ikan dan hewan laut lainnya yang
dimasak tidak sampai matang. m
4. Sayuran dan buah-buahan harus dicuci bersih atau dicuci Soon “3
larutan KMnO, atau Kalium Permanganat.dan setelah mal
8. Pilihlah makanan yang diproses di deereh yng |
penyakit kolera.
. Penananan dan Pengobatan Penyakit Kolera
Prinsip-Prinsip Penanganan Penyakit Kolera
1. Penggantian cairan yang hilang bagi segala jenis diare
@. Larutan rehidrasi oral (pemberian cairan lewat mulut) adalah cara
terbaik untuk menangani penyakit kolera. Jika oralit tidak tersedia
beberapa cairan di rumah seperti larutan gula garam dapat
digunakan.
b. Larutan rehidrasi ke pembuluh darah lewat infus.
2. Pemberian makan
2. Makan harus diteruskan sebisa mungkin. ’
b. Frekuensi dan total volume makanan harus ditingkatkan setelah
penanganan muntaber untuk menghindari mainutris.
Penggunan obat-obatan yang tepat
Opatobatan untuk membunuh bakteri atau parast scherusnye
diberikan hanya untuk kondisi spesifik ketike pemyebab penyakit
kolera telah teridentifikesi.
b. Obatobatan yang mengurangi gerakan ususctar kerenenye dapat
mengendalikan koiera tidak direkomencasikan kerena tidak ;
bermanfaat. Dalam kasus-kasus tertent:. obat ini juga bisa
berbahaya.
Penderita yang mengalami penyakit kaiere harus segera
mendapatkan penanganan, yaitu dengan memberikan pengganti
cairan tubuh yang hilang sebagai langkah awal. Pemberian cairan
dengan cara infus atau drip adalah paling tepat bags pandenia yang
banyak kehilangan cairan baik melalui diare atau murxan.
adalah pengobatan terhadap infeksi yang terjadi, yaitu «
pemberian antibiotik atau antimikrobial seperti Jersey
atau golongan Vibramicyn.terserang wabah penyakit kolera pemberian makanan atal
dilakukan dengan jalan memasukkan selang dari hidung ke lambur
‘Sebanyak 50% kasus kolera yang tergolong berat tidak dapat diatasi
(meninggal dunia), sedangkan sejumlah 1% penderita kolera yang
mendapat penanganan kurang akan meninggal dunia.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa dehidrasi ringan dapat
ditangani dengan larutan rehidrasi oral yang diminum. Sementara itu,
dehidrasi berat dapat ditangani dengan cairan infus yang dimasukkan
ke dalam pembuluh darah. Rehidrasi adalah usaha untuk
mengembalikan ke keadaan hidrasi yang normal dari keadaan
dehidrasi. Tujuan utamanye adalah pengembalian cairan badan ke
volume normal. Jumlah dan jenis cairan yang diberikan tergantung
pada analisa keadaan dehidrasinya.
Rehidrasi oral dapat dilakukan dengan care memberikan minum air
putin atau teh gula garam dalam jumiah yang cukup banyak. Sebagai
pedoman, setiap kali mumtah berak terjadi, usahakan untuk
memberikan satu gelas teh dengan guia satu sendok ieh dan garam
seperempat sendok teh ssbacei nenguanf cairan tubuh yang
terbuang keluar. Organisasi Kessieian Dunia atau biasa dikenal
dengan WHO merekomentasike: jiaruian rehidrasi oral yang
mengandung natrium klorce netium sirat, kalium klorida dan
glukosa anhidrus yang disebut orait. Lautan Guia Garam (LGG) atau
oralit dapat segere diminu besim timbul gejala diare. Larutan
rehidrasi oral sebaiknya diberixan caiam dua tahap, yaitu:
a. Tahap rehidrasi
Tahap ini untuk memperbaiki ketidakseimbangan air dan
elekirolit yang ada. Jumiah iarutan rehidrasi oral tergantung
pada berat badan penderita. Larutan rehidrasi oral harus
dihentikan secepatrve anabila kelopak mata _terlihat
membengkak. Selain ii, pemberian larutan rehidrasi oral juga
harus dihentikan jike penderita sudah dapat buang air kecil
dalam jumiah cukup. Hal ini menandakan bahwa telah terjadidi kelopak mata oe la
. Tahap pemetharaan
rehidrasi oral harus dihentikan. Pemberiannya juga harus
dihentikan sementara jika larutan rehidrasi oral gagal
memperbaiki dehidrasi dan terjadi komplikasi. Larutan rehidrasi
ora! tidak disarankan dalam kasus dehidrasi parah, kelelahan
dan tidak ada air seni yang dibuang. Jika terjadi kasus seperti
ini maka perlu dilakukan pemberian cairan secara langsung ke
pembuluh carah melalui infus.Setio, Hingawati. 2008. Cegah Dini Muntaber. Klaten: Sunda K
Supardi, Imam dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi dalam
Keamanan Pangan. Bandung: Alumni.
Williams dan Wilkins. 1994. Mikrobiologi dan Imonulogi. Alin Bahasa: Yt
Jakarta: Binarupa Aksara.CEGAHAN
jenis diare seperti larutan rehidrasi baik oral
Ce Cee
pe CU cme
Re ea
Uae)
OA Rare
eee tee
Poe eee Su)
rei
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta
Pere eee
eres
Setio, Hingawati. 2008. Cegah Dini
Wroccran cutee cry
Crees
ee Oe Ces
Resin eeu oon
Cee ESOL CLr
rs
Oo aes
Ricenerie eat aier ia
KOLERA
DISUSUN OLEH:
HELENA DWI LESTARI
NIM. PO7134218023
a Tjomtlsan Anadis RESENATAN aAPA ITU KOLERA?
= e
aP
e
nyakit
EEUU)
TE
Lee cated
Sueur)
Coon
See
Poe er eet
COSC eoeks
ere
os
Coe